You are on page 1of 3

Tuesday Chapel Catechism Exposition

24 August 2021
Creation
Westminster Larger Catechism (WLC) Q.15 Based on Gen. 1:1-3, Psalm 104:24-25, 27-31, 33-34

Summary of Today’s Sermon


Rev. Craig Sheppard has preached the theme Creation of the 15th question of WLC based on Gen. 1:1-3, Psalm 104:24-25, 27-31,
33-34. The main points that he emphasized is:
 The creation story in Gen 1 does not only tell us about creation, but also, above all, the One who created all things out of nothing
(ex nihilo). This story conveys the truth that as Creator, God is the Uncaused Cause and eternally exists, without beginning and
end. He is the Architect and the Builder of the world. But, the Bible also tells us that He is the Triune God. The beginning verses
of Genesis 1 explains that God created by the Word, He spoke creation into being. John 1:1-3, using sentences which are parallel
to and reminds us of the earlier sentences of Gen. 1, tells us that this Word was with God in the beginning, He was God, and all
things were made through Him, and John 1:14 states that the Word became flesh, so He is Jesus Christ himself. He is fully God,
consubstantial with the Father in all His divine attributes. Here, He is primarily responsible with the work of creation. This truth is
confirmed as well by Paul in Col.1:16-17 and in Heb. 1:1-2. In addition, Gen. 1 also mentions the Spirit who was hovering over
the face of the water, preparing creation’s work. So, the Triune God is the One who has created the heavens and the earth.
 God created all things out of nothing, and this is affirmed and emphasized by the use of the word created in Gen. 1:1. This verb in
Hebrew is bara which always has God as its subject throughout OT. This cannot be said of us who are also created. God created
all things ordely within the span of 6 LITERAL days. Against this Biblical truth, evolution tells us that this world and humanity
evolved from some primordial soup over millions of year, others that this creation story is purely allegory, and still others that the
creation eternally exists. Within evangelicals themselves, there are theistic evolutionists who believe that God used evolution in
creation, and others that Gen 1 is just a poem. We, however, based on Scriptures’s teaching, firmly hold and fervently assert that
this creation story is historical and 6 days are literal days. Why? Since Scriptures is our highest authority, we cannot start our
truth’s investigation with current sciences and read back into Scripture. This will mean that it is science, not Scriptures is the
supreme authority. In addition, science also subjects to changes. The changeable cannot be the judge for the unchangeable,
which is the Word of God and faithful theology deduced from it. So, whatever position we hold, we need to make sure that it is
derive from our resolute study of Scripture and we need to always ask, regarding a view, does Scriptures support this? The Gen.
1’s grammatical structure confirms that it is a historical writing, not poetic (the use of vav consecutive (‘and’ in English) always
refers to historical, chronological event), and the Hebrew yom (‘day’ in English), based on its use in Ex. 20:8-11, means ordinary
daily days. Paul affirms that creation story has to be literally understood, and this is based on the comparison between Adam and
Christ in Rom. 5:12-21, and also in his view of woman in 1 Tim. 2:11-15. The critical problem in evolution is its statement that
there were millions of years of life and death in the world before humanity comes into being. Yet, Scriptures clearly teaches that
death is the Divine consequence of sin, and sin entered the world through Adam and Eve. Saying that death is before sin, means
penalty before crime. This means God is immoral, and it destroys the doctrine of justification, which means we are un-savable.
The connection between creation of physical life and spiritual life as in the physical creation of man (Gen. 2:7) and man’s spiritual
regeneration means that the discounting of Biblical account on historical creation means destroying the parallel work creation and
re-creation. Saying that no historical Adam means destroying parallel between Christ and Adam in Rom. 5 and 1 Cor. 15.
 All creation aims at glorifying, worshiping, and enjoying the Creator (Psalm 104: 24-25, 27-31; 148). So, we need to worship and
enjoy the Creator and Savior, do not worship creation, and making sure that our understanding of Creation is guided by
Scriptures.

Questions for Discussion


1. Could you share what you get from today’s sermon?
2. Have you ever struggled with many rival extra-biblical views of creation which is against the Scripture? Please share.
3. What important lessons that you learn from Biblical teaching of creation, and what is its impact for your life, work, and family?

