You are on page 1of 12

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN

PENGEMBANGAN PROFESI
INDONESIA POLITEKNIK LP3I
BANDUNG
Jl. Pahlawan No. 59 Bandung

UJIAN AKHIR SEMESTER


GENAP TAHUN AJARAN
2022/2023

MATA KULIAH : Auditing & Audit


Practice DOSEN : TEAM DOSEN
HARI/TANGGAL : Selasa / 20 Juni
2023
WAKTU : 13.00 s/d 16.40 WIB A
KELAS/RUANG : AK210 / A.3.7
JENIS SOAL : Utama/
Cadangan/ Her SIFAT SOAL : CLOSE
BOOK

Nama : HAERUL NURWAN


NIM : 202103087
Kelas : AK210
Prodi : Akuntansi

A. Tuliskan B jika menurut Saudara kalimat berikut ini BENAR , dan S jika SALAH

1. Perusahaan mempunyai kecenderungan untuk mencatat kewajibannya lebih


rendah dari yang sebenarnya dengan tujuan untuk melaporkan laba lebih besar
dari jumlah yang sebenarnya.
Jawaban : B
2. Kewajiban jangka pendek dalam mata uang asing per tanggal neraca harus
dikonversikan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI per
tanggal neraca dan selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan/dikreditkan pada
rugi laba tahun berjalan.
Jawaban : B
3. Salah satu ciri dari adanya internal control yang baik atas piutang dan
penerimaan kas/bank adalah : uang kas, cek atau giro yang diterima dari
pelanggan harus disetor dalam jumlah seutuhnya paling lambat keesokan
harinya.
Jawaban : B
4. Jika Allowance for bad debt yang dibuat perusahaan terlalu besar, maka
akibatnya laba menjadi terlalu besar ( overstated ).
Jawaban : S
5. Validity, authenticity dan collectibility dari piutang usaha bisa diperiksa
dengan mengirimkan surat konfirmasi piutang positip.
Jawaban : S
6. Consigment out merupakan bagian dari persediaan suatu perusahaan,
sedangkan Consigment in bukan merupakan persediaan perusahaan.
Jawaban : B
7. Salah satu ciri dari internal control yang baik atas persediaan adalah
digunakannya sistim anggaran ( budget ) untuk pembelian, produksi, penjualan
dan penerimaan serta pengeluaran kas.
Jawaban : B
8. Menurut standar akuntansi keuangan, bagian dari biaya dibayar dimuka yang
akan memberikan manfaat untuk beberapa periode kegiatan diklasifikasikan
sebagai aktiva tidak lancar.
Jawaban : B
9. Jika tahun sebelumnya perusahaan sudah diaudit oleh kantor akuntan lain, saldo
awal aktiva tetap bisa dicocokkan dengan laporan akuntan terdahulu dan kertas
kerja pemeriksaan akuntan tsb.

Jawaban : B

10. Salah satu audit objective dalam pemeriksaan aktiva tetap adalah untuk
menentukan apakah nilainya dicantumkan dalam neraca berdasarkan cost or
market which ever is lower.
Jawaban : B

11. Salah satu prosedur pemeriksaan aktiva tetap adalah : “ buat analisa tentang
perkiraan repair dan maintenance, sehingga kita dapat mengetahui apakah ada
pengeluaran yang seharusnya masuk dalam kelompok capital expenditure
tetapi dicatat sebagai revenue expenditure.”
Jawaban : B

12. Sebutkan 6 Syarat bukti audit yang bisa dipergunakan.


Jawaban :
Syarat-syarat bukti audit yaitu relevan, kompeten, cukup dan material tidak berdiri
sindiri-sendiri, tetapi merupakan satu kesatuan. Bukti yang relevan, cukup dan material tidak
ada gunanya bila tidak kompeten. Bukti yang kompeten tidak ada gunanya bila tidak relevan.
Bukti yang relevan dan kompeten tidak ada gunanya bila tidak cukup mewakili. Agar bukti-
bukti yang didapat selama pelaksanaan pemeriksaan/audit dapat mendukung objektivitas
pemeriksaan/audit, maka pengumpulan dan pengevaluasian bukti harus memperhitungkan
materialitas dan risiko dari permasalahan yang diuji.
Suatu bukti harus mempertimbangkan materialitasnya , sebelum bukti dikumpulkan dan
dievaluasi terlebih dahulu harus ditetapkan materialitas permasalahannya, jika permasalahan
telah ditetapkan maka seluruh bukti-bukti harus dikumpulkan. Pengumpulan dan
mengevaluasi bukti-bukti pemeriksaan/audit merupakan salah satu tahap yang sangat penting
pada setiap pekerjaan pemeriksaan/audit. Anggota tim/auditor harus bersungguh-sungguh
berusaha mendapatkan bukti-bukti yang cukup, kompeten dan relevan tersebut, agar hasil
pemeriksaan/audit benar-benar tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

