You are on page 1of 38
@ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, MERDEKA 0) ane, Riset, dan Teknologi BELAJAR Sf Mengajer Narasumber Bi Berbagi Praktik Baik Kata Pengantar Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas terbitnya Buku Saku Narasumber Berbagi Praktik Baik. Buku saku ini disusun dalam rangka mendukung pelaksanaan Kurikulum Merdeka yang nantinya diterapkan di satuan_pendidikan Mengingat pentingnya eran narasumber sebagai salah satu dukungan Kemendikbudristek dalam implementasi Kurikulum Merdeka, maka perlu adanya panduan yang praktis untuk memastikan narasumber dapat berbagi praktik baik secara maksimal Dalam buku saku ini, proses berbagi praktik baik yang dilakukan narasumber disajikan dengan memberikan inspirasi berupa hal apa yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan saat berbagi praktik baik serta beberapa contoh alur berbagi praktik batk pada topik-topik yang dapat dijadikan referensi. Dengan cakupan ini, harapannya dapat memberikan kemudahan dalam merancang dan menyusun proses belajar bagi guru sehingga implementasi Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan dapat berjalan maksimal Akhir kata, saya mengucapkan selamat dan terima kasih kepada seluruh tim penyusun yang telah bekerja keras dan penuh kesungguhan untuk menghasilkan buku saku yang aplikatif, menarik, dan inspiratif Turut saya sampaikan pula penghargaan serta penghormatan kepada Mendikbudristek yang secara visioner memberi arhan dan dukungan bagi pelaksanaan implementasi Kurikulum Merdeka Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Dr. Iwan Syahril, Ph.D. i | Buku Saku Norasumber Berbagi Proktik Baik a WV 4470 \ Daftar Isi Kata Pengantar i Daftar Isi ii Sekilas tentang Narasumber Berbagi Strategi Berbagi Praktik baik 1 Tahapan dalam ercerita 1 Harus Dilakukan dan Tidak Boleh Dilakukan Narasumber Berbagi Praktik Sebelum Berbagi Saat Berbagi Setelah Berbagi Identifikasi Topik Berbagi Praktik Baik : Guru Perencanaan Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran Asesmen Lainnya Nouas Identifikasi Topik Berbagi Praktik Baik: Kepala Sekolah 8 Peran Kepala Sekolah sebagai penggerak perubahan 8 Tantangan dan kendala yang dihadapi oleh Kepala Sekolah dan Sekolah 9 Implementasi Kurikulum Merdeka 10 Inspirasi Kegiatan Narasumber Berbagi Praktik Baik: Guru 1 Menggunakan Benda Pemantik dalam Pembelajaran Berbasis Buku di PAUD 1 Memanfaatkan Jurnal Refleksi Dalam Pembelajaran B Pembelajaran Kontekstual Berbasis Projek dengan Tema Lingkungan 5 Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) dengan Penerapan Teknik Mindfulness STOP (Penyadaran Napas) 18 Pemanfaatan Learning Management System (LMS) berbasis MOODLE pada Pembelajaran Matematika 20 Keterampilan Membuat Kotak Pensil Dari Koran Bekas, 2 Inspirasi Kegiatan Narasumber Berbagi Praktik Baik : Kepala Sekolah 24 Menjadi Teman Belajar Guru Menjalani Pelatihan Mandiri dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM) 24 Membentuk Komunitas Belajar di Sekolah 26 Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tema Gaya Hidup Berkelanjutan 28 Perencanaan Program Berpusat pada Murid 30 Kolaborasi Penyusunan KOSP bersama Industri 32 Keberagaman Suku Dan Budaya Dalam Kebhinekaan Dalam Pentas Seni Dan Budaya 34 | Buku Saku Narasumber Berbagi Prakik Baik a WV 4470 \ Sekilas tentang Narasumber Berbagi Praktik Baik Narasumber Berbagi Praktik Baik adalah guru atau kepala sekolah pada Program Sekolah Penggerak, atau Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan, ataupun sekolah lainnya yang sudah memiliki praktik baik dalam menerapkan Kurikulum Merdeka di satuan pendidikannya. Dengan pengalaman praktik baik dan penerapannya, mereka berbagi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan praktis yang dihadapi satuan pendidikan yang akan menerapkan Kurikulum Merdeka Narasumber Berbagi Praktik Baik memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. 1. Melengkapi profil diri dengan mengunggah praktik baik yang telah dilakukan di Platform Merdeka Mengajar yang telah disediakan 2. Berbagi praktik baik di satuan pendidikan maupun di Komunitas Belajar baik secara daring maupun secara luring. 3. Memperoleh umpan balik dari satuan pendidikan dan Komunitas Belajar setelah berbagi praktik baik 4. Melakukan refleksi diri dari hasil analisis umpan balik yang telah diperoleh pada dashboard profil Strategi Berbagi Praktik Baik 1. Bergabung dengan Komunitas Belajar 2. Bercerita Tahapan dalam Bercerita 1. Menentukan Ide atau fokus topik yang ingin diceritakan 2. Menyusun kerangka cerita dengan format STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Result JIasil dan Refleksi) reete acu — epee ae Yong metpattaaaune (( Menceritakan strategi || wencrtatan bgsinana Jnwab eben aneota Mencetaan tau aksl yong dlakukan || reskin ope yng anda omunitar ear lura | | tStangan/eltan yang ddan melaksanokan Takatan? Apa dampok dan staukapalasetoiat) don | | haus dactsahan untuk dareatertetgijka || peNbehanny sn ‘uiven rmencapal uu ta be bembelajra apa yangande Fendhanpembeaaran | | ‘renga permosihan is ‘ipattan seth mereelatan one hau despa Sue Drove tenebut ) 1 |) Buku Saku Narasumber BerbagiPraktk Baik a WV 4470 \ Harus Dilakukan dan Tidak Boleh Dilakukan Narasumber Berbagi Praktik Baik ey re Harus Dilakukan Tidak Boleh Dilakukan Menanamkan dalam diri untuk berbagi tanpa pamrih Merasa pesimis bahwa peserta tidak mampu melewati proses belajar Melakukan koordinasi dengan pihak yang mengundang Melakukan sesi berbagi tanpa persiapan Mempelajari kondisi dan situasi di tempat berbagi Tidak percaya diri dengan kemampuan sendiri Menumbuhkan rasa percaya bahwa apapun yang dibagikan akan memberi dampak Beranggapan bahwa praktik baik yang dibagikan dapat diaplikasikan 100% di tempat lain Mencari beragam sumber belajar dan merancang sesi berbagi dengan matang Berpakaian sopan dan menari Hadir lebih awal di lokasi berbagi Mengikuti protokol kesehatan Harus Dilakukan Tidak Boleh Dilakukan Menyajtkan materi yang komunikatif Membatasi sumber belajar peserta Membagikan praktik baik yang aplikati Komunikasi satu arah Memulai sesi berbagi dengan cara yang menyenangkan dan memberi pengalaman Menggurui 2 Menceritakan praktik baik dengan alur asi, tantangan, aksi, result/hasil) Menceritakan praktik baik dengan alur yang tidak terstruktur (melompat-lompat) | Buku Saku Narasumber BerbagiPraktk Baik a WV 4470 \ Menggunakan bahasa yang baik dan mudah dipahami serta tidak mengandung SARA Memotong — pembicaraan _selama berdiskusi Membangun komunikasi dan interaksi yang hangat Menumbuhkan rasa percaya diri peserta Menjadi pendengar yang baik Melibatkan peserta untuk aktif dalam diskusi Menjadi teman belajar bagi peserta Apresiatif dalam setiap proses Mengelola waktu kegiatan dengan baik Harus Dilakukan Tidak Boleh Dilakukan Terbuka terhadap umpan balik Menghindar’ kritik dan saran Bersedia berbagi sumber belajar Berhenti melakukan refleksi Mengambil pembelajaran dari proses yang | Membagikan hal negatif yang tidak dapat sudah dilakukan untuk melakukan memberikan manfaat perbaikan Mendorong peserta menyesuaikan praktik baik dengan kond sekolah Membangun kolaborasi berkelanjutan 3 | Buku Saku Narasumber BerbagiPraktk Bak Identifikasi Topik Berbagi Praktik Baik: Guru enema ee Topik Sub Topik Penyusunan Modul | 1. Analisis Capaian Pembelajaran sesuai Fase Pembelajaran Ajor 2. Penyusunan Tujuan Pembelajaran 3. Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran 4 Pengembangan Modul Ajar a. Konsep Modul Ajar b. Pengembangan Komponen Modul Ajar 5. Pengembangan pembelajaran berorientasi pada pembelajaran berdiferensiasi 6. Merancang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Media Pembelajaran | 1. _Jenis media pembelajaran 2. Pengembangan media pembelajaran Bahan Ajar 1. Analisis substansi materi pada bahan ajar 2. Desain bahan ajar yang menarik 3. Aktivitas belajar pada bahan ajar Identifikasi materi 1. Analisis Capaian Pembelajaran sesuai Fase Pembelajaran pembelajaran 2. Identifikasi pokok bahasan esensial 3. Rancangan urutan materi pembelajaran Sumber belajar 1. Macam-macam sumber belajar 2. Manfaat sumber belajar 3. Fungsi sumber belajar pembelajaran | 1. Pemilihan buku tema PAUD 2. Persiapan isi sentra sesuai tema 3. Desain pembelajaran PAUD berbasis proyek 4. Desain pembelajaran PAUD. Tentang keragaman 5. Penentuan/pemilihan benda pemantik 4 | Buku Saku Narasumber Berbagi Praktk Bak Desain Pembelajaran 1. Penyelarasan Kurikulum SMK: Penyiapan Link & | 2. Pembelajaran berbasis projek ril Match (8+i) 3. Guru/instruktur dari dunia kerja 4. Magang guru dan siswa di dunia kerja 5. Sertifikasi Kompetensi guru dan siswa 6. Update teknologi dan pelatihan bagi guru 7 Teaching factory 8 Komitmen keterserapan lulusan oleh dunia kerja 9. Peran industri mengembangkan SMK eee ea eee Topik Sub Top Proses diskusi dikelas | 1. Keaktifan peserta didik dalam berdiskusi 2. Pengembangan aktivitas diskusi peserta didik Pengembangan 1. Stimulasi pertanyaan untuk mendorong memunculkanya keterampilan bertanya pikiran-pikiran orisinil peserta didik 2. Klasifikasi pertanyaan a. Pertanyaan Inferensial b. Pertanyaan pertanyaan interpretasl c. Pertanyaan pertanyaan transfer. d. Pertanyaan pertanyaan hipotetik Penyusunan pertanyaan pemantik 4. Respon pertanyaan-pertanyaan dari murid Pengembangan 1. Pengembangan keterampilan berpikir kritis peserta keterampilan berpikir sebagai transfer knowledge kritis 2. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi sebagai Critical and Creative Thinking 3. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi sebagai Problem Solving Penggunaan model 1. Model pembelajaran Discovery-Learning pembelajaran 2. Model pembelajaran Problem-based Learning 3. Model pembelajaran Project-based Learning Umpan balik 1. Jenis umpan balik 2. Manfaat umpan balik 3. Teknik/cara pemberian umpan balik 4. Penyampaian umpan balik yang efektif 5 | Buku Saku Narasumber Berbagi Praktk Bak 1. Refleksi pembelajaran 2. Jens refleksi pembelajaran 3. Tyjuan refleksi pembelajaran 4. Manfaat refleksi pembelajaran Metode pembelajaran Macam dari metode pembelajaran 2. Fungsi dan tujuan metode pembelajaran 3. Penerapan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran 4. Penerapan metode pembelajaran yang sesual dengan karakteristik peserta didik Pembelajaran dengan pemantik di PAUD © Pembelajaran dengan memakai benda pemantik untuk mengajak anak PAUD berdiskusi Pembelajaran di luar rencana C3 Pembelajaran tidak sesuai dengan kondisi yang, direncanakan OF Pelaksanaan pembelajaran multi subject dan multi grade Pembelajaran SMK Implementasi Link & Match (8+i) 1. Penyelarasan Kurikulum 2. Pembelajaran berbasis projek ril 3. Guru/instruktur dari dunia kerja 4. Magang guru dan siswa di dunia kerja 5. Sertifikasi Kompetensi guru dan siswa 6. Update teknologi dan pelatihan bagi guru 7 Teaching factory 8 Komitmen keterserapan lulusan oleh dunia kerja 9. Peran industri mengembangkan SMK ee ee ee Topik Sub Topik Rencana Asesmen dalam Modul Ajar 1. Asesmen Formatif 2. Asesmen Sumatif Perencanaan Asesmen 1. Perumusan tujuan asesmen. 2. Pengembangan instrumen asesmen sesuai tujuan. a. Karakteristik peserta di b. Kesesuaian asesmen dengan rencana/ tujuan pembelajaran dan tujuan asesmen, <. Kemudahan penggunaan instrumen untuk memberikan umpan balik kepada peserta didik dan pendidik 6 | Buku Saku Narasumber BerbagiPrktk Bak Rancangan refleksi 1. Penentuan tujuan reflel pembelajaran 2. Rancangan refleksi pembelajaran sederhana 3. Pelaksanaan refleksi pembelajaran Pembuatan rubrik 1. Pedoman penilaian peserta didik sebagai alat mengevaluasi kualitas capaian kinerja peserta didik 2. Pedoman pada kompetensi yang harus dikuasai 3. Penentuan kriteria atau dimensi yang akan dinilai 4, Pembuatan rubrik bersama peserta didik 5. Penggunaan rubrik sebagai asesmen pembelajaran, Instrumen penilaian | 1. Rubrik atau asesmen 2. Ceklis 3. Catatan Anekdotal 4. Grafik Perkembangan (Kontinum) Pengolahan hasil 1. Pengembangan komponen observasi guru observasi 2. Analisis hasil observa: 3. Deskripsi hasil analisis observasi dalam narasi laporan perkembangan anak ‘Asesmen SMK ‘Asesmen Sumatif 1. Asesmen PKL. 2. Uji Unit Kompetensi (UUK) 3. Uji Kompetensi Kejuruan (UKK) ee) Topik Sub Topik Coaching peserta 1. Teknik coaching di 2. Keterampilan coaching a. Keterampilan membangun dasar proses coaching b. Keterampilan membangun hubungan baik c. Keterampilan berkomunil d. Keterampilan memfasilitasi pembelajaran Pembelajaran Sosial | 1. Kerangka CASEL (Collaborative for the Advancement of Emosional Social and Emotional Learning) 2. Komponen Pembelajaran Sosial Emosional (CASEL) 3. Strategi Penerapan Pembelajaran Sosial Emosional 7 | Buku Saku Narasumber Berbagi Praktik Baik Identifikasi Topik Berbagi Praktik Baik: Kepala Sekolah Ee ee Topik ‘Sub Topik Tugas dan tanggung 1. Kepala sekolah sebagai manajer di sekolah jawab manajerial 2. Kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran yang menghasilkan pemimpin pembelajaran. 3. Kolaborasi dengan pihak lain untuk membangun sekolah 4. Komitmen dengan rekan-rekan guru yang ada di sekolah 5, Fasilitasi guru untuk meningkatkan prestasi belajar Tugas dan tanggung 1. Pembangkitan dan rangsangan guru-guru dan pegawai sekolah dalam melaksanakan tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya, 2. Pengembangan infrastruktur satuan pendidikan bagi kelancaran keberhasilan PBM, 3. Pengembangan metode-metode mengajar yang lebih sesuai dengan tuntutan kurikulum, 4. Pembinaan kerjasama yang baik dan harmonis di antara guru-guru dan pegawai sekolah lainnya, 5. Pelaksanaan pengembangan Sumber Daya Manusia di satuan pendidikan, dan 6. Pembinaan hubungan kerjasama yang baik antara sekolah dengan komite sekolah, orang tua siswa, masyarakat, dan instansi lain yang terkait dalam rangka peningkatan mutu pendicikan di sekolah Kepala Sekolah sebagai | 1. Pengenalan guru, lalu melakukan pemetaan kompetensi ‘mentor dan coach guru berbasis data 2. Kepala sekolah membimbing dan mendalami kurikulum bersama-sama dengan guru 3. Kepala sekolah belajar bersama dan bersama-sama belajar: Membentuk komunitas belajar Melakukan lokakarya berbasis sekolah Melakukan FGD (focus group discussion) Melakukan refleksi Mengumpulkan dan membukukan refleksi Refleksi menjadi bahan evaluasi untuk kepala sekolah Melakukan rencana tindak lanjut mame ance Pilihan salah satu kategori | Sumber rujukan Kompetensi Kepala 1. Perdirjen GTK nomor 6565/b/gt/2020 tentang Model Sekolah Kompetensi Kepemimpinan Sekolah (lampiran 2) 8 | Buku Saku Narasumber Berbagi Praktk Baik 2. Permendikbud No 13/ 2007 tentang Standar Kompetensi Kepala Sekolah Kepala Sekolah (SMK) | Mindset kewirausahaan yang berorientasi korporasi sebagai CEO OEE CUCL EC cen beeee ee eed Tantangan Strategi Internal SDM sekolah: 1. Pengenalan lebih dalam terhadap guru-guru 1. Guru-guru yang 2. Pemetaan kompetensi guru belum menyadari | 3. Pelatihan guru-guru yang baru mengenal Kurikulum pentingnya Merdeka penggunaan 4. Penempatan guru-guru yang memiliki semangat belajar Kurikulum Merdeka di garda depan menggunakan 5. Dorongan guru-guru untuk terus belajar kurikulum merdeka | 6. Pengaturan jadwal belajar bersama guru dan penentuan targetnya Orang tua 1. Sekolah bersikap proaktif kepada orang tua dengan cara 1. Dukungan orang tua mengundang orang tua untuk melihat karya siswa, dan 2. Latar belakang orang melibatkan tua 2. Orang tua sebagai narasumber dalam berbagai konteks Sarana dan prasarana 1. Analisis kebutuhan sekolah sekolah 2. Peningkatan kreativitas guru untuk memanfaatkan aset dan menciptakan media pembelajaran 3. Pengejuan proposal pada dinas pendidikan untuk kebutuhan bangunan fisik, seperti ruang kelas atau ruang penunjang lainnya, Yayasan (bagisekolah | Sosialisasi kepada yayasan untuk mendapatkan dukungan swasta) Eksternal © | Buku Saku Narasumber BerbagiPraktk Bak Promosi terkait kegiatan sekolah, menggunakan: Persepsimasyarakat | 1, Media cetak. elektronik, sosial tentang kurikulum | 2. Kunjungan ke masyarakat (program sebagai bagian merdeka masyarakat) 2. Industri dan duni kerja: cara merangkul, belum terkoneksi dengan baik Penn an ered KOSP (Kurikulum 1. Pengorganisasian isi KOSP 2. Rancangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) 1. Menyusun 2. Melakukan reviu Menggunakan sistem pendukung, baik yang disediakan pemerintah maupun yang dibuat atas sekolah. 