Professional Documents
Culture Documents
Paper Aplikasi Analisis Kuantitatif
Paper Aplikasi Analisis Kuantitatif
Dosen Pengampu : Dr. I Gede Cahyadi Putra, SE., M.Si., Ak., CA.,CSRA
Disusun oleh:
Kelompok 3
Kelas A Akuntansi Gianyar
COVER
DAFTAR ISI .............................................................................................ii
PEMBAHASAN ....................................................................................... 1
1.1 Uji Ranking Sampel Independen Mann-Whitney ....................... 1
1. Mann-Whitney U Test ..................................................................... 1
2. Tujuan Uji Mann Whitney ............................................................... 1
3. Sensitivitas Mann Whitney U Test .................................................. 2
4. Asumsi Mann Whitney .................................................................... 3
5. Uji Mann-Whitney U Menggunakan SPSS ..................................... 3
2.1 Metode Cochram........................................................................... 10
1. Uji Q-Cochran................................................................................ 10
2. Hasil Output Uji Q Cochran .......................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 14
ii
PEMBAHASAN
1
Diketahui dengan jelas bahwa terdapat perbedaan median, bentuk dan sebaran data
sama, tetapi tidak diketahui secara pasti apakah perbedaan median tersebut bermakna
atau tidak. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar di bawah ini:
3. (Hidayat)
Maka dapat diartikan bahwa uji Mann Whitney U Test (MWU) sangat sensitif
terhadap perubahan Median. Sebagai pilihan lain adalah Uji Kolmogorov Smirnov Z
(KS-Z) untuk uji dua sampel bebas. Uji KS-Z ini berbeda dengan MWU, di mana KS-
Z bukan hanya menguji perbedaan Median dan Mean, melainkan juga perbedaan
Variances. Maka oleh karena itu, jika asumsi homogenitas dalam uji MWU tidak
2
terpenuhi, maka KS-Z dapat menjadi alternatif. kelebihan dari uji KS-Z adalah tidak
begitu sensitif pada Median, melainkan sensitif pada Mean dan Variance.
Perbedaan MWU dan KS-Z adalah keduanya bekerja dengan cara yang
berbeda. MWU menguji perbedaan rerata peringkat sehingga menghasilkan
nilai U yang kemudian dapat dikonversi menjadi nilai Z. Sedangkan uji KS-Z menguji
perbedaan pada distribusi kumulatif. Oleh karena itu, sebelum anda memilih uji mana
yang tepat, sebaiknya anda pahami lebih dalam kedua uji ini dan sesuaikan
dengan hipotesis penelitian anda. Karena uji ini merupakan bentuk non parametris dari
uji independen t test, maka varians kedua kelompok haruslah sama.
3
parametrik tidak dapat dipakai. Uji Mann-Whitney U merupakan uji statistik
nonparametrik untuk dua sampel yang independen. Uji ini digunakan sebagai alternatif
ketika uji t dalam statistik parametrik tidak dapat dipakai karena tidak terpenuhinya
asumsi yang diharuskan dalam uji t. Karena merupakan alternatif uji-t, maka
penggunaan uji ini mirip dengan uji-t yakni untuk mengetahui apakah dua sampel
independen yang datanya berbentuk ordinal berasal dari populasi yang sama.
4
Misal, angka 20 pada baris 1 berarti Penjualan seorang Salesman dengan
training dalam bulan tersebut adalah 20 unit. Demikian seterusnya untuk data yang lain.
Pembahasan:
Kasus di atas terdiri atas dua sampel yang bebas satu dengan yang lain, yaitu
Salesman yang tidak mendapat training dan Salesman yang menjalani Training. Di sini
data hanya sedikit dan dianggap tidak diketahui distribusi datanya (berdistribusi bebas).
Dengan demikian, digunakan uji nonparametrik dengan dua sampel yang independen.
Untuk melakukan uji Mann-Whitney U pada SPSS, ada beberapa langkah yang
perlu dilakukan, yaitu:
Menginput Data:
Pada Menu File ➔ New ➔ Data. Kemudian klik mouse pada sheet
tab Variabel View.
i. Pengisian variabel Sales: Name. Sesuai kasus, ketik Sales
ii. Pengisian variabel Kelompok:
o Name. Sesuai kasus, ketik Kelompok.
o Values. Buka kotak dialog VALUES dan buat kode dengan isian:
Angka 1 untuk label tanpa training, Angka 2 untuk label traning.
Karena hanya ada dua variabel yang dimasukkan, pengisian dianggap selesai,
dan klik OK untuk kembali ke kotak dialog utama.
Abaikan bagian yang lain, dan tekan CTRL-T untuk kembali ke DATA
VIEW agar pengisian data bisa dilakukan.
Untuk mengisi Kolom Sales, letakkan pointer pada baris 1 kolom tersebut, lalu
ketik menurun ke bawah sesuai data Penjualan Salesman (23 data). Untuk
Kolom Kelompok, masukkan angka 1 atau 2 tergantung pada data soal.
Karena sebelumnya kita memberi kode 1 untuk tanpa training dan 2
untuk training, maka pada baris pertama kolom Kelompok kita input 1, baris kedua
juga input 1, dan seterusnya hingga baris ke 23. Jangan lupa untuk
mengaktifkan VALUE LABEL pada menu VIEW untuk melihat tampilan di kolom
ini berupa label dan bukan angkanya.