Prayer
Father, open our eyes to see and to enjoy your beautiful glory shines in your creation and teach us to know you more from this.
Tuesday Chapel Eksposisi Katekismus
24 Agustus 2021

Ciptaan
Katekismus Besar Westminster (KBW) Pertanyaan ke-15 Berdasarkan Kej. 1:1-3, Maz. 104:24-25, 27-31, 33-34

Ringkasan Khotbah hari ini


Pdt. Craig Sheppard telah mengkhotbahkan hari ini tentang Ciptaan, sebuah eksposisi pertanyaan ke-15 KBW berdasarkan Kej. 1:1-
3, Maz. 104:24-25, 27-31, 33-34. Pokok-pokok pemikiran yang ditekankan beliau dalam khotbah ini adalah:
 Kisah penciptaan dalam Kejadian 1 tidak memberitahukan kita mengenai ciptaan semata-mata, tetapi juga, di atas segala
sesuatu, Dia yang telah menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan (ex nihilo). Kisah ini menyampaikan kebenaran bahwa
sebagai Sang Pencipta, Allah adalah Penyebab yang tidak disebabkan dan ada secara kekal, tanpa awal dan tanpa akhir. Ia
adalah Sang Arsitek dan Sang Pembangun dunia. Tetapi, Alkitab juga memberitahukan kita bahwa Ia adalah Allah Tritunggal.
Ayat-ayat awal dari Kej. 1 menjelaskan bahwa Allah menciptakan dunia ini melalui perantaraan Firman, Ia memfirmankan ciptaan
menjadi ada. Yoh. 1:1-3, dengan menggunakan kalimat-kalimat yang paralel dengan dan mengingatkan kita akan kalimat-kalimat
awal Kej.1, memberitahukan kita bahwa Firman ini bersama dengan Allah pada mulanya, Ia adalah Allah, dan segala sesuatu
dibuat melalui Dia, dan Yoh. 1:14 menyatakan bahwa Sang Firman ini telah menjadi manusia, jadi Ia adalah Yesus Kristus
sendiri. Ia adalah sepenuhnya Allah yang sehakekat dengan Sang Bapa dalam seluruh atribut Ilahi-Nya. Di sini Ia secara utama
bertanggung jawab terhadap karya penciptaan. Kebenaran ini dikonfirmasikan juga oleh Paulus di Kol. 1:16-17 dan Ibrani 1:1-2.
Selain itu, Kej. 1 juga menyebut Roh Kudus yang melayang-layang di atas permukaan air, untuk mempersiapkan karya
penciptaan. Jadi Allah Tritunggal-lah yang telah menciptakan langit dan bumi.
 Allah menciptakan segala sesuatu dari tidak ada menjadi ada, dan ini diafirmasi dan ditekankan oleh penggunaan kata
menciptakan di Kej. 1:1. Kata kerja ini, dalam bahasa Ibraninya adalah bara, selalu memiliki Allah sebagai subjeknya di seluruh
PL. Ini tidak dapat dikatakan mengenai kita karena kita juga diciptakan. Allah menciptakan segala sesuatu secara teratur selama
6 hari LITERAL. Melawan kebenaran Alkitab ini, evolusi memberitahukan kita bahwa dunia dan kemanusiaan adalah hasil
perkembangan dari sup primordial selama milyaran tahun, yang lain mengatakan bahwa kisah penciptaan di Kej. 1 adalah murni
alegori semata-mata, sementara yang lain lagi mengatakan bahwa ciptaan bersifat kekal. Di antara orang-orang Injili sendiri,
misalnya, ada yang memegang teori evolusi teistik yang percaya bahwa Allah menggunakan proses evolusi dalam ciptaan,
sementara yang lain mengajarkan bahwa Kej. 1 hanyalah sekedar puisi. Tetapi berdasarkan pengajaran Alkitab, kita memegang
teguh dan menegaskan dengan bersemangat bahwa kisah penciptaan di Kej. 1 adalah sejarah dan ke-6 hari penciptaan adalah
hari-hari literal. Mengapa? Karena Alkitab adalah standar tertinggi kita, kita tidak dapat memulai investigasi kita akan kebenaran
dengan sains saat ini sebagai titik awal dan kemudian membacanya balik ke Alkitab. Ini sama saja dengan menjadikan sains dan