13. Apa sajakah itu audit evidence ?.


Jawaban :
Bukti audit (Audit Evidende) dapat dikelompokkan ke dalam 9 jenis bukti. Berikut
ini dikemukakan ke Sembilan jenis bulti tersebut:
1. Struktur Pengendalian Intern
Struktur pengendalian intern dapat dipergunakan untuk mengecek ketelitian dan
dapat dipercayai data akuntansi. Kuat lemahnya struktur pengendalian intern
merupakan indicator utama yang menentukan jumlah bukti yang harus dikumpulkan.
Oleh karena itu, struktur pengendalian intern merupakan bukti yang kuat untuk
menentukan dapat atau tidaknya informasi keuangan dipercaya.

2. Bukti Fisik
Bukti fisik banyak dipakai dalam verifikasi saldo berwujud terutama kas dan
persediaan. Bukti ini banyak diperoleh dalam perhitungan aktiva berwujud.
Pemeriksaan langsung auditor secara fisik terhadap aktiva merupakan cara yang
paling obyektif dalam menentukan kualitas yang bersangkutan. Oleh karena itu, bukti
fisik merupakan jenis bukti yang paling dapat dipercaya.

Bukti fisik diperoleh melalui prosedur auditing yang berupa inspeksi penghitungan,
danobservasi. Pada umumnya biaya memperoleh bukti fdisik sangat tinggi. Bukti fisk
berkaitan erat dengan keberadaan atau kejadian, kelengkapan, dan penilaian atau
alokasi.

3. Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi seperti jurnal dan buku besar, merupakan sumber data untuk
membuat laporan keuangan. Oleh karena itu, bukti catatan akuntansi merupakan
obyek yang diperiksa dalam audit laporan keuangan. Ini bukan berarti catatan
akuntansi merupakan obyek audit. Obyek audit adalah laporan keuangan. Tingkat
dapat dipercayanya catatan akuntansi tergantung kuat lemahnya struktur
pengendalian intern.

4. Konfirmasi
Konfirmasi merupakan proses pemerolehan dan penilaian suatu komunikasi lansgung
dari pihak ketiga sebagai jawaban atas permintaan informasi tentang unsure tertentu
yang berdampak terhadap asersi laporan keuangan. Konfirmasi merupakan bukti yang
sangat tinggi reliabilitasnya karena berisi informasi yang berasal dari pihak ketiga
secara langsung dan tertulis. Konfirmasi sangat banyak menghabiskan waktu dan
biaya.

Ada tiga jenis konfirmasi, yaitu:


a. Konfirmasi positif
b. Blank confirmation
c. Konfirmasi negative
Konfirmasi yang dilakukan auditor pada umumnya dilakukan pada pemeriksaan:
o Kas di bank dikonfirmasikan ke bank klien
o Piutang usaha dikonfirmasikan ke pelanggan
o Persediaan yang disimpan di gudang umum. Persediaan ini dikonfirmasikan ke
penjaga atau kepala gudang
o Hutang lease dikonfirmasikan kepada lessor

5. Bukti Dokumenter
Bukti documenter merupakan bukti yang paling penting dalam audit. Menurut
sumber dan tingkat kepercayaannya bukti, bukti documenter dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
a. Bukti documenter yang dibuat pihak luar dan dikirim kepada auditor secara
langsung
b. Bukti documenter yang dibuat pihak luar dan dikirim kepada auditor melalui klien
c. Bukti documenter yang dibuat dan disimpan oleh klien

