You are on page 1of 6

Jurnal Kedokteran Syiah Kuala ISSN: 1412-1026

JKS Edisi Khusus Oktober 2022 E-ISSN: 25500112

Faktor risiko penyakit jantung koroner


1
Muhammad Haris Ramadhan, 2Husnah
1
Dokter Umum Rumah Sakit Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
2
Departemen Nutrisi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Email: husnah@unsyiah.ac.id

Abstrak. Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi
didunia, dimana penyakti jantung koroner menyebabkan 17,8 juta kematian. Faktor risiko PJK terdiri dari faktor
risiko yang dapat dirubah dan faktor risiko yang tidak dapat dirubah. Faktor risiko yang dapat diubah adalah
hipertensi, hiperlipidemia, diabetes mellitus, obesitas, merokok, diet yang buruk dan sedentary lifestyle. Faktor
risiko yang tidak dapat diubah yaitu umur, jenis kelamin, ras/suku dan riwayat penyakit keluarga. Terdapat faktor
risiko baru yaitu penyakit perlemakan hati non-alkoholik, gagal ginjal kronis, lupus eritematosus sistemik,
rematoid artritis, human immunodeficiency virus (HIV), penyakit tiroid, testosteron dan defisiensi vitamin D.
Identifikasi dini dan pengendalian dari faktor risiko diharapkan dapat memperbaiki angka kesakitan dan kematian
dari penyakit jantung koroner.

Kata Kunci: Faktor risiko, penyakit jantung koroner

Abstract. Coronary heart disease (CHD) is one of the leading cause of death, CHD cause 17,8 million death. Risk
factor of coronary heart disease divided in to two category, modified risk factor and non-modified risk factor.
Modified risk factor consist of hypertension, obesity, hyperlipidemia, diabetes mellitus, smoking, poor diet and
sedentary life style. Non modified risk factor consist of age, gender, ethnicity,and family history. Other novel risk
factor are Non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD), chronic kidney disease (CKD), Systemic Lupus
Erythematous (SLE), rheumatoid artritis (RA), human immunodeficiency virus (HIV),thyroid disease, testosteron
and deficiency of vitamin D. identification and modification of risk factor expected to decrease morbidity and
mortality rate caused by coronary heart disease.

Keywords: risk factor, coronary heart disease

Pendahuluan

Penyakit Jantung Koroner (PJK) menyebabkan 610.000 kematian di Amerika Serikat. PJK merupakan 1 dari 3
penyebab kematian didunia daengan angka kematian 17.8 juta kematian. Layanan kesehatan untuk PJK memiliki
biaya lebih dari 200 juta di Amerika Serikat. PJK merupakn penyebab kematian dan diasabilitas yang signifikan
serta dapat dicegah.1

Penelitian di Framingham Heart study merupakan penelitian pertama yang menilai faktor risiko yang
berhubungan dengan penyakit jantung. Penilaian oleh FINRISK, PIVUS, EpiHealth dan SCAPIS POEM
merupakan penelitian selanjutnya yang menilai dari faktor risiko penyakit jantung. Klasifikasi ini menilai penyakit
arteri coroner disebabkan oleh dua kategori besar: faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan yang resiko tidak
dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang tidak dapat diubah adalah usia, jenis kelamin, ras dan riwayat keluarga
dengan riwayat PJK. Sedangkan hipertensi, hyperlipidemia, diabetes, obesitas, merokok, diet yang buruk, gaya
hidup sedentary dan stress merupakan faktor risiko dari PJK yang dapat dimodifikasi.2–4

Identifikasi faktor risiko yang dikombinasikan dengan teknologi medis lanjutan akan memberikan dampak
terhadap penurunan angka kematian dari PJK. Penelitian mengenai kematian dari PJK sejak tahun 1969 hingga
2014 menunjukkan bahwa belum terjadi penurunan namun pada tahun 2020, kematian yang berhubungan dengan
penyakit jantung menurun hingga 21.3 % pada pria dan 13.4% pada wanita.5

