You are on page 1of 101

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

R
No. 450/Pdt.G/2012 / PN.Jkt.Bar

si
ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Jakarta Barat yang memeriksa dan mengadili

do
gu perkara-perkara perdata pada Peradilan Tingkat Pertama telah menjatuhkan
putusan sebagai berikut dalam perkara antara :

In
A
PT. BANGUN KARYA PRATAMA LESTARI beralamat di Sentra Niaga Puri
ah

Indah Blok T.3 No.1, Puri Kembangan, Jakarta Barat,

lik
yang diwakili oleh ANDI SUTEDJA sebagai Direktur
Utama , dalam perkara ini diwakili Kuasa Hukumnya
am

ub
ANTAWIRYA JAYA,SH.MH ,JIMMY G.P SILALAHI,SH
para Advokat pada kantor Hukum ANTAWIRYA &
ep
ASSOCIATES beralamat di Wisma Nugraha Lt.4
k

Jl.Raden Saleh No.6 Jakarta Pusat 10430, berdasarkan


ah

surat kuasa khusus tanggal 24 Agustus 2012 .selanjutnya


R

si
disebut sebagai ----------------------------------PENGGUGAT ;

ne
ng

MELAWAN

do
gu

NINE AM LTD, beralamat di 16031 East Freeway,Channelview, Texas 77530


USA, dalam perkara ini diwakili Kuasa Hukumnya EMIR
KUSUMAATMADJA,SH.LLM dkk para Advokat berkantor
In
A

di MOCHTAR KARUWIN KOMAR alamat Wisma


Metropolitan II Lantai 14Jl.Jend.Sudirman Kav.31 Jakarta
ah

lik

12920, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 18


September 2013. selanjutnya disebut sebagai ---------------
m

ub

----------------------------------------------------------TERGUGAT ;
ka

ep

Pengadilan Negeri tersebut;


ah

Telah membaca dan mempelajari berkas perkara yang bersangkutan;


R

Telah mendengarkan keterangan dari Pihak yang berperkara;


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah2Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
TENTANG DUDUK PERKARA

si
Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan gugatan terhadap

ne
ng
Tergugat tertanggal 30 Agustus 2012 yang didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Jakarta Barat tertanggal 30 Agustus 2012 di bawah register
perkara nomor 450/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Bar. Dengan alasan-alasan sebagai

do
gu berikut :

In
A
I.

HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI ANTARA PENGGUGAT (PT BANGUN


ah

lik
KARYA PRATAMA LESTARI) DENGAN TERGUGAT (NINE AM Ltd.)
DIDASARKAN ATAS ADANYA LOAN AGREEMENT TERTANGGAL 30 JULI
2010
am

ub
ep
1. Bahwa PENGGUGAT adalah sebuah badan hukum berbentuk
k

Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara


ah

Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Barat dan berkantor di


R

si
Sentra Niaga Puri Indah Blok T 3 nomor 1, Puri Kembangan, Jakarta
Barat, yang memiliki kegiatan usaha utamanya dalam bidang

ne
ng

Penyewaan / Rental Alat-Alat Berat;

do
gu

2. Bahwa TERGUGAT adalah suatu perusahaan kemitraan terbatas


yang didirikan dan berdasarkan hukum yang berlaku di negara bagian
Texas, Amerika Serikat;
In
A

3. Bahwa berdasarkan Loan Agreement / Perjanjian Pinjam Meminjam


ah

lik

tertanggal 30 Juli 2010 yang dibuat oleh dan antara PENGGUGAT


dengan TERGUGAT,(berdasarkan Loan Agreement yang telah
m

ub

diterjemahkan ke dalam bahasa Indonsesia oleh Penterjemah Resmi


dan Tersumpah) (selanjutnya disebut sebagai “Loan Agreement”),
ka

PENGGUGAT telahmemperoleh pinjaman uang dari TERGUGAT


ep

sebesar US$ 4,999,500 (empat juta sembilan ratus sembilan puluh


ah

sembilan ribu lima ratus Dollar Amerika Serikat).(Bukti P-1 dan P-2,);
R

es

4. BahwaPasal 18 Loan Agreement perihal Hukum Yang Mengatur Dan


M

ng

Domisili Hukum, menentukan bahwa :


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah3Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
“Perjanjian ini diatur oleh dan ditafsirkan menurut hukum yang

si
berlaku di Republik Indonesia. Mengenai Perjanjian ini dan segala

ne
ng
akibatnya, Debitur memilih domisili hukum tetap di Kantor Panitera
Pengadilan Negeri Jakarta Barat”

do
gu 5. Bahwa sekalipun Loan Agreement tersebut dibuat dan ditandatangani
serta tunduk pada ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku di

In
A
Indonesia, namunbahasa yang digunakan pada Loan Agreement
tersebut adalah bahasa Inggris. Hal ini terjadi karena semua yang
ah

mempersiapkan Loan Agreementtersebut adalah pihak

lik
TERGUGAT,dimana PENGGUGAT tinggal menandatangani saja
Loan Agreement. Bahkan Loan Agreement yang telah ditandatangani
am

ub
tersebut, baru PENGGUGAT peroleh dari TERGUGAT, + ( kurang
lebih) 1 (satu) tahun kemudian;
ep
k

6. Bahwa sebagai Jaminan atas hutang tersebut, antara


ah

PENGGUGATdengan TERGUGAT, telah dibuat Akta Perjanjian


R

si
Jaminan Fidusia Atas Benda tertanggal 30 Juli 2010 Nomor 77yang
dibuat dihadapan Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH.,

ne
ng

Notaris & PPAT di Jakarta.(Bukti P-3)

do
gu

7. Bahwa benda atau barang yang dijadikan jaminan secara fidusia


tersebut adalah berupa 5 Unit Truck Caterpillar Model 777 D dengan
nomer seri masing-masing berturut-turut, FKR 00635, FKR OO636,
In
A

FKR 00637, FKR 00638 dan FKR 4064(selanjutnya barang jaminan


fidusia ini disebut sebagai “Alat”);
ah

lik

8. Bahwa Pasal 2.1 Loan Agreement menentukan bahwa Pelunasan


m

ub

atau Pembayaran Kembali Pinjaman Beserta Bunganya Akan


Dilakukan Sebagai Berikut:
ka

ep

(a) 48 kali angsuran bulanan sebesar US$ 179,550 (seratus


ah

tujuhpuluh sembilan ribu lima ratus lima puluh rupiah)per


R

bulan,sebagaimana dimaksud dalam Lampiran 1,dimana


es

angsuran pertama wajib dibayar satu bulan setelah tanggal


M

ng

transfer pinjaman ke rekening Debitur sebagaimana dijelaskan


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah4Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam Pasal 1 di atas, sedangkan angsuran sisanya akan

R
menyusul setelahnya;

si
ne
ng
(b) Pembayaran bunga akhir sebesar US$ 1,500,000 (satu juta
lima ratus ribu Dolar Amerika Serikat) yang wajib dibayar
pada tanggalpembayaran terakhir angsuran pinjaman;

do
gu
II.

In
A
KARENA LOAN AGREEMENT TIDAK MEMENUHI SYARAT FORMIL
TERTENTU SEBAGAIMANA DIWAJIBKAN OLEH UNDANG – UNDANG,
ah

lik
9. Bahwa LOAN
MAKA PasalAGREEMENT
31 ayat (1)TERSEBUT
Undang-undang
BATAL Nomor 24 tahun
DEMI HUKUM 2009
ATAU
SETIDAK - TIDAKNYA
tentang Bendera, TIDAK Lambang
Bahasa, MEMILIKI Negara
KEKUATAN
DanHUKUM MENGIKAT
Lagu Kebangsaan
am

ub
(NULL AND VOID;
telah secara tegasNIETIG)
menyatakan :

9.Bahwa Pasal 31 ayat (1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang


ep
k

bendera , Bahasa, lambang dan lagu kebangsaan telah secara tegas


ah

menyatakan :
R

si
“Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam nota kesepahaman

ne
ng

atau perjanjian yang melibatkan lembaga negara, instansi


pemerintah Republik Indonesia, lembaga swasta Indonesia

do
atau perseorangan warga Negara Indonesia
gu

10. Bahwa oleh karena Loan Agreement dibuat dengan tidak


In
A

menggunakan bahasa Indonesiamelainkan hanya dibuat dalam


bahasa Inggris, maka berdasarkan Pasal 31 ayat (1) Undang-Undang
ah

lik

No. 24 Tahun 2009, Loan Agreement Batal Demi Hukum atau


setidak-tidaknya tidak memiliki kekuatan hukum mengikat (Null and
void; Nietig);
m

ub
ka

III
ep

KARENA ISI LOAN AGRREMENT MENGANDUNG KETENTUAN-KETENTUAN


YANG BERTENTANGAN DENGAN UNDANG-UNDANG, KETERTIBAN UMUM
ah

DAN KESUSILAAN (PASAL 1335 jo. PASAL 1337 KUHPerdata.) MAKA


es

LOAN AGREEMENT BATAL DEMI HUKUM ATAU SETIDAK - TIDAKNYA


M

TIDAK MEMILIKI KEKUATAN MENGIKAT (NULL & VOID; NIETIG).


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah5Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
11. Bahwa Pasal 29 ayat (1) UU No. 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan

si
Fidusiamenyatakan :

ne
ng
Apabila debitor atau Pemberi Fidusia cidera janji, eksekusi
terhadap benda yang menjadi obyek Jaminan Fidusia dapat
dilakukan dengan cara:

do
gu a. pelaksanaan titel eksekutorial sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 15 ayat (2) oleh Penerima Fidusia;.

In
A
b. Penjualan Benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia atas
kekuasaan Penerima Fidusia sendiri melalui pelelangan
ah

umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil

lik
penjualan;
c. Penjualan di bawah tangan yang dilakukan berdasarkan
am

ub
kesepakatan Pemberi dan Penerima Fidusia jika dengan cara
demikian dapat diperoleh harga tertinggi yang
ep
menguntungkan para pihak;
k
ah

Selanjutnya Pasal 32 dan Pasal 33 UU No. 42 Tahun 1999 Tentang


R

si
Jaminan Fidusia masing-masing berturut – turut menyatakan :

ne
ng

“Setiap Janji untuk melaksanakan eksekusi terhadap Benda yang


menjadi obyek Jaminan Fidusia dengan cara bertentangan dengan

do
gu

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 dan Pasal 31,


batal demi hukum”
In
A

“Setiap janji yang memberikan kewenangan kepada Penerima


Fiducia untuk memiliki Benda yang menjadi obyek Jaminan Fidusia
ah

lik

apabila debitur cedera janji, batal demi hukum”


m

ub

12. Bahwa,namun demikian Pasal 3 dan Pasal 7 Loan Agreement


menyatakan masing-masing berturut turut sebagai berikut:
ka

ep

“ Pasal 3 Pembayaran Alternatif Atas Bunga Akhir


ah

3.1. Pembayaran bunga akhir sebagaimana dijelaskan


es

dalam Pasal 2.1 (b)di atas bisa dibayar tunai atau (atas
M

ng

keputusan Debitur berdasarkan ketentuan Pasal 3,2 di


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah6Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bawah ini) melalui pengalihan hak atas Alat dan

R
serah terima Alat kepada Kreditur atau agennya di

si
Jakarta.

ne
ng
3.2. Bilamana Debitur (dalam hal pembayaran bunga
akhir) memilih melakukan pengalihan hak atas Alat

do
gu dan serah terimanya kepada Kreditur di Jakarta,
maka seluruh Alat wajib diserahkankepada Kreditur

In
A
di Jakarta pada atau sebelum tanggal, yaitu 30 hari
setelah tanggal pembayaran angsuran terakhir sesuai
ah

Ketentuan dan Syarat Pengembalian sebagaimana

lik
diterapkan dalam Lampiran 2, yang jika tidak dipatuhi
oleh Debitur, maka Kreditur berhak meminta
am

ub
pembayaran bunga akhir tersebut secara langsung dan
tunai.”
ep
k

“Pasal 7 Pembayaran Atas Penurunan Nilai Jaminan


ah

si
Kesepakatan kreditur sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 di atas untuk menerima pengalihan hak atas Alat sebagai

ne
ng

pengganti pembayaran bunga Pinjaman didasarkan pada


asumsi bahwa nilai residual (sisa) Alat setelah digunakan

do
gu

selama empat tahun adalah sebesar US$ 1, 500,000. ........”

Oleh karenanya,berdasarkan Pasal 29 Jo.Pasal 32 dan Pasal 33


In
A

UU No. 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia, cara pengalihan


“Alat” sebagaimana ditentukan dalam Pasal 3 dan Pasal 7 Loan
ah

lik

Agreement, adalah bertentangan dengan undang-undang yang


berlaku.
m

ub

13. Bahwa dengan berpedoman pada Pasal 1320 KUHPerdata yang


ka

menentukan bahwa salah satu syarat sahnya suatu perjanjian


ep

adalah“Suatu Sebab Yang Halal”serta Pasal 1335 KUHPerdata


ah

yang isinya menyatakan :


R

“Suatu perjanjian tanpa sebab, atau yang telah dibuat


es

karena suatu sebab yang palsu atau terlarang,tidak


M

ng

mempunyai kekuatan hukum”


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah7Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
serta Pasal 1337 KUHPerdata yang isinya menyatakan:

si
“Suatu sebab adalah terlarang, apabila dilarang oleh

ne
ng
undang-undang, atau apabila berlawanan dengan
kesusilaan baik atau ketertiban umum”
MakaLoan Agreementadalah Batal Demi Hukum atau setidak-

do
gu tidaknya tidak memiliki kekuatan mengikat ( null and void / nietig).
IV

In
A
ISI LOAN AGREEMENT MENGINDIKASIKAN BAHWA TERGUGAT
SEBAGAI PERUSAHAAN ASING TELAH BERTINDAK SEBAGAI
ah

lik
SUATU PERUSAHAAN YANG BERGERAK DALAM BIDANG
PENYEWAAN ATAU RENTAL ALAT-ALAT BERAT YANG
MENURUT PER.PRESNo. 36 TAHUN 2010 Jo. UU No. 25
am

ub
TAHUN 2007 ADALAH DILARANG KARENA TERMASUK DALAM
BIDANG YANG TERTUTUP BAGI PERUSAHAAN ASING
ep
k
ah

14. Bahwa berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2010


R

si
tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang
Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal (“Perpres

ne
ng

No. 36/2010”), kegiatan persewaan mesin konstruksi dan teknis


sipil dan peralatannya (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha

do
gu

Indonesia kode No. 77306) hanya terbuka bagi penanaman


modal dalam negeri dan karenanya tertutup bagi penanaman
modal asing.
In
A

15. Bahwa selanjutnya berdasarkan Pasal 5 ayat (2) Undang-undang


ah

lik

Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (selanjutnya


disebut “UU No. 25/2007”):
m

ub

“Penanaman modal asing wajib dalam bentuk perseroan terbatas


ka

dan berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan di dalam


ep

wilayah negara Republik Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh


ah

undang-undang” ;
R

es

16. Bahwa berdasarkan atas kedua ketentuan tersebut di atas, maka


M

ng

kegiatan persewaan / rental mesin konstruksi dan tehnik sipil dan


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah8Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
peralatannya (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia kode No.

R
77306) adalah tertutup bagi perusahaan asing.

si
ne
ng
17. Bahwa, ternyata isi dari Loan Agreement sangat bertentangan
dengan ketentuan UU No. 25/2007 jo. Perpres No. 36 Tahun 2010,
hal mana dapat dibuktikan sebagai berikut:

do
gu
17.1. Isi konsiderans dari Loan Agreement menyatakan bahwa

In
A
TERGUGAT akan memberikan pinjaman sebesar US$
4,999,500 (empat juta sembilan ratus sembilan puluh
ah

sembilan ribu lima ratus Dollar Amerika Serikat)kepada

lik
PENGGUGAT untuk membeli 5 (lima) Unit Truck Caterpillar
Model 777 D dengan nomer seri masing-masing berturut-
am

ub
turut, FKR 00635, FKR OO636, FKR 00637, FKR 00638
dan FKR 4064;
ep
k

17.2. Isi Pasal 2.1 Loan Agreement berbunyi sebagai berikut :


ah

si
“Pembayaran kembali Pinjaman beserta
bunganyaakan dilakukan sebagai berikut:

ne
ng

(a) 48 kali angsuran bulanan sebesar US$ 179,550


(seratus tujuhpuluh sembilan ribu lima ratus lima

do
gu

puluh rupiah)per bulan, sebagaimana dimaksud


dalam Lampiran 1, dimana angsuran pertama
wajib dibayar satu bulan setelah tanggal transfer
In
A

pinjaman ke rekening Debitur sebagaimana


dijelaskan dalam Pasal 1 di atas, sedangkan
ah

lik

angsuran sisanya akan menyusul setelahnya;


(b) Pembayaran bunga akhir sebesar US$
m

ub

1,500,000 (satu juta lima ratus ribu Dolar


Amerika Serikat)yang wajib dibayar pada tanggal
ka

pembayaran terakhir angsuran pinjaman;


ep
ah

Isi Pasal 3 Loan Agreementperihal Pembayaran Alternatif


R

Atas Bunga Akhir, berbunyi sebagai berikut:


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah9Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3.1. Pembayaran bunga akhir sebagaimana dijelaskan

R
dalam Pasal 2.1 (b) di atas bisa dibayar tunaiatau

si
(atas keputusan Debitur berdasarkan ketentuan

ne
ng
Pasal 3.2 di bawah ini) melalui pengalihan hak atas
Alat dan serah terima Alat kepada Kredituratau
agennya di Jakarta.

do
gu
3.2. Bilamana Debitur (dalam hal pembayaran bunga

In
A
akhir) memilih melakukan pengalihan hak atas Alat
dan serah terimanya kepada Kreditur di Jakarta,
ah

maka seluruh Alat wajib diserahkan kepada

lik
Kreditur di Jakarta pada atau sebelum tanggal,
yaitu 30 hari setelah tanggal pembayaran angsuran
am

ub
terakhir sesuai Ketentuan dan Syarat Pengembalian
sebagaimana diterapkan dalam Lampiran 2, yang
ep
jika tidak dipatuhi oleh Debitur, maka Kreditur
k

berhak meminta pembayaran bunga akhir


ah

tersebut secara langsung dan tunai.”


R

si
Isi Pasal 7 Loan Agreementperihal Pembayaran Atas

ne
ng

Penurunan Nilai Jaminan berbunyi :

do
gu

Kesepakatan kreditur sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 3 di atas untuk menerima pengalihan hak
atas Alat sebagai pengganti pembayaran bunga
In
A

Pinjaman didasarkan pada asumsi bahwa nilai


residual (sisa) Alat setelah digunakan selama
ah

lik

empat tahun adalah sebesar US$ 1,500,000 (satu


juta lima ratus ribu Dolar Amerika
m

ub

Serikat).Asumsi ini didasarkan pula pada asumsi


bahwa tiap truk Caterpillar 777 yang secara
ka

bersama-sama merupakan Alat telah


ep

dioperasikan maksimal 400 jam per bulan selama


ah

empat tahun masa pinjaman.Debitur sepakat


R

bahwa bilamana salah satu dari truk Caterpillar


es

777dioperasikan selama lebih dari 400 jam dalam


M

ng

sebulan selama masa Pinjaman, maka Debitur wajib


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah10Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melakukan pembayaran kepada Kreditur atas

R
penurunan nilai jaminan sebesar US 40,00 (empat

si
puluh Dolar Amerika Serikat) untuk tiap jam

ne
ng
kelebihan pengoperasian ke lima truk Caterpillar 777.
Pembayaran atas Penurunan Nilai Jaminan tersebut
wajib dilaksanakan bersama-sama dengan

do
gu pembayaran angsuran bulanan pada bulan setelah
kelebihan penggunaan dimaksud.

In
A
Catatan : Penebalan huruf serta garis bawah adalah dari
ah

kami untuk menunjukkan bahwa TERGUGAT

lik
telah bertindak sebagai suatu perusahaan
Penyewaan / Rental Alat-Alat Berat yang dilarang
am

ub
undang-undang
ep
17.3. Mencermati hal-hal tersebut di atas, dihubungkan dengan
k

invoice / tagihan bulanan dari TERGUGAT kepada


ah

PENGGUGAT,dapat dipastikan bahwa TERGUGATTELAH


R

si
BERTINDAK SEBAGAI SUATU PERUSAHAAN YANG
BERGERAK DALAM BIDANGPENYEWAAN ATAU

ne
ng

RENTAL ALAT-ALAT BERAT,NAMUN DENGAN


MENGGUNAKAN PERUSAHAAN PENGGUGAT,hal mana

do
gu

dapat dibuktikan sebagai berikut :


a. Masing-masing jumlah tagihan / invoicebaik yang telah
dibayar maupun yang belum dibayar oleh
In
A

PENGGUGAT(Bukti P-4), telahdidasarkan atas


penjumlahan dari:
ah

lik

- Biaya Sewa Penggunaan “Alat”, ditambah


- Kelebihan Jam Penggunaan “Alat” (overtime),
m

ub

yang menurut Pasal 7 Loan Agreement, dalam hal


terjadi penurunan nilai sebagai akibat dari
ka

adanya penggunaan “Alat” yang melebihi 400


ep

jam dalam sebulan selama masa pinjaman, untuk


ah

kelebihan dimaksud, PENGGUGAT diharuskan


R

membayar US$ 40 (empat puluh Dolar Amerika


es

Serikat) untuk tiap jam kelebihan pengoperasian ke


M

ng

enam Truk Caterpillar 777.


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah11Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Yang kemudian hasilnya barulah dialokasikan sebagai

R
penjumlahan dari:

si
- Hutang pokok (Principal), ditambah

ne
ng
- Bunga (interest), ditambah
- Uang Jaminan Perbaikan dan Perawatan;
Adapun mengenai “pengalokasian” tersebut juga

do
gu tercermin pada Financial Calculation tertanggal 10 Juli
2012 yang merupakan lampiran dari surat TERGUGAT

In
A
tertanggal 10 Juli 2012 perihal Wanprestasi PT Bangun
Karya Pratama Lestari (Bukti P-5 dan P-6), dimana
ah

PENGGUGAT diharuskan untuk membayar “variable

lik
amounts for extra hours of usage” atau “jumlah variabel
untuk jam ekstra / tambahan penggunaan”,
am

ub
disampingAngsuran Pokok (Principal) + Bunga
(interest);
ep
b. Penentuan besarnya “Bunga Akhir” (“the final baloon
k

payment of interest”) sebesar US$1,500,000.(satu


ah

juta lima ratus ribu Dolar Amerika Serikat) yang


R

si
harus dibayar PENGGUGAT kepada TERGUGAT,
ternyata BUKAN ditentukan berdasarkan prosentase

ne
ng

sebagaimana layaknya suatu perjanjian utang


piutang,melainkan didasarkan atas asumsi bahwa

do
gu

setelah “Alat” dipergunakan selama 4 tahun maka


“Alat” dimaksud akan mengalami “Penurunan Nilai”
atau “Penyusutan Nilai” menjadi US$ 1,500,000 ;
In
A

c. Adanya opsi bagi PENGGUGAT untuk


memilihapakah akan membayar “Bunga Akhir”
ah

lik

sebesar US$ 1,500,000 atau menyerahkan /


mengalihkan kepemilikan “Alat” kepada
m

ub

TERGUGATsebagaimana pada Pasal 3.2 Loan


Agreement, telah mengindikasikan bahwa TERGUGAT
ka

bertindak layaknya sebagai suatu perusahaan


ep

Penyewaan / RentalAlat-Alat Beratyang memberi


ah

kesempatan kepada PENGGUGAT untuk membeli atau


R

memiliki “Alat” yang nilainya telah menyusutmenjadi


es

US$ 1,500,000 akibat pemakaian atau pengoperasian


M

ng

oleh PENGGUGAT selama 4 (empat) tahun atau


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah12Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
maksimal 400 (empat ratus) jam, dengan cara

R
membayar harga tersebut kepada TERGUGAT, yang

si
bila tidak dibayar maka ‘Alat” harus diserahkan kepada

ne
ng
TERGUGAT;

17.4. Memperhatikan hal tersebut diatas,dapat disimpulkan bahwa

do
gu jumlah Pembayaran Kembali oleh PENGGUGAT kepada
TERGUGAT yang tercantum pada Loan Agreement, tidak

In
A
didasarkan sebagaimana layaknya suatu perjanjian pinjam
meminjam / perjanjian utang piutang, melainkan didasarkan
ah

atas perjanjian sewa menyewa / rental atas “Alat”,

lik
sehingga jumlah yang harus dibayarkan kembali oleh
PENGGUGAT kepada TERGUGAT mencapai kurang lebih
am

ub
48,7 % (empat puluh delapan koma tujuhpersen) / tahun
dari besarnya pinjaman yang diperoleh, hal mana dapat
ep
dibuktikan sebagai berikut:
k

- Jumlah Pinjaman yang diterima


ah

PENGGUGAT .............................US$ 4,999,500


R

si
- Jumlah yang harus dibayarkan
Kembali kepada TERGUGAT sesuai tagihan

ne
ng

sebagaimana tercantum pada Financial


Calculation yakni: (jumlah yang telah di-

do
gu

bayar dari bulan Sepetember 2010-September


2011 sebesar US$ 2,819,769 + Jumlah yang
belum dibayar hingga bulan Maret 2014
In
A

sebesar US$ 8,083,154 ............. US$ 10,902,923 (-)


=======================================
ah

lik

Dalam hitungan Bunga sebesar US$ 5,903,423


Atau dalam prosentase sebesar48,7% /
m

ub

tahun.Padahalbesarnya bunga pinjaman mata uang


Dolar Amerika Serikat yang berlaku di lembaga
ka

perbankan di Indonesia hanya 7% (tujuh) persen /


ep

tahun.
ah

18. Bahwa oleh karena telah terbukti bahwa isi dari Loan
es

Agreementtersebut bertentangan dengan ketentuan UU No.


M

ng

25/2007 jo. Perpres No. 36/2010, maka berdasarkan Pasal 1320


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah13Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
jo. Pasal 1335 jo. Pasal 1337 KUHPerdata, Loan

R
Agreementmenjadi Batal Demi Hukum atau setidak-tidaknya tidak

si
memiliki kekuatan hukum mengikat ( null and void; nietig);

ne
ng
19. Bahwa oleh karena Loan Agreement tersebut telah terbukti tidak
memenuhi syarat formil tertentu sebagaimana diwajibkan oleh

do
gu Undang-Undang serta isinya pun bertentangan dengan peraturan
perundangan yang berlaku, maka sudah seyogyanyalah bahwa

In
A
Majelis Hakim Pengadilan Jakarta Barat menyatakan bahwa Loan
Agreement tertanggal 30 Juli 2010 yang dibuat oleh dan antara
ah

PENGGUGAT dengan TERGUGAT, batal demi hukum ( null and

lik
void atau void ab initio atau rechtswegenieteg) atau setidak-
tidaknya tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat (nieteg);
am

ub
20. Bahwa untuk mencegah terjadinya kerugian PENGGUGAT yang
ep
lebih besar lagi akibat dari Loan Agreementyang bertentangan
k

dengan undang-undang, maka PENGGUGAT mohon kiranya agar


ah

Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Jakarta Barat yang akan


R

si
memeriksa, mengadili serta memutus perkara aquo, berkenan
untuk mengeluarkan Putusan Provisi yang menyatakan bahwa

ne
ng

untuk sementara waktu TERGUGAT dilarang melakukan


penagihan kepada PENGGUGAT sesuai dengan Loan Agreement

do
gu

tertanggal 30 Juli 2010sampai dengan perkara aquo memiliki


kekuatan hukum yang tetap (in kracht van gewijsde);
In
A

21. Bahwa bilamana Majelis Hakim memutuskan bahwa Loan


Agreementbatal demi hukum atau setidak-tidaknya tidak
ah

lik

memiliki kekuatan hukum mengikat, maka sudah seyogyanya


pula bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat
m

ub

menyatakan pula bahwa Akta Perjanjian Jaminan Fiducia atas


Benda tertanggal 30 Juli 2010 Nomor 77 yang merupakan
ka

perjanjian ikutan (accesoir) dari Loan Agreement, batal demi


ep

hukum atau setidak-tidaknya tidak memiliki kekuatan


ah

mengikat;
R

es

22. Bahwa apabila (quad non) Loan Agreement beserta Akta


M

ng

Perjanjian Jaminan Fidusia atas Benda tertanggal 30 Juli Nomor


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah14Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
77dinyatakan batal demi hukum,maka baik posisi PENGGUGAT

R
maupun TERGUGAT menurut hukum harus dikembalikan kepada

si
keadaan semula. Demikian pula denganLoan

ne
ng
Agreementberserta Perjanjian Jaminan Fidusia Atas Benda
tertanggal 30 Juli 2010 Nomor 77, harus dianggap tidak
pernah ada. Oleh karenanya, sudah seyogyanyalah bahwa

do
gu Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat memerintahkan
kepada PENGGUGAT untuk mengembalikankepada

In
A
TERGUGATsecara mencicil sesuai kemampuan PENGGUGAT,
seluruh uang yang telah diterima dari TERGUGAT setelah
ah

dikurangkan dengan jumlah uang yang telah dibayarkan oleh

lik
PENGGUGAT kepada TERGUGAT yakni sebagai berikut:
- Jumlah Pinjaman Yang Diterima
am

ub
PENGGUGAT dari TERGUGAT ...................US$ 4,999,500
- Jumlah Yang telah dibayar PENGGUGAT
ep
sejak bulan September 2010 sampai
k

bulan September 2011 (Bukti P-7) .............US$ 2,819,769(-)


ah

Sisayang harus dikembalikan kepada TERGUGATUS$


R

si
2,179,731(Dua juta seratus tujuh puluh sembilan ribu tujuh ratus tiga
puluh satu Dolar Amerika Serikat);

ne
ng

23 Bahwa adapun dasar dari Penggugat mengajukan pengembalian uang

do
gu

pinjaman yang telah diberikan oleh Penggugat kepada Tergugat dengan


cara mencicil, karena perusahaan kontraktor yang sejenis dengan
perusahaan Penggugat telah mengalami penurunan pendapatan akibat
In
A

dari lesu nya usaha jasa kontraktor pada saat ini di Indonesia. Hal mana
sangat berpengaruh sekali kepada perusahaan Penggugat;
ah

lik

24. Bahwa oleh karena gugatan PENGGUGAT telah didasarkan atas bukti-
m

ub

bukti yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, maka


sudahseyogyanyalah bahwa gugatan PENGGUGAT dikabulkan untuk
ka

seluruhnya, sehingga segala biaya perkara yang akan timbul dikemudian


ep

hari dalam perkara aquo dibebankan seluruhnya kepada TERGUGAT;


ah

Berdasarkan atas hal-hal tersebut diatas, maka PENGGUGAT mohon kepada


es

Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Jakarta Barat yang akan memeriksa,
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah15Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengadili serta memutus perkara aquo,kiranya berkenan untuk memberikan