10 | Buku Saku Narasumber Berbagi Praktk Baik a WV 4470 \ Inspirasi Kegiatan Narasumber Berbagi Praktik Baik : Guru Em} a een emi ee een (Leoni Surjotedjo, PAUD Kembang) 1. Kegiatan Pembuka (10’) a. Perkenalan : Narasumber menyapa peserta dan memperkenalkan b. Narasumber mengajak peserta berdoa. . Kegiatan pengantar: Narasumber memperlihatkan benda pemantik yang pernah dijadikan bahan ajar di sekolahnya. Ajak peserta bermain menebak dengan mengajukan pertanyaan: “Menurut Bapak/Ibu, apa yang dapat kita lakukan untuk memenuhi capaian pembelojaran anak PAUD menggunakan bends ini?” 2. Kegiatan Inti (95") a. Narasumber mengajak peserta mengingat kembali aspek perkembangan anak PAUD. yang menjadi sasaran capaian pembelajaran, yaitu elemen CP Nilai Agama dan Budi Pekerti, elemen CP Jati Diri dan elemen CP Dasar-dasar Literasi, Matematika, Sains, Teknologi, Rekayasa dan Seni. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan meminta peserta mencoba menuliskannya di sticky note dan menempelkannya di papan/dinding yang bisa dibaca bersama. b. Narasumber mereview kembali jawaban peserta saat kegiatan pembuka bagaimana hubungan benda pemantik dengan sasaran capaian pembelajaran. Narasumber berbagi praktik batk yang sudah dilakukan di sekolahnya dengan menceritakan situasi, tantangan yang dihadapi, apa yang dilakukan dan hasilnya: i. Saat itu sekolah sedang menghadapi anak PAUD yang baru kembali bersekolah setelah 2 tahun pandemi berada di rumah, Guru sering mendengar keluhan orang tua yang tidak sempat mengajak anaknya bergerak aktif (melakukan aktivitas fisik) karéna situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan mengajak anak bergerak aktif di luar rumah dan orang tua yang juga tidak memiliki banyak waktu untuk mengajak anaknya bergerak aktif. Kegiatan diskusi dengan anak juga jadi kurang mendalam saat mereka PJ) karena seringkali terbentur dengan waktu, jadi saat kembali PTM kebiasaan berdiskust ini juga harus dibangun il. Dalam kondisi di atas, guru harus mengemas kegiatan yang bisa menyasar CP PAUD secara keseluruhan. Karena di sekolah saya berbasis buku tema, maka saya harus memikirkan agar kegiatan yang saya rancang dapat dikemas menggunakan buku tema yang dipakai Maka tindakan yang dilakukan adalah buku tema. Buku yang saya pilih berjudul “Si Pejuang Air’ yang bercerita tentang seorang anak di Sumba yang kesulitan mendapat air dan berjuang mengambil air menggunakan jerikan. © Menentukan benda pemantik yang bisa digunakan untuk diskusi ataupun berkegiatan bersama anak, yaitu: jeriken yang ada dalam buku tema ‘© Mengajak murid berdiskusi tentang fungsi jeriken (elemen CP Dasar-dasar Literasi, Matematika, Sains, Teknologi, Rekayasa dan Seni 1 | Buku Saku Narasumber BerbagiPraktik Baik a WV 4470 \ Mengajak murid berpura-pura jadi Nesa, tokoh di buku cerita yang berjalan jauh dengan berkeliling sekolah, melewati berbagai rintangan yang sudah disiapkan guru, misalnya: melewati balok titian, melompati simpai, jalan jongkok, dsb (elemen CP Jati Diri_ mengajak anak berolahraga) © Setelah berjalan jauh, murid berpura-pura menemukan mata airnya dan murid diminta mengisi jerigen dengan membuka dan menutup jerigen setelah diisi air secara mandiri (motorik halus dan koordinasi mata-tangan) ‘© Anak juga dapat dikenalkan konsep penuh atau setengah saat mengisijeriken (clemen CP Dasar-dasar Literasi, Matematika, Sains, Teknologi, Rekayasa dan Seni mengenal kosakata dan konsep pra matematika). ‘© Mengajak anak berdiskusi tentang keadaan Nesa yang di daerahnya kesulitan air sambil mengajak anak melihat ilustrasi buku dan juga mengajak anak melihat video dokumenter singkat yang menggambarkan anak-anak Sumba yang kesulitan mencari air Anak diajak berempati dengan Nesa dan anak-anak Sumba lain yang kesulitan air (elemen CP Nilai Agama dan Bu Pekerti) (narasumber dapat menunjukan foto/video praktik baik yang sudah dilakukan) d. Narasumber juga dapat berbagi cerita tentang hasil dan refleksi yang didapat dari rancangan kegiatan berbasis buku yang menggunakan benda pemantik, misalnya hasil yang saya rasakan: i Murid jadi merasa terhubung dengan tokoh di buku yang dibacakan saat dibarengi menggunakan benda pemantik yang ada di buku cerita ii, Saya dapat membuat portofolio anak berdasar perilaku yang dimunculkan anak saat melaksanakan kegiatan yang saya rancang untuk dijadikan asesmen. 3. Kegiatan penutup (15’) a. Narasumber mengajak peserta berefleksi tentang praktik baik yang dibagikan. b. Narasumber meminta peserta menuliskan hal baik apa yang didapat setelah mendengar cerita praktik baik dari narasumber. Narasumber meminta peserta menuliskan rencana kegiatan pembelajaran yang terpikir setelah mendengar narasumber berbagi tentang praktik baiknya 12 | Buku Saku Narasumber BerbagiProktik Baik a WV 4470 \ ane ane eae ae ee 1. Kegiatan Pembuka (10’) a. Narasumber menyapa peserta dan mengenalkan di b. Ice breaking, 2. Kegiatan Inti (95") a. Narasumber membagikan sticky note dan meminta peserta menuliskan pendapat mereka tentang refleksi © Apa yang Bapak dan Ibu pikirkan ketika mendengar kata refleksi? “Menurut Bapak dan Ibu, apakah refleksi itu penting?” b. Narasumber mereview jawaban peserta dihubungkan dengan pentingnya refle Narasumber sebelum memperkenalkan “jural’, menceritakan kondisi guru di sekolahnya yang belum terbiasa melakukan refleksi setelah melaksanakan pembelajaran, atau mengalami kesulitan ketika akan melakukan refleksi setelah pembelajaran selesai. Salah satu kesulitan yang dialami guru melaksanakan refleksi adalah belum mengetahui dengan cara apa guru merefleksi pembelajaran yang dilakukan. Narasumber mengakhiri ceritanya dengan mengatakan salah satu yang dilakukan untuk melaksanakan refleksi setelah pembelajaran adalah dengan memanfaatkan jurnal. d. Narasumber memperkenalkan jurnal sebagai salah satu. strategi_membangun kebiasaan berefleksi. 1) Bentuk buku jurnal yang digunakan 2) Isijurnal berupa catatan dan refleksi proses belajar 3) Alokasi waktu untuk kegiatan refleksi dalam proses pembelajaran. Misal, ke belajar mandiri, proyek individu, dan proyek kelompok. 4) Contoh pertanyaan pemantik refleksi “Apa saja 3 hal dan keterampilan baru yang Anda temukan selama melakukan kegiatan proyek kelompok? Apa tantangan yang Anda temui selama kegiatan tersebut? Bagaimana Anda mengatasi tantangan tersebut? Bagaimana perasaan Anda setelah melakukan kegiatan proyek kelompok? Apa saja hal yang Anda banggakan? Setelah belajar tersebut, apa hal yang ingin Anda telusuri lebih lanjut?” 5) Cara menyampaikan refleksi (bisa narasi, gambar. bagan, dan ada pula peta pikiran) €. Narasumber memberi kesempatan pada peserta untuk berbagi pendapat dan tanggapannya f Narasumber menyimpulkan makna dan pentingnya membangun kebiasaan refleksi 1) Hubungan jurnal dengan perkembangan keterampilan murid (kognitif, sosial emosional) 2) Manfaat jurnal bagi guru untuk melihat sejauh mana pemahaman murid dan menjadi acuan untuk menyediakan hal yang mendukung kebutuhan belajar m 13. | Buku Soku Narasumber BerbagiPraktik Baik 3. Kegiatan Penutup (15’) a. Narasumber mengajak peserta menyimpulkan bersama tentang pentingnya jurnal refleksi dalam proses pembelajaran b. Narasumber mengajak peserta berefleksi dengan menggunakan pertanyaan reflektif tadi sebagai wujud praktik nyata. Narasumber juga meminta peserta untuk memberikan umpan balik terkait kegiatan berbagi praktik batk hari ini. 14 | Buku Saku Narasumber Berbagi Praktik Balk 2. Kegiatan Pembuka (10’) a. Narasumber menyapa peserta, memperkenalkan diri, dan mengajak berdoa b. Narasumber menyampaikan topik dan tujuan dari praktik baik Narasumber meminta peserta menuliskan di sticky note pembelajaran matematika seperti apa yang diharapkan Ketika dulu menjadi siswa. Kegiatan Inti (95’) a. Narasumber mengajak peserta brainstorming mengenai model dan metode pembelajaran apa saja yang telah dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan implikasinya terhadap siswa b. Narasumber melakukan review jawaban peserta pada kegiatan pendahuluan “seperti apa pembelajaran yang diharapkan” oleh peserta dihubungkan dengan praktik pembelajaran yang sudah dilakukan oleh peserta Narasumber menceritakan tantangan yang dihadapi dalam membelajarkan. matematika khususnya materi himpunan yang bersifat abstrak, sehingga siswa merasa kesulitan memahami materi tersebut. d. Narasumber berbagi cerita praktik yang telah dilakukan di kelasnya terkait pembelajaran berbasis projek pada topik himpunan dengan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. €. Narasumber menyampaikan tahapan pembelajaran materi himpunan berbasis projek menggunakan bahan yang ada di