Faktor risiko PJK terbagi menjadi faktor risiko yang dapat diubah dan faktor risiko yang tidak dapat diubah.Faktor
risiko yang tidak dapat diubah memiliki nilai prognosis 63% hingga 80% dibandingkan dengan faktor risiko yang
dapat diubah memiliki kontribusi yang sedikit.1
Faktor risiko yang dapat diubah

A. Umur
Peningkatan prevalensi PJK terjadi setelah umur 35 tahun pada wanita dan pria. Risiko terjadinya PJK pada umur
lebih dari 40 pada pria adalah 49% dan pada wanita 32%.6 Pada wanita masa premenopause dan postmenopause
menunjukkan perbedaan faktor risiko terhadap kardiak terkait dengan hormon seksual yaitu esterogen, dimana
hormon esterogen menunjukkan potensial aktivitas kardioprotektif.7

B. Jenis kelamin

Laki-laki lebih berisiko mengalami PJK dibandingkan wanita.1 hal ini sering dikaitkan dengan hormon seksual
dan reseptor yang terkait.7

C. Etnik

Etnik hitam, hispanik, latin, dan asia selatan merupakan etnik dengan risiko morbiditas dan mortalitas yang lebih
tinggi.8–10

D. Riwayat penyakit keluarga

Faktor yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kejadian PJK adalah riwayat penyakit keluarga.
Peningkatan risiko mortalitas terdapat pada seseorang dengan riwayat penyakit jantung prematur pada usia kurang
dari 50 tahun. Risiko terkait hal ini dapat dinilai pada munculnya diagnosis PJK Ayah dan kakak laki-laki yang
didiagnosis PJK sebelum umur 55 tahun dan ibu atau kakak perempuan sebelum umur 65 tahun.2,11

Faktor risiko yang dapat diubah

A. Hipertensi

Satu dari 3 pasien mengalami hipertensi. Hipertensi dan merokok merupakan faktor risiko kematian terbesar pada
tahun 2009 dibanding faktor risiko yang dapat diubah lainnya.12Hipertensi merupakan faktor risiko mayor dari
penyakit jantung koroner dikarenakan oleh stres oksidatif dan mekanis pada dinding arteri13

B. Hiperlipidemia

Hiperlipidemia merupakan faktor risiko yang dapat diubah dan merupakan faktor kedua paling beresiko terjadi
penyakit jantung iskemik. Menurut WHO hiperlipidemia merupakan menyebabkan 2.6 juta kematian didunia.14

Hasil penelitian cross sectional menunjukkan bahwa skor kalsium koroner mengindikasikan prevalensi tinggi dari
55% hiperkolesterolemia, 41% hiperlipidemia dan 20% rendahnya HLD-c.15Peningkatan kadar trigliserida juga
berdampak pada PJK. Hubungannya komplek sering bersamaan dengan faktor risiko lain seperti obesitas
adipositas, resistensi insulin dan diet yang buruk. Sehingga kadar trigliserida memiliki efek terhadap PJK.16

C. Diabetes Mellitus

Center for Disease Control menunjukkan bahwa satu dari 3 pasien dewasa di Amerika serikat merupakan
prediabetes, yang memiliki risiko dalam terjadinya diabetes tipe 2, penyakit jantung dan stroke.1 Penyakit jantung
memiliki risiko 2.5 kali lebih besar pada pria dan 2.4 kali pada wanita dewasa dengan diabetes dibandingkan
dengan pria dan wanita yang tidak mengalami diabetes.14

Penelitian meta analisis menunjukkan bahwa pasien diabetes dengan kadar HbA1C>7.0 memiliki kemungkinan
mortalitas akibat kardiovaskular sebesar 1.85 kali dibandingkan dengan HbA1C <7.0. Pada pasien non diabetik
dengan HbA1C >6.0% maka 50% memiliki kemungkinan angka mortalitas kardiovaskular dibandingkan dengan
HbA1C <5.0%.17 Penyebab utama terjadi mortalitas pada pasien diabetes adalah penyakit kardiovaskular.18