R
amar putusan yang berbunyi sebagai berikut :

si
ne
ng
I. DALAM PROVISI :
Menyatakan bahwa untuk sementara waktu TERGUGAT dilarang

do
gu melakukan penagihan kepada PENGGUGAT sesuai dengan Loan
Agreement tertanggal 30 Juli 2010 sampai dengan perkara aquo memiliki

In
A
kekuatan hukum yang tetap (in kracht van gewisjde);
ah

II. DALAM POKOK PEKARA :

lik
1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;
2. Menyatakan bahwa Loan Agreement tertanggal 30 Juli 2010 yang
am

ub
dibuat oleh dan antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT,batal demi
hukum atau setidak-tidaknya tidak memiliki kekuatan hukum mengikat
ep
(Null and Void atau void ab initio; Nietig);
k

3. Menyatakan bahwa Akta Perjanjian Jaminan Fiducia atas Benda


ah

tertanggal 30 Juli 2010 Nomor 77 yang merupakan perjanjian ikutan


R

si
(accesoir) dari Loan Agreement, batal demi hukum atau setidak-
tidaknya tidak memiliki kekuatan hukum mengikat(Null and Void atau

ne
ng

void ab initio; Nietig);


4. Memerintahkan kepada PENGGUGAT untuk mengembalikansisa uang

do
gu

dari pinjaman yang belum diserahkan kembali kepada TERGUGAT


sebesar US$ 4,999,500 – US$ 2,819,769 = US$ 2,179,731 (Dua juta
seratus tujuh puluh sembilan ribu tujuh ratus tiga puluh satu Dolar
In
A

Amerika Serikat)secara mencicil sesuai kemampuan PENGGUGAT;


5. Menghukum TERGUGAT untuk membayar biaya yang timbul dari
ah

lik

perkara ini;
m

ub

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, untuk


Penggugat datang menghadap Kuasa Hukumnya Jimmy G.P.Silalahi,SH
ka

sedang Tergugat datang menghadap Kuasa Hukumnya Harimurti Adi


ep

Nugroho,SH dkk ;
ah

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha dan memberikan


es

kesempatan kepada kedua belah pihak untuk melakukan Perdamaian baik


M

ng

melalui mediasi oleh Mediator Bapak Longser Sormin,SH.MH berdasarkan


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah16Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penetapan Hakim Ketua Majelis tanggal 18 Oktober 2013 Nomor :

R
450/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Bar maupun secara langsung yang dilakukan diluar

si
persidangan tetapi usaha perdamaian tersebut tidak berhasil, sehingga

ne
ng
pemeriksaan perkara ini dilanjutkan dengan dibacakan surat gugatan
Penggugat ;

do
gu Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut, Kuasa Penggugat
menyatakan tetap pada gugatannya ;

In
A
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Kuasa Tergugat
ah

telah mengajukan jawaban secara tertulis tertanggal 09 Desember 2013 yaitu

lik
sebagai berikut :
am

ub
I. DALAM KONPENSI
A. DALAM EKSEPSI
ep
k

1. Bahwa NINE AM LTD. (dalam Bagian Konpensi ini selanjutnya disebut


ah

”Tergugat”) secara tegas menolak segala dalil yang diajukan oleh PT


R

si
BANGUN KARYA PRATAMA LESTARI (dalam Bagian Konpensi ini
selanjutnya disebut ”Penggugat”) dalam Surat Gugatannya tanggal 30

ne
ng

Agustus 2012 dalam perkara a quo, kecuali yang kebenarannya diakui


secara tegas oleh Tergugat dan terbukti menurut hukum;

do
gu

2. Bahwa setelah Majelis Hakim memerintahkan para pihak dalam perkara a


quo untuk melakukan mediasi yang berlangsung mulai tanggal 8 Oktober
In
A

2013 sampai dengan tanggal 6 November 2013, para pihak tidak


mencapai kesepakatan dalam mediasi tersebut sehingga agenda
ah

lik

persidangan dilanjutkan dengan agenda jawab-menjawab antara para


pihak;
m

ub

3. Bahwa sebelum Tergugat membantah segala dalil yang diajukan


ka

Penggugat dalam pokok perkara, perkenankanlah Tergugat mengajukan


ep

Eksepsi yang kiranya Majelis Hakim yang Mulia dapat pertimbangkan dan
ah

diputuskan dalam perkara a quo;


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah17Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Sehubungan dengan Surat Gugatan Penggugat, Tergugat dengan ini

R
mengajukan eksepsi dengan dasar, alasan dan bukti-bukti sebagai

si
berikut:

ne
ng
a. Gugatan Penggugat dalam perkara a quo adalah kabur (obscuur libel)
antara mempersoalkan perbuatan melawan hukum dan perbuatan

do
gu cidera janji (wanprestasi);

In
A
b. Penggugat dalam perkara a quo tidak mempunyai hak untuk
mengajukan gugatan terhadap Tergugat karena Penggugat terbukti
ah

telah wanprestasi dengan tidak memenuhi kewajibannya terhadap

lik
Tergugat menurut perjanjian (exceptio non adimplenti contractus).
am

ub
Di bawah ini Tergugat akan menguraikan dalil-dalil eksepsi tersebut di atas
secara lebih terinci
ep
k

Ad.a. Gugatan Penggugat dalam Perkara a quo adalah Kabur (Obscuur


ah

Libel) antara Mempersoalkan Perbuatan Melawan Hukum dan


R

si
Perbuatan Cidera Janji (wanprestasi)

ne
ng

5. Bahwa pada Bagian I Surat Gugatan (halaman 2-4), dalil-dalil posita


Gugatan Penggugat pada pokoknya mendalilkan adanya hubungan

do
gu

hukum kontraktual antara Penggugat engan Tergugat yang didasarkan


dan dibuktikan secara nyata dengan adanya Perjanjian Pinjam Meminjam
(Loan Agreement) tanggal 30 Juli 2010 (Bukti T-1a). Untuk lengkapnya
In
A

kami kutip gugatan Penggugat;


ah

lik

”2. Bahwa TERGUGAT adalah suatu perusahaan kemitraan terbatas


yang didirikan dan berdasarkan hukum yang berlaku di negara
m

ub

bagian Texas, Amerika Serikat;


ka

3. Bahwa berdasarkan Loan Agreement / Perjanjian Pinjam


ep

Meminjam tertanggal 30 Juli 2010 yang dibuat oleh dan antara


ah

PENGGUGAT dengan TERGUGAT, (berdasarkan Loan


R

Agreement yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonsesia


es

[Indonesia] oleh Penterjemah Resmi dan Tersumpah) (selanjutnya


M

ng

disebut sebagai "Loan Agreement"), PENGGUGAT telah


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah18Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memperoleh pinjaman uang dari TERGUGAT sebesar US$

R
4.999.500 (empat juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan

si
ribu lima ratus Dollar Amerika Serikat) (Bukti P-1 dan P-2,);”

ne
ng
6. Bahwa berdasarkan doktrin hukum yang dijelaskan oleh M. Yahya
Harahap, S.H. (mantan Hakim Agung pada Mahkamah Agung Republik

do
gu Indonesia) dalam bukunya yang berjudul “Hukum Acara Perdata:
Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan

In
A
Pengadilan”, Sinar Grafika, Cetakan Kedelapan, Jakarta, 2008, halaman
454 (Bukti T-2), dinyatakan “Wanprestasi menurut Pasal 1243 Kitab
ah

Undang-undang Hukum Perdata timbul dari persetujuan (agreement)

lik
yang berdasarkan Pasal 1320 KUH Perdata:…”
am

ub
7. Bahwa dengan adanya hubungan hukum kontraktual sebagaimana
disampaikan oleh Penggugat dalam dalil-dalil posita Gugatan pada
ep
Bagian I Surat Gugatan maka dalil posita Gugatan pada Bagian I Surat
k

Gugatan merupakan persoalan hukum Wanprestasi;


ah

si
8. Namun demikian, pada Bagian IV Surat Gugatannya (halaman 8) secara
inkonsisten Penggugat telah mendalilkan adanya perbuatan melawan

ne
ng

hukum yang dilakukan oleh Tergugat, yaitu dengan menyatakan


Tergugat sebagai suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang

do
gu

penyewaan atau rental alat-alat berat yang tertutup bagi perusahaan


asing menurut Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2010 tentang Daftar
Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan
In
A

Persyaratan di Bidang Penanaman Modal tanggal 25 Mei 2010 jo.


Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Untuk
ah

lik

lengkapnya kami kutip gugatan Penggugat sebagai berikut:


m

ub

”17. Bahwa ternyata isi dari Loan Agreement sangat bertentangan


dengan ketentuan UU No. 25/2007 jo. Perpres No. 36 Tahun
ka

2010, hal mana dapat dibuktikan sebagai berikut:


ep
ah

17.1. lsi konsiderans dari Loan Agreement menyatakan bahwa


R

TERGUGAT akan memberikan pinjaman sebesar US$


es

4.999.500 (empat juta sembilan ratus sembilan puluh


M

ng

sembilan ribu lima ratus Dollar Amerika Serikat) kepada


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah19Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PENGGUGAT untuk membeli 5 (lima) unit truk Caterpillar

R
baru model 777 D dengan nomer seri masing-masing

si
berturut-turut: FKR 00635, FKR 00636, FKR 00637, FKR

ne
ng
00638 dan FKR 4046;

17.2. Isi Pasal 2.1 Loan Agreement berbunyi sebagai berikut :

do
gu
”Pembayaran kembali Pinjaman beserta bunganya akan

In
A
dilakukan sebagai berikut:
(a) 48 kali angsuran bulanan sebesar US$ 179.500
ah

(seratus tujuh puluh sembilan ribu lima ratus rupiah

lik
[Dollar Amerika Serikat]) per bulan, sebagaimana
dimaksud dalam Lampiran 1, dimana angsuran
am

ub
pertama wajib dibayar satu bulan setelah tanggal
transfer pinjaman ke rekening Debitur sebagaimana
ep
dijelaskan dalam Pasal 1 di atas, sedangkan
k

angsuran sisanya akan menyusul setelahnya;


ah

(b) Pembayaran bunga akhir sebesar US$ 1.500.000


R

si
(satu juta lima ratus ribu Dol[l]ar Amerika Serikat)
yang wajib dibayar pada tanggal pembayaran

ne
ng

terakhir angsuran pinjaman;”

do
gu

9. Bahwa berdasarkan uraian-uraian Tergugat di atas, dapat disimpulkan


bahwa materi dari Gugatan Penggugat adalah mengenai persoalan
Perbuatan Melawan Hukum (Onrechtmatigedaad), namun telah dicoba
In
A

untuk didasarkan pula pada adanya hubungan hukum kontraktual


(wanprestasi). Masalah persoalan hukum Wanprestasi dan Perbuatan
ah

lik

Melawan Hukum adalah dua hal yang sangat berbeda satu sama lain,
baik dalam hal dasar hukum, hubungan hukum, maupun akibat hukum
m

ub

yang ditimbulkannya. Dengan demikian, kedua persoalan tersebut tidak


dapat dicampuradukkan atau digabungkan dalam satu gugatan;
ka

ep

10. Bahwa dalil Tergugat di atas dalam perkara a quo telah sesuai dengan
ah

kaidah hukum dalam Putusan Mahkamah Agung No. 1875K/Pdt/1984


R

tanggal 24 April 1986 yang pada pokoknya menyatakan Perbuatan


es

Melawan Hukum yang berdasarkan kepada Pasal 1365 KUHPerdata


M

ng

tidak dibenarkan digabungkan dengan Perbuatan Cidera Janji


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah20Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(Wanprestasi) berdasarkan Pasal 1243 KUHPerdata dalam satu gugatan

R
menurut tata tertib beracara perdata. Untuk lengkapnya Tergugat

si
mengutip Putusan Mahkamah Agung No. 1875K/Pdt/1984 tanggal 24

ne
ng
April 1986 tersebut sebagai berikut (Bukti T-3):

“Perbuatan Melawan Hukum yang berdasarkan kepada Pasal

do
gu 1365 KUH Perdata tidak dibenarkan digabungkan dengan
Perbuatan Ingkar Janji (Wanprestasi) berdasarkan Pasal 1243

In
A
KUH Perdata dalam satu gugatan menurut tertib beracara perdata.
Keduanya harus diselesaikan secara tersendiri.”
ah

lik
11. Bahwa dalam Putusan Mahkamah Agung No. 879 K/Pdt/1999 tanggal 29
Januari 2001 yang dimuat dalam Varia Peradilan Tahun XVIII No. 208
am

ub
Januari 2003 pada halaman 22 alinea 1, Mahkamah Agung dalam
pertimbangan hukumnya menyatakan (Bukti T-4):
ep
k

“bahwa suatu gugatan yang didasarkan atas dasar perbuatan


ah

melawan hukum tidak dapat juga diajukan sebagai akibat suatu


R

si
ingkar janji, karena kedua dasar hukum itu diatur dalam pasal-
pasal yang berbeda dalam KUHPerdata, yaitu perbuatan melawan

ne
ng

hukum dalam pasal 1365 KUHPerdata dan wanprestasi dalam


pasal 1243 KUHPerdata, juga akibat hukum yang dapat dituntut

do
gu

dari akibat perbuatan itu adalah berbeda.”

12. Bahwa terhadap penggabungan dan pencampuradukan Gugatan


In
A

Penggugat yang secara nyata-nyata dalil-dalil positanya didasarkan pada


materi Gugatan Wanprestasi dan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum,
ah

lik

akan tetapi faktanya dalam perkara a quo Penggugat dengan sengaja


tanpa alas hak mengajukan Gugatan dengan judul dan materi Gugatan
m

ub

Pembatalan Perjanjian. Gugatan yang demikian adalah Gugatan yang


kabur dan melanggar tata tertib beracara, yang pada pokoknya
ka

mewajibkan setiap gugatan dengan materi perbuatan melawan hukum


ep

dan gugatan wanprestasi tidak dapat digabungkan dan dicampuradukkan


ah

dalam satu gugatan seperti halnya Gugatan Penggugat dalam perkara a


R

quo. Oleh karena itu, sudah sepatutnya Majelis Hakim yang mulia
es

menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijke


M

ng

verklaard).
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah21Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
b. Penggugat dalam Perkara A Quo Tidak Mempunyai Hak untuk

si
Mengajukan Gugatan terhadap Tergugat karena Penggugat

ne
ng
Terbukti Telah Wanprestasi dengan Tidak Memenuhi
Kewajibannya terhadap Tergugat Menurut Perjanjian (Exceptio
Non Adimplenti Contractus)

do
gu
13. Bahwa Penggugat secara tanpa dasar dan tanpa hak telah mengajukan

In
A
Gugatan Pembatalan Perjanjian kepada Tergugat dengan Gugatan yang
sifatnya mengada-ada, tidak beralasan sama sekali dan hanya bertujuan
ah

agar Penggugat dapat mangkir dari kewajibannya;

lik
14. Bahwa berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti yang ada serta
am

ub
pengakuannya sendiri, justru pihak Penggugat yang telah melakukan
perbuatan wanprestasi kepada Tergugat dengan tidak memenuhi
ep
kewajibannya dalam Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement).
k

Lihat butir 3 halaman 2-3 Surat Gugatan Penggugat yang


ah

memperlihatkan secara jelas bahwa Penggugat telah mengakui secara


R

si
tegas bahwa Penggugat telah menerima pinjaman uang dari Tergugat
dengan jumlah utang pokok sebesar US$ 4.999.500 (empat juta sembilan

ne
ng

ratus sembilan puluh sembilan ribu lima ratus Dollar Amerika Serikat);

do
gu

15. Menurut ketentuan Pasal 1238 KUH Perdata yang pada pokoknya
menyatakan bahwa untuk membuktikan bahwa salah satu pihak baru
dapat dinyatakan telah melakukan cidera janji (wanprestasi) setelah pihak
In
A

tersebut berdasarkan surat perintah atau akta sejenis telah dinyatakan


lalai atau perjanjiannya sendiri menyatakan demikian. Untuk
ah

lik

selengkapnya Tergugat mengutip isi ketentuan Pasal 1238 KUHPerdata


sebagai berikut:
m

ub

“Si berutang adalah lalai, apabila ia dengan surat perintah atau


ka

dengan akta sejenis telah dinyatakan lalai, atau demi perikatannya


ep

sendiri, ialah jika ia menetapkan bahwa si berutang akan harus


ah

dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang ditentukan. ”


R

es

16. Bahwa sehubungan dengan uraian dari ketentuan Pasal 1238


M

ng

KUHPerdata tersebut dapat dibuktikan bahwa Penggugat sendiri yang


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah22Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
telah melakukan wanprestasi kepada Tergugat dengan tidak memenuhi

R
kewajibannya untuk membayar utang kepada Tergugat sesuai dengan

si
Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement) sebagaimana Tergugat

ne
ng
uraikan pada butir 14 di atas. Adapun bukti lainnya yang menunjukkan
secara jelas Penggugat sendiri telah melakukan wanprestasi kepada
Tergugat adalah dengan adanya surat peringatan (somasi) dari Tergugat

do
gu kepada Penggugat pada tanggal 10 Juli 2012 (Bukti T-5);

In
A
17. Bahwa dengan dikirimkannya surat peringatan (somasi) sebagaimana
Tergugat sebutkan di atas, maka berdasarkan ketentuan Pasal 11
ah

Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement), Penggugat dinyatakan

lik
telah Cidera Janji (wanprestasi). Dengan demikian, Penggugat dalam hal
ini telah terbukti secara jelas telah melakukan Cidera Janji (wanprestasi),
am

ub
karena Penggugat telah tidak memenuhi kewajiban-kewajiban Penggugat
untuk membayar utangnya kepada Tergugat yang dimulai sejak tagihan
ep
Tergugat tanggal 30 November 2011 (untuk pembayaran angsuran 11
k

September 2011) hingga saat ini dengan jumlah utang pokok secara
ah

keseluruhan sebesar US$ 8.083.154 ( delapan juta delapan puluh tiga


R

si
ribu seratus lima puluh empat Dollar Amerika Serikat )

ne
ng

18. Berdasarkan bukti-bukti yang didukung dengan dalil-dalil yang diuraikan


Tergugat di atas, sangatlah jelas bahwa Penggugat sendiri secara nyata

do
gu

telah terbukti melakukan wanprestasi kepada Tergugat. Dalil-dalil


Tergugat tersebutdiperkuat pula oleh doktrin hukum yang dijelaskan oleh
M. Yahya Harahap, S.H. dalam bukunya yang berjudul “Hukum Acara
In
A

Perdata: Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan


Pengadilan”, Penerbit Sinar Grafika, Cetakan Kedua, Jakarta, 2005,
ah

lik

halaman 461 (Bukti T-2) yang menyatakan ”seseorang tidak berhak


menggugat; apabila dia sendiri tidak memenuhi apa yang menjadi
m

ub

kewajibannya dalam perjanjian.”


(Huruf tebal dari Tergugat);
ka

ep

19. Bahwa dengan mendasarkan pada ketentuan-ketentuan hukum dan


ah

doktrin hukum di atas, maka dengan adanya Peristiwa Cidera Janji


R

(wanprestasi) menurut Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement)


es

dan dengan dikirimkannya surat peringatan (somasi) tanggal 10 Juli 2012


M

ng

(Bukti T-6) sebagaimana telah Tergugat uraikan pada butir 16 di atas,


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah23Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat terbukti secara jelas telah melakukan perbuatan cidera janji

R
(wanprestasi) kepada Tergugat, dan sepatutnyalah Penggugat harus

si
menyelesaikan segala kewajibannya kepada Tergugat, termasuk

ne
ng
kewajiban untuk membayar utang pokok dan bunga, serta mengganti
segala biaya yang timbul sebagai akibat dari tindakan cidera janji
(wanprestasi) Penggugat kepada Tergugat;

do
gu
20. Oleh karena itu, Penggugat sama sekali tidak mempunyai hak dan dasar

In
A
hukum untuk mengajukan Gugatan a quo terhadap Tergugat di
Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Atas dalil-dalil yang diuraikan Tergugat
ah

tersebut, sepatutnyalah Majelis Hakim yang Mulia dalam perkara a quo

lik
menyatakan Gugatan Penggugat ditolak atau setidak-tidaknya
menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijke
am

ub
verklaard);
ep
21. Bahwa Tergugat telah pula berupaya untuk melakukan eksekusi jaminan
k

fidusia termasuk memperoleh penetapan dari Pengadilan Negeri


ah

Tenggarong (Bukti T-6a) dan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Barat


R

si
telah melakukan Aanmaning kepada Penggugat (Bukti T-6b). Namun
Penggugat telah menolak untuk secara sukarela melakukan kewajiban

ne
ng

pembayaran utangnya kepada Tergugat. Penggugat bahkan telah


melakukan upaya-upaya untuk menghalang-halangi Tergugat dalam

do
gu

melaksanakan haknya berdasarkan Perjanjian Fidusia, termasuk


mengajukan perlawanan tehadap Pelaksanaan Eksekusi terhadap Akta
Perjanjian Jaminan Fidusia No. 77 tanggal 30 Juli 2010 (Bukti T-7) pada
In
A

Pengadilan Negeri Tenggarong, gugatan pembatalan di Pengadilan


Negeri Tenggarong, serta gugatan a quo;
ah

lik

22. Bahwa Penggugat telah pula melakukan tindakan-tindakan lain untuk


m

ub

mencoba menghindari pembayaran dan pelunasan utang kepada


Tergugat berdasarkan Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement)
ka

yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Penggugat bahkan dengan
ep

tanpa dasar telah melaporkan Tergugat ke Kepolisian Republik Indonesia


ah

atas tuduhan penipuan yang sangat bertentangan dengan fakta


R

sebenarnya. Hal-hal ini dapat mengakibatkan adanya ketidakpastian


es

hukum, yang memberikan dampak yang sangat buruk terhadap iklim


M

ng

usaha di Indonesia di masa kini maupun yang akan datang, dan dapat
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah24Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
merugikan pihak peminjam lainnya dari Indonesia yang jujur dan beritikad

R
baik;

si
ne
ng
23. Bahwa perlu Tergugat sampaikan untuk menjadi perhatian Majelis Hakim
yang Mulia mengenai adanya dugaan pemalsuan oleh Penggugat yang
telah dilaporkan oleh Pihak Ketiga kepada Kepolisian Republik Indonesia

do
gu yang pada pokoknya menyatakan bahwa dokumentasi berupa faktur-
faktur (invoices) atas pembelian alat-alat berat telah dipalsukan oleh

In
A
Penggugat. Faktur-faktur pembelian tersebut kemudian diberikan oleh
Penggugat kepada Tergugat untuk menunjukkan bahwa Penggugat
ah

adalah pembeli alat-alat berat tersebut dan sekaligus merupakan

lik
pemiliknya. Tindakan Penggugat tersebut sangat bertentangan dengan
pernyataan dan jaminan yang disampaikan oleh Penggugat kepada
am

ub
Tergugat dalam Pasal 6.2.1.Akta Perjanjian Jaminan Fidusia No. 77
tanggal 30 Juli 2010 (Bukti T-6), yang antara lain menyatakan bahwa:
ep
k

“ 6.2. Pemberi Fidusia dengan ini menyatakan, berjanji dan


ah

menjamin kepada dan untuk kepentingan Penerima Fidusia


R

si
bahwa:
6.2.1.Selama masa berlakunya Perjanjian ini, Pemberi Fidusia

ne
ng

adalah, dan akan menjadi satu-satunya pemilik yang sah


atas Benda, bebas dari segala Jaminan Fidusia berdasarkan

do
gu

Perjanjian ini) atau hak-hak atau kepentingan dari pihak


ketiga manapun (kecuali Penerima Fidusia).”
In
A

B. DALAM POKOK PERKARA


ah

lik

24. Bahwa Tergugat mohon agar segala dalil yang telah diuraikan di dalam
Bagian Eksepsi tersebut di atas menjadi bagian yang tidak terpisahkan
m

ub

dari Jawaban yang Tergugat dalilkan dalam Pokok Perkara ini sehingga
dianggap dinyatakan kembali dalam Bagian Pokok Perkara ini;
ka

ep

25. Bahwa Tergugat secara tegas menolak segala dalil yang diuraikan oleh
ah

Penggugat dalam Gugatannya tertanggal 30 Agustus 2012, kecuali hal–


R

hal yang secara tegas diakui kebenarannya oleh Tergugat;


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah25Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
26. Adapun dalil-dalil bantahan Tergugat terhadap dalil-dalil Gugatan

R
Penggugat dalam Pokok Perkara ini adalah berdasarkan alasan-alasan

si
sebagai berikut:

ne
ng
(i) Hubungan Hukum antara Penggugat (Peminjam) dan
Tergugat (Pemberi Pinjaman) adalah berdasarkan Perjanjian

do
gu Pinjam Meminjam(Loan Agreement);

In
A
(ii) Gugatan Penggugat tidak berdasar karena Perjanjian Pinjam
Meminjam (Loan Agreement) tanggal 30 Juli 2010 tidak
ah

bertentangan dengan Undang-undang No. 24 tahun 2009

lik
tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara dan Lagu
Kebangsaan;
am

ub
(iii) Gugatan Penggugat tidak berdasar karena Perjanjian Pinjam
ep
Meminjam (Loan Agreement) tanggal 30 Juli 2010 telah sesuai
k

dengan Undang-undang, Ketertiban Umum dan Kesusilaan;


ah

si
(iv) Gugatan Penggugat tidak berdasar karena Peminjaman Uang
yang diberikan Tergugat kepada Penggugat tidak tunduk pada

ne
ng

ketentuan Perpres No. 36 tahun 2010 jo. UU No.25 tahun


2007.

do
gu

Di bawah ini Tergugat akan menguraikan dalil-dalil bantahan tersebut di


atas secara lebih terinci.
In
A

(i) Hubungan Hukum antara Penggugat (Peminjam) dan Tergugat


ah

lik

(Pemberi Pinjaman) adalah Berdasarkan Perjanjian Pinjam


Meminjam(Loan Agreement) ;
m

ub

27. Bahwa perlu Tergugat uraikan terlebih dahulu mengenai hubungan


ka

hukum antara Penggugat dan Tergugat sehubungan dengan adanya


ep

Gugatan Penggugat dalam perkara a quo, di mana Tergugat adalah


ah

Pemberi Pinjaman, sedangkan Penggugat adalah Peminjam berdasarkan


R

Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement) tanggal 30 Juli 2010


es

dengan jumlah utang pokok sebesar US$ 4.999.500 (empat juta sembilan
M

ng

ratus sembilan puluh sembilan ribu lima ratus Dollar Amerika Serikat);
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah26Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
28. Bahwa hubungan hukum antara Tergugat dan Penggugat tersebut dapat

R
terlihat jelas dari ketentuan Pasal 1 Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan

si
Agreement) (Bukti T-1a) yang menyatakan sebagai berikut:

ne
ng
“The Lender will advance by way of loan to the Borrower the sum
of US$ 4.999.500 (four million nine hundred ninenty nine

do
gu thousands five hundred United States Dollars) subject to the terms
and conditions hereof (the “Loan”). The Loan shall be made by

In
A
Deposit into such bank account of the Borrower as the Borrower
shall designate in writing to the Lender. The Loan will be made
ah

solely for the purpose of financing the purchase of the Equipment,

lik
and the Borrower undertakes not to use the Loan for any other
purposes.”
am

ub
Sesuai dengan Terjemahan dari Penerjemah Tersumpah (Bukti T-1b):
ep
k

“Pemberi Pinjaman akan memberikan dana dengan cara pinjaman


ah

kepada Peminjam jumlah sebesar US$ 4.999.500 (empat juta


R

si
sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu lima ratus Dollar
Amerika Serikat)sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-

ne
ng

ketentuan perjanjian ini (“Pinjaman”). Pinjaman akan diberikan


dengan Setoran kedalam rekening bank Peminjam seperti yang

do
gu

diberitahukan secara tertulis oleh Peminjam kepada Pemberi


Pinjaman. Pinjaman akan diberikan semata-mata untuk tujuan
membiayai pembelian Peralatan, dan Peminjam berjanji untuk
In
A

tidak menggunakan Pinjaman untuk tujuan lainnya.”


(Huruf tebal dari Tergugat).
ah

lik

29. Bahwa dalam Surat Gugatannya pada butir I.3 halaman 2-3 Penggugat telah
m

ub

mengakui secara tegas bahwa berdasarkan Perjanjian Pinjam Meminjam


(Loan Agreement) tanggal 30 Juli 2010 tersebut, Penggugat telah menerima
ka

pinjaman uang dari Tergugat dengan jumlah utang pokok sebesar US$
ep

4.999.500 (empat juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu lima
ah

ratus Dollar Amerika Serikat), dan uang pinjamantersebut dimaksudkan


R

untuk membeli Peralatan (yakni alat-alat berat sebagaimana yang


es

didefinisikan dalam Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement), dan


M

ng

tidak akan dipergunakan untuk tujuan lainnya.