sekitar sebagai berikut Pertanyaan Mendasar © Guru memberikan pertanyaan pemantik pembelajaran matematika seperti apa yang diharapkan oleh siswa © Guru menyampaikan topik himpunan dan mengajukan pertanyaan bagaimana cara memecahkan masalah. © Siswa mengajukan pertanyaan mendasar apa yang harus dilakukan siswa terhadap topik himpunan dan cara penyajian himpunan, Mendesain Perencanaan Produk © Guru menyusun kesepakatan dengan siswa untuk melaksanakan_pembelajaran berbasis projek dengan tema lingkungan sekitar © Guru memberikan LK sebagai panduan dalam berprojek © Peserta didik berdiskusi menyusun rencana pembuatan projek pemecahan masalah meliputi pembagian tugas, persiapan alat, bahan, media, sumber yang dibutuhkan Menyusun Jadwal Pembuatan © Guru dan siswa membuat kesepakatan tentang jadwal siswa berkunjung ke tempat petani tanaman hias atau ke tempat penjualan tanaman hias dan melakukan wawancara dengan petani atau penjual tanaman hias dan observasi langsung untuk memperoleh data tentang tanaman hias yang akan dikelompokan ke dalam bentuk konsep himpunan dan cara penyajian himpunan | Buku Saku Narasumber BerbagiPraktk Baik be Bs os = CF eer Carat Memonitor Keaktifan dan Perkembangan Proyek © Guru memantau keaktifan siswa selama melaksanakan proyek, memantau realisasi perkembangan dan membimbing jika mengalami kesulitan. © Siswa melakukan pembuatan proyek sesuai jadwal, mencatat setiap tahapan, mendiskusikan masalah yang muncul selama penyelesaian proyek dengan guru Menguji Hasil © Guru berdiskusi tentang prototipe proyek, memantau keterlibatan_siswa mengukur ketercapaian standar © Siswa membuat laporan hasil projek dan presentasi Nama : Mul'gi alifa al hakim Kelas : 7.7 16 | Buku Saku Narasumber Berbagi Praktk Balk Evaluasi Pengalaman Belajar © Guru membimbing proses pemaparan proyek, menanggapi hasil, selanjutnya guru dan siswa merefleksi/ kesimpulan © Setiap siswa memaparkan laporan, siswa yang lain memberikan tanggapan, dan bersama guru menyimpulkan hasil projek fNarasumber menyampaikan hasil dari pembelajaran berbasis projek ini yaitu meningkatnya pemahaman siswa dalam materi, siswa lebih bersemangat dalam belajar Karena siswa diberikan kebebasan dalam mempelajari dan menyajikan pemahaman materi. g. Narasumber memberikan kesempatan kepada peserta untuk melakukan s jawab dan menanggapi praktik baik yang sudah dilaksanakan oleh narasumber. h. Narasumber juga mengajak peserta berdiskusi untuk mengidentifikasi materi-materi apa saja yang dapat dilakukan dengan pembelajaran berbasis projek dan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar. Tantangan apa yang akan peserta temui dalam mempraktekan pembelajaran berbasis projek? Bagaimana peserta akan berlatih untuk mengatasi tantangan tersebut? i. Narasumber menyimpulkan bahwa pembelajaran berbasis projek menumbuhkan kreativitas, minat, potensi, daya cipta siswa. Dan dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar, siswa memahami bahwa matematika dekat dengan kehidupan sehari-hari anya 3. Kegiatan Penutup (15’) a. Narasumber mengajak peserta berefleksi dengan mengajukan pertanyaan “Apakah bagian yang paling menarik dari sesi berbagi praktik baik ini? Mengapa?” b. Narasumber mengajak peserta memberikan umpan balik dengan mengi umpan balik . Narasumber mengajak berdoa dan menutup kegiatan sesi berbagi praktik baik Form 7 | Buku Saku Narasumber Berbagi Praktik Baik Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) dengan Penerapan Teknik Mindfulness STOP (Penyadaran Napas) (Donald Wolter Dias, SMAS Kristen YPKPM Ambon) 1. Kegiatan pembuka (10’) a. Narasumber menyapa peserta memberi salam b. Narasumber memperkenalkan ditt . Narasumber mengajak peserta berdoa d. Narasumber memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama dan hal terbaik yang dialami sebagai guru di bulan ini dalam 1 kalimat. Minta peserta juga memperkenalkan diri dengan cara narasumber berkenalan 2. Kegiatan inti (90’) @ Narasumber memantik penerapan pembelajaran sosial dan emosional berbasis kesadaran penuh lewat tayangan video dan meminta peserta menjawab pertanyaan berikut: 1. Dengan kata-kata Anda sendir pesan kunci apa yang Anda depatkan dori video tersebut? 2. Menurut Anda, mengapa penting guru memahami dan menerapkan pembelajaran sosial dan emosional, batk bagi dirinya maupun murid? 3. Tuliskan hal-hal yang sudah Anda ketahui sebelumnya dari video tersebut! 4. Tuliskan hal-hal baru yang Anda pelajari dari video tersebut! 5. Apa hal-hal yang ingin Anda pelajari lebih lanjut? b. Narasumber bercerita tentang langkah-langkah yang dilakukan dalam penerapan pembelajaran sosial dan erosional misalnya yang saya lakukan di sekolah adalah Guru mengajak murid untuk rileks sejenak, dengan mengambil sikap duduk yang paling nyaman menurut murid. Guru ingin murid betul-betul menikmati pembelajaran tanpa terbebani dengan tugas-tugas. Murid usia SMA cenderung memiliki sosial emosional yang unik, sehingga guru perlu menciptakan inovasi pembelajaran yang dapat memberikan makna lebih dan situasi paling nyaman agar murid mampu mencapai tujuan pembelajaran. . Narasumber menghadapi tantangan pertama yaitu cara mengkondisikan murid agar melakukan gerakan-gerakan rileks sesuai contoh yang diberikan guru. Murid usia SMA terkadang ditemui lebih suka bercanda dengan temannya sehingga butuh kemampuan guru dalam mengajak murid untuk konsentrasi dengan instruksi dan suasana yang se-nyaman mungkin. Tantangan keduanya adalah mengenai keterbatasan waktu dalam menyampaikan materi dengan penerapan mindfulness ini membuat guru harus mengatur strategi sedemikian rupa agar murid dapat menangkap manfaat dari teknik ini Dalam menerapkan pembelajaran sosial dan emosional berbasis kesadaran tersebut, narasumber melakukan serangkaian aksi praktik relaksasi sebagai berikut: i. Hentikan apapun yang sedang Anda lakukan. Silakan ambil posisi duduk secara nyaman atau posisi berdiri jika tidak memungkinkan. Merilekskan tubuh Anda, lari otot-otot wajah, bahu kiri dan bahu kanan, lengan atas, pergelangan jari. Luruskan lengan di atas paha. Lepaskan sepatu. Luruskan kaki dan 18 | Buku Saku Narasumber BerbagiPraktik Baik a WV 4470 \ sentuh lantai dengan telapak kaki langsung. Rasakan Kontak antara kaki dan tempat Anda duduk atau berpijak ji, Sadari napas masuk, sadari napas keluar. Rasakan udara masuk dan udara keluar. Dengan bernafas melalui hidung, bernafaslah 4 detik dan buang napas 4 detik Katakan inhale (bernapas), lalu exhale (buang napas). Lakukan sebanyak 5 kali Sekarang, sambil tetap bernapas secara sadar, amati pikiran. Amati pikiran: Apa yang Anda pikirkan? Amati perasaan; Apa yang Anda rasakan? Apa yang sebetulnya sedang terjadi saat ini? Ingat untuk tetap menyadari nafas ya. Amati sekali lagi, pilhan-pilihan yang ada. Pilihlah tindakan yang dirasa paling tepat saat ini. Tanyakan pada dir: Sudahkah saya mengasihi diri sendiri? Amati diri seni iv. Sekarang, sambil bernapas secara sadar, sebutkan kekuatan yang Anda milik Sebutkan satu kekuatan sambil bernapas satu kali, Lalu, sebutkan kekuatan lain sambil bernapas satu kali. Lakukan sebanyak 5 kali. “Tarik nafas, saya ..