Professional Documents
Culture Documents
Uas Auditing Haerul 202103087 Ak210
Uas Auditing Haerul 202103087 Ak210
PENGEMBANGAN PROFESI
INDONESIA POLITEKNIK LP3I
BANDUNG
Jl. Pahlawan No. 59 Bandung
A. Tuliskan B jika menurut Saudara kalimat berikut ini BENAR , dan S jika SALAH
Jawaban : B
10. Salah satu audit objective dalam pemeriksaan aktiva tetap adalah untuk
menentukan apakah nilainya dicantumkan dalam neraca berdasarkan cost or
market which ever is lower.
Jawaban : B
11. Salah satu prosedur pemeriksaan aktiva tetap adalah : “ buat analisa tentang
perkiraan repair dan maintenance, sehingga kita dapat mengetahui apakah ada
pengeluaran yang seharusnya masuk dalam kelompok capital expenditure
tetapi dicatat sebagai revenue expenditure.”
Jawaban : B
2. Bukti Fisik
Bukti fisik banyak dipakai dalam verifikasi saldo berwujud terutama kas dan
persediaan. Bukti ini banyak diperoleh dalam perhitungan aktiva berwujud.
Pemeriksaan langsung auditor secara fisik terhadap aktiva merupakan cara yang
paling obyektif dalam menentukan kualitas yang bersangkutan. Oleh karena itu, bukti
fisik merupakan jenis bukti yang paling dapat dipercaya.
Bukti fisik diperoleh melalui prosedur auditing yang berupa inspeksi penghitungan,
danobservasi. Pada umumnya biaya memperoleh bukti fdisik sangat tinggi. Bukti fisk
berkaitan erat dengan keberadaan atau kejadian, kelengkapan, dan penilaian atau
alokasi.
3. Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi seperti jurnal dan buku besar, merupakan sumber data untuk
membuat laporan keuangan. Oleh karena itu, bukti catatan akuntansi merupakan
obyek yang diperiksa dalam audit laporan keuangan. Ini bukan berarti catatan
akuntansi merupakan obyek audit. Obyek audit adalah laporan keuangan. Tingkat
dapat dipercayanya catatan akuntansi tergantung kuat lemahnya struktur
pengendalian intern.
4. Konfirmasi
Konfirmasi merupakan proses pemerolehan dan penilaian suatu komunikasi lansgung
dari pihak ketiga sebagai jawaban atas permintaan informasi tentang unsure tertentu
yang berdampak terhadap asersi laporan keuangan. Konfirmasi merupakan bukti yang
sangat tinggi reliabilitasnya karena berisi informasi yang berasal dari pihak ketiga
secara langsung dan tertulis. Konfirmasi sangat banyak menghabiskan waktu dan
biaya.
5. Bukti Dokumenter
Bukti documenter merupakan bukti yang paling penting dalam audit. Menurut
sumber dan tingkat kepercayaannya bukti, bukti documenter dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
a. Bukti documenter yang dibuat pihak luar dan dikirim kepada auditor secara
langsung
b. Bukti documenter yang dibuat pihak luar dan dikirim kepada auditor melalui klien
c. Bukti documenter yang dibuat dan disimpan oleh klien
8. Bukti Lisan
Auditor dalam melaksanakan tugasnya banyak berhubungan dengan manusia,
sehingga ia mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan lisan. Masalah
yang ditanyakan antara lain meliputi kebijakan akuntansi, lokasi dokumen dan
catatan, pelaksanaan prosedur akuntansi yang tidak lazim, kemungkinan adanya
utang bersyarat maupun piutang yang sudah lama tak tertagih. Jawaban atas
pertanyaan yang ditanyakan merupaka bukti lisan. Bukti lisan harus dicatat dalam
kertas kerja audit. Bukti ini dpat menghasilkan bukti yang berkaitan dengan semua
asersi.
Bukti analitis meliputi perbandingan atas pos-pos tertentu antara laporan keuangan
tahun berjalan dengan laporan keuangan tahun sebelumnya. Perbandingan in
dilakukan untuk meneliti adanya perubahan yang terjadi dan untuk menilai.
Jawaban :
Audit working Papers atau Kertas kerja audit merupakan kertas-kertas yang diperoleh akuntan
selama melakukan pemeriksaan dan dikumpulkan untuk memperlihatkan pekerjaan yang telah
dilaksanakan, metode dan prosedur pemeriksaan yang diikuti serta kesimpulan-kesimpulan yang
telah dibuatnya.
Contoh kertas kerja antara lain :Catatan memo ; Hasil analisa jawaban konfirmasi,
Clients Representation Letter ; Komentar yang dibuat atau didapat oleh akuntan pemeriksa ;
Tembusan (copy) dari dokumen penting dari suatu daftar baik yang diperoleh ataupun yang didapat
dari klien dan diverifikasi oleh akuntan.
Dengan kata lain kertas kerja audit dapat berasal dari pihak klien, hasil analisis yang
dibuat auditor atau dari pihak ketiga yang independen baik secara langsung maupun tidak langsung.
Berkas kertas kerja yang berasal dari klien dapat berupa :Neraca Saldo (Trial balance), Rekonsiliasi
bank (Bank reconciliation), Analisa Umur Piutang (Accounts Receivable Aging Schedule), Rincian
Persediaan (Final Inventory List), Rincian Utang, Rincian Biaya Umum dan Administrasi, Rincian
Biaya Penjualan, Surat Pernyataan Langganan.
