You are on page 1of 13

MAKALAH

PANCASILA

“Menempatkan Warga Negara Sebagai Sumber Kedaulatan”

Dosen Pengampu: Drs. Ahmad Mahmud, M.Pd

Disusun Oleh:
Muhammad Rizzik
Lisa G.

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’ARIF
SAROLANGUN
TAHUN 2022-2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim...
Alhamdulillahirobbil `alamin, puji syukur saya haturkan kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan kemudahan dalam pengerjaan tugas Mata Kuliah
Pancasila yang berjudul “Menempatkan Warga Negara Sebagai Sumber
Kedaulatan”
Tak lupa saya ucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen pengmpu Mata Kuliah Pancasila,Bapak Drs. Ahmad Mahmud, M.Pd, yang
telah memberikan bimbingan. Serta kepada teman-teman yang telah memberikan
dukungan, baik berupa pendapat, saran dan motivasi.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya
harapkan, guna perbaikan penulisan atau penyusunan makalah saya yang
selanjutnya.
Terimakasih.

Sarolangun, Desember 2022


Penyusun

Kelompok

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A.    Latar Belakang..............................................................................................1

B.     Rumusan Masalah........................................................................................2

C.    Tujuan Penulisan..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A.    Pengertian Negara........................................................................................3

B.     Pengertian Kedaulatan Negara....................................................................3

C.    Teori Kedaulatan Negara..............................................................................4

D.    Bentuk dan Prinsip Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia........5

E.     Kedaulatan Suatu Negara Berkaitan Erat Dengan Wilayah Suatu Negara..6

F.     Cara Menjaga Keutuhan dan Kesatuan Kedaulatan NKRI..........................8

BAB III PENUTUP.................................................................................................9

A.    Kesimpulan...................................................................................................9

B.     Saran............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

2. Kedaulatan negara mengandung arti, bahwa yang terbaik dalam negara


ialah yang dianggap baik oleh semua orang yang merupakan rakyat.
Pengertian kedaulatan itu sendiri adalah kekuasaan yang tertinggi untuk
membuat undang-undang dan melaksanakannya dengan semua cara yang
tersedia.

3.

Bentuk Negara Kesatuan adalah bentuk negara yang terdiri dari satu negara
saja betapapun besar maupun kecil, dan kedalam maupun ke luar merupakan
kesatuan. Bila suatu negara tidak terjadi karena adanya beberapa negara yang
bergabung dan oleh karenanya kedaulatan negara secara utuh dan bulat ada pada
tangan pusat, maka Kusnardi dan Bintan R. Sarangih (1994:207-208)
menyatakan: “Disebut negara kesatuan apabila kekuasaan pemerintah Pusat
merupakan kekuasaan yang menonjol dalam negara, dan tidak ada saingan dari
badan legislatif pusat dalam membentuk undang-undang, kekuasaan pemerintah
yang ada di daerah bersifat derivative (tidak langsung) dan sering dalam bentuk
otonomi yang luas, dengan demikian tidak dikenal adanya badan legislative pusat
dan daerah yang sederajat, melainkan sebaliknya”

Peranan pemerintah dalam menjaga kedaulatan Bangsa Indonesia yang


merupakan negara besar dengan ribuan pulau dan diapit oleh beberapa samudra
serta memiliki beragam budaya, adalah dengan menjadikan Bangsa Indonesia
menjadi beberapa daerah dengan sistem otonomi daerahnya. Otonomi daerah
berarti pelimpahan wewenang untuk mengatur daerahnya masing-masing sesuai
dengan kemampuan daerahnya. Hal ini berarti bahwa daerah menyelenggarakan