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah27Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
Sebagaimana diuraikan pada butir 23 tersebut di atas, berkenaan dengan

si
pemalsuan atas Invoice sebagai bukti pembelian Peralatan oleh

ne
ng
Penggugat, ternyata bahwa Pinjaman yang diberikan oleh Tergugat
kepada Penggugat berdasarkan Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan
Agreement) telah digunakan oleh Penggugat secara bertentangan

do
gu dengan tujuan diadakannya Pinjam Meminjam (Loan Agreement)
tersebut, yaitu bukan untuk membeli Peralatan;

In
A
30. Bahwa pokok keberatan dari Gugatan Penggugat atas penggunaan
ah

bahasa Inggris dalam Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement)

lik
adalah tidak berdasar dan sangatlah mengada-ada serta merupakan
upaya akal-akalan Penggugat dengan tidak beritikad baik mencoba
am

ub
melepaskan diri dari kewajibannya berdasarkan Pinjam Meminjam (Loan
Agreement) berupa pembayaran utang pokok dan bunganya kepada
ep
Tergugat; karena sebelumnya telah ada Perjanjian Pinjam Meminjam
k

(Loan Agreement) pada tanggal 10 November 2006 antara Penggugat


ah

dan Tergugat yang juga menggunakan bahasa Inggris (Bukti T-8);


R

si
31. Bahwa penggunaan bahasa Inggris dalam Perjanjian Pinjam Meminjam

ne
ng

(Loan Agreement) tanggal 30 Juli 2010 tersebut juga merupakan hasil


kesepakatan antara Penggugat dan Tergugat. Fakta ini didukung dengan

do
gu

tidak terdapat adanya suatu keberatan apapun dari Penggugat selama


proses pembuatan sampai ditandatanganinya Perjanjian Pinjam
Meminjam (Loan Agreement) tersebut. Bahkan selama proses tersebut
In
A

Penggugat dan Tergugat secara aktif melakukan komunikasi, termasuk


surat-menyurat, dengan menggunakan bahasa Inggris;
ah

lik

32. Bahwa sesuai dengan Pasal 8 huruf (b) dan huruf (d) Perjanjian Pinjam
m

ub

Meminjam (Loan Agreement), Penggugat juga telah secara tegas


memberikan pernyataan dan jaminan (representation and warranties)
ka

kepada Tergugat, yaitu, antara lain, bahwa penandatanganan dan


ep

pelaksanaan Pinjam Meminjam (Loan Agreement) oleh Penggugat tidak


ah

akan mengakibatkan pelanggaran terhadap undang-undang maupun


R

hukum yang berlaku. Pasal 8 huruf (b) dan huruf (d) Loan Agreement
es

(Perjanjian Pinjam Meminjam) selengkapnya menyatakan (Bukti T-1a):


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah28Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
“8. REPRESENTATION AND WARRANTIES

si
ne
ng
The Borrower has represents and warrants to Lender that:

do
gu
(b) The Borrower (i) is not in violation of its Articles of

In
A
Association, (ii) is not in default in any material respect which
such would affect the performance by the Borrower of its
ah

obligations under this Agreement, and no event has occurred

lik
which, with notice or lapse of time or both, would constitute
such a default in the due performance or observance of any
am

ub
term, covenant or condition contained in any other
agreement, contract or instrument to which it is a party or by
ep
which it is bound or to which any of its property or assets is
k

subject, (iii) has not violated in any material respect any law,
ah

ordinance, governmental rule, regulation or court decree to


R

si
which it or its property may be subject, and (iv) has not failed
to obtain and maintain in full force and effect any material

ne
ng

license, permit, certificate or other approval or authorization


necessary to the conduct of its business.

do
gu

(d) The execution, delivery and performance of this Agreement


In
A

by the Borrower will not conflict with or result in a breach or


violation of any of the terms or provisions of, or constitute a
ah

lik

default under any agreement, contract or instrument to which


the Borrower is a party or by which the Borrower is bound or
m

ub

to which any of the property or assets of the Borrower is


subject, nor will such actions result in any violation of the
ka

provisions of Articles of Association of the Borrower or any


ep

statute or any order, rule or regulation of any court or


ah

governmental agency or body having jurisdiction over the


R

Borrower and no consent, approval, authorization or order of,


es

or filing or registration with, any such court or governmental


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah29Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
agency or body is required for the execution, delivery and

R
performance of this Agreement by the Borrower.

si
…”

ne
ng
Sesuai dengan Terjemahan dari Penerjemah Tersumpah (Bukti T-1b):

do
gu “8. PERNYATAAN DAN JAMINAN

In
A
Peminjam menyatakan dan menjamin kepada Pemberi Pinjaman
bahwa:
ah

lik

am

ub
(b) Peminjam (i) tidak melanggar Anggaran Dasarnya, (ii) tidak
lalai dalam hal penting yang akan dapat mempengaruhi
ep
pelaksanaan oleh Peminjam atas kewajiban-kewajibannya
k

berdasarkan Perjanjian ini, dan tidak ada kejadian yang


ah

terjadi yang, dengan pemberitahuan atau lewatnya waktu


R

si
atau keduanya, akan merupakan kelalaian tersebut dalam
pelaksanaan atau kepatuhan memenuhi setiap persyaratan,

ne
ng

janji atau ketentuan yang termuat dalam perjanjian lainnya,


kontrak atau instrumen dalam mana dia adalah pihak atau

do
gu

oleh mana dia terikat atau pada mana suatu milik atau
assetnya terkait, (iii) tidak melanggar suatu hal penting dari
hukum, ordonansi, aturan pemerintah, peraturan atau
In
A

keputusan pengadilan pada mana dia atau miliknya terkait,


dan (iv) tidak lalai untuk memperoleh dan menjaga
ah

lik

sepenuhnya keberlakuan lisensi, perijinan, pernyataan yang


penting atau persetujuan atau wewenang lainnya yang
m

ub

diperlukan untuk melakukan usahanya.



ka

ep

(d) Penandatanganan, penyerahan dan pelaksanaan Perjanjian


ah

ini oleh Peminjam tidak bertentangan dengan atau


R

mengakibatkan pelanggaran atau pelanggaran atas syarat-


es

syarat atau ketentuan—ketentuan dari, atau merupakan


M

ng

sebuah kelalaian berdasarkan suatu perjanjian, kontrak atau


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah30Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
instrumen pada mana Peminjam adalah pihak atau oleh

R
mana Peminjam terikat atau pada mana suatu milik atau aset

si
Peminjam terkait, ataupun tindakan—tindakan demikian tidak

ne
ng
akan mengakibatkan suatu pelanggaran dan ketentuan-
ketentuan dan Anggaran Dasar Peminjam atau suatu
undang-undang atau perintah, aturan atau peraturan dari

do
gu suatu pengadilan atau badan pemerintahan atau badan yang
mempunyai kewenangan hukum atas Peminjam dan tidak

In
A
ada ijin, persetujuan, wewenang atau perintah dari, atau
pengajuan tuntutan atau pendaftaran pada sebuah
ah

pengadilan atau badan pemerintahan atau badan yang

lik
diperlukan untuk penandatanganan, penyerahan dan
pelaksanaan Perjanjian ini oleh Peminjam.
am

ub
…”
ep
33. Bahwa berdasarkan uraian-uraian Tergugat di atas, tindakan Penggugat
k

yang mencoba untuk membatalkan Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan


ah

Agreement) dengan alasan Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan


R

si
Agreement) tidak memenuhi persyaratan formal yang ditetapkan dalam
Pasal 31 Undang-undang No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa,

ne
ng

Lambang Negara dan Lagu Kebangsaan karena Perjanjian tersebut


hanya menggunakan bahasa Inggris, juga telah bertentangan dengan

do
gu

janji Penggugat sendiri yang secara tegas tercantum dalam Perjanjian


Pinjam Meminjam (Loan Agreement) bahwa kewajiban-kewajibannya
kepada Tergugat menurut Perjanjian tersebut adalah sah. Dengan
In
A

demikian, Penggugat telah cidera janji (wanprestasi) dan tidak


melaksanakan perjanjian dengan itikad baik. Meskipun telah diketahui
ah

lik

bahwa dalam dunia usaha dapat dipegangnya janji itu amat penting bagi
tercapainya kepastian hukum yang merupakan suatu sendi yang mutlak
m

ub

dari suatu tata hukum yang baik. Lihat Prof. R. Subekti, S.H. (mantan
Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia), dalam bukunya “Aspek-
ka

aspek Hukum Perikatan Nasional,” Citra Aditya Bakti, Bandung, 1992,


ep

halaman 6 yang menyatakan (Bukti T-9):


ah

“… Yang dimaksudkan adalah bahwa, dengan diletakkannya


es

kepercayaan pada perkataannya, orang itu ditingkatkan


M

ng

martabatnya setinggi-tingginya sebagai Manusia. Kita akan


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah31Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengatakannya: Meletakkan kepercayaan pada perkataan seorang

R
berarti menganggap orang itu sebagai ksatriya.

si
ne
ng
Memanglah benar apa yang dikatakan oleh Prof. Eggens itu, bahwa
ketentuan yang mengharuskan orang dapat dipegang ucapannya,
adalah suatu tuntutan kesusilaan dan memanglah benar bahwa

do
gu kalau orang ingin dihormati sebagai manusia, ia harus dapat
dipegang perkataannya, namun Hukum yang harus

In
A
menyelenggarakan ketertiban dan menegakkan keadilan dalam
masyarakat, memerlukan asas konsensualisme itu demi untuk
ah

tercapainya kepastian hukum. Bahwa orang yang hidup dalam suatu

lik
masyarakat yang teratur harus dapat ‘dipegang mulutnya’ itu
merupakan suatu tuntutan kepastian hukum yang adalah suatu
am

ub
sendi yang mutlak dari suatu tata-hukum yang baik.”
ep
34. Bahwa sebagaimana telah diakui sendiri secara tegas oleh Penggugat
k

dalam Surat Gugatannya (butir II halaman 4), persoalan penggunaan


ah

bahasa Inggris dalam perjanjian adalah merupakan persoalan


R

si
persyaratan formal, sedangkan dalam Undang-undang No. 24 Tahun
2009 tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara dan Lagu Kebangsaan

ne
ng

tidak ada satu ketentuan atau pasal pun yang mengatur sanksi
seandainya perjanjian yang dibuat oleh pihak swasta Indonesia dengan

do
gu

pihak asing hanya menggunakan bahasa Inggris, apalagi sanksi


kebatalan perjanjian. Pasal 31 Undang-undang No. 24 Tahun 2009
tersebut hanya menyatakan:
In
A

“(1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam nota kesepahaman


ah

lik

atau perjanjian yang melibatkan lembaga negara, instansi


Pemerintah Republik Indonesia, lembaga swasta Indonesia
m

ub

atau perseorangan warga negara Indonesia.


ka

(2) Nota kesepahaman atau perjanjian sebagaimana dimaksud


ep

pada ayat (1) yang melibatkan pihak asing ditulis juga dalam
ah

bahasa nasional pihak asing tersebut dan/atau bahasa


R

Inggris.”
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah32Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Selanjutnya, Pasal 40 Undang-undang No. 24 Tahun 2009 tersebut

R
menyatakan:

si
ne
ng
“Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunaan Bahasa Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 sampai dengan Pasal 39
diatur dalam Peraturan Presiden.”

do
gu
35. Bahwa sebagaimana yang akan diuraikan di bawah, menurut Hukum

In
A
Perjanjian yang berlaku di Indonesia, yang dimaksud dengan sebab yang
halal dalam persyaratan sahnya perjanjian menurut Pasal 1320 KUH
ah

Perdata adalah mengenai isi perjanjian itu sendiri, dan bukan mengenai

lik
soal persyaratan formal suatu perjanjian. Pembuat Undang-undang No.
24 Tahun 2009 tidak bermaksud untuk membuat batal suatu perjanjian
am

ub
karena semata-mata menggunakan bahasa Inggris tanpa disertai dengan
versi bahasa Indonesianya. Lihat antara lain:
ep
k

a. Pendapat dan uraian-uraian Prof. Subekti, S.H. (mantan Ketua


ah

Mahkamah Agung RI) dalam bukunya “Hukum Perjanjian”,


R

si
Cetakan XIV, PT Intermasa, Jakarta, 1992, halaman 19-20, yang
menyatakan (Bukti T-10):

ne
ng

“Akhirnya oleh Pasal 1320 Kitab Undang-undang Hukum

do
gu

Perdata tersebut di atas, ditetapkan sebagai syarat keempat


untuk suatu perjanjian yang sah adanya suatu sebab yang
halal. Dengan sebab (bahasa Belanda oorzaak, bahasa latin
In
A

causa) ini dimaksudkan tiada lain dari pada isi perjanjian.


Dengan segera harus dihilangkan suatu kemungkinan salah
ah

lik

sangka, bahwa sebab itu adalah sesuatu yang menyebabkan


seseorang membuat perjanjian yang termaksud. Bukan itu
m

ub

yang dimaksudkan oleh Undang-undang dengan sebab yang


halal itu. Sesuatu yang menyebabkan seorang membuat
ka

suatu perjanjian atau dorongan jiwa untuk membuat suatu


ep

perjanjian pada asasnya tidak diperdulikan oleh undang-


ah

undang. Hukum pada asasnya tidak menghiraukan apa yang


R

berada dalam gagasan seseorang atau apa yang dicita-


es

citakan seorang. Yang diperhatikan oleh hukum atau undang-


M

ng

undang hanyalah tindakan orang-orang dalam masyarakat.


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah33Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Misalnya, saya membeli rumah karena saya mempunyai

R
simpanan uang dan saya takut kalau-kalau dalam waktu

si
singkat akan ada suatu tindakan moneter pemerintah atau

ne
ng
nilai uang akan terus menurun. Atau menjual mobil saya,
karena harga alat-alat mobil sudah sangat mahal. Gagasan,
cita-cita, perhitungan yang menjadi dorongan untuk

do
gu melakukan perbuatan-perbuatan tadi bagi undang-undang
tidak penting.

In
A
Jadi, yang dimaksudkan dengan sebab atau causa dari suatu
ah

perjanjian adalah isi perjanjian itu sendiri. Dalam suatu

lik
perjanjian jual beli isinya adalah: Pihak yang satu
menghendaki uang. Dalam perjanjian sewa-menyewa: Satu
am

ub
pihak mengingini kenikmatan sesuatu barang, pihak yang lain
menghendaki uang. Dengan demikian, kalau seseorang
ep
membeli pisau di toko dengan maksud untuk membunuh
k

orang dengan pisau tadi, jual beli pisau tersebut mempunyai


ah

suatu sebab atau causa yang halal, seperti jual beli barang-
R

si
barang lain. Lain halnya, apabila soal membunuh itu
dimasukkan dalam perjanjian, misalnya: Si penjual hanya

ne
ng

bersedia menjual pisaunya, kalau si pembeli membunuh


orang. Isi perjanjian ini menjadi sesuatu yang terlarang.”

do
gu

b. Pendapat dan uraian-uraian Prof. Dr. Wirjono Prodjodikoro, S.H.


(mantan Ketua Mahkamah Agung RI) dalam bukunya “Azas-azas
In
A

Hukum Perjanjian”, Cetakan ke-IX, Mandar Maju, Bandung, 2011,


halaman 37-38, yang menyatakan (Bukti T-11):
ah

lik

“Dalam pandangan saya, causa dalam Hukum Perjanjian


m

ub

adalah isi dan tujuan suatu persetujuan, yang menyebabkan


adanya persetujuan itu.
ka

ep

Pertama-tama harus dikemukakan, bahwa causa berlainan


ah

daripada “motief”, alasan pendorong untuk sesuatu. Alasan


R

pendorong ini berada dalam batin seorang, maka dalam alam


es

Hukum tidak berarti sebagai hakekat. Seperti diketahui,


M

ng

Hukum mengatur tingkah laku orang-orang dalam


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah34Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
masyarakat. Soal kebatinan menginjak lapangan keagamaan

R
dan kesusilaan, yang pada hakekatnya agak lain dari pada

si
lapangan Hukum. Bahwa selalu ada saling mempengaruhi

ne
ng
diantara dua lapangan tersebut, adalah betul, akan tetapi ini
adalah perkara lain.

do
gu Dengan suatu penentuan arti kata dari causa, yang saya
kemukakan diatas, agaknya mudah dapat dimengerti, bahwa

In
A
tidak mungkin ada suatu persetujuan yang tidak mempunyai
causa, oleh karena causa sebetulnya isi dari persetujuan,
ah

dan tiap-tiap persetujuan tentu mempunyai isi, bagaimanapun

lik
sedikit atau kecilnya. Suatu persetujuan bukanlah suatu
tempat yang diisi, melainkan berupa isi itu sendiri.
am

ub
Kalau misalnya seorang A berjanji akan memberi uang
ep
kepada B, dengan tidak disebutkan untuk apa pemberian
k

uang itu, maka mungkin ada setengah orang yang


ah

menamakan perjanjian itu tidak mempunyai causa. Akan


R

si
tetapi sebetulnya yang dimaksudkan oleh orang itu, bukan
lah causa, melainkan “motief”. alasan pendorong, yang saya

ne
ng

sebutkan diatas; dan alasan pendorong itu pada hakekatnya


tidak perlu dipedulikan, oleh karena pada hakekatnya tidak

do
gu

masuk lapangan Hukum. Dan dalam hal ini causanya tak lain
tak bukan ialah janji Si A untuk memberikan uang kepada B.
Sebetulnya “motief” tentunya ada, kecuali kalau A adalah
In
A

orang gila. Dan motel ini tidak perlu diketahui. Barangkali


motief ini ialah keinginan belaka dari si A untuk melihat si B
ah

lik

senang setelah menerima uang itu.


m

ub

Dalam pasal 1320 ke-4 B.W. yang rnenyebutkan causa yang


diperbolehkan (geoorloofde corzaak) sebagai salah satu
ka

syarat dari suatu persetujuan, titik berat berada pada


ep

perkataan “geoorloofde” (diperbolehkan), tidak pada


ah

perkataan “oorzaak (causa). Maka pasal tersebut berarti,


R

bahwa untuk sahnya suatu persetujuan causanya harus


es

diperbolehkan. Dan sebagai penjelasan dapat dianggap


M

ng

pasal 1337 B.W. yang mengatakan, bahwa causa adalah


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah35Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak diperbolehkan, apabila dilarang oleh undang-undang

R
atau apabila bertentangan dengan kesusilaan atau dengan

si
ketertiban umum.

ne
ng
Suatu larangan dalam undang-undang yang selayaknya
merupakan halangan untuk membuat suatu persetujuan yang

do
gu bersifat melanggar larangan itu. Misalnya seorang berjanji
akan membunuh orang lain atau akan mencuri barang-

In
A
barang milik orang lain. Dua-duanya perbuatan ini dilarang
dengan ancaman hukuman pidana dalam pasal 338 dan
ah

pasal 362 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (K.U.H.P.):

lik
Maka larangan causa seperti ini adalah terang layaknya dan
mudah tampaknya.”
am

ub
c. Mantan Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial, Mariana
ep
Sutadi yang menyatakan dalam diskusi bertajuk “Pembatalan
k

Kontrak Berbahasa Asing” yang diadakan oleh Hukumonline pada


ah

Rabu, 16 Desember 2009 (Bukti T-10), bahwa kata ”causa” atau


R

si
kausa secara letterlijk diartikan sebagai sebab. Namun menurut
Beliau dilihat dari riwayatnya, kata ”causa” berarti tujuan perjanjian

ne
ng

yang dikehendaki para pihak. Dengan demikian menunjuk pada


materi perjanjian. Materi perjanjian adalah isi perjanjian, bukan

do
gu

penggunaan bahasanya. Menurut Mariana Sutadi, kausa yang


tidak halal itu harus merujuk pada hal yang dilarang undang-
undang atau apabila bertentangan dengan kesusilaan dan
In
A

ketertiban umum. Rujukan itu ditentukan dalam Pasal 1337


KUHPerdata. Menurut Mariana Sutadi, dalam konteks perjanjian
ah

lik

berbahasa asing, syarat tersebut tidak bisa dipakai untuk


melakukan pembatalan terhadap perjanjian tersebut;
m

ub

36. Bahwa dengan demikian sangat jelas Gugatan Penggugat untuk


ka

membatalkan Loan Agreement (Perjanjian Pinjam Meminjam) adalah


ep

tidak sesuai undang-undang dan keliru karena menganggap persoalan


ah

penggunaan bahasa dalam perjanjian sebagai persoalan sebab yang


R

halal atau yang dilarang oleh undang-undang. Berdasarkan ketentuan


es

Pasal 31 ayat (2) Undang-undang No. 24 Tahun 2009, yang dikutip pada
M

ng

butir 34 di atas, jelas sekali pula bahwa semata-mata penggunaan


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah36Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bahasa Inggris dalam Loan Agreement bukan merupakan sebab yang

R
tidak halal atau dilarang oleh undang-undang;

si
ne
ng
37. Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat tersebut
mengabulkan Gugatan Penggugat, maka akan sangat tidak memenuhi
rasa keadilan karena Penggugat telah mengikatkan dirinya pada

do
gu Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement) dengan Tergugat dan
Penggugat telah menikmati uang pinjaman sehingga sudah

In
A
sepatutnyalah menaati asas pacta sunt servanda. Sesuai dengan asas
tersebut, Penggugat justru sebaliknya harus bertanggung jawab dan
ah

membayar utang pokok serta bunganya sesuai dengan perjanjian kepada

lik
Tergugat sebagai akibat Penggugat tidak melakukan kewajibannya
kepada Tergugat sesuai dengan yang telah disepakati kedua pihak dalam
am

ub
Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement);/’;
ep
38. Bahwa Penggunaan bahasa Inggris dalam Perjanjian Pinjam Meminjam
k

(Loan Agreement) tersebut juga merupakan hasil kesepakatan antara


ah

Penggugat dan Tergugat. Fakta ini didukung dengan tidak terdapat


R

si
adanya suatu keberatan apapun dari Penggugat selama proses
pembuatan sampai ditandatanganinya Perjanjian Pinjam Meminjam

ne
ng

(Loan Agreement) tersebut. Bahkan selama proses tersebut Penggugat


dan Tergugat telah melakukan surat menyurat dengan menggunakan

do
gu

bahasa Inggris. Alasan Penggugat mengenai keterlambatan penyerahan


terjemahan bahasa Indonesia atas Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan
Agreement) adalah alasan yang tidak berdasar dan sangat mengada-
In
A

ada. Tergugat telah lama menyediakan Penggugat terjemahan bahasa


Indonesia Loan Agreement tersebut dan tidak ada berita atau keluhan
ah

lik

apa pun dari Penggugat mengenai hal ini;


m

ub

39. Bahwa berdasarkan dalil-dalil Tergugat yang diuraikan di atas, Perjanjian


Pinjam Meminjam (Loan Agreement) tanggal 30 Juli 2010 antara
ka

Penggugat dan Tergugat adalah Perjanjian yang sah dan mengikat para
ep

pihak;
ah

40. Oleh karena itu, berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas sudah


es

sepatutnya Gugatan Penggugat ditolak oleh Majelis Hakim yang mulia


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah37Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pada Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Di bawah ini Penggugat akan

R
menguraikan secara lebih rinci Jawaban Tergugat.

si
ne
ng
(ii) Gugatan Penggugat Tidak Berdasar karena Perjanjian Pinjam
Meminjam (Loan Agreement) Tanggal 30 Juli 2010 Tidak
Bertentangan dengan Undang-undang No 24 tahun 2009 tentang

do
gu Bendera, Bahasa, Lambang Negara dan Lagu Kebangsaan

In
A
41. Bahwa Tergugat menolak secara tegas dalil Penggugat pada butir 9-10
halaman 5 posita gugatannya, yang mendalilkan Perjanjian Pinjam
ah

Meminjam (Loan Agreement) telah tidak memenuhi ketentuan formil

lik
Undang-undang, sebagaimana Tergugat kutip di bawah ini:
am

ub
“9. Bahwa Pasal 31 ayat (1) Undang-undang Nomor 24 tahun 2009
tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara dan Lagu
ep
Kebangsaan telah secara tegas menyatakan:
k
ah

“Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam nota kesepahaman


R

si
atau perjanjian yang melibatkan lembaga negara, instansi
pemerintah Republik Indonesia, lembaga swasta Indonesia

ne
ng

atau perseorangan warga Negara Indonesia”

do
gu

10. Bahwa oleh karena Loan Agreement dibuat dengan tidak


menggunakan bahasa Indonesia melainkan hanya dibuat dalam
In
A

bahasa Inggris, maka berdasarkan Pasal 31 ayat (1) Undang-


undang No.24 tahun 2009, Loan Agreement Batal Demi Hukum atau
ah

lik

setidak-tidaknya tidak memiliki kekuatan hukum mengikat (Null and


void; Nietig);”
m

ub

42. Bahwa sebagaimana yang disebut dalam butir 41 di atas, dalil-dalil


ka

posita Gugatan Penggugat pada pokoknya mendalilkan bahwa atas


ep

Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement) yang hanya dibuat dalam


ah

versi bahasa Inggris adalah batal demi hukum atau setidak-tidaknya tidak
R

memiliki kekuatan hukum mengikat;


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah38Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
43. Bahwa dalil-dalil posita Penggugat tersebut di atas adalah dalil yang

R
sangat keliru, tidak berdasar dan mengada-ada sehingga sudah

si
sepatutnyalah Majelis Hakim yang Mulia menolak dalil-dalil Penggugat

ne
ng
tersebut karena alasan-alasan sebagai berikut:

a. UU No. 24 Tahun 2009 tidak memberikan sanksi kebatalan bagi

do
gu perjanjian yang hanya menggunakan bahasa Inggris karena
pembuat undang-undang tersebut memang tidak bermaksud untuk

In
A
membuat batal perjanjian yang demikian;
ah

b. Tidak semua kewajiban yang ditetapkan dalam suatu undang-

lik
undang selalu harus mempunyai sanksi; padahal tidak demikian
keadaannya dan dalam Ilmu Pengetahuan Hukum juga dikenal
am

ub
adanya norma hukum yang tanpa sanksi hukum karena sanksi
bukan merupakan unsur esensial dari kaidah hukum;
ep
k

c. Menurut hukum, persoalan tidak dipenuhinya syarat formal suatu


ah

perjanjian akan membuat perjanjian yang bersangkutan menjadi


R

si
batal demi hukum hanya jika undang-undang yang meletakkan
kewajiban tersebut secara tegas menetapkan sanksi kebatalan

ne
ng

atas kelalaian memenuhi kewajiban tersebut.

do
gu

Tergugat akan menguraikan alasan-alasan tersebut di atas secara lebih


rinci di bawah ini;
In
A

Ad. a. UU No. 24 Tahun 2009 Tidak Memberikan Sanksi Kebatalan


bagi Perjanjian yang Hanya Menggunakan Bahasa Inggris
ah

lik

karena Pembuat Undang-undang Tersebut Memang Tidak


Bermaksud untuk Membuat Batal Perjanjian yang Demikian
m

ub
ka

44. Bahwa tidak terdapat satu ketentuan pun dalam UU No. 24/2009 yang
ep

menyatakan bahwa Perjanjian yang tidak menggunakan bahasa


ah

Indonesia akan mengakibatkan perjanjian tersebut batal demi hukum;


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah39Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
45. Bahwa pembuat UU No. 24 Tahun 2009 memang tidak bermaksud untuk

R
memberikan sanksi kebatalan bagi perjanjian yang hanya menggunakan

si
bahasa Inggris. Hal ini sesuai dengan bukti-bukti berikut:

ne
ng
a. Surat resmi dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia No:
M.HH.UM.01.01-35 tanggal 28 Desember 2009 Perihal Permohonan
klarifikasi atas implikasi dan pelaksanaan Undang-undang No. 24

do
gu tahun 2009 (Bukti T-11) yang membuktikan bahwaPemerintah RI
sendiri dalam hal ini diwakili oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi

In
A
Manusia sebagai bagian dari pembuat Undang-undang telah
menyatakan bahwa penggunaan bahasa asing dalam Perjanjian
ah

bukanlah tindakan yang mengakibatkan Perjanjian menjadi batal demi

lik
hukum. Dalam suratnya tersebut, Menteri Hukum dan HAM juga
menyatakan
am

ub
”Dengan demikian, perjanjian yang dibuat dengan versi bahasa
Inggris tersebut tetap sah atau tidak batal demi hukum atau tidak
ep
dapat dibatalkan, karena pelaksanaan Pasal 31 Undang-undang
k

tersebut menunggu sampai dikeluarkannya Peraturan Presiden


ah

sebagaimana ditentukan dalam Pasal 40 UU Nomor 24 Tahun 2009.


R

si
Selain itu, sesuai dengan asas peraturan perundang-undangan yang
berlaku, setiap peraturan perundang-undangan yang disahkan atau

ne
ng

ditetapkan dan kemudian diundangkan, maka peraturan perundang-


undangan tersebut berlaku setelah diundangkan sampai peraturan

do
gu

terebut dicabut. Artinya, peraturanperundang-undangan hanya


berlaku ke depan dan tidak boleh berlaku surut sehingga semua
perjanjian yang dibuat sebelum Peraturan Presiden diundangkan tidak
In
A

perlu disesuaikan atau menyesuaikan penggunaan bahasa Indonesia


yang ditentukan di dalam Peraturan Presiden tersebut.
ah

lik

Terkait dengan asas kebebasan berkontrak maka para pihak pada


dasarnya secara formal bebas menyatakan apakah bahasa yang
m

ub

digunakan dalam kontrak adalah bahasa Indonesia atau bahasa


ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah40Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Indonesia. Jika hal itu wajib dilakukan (menggunakan dua versi

R
bahasa), maka para pihak juga bebas menyatakan bahwa jika

si
terdapat perbedaan penafsiran terhadap kata, frase atau kalimat

ne
ng
dalam perjanjian, maka para pihak bebas memilih bahasa mana yang
dipilih untuk mengartikan kata, frase, atau kalimat yangmenimbulkan
penafsiran tersebut.Klausula yang lazim digunakan dalam perjanjian,

do
gu misalnya ‘dalam hal terjadi perbedaan penafsiran terhadap kata,
frase, atau kalimat dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dalam

In
A
perjanjian ini, maka yang digunakan dalam menafsirkan kata, frase,
atau kalimat dimaksud adalah versi bahasa Inggris.’
ah

lik
Demikian pendapat kami, atas perhatian Saudara kami ucapkan
terima kasih.”
am

ub
b. Pendapat Legal Drafter atau Pembuat Undang-undang yaitu
ep
Dewan Perwakilan Rakyat (”DPR”) seperti yang disampaikan oleh
k

Lukman Hakim, anggota Komisi X DPR, dalam artikel di


ah

Hukumonline, ”Kontrak Non Berbahasa Indonesia Tak Batal Demi


R

si
Hukum ” dalam Seminar ”Implikasi Hukum Kewajiban Kontrak
Berbahasa Indonesia dalam Dunia Usaha” yang diselenggarakan

ne
ng

oleh Hukumonline tanggal 8 Oktober 2009, yang diunduh dari


website www.hukumonline.com pada tanggal 8 Maret 2013, pukul

do
gu

15.00 WIB (Bukti T-12), yang menyatakan sebagai berikut:

“Anggota Komisi X DPR, Lukman Hakim mengakui


In
A

Penyusunan pasal itu bersifat politis. Hanya untuk


mendorong penggunaan bahasa Indonesia dan menjunjung
ah

lik

bahasa Indonesia sebagai bahasa Persatuan. “Makanya tidak


ada sanksi”... Lukman menerangkan kata “wajib” dalam Pasal
m

ub

31 lebih bersifat anjuran...”


ka

46. Bahwa berkaitan dengan kewajiban penggunaan bahasa Indonesia


ep

dalam perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 31 UU No. 24 Tahun


ah

2009, banyak sarjana hukum lain yang berpendapat penggunaan bahasa


R

Inggris semata-mata dalam perjanjian tidak mengakibatkan perjanjian


es

secara otomatis menjadi batal demi hukum. Hal ini dapat dilihat antara
M

ng

lain dari:
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah41Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
a. Pendapat Prof. Hikmahanto Juwana, S.H., LL.M, Ph.D (Guru

si
Besar Ilmu Hukum Universitas Indonesia), yang menegaskan

ne
ng
bahwa penggunaan bahasa asing dalam Perjanjian tidak serta
merta membuat Perjanjian batal demi hukum, dalam makalahnya
yang berjudul “Kewajiban Penggunaan Bahasa Indonesia dalam

do
gu Kontrak Bisnis Internasional” dalam Seminar ”Implikasi Hukum
Kewajiban Kontrak Berbahasa Indonesia dalam Dunia Usaha”

In
A
yang diselenggarakan oleh Hukumonline pada tanggal 8 Oktober
2009, halaman 6-7 (Bukti T-13), yang menyatakan sebagai berikut:
ah

lik
“...Pertama, kata wajib dalam Pasal 31 tidak serta merta
membatalkan kontrak yang tidak menggunakan bahasa
am

ub
Indonesia atau melakukannya dalam dua bahasa. Wajib di
sini harus diterjemahkan sebagai keharusan untuk
ep
menggunakan bahasa Indonesia tanpa konsekuensi batalnya
k

kontrak bila belum atau tidak ada bahasa Indonesianya.


ah

si
Dalam konteks ini Pengadilan sebagai pihak yang dimintai
permohonan dan harus memutus bila menerima permohonan

ne
ng

untuk membatalkan kontrak atas dasar kontrak tidak


menggunakan bahasa Indonesia. Di Indonesia, kerap bila

do
gu

salah satu pihak tidak dapat memenuhi prestasi terhadap


pihak lain, atau sebagai upaya untuk tidak mengakui putusan
arbitrase maka dilakukan upaya pembatalan atas kontrak
In
A

yang dibuat.
ah

lik

Bila kontrak dibatalkan oleh Pengadilan maka


konsekuensinya adalah kontrak dianggap tidak pernah ada.
m

ub

Tentu ini merupakan celah yang bisa digunakan oleh


pengacara. Sikap hakim harus jelas yaitu tidak akan
ka

membatalkan kontrak atas dasar tidak menggunakan bahasa


ep

Indonesia.
ah

Keberatan atas kewajiban menggunakan Bahasa Indonesia


es

tentu sama sekali tidak berarti tidak bangga terhadap


M

ng

penggunaan bahasa Indonesia. Keberatan lebih karena


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah42Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kewajiban penggunaan bahasa Indonesia akan menimbulkan

R
komplikasi dari segi hukum.

si
ne
ng
Untuk sementara waktu ada sejumlah solusi agar tidak
memunculkan ketidakpastian hukum. Inti dari solusi yang
ditawarkan adalah kewajiban penggunaan bahasa Indonesia

do
gu bukan merupakan Kaedah Memaksa yang dapat
membatalkan kontrak.