(sebutkan kekuatan diri), buang nafas: v. Buka mata Anda perlahan jika merasa sudah siap. Senyum pada di kita lanjutkan kembali kegiatan dengan perasaan yang lebih tenang dan pikiran yang lebih jernih €. Narasumber dapat berbagi cerita tentang result (hasil) dan refleksi yang didapat dari penerapan pembelajaran sosial dan emosional berbasis kesadaran penuh, misalnya yang hasil yang saya rasakan: 1. Murid menjadi rleks dan tenang 2. Membantu murid untuk kembali membangun konsentrasi dalam mempelaj materi pembelajaran 3. Menambah semangat dan motivasi belajar murid 4, Dengan jiwa yang tenang dan nyaman, maka murid akan lebih siap dalam mengikuti pembelajaran (Narasumber bisa menunjukan foto/video praktik baik yang sudah dilakukan) 3. Kegiatan penutup (90’) a. Narasumber mengajak peserta menyimpulkan b. Narasumber mengajak peserta berefleksi dengan panduan Kaizen: Pelajaran berharga apa yang saya peroleh dan akan diteruskan di tempat mengajar? “Hari ini saya belajar .... dan ini akan saya bawa ke ruang kelas kepada siswa saya. Hal boik apa yang saya dapatkan dari rekan sejawat dan menjadi inspirasi untuk soya? “Saya belojar...... darirekan .... dan ini menjadi inspirasi untuk saya. <._Narasumber mengakhiri pertemuan dengan doa penutup 19 | Buku Saku Narasumber Berbagi Praktk Balk Pemanfaatan Learning Management System (LMS) berbasis MOODLE pada eee ee eo (Bambang Wijonarko, 5.Pd, SMKN 1 Cibinong, Bogor) a b. c 4 Kegiatan Pembuka (10’) Narasumber mengucapkan salam Narasumber memperkenalkan diri Narasumber menyampaikan tujuan kegiatan kali Narasumber memberikan ice breaking 2. Kegiatan Inti (95") a b. 2 | Narasumber memberikan pertanyaan kepada peserta “media belajar apa yang dapat digunakan Peserta Didik untuk pembelajaran?” Narasumber memberikan kesempatan kepada peserta untuk menjawab pertanyaan tersebut, jika dirasa sudah cukup jawaban dari peserta, maka narasumber pun menceritakan pengalaman baik yang pernah dialami Narasumber menyampaikan kekhawatiran kondisi pembelajaran saat ini, dimana masa pandemik yang belum berakhir, sedangkan proses pembelajaran harus tetap berjalan dan tujuan pembelajaran dapat tercapai Narasumber menyadari kegiatan pembelajaran saat ini belum berjalan normal 100%, dengan begitu kegiatan sinkronus dan asinkronus dapat dilakukan pada pembelajaran materi peluang suatu kejadian, narasumber mencoba mencari media pembelajaran yang dirasa cocok untuk peserta didik Di sekolah, sangat kebetulan memiliki Learning Management System (LMS) berbasis moodle yang selama ini hanya digunakan untuk kegiatan Penilaian Semester saja, namun disini Narasumber memiliki ide agar LMS tidak hanya digunakan untuk penilaian saja, tetapi dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran Narasumber menyadari LMS yang ada saat ini, belum memiliki konten di dalamnya, dan Narasumber diharapkan bisa mengisi konten LMS tersebut Narasumber memiliki tantangan baik untuk diri sendiri maupun untuk peserta didik Untuk Narasumber sendiri, tantangan mengisi konten yang akan ditampilkan di LMS, harus dibuat sendiri dan dapat dipahami oleh peserta didik. Narasumber harus membuat modul secara individu dengan mengambil referensi dari berbagai sumbber. Tantangan selanjutnya adalah membuat video pembelajaran secara konsisten untuk diunggah melalui YouTube dan di-share ke LMS. sedangkan tantangan untuk peserta didik adalah bagaimana peserta didik dapat memahami konten yang ada dalam LMS yang dibuat oleh Narasumber. Narasumber menyiapkan bahan untuk konten yang akan dimasukan kedalam LMS berupa Modul, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), video pembelajaran maupun soal pilihan ganda tentang materi peluang suatu kejadian Setelah bahan semua ada, tantangan berikutnya adalah menyusun alur pembelajaran dalam LMS, supaya dapat dimengerti oleh peserta didik. Narasumber mengisi konten pembelajaran dengan urutan sebagai berikut. Daftar isi: Pendahuluan, yang didalamnya ada pertemuan sinkronus melalui media Google Meet (Gmeet), Tes awal berupa soal yang dapat dikerjakan langsung di LMS, modul, video Pembelajaran tentang peluang kejadian yang diunggah melalui YouTube Buku Saku Narasumber Berbagi Praktik Baik a WV 4470 \ hitps/www youtube com/watch?v-FMLv94AGcM, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Kuis maupun Refleksi k Narasumber sebelum melanjutkan berbagi, berdiskusi tentang tantangan yang dihadapi dalam pembuatan media pembelajaran |. Setelah berdiskusi, Narasumber menyampaikan langkah-langkah pembelajaran dikelasnya’ i. Guru dan peserta didik masuk kedalam Gmeet ji, Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan menyamp: dengan pembelajaran peluang suatu kejadian iil, Setelah pertemuan secara virtual dilakukan peserta didik mulai membuka LMS dengan laman: https://learning smknicibinong sch id/ iv. Peserta didtk mengikuti alur pembelajaran sesuai konten yang ada dalam LMS dari mengisi daftar hadir, melaksanakan tes awal, membaca modul, menonton video pembelajaran, mengerjakan LKPD sampai dengan menuliskan refleksi di LMS. v. Guru dan peserta didik bertemu kembali pada pertemuan berikutnya. m. Narasumber menyampaikan manfaat dari hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan, dimana peserta didik didorong untuk belajar mandiri namun terarah, dengan adanya materi yang telah dimasukan ke dalam LMS, Narasumber memil harapan materi tersebut dapat digunakan pada pembelajaran tahun berikutnya, sedangkan untuk peserta didik, dengan adanya materi yang ada terutama video pembelajaran akan menjadi bahan belajar. Jika seandainya lupa materi peluang suatu kejadian, peserta didik dapat membuka kembali video tersebut. n._Kegiatan pembelajaran melalui LMS mendapatkan respon yang positif dari kepala sekolah dan guru-guru lain pada kegiatan IHT. Pembelajaran melalui LMS juga mendapatkan respon yang cukup baik dari peserta didik, maupun orang tua peserta didik. yang mereka sampaikan melalui rapat dengan orang tua ©. Narasumber memberikan kesempatan kepada peserta untuk berdiskusi tentang langkah-langkah pembelajaran yang dibuat oleh narasumber n masalah terkait, 3. Kegiatan Penutup (15’) a Narasumber meminta peserta memberikan umpan balik, d disampaikan oleh narasumber. b. Narasumber dan peserta bersama-sama melakukan refleksi praktik baik yang 21 | Buku Saku Narasumber BerbagiProkik Baik Dee ed ee aCe en ene ed ened 1. Kegiatan Pembuka (10’) 2. Narasumber menyampaikan salam dan doa b.Narasumber melakukan perkenalan <. Narasumber menyampaikan tujuan dan ice breaking, 2. Kegiatan Inti (95') 2 2. Narasumber (NS) menanyakan pengalaman balk dialami sendiri dengan melihat atau membaca terkait dengan pembelajaran pada anak berkebutuhan khusus pada sekolah luar biasa? ada, NS memberikan kesempatan kepada peserta untuk berbagi.jika tidak ada, maka narasumber akan berbagi praktik terkait dengan pembelajaran pada peserta didik tuna rungu dan tuna grahita dalam keterampilan NS menyampaikan bagaimana mengajarkan keterampilan membuat kotak pensil dari koran bekas *Sehari sebelum pembelajaran keterampilan itu, narasumber menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan pada kelas. yaitu membuat kotak pensil dari koran bekas. Kemudian salah satu peserta didik (Melda, siswi tuna grahita) mengatakan” oh, seperti yang sudah dilakukan di kelas tuna daksa kemarin ya bu. Apakah kamu sudah melihat hasilnya, Melda?, tanya narasumber? Ya, bu. Baik, besok tolong ambilkan satu contoh dari kelas itu dan bawa ke kelas kita” d. NS menyadari bahwa bukan materi saja yang diperlukan peserta didik namun melihat kondisi peserta didik, mereka perlu diberi bekal keterampilan untuk membantu mereka berkreasi memanfaatkan barang bekas di sekitarnya, Mereka mengubah barang bekas menjadi sesuatu yang dapat bermanfaat, salah satunya membuat kotak pensil e. NS menyampaikan juga tantangan yang dihadapi saat di kelas. Baik peserta didik tunagrahita maupun tuna rungu banyak yang kurang konsentrasi dan terkadang. mengganggu teman di sebelahnya, Narasumber tidak dapat sendiri di kelas meskipun jumlah mereka kurang dari sepuluh, Narasumber perlu bantuan salah satu guru lainnya ikut mendampingi dan juga mengulang penjelasan yang sama berulang dan membutuhkan waktu beberapa kali pertemuan untuk mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan tujuan. f NS. sebelum melanjutkan berbagi, memberikan kesempatan peserta untuk berdiskusi dengan tantangan yang dihadapi oleh narasumber. g. Setelah berdiskusi, NS menyampaikan langkah-langkah pembelajaran di kelasnya sebagai berikut. 1) Guru meminta bantuan salah satu guru untuk ikut mendampingi para peserta didik 2) Guru memperkenalkan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat keterampilan tersebut | Buku Saku Narasumber BerbagiPraktk Baik Koran Bote! spidol Pita rol alat lomtembak — kardus 3) Proses pembuatan Guru bersama peserta didik menggulung kertas koran bekas. Guru bersama peserta didik mengukur ukuran masing-masing botol (*Peserta didik yang sudah paham langsung mengukur, sedangkan *peserta didik yang belum paham pengukurannya botolnya diberi tanpa X dengan spidol untuk tanpa ukuran yang akan digunting) Guru bersama peserta didik menggunting 3 botol kosong dengan masing-masing ukuran berbeda 12 cm, 9 cm, dan 7 cm Guru bersama peserta didik menggunting koran yang sudah digulung sesuai dengan tinggi masing - masing botol aqua Lem tembak diujung koran dan ditempelkan di botol aqua (Dengan pengawasan guru karena ada listriknya) Setelah semua botol selesai di tempel koran ujung koran yang tidak rapi digunting Tempelkan lem tembak dibagian bawah botol lalu Letakan botol di atas kardus yang panjangnya 25 cm. Cat koran dan kardus. Tempelkan pita di sekeliing kardus dan botol Masukan pensil di3 kotak yang sudah jadi h Selanjutnya NS menyampaikan manfaat dari hasil keterampilan yang dibuat sehingga peserta didik dapat menggunakan kotak tersebut untuk menyimpan alat tulis agar tidak tercecer. Selain itu kegiatan ini mendapat respon positit dari kepala sekolah guru lainnya dan juga orang tua peserta NS memberikan kesempatan lagi kepada peserta untuk menanggapi langkah-langkah yang sudah dilaksanakan oleh narasumber. 