4
seluruh tugas yang telah diserahkan menjadi urusan rumah tangga daerah dan
mengelola seluruh pendapatan daerah.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis menarik sebuah rumusan masalah
sebagai berikut
1.        Apa pengertian dari Negara?
2.        Apa yang dimaksud dengan Kedaulatan Negara?
3.        Apa saja teori kedaulatan Negara itu?
4.        Apa saja bentuk dan Prinsip Kedaulatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia?
5.        Apakah Kedaulatan Suatu Negara Berkaitan Erat Dengan Wilayah
Suatu Negara?
C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini ialah;
1.        Untuk mengetahui pengertian dari Negara.
2.        Untuk mengetahui maksud dari Kedaulatan Negara.
3.        Untuk mengetahui teori kedaulatan Negara.
4.        Untuk mengetahui bentuk dan Prinsip Kedaulatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
5.        Untuk mengetahui tentang Kedaulatan Suatu Negara Berkaitan Erat
dengan Wilayah Suatu Negara.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Negara
Negara merupakan suatu organisasi di antara sekelompok atau beberapa
kelompok manusia yang secara bersama-sama mendiami suatu wilayah
(territorial) tertentu dengan mengakui adanaya suatu pemerintahan yang mengurus
tata tertib dan keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang
ada di wilayahnya.Organisasi negara dalam suatu wilayah bukanlah satu-satunya
organisasi, ada organisasi-organisasi lain (keagamaan, kepartaian, kemasyarakatan
dan organisasi lainnya yang masing-masing memiliki kepribadian yang lepas dari
masalah kenegaraan). Secara umum negara dapat diartikan sebagai suatu
organisasi utama yang ada di dalam suatu wilayah karena memiliki pemerintahan
yang berwenang dan mampu untuk turut campur dalam banyak hal dalam bidang
organisasi-organisasi lainnya.
B.     Pengertian Kedaulatan Negara
Kata “daulat” dalam  pemerintahan berasal dari kata “daulah” (bahasa Arab)
yang berarti “kekuasaan tertinggi”. Pemerintah yang berdaulat berarti
pemerintahan yang mempunyai kekuasaan tertinggi atas rakyatnya di dalam suatu
Negara. Menurut Jean Bodin (1500 – 1596), seorang ahli pikir dari Prancis,
kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi untuk menentukan hukum dalam suatu
Negara. Kedaulatan mempunyai sifat-sifat pokok, yaitu asli, permanen, tunggal,
dan tidak terbatas.
1.      Asli, artinya kekuasaan itu tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih
tinggi.
2.      Permanen, artinya kekuasaan itu tetap ada selama Negara itu berdiri
sekalipun pemegang kedaulatan sudah berganti-ganti.
3.      Tunggal (bulat), artinya kekuasaan itu merupakan satu-satunya kekuasaan
tertinggi dalam Negara yang tidak diserahkan atau dibagi-bagikan kepada
badan-badan lain.

6
4.      Tidak terbatas (absolut), artinya kekuasaan itu tidak dibatasi oleh
kekuasaan lain. Sebab, kalau ada kekuasaan lain yang membatasinya, tentu
kekuasaan tertinggi yang dimilikinya itu akan lenyap.
Kekuasaan tertinggi yang dimiliki oleh pemerintah mempunyai kekuataan
yang berlaku ke dalam dank e luar.
1.      Kedaulatan ke dalam, artinya pemerintah memiliki wewenang tertinggi
dalam mengatur dan menjalankan organisasi Negara sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
2.      Kedaulatan ke luar, artinya pemerintah berkuasa bebas, tidak terikat dan
tidak tunduk kepada kekuatan lain, selain ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan. Demikian juga, Negara lain harus pula menghormati
kekuasaan Negara yang bersangkutan, dengan tidak mencampuri urusan
dalam negerinya.
C.    Teori Kedaulatan Negara
Ciri khusus dari pemerintahan dalam negara adalah pemerintahan memiliki
kekuasaan atas semua anggota masyarakat yang merupakan penduduk suatu
negara dan berada dalam wilayah negara.
Ada empat macam teori mengenai suatu kedaulatan, yaitu teori kedaulatan
Tuhan, kedaulatan negara, kedaulatan hukum dan kedaulatan rakyat.
1.      Teori kedaulatan Tuhan (Gods souvereiniteit)
Teori kedaulatan Tuhan (Gods souvereiniteit) meyatakan atau
menganggap kekuasaan pemerintah suatu negara diberikan oleh Tuhan.
Misalnya kerajaan Belanda, Raja atau ratu secara resmi menamakan
dirinya Raja atas kehendak Tuhan “bij de Gratie Gods”, atau Ethiopia
(Raja Haile Selasi) dinamakan “Singa Penakluk dari suku Yuda yang
terpilih Tuhan menjadi Raja di Ethiopia”.
2.      Teori kedaulatan Negara (Staats souvereiniteit)
Teori kedaulatan Negara (Staats souvereiniteit)menganggap
sebagai suatu axioma yang tidak dapat dibantah, artinya dalam suatu
wilayah negara, negaralah yang berdaulat. Inilah inti pokok dari semua
kekuasaan yang ada dalam wilayah suatu negara.