In
A
Dalam kontrak terkait dengan penggunaan bahasa Indonesia
ah

tidak ada pihak yang lemah yang harus dilindungi layaknya

lik
UU Perlindungan Konsumen atau UU Ketenagakerjaan.”
(Huruf tebal dari Tergugat);
am

ub
b. Frisca Cristi, “Akibat Hukum Berbahasa Indonesia terhadap
ep
Perjanjian Berdasarkan Pasal 31 UU No. 24 tahun 2009,” Tesis
k

pada Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010, halaman 58-


ah

59, yang menyatakan (Bukti T-16):


R

si
“Sudah menjadi pengetahuan hukum yang umum bahwa jika

ne
ng

syarat objektif perjanjian dalam pasal 1320 KUHPerdata tidak


dipenuhi berakibat perjanjian tersebut Batal Demi Hukum. Hal

do
gu

ini sudah ditentukan oleh KUHPerdata sendiri dalam pasal


1335 yang berbunyi: Suatu persetujuan tanpa sebab, atau
yang telah dibuat karena sesuatu causa yang palsu atau
In
A

terlarang, tidak mempunyai kekuatan”.


ah

lik

Pengertian Causa bukanlah sebab seperti dalam pengertian


Hukum Pidana. Causa dalam hukum perjanjian adalah isi dari
m

ub

perjanjian. Bandingkan dengan Pendapat Prof. Wirjono


Prodjodikoro dan Prof. Subekti. Hal ini dikarenakan apa yang
ka

menjadi motif atau alasan seseorang untuk membuat


ep

perjanjian tidak diperhatikan oleh undang-undang. Pada


ah

kenyataannya yang berwenang untuk menguji apakah isi dari


R

suatu perjanjian tidak bertentangan dengan undang-undang,


es

ketertiban umum dan kesusilaan adalah hakim.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah43Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jadi yang dilarang oleh Pasal 1320 KUHPerdata adalah jika

R
isi perjanjian yang dibuat bertentangan dengan undang-

si
undang tertentu. Dengan demikian jika suatu perjanjian, yang

ne
ng
memenuhi ketentuan dalam pasal 31 Undang-undang Nomor
24 Tahun 2009, kemudian tidak dibuat dalam Bahasa
Indonesia tidak otomatis melanggar syarat sahnya perjanjian

do
gu kecuali jika isinya bertentangan dengan undang-undang
tertentu yang berlaku pada waktu tertentu, misalnya isi

In
A
perjanjiannya adalah melakukan aborsi dimana jelas-jelas
aborsi dilarang oleh Kitab Undang-undang Hukum Pidana.
ah

lik
Jadi kesimpulannya pelanggaran pasal 31 Undang-undang
Nomor 24 Tahun 2009 tidak melanggar syarat objektif sahnya
am

ub
suatu perjanjian, yaitu causa yang halal, sebagaimana diatur
dalam pasal 1320 KUHPerdata.”
ep
k

47. Bahwa sesuai dengan asas pacta sunt servanda berdasarkan Pasal 1338
ah

ayat (1) Kitab Undang-undang Hukum Perdata apabila para pihak telah
R

si
menyepakati ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Pinjam Meminjam
(Loan Agreement), maka dengan demikian ketentuan-ketentuan tersebut

ne
ng

akan berlaku dan mengikat para pihak seperti layaknya undang-undang.


Untuk lengkapnya Tergugat mengutip Pasal 1338 Kitab Undang-undang

do
gu

Hukum Perdata yang menyatakan sebagai berikut:

“Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai


In
A

undang-undang bagi mereka yang membuatnya.”


ah

lik

48. Bahwa dengan menandatangani Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan


Agreement) maka Penggugat harus dianggap mengetahui dan mengerti
m

ub

serta menerima isi dari Perjanjian Pinjam Meminjam(Loan Agreement)


tersebut dan dengan demikian ketentuan dari Perjanjian Pinjam
ka

Meminjam (Loan Agreement) adalah berlaku dan mengikat bagi


ep

Penggugat, walaupun Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement)


ah

tersebut dibuat dalam bahasa Inggris;


R

es

49. Bahwa dengan demikian nyata-nyata gugatan Penggugat adalah tidak


M

ng

berdasar, mengada-ada dan sengaja dipaksakan untuk semata-mata


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah44Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mencoba mangkir dari kewajibannya untuk membayar utang kepada

R
Tergugat, sehingga sudah sepatutnya Majelis Hakim yang mulia menolak

si
gugatan Penggugat;

ne
ng
Ad. b. Tidak Semua Kewajiban yang Ditetapkan dalam suatu Undang-
undang Selalu Harus Mempunyai Sanksi; Dalam Ilmu

do
gu Pengetahuan Hukum juga Dikenal Adanya Norma Hukum yang
Tanpa Sanksi Hukum, karena Sanksi Bukan Merupakan Unsur

In
A
Esensial dari Kaidah Hukum
ah

50. Bahwa dalil Penggugat untuk mencoba membatalkan Perjanjian Pinjam

lik
Meminjam (Loan Agreement) dengan alasan bertentangan dengan Pasal
31 Undang-undang No. 24 Tahun 2009, dalam undang-undang mana
am

ub
tidak terdapat sanksi apa pun jika perjanjian tidak ada versi bahasa
Indonesianya, maka Penggugat telah keliru menganggap bahwa seolah-
ep
olah semua kewajiban yang ditetapkan dalam suatu undang-undang
k

selalu mempunyai sanksi, meskipun diketahui tidak demikian


ah

keadaannya. Tidak setiap norma hukum dalam undang-undang disertai


R

si
dengan sanksi, karena sanksi bukan merupakan unsur esensial dari
kaidah atau norma hukum. Hal ini dapat dilihat dari pendapat para ahli

ne
ng

hukum, antara lain:

do
gu

a. Pendapat Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, S.H, Mengenal Hukum


Suatu Pengantar, halaman 23-24 dan halaman 25 alinea 2,
Cahaya Atma Pustaka, Yogyakarta, 2010, yang menyatakan (Bukti
In
A

T-17):
ah

lik

“Tidak setiap kaidah hukum disertai dengan sanksi. Kaidah


hukum tanpa sanksi ini disebut lex imperfecta. Ketentuan
m

ub

yang tercantum dalam Pasal 298 BW misalnya, yaitu bahwa


seorang anak berapa pun umurnya wajib menghormati dan
ka

menyegani orang tuanya, merupakan lex imperfecta.


ep

Ketentuan ini tidak ada sanksinya.


ah

Tidak semua pelanggaran kaidah dapat dipaksakan


es

sanksinya. Beberapa kewajiban tidak dapat dituntut


M

ng

pemenuhannya menurut hukum secara paksa. Ini terjadi,


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah45Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
misalnya, dengan kewajiban yang berhubungan dengan apa

R
yang dinamakan perikatan alamiah (obligatio naturalis,

si
natuurlijke verbintenis), suatu perikatan yang tidak ada akibat

ne
ng
hukumnya. Jadi, ada perikatan yang mempunyai akibat
hukum, yang disebut perikatan perdata (obligatio civilis), yang
apabila tidak dipenuhi dapat diajukan ke pengadilan; danada

do
gu perikatan yang tidak mempunyai akibat hukum atau disebut
juga perikatan alamiah. Adapun yang dimaksudkan dengan

In
A
perikatan pada umumnya adalah hubungan hukum dalam
hukum harta kekayaan yang menimbulkan hak bagi pihak
ah

yang satu atas suatu prestasi dari pihak yang lain, sedangkan

lik
pihak yang lain wajib melakukan prestasi untuk pihak
satunya. Jadi, perikatan alamiah adalah perikatan yang boleh
am

ub
dikatakan tidak sempurna, yang tidak dapat dipaksakan
pelaksanaannya menurut hukum. Ini terjadi, misalnya, pada
ep
kewajiban yang timbul dari perjanjian mengenai permainan
k

dan pertaruhan, yang lebih dikenal dengan perjudian.


ah

si

ne
ng

Sekalipun pada umumnya kaidah hukum itu disertai sanksi,


namun tidak terhadap semua pelanggaran kaidah hukum

do
gu

dikenakan sanksi.”

b. Pendapat Prof. Mr. Dr. L.J. van Apeldoorn, dalam bukunya


In
A

“Pengantar Ilmu Hukum,” (terjemahan Sadino Utarid), Cetakan ke-


24, Pradnya Paramita, Jakarta, 1990, halaman 33 dan 34 yang
ah

lik

menyatakan (Bukti T-18):


m

ub

“Ada peraturan-peraturan, yang umum diakui sebagai


peraturan-peraturan hukum, akan tetapi tidak dapat
ka

dipertahankan oleh paksaan pemerintah. Paksaan yang


ep

teratur adalah sesuatu sifat dari hukum pada umumnya, dari


ah

tertib hukum, tetapi bukan sifat dari tiap-tiap peraturan


R

hukum. Sebagian dari peraturan hukum tidak mempunyai


es

sifat-sifat demikian, karena ada juga keadaan-keadaan yang


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah46Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mempersukar dipertahankannya oleh paksaan yang teratur,

R
tidak memungkinkannya atau tidak dikehendakinya.

si
ne
ng
Dengan demikian maka patutlah kita menolak ajaran, bahwa
hakekat hukum terletak dalam sanctie yang dijalankan
bilamana hukum tidak diikuti. Ajaran tersebut selanjutnya

do
gu bertentangan dengan dirinya sendiri, karena ia mencari hal-
hal yang essensiil dari kaidah hukum dalam sanctie, dalam

In
A
ancaman, yang dibubuhkan pada kaidah (atau lebih baik:
yang biasanya dibubuhkan). Jika itu benar, maka perintah
ah

yang diberikan oleh sekawan penyamun dengan ancaman

lik
harus dipandang juga sebagai kaidah hukum, dengan
perkataan lain hukum dan kekerasan akan menjadi identik.
am

ub
Ajaran yang kita tentang itu antara lain dibela oleh J.M.
ep
Péritch, Quelques observations sur le problemé des
k

sources du Droit et la fonction de la loi, dalam Sources


ah

du Droit II hal. 227 dst. Ia menulis (hal. 230): “L’essence


R

si
du droit consiste dans sa fonction, dans son exécution, c
est-à-dire dans sa sanction”.

ne
ng

Lihat selanjutnya, bab V.

do
gu

Pembentuk undang-undang Belanda misalnya, tidak


menghendaki diadakan paksaan hukum pada utang yang
berasal dari judi atau pertaruhan. Ia mengakui utang-utang
In
A

tersebut, dan tidak mengizinkan penagihan kembali jika utang


telah dibayar dengan sukarela, akan tetapi ia tidak
ah

lik

memberikan tuntutan untuk membayar kepada pemenang


(pasal 1825 B.W.). Hal sedemikian itu kita sebut “natuurlijke
m

ub

verbintenis.”
ka

c. Pendapat Fernando Manullang (Pengajar Fakultas Hukum


ep

Universitas Indonesia) dalam artikel Hukumonline “Bahasa Hukum


ah

yang Mulai Kehilangan Roh,” Kamis, 8 Oktober 2009, yang


R

mengatakan kata “wajib” tidak identik dengan sanksi (Bukti T-19).


es

Menurutnya, jika suatu hukum tidak mengandung sanksi maka


M

ng

hukum itu disebut tidak sempurna. Dalam UU No. 24 tahun 2009


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah47Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak terdapat sanksi sehingga tidak sempurna dan tidak dapat

R
diimplementasikan dan dijadikan dasar untuk menjadi syarat batal

si
demi hukum suatu perjanjian;

ne
ng
51. Bahwa dari kutipan koran Kontan, tanggal 20 Juli 2013 dengan judul
“Bencana Beleid Bahasa” yang ditulis oleh Bobby R. Manalu, Alumni

do
gu Fakultas Hukum dan Magister Hukum Universitas Gadjah Mada,
dinyatakan (Bukti T-20):

In
A
“Terlepas dari pengajuan gugatan merupakan hak setiap orang,
ah

tidak dapat dipungkiri bahwa badan peradilan Indonesia masih

lik
dinilai tak reliable karena masih peka dengan aroma mafia
pengadilan. Sudah menjadi rahasia umum bahwa pengadilan sering
am

ub
dimanfaatkan oleh debitor nakal melegitimasi perbuatannya
(vexatious proceedings). Untuk mengemplang pinjaman, modus
ep
yang sering dipakai debitur nakal adalah meminjam tangan
k

pengadilan meminta pembatalan perjanjian dengan alasan


ah

perjanjian tersebut bertentangan dengan undang-undang (void ab


R

si
initio atau rechtswegenieteg)…Tanpa beleid ini saja, praktik
pembatalan perjanjian telah marak terjadi. Debitur nakal bertindak

ne
ng

seolah-olah tidak mengerti isi perjanjian, sehingga merasa ditipu


oleh kreditor, padahal faktanya debitur berstatus badan hukum yang

do
gu

berkala nasional yang dalam proses negosiasi diwakili oleh


penasihat hukum. Beleid ini menambah amunisi bagi debitor nakal
untuk mencari keuntungan pribadi dengan membahayakan
In
A

kepentingan ekonomi nasional. Padahal sudah lama diingatkan


bahwa putusan pengadilan sangat mempengaruhi perkembangan
ah

lik

dan perbaikan ekonomi sebab putusan badan peradilan yang tidak


reliable itu berhubungan erat dengan kepercayaan publik (Himawan,
m

ub

2003), khususnya para Investor”.


ka

Bahwa berdasarkan sorotan media di atas, banyak debitor nakal semata-


ep

mata mencari keuntungan pribadi yang tidak dapat dibenarkan.


ah

Seandainya tindakan debitor yang demikian dibenarkan oleh Pengadilan,


R

hal tersebut dapat membahayakan kepentingan para investor dan


es

memperburuk iklim investasi di Indonesia dan meningkatkan country risk


M

ng

Indonesia di mata masyarakat internasional, yang pada gilirannya dapat


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah48Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
merugikan masyarakat di Indonesia secara keseluruhan. Misalnya,

R
masyarakat di Indonesia harus membayar bunga pinjaman lebih tinggi

si
atau membayar harga barang atau jasa lebih mahal daripada yang

ne
ng
seharusnya;

52. Bahwa berdasarkan uraian-uraian Tergugat di atas, terbukti secara jelas

do
gu bahwa Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement) yang dibuat oleh
Tergugat dan Penggugat pada tanggal 30 Juli 2010 merupakan

In
A
perjanjian yang sah dengan segala akibat hukumnya. Sebagai akibatnya,
Akta Perjanjian Jaminan Fidusia No. 77 tanggal 30 Juli 2010( Bukti T-7 )
ah

yang merupakan perjanjian ikutannya juga merupakan perjanjian yang

lik
sah dengan segala akibat hukumnya;
am

ub
Ad. c. Menurut Hukum, Persoalan Tidak Dipenuhinya Syarat Formal
suatu Perjanjian akan Membuat Perjanjian yang Bersangkutan
ep
Menjadi Batal demi Hukum Hanya jika Undang-undang yang
k

Meletakkan Kewajiban Tersebut Secara Tegas Menetapkan


ah

Sanksi Kebatalan atas Kelalaian Memenuhi Kewajiban


R

si
Tersebut

ne
ng

53. Bahwa menurut hukum, persoalan tidak dipenuhinya syarat formal suatu
perjanjian akan membuat perjanjian yang bersangkutan menjadi batal

do
gu

demi hukum hanya jika undang-undang yang bersangkutan yang


meletakkan kewajiban tersebut secara tegas menetapkan sanksi
kebatalan atas kelalaian memenuhi kewajiban tersebut. Lihat pendapat
In
A

Elly Erawati dan Herlien Budiono, ”Penjelasan Hukum tentang Kebatalan


Perjanjian”, National Legal Reform Program, Jakarta, 2010, halaman 10
ah

lik

yang menyatakan (Bukti T-21):


m

ub

“Untuk mengetahui ketentuan manakah dalam peraturan


perundang-undangan yang bersifat memaksa sehingga tidak boleh
ka

disimpangi para pihak, perlu diperhatikan apakah rumusan


ep

ketentuan itu menyebut secara eksplisit akibat hukum bila apa yang
ah

diatur dalam perundang-undangan itu dilanggar.”


R

es

54. Bahwa Tergugat akan memberikan pula contoh undang-undang yang


M

ng

meletakkan persyaratan formal dan ketentuan sanksinya. Hal tersebut


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah49Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dapat dilihat antara lain dalam Pasal 57 Undang-undang No. 13 Tahun

R
2003 tentang Ketenagakerjaan. Pasal 57 ayat (1) Undang-undang No. 13

si
Tahun 2003 menetapkan persyaratan formal perjanjian kerja waktu

ne
ng
tertentu dengan menyatakan: “Perjanjian kerja untuk waktu tertentu
dibuat secara tertulis serta harus menggunakan bahasa Indonesia dan
huruf Latin.” Pasal 57 ayat (2) Undang-undang No. 13 Tahun 2003

do
gu memberikan sanksi jika persyaratan formal tersebut tidak terpenuhi
dengan menyatakan:

In
A
“Perjanjian kerja untuk waktu tertentu yang dibuat tidak tertulis
ah

bertentangan dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat

lik
(1) dinyatakan sebagai perjanjian kerja untuk waktu tidak tertentu.”
am

ub
Dari uraian-uraian Tergugat di atas, dapat dilihat bahwa undang-undang
tidak selalu menetapkan sanksi kebatalan bagi perjanjian yang tidak
ep
memenuhi persyaratan formal yang ditetapkan dalam undang-undang
k

yang bersangkutan.
ah

si
(iii) Gugatan Pembatalan Perjanjian Sangat Tidak Berdasar karena
Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement) Tanggal 30 Juli

ne
ng

2010 Telah Sesuai dengan Undang-Undang, Ketertiban Umum,


dan Kesusilaan

do
gu

55. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil-dalil Penggugat pada butir
11-12halaman 5-6 Gugatan yang menyatakan bahwa isi Perjanjian
In
A

Pinjam Meminjam (Loan Agreement) mengandung ketentuan-


ketentuan yang bertentangan dengan Undang-undang, Ketertiban
ah

lik

Umum dan Kesusilaan dengan alasan bahwa cara pengalihan “Alat”


sebagaimana diatur dalam Pasal 3 dan 7 dari Perjanjian Pinjam
m

ub

Meminjam (Loan Agreement) telah bertentangan dengan Pasal 29 (1)


jo. Pasal 32 dan Pasal 33 Undang-undang No.42 Tahun 1999 tentang
ka

Jaminan Fidusia (“UU Fidusia”);


ep
ah

56. Bahwa sebagaimana telah diakui sendiri oleh Penggugat dalam Surat
R

Gugatannya Penggugat dan Tergugat telah membuat Akta Perjanjian


es

Jaminan Fidusia atas Benda No. 77 tanggal 30 Juli 2010 yang dibuat
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah50Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dihadapan Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H. Notaris di

R
Jakarta;

si
ne
ng
57. Bahwa benda atau barang yang dijadikan jaminan secara fidusia tersebut
oleh Penggugat adalah berupa 5 (lima) unit truk Catterpillar baru model
777D dengan nomor seri masing-masing berturut-turut: FKR00635,

do
gu FKR00636, FKR00637, FKR00638 dan FKR00645;

In
A
58. Bahwa yang dilarang oleh UU Fidusia adalah memiliki benda yang
dijaminkan secara langsung (otomatis). Dalam Perjanjian Pinjam
ah

Meminjam (Loan Agreement) tidak terdapat satu ketentuan pun yang

lik
memberikan hak kepada Tergugat (Pemberi Pinjaman) untuk memiliki
benda yang dijaminkan secara otomatis apabila Penggugat (Peminjam)
am

ub
cidera janji. Untuk lebih jelasnya, Tergugat kutip kembali isi Pasal 29 ayat
(1), Pasal 32 dan Pasal 33 UU Fidusia:
ep
k

Pasal 29 ayat (1) UU Fidusia:


ah

“Apabila debitor atau pemberi Fidusia cidera janji, eksekusi terhadap


R

si
benda yang menjadi obyek Jaminan Fidusia dapat dilakukan dengan
cara:

ne
ng

a. Pelaksanaan titel eksekutorial sebagaimana dimaksud dalam

do
gu

Pasal 15 ayat (2) oleh Penerima Fidusia;


b. Penjualan benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia atas
kekuasaan Penerima Fidusia sendiri melalui pelelangan umum
In
A

serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan;


c. Penjualan di bawah tangan yang dilakukan berdasarkan
ah

lik

kesepakatan Pemberi dan Penerima Fidusia jika dengan cara


demikian dapat diperoleh harga tertinggi yang menguntungkan
m

ub

para pihak.
Pasal 32 UU Fidusia
ka

“Setiap Janji untuk melaksanakan eksekusi terhadap Benda yang


ep

menjadi obyek Jaminan Fidusia dengan cara yang bertentangan


ah

dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 dan


R

Pasal 31, batal demi hukum.”


es
M

ng

Pasal 33 UU Fidusia
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah51Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Setiap janji yang memberikan kewenangan kepada Penerima

R
Fiducia untuk memiliki Benda yang menjadi obyek Jaminan

si
Fidusia apabila debitur cidera janji, batal demi hukum.”

ne
ng
59. Bahwa ketentuan Pasal 3 dan Pasal 7 Perjanjian Pinjam Meminjam
(Loan Agreement) berkaitan dengan pelunasan kewajiban Peminjam (in

do
gu casu Penggugat) kepada Pemberi Pinjaman (in casu Tergugat) yang
berhubungan dengan Pasal 2.1 (b) Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan

In
A
Agreement). Untuk membuat jelas, Tergugat mengutip Pasal 2.1 (b),
Pasal 3, dan Pasal 7 Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement) (
ah

Bukti T-1b ) sebagai berikut:

lik
Pasal 2.1 (b) Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement) tentang
am

ub
Pembayaran Kembali dalam Terjemahan Tersumpah:
ep
“Pembayaran terakhir bunga sebesar US$ 1.500.000 (satu juta
k

lima ratus ribu Dollar Amerika Serikat) harus dibayar pada tanggal
ah

pembayaran yang dijadwalkan dari angsuran pembayaran kembali


R

si
Pinjaman yang terakhir.”

ne
ng

Pasal 3 Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement) tentang Cara


Lain Pembayaran dari Pembayaran Akhir Bunga dalam Terjemahan

do
gu

Tersumpah:

“3.1 Pembayaran terakhir bunga yang ditentukan dalam Ayat 2.1


In
A

(b) diatas dapat dibayar secara tunai atau, dengan cara lain,
atas pilihan Peminjam tetapi sesuai dengan ketentuan-
ah

lik

ketentuan dari Ayat 3.2 di bawah, dengan pengalihan hak atas


Peralatan kepada Pemberi Pinjaman dan penyerahan
m

ub

Peralatan kepada Pemberi Pinjaman atau agen Pemberi


Pinjaman di Jakarta.
ka

ep

3.2 Dalam hal Peminjam memilih untuk melakukan pembayaran


ah

terakhir bunga dengan pengalihan hak atas Peralatan kepada


R

Pemberi Pinjaman dan penyerahannya kepada Pemberi


es

Pinjaman di Jakarta, semua Peralatan harus diserahkan kepada


M

ng

Pemberi Pinjaman di Jakarta pada atau sebelum 30 hari setelah


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah52Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanggal pembayaran yang dijadwalkan dari angsuran

R
pembayaran kembali Pinjaman yang terakhir sesuai dengan

si
Kondisi dan Spesifikasi Pengembalian yang disebutkan dalam

ne
ng
Lampiran 2 pada Perjanjian ini, atas kelalaian mana Pemberi
Pinjaman berhak meminta pembayaran terakhir bunga secara
tunai dengan segera."

do
gu
Pasal 7 Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement) tentang Jaminan

In
A
Pembayaran Tambahan dalam Terjemahan Tersumpah:
ah

“Persetujuan Pemberi Pinjaman dalam Ayat 3 diatas untuk

lik
menerima pengalihan hak atas Peralatan sebagai ganti untuk
pembayaran bunga yang terutang atas pembayaran kembali
am

ub
Pinjaman adalah berdasarkan asumsi bahwa nilai sisa Peralatan
setelah empat tahun pemakaian adalah US$ 1.500.000 (satu juta
ep
lima ratus ribu Dollar Amerika Serikat)...”
k

(Huruf Tebal dari Tergugat).


ah

si
60. Bahwa dengan demikian ketentuan Pasal 2.1(b), Pasal 3 dan Pasal 7
Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement) tidak bertentangan

ne
ng

dengan Pasal 29, 31 dan 33 UU Jaminan Fidusia karena merupakan


pilihan dalam rangka pelunasan pembayaran bunga akhir dan pihak yang

do
gu

diberikan hak untuk melakukan pilihan tersebut adalah Penggugat


sendiri. Di samping itu, berdasarkan Pasal 3.2 Perjanjian Pinjam
Meminjam (Loan Agreement), seandainya pun Penggugat telah
In
A

melakukan pilihan tersebut, jika Penggugat lalai untuk menyerahkan Alat


tersebut kepada Tergugat dalam waktu 30 hari, Tergugat mempunyai hak
ah

lik

untuk menuntut pembayaran seketika atas bunga final tersebut.


Seandainya Penggugat melakukan pembayaran tersebut kepada
m

ub

Tergugat tentunya Penggugat tidak perlu menyerahkan Alat tersebut


kepada Tergugat. Dengan demikian, dalam Perjanjian Pinjam Meminjam
ka

(Loan Agreement) tidak ada janji untuk memiliki objek jaminan fidusia
ep

yang dilarang oleh UU Fidusia. Yang dilarang oleh UU Fidusia adalah


ah

penerima jaminan fidusia memiliki objek jaminan fidusia secara langsung


R

semata-mata dengan lalainya pemberi jaminan fidusia dalam membayar


es

utang;
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah53Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
61. Bahwa sesuai dengan Pernyataan dan Jaminan yang diberikan oleh

R
Penggugat sebagaimana ternyata dalam Akta Perjanjian Jaminan Fidusia

si
Nomor 77 tanggal 30 Juli 2010 sebagaimana diuraikan dalam butir 32

ne
ng
tersebut diatas, Penggugat telah menyatakan bahwa Penandatanganan
dan pelaksanaan Perjanjian ini oleh Penggugat tidak akan
mengakibatkan suatu pelanggaran Undang-undang atau peraturan

do
gu apapun yang berlaku;

In
A
62. Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, dalil-dalil Penggugat
untuk membatalkan Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement)
ah

terbukti tidak berdasar dan mengada-ada semata-mata diajukan untuk

lik
mencoba menghindari kewajiban Penggugat untuk melakukan
pembayaran utang kepada Tergugat, dan oleh karena itu, sudah
am

ub
sepatutnya Yang Mulia Majelis Hakim menolak semua dalil Penggugat
tersebut;
ep
k

(iv) Peminjaman Uang yang Diberikan Tergugat kepada Penggugat


ah

Tidak Ada Hubungannya dengan Ketentuan Perpres No. 36 Tahun


R

si
2010 jo. UU No. 25 Tahun 2007

ne
ng

63. Bahwa pada butir 14 sampai dengan 24 halaman 9-14 Gugatan, dalil-dalil
posita Gugatan Penggugat pada pokoknya mendalilkan bahwa Tergugat

do
gu

telah melakukan kegiatan penyewaan konstruksi dan teknik sipil dan


peralatannya dengan menggunakan perusahaan Penggugat sehingga
bertentangan dengan Undang-Undang No. 25 tahun 2007 tentang
In
A

Penanaman Modal (selanjutnya disebut ”UU Penanaman Modal”) jo.


Peraturan Presiden No 36 tahun 2010 tentang Daftar Bidang Usaha Yang
ah

lik

Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang


Penanaman Modal tanggal 25 Mei 2010 (selanjutnya disebut ”Perpres
m

ub

No. 36/2010”);
ka

64. Bahwa Penggugat telah keliru memahami ketentuan UU Penanaman


ep

Modal sehingga membuat dalil-dalilnya dalam butir 14 sampai dengan 18


ah

Gugatan tersebut telah keliru dan sama sekali tidak berdasar;


R

es

65. Bahwa dalam butir 15 Gugatan Penggugat, Penggugat mencoba


M

ng

mengandalkan ketentuan Pasal 5 ayat (2) UU Penanaman Modal yang


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah54Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menjadi dasar dalil Penggugat. Adapun Pasal 5 ayat (2) UU Penanaman

R
Modal berbunyi:

si
ne
ng
“Penanam modal asing wajib dalam bentuk Perseroan Terbatas
dan berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan di dalam
wilayah negara Republik Indonesia, kecuali ditentukan lain dalam

do
gu undang-undang”
(Huruf tebal dari Tergugat).