Bukti documenter kelompok a mempunyai kredibilitas yang lebih tinggi daripada


kelompok b. Bukti documenter kelompok b mempunyai kredibilitas yang lebih tinggi
daripada kelompok c. bukti documenter meliputi notulen rapat, faktur penjualan,
rekening Koran bank (bank statement), dan bermacam-macam kontrak. Reliabilitas
bukti documenter tergantung sumber dokumen, cara memperoleh bukti, dan sifat
dokumen itu sendiri. Sifat dokumen mengacu tingkat kemungkinan terjadinya
kesalahan atau kekeliruan yang mengakibatkan kecacatan dokumen. Bukti
documenter banyak digunakan secara luas dalam auditing. Bukti documenter dapat
memberikan bukti yang dapat dipercaya (reliabel) untuk semua asersi.

6. Bukti Surat Pernyataan Tertulis


Surat pernyataan tertulis merupakan pernyataan yang ditandatangani seorang individu
yang bertanggung jawab dan berpengetahuan mengenai rekening, kondisi, atau
kejadian tertentu. Bukti surat pernyataan tertulis dapat berasal dari manajemen atau
organisasi klien maupun dari dari sumber eksternal termasuk bukti dari spesialis.
Reprentation letter atau representasi tertulis yang dibuat manajemen merupakan bukti
yang berasal dari organisasi klien. Surat pernyataan konsultan hokum, ahli teknik
yang berkaitan dengan kegiatan teknik operasional organisasi klien merupakan bukti
yang berasal dari pihak ketiga. Bukti ini dapat menghasilkan bukti yang reliable
untuk semua asersi.

7. Perhitungan Kembali sebagai Bukti Matematis


Bukti matematis diperoleh auditor melalui perhitungan kembali oleh auditor.
Penghitungan yang dilakukan auditor merupakan bukti audit yang bersifat
kuantitatif dan matematis. Bukti ini dapat digunakan untuk membuktikan
ketelitian catatan akuntansi klien. Perhitungan tersebut misalnya:
a. Footing untuk meneliti penjumlahan vertical
b. Cross-footing untuk meneliti penjumlahan horizontal
c. Perhitungan depresiasi
Bukti matematis dapat diperoleh dari tugas rutin seperti penjumlahan total saldo, dan
perhitugnan kembali yang rumit seperti penghitungan kembali anuitas obligasi. Bukti
matematis menghasilkan bukti yang handal untuk asersi penilaian atau pengalokasian
dengan biaya murah.

8. Bukti Lisan
Auditor dalam melaksanakan tugasnya banyak berhubungan dengan manusia,
sehingga ia mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan lisan. Masalah
yang ditanyakan antara lain meliputi kebijakan akuntansi, lokasi dokumen dan
catatan, pelaksanaan prosedur akuntansi yang tidak lazim, kemungkinan adanya
utang bersyarat maupun piutang yang sudah lama tak tertagih. Jawaban atas
pertanyaan yang ditanyakan merupaka bukti lisan. Bukti lisan harus dicatat dalam
kertas kerja audit. Bukti ini dpat menghasilkan bukti yang berkaitan dengan semua
asersi.

9. Bukti Analitis dan Perbandingan


Bukti analitis mencakup penggunaan rasio dan perbandingan data klien dengan
anggaran atau standar prestasi, trend industry, dan kondisi ekonomi umum. Bukti
analitis menghasilkan dasar untuk menentukan kewajaran suatu pos tertentu dalam
laporan keuangan dan kewajaran hubungan antas pos-pos dalam laporan keuangan.
Keandalan bukti analitis sangat tergantung pada relevansi data pembanding. Bukti
analitis berkaitan serta dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan
penilaian atau pengalokasian.

Bukti analitis meliputi perbandingan atas pos-pos tertentu antara laporan keuangan
tahun berjalan dengan laporan keuangan tahun sebelumnya. Perbandingan in
dilakukan untuk meneliti adanya perubahan yang terjadi dan untuk menilai.

14. Buatkan Flow of Inventory and Costs.


Jawaban :

15. Sebutkan ciri dari dari Capital Acquisition.


Jawaban :

16. Buatkan Flow of Sales and Collection cycle.


B. Esai.

1. Dalam melakukan pekerjaannya Auditor menggunakan kertas kerja pemeriksaan ( Audit


Working Papers ).

a) Apakah yang dimaksud dengan Audit Working Papers ?

