You are on page 1of 21

TUGAS BESAR

RENCANA ANGGARAN BIAYA

Oleh :

GUSTIYANUS DAMA LOLU (NPM. 1705222 010008)


OKTAVIANUS BUNI LERO ( NPM. 1705222 010028)
ALDORIUS BURA SUDA (NPM. 2005222 010026)
ALPENSA M. L. RUMKOREM (NPM. 2005222 010029)
CARNELIA E. D. UMBU PATI (NPM. 2005222 010030)
OKTAVIANUS NORWIS BORE (NPM. 2005222 010048)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
DENPASAR
2022
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas besar Rencana Anggaran Biaya.
Tugas ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan tugas ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan tugas RAB ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki tugas RAB ini.
Akhir kata kami berharap semoga tugas paper tentang Rencana Anggaran
Biaya ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Denpasar, 19 Desember 2022

Tim Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
1.1 Gambaran Umum Tugas Rencana Angaran Biaya..........................................
1.2 Data Proyek.....................................................................................................
1.2.1 Nama Proyek............................................................................................
1.2.2 Lokasi Proyek...........................................................................................
1.2.3 Luas Proyek..............................................................................................
1.2.4 Sumber Dana Proyek................................................................................
1.2.5 Nilai Kontrak Proyek...............................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................
2.1 Umum..............................................................................................................
2.2 Rencana Anggaran Biaya................................................................................
2.3 Rencana Anggaran Pelaksanaan......................................................................
2.4 Sumber Daya Manusia.....................................................................................
2.5 Biaya Proyek....................................................................................................
2.5.1. Biaya Langsung (Direct Cost)..................................................................
2.5.2. Biaya Tak Langsung (Indirect Cost)......................................................
2.6 Time Schedule
dan materi lainya yang dianggap perlu
BAB III PEMBAHASAN............................................................................................
3.1 Pembahasan sesuai dengan urutan data dan analisis yang sudah disusun,
dibuat dengan format per sub bab dari 3.1, 3.2, 3.3 dan seterusnya disesuaikan
sampai akhir.............................................................................................................
BAB IV
4.1 Kesimpulan…..
LAMPIRAN (JIKA DIPERLUKAN)

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Tugas Akuntasi Biaya Proyek

1.2 Data Proyek

Pada proyek “Pembangunan Rencana Rumah Tinggal Lantai II” ini data-data
proyek yang ada meliputi:
1. Surat Kontrak Kerja
2. Gambar Kerja
3. Time Schedule
4. Data Rencana Anggaran Biaya
5. Data Rekapitulasi Rencana Anggaran
6. Data Penjadwalan Sumber Daya
Fasiltas Bangunan :
1. Lantai Dasar
a. Teras depan, teras samping, dan teras belakang
b. Ruang Tamu
c. Ruang Keluarga
d. Ruang Tidur
e. Ruang Dapur dan;
f. Ruang Kamar Mandi/WC
g. Ruang Garasi

4
Gambar 1.2 Denah Lantai 1
Sumber : Gambar Kerja 2022

2. Lantai 2
a. Balkon
b. Ruang Keluarga
c. Ruang Tidur

5
Gambar. 1.3 Denah Lantai 2
Sumber : Gambar Kerja 2022

1.2.1 Nama Proyek

Nama proyek yang menjadi objek dari tugas ini adalah “Pembangunan
Rencana Rumah Tinggal Lantai II, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur”.

1.2.2 Lokasi Proyek

Pembangunan Rencana Rumah Tinggal Lantai II beralamat di Perumahan


Nusa Cendana, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

6
Gambar 1.1 Denah Block Plan Lokasi
Sumber. Gambar Kerja 2022

Dari gambar dapat diketahui letak pekerjaan proyek Pembangunan Rencana

Rumah Tinggal Lantai II memiliki batasan – batasan sebagai berikut ::

 Timur : Rumah Penduduk

 Barat : Rumah Penduduk

 Selatan : Jalan Perumahan Nusa Cendana

 Utara : Rumah Penduduk

1.2.3 Luas Proyek

Proyek Pembangunan Rencana Rumah Tinggal Lantai II memiliki luas


fisik bangunan 225m2 yang terdiri dari II (dua) lantai.