In
A
66. Bahwa Tergugat merupakan suatu perusahaan yang didirikan
ah

berdasarkan hukum Negara Bagian Texas, Amerika Serikat dan sama

lik
sekali tidak berkedudukan serta tidak melakukan kegiatan usaha di
Indonesia sehingga jelas tidak tunduk pada ketentuan UU Penanaman
am

ub
Modal ataupun Perpres 36/2010. Tanpa mengurangi dalil-dalil Tergugat
di atas, Perpres 36/2010 baru mulai berlaku tanggal 25 Mei 2010,
ep
sedangkan Perjanjian Pinjam Meminjam ditandatangani tanggal 30 Juli
k

2010 sehingga Perpres 36/2010 juga tidak relevan berdasarkan alasan


ah

tersebut;
R

si
67. Bahwa Penggugat pada butir 17.3 Gugatannya secara keliru dan tanpa

ne
ng

dasar mendalilkan Tergugat telah bertindak sebagai suatu Perusahaan


yang bergerak dalam bidang penyewaan atau rental alat-alat berat.

do
gu

Faktanya alat-alat berat tersebut adalah milik Penggugat serta berada


dalam penguasaan Penggugat sendiri;
In
A

68. Bahwa dalil-dalil Penggugat terbukti telah bertentangan satu sama lain.
Di satu sisi Penggugat menyatakan kepada Tergugat serta menjamin
ah

lik

kebenaran pernyataannya bahwa Penggugat memiliki alat yang dijadikan


jaminan fidusia, namun secara bersamaan Penggugat mendalilkan
m

ub

bahwa Penggugat adalah penyewa dari alat-alat yang dimilikinya sendiri;


ka

69. Penggugat juga mendalilkan bahwa Tergugat melakukan kegiatan


ep

persewaan/rental mesin konstruksi dengan alasan:


ah

a. Tagihan atau invoice yang dibayar maupun yang belum dibayar


es

oleh Penggugat telah didasarkan atas Hutang Pokok (Principal)


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah55Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ditambah dengan Bunga (Interest) dan ditambah dengan Uang

R
Jaminan Perbaikan dan Perawatan;

si
b. Penentuan besarnya Bunga Akhir didasarkan atas asumsi

ne
ng
penggunaan alat dan bukan prosentasi sebagaimana layaknya
suatu perjanjian utang piutang;
c. Adanya opsi bagi Penggugat untuk memilih akan membayar

do
gu “Bunga Akhir” sebesar US$ 1.500.000 atau
menyerahkan/mengalihkan kepemilikan “Alat” kepada Tergugat;

In
A
70. Bahwa suatu pihak hanya dapat menyewakan suatu benda jika pihak
ah

tersebut adalah pemilik benda yang bersangkutan. Dalam perkara a quo

lik
pemilik benda atau truk-truk alat berat tersebut adalah Penggugat sendiri.
Penggugat (sebagai Pemberi Fidusia) pada waktu menandatangani
am

ub
Perjanjian Jaminan Fidusia juga telah memberikan jaminan kepada
Tergugat (sebagai Penerima Fidusia) bahwa truk-truk tersebut adalah
ep
milik Penggugat (sebagai Pemberi Fidusia) semata-mata, seperti yang
k

dikutip Tergugat dalam Pasal 6.2.1 Akta Perjanjian Fidusia Atas Benda
ah

No. 77 tanggal 30 Juli 2010 yang dibuat dihadapan Notaris Popie Savitri
R

si
Martosuhardjo Pharmanto sebagai berikut:

ne
ng

”Selama masa berlakunya Perjanjian ini, Pemberi Fidusia adalah,


dan akan menjadi satu-satunya pemilik yang sah atas Benda,

do
gu

bebas dari segala jaminan, (selain Hak Jaminan Fidusia


berdasarkan Perjanjian ini) atau hak-hak atau kepentingan dari
pihak ketiga manapun (kecuali Penerima Fidusia)”
In
A

Dengan demikian, bagaimana mungkin baik secara hukum maupun


ah

lik

praktis Tergugat dapat melakukan penyewaan truk-truk tersebut jika truk-


truk tersebut dimiliki dan berada dalam penguasaan Penggugat sendiri;
m

ub

71. Bahwa tanpa mengurangi dalil-dalil Tergugat di atas, dalam hubungan


ka

utang piutang risiko yang paling mungkin timbul adalah risiko kredit yaitu
ep

kegagalan peminjam dalam membayar kewajiban kepada pemberi


ah

pinjaman berdasarkan perjanjian utang piutang. Oleh karena itu, untuk


R

menjamin pembayaran secara tepat waktu atas kewajiban seorang


es

debitor, kreditur berkepentingan untuk meminta suatu jaminan kebendaan


M

ng

dan perawatan yang semestinya atas benda tersebut;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah56Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
72. Bahwa dengan demikian pembayaran atas utang pokok (principal), bunga

si
(interest), dan uang jaminan perbaikan dan perawatan Alat dan kelebihan

ne
ng
jam penggunaan Alat tidak dapat diartikan bahwa Tergugat telah
bertindak sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang penyewaan
atau rental alat-alat berat namun sebagai salah satu metode untuk

do
gu menjamin pembayaran kembali pinjaman oleh peminjam (in casu
Penggugat) kepada pemberi pinjaman (in casu Tergugat);

In
A
73. Bahwa dalam Pasal 2.1 Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement)
ah

telah ditentukan pembayaran bunga akan dilakukan bersama-sama

lik
dengan pembayaran pokok yaitu sebesar US$ 179.550 per bulan dan
pembayaran bunga akhir sebesar US$ 1.500.000. Untuk lengkapnya
am

ub
Tergugat mengutip Pasal 2.1 Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan
Agreement) sebagai berikut:
ep
k

Pasal 2.1. Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement) tentang


ah

Pembayaran Kembalidalam Terjemahan Tersumpah:


R

si
”Pembayaran kembali Pinjaman bersama dengan bunganya akan

ne
ng

dilakukan dengan cara sebagai berikut:


a. Dalam 48 angsuran bulanan sebesar US$ 179.550 (seratus

do
gu

tujuh puluh sembilan ribu lima ratus lima puluh Dollar Amerika
Serikat) seperti diuraikan dalam Lampiran 1 pada Perjanjian
ini, dengan angsuran pertama yang akan dibayarkan pada
In
A

tanggal satu bulan setelah tanggal setoran Pinjaman ke dalam


Rekening Peminjam seperti yang ditentukan dalam Ayat 1 di
ah

lik

atas dan angsuran-angsuran sisanya menyusul sesudahnya;


dan
m

ub

b. Pembayaran terakhir bunga sebesar US$ 1.500.000 (satu juta


lima ratus ribu Dollar Amerika Serikat) harus dibayar pada
ka

tanggal pembayaran yang dijadwalkan dari angsuran


ep

pembayaran kembali Pinjaman yang terakhir.”


ah

74. Bahwa dengan menandatangani Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan


es

Agreement), Peminjam (in casu Penggugat) telah setuju serta menerima


M

ng

semua syarat dan ketentuan dalam Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah57Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Agreement), termasuk ketentuan mengenai besarnya bunga. Dengan

R
demikian, maka Peminjam (in casu Penggugat) berkewajiban untuk

si
membayar utang pokok dan bunga serta kewajiban pembayaran lainnya

ne
ng
yang ditentukan dalam Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement)
kepada pemberi pinjaman (in casu Tergugat);

do
gu 75. Bahwa Penggugat telah menyampaikan dalil-dalil yang keliru dan tidak
berdasar dalam butir 22 Gugatannya, seperti yang Tergugat kutip

In
A
sebagai berikut:
”...oleh karena itu sudah seyogyanyalah bahwa Majelis Hakim
ah

Pengadilan Negeri Jakarta Barat memerintahkan kepada

lik
Penggugat untuk mengembalikan kepada Tergugat secara
mencicil sesuai kemampuan Penggugat, seluruh uang yang telah
am

ub
diterima dari Tergugat setelah dikurangkan dengan jumlah uang
yang telah dibayarkan oleh Penggugat kepada Tergugat yakni
ep
sebagai berikut”:
k
ah

- Jumlah Pinjaman yang diterima Penggugat dari Tergugat


R

si
USD 4.999.500
- Jumlah yang telah dibayarkan September 2010-September

ne
ng

2011 USD 2.819.769


- Sisa yang harus dikembalikan kepada Tergugat

do
gu

USD 2.179.731”

(Garis bawah dari Tergugat).


In
A

76. Bahwa dalil-dalil Penggugat sebagaimana yang dikutip di atas adalah


ah

lik

keliru tanpa dasar serta dengan tidak dilengkapi bukti-bukti karena


faktanya Penggugat baru membayar utang kepada Tergugat sejumlah
m

ub

US$ 2.819.769 (dua juta delapan ratus sembilan belas ribu tujuh ratus
enam puluh sembilan Dollar Amerika Serikat), sedangkan Penggugat
ka

masih berutang kepada Tergugat sebesar US$ 8.083.154 (Delapan juta


ep

delapan puluh tiga ribu seratus lima puluh empat Dollar Amerika
ah

Serikat)dengan catatan bahwa total kewajiban Penggugat sebagaimana


R

yang telah kami uraikan di atas belum termasuk perhitungan biaya bunga
es

pinjaman tiap bulan beserta biaya perbaikan dan pemeliharaan sejak


M

ng

tanggal 30 November 2011 sampai akhir masa peminjaman yang wajib


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah58Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dibayar oleh Penggugat setiap bulan pada masa peminjaman) (Bukti T-

R
6). Dengan demikian, berdasarkan Pasal 11 Perjanjian Pinjam Meminjam

si
(Loan Agreement), Penggugat telah cidera janji (wanprestasi) karena

ne
ng
telah lalai melakukan pembayaran utang kepada Tergugat atas jumlah
yang telah disepakati dalam Perjanjian tersebut;

do
gu 77. Bahwa pengakuan yang demikian dari Penggugat merupakan bukti yang
sempurna, mengikat dan menentukan (Volledig, Bindemd en Dwingende

In
A
Bewijskracht) berdasarkan Pasal 174 HIR dan Pasal 1925 Kitab Undang-
undang Hukum Perdata. Untuk lebih jelasnya, Tergugat mengutip Pasal
ah

174 HIR dan Pasal 1925 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, yang

lik
menyatakan sebagai berikut:
am

ub
Pasal 174 HIR
ep
”Pengakuan, yang diucapkan di hadapan hakim, cukup menjadi
k

bukti untuk memberatkan orang yang mengaku itu baik pengakuan


ah

itu yang diucapkan sendiri, baik dengan pertolongan orang lain,


R

si
yang istimewa dikuasakan untuk melakukan itu.”

ne
ng

Pasal 1925 Kitab Undang-undang Hukum Perdata

do
gu

”Pengakuan yang dilakukan di muka Hakim memberikan suatu


bukti yang sempurna terhadap siapa yang telah melakukannya
sendiri, maupun dengan perantaraan seorang yang khusus
In
A

dikuasakan untuk itu.”


ah

lik

78. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka Tergugat (i) tidak
tunduk pada ketentuan UU Penanaman Modal dan Perpres No. 36/2010;
m

ub

(ii) tidak bergerak dalam bidang penyewaan alat-alat berat dengan


menggunakan perusahaan Penggugat; dan (iii) bunga yang ditetapkan
ka

dalam Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement) tidak melanggar


ep

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian, dalil


ah

Penggugat adalah tidak berdasar dan isi Perjanjian Pinjam Meminjam


R

(Loan Agreement) tidak melanggar UU Penanaman Modal dan Perpres


es

No. 36/2010 sehingga Perjanjian tersebut sah dan berlaku serta mengikat
M

ng

para pihak yang membuatnya;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah59Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
79. Oleh karena itu, dalil-dalil Penggugat di atas (...mengembalikan kepada

si
Tergugat secara mencicil sesuai kemampuan Penggugat...) secara jelas

ne
ng
hanyalah semata-mata untuk mencoba menghindari kewajiban (prestasi)
Penggugat kepada Tergugat dan menunjukkan tidak adanya itikad baik
Penggugat kepada Tergugat. Padahal Penggugat nyata-nyata telah

do
gu melakukan wanprestasi dengan tidak membayar kewajiban angsuran
pinjaman serta merupakan tindakan yang tidak beritikad baik dan

In
A
sepatutnyalah Majelis Hakim yang Mulia menolak atau setidak-tidaknya
menyampingkan dalil-dalil Gugatan Penggugat yang tidak berdasar
ah

tersebut;

lik
80. Bahwa berdasarkan dalil-dalil bantahan Tergugat tersebut di atas,
am

ub
sangatlah jelas Penggugat terbukti telah melakukan wanprestasi kepada
Tergugat. Oleh karena itu, Penggugat tidak memiliki hak untuk untuk
ep
mengajukan pembatalan Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement)
k

karena selain Perjanjian tersebut sah juga tidak terdapat pelanggaran


ah

yang dilakukan Tergugat;


R

si
81. Bahwa dalil-dalil Tergugat di atas telah sesuai pula dengan Putusan

ne
ng

Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 995K/Sip/1975 tanggal 8


Agustus 1973 yang pada pokoknya menekankan pada tindakan-tindakan

do
gu

debitur (penggugat) yang mengajukan gugatan tidaklah memiliki alasan


hukum karena tidak ada suatu hak yang dilanggar oleh kreditur
(tergugat). Adapun pertimbangan hukum dalam Putusan Mahkamah
In
A

Agung Republik Indonesia No. 995K/Sip/1975 tanggal 8 Agustus 1973


adalah sebagai berikut (Bukti T-22):
ah

lik

“Bahwa Terbanding semula Penggugat sebagai seorang debitor


m

ub

hanya sekedar mempunyai kewajiban-kewajiban, yaitu kewajiban


untuk melunasi hutangnya dan tidak mempunyai hak terhadap
ka

kreditornya, sedangkan bagi pengajuan gugat haruslah ada


ep

sesuatu hak yang dilanggar oleh orang lain, untuk dapat menarik
ah

yang bersangkutan sebagai Tergugat dalam suatu proses


R

peradilan”;
es

(Huruf tebal dari Tergugat).


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah60Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
82. Bahwa dengan demikian terbukti dalil-dalil Penggugat dalam Gugatannya

R
tidak berdasar, keliru dan bertujuan semata-mata untuk menghindari

si
kewajiban terhadap Tergugat. Oleh karena itu,Tergugat mohon agar

ne
ng
kiranya Yang Mulia Majelis Hakim berkenan menolak gugatan Penggugat
untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan Gugatan Penggugat
tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard) karena apabila tidak,

do
gu dapat memberikan preseden yang sangat buruk dan berpengaruh negatif
terhadap iklim investasi di Indonesia;

In
A
Mengenai Permohonan Putusan Provisi
ah

lik
83. Bahwa dalam Surat Gugatannya pada halaman 18, Penggugat telah
meminta pula kepada Majelis Hakim yang Mulia untuk memutus dalam
am

ub
provisi dengan menyatakan bahwa untuk sementara waktu Tergugat
dilarang melakukan penagihan kepada Penggugat sesuai dengan
ep
Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement) tanggal 30 Juli 2010
k

sampai dengan perkara a quo memiliki kekuatan hukum tetap;


ah

si
84. Bahwa permohonan putusan provisi Penggugat tersebut sama sekali
tidak berdasar. Sesuai dengan Hukum Acara Perdata, permohonan

ne
ng

putusan provisi hanya dapat dikabulkan jika terdapat tindakan yang perlu
dan mendesak untuk diambil segera agar kerugian lebih lanjut dapat

do
gu

dihindarkan atau dikurangi, dan tidak berhubungan langsung dengan


petitum dalam pokok perkara. Misalnya dalam suatu sengketa terdapat
In
buah-buahan yang cepat busuk sehingga lebih baik segera dijual agar
A

uangnya dapat disimpan dulu. Jika tidak, buah-buahan tersebut menjadi


busuk dan menjadi tidak ada harganya dan merugikan kedua belah
ah

lik

pihak. Keadaan yang demikian tidak terdapat dalam perkara a quo.


Permohonan putusan provisi yang diminta oleh Penggugat juga
m

ub

berhubungan langsung dengan petitum dalam pokok perkara. Lagi pula


menagih utang adalah suatu hak yang harus dihormati. Menurut asas
ka

hukum yang mendasar, ketidakberhakan tidak boleh mengalahkan


ep

keberhakan. Berdasarkan hal-hal yang diuraikan oleh Tergugat di atas,


ah

sudah sepatutnya Majelis Hakim Yang Mulia menolak permohonan


R

putusan provisi tersebut.


es
M

ng

II. DALAM REKONPENSI


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah61Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
85. Bahwa semua dalil, bukti-bukti dan fakta-fakta sebagaimana yang telah

si
dimuat dalam Konpensi di atas mohon dianggap menjadi satu kesatuan

ne
ng
dan termasuk di dalam Bagian Rekonpensi ini;

86. Bahwa Tergugat untuk selanjutnya dalam Bagian Rekonpensi ini disebut

do
gu sebagai “Penggugat dalam Rekonpensi”, dan Penggugat selanjutnya
dalam Bagian Rekonpensi ini disebut sebagai “Tergugat dalam

In
A
Rekonpensi”;
ah

87. Penggugat dalam Rekonpensi dengan ini mengajukan Gugatan

lik
Rekonpensi perihal Cidera Janji (Wanprestasi) terhadap Tergugat dalam
Rekonpensiberdasarkan fakta-fakta yang didukung dengan bukti-bukti
am

ub
yang sangat kuat dan beralasan;
ep
Fakta dan Hubungan Hukum antara Penggugat dalam Rekonpensi dan
k

Tergugat dalam Rekonpensi


ah

si
88. Bahwa sebagaimana telah Penggugat dalam Rekonpensi uraikan dalam
butir 21 sampai dengan butir 40 di atas, singkatnya hubungan hukum

ne
ng

yang terjadi antara Penggugat dalam Rekonpensi dan Tergugat


dalam Rekonpensi adalah berdasarkan Perjanjian Pinjam Meminjam

do
gu

(Loan Agreement) tanggal 30 Juli 2010;

89. Bahwa tanpa mengurangi dalil-dalil Penggugat dalam Rekonpensi di


In
A

atas, Penggugat dalam Rekonpensi merasa perlu untuk meluruskan


fakta-fakta yang terjadi serta menjelaskan latar belakangnya, semata-
ah

lik

mata untuk mempermudah Majelis Hakim dalam memeriksa dan


memutus perkara aquo, khususnya berkaitan dengan Gugatan
m

ub

Rekonpensi Penggugat dalam Rekonpensi.


ka

Latar Belakang Hubungan Hukum antara Penggugat dalam Rekonpensi


ep

dan Tergugat dalam Rekonpensi


ah

90. Bahwa latar belakang digugatnya Tergugat dalam Rekonpensi dalam


es

Perkara a quo adalah pada awalnya Penggugat dalam Rekonpensi (in


M

ng

casu Nine AM Ltd.) dan Tergugat dalam Rekonpensi (in casu PT Bangun
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah62Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Karya Pratama Lestari) menandatangani Perjanjian Pinjam Meminjam

R
(Loan Agreement) (Bukti T-1a);

si
ne
ng
91. Bahwa dalam Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement) tersebut
Penggugat dalam Rekonpensi bertindak sebagai Lender (Pemberi
Pinjaman)dan Tergugat dalam Rekonpensi bertindak sebagai Borrower

do
gu (Peminjam);

In
A
92. Bahwa berdasarkan Pasal 1 Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan
Agreement), jumlah pinjaman pokok berdasarkan Perjanjian Pinjam
ah

Meminjam (Loan Agreement) tersebut adalah sebesar US$ 4.999.500

lik
(empat juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu lima ratus Dollar
Amerika Serikat) (selanjutnya disebut ”Pinjaman”);
am

ub
93. Bahwa berdasarkan Perjanjian Pinjam Meminjam tersebut, Penggugat
ep
dalam Rekonpensi dan Tergugat dalam Rekonpensi sepakat bahwa
k

Pinjaman tersebut digunakan oleh Tergugat dalam Rekonpensi untuk


ah

membeli 5 (lima) unit truk Caterpillar baru model 777 D dengan nomor
R

si
seri masing-masing berturut-turut: FKR00635, FKR00636, FKR00637,
FKR00638 dan FKR00645 (selanjutnya disebut “Peralatan”), dan

ne
ng

Tergugat dalam Rekonpensi selaku Peminjam berjanji untuk tidak


menggunakan Pinjaman untuk tujuan lainnya;

do
gu

94. Bahwa untuk menjamin pembayaran secara tepat waktu oleh Tergugat
dalam Rekonpensi (Peminjam) kepada Penggugat dalam Rekonpensi
In
A

(Pemberi Pinjaman), Tergugat dalam Rekonpensi menjaminkan


Peralatan yang dibeli oleh Tergugat dalam Rekonpensi melalui lembaga
ah

lik

jaminan sebagaimana dituangkan dalam Akta Perjanjian Jaminan Fidusia


No 77 pada tanggal 30 Juli 2010 yang dibuat di hadapan Popie Savitri
m

ub

Martosuhardjo Pharmanto, S.H., Notaris di Jakarta (Bukti T-7);


ka

95. Bahwa Tergugat dalam Rekonpensi telah menerima seluruh uang


ep

Pinjaman tersebut dari Penggugat dalam Rekonpensi dan berdasarkan


ah

Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement) tersebut (Bukti T-1a),


R

lahirlah kewajiban Tergugatdalam Rekonpensi untuk melaksanakan


es

pembayaran utang kepada Penggugat dalam Rekonpensi sesuai dengan


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah63Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Pinjam Meminjam ( Loan

R
Agreement);

si
ne
ng
96. Bahwa sesuai dengan Pasal 2 jo Pasal 3 jo Pasal 4 Perjanjian Pinjam
Meminjam (Loan Agreement), Tergugat dalam Rekonpensi wajib
melakukan pembayaran kembali pinjaman dengan bunganya

do
gu (“Angsuran”) dengan cara mengangsur sebanyak 48 (empat puluh
delapan) kali sebesar US$179.550 (seratus tujuh puluh sembilan ribu

In
A
lima ratus lima puluh Dolar Amerika Serikat), pembayaran terakhir bunga
sebesar US$ 1.500.000 (satu juta lima ratus ribu Dolar Amerika Serikat)
ah

dan uang jaminan pemeliharan sebesar US$ 31.250 (tiga puluh satu ribu

lik
dua ratus lima puluh Dolar Amerika Serikat) setiap tanggal 11 (sebelas)
bulan berikutnya sejak tanggal dicairkannya Pinjaman kepada Tergugat
am

ub
dalam Rekonpensi;
ep
97. Bahwa Tergugat dalam Rekonpensi tidak hanya terlambat memenuhi
k

kewajibannya sejak tagihan tanggal 30 November 2011 untuk


ah

pembayaran bulan September 2011 (Bukti T-6), namun sama sekali tidak
R

si
memenuhi apa yang telah dijanjikannya kepada Penggugat dalam
Rekonpensi dalam Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement);

ne
ng

98. Bahwa atas cidera janji Tergugat dalam Rekonpensi tersebut, Penggugat

do
gu

dalam Rekonpensi telah berulang kali mengingatkan Tergugat dalam


Rekonpensi untuk memenuhi kewajibannya tersebut. Namun Tergugat
dalam Rekonpensi tidak pernah menunjukkan itikad baik untuk
In
A

melaksanakan kewajibannya berdasarkan Perjanjian Pinjam Meminjam


(Loan Agreement) tersebut. Selanjutnya, Penggugat dalam Rekonpensi
ah

lik

melalui Kuasa Hukumnya mengirimkan Surat Peringatan (somasi)


mengenai cidera janji (wanprestasi) yang dilakukan Tergugat dalam
m

ub

Rekonpensi kepada Penggugat dalam Rekonpensi, yaitu pada tanggal 10


Juli 2012 (Bukti T-5). Namun atas Surat Peringatan (somasi) tersebut,
ka

Tergugat dalam Rekonpensi tidak memberikan jawaban sama sekali


ep

kepada Penggugat dalam Rekonpensi.


ah

Tindakan Tergugat dalam Rekonpensi tersebut merupakan kelalaian


es

menurut Pasal 11.1 Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement)


M

ng

dengan tidak memenuhi kewajiban-kewajiban Tergugat dalam


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah64Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Rekonpensi dalam membayar angsuran sejak September 2011 sampai

R
dengan dikirimnya surat peringatan. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan

si
sebagai berikut:

ne
ng
Tergugat dalam Rekonpensi Telah Melakukan Cidera Janji
(Wanprestasi) terhadap Penggugat dalam Rekonpensi Terkait

do
gu dengan Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement) pada tanggal
30 Juli 2010

In
A
99. Bahwa seperti yang Penggugat dalam Rekonpensi jelaskan di atas,
ah

Tergugat dalam Rekonpensi mempunyai kewajiban untuk melakukan

lik
pembayaran kembali utang pokok beserta bunga atas Pinjamannya
kepada Penggugat dalam Rekonpensi sesuai dengan Pasal 2 Perjanjian
am

ub
Pinjam Meminjam (Loan Agreement) (Bukti T-1a), yang mengatur sebagai
berikut:
ep
k

“ 2. REPAYMENT
ah

1.1 Repayment of the Loan


R

si
Repayment of the Loan together with interest thereon will be made in
the following manner:

ne
ng

(a) In 48 equals monthly installments of US$179,550 (one hundred and


seventy nine thousands five hundred and fifty United States Dollars)

do
gu

as described in Appendix 1 hereto, with the first such installment to


be paid on the date one month after the date of the deposit of the
Loan into the Borrower’s account as provided for in Section 1 above
In
A

and the remaining installments to follow thereafter accordingly; and


(b) A final balloon payment of interest in the amount of US$1,500,000
ah

lik

(one million five hundred thousand United States Dollars) payable on


the scheduled date of payment of the last Loan repayment
m

ub

installment.
ka

1.2 All payments to be made by the Borrower to the Lender in cash


ep

hereunder shall be made by the Lender on the date owing into such
ah

bank account as may be from time to time be designated in writing to


R

the Borrower by the Lender. If the Borrower fails to pay any amount
es

owing under this Agreement on the date due, the Borrower shall pay
M

ng

default interest in US Dollars on such amount from the date of default


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah65Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
up to the date of actual receipt of all amounts owing to the Lender

R
hereunder at the rate of two percent (2%) per annum above the

si
interest rate otherwise applicable to such amounts.”

ne
ng
Yang dalam Terjemahan resminya (Bukti T-1b):

do
gu “2. PEMBAYARAN KEMBALI

2.1 Pembayaran kembali Pinjaman bersama dengan bunganya akan

In
A
dilakukan dengan cara sebagai berikut:

(a) Dalam 48 angsuran bulanan sebesar US$179,550 (seratus tujuh


ah

lik
puluh sembilan ribu lima ratus lima puluh Dolar Amerika Serikat)
seperti diuraikan dalam Lampiran 1 pada Perjanjian ini, dengan
am

ub
angsuran pertama yang akan dibayarkan pada tanggal satu bulan
setelah tanggal setoran Pinjaman kedalam Rekening Peminjam
seperti yang ditentukan dalam Ayat 1 diatas dan angsuran-
ep
k

angsuran sisanya menyusul sesudahnya; dan


ah

(b) Pembayaran terakhir bunga sebesar US$1,500,000 (satu juta lima


R

si
ratus ribu Dolar Amerika Serikat) harus dibayar pada tanggal
pembayaran yang dijadwalkan dari angsuran pembayaran kembali

ne
ng

Pinjaman yang terakhir.”

2.2 Semua pembayaran harus dilakukan oleh Peminjam kepada

do
gu

Pemberi Pinjaman secara tunai menurut Perjanjian ini harus


dilakukan oleh Pemberi Pinjaman (catatan penerjemah:
In
seharusnya Peminjam) pada tanggal jumlah tersebut terhutang
A

kepada rekening bank yang dari waktu ke waktu diberitahukan


secara tertulis kepada Peminjam oleh Pemberi Pinjaman. Apabila
ah

lik

Peminjam lalai untuk membayar jumlah yang terhutang menurut


Perjanjian ini pada tanggal jatuh temponya, Peminjam harus
m

ub

membayar bunga atas kelalaian dalam Dolar Amerika Serikat atas


jumlah tersebut sejak tanggal kelalaian sampai tanggal
ka

penerimaan yang sebenarnya atas semua jumlah terhutang


ep

kepada Pemberi Pinjaman menurut Perjanjian ini sebesar dua


ah

persen (2%) per tahun diatas suku bunga yang berlaku pada
R

jumlah tersebut.”
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah66Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
100. Bahwa berdasarkan Pasal 2 Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan

R
Agreement), Tergugat dalam Rekonpensi mempunyai kewajiban-

si
kewajiban sebagai berikut yaitu: 1) membayar angsuran pokok pinjaman

ne
ng
beserta bunganya (“angsuran”) setiap tanggal 11 dari bulan-bulan
berikutnya sejak Pinjaman diberikan, dan 2) apabila Tergugat dalam
Rekonpensi lalai dalam membayar angsuran, maka Tergugat dalam

do
gu Rekonpensi bersedia untuk membayar bunga sebesar 2% (dua persen)
di atas suku bunga yang berlaku untuk jumlah tersebut;

In
A
101. Bahwa selain Pembayaran atas Pinjaman Pokok beserta Bunga,
ah

Tergugat dalam Rekonpensi mempunyai kewajiban untuk memastikan

lik
pemeliharaan Peralatan dengan benar. Untuk menjamin pelaksanaan
kewajiban tersebut, Tergugat dalam Rekonpensi telah sepakat untuk
am

ub
memberi uang jaminan pemeliharaan sebesar US$ 31.250 (Tiga puluh
satu ribu dua ratus lima puluh Dolar Amerika Serikat) sesuai dengan
ep
Pasal 4.1 Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement) (Bukti T-1a).
k

Untuk lebih jelasnya, Penggugat dalam Rekonpensi mengutip kembali


ah

pasal tersebut sebagai berikut:


R

si
“ 4. REPAIR AND MAINTENANCE/MAINTENANCE DEPOSIT

ne
ng

4.1 The equipment will at all times be maintained by the borrower


in good working in accordance with its relevant operating and

do
gu

maintenance manuals, and all required maintenance checks


and repairs shall be made and carried out on a timely basis.
For the purpose of assuring proper maintenance of the
In
A

Equipment the Borrower will pay to the Lender a separate


amount of US$ 31.250 (thirty one thousand two hundred fifty
ah

lik

United State Dollars) per month into an escrow monthly


payments into the Maintenance Deposit shall be made on the
m

ub

same date as the monthly Loan repayment installments.”


ka

Yang dalam terjemahan resminya berbunyi (Bukti T-1b):


ep
ah

“4. UANG JAMINAN PEMELIHARAAN/PERBAIKAN DAN


R

PEMELIHARAAN
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah67Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4.1 Peralatan pada setiap waktu harus dijaga oleh Peminjam

R
dalam keadaan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan buku

si
petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan terkait, dan semua

ne
ng
pemeriksaan pemeliharaan dan perbaikan yang diperlukan
harus dilakukan dan dilaksanakan pada waktunya. Untuk
tujuan memastikan pemeliharaan Peralatan yang benar

do
gu Peminjam wajib membayar kepada Pemberi Pinjaman jumlah
terpisah sebesar US$31.250 (tiga puluh satu ribu dua ratus

In
A
lima puluh Dolar Amerika Serikat) setiap bulan kedalam
rekening escrow yang diperuntukkan dan dikelola oleh Pemberi
ah

Pinjaman (“Uang Jaminan Pemeliharaan”). Pembayaran-

lik
pembayaran bulanan kedalam Uang Jaminan Pemeliharaan
akan diberikan pada tanggal yang sama seperti angsuran-
am

ub
angsuran bulanan pembayaran kembali Pinjaman.”
ep
102. Bahwa berdasarkan bukti-bukti (Bukti T-5) yang ada, faktanya Tergugat
k

dalam Rekonpensi selalu membayar lewat dari tanggal yang disepakati


ah

bersama dalam Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement). Namun


R

si
Penggugat dalam Rekonpensi memberikan dispensasi atas
keterlambatan tersebut. Akan tetapi, ternyata Tergugat dalam

ne
ng

Rekonpensi tidak menghargai itikad baik Penggugat dalam Rekonpensi


dan tidak melakukan pembayaran sama sekali kepada Penggugat dalam

do
gu

Rekonpensi sejak 30 November 2011 (untuk pembayaran angsuran


bulan September 2011);
In
A

103. Bahwa atas cidera janji Tergugat dalam Rekonpensi tersebut, Penggugat
telah memberikan surat peringatan (somasi) (Bukti T-5) kepada Tergugat
ah

lik

dalam Rekonpensi pada tanggal 10 Juli 2012 dan menyatakan dengan


tegas kelalaian yang telah dilakukan Tergugat dalam Rekonpensi
m

ub

terhadap Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement) terhitung sejak


30 November 2011 (untuk pembayaran angsuran bulan September
ka

2011);
ep
ah

104. Bahwa berdasarkan Pasal 11.1 Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan


R

Agreement) Tergugat dalam Rekonpensi nyata-nyata telah melakukan


es

cidera janji (wanprestasi) kepada Penggugat dalam Rekonpensi karena


M

ng

tidak melaksanakan kewajiban pembayaran angsuran pinjaman sejak 30


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah68Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
November 2011 (untuk pembayaran angsuran bulan September 2011).