D. Obesitas

Obesitas merupakan faktor risiko PJK dan meningkatkan faktor risiko lain dari PJK, termasuk hipertensi,
hiperlipidemia dan diabetes mellitus.19
Penelitian oleh Ndumelle tahun 2016 dkk menunjukkan bahwa pasien yang mengalami obesitas memiliki
kemungkinan penyakit jantung koroner 2 kali lebih besar setelah dilakukan penyesuaian data demografis,
merokok, aktivitas fisik dan intake alkohol.20

Pada obesity paradox dilaporkan dari hasil penelitian Akin I tahun 2015 walaupun sudah didapatkan banyak bukti
bahwa obesitas merupakan salah satu faktor independen dari morbiditas kardiovaskular, tetapi beberapa penelitian
lain menunjukkan outcome yang baik pada pasien yang memiliki berat badan berlebih dan obesitas. Hal ini masih
merupakan perdebatan dan belum ada data mengenai hal ini.21

E. Merokok

Merokok menyebabkan peningkatan risiko dari PJK sampai 51% pada pasien dengan diabetes. Penelitian meta
analisis oleh Mons dkk menunjukkan bahwa merokok meningkatkan penyakit kardiovaskular hingga dua kali
lipat pada perokok dan 37% pada pasien yang pernah merokok, pada pasien dengan usia >60 tahun.22 Pasien yang
perokok pasif memiliki risiko 25-39% terhadap PJK.23

F. Diet yang buruk

Hubungan konsumsi dari lemak jenuh dan PJK pada awalnya merupakan faktor risiko signifikan dalam
berkembangnya PJK, penelitian terbaru menunjukkan adanya keraguan dalam hubungan ini, dimana menekankan
bahwa gula halus merupakan faktor risko utama.1,24
Penelitian menunjukkan bahwa lemak trans dapat meninggkatkan risiko PJK, efek samping pada lipid, fungsi
endotelial, resistensi insulin dan inflamasi. Setiap 2% kalori yang dikonsumsi dari lemak trans merupakan
peningkatan risiko PJK hingga 23%.25

Tinjauan sistemik dari minuman soda dan manis memiliki risiko 22% dari infark miokard.26 Penelitian kohort
menunjukkan kemungkinan lebih tinggi yaitu 30% dan 175% dari mortalitas akibat kardiovaskular pada grup
yang mengkonsumsi 10% -24.9% kalori dari gula tambahan dibandingkan dengan grup yang mengkonsumsi
kurang dari 10% gula tambahan. Sirup dengan tinggi fruktosa, sukrosa dan gula dapur memiliki peran yang
signifikan dalam penyakit jantung koroner.27,28

Penelitian Brown J tahun 2021 menunjukkan bahwa daging merah dan daging olahan terjadi peningkatan risiko
yang terlihat pada daging olahan yaitu 23-42% dan pada daging merah 15-29%. Penelitian Alshahrani dkk yang
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara daging merah dengan PJK.Penelitian Alshahrani S ini
menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan dari daging olahan dan mortalitas, kombinasi dari daging
olahan dan daging merah berhubungan dengan peningkatan risiko 23%.1,29

G. Sedentary lifestyle

Olahraga merupakan faktor protektif dari pencegahan dan berkembangnya PJK. Penelitian Yusuf S et all
desain case control di 52 negara yang merujuk pada setiap benua dan mengikut sertakan 15.152 kasus dan
14.820 kontol menunjukkan bahwa aktivitas fisik merupakan risiko yang berhubungan dengan infark miokard
hingga 12.2%30

Penelitian Hajar R tahun 2017 dengan desain observasional menunjukkan bahwa individu dengan olahraga teratur
menunjukkan penurunan mortalitas dan morbiditas PJK. Mekanisme ini berhubungan dengan produksi dari
nitrous oxide pada endotelial, deaktivasi efektif dari spesies oksigen reaktif dan perbaikan dari vaskulogenesis.2

Faktor risiko baru dari Penyakit Jantung Koroner

A. Penyakit Perlemakan Hati Non-Alkoholik

Non-Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) memiliki hubungan dengan penyakit kardiovaskular. Dengan risiko
meningkat 77% dari kejadian kardiovaskular dan risiko dua kali lipat pada PJK pada pasien NAFLD. Pasien
dengan Fibrosis liver menunjukkan peningkatan hingga 4 kali lipat.31,32

