You are on page 1of 2

"Kenapa Allah Berikan yang tidak Sesuai?

"
Waktu saya kecil dulu, saya selalu ingin makan permen. Bagi saya, makan permen adalah sebuah
kebahagiaan yang sangat luar biasa. Tapi kalau itu, saya masih kecil, dan tidak punya kuasa untuk
membeli permen. Akhirnya, saya minta kepada ibu saya, karena saya tahu, ibu punya uang banyak
untuk membeli permen.

Tapi, setiap saya minta permen, ibu tidak mau memberi permen. Paling, cuma kasih satu. Padahal
ibu punya banyak uang, tapi, kok cuman ngasih satu?

Saya minta lagi permen, ibu selalu melarang saya. Bahkan alih-alih mendapat permen, kadang saya
diberikan makanan lain, seperti sayur, agar, dsb. Dalam hati saya menolak, saya ingin permen,
karena permenlah yang bisa membuat saya bahagia. Saya kesal pada ibu saya, saya merengek, saya
menangis.

Siapa yang salah? Padahal saya hanya meminta permen, dan ibu saya bisa membelikannya untuk
saya, namun kenapa ia tidak mau beri?

Simple, karena saya tidak memahami sudut pandang ibu saya.

Bagi orangtua, memberi anak permen terlalu banyak, bisa merusak giginya. Dan ketika giginya
rusak, maka itu akan menjadi kerugian buat sang anak, bukan untuk orangtuanya. Ibu tahu yang
terbaik untuk anaknya, maka ia berikan yang terbaik. Ibu beri saya sayur agar sehat, agar agar lancar
pencernaan, dan lain sebagainya. Tapi saya masih terlalu kecil dan egois, sehingga saya hanya bisa
mengeluh tatkala tidak mendapat apa yang saya inginkan.

Sama halnya dengan pemberian dari Allah.

Kenapa kadang yang kita dapat, beda dengan apa yang kita inginkan?

Kenapa kadang yang Allah beri, beda dengan yang kita mau?

Kenapa kadang kita berpikir A, tapi kita malah mendapat B?

Simple, karena kita berpikir menggunakan sudut pandang manusia, dan tidak memahami sudut
pandang Allah.

Kita berpikir bahwa ini baik bagi kita, itu baik bagi kita, tapi ternyata Allah tidak berikan, Allah
malah memberikan yang lain bagi kita.

Lantas apakah itu buruk? Tentu tidak. Apa yang Allah kasih ke kita, itu udah paling oke, terbaik, the
best, premium quality, guarantee allowed, kan Allah sendiri yang mengatakan dalam Alquran
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu
menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216).

Allah memberi sesuatu, berdasarkan sudut pandang Tuhan. Sedang kita, melihat sesuatu dari
sudut pandang manusia. Wajar kalau akhirnya, apa yang kita inginkan, tidak sesuai dengan apa yang
kita dapatkan. Karena yang kita dapat, bisa jauh lebih baik.

Dulu saya ngebet masuk kuliah kedokteran. Ketika tidak lulus, saya sakit hati. Tapi hari ini, saya
begitu senang, karena jika saya masuk kedokteran, belum tentu saya bisa memiliki waktu setenang
ini. Relax, efek pemberian Allah tidak akan terasa instan, tapi sudah pasti akan terasa baik.

Bagaimana jikalau kita menginginkan sesuatu, dan Allah ternyata kasih itu? Congratulation, berarti
kamu orang yang beruntung, orang yang doa dan pemberian Allahnya sama, orang yang doanya
mustajab dan dikabulkan oleh Allah.

Apapun yang terjadi, jangan sedih. Semuanya, udah yang paling terbaik untukmu. Tinggal satu saja,
percaya sama Allah.

Choqi-Isyraqi

You might also like