7
Otto Mayer (dalam buku Deutsches Verwaltungsrecht) menyatakan
“kemauan negara adalah memiliki kekuasaan kekerasan menurut kehendak
alam”. Sementara itu Jellinek dalam buku Algemeine Staatslehre
menyatakan kedaulatan negara sebagai pokok pangkal kekuasaan yang
tidak diperoleh dari siapapun. Pemerintah adalah “alat negara”.
3.      Teori kedaulatan hukum (Rechts souvereiniteit)
Teori kedaulatan hukum (Rechts souvereiniteit) menyatakan semua
kekuasaan dalam negara berdasar atas hukum. Pelopor teori ini adalah H.
Krabbe dalam buku Die Moderne Staats Idee.
4.      Teori Kedaulatan Rakyat (Volks aouvereiniteit),
Teori Kedaulatan Rakyat (Volks aouvereiniteit), semua kekuasaan
dalam suatu negara didasarkan pada kekuasaan rakyat (bersama). J.J.
Rousseau (Perancis) menyatakan apa yang dikenal dengan “kontrak
sosial”, suatu perjanjian antara seluruh rakyat yang menyetujui Pemerintah
mempunyai kekuasaan dalam suatu negara.
Di dalam perkembangan sejarah ketatanegaraan, 3 unsur negara
menjadi 4 bahkan 5 yaitu rakyat, wilayah, pemerintahan, UUD
(Konstitusi) dan pengakuan Internasional (secara de facto maupun de
jure).
D.    Bentuk dan Prinsip Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas kedaulatan rakyat yang
ditegaskan didalam UUD NRI Tahun 1945 yang bunyinya sebagai berikut :
1.      Pembukaan UUD NRI 1945 pada alinea keempat yagn berbunyi :
“ Maka disusunlah Kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu
susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat..”
2.      Pasal 1 ayat 2 UUD NRI Tahun 1945, menegaskan :
“ Kedaulatan berasda ditangan rakyat dan dilaksanakan berdasarkan
Undang-Undang Dasar”
Dengan demikian, pelaksanaan kedaulatan rakyat ditentukan oleh UUD NRI
Tahun 1945, artinya, UUD NRI Tahun 1945 menentukan bagian mana dari
kedaulatan rakyat yang pelaksanaannya diserahkan kepada badan/lembaga yang

8
keberadaan, wewenang, tugas serta fungsinya ditentukan oleh UUD. Namun
penyerahan itu tetap didalam pengawasan oleh rakyat, baik secara langsung
maupun melalui lembaga yang dipilih atau dibentuk atas mandat rakayat.
Ketentuan pada pasal 1 ayat 2 UUD 1945 telah mengubah sistem
ketatanegaraan Indonesia melalui MPR sebagai pemegang kedaulatan rakyat
kepada sistem kedaulatan rakyat yang diatur melalu UUD 1945 yang kemudian
UUD tersebut menajadi dasar dan rujukan utama dalam menjalankan kedaulatan
rakyat yang mengatur dan membagi pelaksanaan kedaulatan rakyat kepada rakyat
sendiri maupun kepada badan atau lembaga negara.
Selain dari teori kedaulatan rakyat, Indonesia juga dipertegas dengan
kedaulatan hukum yang telah diatur didalam UUD 1945 pada pasal 1 ayat 3 yang
menyatakan bahwa “ Negara Indonesia adalah Negara Hukum” dan juga pada
pasal 27 ayat 1 bahwa “ segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahan dan wajib memjunjung hukum dan Pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya”. Kedua pasal ini menegaskan bahwa, pelaksanaan
kedaulatan rakyat oleh lembaga negara sesuai UUD, tidak bersifat mutlak atau
tanpa batas. Kekuasaan, tugas dan wewenang lembaga negara, dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Maka dari paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa :
Prinsip-Prinsip Kedaulatan Rakyat Negara Republik Indonesia adalah sebagia
berikut :
1.      Negara Indonesia adalah Negara kesatuan yang berbentuk Republik.
2.      Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-
Undang Dasar.
3.      Negara Indonesia adalah Negara Hukum.
4.      Presiden tidak dapat membekukan dan atau membubarkan Depan Perwakilan
Rakyat (DPR).
5.      Menteri-Menteri diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.
6.      MPR hanya dapat memberhentikan Presiden dan atau Wakil Presiden dalam
masa jabatannya menurut UUD.