3. Kegiatan Penutup (15’) NS meminta peserta untuk memberikan umpan balik berbagi praktik baik ini. b._ NS dan peserta melakukan refleksi NS menutup dengan doa dan salam, Buku Saku Narasumber Berbagi Praktk Balk Inspirasi Kegiatan Narasumber Berbagi Praktik Baik: Kepala Sekolah Menjadi Teman Belajar Guru Menjalani Pelatihan Mandiri dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM) ee ea ee RO Pe) Ce Ne pre a ON cr) 1. Kegiatan Pendahuluan (10’) a. Narasumber menyapa peserta dan memperkenalkan diri b. Narasumber mengajak peserta berdoa c. Narasumber mengajak peserta melakukan cek emosi sebagai rutinitas Keterampilan Sosial dan Emosional (KSE): "Apakah perasaan saya saat ini dan apa alasannya?” Peserta diajak menggunakan kata sifat yang rinci selain yang sudah umurn, seperti senang/gembira/sedih/bersemangat, misalnya gugup. khawatir. sendu, terharu, dsb 2. Kegiatan Inti (95") a. Narasumber mengajak peserta berefleksi tentang pengalaman mereka saat belajar hal baru: "Apa faktor internal yang biasanya membantu? ‘Apa faktor eksternal yang biasanya membantu?” b. Narasumber bercerita tentang langkah-langkah yang dilakukan saat memperkenalkan Pelatihan Mandiri dalam Platform Merdeka Mengajar dengan menggunakan urutan penggambaran situasi, apa permasalahan yang dihadapi, apa yang saya lakukan, dan apa hasilnya Guru-guru PAUD Kembang terdiri dari beragam generasi. Ada 3 guru senior dengan pengalaman bekerja antara 20-35 tahun, ada guru madya dengan pengalaman 5-10 tahun dan ada yang baru lulus kuliah. Jumlah murid selama pandemi juga menurun sehingga membuat kami sadar betul bahwa harus terus belajar mengembangkan di agar jadi guru PAUD yang terampil dalam segala kondisi. Pengembangan dirt ini diharapkan akan berdampak pada peningkatan kualitas dan terjadinya pertambahan murid apalagi dengan adanya implementasi kurikulum baru: Kurikulum Merdeka. Permasalahan yang dihadapi, pertama adalah jam terbang dan keterampilan guru-guru menggunakan teknologi sangat beragam sehingga kecepatan belajar dan cara belajar mereka juga bervariasi dalam mempelajari Kurikulum Merdeka ini. Kedua adalah kesibukan guru dan kepadatan kalender akademis sehingga waktu juga terbatas. Tindakan yang saya lakukan antara lain ‘© KS belajar dan mendalami Kurikulum Merdeka terlebih dahulu ‘¢ Memberi pendahuluan pada guru-guru tentang Kurikulum Merdeka dan semangat perubahan yang dibawa di dalamnya ‘¢ Memotivasi guru-guru bahwa belajar Kurikulum Merdeka adalah bagian Visi Sekolah, yeitu menjadi pembelajar sepanjang hayat, dan salah satu cara untuk terus up to date sehingga sekolah terus bisa menarik murid baru. 24 | Buku Saku Nerasumber BerbagiPraktk Baik a WV 4470 \ © Mengenalkan PMM dengan menunjukkan dan mencoba bersama-sama guru cara masuk serta menavigasi PMM, termasuk Bisa digunakan untuk apa saja? Apa saja yang ada di dalamnya? Bagaimana cara melakukan Pelatihan Mandiri? dsb ‘¢ Memberi pilihan pada guru-guru dalam melakukan Pelatihan Mandir 2) belajar semua modul sendiri sebelum tenggat waktu yang disepakati bersama ATAU ») belajar secara bertahap dengan menetapkan tanggal-tanggal checkpoint. # Setelah guru-guru memilih pilihan kedua, maka KS belajar bersama guru-guru dan mendiskusikan isi modul di tiap checkpoint (dalam rapat_mingguan) untuk memperdalam pemahaman bersama sehingga terbentuk komunitas belajar. Guru diajak berbagi hal-hal_menarik yang mereka temukan di tiap modul dan merefleksikennya dalam proses pembelajaran sehari-hari di kelas. Dari sini pun muncul kelompok belajar kecil yang memilih membahas bersama topik-topik pelatihan mandiri bersama 1-2 teman lainnya sebelum membahasnya di rapat mingguan. Muncul inisiatif beberapa cara belajar dari guru-guru « Strategi yang dilakukan untuk mengatasi tantangan kedua adalah mencari media lain ketika tidak bisa rapat luring dan daring. seperti berbagi Jamboard untuk mengisi refleksi atas modul yang dipelajari, membawa dialog dalam grup Whatsapp ketika menemukan contoh kasus dengan mengaitkannya pada P3/P5/CP. dsb. © Modul-modul pelatihan mandiri dalam PMM selesai dibahas sebelum Raker Kurikulum dilakukan. Raker Kurikulum dilaksanakan untuk menyusun KOS dengan menurunkan CP menjadi TP dan ATP. Melalui tindakan di atas, hasil yang saya peroleh adalah © Guru-guru merasa dihargai kebutuhan belajar individualnya dengan diberi pilihan saat belajar pelatihan mandiri dan mengembangkan strategi belajar masing-masing Mereka juga bersemangat belajar karena sadar dampak positf yang akan tercapai ka mereka melakukan pelatihan mandiri diantaranya adalah kesiapan menghadapi tahun ajaran baru dengan IKM dengan kemungkinan murid bertambah karena_pandemi sudah mereda, Mereka pun sudah siap mengimplementasikan Kurikulum Merdeka ‘© Rapat kerja menyusun KOS berjalan lancar karena guru-guru sudah memabai pemikiran dasar IKM dan alur kerja IKM dalam pelatihan mandiri ¢Semakin yakin bahwa untuk mengajak guru PAUD berubah dan belajar adalah dengan menjadi teman belajar sehingga mereka merasa ditemani dan didampingi 3. Kegiatan penutup (15’) a. Narasumber mengajak peserta menarik kesimpulan bersama b. Narasumber mengajak peserta melakukan refleksi dengan metode Think-Pair-Share, yaitu: membuat satu hal yang akan dilakukan saat belajar Kurikulum Merdeka untuk mewujudkan komunitas belajar di konteks sekolah mereka: Apa yang bisa diterapkan atau adakah yang berbeda? Apa faktor internal dan eksternal yang bisa menguatkan mereka untuk melakukannya? (dihubungkan dengan refleksi di awal sesi) Narasumber mengajak peserta melakukan cek emosi sebagai penutup ses Bagaimana perasaan peserta setelah mengikuti sesi? (Gunakan kata sifat yang spesifik dan jelaskan alasannya) 25. | Buku Saku Narasumber Berbagi Praktk Baik Dee a Cee ee Dee ee ee eR ne A On eT ct a) 1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) a. Narasumber menyapa peserta dan memperkenalkan di b. Narasumber mengajak peserta berdoa . Narasumber menjelaskan tujuan serta harapan dari kegiatan berbagi praktik baik yang akan dilakukan. 2. Kegiatan Inti (100 menit) a. Narasumber mengajukan pertanyaan kepada peserta © “Berapa kali dalam satu minggu, Bapak/ Ibu kepala sekolah berkumpul bersama guru-guru di sekolah? © “Apa yang biasanya bapak/ibu dilakukan?™ © “Apa yang dilakukan Bapak/ Ibu kepala sekolah atau guru-guru di sekolah untuk bisa mempelajari hal yang baru?” © “Apa yang dilakukan di sekolah setelah Bapak/ Ibu atau guru? belajar hal yang baru?” b. Narasumber besama peserta mendiskusikan jawaban peserta <._ Narasumber berbagi praktik baik komunitas belajar 1) Komunitas Belajar Matematika/ Bahasa Indonesia Guru Matematika/ Bahasa Indonesia setiap jenjang berkumpul per 2 minggu untuk berdiskusi. Alur kegiatan diskusi adalah sb: | Menyusun reneana ddan tujuan pembelajaran I, Bertatih cara -mengajar yang tepat 26 | Buku Saku Narasumber BerbagiPraktik Baik 2) Komunitas Guru Kelas Kecil Guru kelas kecil (SD1, 2, 3) berkumpul setiap 2 minggu, untuk berdiskusi mengenai: 2) Strategi pembelajaran yang diberlakukan di kelas, b) Membahas mengenai problematika anak-anak usia 6-8 tahun serta strategi penyelesaian yang dilakukan/ yang akan dilakukan, ©) Berbagi rencana tindak lanjut di kelas d. Kepala sekolah menjalankan peran sebagai fasilitator dalam kegiatan diskusi yang dilakukan bersama tim guru. Cara-cara yang dilakukan adalah 1) Membuka ruang kepada guru-guru untuk berbicara tentang berbagai hal yang dinadapi di kelas dan di sekolah 2) Memberi kesempatan kepada rekan-rekan guru yang hadir dalam kegiatan diskusi untuk memberikan tanggapan, masukan, maupun kritik 3) Membuka ruang kepada rekan-rekan guru untuk menemukan solusi dari permasalahan yang ada, -_lalu. mendiskusikannya bersama, dan mengimplementasikan solusi yang ada 3. Kegiatan Penutup (10 menit) a. Narasumber