Jawaban :
Audit working Papers atau Kertas kerja audit merupakan kertas-kertas yang diperoleh akuntan
selama melakukan pemeriksaan dan dikumpulkan untuk memperlihatkan pekerjaan yang telah
dilaksanakan, metode dan prosedur pemeriksaan yang diikuti serta kesimpulan-kesimpulan yang
telah dibuatnya.
Contoh kertas kerja antara lain :Catatan memo ; Hasil analisa jawaban konfirmasi,
Clients Representation Letter ; Komentar yang dibuat atau didapat oleh akuntan pemeriksa ;
Tembusan (copy) dari dokumen penting dari suatu daftar baik yang diperoleh ataupun yang didapat
dari klien dan diverifikasi oleh akuntan.
Dengan kata lain kertas kerja audit dapat berasal dari pihak klien, hasil analisis yang
dibuat auditor atau dari pihak ketiga yang independen baik secara langsung maupun tidak langsung.
Berkas kertas kerja yang berasal dari klien dapat berupa :Neraca Saldo (Trial balance), Rekonsiliasi
bank (Bank reconciliation), Analisa Umur Piutang (Accounts Receivable Aging Schedule), Rincian
Persediaan (Final Inventory List), Rincian Utang, Rincian Biaya Umum dan Administrasi, Rincian
Biaya Penjualan, Surat Pernyataan Langganan.
Hasil analisis yang dibuat oleh auditor , misalnya : Berita Acara Kas Opname (Cash
Count Sheet), Internal Control Questionare dan evaluasi serta hasil analisis pengendalian interen.
Analisis Aktiva Tetap, Analisis kecukupan allowance for bad debt (penyisihan
piutang/cadangan kerugian piutang), Working Trial Balance , atau dapat dipecah menjadi dua yaitu
Working Balance sheet dan Working Profit and Loss, Top Schedule, Supporting Schedule, Konsep
Laporan Audit . Berkas yang diperoleh dari pihak ketiga yang independen meliputi antara lain :
Hasil konfirmasi piutang, Hasil konfirmasi utang, Informasi dari bank, Pernyataan dari penasihat
hukum. Kertas kerja yang dikumpulkan oleh akuntan merupakan data-data rahasia yang menjadi
milik perusahaan, oleh karenanya akuntan berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan tersebut jangan
sampai data tersebut jatuh pada pihak-pihak yang tidak diinginkan perusahaan.

b) Apakah dalam setiap pemeriksaan penggunaan WP suatu keharusan ?


Jawaban :
Iya. Kertas kerja audit mempunyai fungsi sangat penting karena mencatat bukti yang dikumpulkan
oleh auditor yang akan membantunya sampai pada kesimpulan akhir. Pentingnya kertas kerja Audit
adalah sebagai berikut: Memberikan bukti atas pekerjaan audit yang dilakukan, berfungsi untuk
mendukung opini auditor.

c) Sebutkan jenis2 WP ?
Jawaban :
 Program Audit
 Working Trial Balance
 Jurnal Penyesuaian dan Pengasifikasian Kembali
 Daftar Pendukung
 Daftar Utama

2. Dalam definisi auditing antara lain disebutkan bahwa............auditing should be


done by component and independent person.
a) Apakah yang dimaksud dengan independensi ?
Jawaban :
Independensi dalam audit berarti adalah tidak memihak. Atau cara pandang yang tidak
memihak di dalam pelaksanaan pengujian, evaluasi hasil pemeriksaan, dan penyusunan laporan
audit. Apabila auditor adalah seorang penasehat klien,seorang banker atau yang lainnya, dia tidak
dapat dikatakan independen

b) Mengapa independensi begitu penting bagi seorang Auditor ?