Contoh data yang dinput adalah sebagai berikut.
5
Data yang telah dinput dapat disimpan dengan nama Uji Mann-Whitney U.
Pengolahan Data:
Setelah selesai menginput data, sekarang kita siap untuk mengolahnya. Untuk
melakukan Uji Mann Whitney U dengan SPSS, silahkan lakukan beberapa langkah
berikut:
Pada Menu Analyze ➔ Nonprametric Test ➔ Legacy Dialogs ➔ 2 Independent
Samples....
6
Tampak di layar:
Pengisian:
i. Test Variable List. Sesuai kasus, masukkan variabel Sales
ii. Grouping Variable. Masukkan variabel Kelompok ke bagian Grouping
Variabel. Lalu, klik mouse untuk membuka Define Group...
7
Untuk Group 1, isi dengan 1, yang berarti Grup 1 berisi tanda 1 atau 'tanpa training'.
Untuk Group 2, isi dengan 2, yang berarti Grup 2 berisi tanda 2 atau 'training'.
Setelah pengisian selesai, tekan Continue untuk melanjutkan ke menu sebelumnya.
iii. Untuk Test Type atau tipe uji, karena dalam kasus akan diuji dengan Mann-
Whitney, maka klik mouse pada pilihan Mann Whitney. Sedangkan untuk
pilihan yang lain termasuk pilihan OPTION diabaikan saja.
8
ANALISIS:
Hipotesis: Hipotesis untuk kasus ini adalah sebagai berikut.
H0: Kedua populasi identik (Data Penjualan kedua kelompok Salesman tidak
berbeda secara signifikan).
H1: Kedua populasi tidak identik (Data Penjualan kedua kelompok Salesman
memang berbeda secara signifikan).
Pengambilan Keputusan:
Dasar pengambilan keputusan: Jika probabilitas > tingkat signifikansi (α =
0,05), maka H0 diterima atau gagal tolak H0. Sebaliknya, jika probabilitas < tingkat
signifikansi (α = 0,05), maka H0 ditolak. Dari tabel output terlihat bahwa nilai asymp.
Sig. (2-tailed)/asymptotic significance untuk uji dua sisi adalah 0,001, atau
probabilitas di bawah 0,05 (0,001 < 0,05), maka Ho ditolak.
Kesimpulan:
Karena keputusan menghasilkan Ho ditolak, maka dengan tingkat signifikansi
5% dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata (signifikan) di antara data
penjualan kedua kelompok salesman. Dengan kata lain, kinerja kelompok salesman
yang tidak mendapat training benar-benar berbeda dengan kinerja kelompok salesman
yang mendapat training.
9
2.1 Metode Cochram
1. Uji Q-Cochran
Uji Q-Cochran termasuk pengujian statistik nonparametrik yang digunakan
untuk peristiwa atau perlakuan lebih dari dua. Uji ini merupakan perluasan dari uji
McNemar. Data yang digunakan berbentuk binary (dikotomis). Perlakuan lebih dari
dua yang dimaksud adalah sebelum, ketika dan sesudah perlakuan. Sampel diperoleh
dari data yang saling berhubungan.
Rumus Q Cochran
Contoh kasus :
Peneliti sosial politik ingin mengetahui apakah terdapat perubahan preferensi
pemilih terhadap calon Bupati A. Survei dilakukan sebelum kampanye, ketika
kampanye dan sesudah kampanye. Data Yang diperoleh sebagai berikut:
10
Data Input
Dari data yang diperoleh, jawaban responden: 1 = pilihan calon Bupati A, 0 =
Tidak calon Bupati A
Hipotesis :
H0 = Tidak terdapat perubahan preferensi pemilih terhadap calon bupati A
sebelum, ketika dan sesudah kampanye
H1= Terdapat perubahan preferensi pemilih terhadap calon bupati A sebelum,
ketika dan sesudah kampanye.
Kriteria Uji:
Tolak hipotesis nol (H0) jika nilai signifikansi p-value (<0.05)
Langkah-langkah analisis :
11
Langkah K Related Sample
Langkah Q Cochran
12
dilakukan dan tabel tes Cochran Q yang memberikan nilai uji statistik dan
signifikansinya.
Frequencies
Tabel frekuensi di atas menunjukan bahwa frekuesni responden pada hasil
survei terhadap pemilihan Calon Bupati A. Responden yang tidak memilih calon
Bupati A sebelum kampanye sebanyak 14 responden sedangkan yang memilih
sebanyak 6 responden. Pada masa ketika kampanye, yang memilih calon Bupati A
sebanyak 7 responden dan yang tidak memilih sebanyak 13 responden. Sesudah
kampanye dilakukan, responden yang tidak memilih calon Bupati A sebanyak 7
responden dan yang memilih sebanyak 13 responden.
Test Statistics
Dari pengujian tes Q-Cochran di atas memperolh nilai sebesar 5.375 dengan
signifikansi sebesar 0.068. Karena nilai signifikansi sebesar 0.068 > 0.05 maka tolak
hipotesis nol yang menyatakan bahwa "Tidak ada perubahan preferensi pemilih
terhadap calon Bupati A antara sebelum, ketika dan sesudah kampanye".
13
DAFTAR PUSTAKA
Bimo, S. (2019, Januari 08). Uji Q Cochran. Blogger. Retrieved Februari 12, 2023,
from http://www.statistikolahdata.com/2012/01/uji-q-cochran.html?m=1
14