B. Gagal Ginjal Kronis


CKD merupakan faktor risiko dependen dari PJK. Mediator proinflamatori, stres oksidatif dan penurunan dari
produksi nitric oxides menyebabkan disfungsi endotelial yang merupakan mekanisme yang memungkiankan.
Infark miokard lebih sering muncul, hal ini mungkin dikarenakan oleh diabetes dan uremik neuropati pada pasien
CKD. CKD dengan GFR 15-59 merupakan risk-enhancing faktor.33,34

C. Lupus Erythematosus Sistemik (SLE)

SLE memiliki prevalensi yang tinggi dari penyakit kardiovaskular aterosklerotik. Mekanisme yang
memungkinkan adalah efek proinflamatori dan mikrosirkulasi koroner. Perikarditis merupakan manifestasi umum
dari SLE.35,36

D. Rheumatoid Arthritis (RA):

Pasien dengan RA memiliki risiko 1.5 hingga 2 kali lipat mengalami PJK. Faktor risiko seperti indeks masa tubuh
dan lipoprotein memiliki pola yang tidak dapat diprediksi pada akurasi prediktif. Mekanisme dibalik ini
dimungkinkan berhubungan dengan efek proinflamatori.37

E. Inflamatory bowel disease (IBD)

IBD berhubungan dengan peningkatan risiko PJK. Mekanisme terkait hal ini masih belum dapat ditentukan,
namun diduga karena kondisi inflamatori kronis.38

F. Human Imunodefiency virus (HIV)

HIV menunjukkan peningkatan risiko 1.5-2 kali. Mekanismenya berhubungan dengan keadaan proinflamatori.

G. Penyakit Tiroid

Kelenjar tiroid berhubungan dengan fungsi kardiovaskular. Mekanisme yang diduga berhubungan dengan hormon
tiroid pada dislipidemia, fungsi kardiak, aterosklerosis, gangguan vaskular dan aritmia kardiak, masih dilakukan
penelitian mengenai hal ini.39

H. Testosteron

Rendahnya kadar hormon testosteron menyebabkan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke. beberapa
penelitian menunjukkan terapi suplementasi testosteron terhadap rendahnya testosteron menunjukkan efek yang
menguntungkan pada kardiovaskular.1

I. Vitamin D
Defisiensi vitamin D berhubungan dengan peningkatan PJK. efek dari suplementasi vitamin D belum dikonfirmasi
memiliki manfaat dalam pencegahan PJK.1

Kesimpulan

Faktor risiko dari penyakit jantung koroner terdiri dari faktor risiko yang dapat diubah dan faktor risiko yang tidak
dapat diubah. Faktor risiko yang dapat diubah adalah hipertensi, hiperlipidemia, diabetes mellitus, obesitas,
merokok, diet yang buruk dan sedentary lifestyle. Faktor risiko yang tidak dapat diubah berupa umur, jenis
kelamin,ras dan riwayat penyakit keluarga, faktor risiko yang baru berupa penyakit perlemakan hati non-alkoholik,
gagal ginjal kronis, lupus eritematosus sistemik, rematoid artritis, human immunodeficiency virus (HIV), penyakit
tiroid, testosteron dan defisiensi vitamin D.