1.2.4 Sumber Dana Proyek

7
Sumber dana proyek Pembangunan Rencana Rumah Tinggal Lantai II
dibiayai oleh Dinas Perumahan Rakyat Dan Tata Ruang Kota Kupang. Metode
pemilihan atau pengadaan adalah tata acara untuk melakukan pemilihan penyedia
barang atau jasa yang dilakukan oleh pemerintahan Indonesia. Berdasarkan
Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2015 tentang pedoman dan pengadaan
barang/jasa Pemerintah. Cara pemberian pekerjaan pada kegiatan Pembangunan
Rencana Rumah Tinggal Lantai II adalah dengan cara tender/pelelangan umum.

1.2.5 Nilai Kontrak Proyek

Nilai kontrak proyek pembangunan Rencana Rumah Tinggal Lantai II


yang mempunyai luas tanah sebesar 225m2 memerlukan biaya Rp
1,320,901,798.35 (Satu Milyar Tiga Ratus Dua Puluh Juta Sembilan Ratus Satu
Ribu Tujuh Ratus Sembilan Puluh Delapan Rupiah Tiga Puluh Lima Sen). Nilai
kontrak tersebut didasarkan atas system pembayaran langsung yang perinciannya
tercantum dalan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Umum

Pelaksanaan sebuah proyek konstruksi sangat berkaitan erat dengan proses


manajemen didalamnya. Pada tahap ini, pengelolaan anggaran biaya untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut perlu dirancang dan disusun sedemikian rupa
berdasarkan sebuah konsep estimasi yang terstruktur sehingga menghasilkan nilai
estimasi rancangan yang tepat dalam arti ekonomis. Menurut Abdilah (2014)
Estimasi biaya adalah perkiraan atau perhitungan biaya pembangunan. Nilai
estimasi anggaran yang disusun dikenal dengan istilah Rencana Anggaran Biaya
(RAB).
Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan salah satu proses utama
dalam suatu proyek karena merupakan dasar untuk membuat kerangka budget
yang akan dikeluarkan. Rencana Anggaran Biaya diperlukan untuk
memperhitungkan suatu bangunan atau proyek dengan banyaknya biaya yang
diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya - biaya lain yang berhubungan
dengan pelaksanaan bangunan atau proyek. Untuk itu diperlukan perhitungan
yang teliti, baik dari jumlah biaya pembuatannya, volume pekerjaan, jenis
pekerjaan, dan harga bahan. Semua itu bertujuan untuk mengetahui biaya
pembuatan rumah sehingga lebih efisien dan terukur sesuai dengan keinginan
pemilik dalam membangun rumah.
Saat ini banyak masyarakat awam yang belum mengetahui tentang
perencanaan anggaran biaya dalam pembuatan sebuah rumah, sehingga saat
pelaksanaan pembangunan sedang berlangsung kebanyakan dari mereka lebih
memilih untuk memperhitungkan anggaran biaya saat proses pengerjaan
pembangunan sudah berjalan, sehingga tanpa disadari uang yang dikeluarkan
cukup besar mengalir, ditambah lagi dengan mahalnya biaya untuk konsultasi
dengan para pakar, sehingga membuat pemborosan biaya. Kurangnya penyajian
informasi tentang perancangan desain rumah minimalis juga berdampak pada
masyarakat ketika membuat sebuah rumah, desainnya akan terlihat biasa-biasa

9
saja sehingga saat dijual kembali rumah itu tidak akan bernilai jual tinggi
dikarenakan tidak ada keunikan dalam desain rumah tersebut.
Dengan adanya permasalahan diatas penulis berkeinginan mencari jalan
keluar yang dapat mengatasi permasalahan diatas dengan mengusulkan sebuah
penelitian yang berjudul “Sistem Informasi Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Rumah Tinggal Berbasis Web” Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
membantu masyarakat yang akan membangun sebuah rumah dalam hal Rencana
Anggaran Biaya dan konsultasi dengan para pakar, sehingga mengurangi
pemborosan biaya serta masyarakat mendapatkan penyajian informasi tentang
desain rumah minimalis.