mengajak peserta menyimpulkan kegiatan hari b._Narasumber mengajak peserta berefleksi 1) Apa saja hal baik yang diperoleh dari pertemuan hari ini? 2). Apa saja hal yang akan diterapkan di sekolah berdasarkan pertemuan hari ini? 3) Apa saja hal yang perlu ditingkatkan dari pertemuan hari 27 | Buku Saku Narasumber Berbagi Praktk Baik Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tema Gaya Hidup Berkelanjutan Kategori: Implementasi Kurikulum Merdeka (Siti Salami, SMPN 3 Gunungsindur Kab. Bogor Jawa Barat) 1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) a. Narasumber menyapa peserta dan memperkenalkan b. Narasumber mengajak peserta berdoa. c Melakukan ice breaking “Senam Profil Pelajar Panc: " untuk memompa semangat 2. Kegiatan inti (100 menit) a. Narasumber mengajak peserta brainstorming mengenai pemahaman kurikulum merdeka, program intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila b. Narasumber memberikan kesempatan kepada peserta untuk menceritakan implementasi kurikulum merdeka yang sudah dilakukan oleh peserta beserta kendalanya c. Narasumber menceritakan situasi dan tantangan yang dihadapi di SMPN 3 Gunungsindur pada saat awal mengimplementasikan Kurikulum Merdeka khususnya pada saat merancang. mengimplementasikan dan melakukan asesmen dan projek penguatan profil pelajar Pancasila d. Narasumber memberikan kesempatan kepada peserta untuk menyampaikan kondisi dan tantangan yang dihadapi sekolah dalam implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila €. Narasumber berbagi cerita praktik baik yang telah dilakukan di sekolahnya terkait implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila dengan mengambil tema Gaya Hidup berkelanjutan. Setelah berdiskusi dengan tim projek dan hasil analisis kesiapan sekolah dan siswa maka topik yang tepat dari tema tersebut adalah peduli lingkungan dan pemanfaatan sampah (Pelimpah). Bersama-sama dengan tim merancang projeknya yang akan diimplementasikan dalam pembelajaran beserta rancangan asesmennya fNarasumber menyampaikan tahapan pendampingan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dalam implementasi —projek penguatan profil pelajar Pancasila bersama-sama tim projek yang terdiri dari guru lintas mapel melalui beberapa itas, sebagai berikut Aktifitas 1 © Mengidentifikasi tingkat kesiapan belajar siswa dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan menggunakan google form, © Pengenalan tema Gaya Hidup Berkelanjutan dan tujuan project. © Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dari topik peduli pemanfaatan sampah (Pelimpah) Menyampaikan dimensi dan elemen Profil Pelajar Pancasila yang akan dicapai. Menyampaikan tujuan dan pemanfaatan sampah dan tayangan informasi kerusakan lingkungan lokal/sekolah dan global Penayangan video mengenai dampak perubaha Observasi, identifikasi potensi lingkungan sumber belajar. lingkungan dan global sekitar siswa dan mencari 28 | Buku Saku Narasumber BerbogiPraktik Baik @ Menemukan masalah atau hal-hal tentang lingkungan serta_ mencari solusinya, Gagasan terkait solusi atas temuan yang diperoleh Pendampingan dan pemantauan project yang dikerjakan peserta didik Aktifitas 2 © Menuangkan ide atau gagasan ke dalam bentuk tulisan maupun gambar sebagai rancangan karya (PPT, Poster dil) atau alat Persiapan prosedur membuat karya atau alat sesuai rancangan. Menyebutkan fungsi dan kebermanfaatan karya atau alat sesuai rancangan © Melakukan perbaikan hasil uji coba agar hasil yang dicapai sesuai rancangan atau lebih berfungsi maksimal Aktifitas 3 @ Presentasi © Berbagi hasil g. Narasumber menyampaikan hasil dari projek penguatan profil pelajar Pancasila yang telah dilakukan dan implikasinya kepada kompetensi pengetahuan dan keterampilan siswa melalui pencapaian dimensi profil pelajar Pancasila h. Narasumber memberikan kesempatan kepada peserta untuk melakukan sesi tanya jawab dan menanggapi praktik baik yang sudah dilaksanakan oleh narasumber. i. Narasumber juga mengajak peserta berdiskusi dalam menentukan tema dan mengidentifikasi topik yang tepat untuk sekolah peserta 3. Kegiatan Penutup (10 mer a. Narasumber menarik kesimpulan bersama peserta. b. Narasumber mengajak peserta melakukan refleksi dan memberikan umpan balik dengan mengisi Form umpan balik <._Narasumber menutup kegiatan sesi berbagi praktik baik 29 | Buku Saku Narasumber Berbagi Prakik Baik Perencanaan Program Berpusat pada Murid De Ce ee ae eo (Elonamayo Laturiuw, SMA Kristen YPKPM Ambon) 1) Kegiatan Pendahuluan (5’) a. Narasumber menyapa peserta memberi salam b. Narasumber memperkenalkan ditt . Narasumber mengajak peserta berdoa 2) Kegiatan Inti (100’) a. Narasumber mengajukan pertanyaan: 1) Seperti apa mekanisme perencanaan RKJM-RKT-RKAS yang selama ini Bapak Ibu lakukan? 2). Kalau tidak ada anggaran, apa yang Bapak Ibu lakukan? 3) Narasumber memberi kesempatan kepada peserta menjawab pertanyaan dan berbagi pengalaman b. Narasumber bercerita tentang langkah-langkah yang dilakukan dalam merencanakan program berpusat pada murid dan melakukan program-program yang di sekolah sesuai dengan yang direncanakan), misalnya yang saya lakukan di sekolah melakukan analisis kondisi sekolah dengan beragam kondisi murid membuat saya sebagai kepala sekolah harus berpikir kreatif dan melakukan kolaborasi dengan seluruh guru untuk memikirkan program-program yang dapat melayani kebutuhan sesuai dengan karakteristik murid. Program tersebut tentu saja akan melibatkan murid dengan prinsip dari kita, untuk kita, dan oleh kita . Narasumber menceritakan tantangan yang dihadapi adalah membangun kekompakan tim guru untuk menyukseskan program-program yang berpusat kepada murid. Guru banyak disibukkan dengan jam mengajar. sehingga perlu dibagi tim kerja untuk setiap program. Tantangan berikutnya adalah tentang kesiapan murid terhadap beragam program yang ditawarkan sekolah yang tentunya akan bersinergi dengan OSIS. d_Narasumber menyampaikan proses penyusunan program-program yang direncanakan di sekolah harus berpusat pada murid seperti yang dilakukan sekolah, seperti i) Jumat Sukarela il) Pelayanan Kasih (membantu anak yatim piatu, disabilitas, dll) ili) WiFi Gratis di sekolah iv) Pembayaran Pulsa data untuk siswa v) Penghargaan kepada siswa, seperti Pin Literasi, Pin Disiplin, Piagam Penghargaan dalam bentuk sertifikat, hadiah/souvenir bagi siswa yang berprestasi atau mengikuti ajang perlombaan, untuk siswa kelas XII diberi pengalungan “medali atau slayer kelulusan vi) Membuka kesempatan bagi siswa mengikuti setiap ajang perlombaan dan dibiayai oleh sekolah vii) Program sekolah bersinergi dengan program OSIS, seperti Jumat bersih, Buka Puasa bersama, Kunjungan ke Panti Sosial, Upacara Penyerahan siswa da orang tua ke sekolah dengan Penyematan jas almamater, acara pelepasan 30 | Buku Saku Narasumber Serbagi Praktk Bak a WV 4470 \ siswa kelas 12 dalam bentuk Upacara Pelepasan dan kegiatan ini tidak mengambil uang dari siswa vill) Prinsip Uang Bukan Segalanya: NS sejak tahun 2015 memulai dari “nol” yaitu dengan memulai dari perencanaan yaitu: RKJM-RKT-RKAS yang sesuai dengan potensi dan kebutuhan sekolah dan siswa. Apa yang kita programkan itulah yang kita lakukan. €. Narasumber bersama tim manajemen di sekolah mempromosikan program-program sekolah agar diketahui masyarakat melalui website sekolah. Website sebagai jembatan penghubung antara sekolah dan masyarakat f Setelah melakukan setiap kegiatan perlu dilakukan refleksi dan evaluasi secara berkala mingguan bulanan, triwulan semesteran ataupun tahunan. Evaluasi dan tindak lanjut perlu dilakukan secara kontinyu agar permasalahan dapat diatas g. Berkolaborasi adalah hal yang penting karena membangun pendidikan di sekolah perlu membangun jejaring. h. Narasumber berbagi cerita tentang keberhasilan-keberhasilan yang dicapai dengan adanya program-program yang berpusat pada murid dan melakukan reflekst dari pelaksanaan program-program tersebut, misalnya hasil untuk sekolah tentang prestasi yang dicapai i) Semua program kegiatan yang kita lakukan ternyata sangat relevan dengan program pemerintah dan dampaknya bagi sekolah, yaitu mendapat predikat Sekolah Rujukan (2018), Sekolah Siaga Kependudukan (2018), Sekolah Kewirausahaan (2019), Sekolah Adiwiyata( 2019), Sekolah Siaga Kependudukan Paripurna (2020), Sekolah Aman Pangan (2020), Sekolah Penggerak (2021) Kita mendapat