9
E.     Kedaulatan Suatu Negara Berkaitan Erat Dengan Wilayah Suatu Negara
Kedaulatan suatu negara sangat erat kaitannya dengan wilayah. Kedaulatan
merupakan konsep mengenai kekuasaan tertinggi dalam penyelenggaraan suatu
negara. Kata “daulat” dalam pemerintahan berasal dari kata Arab (daulah), yang
berarti rezim politik atau kekuasaan. Menurut seorang ahli pikir Prancis, Jean
Bodin (1500-1596), kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi untuk menentukan
hukum dalam suatu negara.
Kedaulatan merupakan suatu hak eksklusif untuk menguasai suatu wilayah
pemerintahan dan masyarakat. Dalam hukum konstitusi dan internasional, konsep
kedaulatan terkait dengan suatu pemerintahan yang memiliki kendali penuh
urusan dalam negerinya sendiri dalam suatu wilayah atau batas teritorial atau
geografisnya, dan dalam konteks tertentu terkait dengan berbagai organisasi atau
lembaga yang memiliki yurisdiksi hukum sendiri. Penentuan apakah suatu entitas
merupakan suatu entitas yang berdaulat bukanlah sesuatu yang pasti, melainkan
seringkali merupakan masalah sengketa diplomatik.
Dengan demikian, jika kekuasaan diartikan secara yuridis, maka kekuasaan
dapat disebut sebagai kedaulatan. Tentang pengertian kedaulatan ini terdapat
perbedaan pendapat oleh beberapa para sarjana karena kedaulatan sering ditinjau
menurut sejarahnya.
Kedaulatan suatu negara sangat erat kaitannya dengan wilayah. Wilayah suatu
negara merupakan tempat berlindung bagi rakyat sekaligus sebagai tempat bagi
pemerintahan untuk mengorganisir dan menyelenggarakan pemerintahannya.
Wilayah suatu negara terdiri atas daratan, lautan, serta udara. Indonesia sebagai
negara merdeka telah memiliki kedaulatan dari hasil perjuangan revolusi
kemerdekaan yang berpuncak pada proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Akan tetapi, isi proklamasi kemerdekaan  itu sendiri barulah bersifat simbolik.
Secara teknis, Indonesia sebagai negara merdeka dan menetapkan kedaulatannya
pada tanggal 18 Agustus 1945 dengan disahkannya UUD 1945 sebagai dasar
hukum negara dan juga dipilihnya Soekarno dan Mohammad Hatta sebagai
presiden dan wakil presiden. Maka, secara otomatis sejak saat itu Indonesia telah
resmi memiliki kedaulatannya berupa wilayah, pemerintah yang berdaulat,
sumber hukum, serta rakyat sebagai warga negara yang sah.