2.2 Rencana Anggaran Biaya

Rencana Anggaran Biaya (RAB) Proyek,adalah nilai estimasi biaya yang


harus disediakan untuk pelaksanaan sebuah kegiatan proyek. Namun beberapa
praktisi mendefinisikannya secara lebih detail, seperti :
a. Menurut Sugeng Djojowirono, 1984, Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Proyek merupakan perkiraan biaya yang diperlukan untuk setiap pekerjaan
dalam suatu proyek konstruksi sehingga akan diperoleh biaya total yang
diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek.
b. J. A. Mukomoko, dalam bukunya Dasar Penyusunan Anggaran Biaya
Bangunan, 1987 Rencana Anggaran Biaya (RAB) Proyek adalah perkiraan
nilai uang dari suatu kegiatan (proyek) yang telah memperhitungkan
gambar-gambar bestek serta rencana kerja, daftar upah, daftar harga bahan,
buku analisis, daftar susunan rencana biaya, serta daftar jumlah tiap jenis
pekerjaan.
c. Bachtiar Ibrahim dalam bukunya Rencana dan Estimate Real of Cost,1993,
yang dimaksud Rencana Anggaran Biaya (RAB) Proyekadalah
perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta
biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau
proyek tersebut.
1. Peranan dari Rencana Anggaran Biaya (RAB) Perusahaan

10
a. Sebagai pedoman perencanaan, misalnya digunakan sebagai pedoman
untuk penyusunan program kegiatan perusahaan.
b. Sebagia alat koordinasi, mislanya pada saat melaksanakan program
kegiatan tentunya harus memperlihatkan berbagai fungsi atau bagian yang
ada dalam perusahaan
c. Sebagi alat pengendalian, misalnya saat pengevaluasiann hasil pelaksanaan
program kegiatan atau pekerjaan dalam perusahaan dengan standar yang
telah ditentukan.

2. Tujuan dari Pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Perusahaan:


a. Untuk memberikann imbalan usaha
b. Untuk meningkatkan investasi usaha.
c. Untuk meningkatkan kemampuan usaha.
d. Untuk meningkatkan efisien usaha.
e. Untuk memberikan harapan pertumbuhan usaha.

3. Manfaat dari Rencana Anggaran Biaya (RAB) Perusahaan:


a. Untuk menetapkan tujuan khusus oprasional usaha dimasa yang akan
datang.
b. Untuk menetapkan gambaran taksiran biaya iusaha.
c. Untk menetapkan pengawasan terhadap semua kegiatan usaha.
d. Untuk menetakan suatu rencana biaya dalam pengelolaan usaha.
e. Unuk mengadakan koordinasi semua jenis pekerjaan dalam usaha atau
bisnis.
f. Untuk pemeriksaan maju mundurnya kegiatan usaha.
g. Untuk pemberian tuga kepada bagia para pelaksana dalam usaha.

2.3 Rencana Anggaran Pelaksanaan

RAP adalah detail biaya nyata yang digunakan kontraktor di lapangan selama
berlangsungnya proyek sampai selesainya kegiatan suatu bangunan yang meliputi
kebutuhan material dan tenaga kerja.

11
2.3.1 Fungsi dari Rencana Anggaran Pelaksana (RAP)
RAP memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai berikut:
1. RAP digunakan sebagai pedoman general kontraktor untuk melakukan
perjanjian kontrak dengan sub kontraktor atau pemborong.
2. RAP digunakan sebagai acuan untuk negoisasi harga antara general
kontraktor dengan mandor atau sub kontraktor.
3. Untuk mengetahui gambaran keuntungan atau kerugian yang akan
dialami oleh kontraktor jika menggunakan suatu metode kerja tertentu.
Jika ternyata diperkirakan rugi, maka kontraktor dapat menggunakan
metode lain agar tetap untung.
4. RAP digunakan sebagai dasar untuk membuat jadwal pendatangan
material dan tenaga kerja.
5. RAP digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan
langkah manajemen terbaik agar kontraktor untung dan pemilik
proyek senang. 
6. Untuk membuat kurva S yang dibuat khusus untuk keperluan
kontraktor, sedangkan untuk laporan ke konsultan pengawas atau
pemilik proyek tetap berpedoman pada jadwal kurva S berdasarkan
RAB.
7. RAP digunakan sebagai bahan untuk evaluasi dan monitoring terhadap
penggunaan tenaga, material dan peralatan serta rencana arus
anggaran dan realisasi arus kas; dan
8. Sebagai kendali realisasi progress. Jika penggunaan material/bahan
melampaui rencana atau  telah terjadi kesalahan atau penyimpangan,
maka tim proyek bisa menggunakan RAP sebagai alat kontrol
material.