Daftar Pustaka

1. Brown J, Gerhardt T, Kwon E. Risk Factors For Coronary Artery Disease. Statpearls. 2021;
2. Hajar R. Risk Factors for Coronary Artery Disease: Historical Perspectives. Hear Views. 2017;18(3):109–
14.
3. Mahmood S, Levy D, Vasan R, Wang T. The Framingham Heart Study and the epidemiology of
cardiovascular disease: a historical perspective. Lancet. 2014;383(9921):999–1008.
4. Pencina M, Navar A, Wojdyla D, Sanchez R, Khan I, Elassal J, et al. Quantifying Importance of Major Risk
Factors for Coronary Heart Disease. Circulation. 2019;139(13):1603–11.
5. Weir H, Anderson R, Coleman-King S, Soman A, Thompson T, Hong Y, et al. Heart Disease and Cancer
Deaths - Trends and Projections in the United States, 1969-2020. Prev Chronic Dis. 2016;13:E157.
6. Sanchis-Gomar F, Perez-Quilis C, Leischik R, Lucia A. Epidemiology of coronary heart disease and acute
coronary syndrome. Ann Transl Med. 2016;4(13):256.
7. Garcia M, Mulvagh S, Merz C, Buring J, Manson J. Cardiovascular Disease in Women: Clinical Perspectives.
Circ Res. 2016;118(8):1273–93.
8. Rodriguez C, Allison M, Daviglus M, Isasi C, Keller C, Leira E, et al. Status of cardiovascular disease and
stroke in Hispanics/Latinos in the United States: a science advisory from the American Heart Association.
Circulation. 2014;130(7):593–625.
9. Carnethon M, Pu J, Howard G, Albert M, Anderson C, Bertoni A, et al. Cardiovascular Health in African
Americans: A Scientific Statement From the American Heart Association. Circulation. 2017;136(21):e393–
423.
10. Volgman A, Palaniappan L, Aggarwal N, Gupta M, Khandelwal A, Krishman A, et al. Atherosclerotic
Cardiovascular Disease in South Asians in the United States: Epidemiology, Risk Factors, and Treatments:
A Scientific Statement From the American Heart Association. Circulation. 2018;138(1):e1–34.
11. Bachman J, Willis B, Ayers C, Khera A, Berry J. Association between family history and coronary heart
disease death across long-term follow-up in men: the Cooper Center Longitudinal Study. Circulation.
2012;125(25):3092–8.
12. Danaei G, Ding E, Mozaffarian D, Taylor B, Rehm J, Murray C, et al. The preventable causes of death in
the United States: comparative risk assessment of dietary, lifestyle, and metabolic risk factors. PLoS Med.
2009;6(4):e1000058.
13. Malakar A, Chodhury D, Halder B, Paul P, Uddin A, Chakraborty S. A review on coronary artery disease,
its risk factors, and therapeutics. J Cell Physiol. 2019;234(10):16812–23.
14. Mozaffarian D, Benjamin E, Go A, Arnett D, Blaha M, Cushman M, et al. American Heart Association
Statistics Committee and Stroke Statistics Subcommittee. Heart disease and stroke statistics--2015 update: a
report from the American Heart Association. Circulation. 2015;131(4):e29-322.
15. M MAA, Goyfman M, Chaus A, Dabbous F, Tamura L, Sandfort V, et al. The Correlation of Dyslipidemia
with the Extent of Coronary Artery Disease in the Multiethnic Study of Atherosclerosis. J Lipids.
2018;2018:5607349.
16. EJ EB, Muntner P, Alonso A, Bittencourt M, Callaway C, Carson A, et al. American Heart Association
Council on Epidemiology and Prevention Statistics Committee and Stroke Statistics Subcommittee. Heart
Disease and Stroke Statistics-2019 Update: A Report From the American Heart Association. Circulation.
2019;139(10):e56–528.
17. Cavero-Redondo I, Peleteiro B, Álvarez-Bueno C, Rodriguez-Artalejo F, Martínez-Vizcaíno V. Glycated
haemoglobin A1c as a risk factor of cardiovascular outcomes and all-cause mortality in diabetic and non-
diabetic populations: a systematic review and meta-analysis. BMJ Open. 2017;7(7):e015949.
18. Association AD. Cardiovascular Disease and Risk Management: Standards of Medical Care in Diabetes-
2019. Diabetes Care. 2019;42(Suppl 1):S103–23.