bukan Alkitab sebagai otoritas tertinggi. Selain itu, sains juga tunduk kepada berbagai perubahan. Yang berubah tidak dapat
menjadi hakim untuk yang tidak berubah, yaitu Firman Allah dan teologi yang dengan setia dideduksi daripadanya. Karena itu,
apapun posisi yang kita pegang, kita perlu selalu memastikan bahwa ia diturunkan dari studi yang mendalam dan pasti terhadap
Alkitab dan kita perlu selalu bertanya, ketika mengevaluasi suatu pandangan, apakah Alkitab mendukung pandangan ini?
Struktur gramatikal Kej. 1 juga mengonfirmasi bahwa Kej. 1 adalah tulisan yang bermaksud mengomunikasikan sejarah dan
bukan pusi (penggunaan bentuk konsekutif vav (‘dan’ dalam Bahasa Indonesia) selalu mengacu kepada peristiwa sejarah dan
kronologis), dan kata Ibrani untuk yom (‘hari’ dalam Bahasa Indonesia), berdasarkan penggunaan dan perbandingannya dengan
Kel. 20:8-11, berarti hari-hari biasa. Paulus mengafirmasi bahwa kisah penciptaan harus dipahami secara literal, dan ini
didasarkan pada komparasi antara Adam dan Kristus dalam Rom. 5:12-21, dan juga dalam pandangannya tentang wanita dalam
1 Tim. 2:11-15. Permasalahan kritis evolusi adalah pernyataannya bahwa ada milyaran tahun kehidupan dan kematian dalam
dunia sebelum adanya manusia dalam bentuknya saat ini. Tetapi, Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa kematian adalah
konsekuensi Ilahi dari dosa, dan dosa masuk ke dalam dunia melalui Adam dan Hawa. Mengatakan bahwa kematian telah ada
sebelum dosa, sama saja dengan mengatakan hukuman mendahului kejahatan. Ini dapat membawa implikasi kepada Allah yang
bersifat tidak bermoral karena menghukum manusia dengan kematian sebelum ia melakukan kejahatan, dan ini sama saja
dengan menghancurkan doktrin pembenaran oleh iman, yang berarti kita tidak akan diselamatkan. Koneksi antara penciptaan
kehidupan fisik dan kehidupan rohani sebagaimana halnya dalam penciptaan fisik manusia (Kej. 2:7) dan regenerasi rohani
orang-orang percaya (regenerasi manusia, yaitu manusia yang mati dalam dosa dan dihidupkan kembali oleh anugerah Allah, Ef.
2:4-5) berarti bahwa dengan menolak ajaran Alkitab tentang penciptaan historis, sama saja dengan menghancurkan paralel
antara karya penciptaan dan regenerasi. Selain itu, dengan mengatakan bahwa tidak ada figur Adam yang historis, ini sama saja
dengan menghancurkan paralel antara Adam dan Kristus dalam Rom. 5 dan 1 Kor. 15.
 Seluruh ciptaan bertujuan untuk memuliakan, menyembah, dan menikmati Sang Pencipta (Maz. 104: 24-25, 27-31; 148). Karena
itu, kita perlu menyembah dan menikmati Sang Pencipta dan Juruselamat kita, jangan menyembah ciptaan, dan pastikan bahwa
pengertian kita akan ciptaan dituntun oleh Alkitab.

Pertanyaan untuk didiskusikan


1. Dapatkah Anda membagikan apa yang Anda peroleh melalui khotbah hari ini?
2. Apakah Anda pernah bergumul dengan banyak pandangan yang berbeda dari yang dijelaskan oleh Alkitab mengenai penciptaan?
Silahkan bagikan pergumulan Anda termasuk cara Anda menemukan solusinya.
3. Pelajaran-pelajaran penting apakah yang Anda belajar di dalam pengajaran Alkitab tentang penciptaan, dan bagaimana
pengaruhnya dalam kehidupan, pekerjaan, dan keluarga Anda?

Doa
Bapa, bukalah mata kami supaya kami dapat melihat dan menikmati keindahan kemuliaan-Mu yang bersinar di dalam ciptaan-Mu dan
ajarlah kami untuk mengenal Engkau lebih lagi melalui ciptaan.Amin.

You might also like