Professional Documents
Culture Documents
Optimalisasi Penentuan Posisi Enode B Be
Optimalisasi Penentuan Posisi Enode B Be
Abstrak
Salah satu komponen pendukung jaringan Long Term Evolution (LTE) adalah Evolved
Node B (ENodeB). ENodeB dapat dianalogikan sebagai Base Tranceiver Station (BTS)
yang berperan sebagai perangkat pemancar dan penerima yang menghubungkan user
equipment dan jaringan. Seiring meningkatnya jumlah pengguna layanan seluler,
kebutuhan akan ENodeB semakin bertambah, hal ini menyebabkan banyaknya jumlah
menara BTS. Mengingat peraturan Menteri Kominfo No.19/PER/M.KOMINFO/03/2009
mengenai pembangunan menara telekomunikasi sebagai infrastruktur pendukung dalam
penyelenggara telekomunikasi harus memperhatikan efisiensi, keamanan lingkungan
serta estetika lingkungan. Maka untuk meminimalisir pembangunan BTS baru, perlu
dilakukan optimalisasi penentuan posisi E-NodeB. Penelitian ini dilakukan perencanaan
jumlah eNodeB pada jaringan LTE berdasarkan jumlah penduduk dan luas daerah,
kemudian melakukan optimasi posisi eNodeB berdasarkan posisi BTS existing yang ada
di Kota Padang, serta melakukan visualisasi analisa cakupan sinyal hasil optimasi. Hasil
yang didapatkan adalah penempatan 20 ENodeB di wilayah urban dan 21 ENodeB di
wilayah suburban dari 121 BTS yang sudah ada. Performansi penempatan ENodeB yang
dihasilkan sebesar 77% dengan nilai optimalitas 100%.
Perhitungan kapasitas kanal dapat dilakukan Dapat dilihat bahwa coverage yang dihasilkan 41
dengan menggunakan persamaan (3) sehingga site yang optimal didapat sinyal level yang
diperoleh kapasitas kanal sebesar 5957.58 diterima mencakup 77.6% area den gan luas
Kbps/sel. 159.667 km2.. berdasarkan site hasil optimasi
terlihat bahwa masih adanya daerah blankspot
4.5. Perhitungan Jumlah Sel dan warna kuning dan merah masih
Dari haril perencanaan diperoleh jumlah mendominasi.
ENodeB yang dibutuhkan untuk daerah urban
sebanyak 20 ENodeB dengan radius sel 0.85 km 5. KESIMPULAN DAN SARAN
dan jumlah ENodeB untuk daerah suburban 5.1. Kesimpulan
sebanyak 21 ENodeB dengan radius sel 2.42 Berdasarkan hasil perencanaan, proses
km. optimasi dan pembahasan yang telah dilakukan
maka diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari haril perencanaan diperoleh jumlah
4.6. Hasil Optimasi Penempatan ENode-
ENodeB yang dibutuhkan untuk daerah
B
urban sebanyak 20 ENodeB dengan radius
Dengan menggunakan parameter, N=5 dan
sel 0.85 km dan jumlah ENodeB untuk
maksimum iterasi =75 didapat kurva konvergensi daerah suburban sebanyak 21 ENodeB
PSO seperti pada gambar 2 maka dapat dilihat dengan radius sel 2.42 km.
bahwa posisi partikel mendekati tititk 2. Optimasi menggunakan metode PSO dapat
konvergensi pada iterasi lebih dari 40. mengurangi jumlah BTS dari 121 BTS
menjadi 41 BTS untuk posisi ENodeB hasil
100
perencanaan.
50 3. Hasil optimasi yang diperoleh berupa nilai
cakupan sebesar 159.637 km 2 dengan
0
persentase 77.6% dari wilayah padang .
Parrtikel Best
-50
5.2. Saran
-100 Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
maka adapun saran untuk penyempurnaan pada
-150 penelitian selanjutnya, sebagai berikut:
1. Dapat dikembangkan dengan penelitian
-200
lanjutan dengan metode yang berbeda
-250
supaya menghasilkan perbandingan nilai
0 10 20 30
Iterasi
40 50 60 70
mana yang lebih akurat.