10
Dalam dunia internasional, Indonesia pun telah mendapat dukungan dan
pengakuan dari negara lain atas kemerdekaan Indonesia dan juga berupa
kedaulatan. Ketentuan mengenai wilayah negara ditegaskan pula dalam Pasal 25A
UUD 1945 yang menyatakan, “Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara dengan wilayah yang batas-batas
dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang”.
F.     Cara Menjaga Keutuhan dan Kesatuan Kedaulatan NKRI
Sebagai sebuah bangsa yang besar, keutuhan dan kesatuan negara harus bisa
dijaga oleh segenap rakyat Indonesia. Berikut ini adalah cara yang dapat
dilakukan untuk menjaga keutuhan dan kesatuan NKRI :
1.      Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya menjaga
seluruh kekayaan  alam yang terkandung di dalamnya.
2.      Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara menjaga
keutuhan, kedaulatan negara, dan mempererat persatuan bangsa.
3.      Menghormati perbedaan suku, budaya, agama, dan warna kulit. Perbedaan
yang ada akan menjadi indah jika terjadi kerukunan, bahkan menjadi
sebuah kebanggaan karena merupakan salah satu kekayaan bangsa.
4.      Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan memiliki
bangsa, bahasa persatuan, dan tanah air Indonesia, serta memiliki
pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Sang Saka Merah putih.
Kebersamaan dapat diwujudkan dalam bentuk mengamalkan nilai-nilai
pancasila dan UUD 1945.
5.      Memiliki semangat persatuan yang berwawasan nusantara, yaitu semangat
mewujudkan persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan sosial,
baik alamiah maupun aspek sosial yang menyangkut kehidupan
bermasyarakat. Wawasan nusantara meliputi kepentingan yang sama,
tujuan yang sama, keadilan, solidaritas, kerjasama, dan kesetiakawanan
terhadap ikrar bersama.

11
BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara kesatuan


berbentuk republik dengan sistem desentralisasi (pasal 18 UUD 1945), di mana
pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya di luar bidang
pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah
pusat.

Kedaulatan merupakan suatu hak eksklusif untuk menguasai suatu wilayah


pemerintahan dan masyarakat. Dalam hukum konstitusi dan internasional, konsep
kedaulatan terkait dengan suatu pemerintahan yang memiliki kendali penuh
urusan dalam negerinya sendiri dalam suatu wilayah atau batas teritorial atau
geografisnya, dan dalam konteks tertentu terkait dengan berbagai organisasi atau
lembaga yang memiliki yurisdiksi hukum sendiri. Penentuan apakah suatu entitas
merupakan suatu entitas yang berdaulat bukanlah sesuatu yang pasti, melainkan
seringkali merupakan masalah sengketa diplomatik.

Sebagai sebuah bangsa yang besar, keutuhan dan kesatuan negara sebagai
syarat mutlak dalam kedaulatan kebangsaan harus bisa dijaga oleh segenap rakyat
Indonesia. Dapat dilakukan dengan cara yang paling sederhana yaitu menghargai
kebudayaan dan sejarah NKRI.
B.     Saran

Sebagai bangsa yang besar terbentang dari sabang sampai merauke, bangsa ini
tidak akan menjadi bangsa yang besar apabila rakyat dalam hal ini kita sebagai
pelajar tidak peduli, oleh karena itu sudah saatnya kita semua harus bersatu yang
mau terpecah belah oleh hal apapun.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ainur Rahman dkk. Politik, Partisipasi dan Demokrasi dalam Pembangunan.


Malang, Averroes Press, 2009
HAW. Widjaja. Otonomi Daerah dan Daerah Otonom. Jakarta, RajaGrafindo
Persada, 2002
http://gerryprotokol.wordpress.com/2011/01/05/partisipasi-masyarakat-dalam-
perencanaan-pembangunan-daerah/
http://wazni.staff.unri.ac.id/pemerintahan-daerah-dilihat-dari-beberapa-aspek/
http://pkmk-lanri.org/2013/02/18/pengembangan-pola-partisipasi-masyarakat-
dalam-perumusan-kebijakan-publik/
http://sosbud.kompasiana.com/2011/06/17/partisipasi-masyarakat-hanyalah-
mimpi-373788.html
http://nissa2601.blogspot.com/2011/05/partisipasi-masyarakat-dalam-
pelaksaan.html
https://www.pembelajaranmu.com/2018/09/bentuk-dan-prinsip-kedaulatan-
negara.html

13

You might also like