2.4 Sumber Daya Manusia

Pengertian Sumber Daya Manusia (SDM) adalah individu produktif yang


bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik itu di dalam institusi maupun

12
perusahaan yang memiliki fungsi sebagai aset sehingga harus dilatih dan
dikembangkan kemampuannya.
Pengertian sumber daya manusia makro secara umum terdiri dari dua, yakni
SDM makro yaitu jumlah penduduk dalam usia produktif yang ada di sebuah
wilayah, dan SDM mikro dalam arti sempit yaitu individu yang bekerja pada
sebuah institusi atau perusahaan. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan suatu
hal yang sangat penting dan harus dimiliki dalam upaya mencapai tujuan
organisasi atau perusahaan. Sumber daya manusia merupakan elemen utama
organisasi dibandingkan dengan elemen sumber daya yang lain seperti modal,
teknologi, karena manusia itu sendiri yang akan mengendalikan faktor lain

2.5 Biaya Proyek

2.5.1. Biaya Langsung (Direct Cost)

Biaya langsung adalah semua biaya yang langsung berhubungan dengan


pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi di lapangan. Biaya langsung pada
proyek konstruksi dapat diperkirakan jumlahnya dengan cara menghitung volume
pekerjaan dan biaya proyek berdasarkan harga satuan pekerjaan. 

Biaya langsung sendiri bisa dikelompokkan dalam beberapa jenis, yaitu :

a. Biaya Material, yaitu semua biaya untuk pembelian bahan dan material
yang dihitung dengan analisis harga satuan. Dalam perhitungan biaya
material ini harus diperhatikan beberapa hal seperti bahan sisa, harga
terbaik, harga loco atau franco, serta cara pembayaran kepada supplier.
b. Biaya Upah Buruh, yaitu biaya untuk membayar upah atas pekerja yang
diperhitungkan terhadap satuan item mata pembayaran tertentu dan
biasanya sudah memiliki standar harga satuannya. Untuk perhitungan
biaya upah buruh ini harus pula diperhatikan beberapa hal seperti
perbedaan antara upah harian atau borongan, kapasitas kerja, asal dari
mana buruh didatangkan, serta juga mempertimbangkan undang-undang
perburuhan yang berlaku.

13
c. Biaya Peralatan atau Equipments, yaitu biaya terhadap peralatan untuk
melaksanakan pekerjaan konstruksi. Dalam perhitungan biaya ini pula
perlu diperhatikan beberapa hal seperti ongkos keluar masuk gudang,
ongkos buruh pengopersi, dan biaya operasi jika peralatan merupakan
barang sewaan serta investasi, depresiasi, reparasi, pemeliharaan, dan
ongkos mobilisasi jika peralatan merupakan barang tidak disewa.

Berikut adalah tabel contoh dari biaya langsung pada proyek bangunan:

No Uraian Satuan Koefisien Harga Satuan Jumlah Harga


a b c = a*b
1 Upah

Pekerja OH 3.000 Rp 70.000,00 Rp 210.000,00


Tukang OH 1.000 Rp 75.000,00 Rp 75.000,00
Kepala Tukang OH 0.090 Rp 80.000,00 Rp 7.200,00
Mandor OH 0.300 Rp 90.000,00 Rp 27.000,00

2 Bahan

Semen Sak 3.500 Rp 70.000,00 Rp 245.000,00


Pasir Pasang M3 0.500 Rp 100.000,00 Rp 50.000,00
Batu Kali M3 1.200 Rp 100.000,00 Rp 120.000,00

3 Alat

Concrete Mixer Jam 20 Rp 6.500,00 Rp 130.000,00


Alat Bantu Ls 1.000 Rp 500,00 Rp 500,00

4 Subtotal Rp 864.700,00
(1+2+3)

5 Total Rp 864.700,00

2.5.2. Biaya Tak Langsung (Indirect Cost)

14
Biaya tidak langsung (Indirect Cost) adalah semua biaya proyek yang tidak
secara langsung berhubungan dengan konstruksi di lapangan. Meskipun begitu,
biaya tidak langsung harus ada dan tidak bisa dilepaskan dari proyek yang tengah
berjalan. Biaya tidak langsung ini belum secara eksplisit dihitung pada tiap proyek
konstruksi tetapi perlu diperkirakan guna alokasi biaya di luar pekerjaan
konstruksi.

Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya tidak langsung adalah sebagai berikut.

a. Biaya tak terduga atau unexpected costs, merupakan biaya yang disiapkan untuk
kejadian-kejadian yang mungkin terjadi ataupun mungkin tidak terjadi. Sebagai
contoh adalah jika terjadi banjir di lokasi proyek, tentu akan ada biaya khusus
untuk mengatasinya. Biaya tak terduga sendiri umumnya diperkirakan antara 0,5
sampai 5% dari biaya total proyek.

Hal-hal   yang termasuk dalam biaya tak terduga ini adalah


 Akibat Kesalahan, seperti gambar kerja yang tidak lengkap atau kontraktor
yang salah dalam melakukan pekerjaan.
 Ketidakpastian Subjektif, artinya ada interpretasi yang subjektif terhadap
sesuatu seperti penggunaan bahan tertentu yang diartikan berbeda oleh
pekerja.
 Ketidakpastian Objektif, artinya ada ketidakpastian akan perlu tidaknya
suatu pekerjaan karena ditentukan oleh objek diluar kemampuan manusia.
Contohnya adalah pemasangan sheet pile untuk pondasi yang ditentukan
oleh tinggi rendahnya muka air tanah.
 Variasi Efisiensi, yaitu ada tidaknya efisiensi dari sumber daya seperti
buruh, material, dan peralatan.
b. Keuntungan atau profit, yaitu semua hasil yang didapat dari pelaksanaan sebuah
proyek. Keuntungan ini tidak sama dengan gaji karena dalam keuntungan
terkandung usaha, keahlian, ditambah pula dengan adanya faktor risiko.

15
c. Biaya Overhead, yaitu biaya tambahan yang tidak terkait langsung dengan proses
berjalannya proyek tetapi harus tetap dimasukkan ke dalam anggaran layaknya
biaya lain agar proyek dapat berjalan dengan baik..

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Rencana Anggaran Biaya

Lengkapi dengan deskripsi

Tabel . Perhitungan rencana anggaran biaya

16
HARGA SATUAN JUM LAH HARGA TOTAL
NO. ITEM PEKERJAAN SATUAN VOLUM E RUPIAH RUPIAH RUPIAH
1 2 3 4 5 6 7
a b c d = b*c e (total harga)
A PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Persiapan Site Plan m² 225 17.711,70 3.985.133,40
2 Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank m² 68 148.606,72 10.105.257,23
14.090.390,63
B PEKERJAAN TANAH
1 Pekerjaan Galian Tanah Pondasi Menerus m 116,25 106.755,34 12.410.307,81
2 Pekerjaan Pasang Pondasi Menerus m² 60,45 916.900,56 55.426.638,85
67.836.946,66
C PEKERJAAN LANTAI 1
C1 PEKERJAAN URUGAN TANAH DAN PASIR
1 Pekerjaan Urugan pasir Dibawah lantai m³ 9,53 253.335,11 2.414.283,62
2 Pekerjaan Urugan pasir Dibawah pondasi m³ 5,81 253.335,11 1.471.877,00
3 Pekerjaan Urugan Tanah Kembali kesisi pondasi m³ 65,71 62.558,52 4.110.720,35
4 Pekerjaan Urugan Tanah Untuk Peninggi Lantai m³ 50,79 62.558,52 3.177.347,23 11.174.228,20
C2 PEKERJAAN BATU KALI DAN BATU KOSONG
1 Pekerjaan Pondasi Batu Kosong m³ 51,15 562.675,29 28.780.841,14
2 Pekerjaan Pondasi batu Kali m³ 17,44 883.075,56 15.400.837,77
3 Pekerjaan Veallceap m³ 9,1875 883.075,56 8.113.256,71 52.294.935,62
C3 PEKERJAAN BETON BERTULANG
1 Pek. Sloof Beton 15/20 cm m³ 3,4875 1.032.057,40 3.599.300,19
Pekerjaan Pembesian D10 kg 286,673 15.155,02 4.344.534,84
Pek. Bekisting Sloof Beton m³ 46,5 201.665,66 9.377.453,23
2 Kolom Beton Struktur K1 20/35 cm m³ 2,205 1.143.708,59 2.521.877,45
Pembesian Kolom Struktur K1 kg 383 15.155,02 5.811.252,76
Bekisting Kolom Struktur K1 m² 34,65 346.033,52 11.990.061,52
3 Pekerjaan Plat Lantai m³ 20,19 1.143.708,59 23.091.476,48
Pembesian Plat Lantai kg 1162 15.155,02 17.610.132,40
Bekisting plat lantai m² 54,462 388.033,52 21.133.081,64
4 Pekerjaan Balok Lantai (10 x 15) cm m³ 1,744 1.032.057,40 1.799.908,11
Pembesian D10 Balok lantai kg 432 15.155,02 6.549.090,03
Pekerjaan Bekisting Balok Lantai m² 26,5 358.785,22 9.507.808,23
5 Pekerjaan Balok 1 ( 15 x 30) cm m³ 5,23125 1.032.057,40 5.398.950,28
Pembesian Balok 1 D10 kg 360 15.155,02 5.461.490,07
Pekerjaan Bekisting Balok 1 m² 47,7 358.785,22 17.114.054,82
6 Pekerjaan Topi Teras (15 x 30) cm m² 0,1575 1.032.057,40 162.549,04
Pekerjaan Pembesian Topi Teras kg 62 15.155,02 939.611,20
Pekerjaan bekisting Topi Teras m² 2,928 388.033,52 1.136.162,15 147.548.794,44