2. Perlu dilakukan penelitian yang lebih
Gbr 4. Kurva Konvergensi spesifik yang merancang dan menganalisis
link budget dari perencanaan jaringan.
Dari kurva dapat dilihat bahwa proses PSO
berhenti diproses iterasi ke 65 dengan nilai
6. UCAPAN TERIMA KASIH Pomits. Vol.1, No.1, (2014) 1-6, Surabaya,
Ucapan terima kasih penulis berikan kepada 2014.
staff di BPS Kota Padang, staff NPM Project XL [12] Putra, A. P. 2010. Perencanaan Tahap Awal
yang telah memberikan data yang terkait dengan Jaringan Radio Untuk Komunikasi
Keselamatan Publik Pada Frekuensi 700
penelitian ini dan kepada teman-teman yang
MHz di Wilayah DKI Jakarta. Departemen
telah ikut serta membantu penulis dalam Teknik Elektro Universitas Indonesia::
menyelesaikan penelitian ini. Skripsi.
[13] P. D. Aryanti, S. H. Pramono, dan O.
7. REFERENSI Setyowati. “Optimasi Penempatan node B
[1] Cisco, Cisco VNI Global Mobile Data Traffic UMTS900 pada BTS Existing
Forecast (2016-2021) Cisco, 2014 Menggunakan Algoritma Genetika”. Jurnal
[2] C. Anestia. (2014). Pelanggan data tiga EECCIS. Vol. 7, No. 2, Hal. 111-118,
operator besar naik jadi 123,3 juta Desember 2013.
pengguna. Indonesia Finance Today. [14] Asmungi, Gaguk., Wirawan, Y Anandito.,
[Online].Available: Budi, P Endah., 2015. Estimasi Luas
[3] Wardhana, Lingga. 2011. 2G/3G RF Coverage Area dan Jumlah Sel 3G pada
Planning and Optimization for Consultant. Teknologi WCDMA (Wideband Code
Jakarta: www.nulisbuku.com. Division Multiple Access). Brawijaya
[4] Usman, Uke. K., et all. 2012. Fundamental University, Indonesia. Vol. 3, No. 1.
Teknologi Seluler LTE. Bandung : [15] Indah, Nur. “Analisa dan Perencanaan
Rekayasa Sains Jaringan Long Term Evolution (LTE) di
[5] Wardhana, Lingga., et all. 2014. 4G Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan”. Tugas
Handbook Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta Besar Mata Kuliah Sistem Komunikasi
Selatan : www.nulisbuku.com Nirkabel. Universitas Telkom. Bandung,
[6] A.M.Prihatini, S. Hadi, Rahmadwati. 2015.
“Optimasi Penentuan Posisi Evolved Node
B Long Term Evolution pada BTS GSM
yang Terpasang Menggunakan Fuzzy
Evolutionary Algorithm”. Jurnal Elektronika
dan Telekomunikasi. Vol.15, No.2,
Desember 2015.
[7] Pedoman Pembangunan dan Penggunaan
Bersama Menara Telekomunikasi,
Peraturan Menteri Komunikasi dan
Informatika No.19/Per/M.Kominfo/03/2009,
Jakarta.2009.
[8] Priawadi , Ozi 2012. Algoritma Particle
Swarm Optimization (PSO) dengan JAVA
[Online].Availablehttp://www.priawadi.com/
2012/01/algoritma-particle-swarm
optimization.html.
[9] M. Fachrie, S. Widowati, dan A. T.
Hanuranto, “Implementasi fuzzy
evolutionary algorithms untuk penentuan
posisi BTS”, dalam prosiding Seminar
Nasional Apllikasi Teknologi Informasi 2012
(SNATI’12), Juni 2012.
[10] Moschos, Stylianos. 2013. Anovel Genetic
Algorithmic Approach to Coordinate Base
Station Transmissions in LTE Cellular
Network. Department of Information
Technology Alexander Technological
Educational Institute of Thessaloniki :
Bachelor of Science Thesis.
[11] Sangsoko, Erfin. “Perencanaan dan
Penataan Menara Telekomunikasi Seluler
Bersama di Kabupaten Sidoarjo
Menggunakan Mapinfo”.Jurnal Teknik