R
Untuk membuat jelas, Penggugat dalam Rekonpensi mengutip kembali

si
isi Pasal 11.1 Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement) tersebut:

ne
ng
“11. EVENT OF DEFAULT
11.1 Any of the following events or occurrences shall constitue an
event of default (the “Event of Default” of the Borrower under

do
gu this Agreement:
(a) The Borrower fails to make timely payment to the Lender

In
A
of any payment or repayment required hereunder;”
ah

Yang dalam terjemahan resminya (Bukti T-1b) berbunyi sebagai berikut:

lik
“11. KEADAAN LALAI
am

ub
11.1Setiap keadaan atau kejadian berikut ini akan merupakan
sebuah keadaan lalai (“Keadaan Lalai”) dari Peminjam
ep
berdasarkan Perjanjian ini:
k

(a) Peminjam lalai untuk melakukan pembayaran tepat pada


ah

waktunya kepada Pemberi Pinjaman atas suatu


R

si
pembayaran atau pembayaran kembali yang disyaratkan
menurut perjanjian ini”

ne
ng

105. Bahwa dengan tidak dipenuhinya kewajiban Tergugat dalam Rekonpensi

do
gu

kepada Penggugat dalam Rekonpensi sebagaimana dijelaskan di atas,


maka Tergugat dalam Rekonpensi secara jelas dan nyata telah
melakukan perbuatan cidera janji (wanprestasi) kepada Penggugat dalam
In
A

Rekonpensi sebagaimana diatur dalam Pasal 1238 KUH Perdata yang


menyatakan:
ah

lik

“Si berutang adalah lalai, apabila ia dengan surat perintah atau


dengan sebuah akta sejenis itu telah dinyatakan lalai, atau demi
m

ub

perikatannya sendiri, ialah jika ini menetapkan, bahwa si


berutang harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang
ka

ditentukan.”
ep
ah

106. Bahwa berdasarkan uraian fakta-fakta di atas, maka Tergugat dalam


R

Rekonpensi nyata-nyata telah lalai memenuhi kewajibannya


es

(wanprestasi) kepada Penggugat dalam Rekonpensi dengan tidak


M

ng

memenuhi kewajibannya untuk membayar angsuran pinjaman


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah69Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berikut bunga seperti yang telah disepakati dalam Perjanjian Pinjam

R
Meminjam (Loan Agreement) sejak tanggal 30 November 2011

si
(untuk pembayaran angsuran bulan September 2011) sampai

ne
ng
dengan Gugatan Rekonpensi ini diajukan;

Tindakan Tergugatdalam Rekonpensi telah menimbulkan Kerugian

do
gu bagiPenggugat dalam Rekonpensi

In
A
107. Bahwa akibat perbuatan dari Tergugat dalam Rekonpensi yang telah lalai
memenuhi kewajibannya terhadap Penggugat dalam Rekonpensi, jelas
ah

merupakan perbuatan cidera janji (wanprestasi) berdasarkan pasal 1238

lik
KUH Perdata yang akibatnya sangat merugikan Penggugat dalam
Rekonpensi, baik secara materiil maupun immateriil. Oleh karena itu,
am

ub
Tergugat dalam Rekonpensi harus bertanggung jawab terhadap
Penggugat dalam Rekonpensi;
ep
k

108. Bahwa atas kelalaian Tergugat dalam Rekonpensi tersebut, Penggugat


ah

telah mengalami kerugian material sebesar US$ 8.083.154 (delapan juta


R

si
delapan puluh tiga ribu seratus lima puluh empat Dollar Amerika Serikat)
dengan rincian sebagai berikut:

ne
ng

Dalam US$
No Uraian Jumlah

do
gu

Angsuran yang telah jatuh tempo Oktober


1 2011-Juni 2012 US$1.914.854
In
A

Angsuran yang harus dibayarkan selama


2 Juli 2012-Agustus 2014 US$ 4.668.300
ah

lik

Pembayaran terakhir bunga (Ballon


3 Payment) US$ 1.500.000
m

ub

Total US$ 8.083.154


ka

ep

109. Oleh karena itu, kami mohon Majelis Hakim yang mulia pada Pengadilan
ah

Negeri Jakarta Barat agar menghukum Tergugat dalam Rekonpensi


R

untuk membayar utangnya kepada Penggugat dalam Rekonpensi


es

sebesar US$ 8.083.154 (delapan juta delapan puluh tiga ribu seratus lima
M

ng

puluh empat Dollar Amerika Serikat);


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah70Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Permohonan Sita Jaminan

ne
ng
110. Bahwa oleh karena gugatan Penggugat dalam Rekonpensi didasarkan
pada alas hukum yang kuat dan didukung oleh bukti-bukti sah yang

do
gu menunjukkan Tergugat dalam Rekonpensi telah melakukan perbuatan
cidera janji (wanprestasi) kepada Penggugat dalam Rekonpensi

In
A
sebagaimana diatur dalam Perjanjian Pinjam Meminjam serta Pasal 1238
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, sementara terdapat dugaan yang
ah

beralasan bahwa Tergugat dalam Rekonpensi akan mengalihkan harta

lik
kekayaannya untuk menjauhkan harta kekayaan dari Penggugat dalam
Rekonpensi, maka kami mohon kepada Pengadilan Negeri Jakarta Barat
am

ub
untuk meletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) atas barang-barang
bergerak dan barang-barang tidak bergerak Tergugat dalam Rekonpensi
ep
berdasarkan Pasal 227 ayat (1) HIR, sebagai berikut:
k
ah

a. Barang tidak bergerak yaitu :


R

si
(i) Bangunan dan tanah yang berlokasi di Sentra Niaga Puri Indah
Blok T3/1, Kembangan Jakarta Barat; dan

ne
ng

(ii) Bangunan dan tanah yang berlokasi di Jl. Green Ville AS 43 RT

do
gu

008 RW 14, Duri Kepa, Jakarta Utara;

b. Barang bergerak yaitu :


In
A

Mobil Toyota Kijang Innova tahun 2007 plat nomor B 1879 PVA.
ah

lik

Penggugat dalam Rekonpensi juga mencadangkan haknya untuk


meminta sita jaminan terhadap harta kekayaan Tergugat dalam
m

ub

Rekonpensi lainnya.
ka

Berdasarkan segala sesuatu sebagaimana yang telah kami uraikan di atas,


ep

Tergugat dalam Konpensi/Penggugat dalam Rekonpensi mohon kepada Majelis


ah

Hakim yang Mulia dalam perkara a quo untuk menjatuhkan putusan sebagai
R

berikut:
es
M

ng

DALAM KONPENSI
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah71Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
DALAM PROVISI

si
ne
ng
Menolak permohonan putusan provisi yang diajukan oleh Penggugat dalam
Konpensi untuk seluruhnya.

do
gu

In
A
DALAM EKSEPSI
ah

1. Menerima Eksepsi Tergugat dalam Konpensi untuk seluruhnya;

lik
2. Menolak Gugatan Penggugat dalam Konpensi untuk seluruhnya atau
am

ub
setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke
verklaard).
ep
k

DALAM POKOK PERKARA


ah

si
1. Menolak Gugatan Penggugat dalam Konpensi untuk seluruhnya atau
setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke

ne
ng

verklaard);

do
gu

2. Menyatakan Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement) tanggal 30


Juli 2010 antara Penggugat dan Tergugat sah dan mengikat para pihak
dengan segala akibat hukumnya;
In
A

3. Menyatakan Jaminan Fidusia atas Benda yang termuat dalam Akta


ah

lik

Perjanjian Jaminan Fidusia atas Benda Nomor 77 tanggal 30 Juli 2010,


yang dibuat di hadapan Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H.,
m

ub

Notaris di Jakarta, yang merupakan perjanjian ikutan (accesoir) dari


Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement) yang telah didaftarkan di
ka

Kantor Pendaftaran Fidusia sah dan mengikat para pihak dengan segala
ep

akibat hukumnya;
ah

DALAM REKONPENSI
es
M

ng

1. Mengabulkan gugatan Penggugat dalam Rekonpensi untuk seluruhnya;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah72Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
2. Menyatakan Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement) tanggal 30

si
Juli 2010 antara Penggugat dalam Rekonpensi dan Tergugat dalam

ne
ng
Rekonpensi adalah merupakan perjanjian yang sah dan mengikat para
pihak dengan segala akibat hukumnya;

do
gu 3. Menyatakan Jaminan Fidusia atas Benda sebagaimana dinyatakan
dalam Akta Perjanjian Jaminan Fidusia atas Benda No 77 pada tanggal

In
A
30 Juli 2010 yang dibuat di hadapan Popie Savitri Martosuhardjo
Pharmanto, S.H., Notaris di Jakarta, yang merupakan perjanjian ikutan
ah

(accesoir) dari Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement) sah dan

lik
mengikat para pihak dengan segala akibat hukumnya;
am

ub
4. Menyatakan secara hukum bahwa Tergugat dalam Rekonpensi telah
melakukan cidera janji (wanprestasi) kepada Penggugat dalam
ep
Rekonpensi;
k
ah

5. Menghukum Tergugat dalam Rekonpensi karena telah melakukan cidera


R

si
janji (wanprestasi) untuk membayar seluruh kewajiban berdasarkan
Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement) sebesar US$ 8.083.154

ne
ng

(Delapan juta delapan puluh tiga ribu seratus lima puluh empat Dollar
Amerika Serikat) secara tunai, sekaligus, dan seketika ditambah dengan

do
gu

bunga serta denda keterlambatan sesuai dengan Perjanjian Pinjam


Meminjam;
In
A

6. Menyatakan sah dan berharga atas sita jaminan (Conservatoir Beslag)


atas harta kekayaan berupa barang-barang bergerak dan barang-barang
ah

lik

tidak bergerak Tergugat dalam Rekonpensi;


m

ub

7. Menyatakan putusan dalam Gugatan Rekonpensi ini dapat dijalankan


terlebih dahulu (uitvoerbaar bijvoorraad verklaard) walaupun ada
ka

bantahan, perlawanan (verzet), banding dan kasasi;


ep
ah

DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI


R

es

Menghukum Penggugat dalam Konpensi/Tergugat dalam Rekonpensi


M

ng

untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara.


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah73Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
Atau apabila Majelis Hukum Pengadilan Negeri Jakarta Barat berpendapat lain,

si
mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aquo et bono).

ne
ng
Menimbang, bahwa selanjutnya Kuasa Penggugat mengajukan Replik
tertanggal 06 Januari 2014, Kuasa Tergugat mengajukan Duplik tertanggal 20

do
gu Januari 2014 yang pada pokoknya masing-masing tetap pada pendiriannya
sebagaimana termuat dalam berita acara persidangan ;

In
A
Menimbang, bahwa untuk memperkuat dalil gugatannya, kuasa
ah

Penggugat mengajukan bukti surat berupa :

lik
1. Photo copy Loan Agreement /Perjanjian pinjam meminjam tertanggal 30 Juli
2010, Photo copy sesuai dengan aslinya ( Bukti PK/TR-1A ) ;
am

ub
2. Photo copy Photo copy terjemahan atas Loan Agreement tertanggal 30 Juli
2010 ke dalam bahasa Indonesia yang dilakukan oleh Penggugat sendiri
ep
melalui penterjemah tersumpah dari kantor penterjemah ANANG
k

FAHKCHRUDIN pada tanggal 16 Juli 2012, Photo copy sesuai dengan


ah

aslinya ( Bukti PK/TR-1B ) ;


R

si
3. Photo copy Akta perjanjian jaminan Fidusia atas benda tertanggal 30 Juli
2010 No. 77 yang dibuat dihadapan Popie Savitri Martosuhardjo

ne
ng

Pharmanto,SDH Notaris & PPAT di Jakarta , Photo copy sesuai dengan


aslinya ( Bukti PK/TR-2 ) ;

do
gu

4. Photo copy tagihan/Invoice dari Tergugat kepada Penggugat atas Invoice


No.ADG 2001,tanggal 30 September 2010 senilai US $ 211,432,40, Photo
copy sesuai dengan Print out ( Bukti PK/TR-3A ) ;
In
A

5. Photo copy tagihan/Invoice dari Tergugat kepada Penggugat atas Invoice


No.ADG 2002 ,tanggal 31 September 2010 senilai US $ 211,379,70, Photo
ah

lik

copy sesuai dengan Print out ( Bukti PK/TR-3B ) ;


6. Photo copy tagihan/Invoice dari Tergugat kepada Penggugat atas Invoice
m

ub

No.ADG 2003,tanggal 30 Nopember 2010 senilai US $ 211,432,40, Photo


copy sesuai dengan Print out ( Bukti PK/TR-3C ) ;
ka

7. Photo copy tagihan/Invoice dari Tergugat kepada Penggugat atas Invoice


ep

No.ADG 2004,tanggal 31 Desember 2010 senilai US $ 215,543,00 Photo


ah

copy sesuai dengan Print out ( Bukti PK/TR-3D ) ;


R

8. Photo copy tagihan/Invoice dari Tergugat kepada Penggugat atas Invoice


es

No.ADG 2005,tanggal 31 Januari 2011 senilai US $ 240,680,90, Photo copy


M

ng

sesuai dengan Print out ( Bukti PK/TR-3E ) ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah74Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9. Photo copy tagihan/Invoice dari Tergugat kepada Penggugat atas Invoice

R
No.ADG 2006,tanggal 28 Pebruari 2011 senilai US $ 271,387,50, Photo copy

si
sesuai dengan Print out ( Bukti PK/TR-3F ) ;

ne
ng
10. Photo copy tagihan/Invoice dari Tergugat kepada Penggugat atas Invoice
No.ADG 2007,tanggal 31 Maret 2011 senilai US $ 219,495,50, Photo copy
sesuai dengan Print out ( Bukti PK/TR-3G ) ;

do
gu 11. Photo copy tagihan/Invoice dari Tergugat kepada Penggugat atas Invoice
No.ADG 2008 ,tanggal 31 April 2011 senilai US $ 213,435,00, Photo copy

In
A
sesuai dengan Print out ( Bukti PK/TR-3H ) ;
12. Photo copy tagihan/Invoice dari Tergugat kepada Penggugat atas Invoice
ah

No.ADG 2009 ,tanggal 31 Mei 2011 senilai US $ 213,224,20, Photo copy

lik
sesuai dengan Print out ( Bukti PK/TR-3 I ) ;
13. Photo copy tagihan/Invoice dari Tergugat kepada Penggugat atas Invoice
am

ub
No.ADG 2010,tanggal 30 Juni 2011 senilai US $ 217,492,90, Photo copy
sesuai dengan Print out ( Bukti PK/TR-3J ) ;
ep
14. Photo copy tagihan/Invoice dari Tergugat kepada Penggugat atas Invoice
k

No.ADG 2011,tanggal 30 September 31 Juli 2011 senilai US $ 212,275,60,


ah

Photo copy sesuai dengan Print out ( Bukti PK/TR-3K ) ;


R

si
15. Photo copy tagihan/Invoice dari Tergugat kepada Penggugat atas Invoice
No.ADG 2012,tanggal 31 Agustus 2011 senilai US $ 215,174,10, Photo

ne
ng

copy sesuai dengan Print out ( Bukti PK/TR-3L ) ;


16. Photo copy tagihan/Invoice dari Tergugat kepada Penggugat atas Invoice

do
gu

No.ADG 2013,tanggal 30 September 2011 senilai US $ 222,815,60, Photo


copy sesuai dengan Print out ( Bukti PK/TR-3M ) ;
17. Photo copy tagihan/Invoice dari Tergugat kepada Penggugat atas Invoice
In
A

No.ADG 2014,tanggal 31 Oktober 2011 senilai US $ 215,437,60, Photo


copy sesuai dengan Print out ( Bukti PK/TR-3N ) ;
ah

lik

18. Photo copy terjemahan atas Invoice No.ADG 2001 tanggal 30 September
2010, Photo copy sesuai dengan aslinya ( Bukti PK/TR-4A ) ;
m

ub

19. Photo copy terjemahan atas Invoice No.ADG 2002 tanggal 31 Oktober 2010,
Photo copy sesuai dengan aslinya ( Bukti PK/TR-4B ) ;
ka

20. Photo copy terjemahan atas Invoice No.ADG 2003 tanggal 30 Nopember
ep

2010, Photo copy sesuai dengan aslinya ( Bukti PK/TR-4C ) ;


ah

21. Photo copy terjemahan atas Invoice No.ADG 2004 tanggal 31 Desember
R

2010, Photo copy sesuai dengan aslinya ( Bukti PK/TR-4D ) ;


es

22. Photo copy terjemahan atas Invoice No.ADG 2005 tanggal 31 Januari 2011,
M

ng

Photo copy sesuai dengan aslinya ( Bukti PK/TR-4E ) ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah75Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
23. Photo copy terjemahan atas Invoice No.ADG 2006 tanggal 28 Pebruari

R
2011, Photo copy sesuai dengan aslinya ( Bukti PK/TR-4F ) ;

si
24. Photo copy terjemahan atas Invoice No.ADG 2007 tanggal 31 Maret 2011,

ne
ng
Photo copy sesuai dengan aslinya ( Bukti PK/TR-4G ) ;
25. Photo copy terjemahan atas Invoice No.ADG 2008 tanggal 30 April 2011,
Photo copy sesuai dengan aslinya ( Bukti PK/TR-4H ) ;

do
gu 26. Photo copy terjemahan atas Invoice No.ADG 2009 tanggal 31 Mei 2011,
Photo copy sesuai dengan aslinya ( Bukti PK/TR-4 I ) ;

In
A
27. Photo copy terjemahan atas Invoice No.ADG 2010 tanggal 30 Juni 2011,
Photo copy sesuai dengan aslinya ( Bukti PK/TR-4J ) ;
ah

28. Photo copy terjemahan atas Invoice No.ADG 2011 tanggal 31 Juli 2011,

lik
Photo copy sesuai dengan aslinya ( Bukti PK/TR-4K ) ;
29. Photo copy terjemahan atas Invoice No.ADG 2012 tanggal 31 Agustus
am

ub
2011, Photo copy sesuai dengan aslinya ( Bukti PK/TR-4L ) ;
30. Photo copy terjemahan atas Invoice No.ADG 2013 tanggal 30 September
ep
2011, Photo copy sesuai dengan aslinya ( Bukti PK/TR-4M ) ;
k

31. Photo copy terjemahan atas Invoice No.ADG 2014 tanggal 31 Oktober
ah

2011, Photo copy sesuai dengan aslinya ( Bukti PK/TR-4N ) ;


R

si
32. Photo copy bukti pembayaran yang telah dilakukan oleh Penggugat kepada
Tergugat atas Aplikasi Transfer/bukti pembayaran yang dilegalisirr oleh

ne
ng

Bank Permata atas Invoice No.ADG 2001 senilai US $ 211,432,40, Photo


copy sesuai dengan legalisir di Bank ( Bukti PK/TR-5A ) ;

do
gu

33. Photo copy bukti pembayaran yang telah dilakukan oleh Penggugat kepada
Tergugat atas Aplikasi Transfer/bukti pembayaran yang dilegalisirr oleh
Bank Permata atas Invoice No.ADG 2002 senilai US $ 211,379,70, Photo
In
A

copy sesuai dengan legalisir di Bank ( Bukti PK/TR-5B ) ;


34. Photo copy bukti pembayaran yang telah dilakukan oleh Penggugat kepada
ah

lik

Tergugat atas Aplikasi Transfer/bukti pembayaran yang dilegalisirr oleh


Bank Danamon atas Invoice No.ADG 2003 senilai US $ 211,432,40, Photo
m

ub

copy sesuai dengan legalisir di Bank ( Bukti PK/TR-5C ) ;


35. Photo copy bukti pembayaran yang telah dilakukan oleh Penggugat kepada
ka

Tergugat atas Aplikasi Transfer/bukti pembayaran yang dilegalisirr oleh


ep

Bank Danamon atas Invoice No.ADG 2004 senilai US & 215,543,00, Photo
ah

copy sesuai dengan legalisir di Bank ( Bukti PK/TR-5D ) ;


R

36. Photo copy bukti pembayaran yang telah dilakukan oleh Penggugat kepada
es

Tergugat atas Aplikasi Transfer/bukti pembayaran yang dilegalisirr oleh


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah76Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bank Danamon atas Invoice No.ADG 2005 senilai US $ 240,680,90, Photo

R
copy sesuai dengan legalisir di Bank ( Bukti PK/TR-5E ) ;

si
37. Photo copy bukti pembayaran yang telah dilakukan oleh Penggugat kepada

ne
ng
Tergugat atas Aplikasi Transfer/bukti pembayaran yang dilegalisirr oleh
Bank Danamon atas Invoice No.ADG 2006 senilai US $ 217,387,50, Photo
copy sesuai dengan legalisir di Bank ( Bukti PK/TR-5F ) ;

do
gu 38. Photo copy bukti pembayaran yang telah dilakukan oleh Penggugat kepada
Tergugat atas Aplikasi Transfer/bukti pembayaran yang dilegalisirr oleh

In
A
Bank Danamon atas Invoice No.ADG 2007 senilai US $ 219,495,20, Photo
copy sesuai dengan legalisir di Bank ( Bukti PK/TR-5G ) ;
ah

39. Photo copy bukti pembayaran yang telah dilakukan oleh Penggugat kepada

lik
Tergugat atas Aplikasi Transfer/bukti pembayaran yang dilegalisirr oleh
Bank Permata atas Invoice No.ADG 2008 senilai US $ 213,435,00, Photo
am

ub
copy sesuai dengan legalisir di Bank ( Bukti PK/TR-5H ) ;
40. Photo copy bukti pembayaran yang telah dilakukan oleh Penggugat kepada
ep
Tergugat atas Aplikasi Transfer/bukti pembayaran yang dilegalisirr oleh
k

Bank Permata atas Invoice No.ADG 2009 senilai US $ 213,224,20, Photo


ah

copy sesuai dengan legalisir di Bank ( Bukti PK/TR-5 I ) ;


R

si
41. Photo copy bukti pembayaran yang telah dilakukan oleh Penggugat kepada
Tergugat atas Aplikasi Transfer/bukti pembayaran yang dilegalisirr oleh

ne
ng

Bank Danamon atas Invoice No.ADG 2010 senilai US $ 217,492,90, Photo


copy sesuai dengan legalisir di Bank ( Bukti PK/TR-5J ) ;

do
gu

42. Photo copy bukti pembayaran yang telah dilakukan oleh Penggugat kepada
Tergugat atas Aplikasi Transfer/bukti pembayaran yang dilegalisirr oleh
Bank Permata atas Invoice No.ADG 2011 senilai US $ 212,276,60, Photo
In
A

copy sesuai dengan legalisir di Bank ( Bukti PK/TR-5K ) ;


43. Photo copy bukti pembayaran yang telah dilakukan oleh Penggugat kepada
ah

lik

Tergugat atas Aplikasi Transfer/bukti pembayaran yang dilegalisirr oleh


Bank Permata atas Invoice No.ADG 2012 senilai US $ 215,174,10, Photo
m

ub

copy sesuai dengan legalisir di Bank ( Bukti PK/TR-5L ) ;


44. Photo copy bukti pembayaran yang telah dilakukan oleh Penggugat kepada
ka

Tergugat atas Aplikasi Transfer/bukti pembayaran yang dilegalisirr oleh


ep

Bank Permata atas Invoice No.ADG 2013 senilai US $ 222,815,60, Photo


ah

copy sesuai dengan legalisir di Bank ( Bukti PK/TR-5M ) ;


R

45. Photo copy bukti pembayaran yang dituangkan dalam Formulir Multiguna
es

CIMB NIAGA senilai US $ 1,000,00 sehubungan dengan Incoice No.ADG


M

ng

2014 Photo copy sesuai dengan aslinya ( Bukti PK/TR-5N ) ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah77Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
46. Photo copy Ringkasan atas Invoice dan bukti pembayaran yang telah

R
dilakukan sebagaimana tersebut diatas dan ditanda tangani oleh Andfi

si
Sutedja selaku Direktur Utama PT.BKPL (Penggugat) , Photo copy sesuai

ne
ng
dengan Aslinya ( Bukti PK/TR-6 ) ;
47. Photo copy surat tergugat kepada Penggugat tertanggal 10 Juli 2012 perihal
Wanprestasi PT.Bangun Karya Pratama Lestari , Photo copy sesuai dengan

do
gu aslinya ( Bukti PK/TR-7A ) ;
48. Photo copy Financial Calculation tertanggal 10 Juli 2012 yanag merupakan

In
A
lampiran dari surat Tergugat tersebut diatas , Photo copy sesuai dengan
Aslinya ( Bukti PK-TR-7B ) ;
ah

49. Photo copy Terjemahan resmi atas Financial Calculation tersebut diatas ,

lik
Photo copy sesuai dengan aslinya ( Bukti PK/TR-8 ) ;
50. Photo copy Konsep berita acara serah terima atas obyek perjanjian ( 5 Unit
am

ub
CAT 777D ) yang dibuat oleh Tergugat, akan tetapi Penggugat tidak
menanda tanganinya , Photo copy sesuai dengan aslinya ( Bukti PK-TR-9 ) ;
ep
51. Photo copy Pernyataan MENKUMHAM tertanggal 05 Pebruari 2010 yang
k

dimuat dalam internet (Hukumonline,com) yang diprint oleh Penggugat pada


ah

tanggal 17 Januari 2014 perihal pernyataan Menkumham bertolak belakang


R

si
dengan suratnya , Photo copy dari Print out ( Bukti PK-TR-10 ) ;

ne
ng

Bukti-bukti surat tersebut dicocokan dengan aslinya kecuali bukti PK/TR-3A


sampai dengan PK/TR-3N, PK/TR-5A sampai dengan PK/TR-5M dan PK/TR-10

do
gu

tidak ada aslinya dan dibubuhi materai sebagaimana mestinya sehingga surat
bukti yang disesuaikan dengan aslinya dapat dijadikan alat bukti yang sah ,
sedang surat bukti yang tidak ada aslinya hanya dapat dipertimbangkan apabila
In
A

ada kesesuaiannya dengan bukti lainnya ;


ah

lik

Menimbang, bahwa untuk menyangkal dalil gugatan Penggugat, kuasa


Tergugat mengajukan bukti surat yang dibubuhi materai sebagaimana mestinya
m

ub

yaitu berupa :
1. Photo copy perjanjian pinjam meminjam (Loan Agreement) tanggal 30 Juli
ka

2010, Photo copy sesuai dengan aslinya (Bukti T-1a) ;


ep

2. Pgoto copy terjemahan perjanjian pinjam meminjam (Loan Agreement)


ah

tanggal 30 Juli 2010, Photo copy sesuai dengan aslinya (Bukti T-1b) ;
R

3. Photo copy buku “ Hukum Acara Perdata: Gugatan, Persidangan Penyitaan,


es

Pembuktian, dan Putusan Pengadilan” karangan M. Yahya Harahap, S.H.,


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah78Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sinar Grafika, Cetakan ke-8, Jakarta, 2008, hlm. 461, Photo copy sesuai

R
dengan aslinya (Bukti T-2);

si
4. Photo copy putusan Mahkamah Agung No. 1875K/Pdt/1984, tanggal 24

ne
ng
April 1986, Photo copy sesuai dengan print out email (Bukti T-3);
5. Photo copy putusan Mahkamah Agung No. 879K/Pdt/1999 tanggal 29
Januari 2001 yang dimuat dalam Varia Peradilan Tahun XVIII No. 208

do
gu Januari 2003, hlm.22 , Photo copy sesuai dengan aslinya (Bukti T-4) ;
6. Photo copy surat peringatan (somasi) dari Tergugat dalam

In
A
Konpensi/Tergugat dalam Rekonpensi kepada Penggugat dalam
Konpensi/Penggugat dalam Rekonpensi pada tanggal 10 Juli 2012, Photo
ah

copy dari Photo copy (Bukti T-5) ;

lik
7. Photo copy Pengadilan Negeri Tenggarong berdasarkan Penetapannya No.
04/Pen.Eks.FD/2012/PN.TGr tanggal 1 Agustus 2012 (Bukti T-6a) yang
am

ub
disampaikan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Barat telah melakukan
Aanmaning kepada Penggugat dalam Konpensi/Tergugat dalam
ep
Rekonpensi, Photo copy dari photo copy (Bukti T-6) ;
k

8. Photo copy akta perjanjian Jaminan Fidusia No. 77, tanggal 30 Juli 2010
ah

yang dibuat di hadapan Popie Savitri Amrtosuhardjo Pharmanto, S.H.,


R

si
Notaris di Jakarta, Photo copy sesuai dengan aslinya (Bukti T-7) ;
9. Photo copy perjanjian pinjam meminjam (Loan Agreement) tanggal 10

ne
ng

November 2006, Photo copy dari print out (Bukti T-8a) ;


10. Photo copy terjemahan perjanjian pinjam meminjam (Loan Agreement)

do
gu

tanggal 10 November 2006, Photo copy sesuai dengan aslinya (Bukti T-8b)
11. Photo copy Buku “Aspek-aspek Hukum Perikatan Nasional” karangan Prof.
Subekti, S.H., PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 1992, hlm.6, Photo copy
In
A

sesuai dengan aslinya(Bukti T-9) ;


12. Photo copy buku “ Hukum Perjanjian” karangan Prof. Subekti, Intermasa,
ah

lik

Jakarta, 2005, hlm. 19-20, Photo copy sesuai dengan aslinya (Bukti T-10) ;
13. Photo copy buku “ Azas-azas Hukum Perjanjian” karangan Prof. Wirjuno
m

ub

Prodjodikoro, CV Mandar Maju, Bandung, 2011 hal. 37-38, Photo copy


sesuai dengan aslinya (Bukti T-11) ;
ka

14. Photo copy artikel hukum online tertanggal 16 Desember 2009 berjudul “
ep

Pembatalan Kontrak Berbahasa Asing”Photo copy sesuai dengan print out


ah

(bukti T-12) ;
R

15. Photo copy surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia No :
es

M.HH.UM.01.01-35 tanggal 28 Desember 2009 Perihal Permohonan


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah79Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
klarifikasi atas implikasi dan pelaksanaan Undang-Undang No. 24 tahun

R
2009 Photo copy dari Photo copy (Bukti T-13) ;

si
16. Photo copy hukum online, “Kontrak Non Berbahasa Indonesia Tak Batal

ne
ng
Demi Hukum “ tanggal 8 Oktober 2009, Photo copy sesuai dengan print out
(Bukti T-14) ;
17. Photo copy Prof. Hikmahanto Juwana, S.H.,LL.M.,Ph.D., “Kewajiban

do
gu Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Kontrak Bisnis Internasional” dalam
Seminar “Implikasi Hukum Kewajiban Kontrak Berbahasa Indonesia dalam

In
A
Dunia Usaha” yang diselenggarakan oleh Hukumonline pada tanggal 8
Oktober 2009, hlm.6-7, Photo copy sesuai dengan aslinya (bukti T-15) ;
ah

18. Photo copy Frisca Cristi, “Akibat Hukum Berbahasa Indonesia Terhadap

lik
Perjanjian Berdasarkan Pasal 31 UU No. 24 Tahun 2009”, tesis pada
Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 2010, Photo copy dari photo
am

ub
copy (Bukti T-16) ;
19. Photo copy buku “Mengenal Hukum Suatu Pengantar (edisi revisi)”
ep
karangan Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, S.H., Cahaya Atma Pustaka,
k

2010, hlm. 25, Photo copy sesuai dengan aslinya (Bukti T-17) ;
ah

20. Photo copy “Pengantar Ilmu Hukum” krangan Prof. Mr. Van. Apeldoorn,
R

si
Pradnya Paramita, Jakarta, 1990, hlm.33-34, Photo copy sesuai dengan
aslinya (Bukti T-18) ;

ne
ng

21. (Bukti T-19) tidak diajukan dalam persidangan ;


22. Photo copy artikel koran kontan “Bencana Beleid Bahasa”, Sabtu, tanggal

do
gu

20 Juli 2013, Photo copy sesuai dengan print out (Bukti T-20) ;
23. Photo copy buku “Perjanjian Hukum Tentang Kebatalan Perjanjian”
karangan Elly Erawati dan Herlien Budiono, National Legal Reform
In
A

Program, Jakarta, 2010, hlm. 10 Photo copy sesuai dengan aslinya (bukti
T-21) ;
ah

lik

24. Photo copy putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.


995K/Sip/1975 tanggal 8 Agustus 1975 dikutip dari Rangkuman
m

ub

Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia, Cetakan Kedua,


Mahkamah Agung RI, 1993, hlm. 295, Photo copy sesuai dengan aslinya
ka

(Bukti T-22) ;
ep

25. Photo copy perlawanan PT Bangun Karya Pratama Lestari tanggal 4


ah

September 2012 terhadap Pelaksanaan Eksekusi Jaminan Fidusia Akta No.