Jawaban :
Sikap Independensi menjadi hal yang sangat penting bagi seorang auditor, karena ini
semua bertujuan dan memiliki manfaat bagi semua demi menjaga objektivitas hasil audit
dalam suatu laporan keuangan akhir (Audited), serta bentuk dari wujud atas tanggungjawab
kepada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terkait, kelien dan masyakarat, dan khususnya
untuk para pemakai laporan keuangan.

c) Jelaskan perbedaan independensi dari sudut kenyataan ( in fact ) dengan


independensi dari sudut penampilan ( in appearance ).
Jawaban :
 Independensi In Fact adalah independen dalam diri auditor, yaitu dengan wujud
kemampuan dalam melakukan penugasan audit. Hal ini juga berarti bahwa
seorang auditor harus memiliki sikap atas kejujuran yang tidak memihak dalam
melakukan suatu tugas dan tanggungjawabnya, diantaranya dalam menyatakan
pendapat dan dalam mempertimbangkan fakta-fakta yang dipakai sebagai dasar
pemberian independen dalam fakta atau independen dalam kenyataan. Harus
memelihara sikap dan senantiasa jujur untuk dalam menggunakan ilmunya.
 Independensi In Appearance adalah independen dipandang dari pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap perusahaan yang di audit yang mengetahui hubungan
antara auditor dengan kliennya. Auditor akan dianggap tidak independen apabila
auditor tersebut mempunya hubungan tertentu. Misalnya seorang auditor memiliki
hubungan keluarga dengan kliennya yang dapat menimbulkan kecurigaan bahwa
auditor tersebut akan memihak kliennya atau disebut juga dengan julukan tidak
independen.

3. Dalam melakukan compliance test , Auditor harus mentest transaksi penjualan, baik
secara kredit maupun tunai. Jelaskan :
a) Tujuan dari test atas transaksi penjualan.
Jawaban :
Pengetest-an atau pengujian atas transaksi penjualan ini dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui apakah pencatatan atas transaksi penjualan tersebut telah dilakukan dengan
tepat dan sesuai.

b) Dokumen apa saja yang harus diperiksa.


Jawaban :
Faktur penjualan, arsip transaksi penjualan, jurnal atau daftar penjualan, arsip utama
akun piutang dagang, neraca saldo akun piutang, dan laporan penagihan bulanan.

c) Bagaimana cara memilih sample yang akan diperiksa.


Jawaban :
Auditor melakukan pemilihan sampel dengan maksud untuk memperoleh sampel yang
representatif. sampel yang representatif adalah sampel yang mempunyai karakteristik yang sama
dengan karakteristik populasi. Salahsatunya dapat menggunakan cara sebagai berikut :
a. Random/judgement sampling
Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan judgement akuntan publik.
b. Block sampling
Dalam hal ini auditor memilih transaksi di bulan bulan tertentu sebagai sampel
misalnya hanya bulan Januari,Juni dan desember
c. Statistika sampling
Pemilihan sampel ini dilakukan secara ilmiah walaupun lebih sulit namun sampel terpilih
betul betul respresentative karena makan waktu yang lebih lama

d) Apa saja yang harus diperiksa/diperhatikan dalam melakukan vouching.


Jawaban :

4. Jelaskan bagaimana penyajian Aktiva Tetap dalam laporan keuangan


perusahaan menurut Standar Akuntansi Keuangan.
Jawaban :
Menurut Martani (2016:290), aset tetap disajikan dilaporan posisi keuangan (laporan
perubahan ekuitas) dibagian aset tidak lancar. Penyajian aset tetap dalam laporan keuangan secara
wajar dan benar akan sangat membantu manajemen perusahaan dalam menyampaikan informasi
keuangan yang dapat dipercaya kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan dapat digunakan untuk
menentukan kegiatan perusahaan serta dalam pengambilan keputusan.
Menurut PSAK No. 1 dalam laporan keuangan, penyajian aset tetap akan terlihat dalam neraca.
Neraca merupakan suatu daftar yang menggambarkan komposisi harta, kewajiban dan modal pada suatu
periode tertentu. Ernawati (2014) menyatakan bahwa di neraca, aset tetap di dicatat sebesar nilai
bukunya, yaitu harga perolehan aset tetap tersebut dikurangi dengan akumulasi depresiasi aset tetap.
Unsur-unsur Penyajian Aset Tetap
Berikut ini adalah unsur-unsur penyajian aset tetap.
1. Laporan Neraca Jenis-jenis aset tetap yang disajikan dalam neraca diantaranya: a. Tanah b. Bangunan
c. Kendaraan d. Peralatan e. Inventaris Kantor
2. Laporan Laba Rugi a. Di dalam laporan laba rugi, dilaporkan biaya pemeliharaan dan reparasi sehari-
hari. b. Beban penyusutan yang merupakan pengakuan atas penggunaan manfaat potensial dari suatu
aset. c. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan aset tetap.
3. Laporan Arus Kas a. Pembayaran sejumlah kas untuk memperoleh aktiva tetap b. Penerimaan kas dari
penjualan aktiva tetap