C4 PEKERJAAN TANGGA
Pekerjaan Anak Tangga m³ 0,038 1.032.057,40 39.218,18
Pekerjaan Plat Tangga m³ 0,18 1.032.057,40 185.770,33
Pekerjaan Pembesian Tangga kg 12,797 15.155,02 193.938,78
Pekerjaan Bekisting Tangga m² 11,263 322.158,52 3.628.471,43
Pekerjaan Landing / Bordes m³ 0,0996 1.032.057,40 102.792,92
Pekerjaan Tangga kedua m³ 0,5356 1.032.057,40 552.769,94 4.702.961,58

3.2 Perhitungan Kebutuhan Sumber Daya

3.2.1 Pengertian Sumber Daya.

Sumber daya adalah merupakan sebuah komponen atau alat yang


dibutuhkan sebagai sarana untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan,
atau sumber daya adalah merupakan unsur berupa sarana yang tersedia dalam
organisasi ( toal of management atau toal of administratioan) yaitu manusia (man),
bahan (material), mesin-mesin (machine), uang (money), metode kerja (method)

17
dan pasar sebagai hasil produksi (market). Ini dikenal dengan sebutan 6 M (A.W.
Widjaya 1987:40).

3.2.2 Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Tenaga Kerja.


Dalam penyelenggaraan proyek, sumber daya yang menjadi faktor penentu
keberhasilannya adalah tenaga kerja. Jenis dan kegiatan proyek berubah cepat
sepanjang siklusnya, sehingga penyediaan tenaga keterampilan, dan keahlian
harus mengikuti tuntutan perubahan kegiatan yang sedang berlangsung. Bertolak
dari kenyataan tersebut, maka suatu perencanaan tenaga kerja proyek yang
menyeluruh dan terinci meliputi jenis dan kapan keperluan tenaga kerja. (Iman
Soeharto, 1995:161-162) Untuk menyusun perencanaan jumlah tenaga kerja
dalam pelaksanaan pekerjaan hendaknya diperhatikan faktor-faktor terpenting,
yaitu sebagai berikut:
1. Produktivitas tenaga kerja
2. Tenaga kerja periode puncak (peak).
3. Jumlah tenaga kerja kantor pusat
4. Perkiraan jumlah tenaga kerja konstruksi di lapangan
5. Meratakan jumlah tenaga kerja guna mencegah gejolak (fluctuation).
Produktivitas suatu kegiatan, juga sangat berkaitan dengan biaya kegiatan
tersebut. Karena produktivitas menunjukan berapa output/hasil pekerjaan
persatuan waktu, untuk setiap sumber daya yang digunakan.
Dengan demikian bila produktivitasnya tinggi, maka akan menjamin
turunnya biaya per satuan output yang dihasilkan (Asiyanto, 2002: 78).
Kemampuan produktifitas dari sumber daya, dapat dibedakan dalam dua jenis,
(Asiyanto, 2002: 79), yaitu:
1. Produtifitas Individu, yang dipengaruhi oleh kualitas sumber daya yang
bersangkutan.
2. Produtifitas kelompok, yang dipengaruhi tidak hanya oleh kualitas sumber
daya secara indifidu saja, tetapi juga oleh komposisi dari anggota
kelompok.