Hasil analisis yang dibuat oleh auditor , misalnya : Berita Acara Kas Opname (Cash
Count Sheet), Internal Control Questionare dan evaluasi serta hasil analisis pengendalian interen.
Analisis Aktiva Tetap, Analisis kecukupan allowance for bad debt (penyisihan
piutang/cadangan kerugian piutang), Working Trial Balance , atau dapat dipecah menjadi dua yaitu
Working Balance sheet dan Working Profit and Loss, Top Schedule, Supporting Schedule, Konsep
Laporan Audit . Berkas yang diperoleh dari pihak ketiga yang independen meliputi antara lain :
Hasil konfirmasi piutang, Hasil konfirmasi utang, Informasi dari bank, Pernyataan dari penasihat
hukum. Kertas kerja yang dikumpulkan oleh akuntan merupakan data-data rahasia yang menjadi
milik perusahaan, oleh karenanya akuntan berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan tersebut jangan
sampai data tersebut jatuh pada pihak-pihak yang tidak diinginkan perusahaan.
c) Sebutkan jenis2 WP ?
Jawaban :
Program Audit
Working Trial Balance
Jurnal Penyesuaian dan Pengasifikasian Kembali
Daftar Pendukung
Daftar Utama
3. Dalam melakukan compliance test , Auditor harus mentest transaksi penjualan, baik
secara kredit maupun tunai. Jelaskan :
a) Tujuan dari test atas transaksi penjualan.
Jawaban :
Pengetest-an atau pengujian atas transaksi penjualan ini dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui apakah pencatatan atas transaksi penjualan tersebut telah dilakukan dengan
tepat dan sesuai.
Jawaban ;
Subsequent Events adalah peristiwa atau transaksi yang terjadi setelah tanggal neraca
tetapi sebelum diterbitkannya laporan audit yang mempunyai akibat yang material terhadap
laporan keuangan dan memerlukan penyesuaian atau pengungkapan dalam laporan tersebut.
Terdapat 2 jenis subsequent eventmerujuk pada PSAK no. 46, yakni:
1. Peristiwa yang memberikan tambahan bukti yang berhubungan dengan kondisi yang ada
pada tanggal neraca dan berdampak terhadap taksiran yang melekat dalam proses
penyusunan laporan keuangan,
2. Peristiwa yang menyediakan tambahan bukti yang berhubungan dengan kondisi yang
tidak ada pada tanggal neraca, namun kondisi tersebut ada sesudah tanggal neraca.
Menurut Sukrisno Agoes (2004:138), subsequent event yang harus di audit oleh akuntan
publik adalah:
1. Subsequent Collection
2. Subsequent Payment
Pembayaran sesudah tanggal neraca sampai mendekati selesainya audit field work, dan
dilaksanakan pada saat pemeriksaan hutang dan biaya yang masih harus dibayar.
Contohnya adalah harus dilakukan pemeriksaan dengan tujuan untuk menentukan keberadaan
kejadian penting sesudah tanggal neraca yang membutuhkan penyesuaian terhadap laporan keuangan
atau memerlukan pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan agar tidak menyesatkan
pengguna laporan keuangan. Dengan menentukan kemungkinan tertagihnya piutang dan memastikan
bahwa “barang dalam perjalanan” yang tercantum di neraca per tanggal neraca, masih di perjalanan
C. Kasus.
1. Pada Balance Sheet perusahaan dagang textil PT. UNIVERSAL ( unaudited ) per
31.12.2011, tertera a.l. :
Aktiva : - Account Receivable RP. 1.505.000.000
- Inventory RP. 1.500.000.000
- Fixed Assets :
At cost RP. 350.000.000
Acc. Depr. RP. 50.000.000
Book Value RP. 300.000.000
Passiva : - Account Payable RP. 1.075.000.000
Pertanyaan :
1. Buatlah kertas kerja ( working paper ) untuk pengujian ketaatan dan kewajaran
saldo.
2. Buatlah audit prosedur yang diperlukan dalam pemeriksaan ketiga perkiraan diatas.
3. Jurnal adjustment dan reclasifikasi yang akan diusulkan ke Client Sdr.
Stock opname dilakukan pada tanggal 30.12.2011, dan semua barang yang diterima sampai dengan
30.12.2011 sudah dihitung seluruhnya.
Diminta :
Buatlah adjustment yang diperlukan atas 10 transaksi tsb. diatas,berikan alasannya baik
adjustment diperlukan maupun tidak.
3. PT. Aneka Usaha is a company that specializes in fodder industry since 2002. The
company's authorized capital consists of 10,000 shares (common stock) and 5,000 shares
(preferred stock) with nominal of Rp.200.000, - per share of common stock and
Rp.250.000, - per share of preferred stock. The entire stock has been issued and fully paid.
The structure of Shareholders’ is as follows:
Distribute of dividends has accordance with the deed no. 247 of Erni, SH. Notary Public
dated 24 July 2011. No change in shareholding structure.
If you as a staff auditor KAP "Badru and Co.", assigned to create audit working paper of
Share capital and dividends.