5. Apa yang dimaksud dengan Subsequent Events. Berikan contohnya.

Jawaban ;
Subsequent Events adalah peristiwa atau transaksi yang terjadi setelah tanggal neraca
tetapi sebelum diterbitkannya laporan audit yang mempunyai akibat yang material terhadap
laporan keuangan dan memerlukan penyesuaian atau pengungkapan dalam laporan tersebut.
Terdapat 2 jenis subsequent eventmerujuk pada PSAK no. 46, yakni:
1. Peristiwa yang memberikan tambahan bukti yang berhubungan dengan kondisi yang ada
pada tanggal neraca dan berdampak terhadap taksiran yang melekat dalam proses
penyusunan laporan keuangan,
2. Peristiwa yang menyediakan tambahan bukti yang berhubungan dengan kondisi yang
tidak ada pada tanggal neraca, namun kondisi tersebut ada sesudah tanggal neraca.
Menurut Sukrisno Agoes (2004:138), subsequent event yang harus di audit oleh akuntan
publik adalah:
1. Subsequent Collection

Penagihan sesudah tanggal neraca, sampai mendekati selesainya pekerjaan lapangan/audit


field work, dan dilaksanakan dalam pemeriksaan piutang, dan barang dalam perjalanan

2. Subsequent Payment

Pembayaran sesudah tanggal neraca sampai mendekati selesainya audit field work, dan
dilaksanakan pada saat pemeriksaan hutang dan biaya yang masih harus dibayar.
Contohnya adalah harus dilakukan pemeriksaan dengan tujuan untuk menentukan keberadaan
kejadian penting sesudah tanggal neraca yang membutuhkan penyesuaian terhadap laporan keuangan
atau memerlukan pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan agar tidak menyesatkan
pengguna laporan keuangan. Dengan menentukan kemungkinan tertagihnya piutang dan memastikan
bahwa “barang dalam perjalanan” yang tercantum di neraca per tanggal neraca, masih di perjalanan

C. Kasus.
1. Pada Balance Sheet perusahaan dagang textil PT. UNIVERSAL ( unaudited ) per
31.12.2011, tertera a.l. :
Aktiva : - Account Receivable RP. 1.505.000.000
- Inventory RP. 1.500.000.000
- Fixed Assets :
At cost RP. 350.000.000
Acc. Depr. RP. 50.000.000
Book Value RP. 300.000.000
Passiva : - Account Payable RP. 1.075.000.000

Masing2 terinci sbb. :


 A/R PT. AYU RP. 750.000.000
 A/R PT. INDRA 450.000.000
 A/R PT. SARI 5.000.000
 A/R PT. ADE 100.000.000
 A/R PT. DEWI 200.000.000
TOTAL A/R RP. 1.505.000.000

 Kain sutera 600.000.000


 Kain wool 500.000.000
 Kain katun 400.000.000
Total Inventory 1.500.000.000
Dari hasil pemeriksaan serta peneliitian atas dokumen2 perkiraan tsb. diatas, diperoleh hal2
sbb.:
1. Dalam pengamatan perhitungan Inventory, dijumpai sejumlah kain sutera senilai RP.
25 JT telah rusak berat karena kebocoran air hujan dan digigit tikus dan dapat
dipastikan bahwa kain sutera tsb.tidak akan laku dijual.
2. Dari hasil penelitian dan konfirmasi terhadap Account Receivable, jumlah A/R PT.
SARI sebesar RP. 5 JT telah berumur hampir 3 thn dan surat konfirmasi Piutang
kedua yang dikirimkan dikembalikan seperti halnya surat konfirmasi pertama dengan
catatan pos “alamat telah pindah”. Client sendiri sudah kehilangan jejak, dan
kemungkinan besar PT. SARI sudah bangkrut/pailit. Dari hasil konfirmasi dengan
management bahwa A/R PT. SARI akan dihapuskan. ( dari permanent file diketahui
bahwa policy perusahaan dalam penghapusan piutang menggunakan metode langsung
).
3. Dalam harga perolehan Fixed Assets sebesar RP. 350 JT, termasuk didalamnya ada
mesin pintal baru seharga RP. 100 JT. Mesin baru tsb. diperoleh dari tukar tambah
dengan mesin lama, dengan penjelasan sbb.:
 Nilai perolehan mesin lama RP. 75 JT.
 Akumulasi penyusutan mesin lama RP. 50 JT.
 Mesin lama dinilai seharga RP. 15JT, sehingga perusahaan harus melunasi
sisanya secara tunai sebesar RP. 85 JT.
Atas transaksi diatas, perusahaan telah melakukan pencatatan/jurnal :
DR New Equipment RP. 100 JT
CR Old Equipment RP. 15 JT
CR Cash 85 JT

