Professional Documents
Culture Documents
BLOK UROGENITAL II
“Obat Diuretik”
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
2021/2022
OBAT DIURETIK
I. LATAR BELAKANG
Diuretik adalah salah satu obat yang paling sering diresepkan dan, meskipun efektif,
mereka sering digunakan untuk mengobati pasien dengan risiko substansial untuk
komplikasi, sehingga sangat penting untuk memahami farmakokinetik dan
farmakodinamiknya. Meskipun obat diuretik yang tersedia memiliki sifat farmakokinetik
dan farmakodinamik khas yang mempengaruhi respon dan potensi efek samping, banyak
dokter menggunakannya secara stereotip, mengurangi efektivitas dan berpotensi
meningkatkan efek samping. Diuretik memiliki banyak kegunaan, yang akan berfokus
pada diuretik untuk mengobati ekspansi volume dan edema cairan ekstraseluler (ECF).
II. PEMBAHASAN
2.1 Definisi diuretic
- eg. Burmetanide
- Furosemide
2.4 THIAZIDE
Diuretik tiazid digunakan sebagai salah satu agen lini pertama untuk
mengobati hipertensi. Namun, pasien yang dirawat mungkin harus menerima
beberapa obat untuk mengobati komorbiditas yang terjadi akibat efek samping
yang diinduksi obat. Tinjauan ini dilakukan dengan menggunakan kata kunci
seperti interaksi obat, interaksi obat farmakodinamik, diuretik thiazide,
hydrochlorothiazide, chlorthalidone, dan indapamide.
Diuretik, juga dikenal sebagai pil air, terdiri dari dua jenis:
• diuretik thiazide, termasuk chlorothiazide dan hydrochlorothiazide
dan
• obat-obatan seperti thiazide seperti indapamide dan chlorthalidone
.
- eg. Chlorthiazide
- Hydrochlorthiazide
- Hydroflumethiazide
- Bendroflumethiazide
- Benzthiazide
- Cyclothiazide
- Cyclopenthiazide
- Methyclothiazide
- Trichlormethiazide
- Polythiazide
2.5 Carbonic anhydrase (CA) inhibitorsAC
Diuresis dan reabsorbsi bikarbonat terjadi karena CA (karbonat anhidrase)
dihambat oleh obat diuretik, seperti asetazolamid di tubulus kontortus proksimal
(PCT). Obat tersebut dapat digunakan untuk terapi glaukoma, alkalinisasi urin,
alkalosis metabolik, mountain sickness akut, dan kadar fosfat pada penderita
hiperfosfatemia dapat diturunkan (Ives, 2014)
Penghambat karbonat anhidrase (CA), terutama dari kelas sulfonamida,
memiliki telah digunakan selama lebih dari 60 tahun dalam berbagai kondisi klinis
yang kritis sulfonamida (--SO2--NH2) dapat dikaitkan dengan berbagai alifatik,
aromatik atau kelompok heterosiklik, yang menimbulkan farmakologi dan
penghambatan yang berbeda karakteristik.
- eg. Acetazolamide
- Methazolamid
- Ethoxzolamide
- Diclofenamide
- Disulfamide
2.6 Deuretik Hemat Kalsium
III. KESIMPULAN
Diuretik merupakan agen yang mampu meningkatkan volume urin melalui kerja
pada epitel tubulus ginjal. Diuretik digunakan sebagai terapi penyakit hipertensi, gagal
jantung kongestif, edema paru, serta gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Furosemid merupakan salah satu sedian obat diuretik yang memiliki efek paling kuat.
Furosemid bekerja dengan menghambat reabsorbsi ion Na+ , K+ dan Clpada tubulus
ginjal. Mekanisme kerja obat diuretik dapat menyebabkan banyak efek samping,
diantaranya berupa penurunan ion elektrolit, intoleransi glukosa, peningkatan konsentrasi
lipid serum, dehidrasi dan ginekomastia.
DAFTAR PUSTAKA
Steth S.D. and Steh V., 2009, Textbook of Pharmacology, 3rd ed., Elsevier, New Delhi,
Tjay T.H. and Rahardja K., 2015, Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek -
Miet Schetz, in Critical Care Nephrology (Second Edition), 2009 (Schetz Miet,2009)
Frank J 2010)
Md Abdul Hye Khan, John D. Imig, in Reference Module in Biomedical Sciences, 2018