18
Untuk menentukan besarnya produktivitas yang harus dihasilkan
berdasarkan durasi yang diperlukan (ditentukan) dan untuk menyelesaikan
keseluruhan volume pekerjaan serta kebutuhan komposisi sumber daya manusia
(KSDM) untuk masing-masing pekerjaan yang akan dikerjakan, dapat digunakan
persamaan berikut ini.

Kebutuhan SD =VP x KAP


dimana:
KSD = Kebutuhan komposisi sumber daya (manusia) untuk masing - masing
pekerjaan yang akan dikerjakan
VP = Volume pekerjaan
KAP = Kebutuhan komposisi sumber daya tenaga per satuan volume, sesuai
dengan daftar anlisa BOW (Burgerlijke Openbare Werken).

3.3 Rekap Kebutuhan sumber daya


Lengkapi dengan Deskripsi dan cara perhitungannya
Tabel 3. Perhitungan rekap kebutuhan sumber daya
JUMLAH
NO NAMA BARANG HARGA SATUAN KEBUTUHAN TOTAL HARGA
SD
1 2 3 4 5
a b c = a*b
1 Mandor 130.000,00 105,278 13.686.188,89
2 Kepala Tukang 120.000,00 126,258 15.150.976,47
3 Tukang Batu 115.000,00 557,633 64.127.828,78
4 Tukang Kayu 115.000,00 290,443 33.400.944,02
5 Tukang Besi 115.000,00 254,068 29.217.853,06
6 Tukang Cat/pelitur 115.000,00 68,181 7.840.870,09
7 Tukang Pipa 115.000,00 1,805 207.575,00
8 Pekerja 112.117,04 1891,169 212.032.320,31

3.4 Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP)


Lengkapi dengan Deskripsi dan cara perhitungannya
Tabel 4. Perhitungan rencana anggaran pelaksanaan

19
NO PEKERJAAN JUM LAH HARGA
A PEKERJAAN PERSIAPAN Rp. 14.090.390,63
B PEKERJAAN TANAH Rp. 67.836.946,66
C PEKERJAAN LANTAI 1
PEKERJAAN URUGAN TANAH DAN PASIR Rp. 11.174.228,20
PEKERJAAN BATU KALI DAN BATU KOSONG Rp. 52.294.935,62
PEKERJAAN BETON BERTULANG Rp. 147.548.794,44
PEKERJAAN TANGGA Rp. 4.702.961,58
PEKERJAAN DINDING PLESTERAN DAN ACI Rp. 264.055.714,33
PEKERJAAN PELAPISAN LANTAI Rp. 43.044.912,40
PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA Rp. 8.455.488,36
PEKERJAAN PLAFOND Rp. 39.755.985,18
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK Rp. 8.941.698,00
B PEKERJAAN LANTAI 2
PEKERJAAN BETON Rp. 32.938.162,39
PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN Rp. 178.758.788,79
PEKERJAAN PELAPISAN LANTAI Rp. 33.522.797,48
PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA Rp. 7.884.478,40
PEKERJAAN PLAFOND Rp. 39.755.985,18
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK Rp. 5.068.520,00
C PEKERJAAN ATAP
PEKERJAAN KUDA KUDA KAYU Rp. 250.906.933,62
PEKERJAAN PASANGAN ATAP Rp. 15.294.551,10
D PEKERJAAN PINTU JENDELA Rp. 15.642.200,46
F PEKERJAAN PENGECETAN Rp. 35.263.387,24
G PEKERJAAN PERLENGKAPAN DALAM Rp. 5.426.419,42
H PEKERJAAN PERLENGKAPAN LUAR Rp. 37.786.672,99
I PEKERJAAN PEM BERSIHAN Rp. 750.845,86
JUM LAH TOTAL HARGA Rp. 1.320.901.798,35

3.5 Penjadwalan Kebutuhan Sumber Daya


Perencanaan tenaga kerja proyek yang menyeluruh dan terinci meliputi
jenis dan kapan keperluan tenaga kerja yang dapat dijabarkan penjadwalan
kebutuhan sumber daya tenaga kerja, seperti pada Tabel 2.