Pertanyaan :
1. Buatlah kertas kerja ( working paper ) untuk pengujian ketaatan dan kewajaran
saldo.
2. Buatlah audit prosedur yang diperlukan dalam pemeriksaan ketiga perkiraan diatas.
3. Jurnal adjustment dan reclasifikasi yang akan diusulkan ke Client Sdr.

2. PT. ABC mencatat persediaannya dengan menggunakan physical system, pembelian


dilakukan secara kredit. Dalam rangka mengaudit persediaan per 31.12.2011, Sdr.
mendapatkan data berikut ini :

BUKU PEMBELIAN DESEMBER 2011


TGL. INVOICE SYARAT TGL. BRG JUMLAH
PEMBELIAN DITERIM (RP)
A
15.12.2011 Fob destination 03.01.2012 10 jt
16.12.2011 Fob shipping point 07.01.2012 15 jt
17.12.2011 Fob shipping point 10.01.2012 17 jt
23.12.2011 Fob destination 25.12.2011 20 jt
27.12.2011 Fob destination 29.12.2011 25 jt

BUKU PEMBELIAN JANUARI 2012


TGL. INVOICE SYARAT TGL. BRG JUMLAH
PEMBELIAN DITERIM (RP)
A
05.01.2012 Fob shipping point 07.01.2012 30 jt
12.01.2012 Fob destination 18.01.2012 12 jt
17.01.2012 Fob shipping point 19.01.2012 36 jt
30.12.2011 Fob destination 05.01.2012 35 jt
31.12.2011 Fob shipping point 26.01.2012 19 jt

Stock opname dilakukan pada tanggal 30.12.2011, dan semua barang yang diterima sampai dengan
30.12.2011 sudah dihitung seluruhnya.

Diminta :
Buatlah adjustment yang diperlukan atas 10 transaksi tsb. diatas,berikan alasannya baik
adjustment diperlukan maupun tidak.
3. PT. Aneka Usaha is a company that specializes in fodder industry since 2002. The
company's authorized capital consists of 10,000 shares (common stock) and 5,000 shares
(preferred stock) with nominal of Rp.200.000, - per share of common stock and
Rp.250.000, - per share of preferred stock. The entire stock has been issued and fully paid.
The structure of Shareholders’ is as follows:

Shareholders’ Capital stock Shares Nominal Total amount


Mr. Amirudin Common 2.500 200.000 500.000.000
Mr. Sesepuh Common 2.500 200.000 500.000.000
Mr. Budhi Preferred 3.000 250.000 750.000.000
Mrs. Anita Preferred 2.000 250.000 500.000.000
Mrs. Yuli Common 2.500 200.000 500.000.000
Mr. Amanah Common 2.500 200.000 500.000.000
Amount - 15.000 -
3.250.000.000

a. Retained Earnings at 31 December 2010 = Rp.17.500.000.000,- consist of retained


earnings previous year Rp.14.000.000.000 and earning 2010 Rp.3.500.000.000,-.
Net income in 2011 = Rp.2.500.000.000,-.
b. Dividend for the year 2010, distributed in September 2011 for the amounting of
Rp.150.000, - per share of common stock and Rp.120.000,- per share of preferred
stock.

Distribute of dividends has accordance with the deed no. 247 of Erni, SH. Notary Public
dated 24 July 2011. No change in shareholding structure.

If you as a staff auditor KAP "Badru and Co.", assigned to create audit working paper of
Share capital and dividends.

You might also like