R

77 tanggal 27 April 2010 di Pengadilan Negeri Tenggarong, Photo copy dari


es

photo copy (Bukti T-23) ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah80Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
26. Photo copy Mahkamah Agung RI, “Pedoman Teknis Administrasi dan

R
Teknis Peradilan Perdata Umum dan Perdata Khusus”, Penerbit Mahkamah

si
agung RI, Buku II, Edisi 2007, Jakarta, 2008, hlm.87, Photo copy sesuai

ne
ng
dengan aslinya (Bukti T-24) ;
27. Photo copy putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.
1051.K/Sip/1974 tanggal 12 Februari 1976, dikutip dari buku Dr. Lilik

do
gu Mulyadi,S.H.,M.H., Tuntutan Provisionil dan Uang Paksa (Dwangsom)
Dalam Hukum Acara Perdata, cetakan ke-1, PT Alumni, Bandung, 2012,

In
A
hlm.80, Photo copy sesuai dengan aslinya (Bukti T-25) ;
28. Photo copy putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.
ah

1788K/Sip/1976, seperti yang dikutip dari Putusan No. 1797K/Pdt/2004

lik
tanggal 13 Juli 2005, hlm.21, Photo copy sesuai dengan salinan aslinya
(Bukti T-26) ;
am

ub
29. Photo copy putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.
279/Sip/1976 tanggal 5 Juli 1977 dikutip dari Rangkuman Yurisprudensi
ep
Mahkamah Agung Republik Indonesia, Cetakan kedua, Mahkamah Agung
k

RI, 1993, hlm. 421,Photo copy sesuai dengan aslinya (Bukti T-27)
ah

30. Photo copy putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No.


R

si
1070K/Sip/1972 tanggal 7 Mei 1973, dikutip dari buku Dr. Lilik Mulyadi,
S.H.,M.H., Tuntutan Provisionil dan Uang Paksa (Dwangsom) Dalam

ne
ng

Hukum Acara Perdata, cetakan Ke-1, PT Alumni, Bandung, 2012, hlm.85


Photo copy sesuai dengan aslinya (Bukti T-28) ;

do
gu

31. Photo copy putusan Pengadilan Negeri Tenggarong No.


44/PDT.Plw/2012.PN.Tgr tanggal 14 November 2013, Photo copy sesuai
dengan salinan Putusan aslinya (Bukti T-29)
In
A

32. Photo copy bukti korespondensi surat elektronik antara Penggugat dalam
Konpensi/Tergugat dalam Rekonpensi dan Tergugat dalam
ah

lik

Rekonpensi/Penggugat dalam Rekonpensi, Photo copy dari Photo copy


(Bukti T-30) ;
m

ub

33. Photo copy Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014


tanggal 15 Januari 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
ka

30 Tahun 2004 Tentang Jabatan notaris (“UU 2/2014”). Photo copy dari
ep

print out (Bukti T-31) ;


ah

34. Photo copy Dokumen proses pembahasan rancangan Undang-Undang


R

(RUU) No. 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara,
es

serta Lagu Kebangsaan yang dilakukan sejak tahun 2007 hingga 2009
M

ng

,Photo copy dari Photo copy (Bukti T-32) ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah81Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
35. Photo copy perjanjian pinjam meminjam (Loan Agreement) tanggal 13 Juni

R
2011 antara Penggugat dalam Konpensi/Tergugat dalam Rekonpensi dan

si
Sumatra Partners LLC (yang merupakan perusahaan afiliasi Tergugat

ne
ng
dalam Konpensi/Penggugat dalam Rekonpensi). Photo copy sesuai dengan
aslinya .(Bukti T-33a) ;
36. Photo copy terjemahan perjanjian pinjam meminjam (Loan Agreement)

do
gu tanggal 13 Juni 2011 antara Penggugat dalam Konpensi/Tergugat dalam
Rekonpensi dan Sumatra Partners LLC (yang merupakan perusahaan

In
A
afiliasi Tergugat dalam Konpensi/Penggugat dalam Rekonpensi). Photocopy
dari Photo copy (Bukti T-33b) ;
ah

lik
Bukti-bukti surat tersebut dicocokan dengan aslinya kecuali bukti T-3.T-5.T-6.
am

ub
T-8a.T-12.T-13.T-14.T-16.T-20.T-23.T-30.T-31.T-32 danT-33b tidak ada aslinya
dan dibubuhi materai sebagaimana mestinya sehingga surat bukti yang
disesuaikan dengan aslinya dapat dijadikan alat bukti yang sah , sedang surat
ep
k

bukti yang tidak ada aslinya hanya dapat dipertimbangkan apabila ada
ah

kesesuaiannya dengan bukti lainnya ;


R

si
ne
ng

Menimbang, bahwa untuk menyangkal dalil gugatan Penggugat, kuasa


Tergugat juga mengajukan seorang saksidibawah sumpah yang pada
pokoknya memberi keterangan sebagai berikut :

do
gu

Saksi : Yayes Arianto


- Bahwa Saksi terlibat dalam Perkara antara Nine AM (Tergugat dalam
In
A

Konpensi/Penggugat dalam Rekonpensi) dengan BKPL (Penggugat


dalam Konpensi/Tergugat dalam Rekonpensi) sejak Juni 2012;
ah

- Bahwa keterlibatan Saksi Fakta Yayes Arianto dalam perkara tersebut


lik

adalah sebagai Kuasa Hukum dari Tergugat dalam


Konpensi/Penggugat dalam Rekonpensi dalam rangka mengajukan
m

ub

permohonan eksekusi fidusia atas 11 unit truk yang menjadi objek


fidusia kepada Penggugat dalam Konpensi/Tergugat dalam
ka

ep

Rekonpensi yang terletak di Sanga Sanga yang berada dalam wilayah


Pengadilan Negeri Tenggarong;
ah

- Bahwa dasar diajukannya permohonan eksekusi tersebut pada


R

dasarnya karena faktanya telah terjadi Wanprestasi yang dilakukan


es
M

oleh Penggugat dalam Konpensi/Tergugat dalam Rekonpensi kepada


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah82Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat dalam Konpensi/Penggugat dalam Rekonpensi, sebagai

R
akibat tidak dibayarnya utang Penggugat dalam Konpensi/Tergugat

si
dalam Rekonpensi kepada Tergugat dalam Konpensi/Penggugat

ne
ng
dalam Rekonpensi berdasarkan Loan Agreement tanggal 30 Juli 2010,
meskipun sebelumnya telah ditagih dan selanjutnya pada bulan Juli
2012 dikirimkan surat somasi dari Tergugat dalam

do
gu Konpensi/Penggugat dalam Rekonpensi kepada Penggugat dalam
Konpensi/Tergugat dalam Rekonpensi (Dalam persidangan Kuasa

In
A
Hukum Tergugat dalam Konpensi/Penggugat dalam Rekonpensi
memperlihatkan surat somasi dari Tergugat dalam
ah

Konpensi/Penggugat dalam Rekonpensi kepada Penggugat dalam

lik
Konpensi/Tergugat dalam Rekonpensi kepada Majelis Hakim dan
Saksi , dan selanjutnya, Saksi membenarkan bahwa dokumen
am

ub
tersebut adalah surat somasi dari Tergugat dalam
Konpensi/Penggugat dalam Rekonpensi kepada Penggugat dalam
ep
Konpensi/Tergugat dalam Rekonpensi);
k

- Bahwa adapun kronologis pengajuan permohonan eksekusi tersebut,


ah

yaitu : Adanya pengajuan 2 (dua) permohonan eksekusi dari Tergugat


R

si
dalam Konpensi/Penggugat dalam Rekonpensi kepada Pengadilan
Negeri Tenggarong tanggal 25 Juli 2012 karena ke-11 unit truk yang

ne
ng

dijaminkan secara fidusia tersebut (termasuk 5 unit truk tipe 777D)


berada di dalam wilayah Pengadilan Negeri Tenggarong, kemudian

do
gu

Pengadilan Negeri Tenggarong menerima permohonan tersebut, dan


selanjutnya pada tanggal 1 Agustus 2012 (dalam 1 minggu setelah
permohonan tersebut) Pengadilan Negeri Tenggarong mengeluarkan
In
A

surat permohonan bantuan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Barat


untuk melakukan aanmaning terhadap Penggugat dalam
ah

lik

Konpensi/Tergugat dalam Rekonpensi sebagai Termohon eksekusi,


dan pada saat sidang tanggal 30 Agustus 2012 telah dilakukan teguran
m

ub

(aanmaning) oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat kepada Penggugat


dalam Konpensi/Tergugat dalam Rekonpensi;
ka

- Bahwa Saksi menyatakan setelah dilakukannya aanmaning tersebut


ep

yaitu Penggugat dalam Konpensi/Tergugat dalam Rekonpensi tetap


ah

tidak mau melakukan pembayaran kepada Tergugat dalam


R

Konpensi/Penggugat dalam Rekonpensi, dan bahkan pada tanggal 4


es

September 2012 Penggugat dalam Konpensi/Tergugat dalam


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah83Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Rekonpensi mengajukan 2 (dua) Perlawanan terhadap permohonan

R
eksekusi pada Pengadilan Negeri Tenggarong;

si
- Bahwa Saksi menyatakan isi dan substansi dari 2 (dua) Perlawanan

ne
ng
di Pengadilan Negeri Tenggarong yang dilakukan oleh Penggugat
dalam Konpensi/Tergugat dalam Rekonpensi tersebut menggunakan
argumen dan dalil-dalil yang hampir sama dengan apa yang diajukan

do
gu oleh Penggugat dalam Konpensi/Tergugat dalam Rekonpensi dalam
Perkara Gugatan Pembatalan Perjanjian Nomor

In
A
450/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Bar di Pengadilan Jakarta Barat ini;
- Bahwa saksi membenarkan bahwa terhadap 2 (dua) perkara
ah

Perlawanan yang diajukan oleh Penggugat dalam Konpensi/Tergugat

lik
dalam Rekonpensi di Pengadilan Negeri Tenggarong kepada Tergugat
dalam Konpensi/Penggugat dalam Rekonpensi sudah diputus oleh
am

ub
Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Tenggarong dengan hasil
putusan yaitu Gugatan Pelawan Tidak Dapat Diterima (Niet
ep
Ontvankelijke Verklaard);
k

- Bahwa saksi membenarkan dalam 2 (dua) perkara Perlawanan


ah

tersebut Penggugat dalam Konpensi/Tergugat dalam Rekonpensi


R

si
mengajukan bukti tertulis berupa Berita Acara Serah Terima dari
Penggugat dalam Konpensi/Tergugat dalam Rekonpensi kepada pihak

ne
ng

ketiga, yaitu PT Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL) dan bukti


tertulis itu juga tercatat dalam Putusan Pengadilan Negeri Tenggarong

do
gu

Nomor 44/PDT.Plw/2012/PN.Tgr tanggal 14 November 2013 Kuasa


Hukum Tergugat dalam Konpensi/Penggugat dalam Rekonspensi
memperlihatkan Putusan Pengadilan Negeri Tenggarong tersebut
In
A

kepada Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Jakarta Barat ;


- Bahwa Saksi menjelaskan isi dari Berita Acara Serah Terima tersebut,
ah

lik

yaitu pada intinya Pihak Penggugat dalam Konpensi/Tergugat dalam


Rekonpensi menyerahkan 11 unit truk kepada pihak ketiga, yaitu PT
m

ub

Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL), yang mana truk-truk tersebut


telah dijaminkan secara fidusia kepada Nine AM;
ka

- Bahwa Saksi setelah mendengar pembacaan Pasal 6.2.2. Akta


ep

Perjanjian Jaminan Fidusia Nomor 77, tanggal 30 Juli 2010 yang


ah

dibuat dihadapan Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H.,


R

Notaris di Jakarta oleh Kuasa Hukum Tergugat dalam


es

Konpensi/Penggugat dalam Rekonpensi] menyatakan dirinya


M

ng

mengetahui bahwa berdasarkan Pasal 6.2.2 Akta Perjanjian Jaminan


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah84Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Fidusiatersebut, Penggugat dalam Konpensi/Tergugat dalam

R
Rekonpensi sebagai satu-satunya pemilik yang sah atas truk-truk dan

si
selaku pemberi fidusia berdasarkan Akta Perjanjian Jaminan Fidusia

ne
ng
tersebut, dilarang mengalihkan objek fidusia kepada pihak mana pun.
Namun faktanya, Penggugat dalam Konpensi/Tergugat dalam
Rekonpensi telah mengalihkan 11 unit truk yang menjadi obyek fidusia

do
gu tersebut kepada pihak lain, yaitu PT Chandra Sakti Utama Leasing
(CSUL);

In
A
- Bahwa tindakan-tindakan lain yang dilakukan BKPL untuk menghindari
kewajibannya membayar Hutang kepada kreditur lainnya adalah
ah

Penggugat dalam Konpensi/Tergugat dalam Rekonpensi juga

lik
melakukan tindakan yang sama, guna menghindari kewajibannya
terkait perjanjian utang piutang kepada Kreditur lain, yaitu dengan
am

ub
mengajukan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum terhadap PT
Catterpillar Finance Indonesia pada Pengadilan Negeri Jakarta
ep
Selatan.
k

- Bahwa keberadaan ke 11 unit truk tersebut sebelumnya berada di


ah

Sanga-Sanga, kemudian dipindahkan ke Palaran, namun setelah


R

si
dialihkan kepada PT Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL)
berdasarkan Berita Acara Serah Terima tersebut, Saksi tidak

ne
ng

mengetahui lagi dimana truk-truk tersebut berada saat ini;


- Bahwa tindakan yang dilakukan oleh BKPL dengan telah

do
gu

dikeluarkannya Putusan Pengadilan Negeri Tenggarong adalah BKPL


melalui kuasa hukumnya, telah mengajukan perlawanan berupa
banding kepada Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur di Samarinda ;
In
A

- Bahwa berdasarkan Loan Agreement tanggal 30 Juli 2010, BKPL


meminjam uang kepada Nine AM untuk keperluan membeli 5 unit truk
ah

lik

tipe 777D, truk-truk yang dibeli dan dimiliki oleh BKPL tersebut
selanjutnya dijaminkan secara fidusia kepada Nine AM guna menjamin
m

ub

pelaksanaan kewajiban BKPL kepada Nine AM berdasarkan Loan


Agreement 30 Juli 2010 tersebut;
ka

- Bahwa Saksi menyatakan BKPL telah wanprestasi karena sejak


ep

September 2011 BKPL tidak melaksanakan kewajibannya


ah

beradasarkan Loan Agreement 30 Juli 2010; dan berdasarkan


R

keadaan wanprestasi tersebut, Nine AM mengajukan permohonan


es

eksekusi kepada Pengadilan Negeri Tenggarong. Saksi Fakta Yayes


M

ng

Arianto selanjutnya menyatakan bahwa wanprestasi tersebut terjadi


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah85Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebelum adanya pengajuan gugatan pembatalan perjanjian oleh

R
Penggugat dalam Konpensi/Tergugat dalam Rekonpensi kepada

si
Tergugat dalam Konpensi/Tergugat dalam Rekonpensi kepada

ne
ng
Pengadilan Negeri Jakarta Barat;
- Bahwa tindakan wanprestasi yang dilakukan oleh Penggugat dalam
Konpensi/Tergugat dalam Rekonpensi adalah tidak melaksanakan

do
gu kewajibannya berdasarkan Loan Agreement, yaitu membayar Utang
kepada Nine AM. Nine AM bahkan melakukan 2 (dua) Perlawanan di

In
A
Pengadilan Negeri Tenggarong dan mengajukan Gugatan Pembatalan
Perjanjian pada Pengadilan Negeri Jakarta Barat.
ah

lik
Menimbang, bahwa pihak Penggugat menyatakan sudah cukup atas
bukti-bukti surat dan menyatakan tidak mengajukan bukti saksi dan pihak
am

ub
Tergugat menyatakan sudah cukup dengan bukti surat dan saksi yang diajukan;

Menimbang, bahwa selanjutnya Kuasa Penggugat dan Kuasa Tergugat


ep
mengajukan Kesimpulan masing masing tertanggal 20 Pebruari 2014,dan
k

kemudian kedua belah pihak menyatakan mohon putusan ;


ah

R
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian Putusan ini , maka

si
segala sesuatu yang tercantum dalam berita acara persidangan dianggap telah

ne
ng

termasuk dan tidak terpisahkan dalam Putusan ini ;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA :

do
gu

Menimbang, bahwa maksud gugatan Penggugat adalah sebagaimana


tersebut diatas ;
In
A

Menimbang, bahwa gugatan Penggugat tersebut disangkal oleh


Tergugat, maka sesuai ketentuan Pasal 163 HIR / Pasal 1865 KUH Perdata
ah

Penggugat harus membuktikan dalil dalil gugatannya demikian pula Tergugat


lik

harus membuktikan dalil sangkalannya ;


Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil gugatannya tersebut,
m

ub

Penggugat telah mengajukan surat surat bukti sebanyak 51 surat , yang diberi
tanda PK/TR- 1 sampai dengan PK/TR-10 ;
ka

ep

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil sangkalannya tersebut,


Tergugat telah mengajukan surat surat bukti sebanyak 36 surat , yang diberi
ah

tanda T-1 sampai dengan T-33.b dan mengajukan satu orang saksi bernama
R

:Yayes Arianto ;
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah86Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa memperhatikan gugatan Penggugat dan Jawab

R
menjawab para pihak, maka Majelis Hakim akan terlebih dahulu

si
mempertimbangkan mengenai eksepsi yang diajukan oleh Tergugat , sebagai

ne
ng
berikut :

do
gu
I. DALAM EKSEPSI :

In
A
Menimbang, bahwa dalam surat jawabanya Tergugat mengajukan
Eksepsi sebagai berikut :
ah

lik
a. Gugatan Penggugat Dalam Perkara a quo adalah Kabur ( Obcuur
Libel ) antara mempersoalkan Perbuatan Melawan Hukum dan
am

ub
Perbuatan Cindra Janji ( Wanprestasi ), dengan dalil yang pada
pokoknya adalah sebagai berikut :
ep
1. Bahwa, pada Bagian I surat gugatan ( halaman 2-3) dalil dalil Posita
k

gugatan Penggugat pada pokoknya mendalilkan adanya hubungan


ah

hukum kontraktual antara Penggugat dengan Tergugat yang didasarkan


R

si
dan dibuktikan secara nyata dengan adanya Perjanjian Pinjam
Meminjam ( Loan Agreement) tanggal 30 Juli 2012 ;

ne
ng

2. Bahwa, dengan adanya hubungan kontraktual sebagaimana


disampaikan oleh Penggugat dalam dalil posita gugatan pada bagian I

do
gu

surat gugatan, maka dalil posita Gugatan pada bagian I tersebut


merupakan persoalan hukum Wanprestasi ;
3. Bahwa, namun pada bagian IV surat gugatan Penggugat ( halaman 8 )
In
A

secara inkonsistensi Penggugat mendalilkan adanya Perbuatan


Melawan Hukum yang dilakukan oleh Tergugat , yaitu dengan
ah

lik

mengatakan bahwa Tergugat sebagai suatu perusahaan yang bergerak


dalam bidang penyewaan atau rental alat alat berat yang tertutup bagi
m

ub

perusahaan asing menurut Per.Pres No.36 tahun 2010 tentang Daftar


Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan
ka

Persyaratan di Bidang Penanaman Modal tanggal 25 Mei 2010 jo.


ep

Undang Undang No.25 Tahun 2007 tentang Pernanaman Modal ;


ah

4. Bahwa, berdasarkan pada uraian-uraian Tergugat dalam posita


R

gugatannya tersebut, dapat disimpulkan bahwa materi gugatan


es

Penggugat adalah mengenai persoalan Perbuatan Melawan Hukum


M

ng

(onrechmatigedaad), namun telah dicoba untuk dasarkan pula pada


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah87Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
adanya hubungan hukum kontraktual (wanprestasi). Bahwa , masalah

R
persoalan hukum Wanprestasi dan Perbuatan Melawan Hukum adalah

si
dua hal yang sangat berbeda, baik dalam hal dasar hukum, hubungan

ne
ng
hukum, maupun akibat hukum yang ditimbulkannya. Dengan demikian
kedua persoalan tersebut tidak dapat dicampur adukkan atau
digabungkan dalam satu gugatan ;

do
gu 5. Bahwa, dalil Tergugat tersebut diatas, dalam perkara a quo telah sesuai
dengan kaidah hukum dalam Putusan Mahkamah Agung No

In
A
1875K/Pdt/1984 tanggal 24 April 1986, yang pada pokoknya
menyatakan : Perbuatan Melawan Hukum yang berdasarkan pada pasal
ah

1365 KUH Perdata tidak dibenarkan digabung dengan perbuatan Cidra

lik
Janji (wanprestasi), berdasarkan Pasal 1243 KUH Perdata dalam satu
gugatan menurut tata tertib beracara perdata.
am

ub
6. Bahwa, dalam Putusan Mahkamah Agung No.879K/Pdt/1999 tanggal 29
Januari 2001 , dalam pertimbangannya menyatakan sebagai berikut :
ep
“Bahwa suatu gugatan yang didasarkan atas dasar perbuatan melawan
k

hukum tidak dapat juga diajukan sebagai akibat suatu ingkar janji,
ah

karena kedua dasar hukum itu diatur dalam pasal pasal yang berbeda
R

si
dalam KUHPerdata, yaitu perbuatan melawan hukum diatur dalam
Pasal 1365 KUH Perdata dan wanprestasi diatur dalam Pasal 1243KUH

ne
ng

Perdata, juga akibat hukum yang dapat dituntut dari akibat perbuatan itu
adalah berbeda” ;

do
gu

7. Bahwa, faktanya dalam perkara A quo Penggugat dengan sengaja dan


tanpa alas hak Penggugat mengajukan gugatan didasarkan pada alas
hukum yang campur aduk, dengan judul dan materi Gugatan
In
A

Pembatalan Perjanjian.
Bahwa, gugatan yang demikian adalah gugatan yang kabur dan
ah

lik

melanggar tata tertib beracara.


Bahwa,oleh karena itu sudah sepatutnya Majelis Hakim Yang Mulia
m

ub

menyatakan bahwa Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet


onvankelijke verklaard) ;
ka

ep

Menimbang,bahwa tentang eksepsi pada poin a ini Majelis Hakim


ah

memberikan pertimbangan hukum sebagai berikut ;


R

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim membaca dan mempelajari


es

dengan teliti dan seksama mengenai gugatan Penggugat tersebut bahwa


M

ng

substansi gugatan Penggugat tersebut adalah sebagaimana yang diuraikan


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah88Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pada posita angka 10 dan 11 yaitu tentang tidak terpenuhinya syarat sahnya

R
suatu perjanjian , sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1320 KUH Perdata

si
jo.Pasal 1335 KUH Perdata jo. Pasal 1337 KUH Perdata yang dalam gugatan ini

ne
ng
adalah Loan Agreement tertanggal 23 April 2010, dan oleh karenanya
Penggugat menuntut agar Pengadilan Menyatakan bahwa Perjanjian /Loan
Agreement tersebut dinyatakan Batal Demi Hukum dengan segala akibat

do
gu hukumnya. Bahwa, mengenai hal tersebut telah diuraikan dalam posita dan
petitum gugatan dengan cukup jelas dan tidak kabur ;

In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum tersebut, maka
dengan demikian eksepsi Tergugat pada poin a ini haruslah dinyatakan tidak
ah

beralasan hukum dan harus dinyatakan di tolak ;

lik
b. Penggugat dalam Perkara A Quo Tidak Mempunyai Hak untuk
am

ub
Mengajukan Gugatan terhadap Tergugat karena Penggugat Terbukti
Telah Wanprestasi dengan Tidak Memenuhi Kewajibannya terhadap
ep
Tergugat Menurut Perjanjian (Exceptio Non Adimplenti Contractus)
k

1. Bahwa Penggugat secara tanpa dasar dan tanpa hak telah mengajukan
ah

Gugatan Pembatalan Perjanjian kepada Tergugat dengan Gugatan


R

si
yang sifatnya mengada-ada, tidak beralasan sama sekali dan hanya
bertujuan agar Penggugat dapat mangkir dari kewajibannya;

ne
ng

2. Bahwa berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti yang ada serta


pengakuannya sendiri, justru pihak Penggugat yang telah melakukan

do
gu

perbuatan wanprestasi kepada Tergugat dengan tidak memenuhi


kewajibannya dalam Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement).
(Lihat butir 3 halaman 2-3 Surat Gugatan Penggugat ) ;
In
A

3. Bahwa, menurut ketentuan Pasal 1238 KUH Perdata yang pada


pokoknya menyatakan bahwa untuk membuktikan bahwa salah satu
ah

lik

pihak baru dapat dinyatakan telah melakukan cidera janji (wanprestasi)


setelah pihak tersebut berdasarkan surat perintah atau akta sejenis
m

ub

telah dinyatakan lalai atau perjanjiannya sendiri menyatakan demikian;


4. Bahwa, sehubungan dengan uraian dari ketentuan Pasal 1238
ka

KUHPerdata tersebut dapat dibuktikan bahwa Penggugat sendiri yang


ep

telah melakukan wanprestasi kepada Tergugat dengan tidak memenuhi


ah

kewajibannya untuk membayar utang kepada Tergugat sesuai dengan


R

Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement) sebagaimana Tergugat


es

uraikan pada butir 14 di atas;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah89Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Bahwa dengan dikirimkannya surat peringatan (somasi) sebagaimana

R
Tergugat sebutkan di atas, maka berdasarkan ketentuan Pasal 11

si
Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement), Penggugat dinyatakan

ne
ng
telah Cidera Janji (wanprestasi). Dengan demikian, Penggugat dalam
hal ini telah terbukti secara jelas telah melakukan Cidera Janji
(wanprestasi), karena Penggugat telah tidak memenuhi kewajiban-

do
gu kewajiban Penggugat untuk membayar utangnya kepada Tergugat yang
dimulai sejak tagihan Tergugat tanggal 30 November 2011 (untuk

In
A
pembayaran angsuran 11 September 2011) hingga saat ini dengan
jumlah utang pokok secara keseluruhan sebesar US$ 8.083.154
ah

(delapan juta delapan puluh tiga ribu seratus lima puluh empat Dolar

lik
Amerika Serikat) ;
6 Bahwa, berdasarkan bukti-bukti yang didukung dengan dalil-dalil yang
am

ub
diuraikan Tergugat di atas, sangatlah jelas bahwa Penggugat sendiri
secara nyata telah terbukti melakukan wanprestasi kepada Tergugat.
ep
7. Bahwa dengan mendasarkan pada ketentuan-ketentuan hukum dan
k

doktrin hukum di atas, maka dengan adanya Peristiwa Cidera Janji


ah

(wanprestasi) menurut Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement)


R

si
dan dengan dikirimkannya surat peringatan (somasi) tanggal 10 Juli
2012 (Bukti T-6) sebagaimana telah Tergugat uraikan pada butir 16 di

ne
ng

atas, Penggugat terbukti secara jelas telah melakukan perbuatan cidera


janji (wanprestasi) kepada Tergugat ;

do
gu

8. Bahwa, oleh karena itu, Penggugat sama sekali tidak mempunyai hak
dan dasar hukum untuk mengajukan Gugatan a quo terhadap Tergugat
di Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Atas dalil-dalil yang diuraikan
In
A

Tergugat tersebut, sepatutnyalah Majelis Hakim yang Mulia dalam


perkara a quo menyatakan Gugatan Penggugat ditolak atau setidak-
ah

lik

tidaknya menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet


ontvankelijke verklaard);
m

ub

9. Bahwa Tergugat telah pula berupaya untuk melakukan eksekusi


jaminan fidusia termasuk memperoleh penetapan dari Pengadilan
ka

Negeri Tenggarong (Bukti T-6a) dan melalui Pengadilan Negeri Jakarta


ep

Barat telah melakukan Aanmaning kepada Penggugat (Bukti T-6b).


ah

Namun Penggugat telah menolak untuk secara sukarela melakukan


R

kewajiban pembayaran utangnya kepada Tergugat. Penggugat bahkan


es

telah melakukan upaya-upaya untuk menghalang-halangi Tergugat


M

ng

dalam melaksanakan haknya berdasarkan Perjanjian Fidusia, termasuk


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah90Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengajukan perlawanan tehadap Pelaksanaan Eksekusi terhadap Akta

R
Perjanjian Jaminan Fidusia No. 77 tanggal 30 Juli 2010 (Bukti T-6) pada

si
Pengadilan Negeri Tenggarong, gugatan pembatalan di Pengadilan

ne
ng
Negeri Tenggarong, serta gugatan a quo;
10.Bahwa Penggugat telah pula melakukan tindakan-tindakan lain untuk
mencoba menghindari pembayaran dan pelunasan utang kepada

do
gu Tergugat berdasarkan Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement)
yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Penggugat bahkan

In
A
dengan tanpa dasar telah melaporkan Tergugat ke Kepolisian Republik
Indonesia atas tuduhan penipuan yang sangat bertentangan dengan
ah

fakta sebenarnya. Hal-hal ini dapat mengakibatkan adanya

lik
ketidakpastian hukum, yang memberikan dampak yang sangat buruk
terhadap iklim usaha di Indonesia di masa kini maupun yang akan
am

ub
datang, dan dapat merugikan pihak peminjam lainnya dari Indonesia
yang jujur dan beritikad baik;
ep
11.Bahwa perlu Tergugat sampaikan untuk menjadi perhatian Majelis
k

Hakim yang Mulia mengenai adanya dugaan pemalsuan oleh


ah

Penggugat yang telah dilaporkan oleh Pihak Ketiga kepada Kepolisian


R

si
Republik Indonesia yang pada pokoknya menyatakan bahwa
dokumentasi berupa faktur-faktur (invoices) atas pembelian alat-alat

ne
ng

berat telah dipalsukan oleh Penggugat. Faktur-faktur pembelian tersebut


kemudian diberikan oleh Penggugat kepada Tergugat untuk

do
gu

menunjukkan bahwa Penggugat adalah pembeli alat-alat berat tersebut


dan sekaligus merupakan pemiliknya. Tindakan Penggugat tersebut
sangat bertentangan dengan pernyataan dan jaminan yang
In
A

disampaikan oleh Penggugat kepada Tergugat dalam Pasal 6.2.1.Akta


Perjanjian Jaminan Fidusia No. 77 tanggal 30 Juli 2010 (Bukti T-6),
ah

lik

yang antara lain menyatakan bahwa:


“ 6.2. Pemberi Fidusia dengan ini menyatakan, berjanji dan
m

ub

menjamin kepada dan untuk kepentingan Penerima Fidusia


bahwa:
ka

6.2.1.Selama masa berlakunya Perjanjian ini, Pemberi Fidusia


ep

adalah, dan akan menjadi satu-satunya pemilik yang sah


ah

atas Benda, bebas dari segala Jaminan Fidusia berdasarkan


R

Perjanjian ini) atau hak-hak atau kepentingan dari pihak


es

ketiga manapun (kecuali Penerima Fidusia).”