Rumus Perhitungan :
Kebutuhan SD
Kebutuhan SD =
Waktu Uraian Pekerjaan

Contoh Perhitungan Pekerjaan Pengukuran dan Pasangan Bouwplank:


Tukang Kayu = 6,800/2 minggu
= 3,400/minggu
Pekerja = 6,800/2 minggu
= 3,400/minggu

20
Kepala Tukang = 0,680/2 minggu
= 0,340/minggu
Mandor = 0,340/2 minggu
= 0,170/minggu
Kayu Balok 5/7 Bekisting = 0,816/2 minggu
= 0,408/minggu
Paku Biasa 5”7 = 1,360/2 minggu
= 0,680/minggu
Kayu Papan Bekisting 3/20 = 0,476/2 minggu
= 0,238/minggu
Tabel 5. Perhitungan Penjadwalan Kebutuhan Sumber Daya
KEBUTUHAN WAKTU KEBUTUHAN / BULAN KE- 1
NO URAIAN PEKERJAAN VOLUME HARGA SATUAN
SUMBER DAYA (minggu) WAKTU MINGGU 1 MINGGU 2 MINGGU 3 MINGGU 4
I PEKERJAAN PERSIAPAN
2 Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
Pekerja 68 m² 112.117,04 6,800 2 3,400 381.197,94 381.197,94
Tukang Kayu 68 m² 115.000,00 6,800 2 3,400 391.000,00 391.000,00
Kepala Tukang 68 m² 120.000,00 0,680 2 0,340 40.800,00 40.800,00
Mandor 68 m² 130.000,00 0,340 2 0,170 22.100,00 22.100,00
Kayu Balok 5/7 Kayu Bekisting 68 m² 6.905.250,00 0,816 2 0,408 2.817.342,00 2.817.342,00
Paku Biasa 5"7 68 m² 18.216,00 1,360 2 0,680 12.386,88 12.386,88
Kayu Papan Bekisting 3/20 68 m² 1.580.000,00 0,476 2 0,238 376.040,00 376.040,00
II PEKERJAAN TANAH
1 Pekerjaan Galian Tanah Pondasi Menerus
Pekerja 116,25 m 112.117,04 104,625 2 52,313 5.865.122,66 5.865.122,66
Mandor 116,25 m 130.000,00 5,231 2 2,616 340.031,25 340.031,25
2 Pekerjaan Pasang Pondasi Menerus
Pekerja 60,45 m² 112.117,04 90,675 2 45,338 5.083.106,30 5.083.106,30
Tukang Batu 60,45 m² 115.000,00 45,338 2 22,669 2.606.906,25 2.606.906,25
Kepala Tukang 60,45 m² 120.000,00 4,534 2 2,267 272.025,00 272.025,00
Mandor 60,45 m² 130.000,00 4,534 2 2,267 294.693,75 294.693,75
Batu Belah 60,45 m² 346.000,00 72,540 2 36,270 12.549.420,00 12.549.420,00
Semen Gresik 60,45 m² 1.500,00 7072,650 2 3536,325 5.304.487,50 5.304.487,50
Pasir Pasang 60,45 m² 225.000,00 33,912 2 16,956 3.815.150,63 3.815.150,63

Untuk dapat melihat hasil perhitungan lanjutannya dapat dilihat pada File Tugas
RAB Kelompok 4, perhitungan Penjadwalan Sumber Daya.

3.6 Rekap Penjdawalan Kebutuhan Sumber Daya


Lengkapi dengan Deskripsi dan cara perhitungannya

3.7 Penjadwalan Biaya Sumber Daya


Lengkapi dengan Deskripsi dan cara perhitungannya

3.8 Rekap Penjdawalan Biaya Sumber Daya


Lengkapi dengan Deskripsi dan cara perhitungannya

21

You might also like