predikat seperti ini bukan karena mengerjakan program pemerintah, tetapi program sekolah yang berpusat pada siswalah yang relevan dengan arah pendidikan saat ini dan serta selaras dengan program pemerintah Program-program atau kegiatan berpusat pada siswa yang dampak positif yaitu direspon baik oleh masyarakat, menghi membanggakan, diakui dan diapresiasi oleh pemerintah lewat bantuan kepada sekolah 3) Kegiatan Penutup (15’) a. Narasumber mengajak peserta melakukan refleksi dengan memberikan pertanyaan i) Bagaimana menurut bapak/Ibu? Kita mengerjakan program sekolah di sekolah kita ataukah program orang lain yang kita kerjakan di sekolah kita? ii), Mengapa program sekolah harus berpusat pada siswa ? ili) Seberapa penting Visi -Misi, Tujuan sekolah dengan RKJM-RKT-RKAS bagi kemajuan sekolah? b. Narasumber menutup pertemuan dengan ucapan terima kasih dan doa penutup 31 | Buku Soku Narasumber BerbagiPraktik Baik Kolaborasi Penyusunan KOSP bersama Industri Kategori: Kepemimpinan Pengembangan Sekolah (Tp LOA ee a) Kegiatan Pembuka (10’) a. Salam dan doa b. Perkenalan . Menyampaikan tujuan dan ice breaking 2. Kegiatan Inti (95") 32 a b. Narasumber menanyakan pengalaman balk yang dialami peserta terkait penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah di SMK. Jika ada, Narasumber memberikan kesempatan kepada peserta untuk menceritakan praktik batk yang telah dilakukan. Narasumber menyampaikan praktik baik yang ilakukan dalam penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah (KOS) di SMK Negeri 57 Jakarta, Narasumber menyampeikan langkah-langkah kerja dalam Menyusun Kurikulum Operasional Sekolah Melibatkan Industri Jka sekolah diumpamakan sebagai tubuh, maka kurikulum adalah jantungnya Kurikulum Operasional sekolah menjadi acuan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah” Tujuan Pendidikan SMK untuk menghasilkan lulusan siap kerja, yaitu bekerja, melanjutkan dan berwirausaha, membutuhkan kurikulum operasional yang bersinergi dengan industri, Sehingga apa yang diajarkan di sekolah sesuai dengan kebutuhan kompetensi yang dibutuhkan industri SMK Negeri 57 Jakarta, sebagai sekolah bidang keahlian Pariwisata dan se pertunjukan menyusun Kurikulum Operasional Sekolah dengan menggandeng Industri terkait. Contohnya dalam Penyusunan Kurikulum Kuliner, melibatkan industri yang tergabung pada asosiasi kuliner di Indonesia, yaitu 1) Chef Aan (Indonesian Pastry Alliance), Reviewer Buku Dasar-Dasar Kuliner, Beliau memberi masukan untuk Dasar Kuliner. Konsentrasi keahlian, Bakery dan PCKI 2) Indra Rajagukguk (Indonesian food and Beverage Executive Association/IFBEC) memberi masukan untuk dasar-dasar Kuliner dan konsentrasi keablian Narasumber menyadari bahwa dibutuhkan kejelian, kerjasama, dan kolaborasi dengan industri dalam penyusunan KOS. Sekolah juga dapat melihat praktik baik yang sudah dilakukan oleh sekolah sejenis dalam menentukan industri yang akan dijadikan mitra dalam menyusun KOS. Narasumber menyampaikan tantangan dalam penyusunan KOS dengan melibatkan industri yang memiliki Komitmen Bersama untuk meningkatkan kompetensi siswa bidang Pariwisata. Narasumber memberikan kesempatan kepada peserta untuk menyampaikan kondisi yang dihadapi peserta, tantangan yang dihadapi mulai dari pemilihan industri hingga teknis sinkronisasi kurikulum. Sebelum Narasumber melanjutkan berbagi praktik baiknya, peserta diberi kesempatan melakukan diskusi mengenai tantangan yang dihadapi dan solusinya Buku Saku Narasumber Berbagi Praktk Balk i. Narasumber melanjutkan berbagi praktik baik mengenai Kolaborasi penyusunan KOS melibatkan industri. Setelah menentukan industri yang akan berkolaborasi selanjutnya adalah a. Secara bersama-sama mengomunikasikan CP (Capaian pembelajaran) dan membahas bagian mana yang dapat ditambahkan sesuai dengan kondisi saat b. Menindaklanjuti bahasan yang diberikan oleh industri, mulai dari konsep dan jplementasi di lapangan © Diberikan contoh sinkronisasi_kurikulum bersama dengan Industri https//bit ly/sinkronkurkuliner j.Narasumber menyampaikan manfaat kurikulum operasional yang disusun bersama, antara lain: 2. Siswa akan mendapatkan materi pembelajaran sesuai dengan kondisi saat ini di lapangan, contohnya untuk materi keterampilan barista dan bartender. b. Dengan menggunakan kurikulum yang disusun secara bersama, guru menjadi termotivasi untuk lebih meningkatkan kompetensinya melalui belajar praktik baik dari sekolah lain dan magang di industri k Narasumber memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanggapi langkah-langkah kerja yang disampaikan oleh narasumber. 3. Kegiatan Penutup (15’) a. Narasumber meminta peserta untuk memberikan umpan balik berbagi praktik balk b.Narasumber dan peserta melakukan refleksi 33. | Buku Saku Narasumber Berbagi Praktk Baik Oe Se eee a eee eC oe gee eu eee ea CORTE Crh Coan ey) 1. Kegiatan Pembuka (10’) a. Narasumber menyampatkan salam dan doa b._Narasumber melakukan perkenalan Narasumber menyampaikan tujuan dan ice breaking. 2. Kegiatan Inti (95') a. Narasumber (NS) menanyakan “Bagaimana kepala sekolah menghadapi keberagaman suku dan budaya di sekolah?” b. NS memberikan kesempatan kepada peserta untuk berbagi pengalaman masing-masing. dengan perwakilan dua orang, . Selanjutnya NS menyampaikan kondisi guru dan siswa di sekolah yang terdiri dari berbagai macam suku (Timor, Alor, Jawa, Ambon, Toraja, Flores, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sunda, Ngada, Batak). Agama (Islam, Katolik, Protestan, dan Hindu). ras. dan golongan. Sebagai kepala sekolah, penanggung jawab di sekolah. NS. menyampaikan juga mengapa perlu berbagi hal ini karena adanya motivasi untuk menghargai dan toleransi dalam perbedaan sehingga akan tercipta kebersamaan dalam perbedaan. d_ NS bertanya kepada peserta, “Apakah bapak dan ibu menghadapi tantangan dan kendala dalam keberagaman suku dan budaya di sekolah? ka ada, NS memberikan kesempatan kepada peserta satu atau dua orang menyampaikannya NS melanjutkan menyampaikan: “Di sekolah saya. tidak semua warga sekolah menerima keberagaman yang ada, contoh: ada perbedaan yang kaya dengan yang miskin. Dalam hal ini saya melibatkan orang tua, siswa, guru, pengawas SLB, bahkan juga pengawas SMK dan SMA, serta warga sekitar sekolah f NS memberikan kesempatan peserta untuk berdiskusi dengan tantangan yang dihadapi oleh narasumber. g Setelah berdiskusi, NS berbagi bagaimana melakukan keberagaman suku dan budaya dalam kebhinekaan dalam pentas seni dan budaya dengan langkah-langkah sebag: berikut 1. Mengadakan sosialisasi tentang keberagaman yang ada di sekolah 2. Bersama guru.tenaga kependidikan, dan orang tua merencanakan kegiatan pentas seni dan budaya Berikut strategi dan prosesnya. Mempersiapkan kegiatan pentas seni dan budaya dari mulai waktu kegiatan.apa yang akan ditampilkan siapa saja yang diundang kostum yang digunakan, dll Yang terlibat-gurupeserta didik orang tua siswa.dan tenaga kependidikan. Sumber daya atau materi yang kita perlukan untuk melaksanakan strategi ini adalah: pengembangan bakat,minat dan daya cipta siswa di sekolah tentunya dengan bantuan guru dan orang tua agar kegiatan tersebut berjalan maksimal fh. NS memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanggapi langkah-langkah yang sudah dilaksanakan oleh NS. 34 | Buku Saku Narasumber BerbagiPraktk Baik i. Selanjutnya NS menyampaikan: “Hasil aksi tersebut sangat efektif sekali, Respon dari orang lain di luar dugaan saya, katanya sungguh luar biasa.Dengan keterbatasan siswa yang ada mampu menciptakan sesuatu yang bernilai untuk dapat dijadikan contoh sekolah lain dan warga masyarakat karena bisa menghasilkan karya yang. indah dan makanan khas daerah masing masing serta dapat dinikmati dari berba; kalangan Yang menjadi faktor keberhasilan adalah: adanya kerjasama yang terjal bik antara sekolahorang tua dan masyarakat. Adapun pembelajaran di keseluruhan proses tersebut adalah dengan kerjasama yang balk dari warga sekolah akan tercipta suatu karya yang indah dan menjadikan kebersamaan dalam perbedaan-perbedaan yang ada sehingga terjaga rasa toleransi dan saling menghargai” 3. Kegiatan Penutup (15') 2. NS meminta peserta untuk memberikan umpan balik berbagi praktik baik ini b._NS dan peserta melakukan refleksi NS menutup dengan doa dan salam 35 | Buku Saku Narasumber BerbogiPraktik Baik

You might also like