19. Ades P, Savage P. Obesity in coronary heart disease: An unaddressed behavioral risk factor. Prev Med
(Baltim). 2017;104:117–9.
20. Ndumele C, Matsushita K, Lazo M, Bello N, Blumenthal R, Gerstenblith G, et al. Obesity and Subtypes of
Incident Cardiovascular Disease. J Am Heart Assoc. 2016;5(8).
21. Akin I, Nienaber C. “Obesity paradox” in coronary artery disease. World J Cardiol. 2015;7(10):603–8.
22. Pan A, Wang Y, Talaei M, Hu F. Relation of Smoking With Total Mortality and Cardiovascular Events
Among Patients With Diabetes Mellitus: A Meta-Analysis and Systematic Review. Circulation.
2015;132(19):1795–804.
23. Japuntich S, Eilers M, Shenhav S, Park E, Winickoff J, Benowitz N, et al. Secondhand tobacco smoke
exposure among hospitalized nonsmokers with coronary heart disease. JAMA Intern Med. 2015;175(1):133–
6.
24. Temple N. Fat, Sugar, Whole Grains and Heart Disease: 50 Years of Confusion. Nutrients. 2018;10(1).
25. 2019 ACC/AHA Guideline on the Primary Prevention of Cardiovascular Disease: A Report of the American
College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Clinical Practice Guidelines. Circulation.
2019;140(11):e649–50.
26. Narain A, Kwok C, Mamas M. Soft drinks and sweetened beverages and the risk of cardiovascular disease
and mortality: a systematic review and meta-analysis. Int J Clin Pract. 2016;70(10):791–805.
27. Yang Q, Zhang Z, Gregg E, Merritt W, R F, Hu F. Added sugar intake and cardiovascular diseases mortality
among US adults. JAMA Intern Med. 2014;174(4):516–24.
28. DiNicolantonio J, OKeefe J. dded sugars drive coronary heart disease via insulin resistance and
hyperinsulinaemia: a new paradigm. Open Hear. 2017;4(2):e000729.
29. Alshahrani S, Fraser G, Sabaté J, Knutsen R, Shavlik D, Mashchak A, et al. Red and Processed Meat and
Mortality in a Low Meat Intake Population. Nutrients. 2019;11(3).
30. Yusuf S, Hawken S, Ounpuu S, Dans T, Avezum A, Lanas F, et al. INTERHEART Study Investigators.
Effect of potentially modifiable risk factors associated with myocardial infarction in 52 countries (the
INTERHEART study): case-control study. Lancet. 2004;364(9438):937–52.
31. Mahfood-Haddad T, Hamdeh S, Kanmanthareddy A, Alla V. Nonalcoholic fatty liver disease and the risk
of clinical cardiovascular events: A systematic review and meta-analysis. Diabetes Metab Syndr. 2017;Suppl
1:S209–16.
32. Baratta F, Pastori D, Angelico F, Balla A, Paganini A, Cocomello N, et al. Nonalcoholic Fatty Liver Disease
and Fibrosis Associated With Increased Risk of Cardiovascular Events in a Prospective Study. Clin
Gastroenterol Hepatol. 2020;18(10):2324–31.
33. Cai Q, Mukku V, Ahmad M. Coronary artery disease in patients with chronic kidney disease: a clinical
update. Curr Cardiol Rev. 2013;9(4)::331-339.
34. 2019 ACC/AHA Guideline on the Primary Prevention of Cardiovascular Disease: Executive Summary: A
Report of the American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Clinical Practice
Guidelines. Circulation. 2019;140(11):e647–8.
35. Zeller C, Appenzeller S. Cardiovascular disease in systemic lupus erythematosus: the role of traditional and
lupus related risk factors. Curr Cardiol Rev. 2008;4(2):116–22.
36. Dein E, Douglas H, Petri M, Law G, Timlin H. Pericarditis in Lupus. Cureus. 2019;11(3):e4166.
37. Crowson C, Liao K, Davis J, Solomon D, Matteson E, Knutson K, et al. heumatoid arthritis and
cardiovascular disease. Am Heart J. 2013;166(4):622–8.
38. Feng W, Chen G, Cai D, Zhao S, Cheng J, Shen H. Inflammatory Bowel Disease and Risk of Ischemic Heart
Disease: An Updated Meta-Analysis of Cohort Studies. J Am Heart Assoc. 2017;6(8).
39. Cappola A, Desai A, Medici M, Cooper L, Egan D, Sopko G, et al. Thyroid and Cardiovascular Disease
Research Agenda for Enhancing Knowledge, Prevention, and Treatment. Circulation. 2019;

You might also like