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah91Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa tentang eksepsi pada poin b ini Majelis Hakim

R
memberikan pertimbangan hukum sebagai berikut ;

si
Menimbang, bahwa pada intinya eksepsinya pada poin b ini adalah

ne
ng
bahwa Penggugat telah melakukan cidra janji ( wanprestasi ), yakni tidak
melaksanakan perjanjian / Loan Egreement yang telah dibuat dan disepakati
bersama dan juga Penggugat diduga telah melakukan pemalsuan surat-surat ;

do
gu Menimbang, bahwa memperhatikan dalil eksepsi pada poin b tersebut,
dan dihubungkan dengan gugatan Penggugat, Majelis Hakim berpendapat

In
A
bahwa apa yang diuraikan dalam eksepsi tersebutadalahsudah merupakan
bagiandari pokok perkara, dan tidak dapat dikatakan sebagai eksepsi, oleh
ah

karena kebenaran dari apa yang diuraikan dalam eksepsi tersebut masih harus

lik
dibuktikan dalam acara pembuktian dipersidangan ;
Menimbang, bahwa dengan demikian eksepsi Tergugat pada poin b
am

ub
tersebut diatas adalah tidak beralasan hukum dan oleh karenanya haruslah
dinyatakan ditolak ;
ep
Menimbang, bahwa oleh karena semua eksepsi dari Tergugat dinyatakan
k

tidak beralasan hukum dan ditolak, maka dengan demikian eksepsi Tergugat
ah

tersebut harus dinyatakan ditolak untuk seluruhnya ;


R

si
Menimbang, bahwa oleh karena dalam gugatannya, Penggugat juga
mengajukan tuntutan Provisionil, maka sebelum mempertimbangkan pokok

ne
ng

perkara Majelis Hakim akan mempertimbangkan terlebih dahulu mengenai


tuntutan Provisionil tersebut ;

do
gu

II. DALAM PROVISI :


Menimbang, bahwa Penggugat dalam gugatannya menuntut untuk
In
A

menjatuhkan Putusan Provisi yaitu : “ Menyatakan bahwa untuk sementara


waktu TERGUGAT dilarang melakukan penagihan kepada PENGGUGAT
ah

lik

sesuai dengan Loan Agreement tertanggal 30 Juli 2010 sampai dengan perkara
aquo memiliki kekuatan hukum tetap ( in kracht van gewijsde ) ;
m

ub

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan tuntutan Provisionil adalah


merupakan tuntutan untuk melaksanakan sesuatu atau tidak melaksanakan
ka

sesuatu yang bukan merupakan pokok perkara, sedang yang dimaksud dengan
ep

Putusan Provisi adalah putusan yang sifatnya sementara sebelum putusan


ah

akhir ;
R

Menimbang, bahwa memperhatikan tuntutan Provisi dari Penggugat


es

sebagaimana tersebut diatas ternyata bahwa tuntutan Provisi dari Penggugat


M

ng

tersebut adalah berkaitan erat dengan materi pokok perkara , sedangkan


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah92Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
selama pemeriksaan persidangan Majelis Hakim tidak pernah menjatuhkan

R
Putusan Sela yang berkaitan dengan tuntutan Provisionil dari Penggugat

si
tersebut, sehingga dengan demikian tuntutan Provisi dari Penggugat tersebut

ne
ng
haruslah dinyatakan ditolak ;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan
tentang materi pokok perkara dalam konpensi ;

do
gu

In
A
DALAM POKOK PERKARA.
ah

DALAM KONPENSI

lik
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat
sebagaimana diuraikan dimuka ;
am

ub
Menimbang, bahwa yang menjadi pokok gugatan Penggugat dalam
perkara ini ialah mengenai hal sebagaimana yang dituntut dalam petitum pada
ep
angka 2 yaitu menuntut agar “ Menyatakan bahwa Loan Agreement tertanggal
k

30 Juli 2012 yang dibuat oleh dan antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT,
ah

batal demi hukum atau setidak tidaknya tidak memiliki kekuatan hukum
R

si
mengikat ( Null and void atau void ab initio; Nieteg )” ;
Menimbang, bahwa terhadap tuntutan tersebut Majelis Hakim

ne
ng

mempertimbangkan sebagai berikut :


Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1320 KUH Perdata

do
gu

bahwa sahnya perjanjian perjanjian diperlukan empat syarat :


1. sepakat mereka yang mengikatkan dirinya ;
2. kecakapan untuk membuat suatu perikatan ;
In
A

3. suatu hal tertentu ;


4. suatu sebab yang halal ;
ah

lik

Bahwa,syarat pada angka 1 dan angka 2 tersebut adalah merupakan syarat


Non essensial subyektif , yang apabila tidak dipenuhi maka perjanjian tersebut
m

ub

berakibat dapat dibatalkan, sedang syarat pada angka 3 dan 4 tersebut adalah
merupakan syarat Essensial / obyektif, yang apabila tidak dipenuhi maka
ka

berakibat perjanjian tersebut batal demi hukum ;


ep

Menimbang, bahwa Penggugat , dalam surat gugatannya mendalilkan


ah

bahwa Loan Agreement tertanggal 30 Juli 2010, yang ditanda tangani oleh
R

Penggugat dan Tergugat tersebut, sebelumnya telah dipersiapkan oleh


es

Tergugat terlebih dahulu, sedang pihak Penggugat tinggal menanda tangani


M

ng

saja ;
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah93Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa, Loan Agreement tertanggal 30 Juli 2010 tersebut dibuat dalam bahasa

R
Inggris ;

si
Bahwa, Loan Agreement tertanggal 30 Juli 2010 yang telah ditanda tangani oleh

ne
ng
Penggugat dan Tergugat tersebut baru diterimakan/diserahkan kepada
Penggugat setahun setelah penanda tanganan ;
Bahwa, hal hal yang dilakukan oleh Tergugat sebagaimana yang telah diuraikan

do
gu tersebut diatas, jelas telah melanggar ketentuan Pasal 31 ayat (1) UU.No.24
Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara dan Lagu

In
A
Kebangsaan, juga melanggar ketentuan pasal 1335 KUH Perdata jo Pasal 1337
KUH Perdata ;
ah

Menimbang, bahwa atas dalil gugatan Penggugat tersebut, Tergugat

lik
telah menyangkal , yang pada intinya adalah sebagai berikut :
(i) Bahwa,Hubungan hukum antara Pengugat (Peminjam) dan Tergugat
am

ub
(Pemberi Pinjaman) adalah berdasarkan Perjanjian Pinjam Meminjam
(Loan Agreement) ;
ep
(ii) Bahwa, Gugatan Penggugat tidak berdasar, karena Perjanjian Pinjam
k

Meminjam (Loan Agreement) tanggal 30 juli 2010 tidak bertentangan


ah

dengan Undang Undang Nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera,


R

si
Bahasa, Lambang Negara dan Lagu Kebangsaan ;
(iii) Bahwa, Gugatan Penggugat tidak berdasar, karena Perjanjian Pinjam

ne
ng

Meminjam (Loan Agreement) tanggal 30 Juli 2010 telah sesuai


dengan Undang Undang, Ketertiban Umum dan Kesusilaan ;

do
gu

(iv) Bahwa, Gugatan Penggugat tidak berdasar, karena Pinjaman Uang


yang diberikan Tergugat kepada Penggugat tidak tunduk pada
ketentuan Perpres No.36 tahun 2010 Jo UU.No.25 tahun 2007 ;
In
A

Menimbang, bahwasecara singkat inti dalil sangkalan Tergugat tersebut


menyatakan bahwa ketentuan pasal 31 ayat (1) Undang Undang No.24 tahun
ah

lik

2009 tersebut belum dapat diterapkan, oleh karena dalam ketentuan pasal 40
UU.No.24 tahun 2009 tersebut menyebutkan bahwa “ ketentuan lebih lanjut
m

ub

mengenai penggunaan Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal


26 sampai dengan pasal 39 diatur dalam Peraturan Presiden “, sedang dalam
ka

Peraturan Presiden yang mengatur mengenai hal itu belum ada , hal itu
ep

dipertegas dengan Surat Menteri Hukum dan HAM R.I No.M.HH.UM.01.01.35


ah

tanggal 28 Desember 2009, yang pada intinya adalah bahwa penggunaan


R

Bahasa Inggris pada Perjanjian tidak melanggar syarat formil yang ditentukan
es

dalam Undang Undang Nomor 24 tahun 2009 sampai dikeluarkannya Peraturan


M

ng

Presiden sebagaimana ditentukan dalam ketentuan pasal 40 UU.No.24 tahun


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah94Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2009. Bahwa, dalam UU.No.24 tahun 2009 tidak diatur mengenai sanksi jika

R
suatu perjanjian tidak dibuat dalam Bahasa Indonesia ;

si
Menimbang, bahwa mengenai hal itu Majelis Hakim memberikan

ne
ng
pertimbangan hukum sebagai berikut :
Menimbang, bahwa untuk mempertimbangkan mengenai dalil Penggugat
tersebut, maka terlebih dahulu Majelis Hakim mengemukakan terlebih dahulu

do
gu Pasal pasal yang dikemukakan dalam dalil gugatan Penggugat yaitu Pasal
1335 KUH Perdata dan Pasal 1337 KUHPerdata ;

In
A
Menimbang, bahwa Pasal 1335 KUH Perdata menentukan sebagai
ah

berikut :

lik
“ Suatu Perjanjian tanpa sebab, atau yang telah dibuat karena sebab
yang palsu atau terlarang, tidak mempunyai kekuatan “ ;
am

ub
Sedangkan ketentuan Pasal 1337 KUH Perdata menentukan sebagai berikut :
ep
“ Suatu sebab adalah terlarang apabila dilarang oleh undang undang atau
k

apabila berlawanan dengan kesusilaan baik, atau ketertiban umum”;


ah

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim memperhatikan surat bukti


R

si
bertanda PK/TR-1A , yang sama dengan bukti surat bertanda T-1ayaitu Loan
Agreement yang ditanda tangani olehPenggugat dan Tergugat pada tanggal 30

ne
ng

Juli 2010, adalah benar bahwa surat tersebut dibuat dalam bahasa Inggris ,
tanpa ada bahasa Indonesia ;

do
gu

Menimbang, bahwa ketentuan pasal 31 ayat (1) UU No.24 tahun 2009


tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara dan Lagu Kebangsaan yang
diundangkan pada tanggal 9 Juli 2009 menyebutkan sebagai berikut :
In
A

“ Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam nota kesepahaman atau


perjanjian yang melibatkan Negara, Instansi Pemerintah Republik
ah

lik

Indonesia, lembaga Swasta Indonesia atau Perseorangan Warga


negara Indonesia “ ;
m

ub

Menimbang, bahwaUndang Undang Nomor 24 tahun 2009 tentang


Bendera, Bahasa, Lambang Negara dan Lagu Kebangsaan tersebut
ka

diundangkan pada tanggal 9 Juli 2009, sehingga dengan demikian kekuatan


ep

mengikat berlakunya undang undang tersebut ada sejak tanggal diundangkan,


ah

dan oleh karena itu setiap kesepahaman atau Perjanjian yang melibatkan
R

Negara, Instansi Pemerintah Republik Indonesia , lembaga Swasta Indonesia


es

dan PerseoranganWarga Negara Indonesiayang dibuat sesudah tanggal


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah95Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diundangkannya UU No.24 tahun 2009 tersebut yang tidak menggunakan

R
Bahsa Indonesia adalah bertentangan dengan UU.No.24 tahun 2009 ;

si
Menimbang, bahwa mengenai dalil sangkalan Tergugat yang

ne
ng
menyatakan bahwa mendasarkan pada Pasal 40 UU.No.24 tahun 2009 , maka
undang undang tersebut pelaksanaannya masih menunggu Peraturan Presiden.
Menimbang, bahwa hal tersebut tidaklah dapat menghapuskan ketentuan

do
gu dalam undang undang No.24 tahun 2009 tersebut yang mewajibkan setiap
kesepahaman atau Perjanjian yang melibatkan Negara, Instansi Pemerintah

In
A
Republik Indonesia , lembaga Swasta Indonesia dan PerseoranganWarga
Negara Indonesia wajib menggunakan bahasa Indonesia, karena suatu
ah

Peraturan Presiden mempunyai kedudukan yang lebih rendah dari Undang

lik
Undang, dan ketentuan dalam Peraturan Presiden tersebut tidak boleh
bertentangan dengan ketentuan yang ada diatasnya ;
am

ub
Menimbang, bahwa demikian pula dengan surat Menteri Hukum dan
HAM RI. No.M.HH.UM.01.01.35 tanggal 28 Desember 2009, yang dijadikan
ep
dasar dan alasan Tergugat ( Bukti T-13 ) yang pada intinya menyatakan bahwa
k

penggunaan bahasa inggris pada perjanjian tidak melanggar syarat formil, tidak
ah

dapat menghilangkan atau mengesampingkan ketentuan dalam undang


R

si
undang, oleh karena surat Menteri tidak termasukdalam tata urutan
perundangan-undangan ;

ne
ng

Menimbang, bahwa oleh karena Loan Agreement yang ditanda tangani


oleh Penggugat dan Tergugat tertanggal 30 Juli 2010 tersebut dibuat setelah

do
gu

tanggal diundangkannya UU No.24 tahun 2009 tertanggal 9 Juli 2009 , maka


dengan tidak dibuatnya Loan Agrrement tanggal 30 Juli 2010 tersebut dalam
bahasa Indonesia adalah bertentangan dengan UU.No.24 tahun 2009, sehingga
In
A

dengan demikian Perjanjian/Loan Agreement itu merupakan perjanjian terlarang


karena dibuat berdasarkan sebab yang terlarang ( vide Pasal 1335 KUH
ah

lik

Perdata jo Pasal 1337 KUH Perdata ) ;


Menimbang, bahwa dengan tidak terpenuhinya salah satu syarat
m

ub

essensial dari syarat sahnya suatu perjanjian , sebagaimana ditentukan dalam


ketentuan Pasal 1320 KUH Perdata, maka dengan demikian Perjanjian/Loan
ka

Egreement tertanggal 30 Juli 2010 yang telah ditanda tangani oleh Penggugat
ep

dan Tergugat adalah Batal Demi Hukum ;


ah

Menimbang, bahwa dengan demikian petitum pada angka 2 dari gugatan


R

Penggugat yang menuntut agar Pengadilan menyatakan bahwa Loan


es

Agreement tertanggal 30 Juli 2010 yang dibuat oleh dan antara Penggugat
M

ng

dengan Tergugat batal demi hukum, dinyatakan dikabulkan ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah96Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa oleh karena Loan Agreement tertanggal 30 Juli

R
2010yang dibuat oleh dan antara Penggugat dengan Tergugat dinyatakan batal

si
dermi hukum, maka Akta Perjanjian Jaminan Fiducia atas benda tertanggal 30

ne
ng
Juli 2010 Nomor 77 yang merupakan perjanjian ikutan (accesoir) dari Loan
Agreement tertanggal 30 Juli 2010 tersebut juga harus dinyatakan batal demi
hukum ;

do
gu Menimbang, bahwa dengan demikian petitum Penggugat pada angka 3
(tiga) dari gugatan Penggugat yang menuntut agar Akta perjanjian Jaminan

In
A
Fidusia atas benda tertanggal 30 Juli 2010 Nomor. 77 yang merupakan
perjanjian ikutan ( Accasoir ) dari Loan Agreement tertanggal 30 Juli 2010
ah

tersebut adalah batal demi hukum haruslah dikabulkan pula ;

lik
Menimbang, bahwa oleh karena Loan Agreement tertanggal 30 Juli 2010
( Bukti PK/TR-1A yang sama dengan T-1a ) dan Akta perjanjian jaminan Fidusia
am

ub
atas benda Nomor. 77 tanggal 30 Juli 2010 yang merupakan perjanjian ikutan (
Accesoir ) dari Loan Agreement tanggal 30 Juli 2010, maka segala sesuatunya
ep
kembali kepada keadaan semula ;
k

Menimbang, bahwa dalam petitum angka 4 (empat) Penggugat


ah

menuntut agar Pengadilan memerintahkan kepada Penggugat untuk


R

si
mengembalikan sisa uang dari pinjaman yang belum diserahkan kembali
kepada Tergugat sebesar US$ 4.999.500 dikurangi US$ 2.819.769 sama

ne
ng

dengan US $ 2.179.731 (dua juta seratus tujuh puluh sembilan ribu tujuh ratus
tiga puluh satu Dollar Amerika ) dengan secara mencicil sesuai kemampuan

do
gu

Penggugat, namun demikian berdasarkan fakta hukum yang terungkap di


persidangan, pinjaman Penggugat yang belum diserahkan kembali kepada
Tergugat sebesar US$ 4.999.500 setelah dipotong biaya deposit yang langsung
In
A

dipotong oleh Tergugat Konpensi sebesar US$ 1.000.000 ( Satu juta Dollar
Amerika) ( Bukti PK/TR-5A sampai dengan PK/TR-5N dan PK/TR-6 ) ,
ah

lik

sehingga Penggugat Konpensi menerima pinjaman setelah dipotong biaya


deposit, menjadi sejumlah US$ 3.999.500 (tiga juta sembilan ratus sembilan
m

ub

puluh sembilan ribu lima ratus Dollar Amerika) dan berdasarkan bukti
Penggugat Konpensi PK/TR-3A sampai dengan PK/TR-3N, PK/TR-4A sampai
ka

dengan PK/TR-4N dan PK/TR-5A sampai dengan PK/TR-5N Penggugat


ep

Konpensi telah melakukan pembayaran sejumlah US$ 2.822.769,50 (dua juta


ah

delapan ratus dua puluh dua ribu tujuh ratus enam puluh sembilan, lima puluh
R

sen Dollar Amerika ) sehingga Penggugat Konpensi berkewajiban untuk


es

mengembalikan uang pinjaman pokok tersebut kepada Tergugat sebesar US$


M

ng

3.999.500 dikurangi US$ 2.822.769,50 sama dengan US$ 1.176.730,50 (satu


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah97Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
juta seratus tujuh puluh enam ribu tujuh ratus tiga puluh, lima puluh sen Dollar

R
Amerika) ;

si
Menimbang, bahwa mengenai petitum pada angka 4 (empat) tersebut,

ne
ng
oleh karena Loan Agreement tertanggal 30 Juli 2010 ( Bukti PK/TR-1A yang
sama dengan T-1A ) dan Akta perjanjian jaminan Fidusia atas benda Nomor. 77
tanggal 30 Juli 2010 yang merupakan perjanjian ikutan ( Accesoir ) dari Loan

do
gu Agreement tanggal 30 Juli 2010 tersebut dinyatakan batal demi hukum, maka
segala sesuatunya harus kembali kepada keadaan semula, dan kepada

In
A
Penggugat berkewajiban untuk mengembalikan uang pinjaman pokok tersebut
kepada Tergugat ;
ah

Menimbang, bahwa dengan memperhatikan surat bukti bertanda PK/TR-

lik
3A sampai dengan PK/TR-3N, PK/TR-4A sampai dengan PK/TR-4N dan
PK/TR-5A sampai dengan PK/TR-5N , dapat dibuktikan bahwa Penggugat telah
am

ub
membayar kepada Tergugat sebanyak US$ 2.822.769,50 (dua juta delapan
ratus dua puluh dua ribu tujuh ratus enam puluh sembilan lima puluh sen Dollar
ep
Amerika ) ;
k

Menimbang, bahwa berdasarkan perhitungan tersebut di atas maka


ah

dengan demikian Penggugat harus mengembalikan sisa uang Tergugat sebesar


R

si
US$ 3.999.500 ( tiga juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu lima
ratus Dollar Amerika ) dikurangi US$ 2.822.769,50 (dua juta delapan ratus dua

ne
ng

puluh dua ribu tujuh ratus enam puluh sembilan lima puluh sen Dollar Amerika )
sama dengan US$ 1.176.730,50 (satu juta seratus tujuh puluh enam ribu tujuh

do
gu

ratus tiga puluh lima puluh sen Dollar Amerika ) ;


Menimbang, bahwa oleh karena sesuai petitum Penggugat pada angka 4
(empat) tersebut , maka diperintahkan kepada Penggugat untuk mengembalikan
In
A

sisa uang pinjaman Penggugat kepada Tergugat yang belum diserahkan


kepada Tergugat sejumlah US$ 1.176.730,50 ( satu juta seratus tujuh puluh
ah

lik

enam ribu tujuh ratus tiga puluh lima puluh sen Dollar Amerika ) ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan pertimbangan hukum
m

ub

tersebut diatas, maka dengan demikian petitum Penggugat pada angka 4


(empat) haruslah dikabulkan dengan perbaikan redaksi, memerintahkan kepada
ka

Penggugat untuk mengembalikan sisa uang dari pinjaman kepada Tergugat


ep

sejumlah US$ 1.176.730,50 ( satu juta seratus tujuh puluh enam ribu tujuh ratus
ah

tiga puluh lima puluh sen Dollar Amerika );


R

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan pertimbangan diatas,


es

dengan demikian gugatan Penggugat dinyatakan dikabulkan untuk seluruhnya ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah98Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dinyatakan

R
dikabulkan seluruhnya , maka sesuai ketentuan Pasal 181 HIR Tergugat

si
dihukum untuk membayar biaya perkara ini ;

ne
ng
DALAM REKONPENSI

do
gu Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Rekonpensi Penggugat
Rekonpensi / Tergugat Konpensi sebagaimana diuraikan dimuka ;

In
A
Menimbang, bahwa yang menjadi pokok gugatan Rekonpensi Penggugat
ah

Rekonpensi/Tergugat Konpensi dalam perkara ini ialah tentang Perbuatan

lik
ingkar janji ( wanprestasi ) oleh Tergugat Rekonpensi, karena tidak
melaksanakan perjanjian dalam Loan Agreement tanggal 30 Juli 2010, sehingga
am

ub
menimbulkan kerugian bagi Penggugat Rekonpensi ;
Menimbang, bahwa dalam petitum angka 2 dan petitum angka 3 dalam
ep
gugatan Rekonpensi , Penggugat Rekonpensi mengajukan tuntutan sebagai
k

berikut :
ah

1. Menyatakan Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan Agreement) tanggal


R

si
30 Juli 2010 antara Penggugat dalam Rekonpensi dan Tergugat
dalam Rekonpensi adalah merupakan perjanjian yang sah dan

ne
ng

mengikat para pihak dengan segala akibat hukumnya;

do
gu

2. Menyatakan Jaminan Fidusia atas Benda sebagaimana dinyatakan


dalam Akta Perjanjian Jaminan Fidusia atas Benda No 77 pada
tanggal 30 Juli 2010 yang dibuat di hadapan Popie Savitri
In
A

Martosuhardjo Pharmanto, S.H., Notaris di Jakarta, yang merupakan


perjanjian ikutan (accesoir) dari Perjanjian Pinjam Meminjam (Loan
ah

lik

Agreement) sah dan mengikat para pihak dengan segala akibat


hukumnya;
m

ub

Menimbang, bahwa mengenai tuntutan / petitum pada angka 2 dan angka


ka

3 dalam gugatan Rekonpensi Penggugat Rekonpensi tersebut adalah mengenai


ep

hal yang sama dengan tuntutan/petitum pada angka 2 dan angka 3 pada
ah

gugatan Konpensi yaitu mengenai keabsahan Loan Agreement tanggal 30 juli


R

2010 dan keabsahan Akta Perjanjian Jaminan Fidusia atas Benda Nomor 77
es

tanggal 30 Juli 2010 ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah99Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa mengenai tuntutan/petitum pada angka 2 dan petitum

R
angka 3 dalam gugatan rekonpensi tersebut, Majelis Hakim mengambil alih

si
pertimbangan hukum dalam Konpensi, sebagai pertimbangan hukum dalam

ne
ng
Rekonpensi ini ;
Menimbang, bahwa pada intinya bahwa Loan Agreement tanggal 30 Juli
2010 dan Akta Perjanjian Jaminan Fidusia atas Benda tertanggal 30 Juli 2010

do
gu Nomor 77 tersebut, dalam gugatan Konpensi telah dinyatakan Batal Demi
Hukum ;

In
A
Menimbang, bahwa oleh karena Loan Agreement tanggal 30 Juli 2010
ah

dan Akta Perjanjian Jaminan Fidusia atas Benda tertanggal 30 Juli 2010 Nomor

lik
77 tersebut, dalam gugatan Konpensi telah dinyatakan Batal Demi Hukum ,
maka dengan demikian petitum pada angka 2 dan petitum pada angka 3 dalam
am

ub
gugatan Rekonpensi ini haruslah dinyatakan ditolak ;
Menimbang, bahwa oleh karena petitum pada angka 2 dan petitum pada
ep
angka 3 dalam gugatan Rekonpensi ini dinyatakan ditolak , maka terhadap
k

tuntutan / petitum pada angka 4 dalam gugatan rekonpensi ini yang menuntut
ah

agar Pengadilan “ Menyatakan secara hukum bahwa Tergugat dalam


R

si
Rekonpensi telah melakukan cidera janji (wanprestasi) kepada Penggugat
dalam Rekonpensi “ haruslah dinyatakan ditolak pula ;

ne
ng

Menimbang, bahwa oleh karena petitum pokok dalam gugatan


Rekonpensi sebagaimana tersebut pada petitum angka 2, angka 3 dan angka 4

do
gu

tersebut telah dinyatakan ditolak, maka terhadap tuntutan rekonpensi yang


selebihnya haruslah dinyatakan ditolak pula ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pada pertimbangan pertimbangan
In
A

hukum tersebut diatas , maka dengan demikian seluruh tuntutan dalam gugatan
Rekonpensi dari Penggugat Rekonpensi / Tergugat Konpensi haruslah
ah

lik

dinyatakan ditolak untuk untuk seluruhnya ;


Menimbang, bahwa mengenai bukti-bukti lain yang diajukan oleh
m

ub

Penggugat konpensi/Tergugat Rekonpensi dan Tergugat konpensi/Penggugat


Rekonpensi haruslah dikesampingkan ;
ka

Menimbang, bahwa oleh karena Gugatan Rekonpensi dari Penggugat


ep

Rekonpensi/Tergugat Konpensi tersebut dinyatakan ditolak seluruhnya dan


ah

Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi dinyatakan sebagai pihak yang


R

kalah, maka dihukum untuk membayar ongkos perkara yang timbul dalam
es

perkara ini, yang hingga kini ditaksir sebesar Rp 816.000,- (delapan ratus enam
M

ng

belas ribu rupiah,-) ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah100Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
Mengingat dan memperhatikan Ketentuan Hukum yang berlaku

si
khususnya yang terdapat dalam HIR (Stb.1941-44), Kitab Undang Undang

ne
ng
Hukum Perdata , Undang Undang No.24 Tahun 2009 , Undang Undang No 48
Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang Undang No.8 Tahun 2004
Jo.Undang Undang No.49 Tahun 2009 tentang Peradilan Umum, ketentuan

do
gu Pasal 1320 KUH Perdata, Pasal 1335 KUH Perdata, Pasal 1337 KUH Perdata
dan pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan dan ketentuan hukum lain

In
A
yang bersangkutan dengan perkara ini;
ah

MENGADILI:

lik
DALAM KONPENSI ;
am

ub
DALAM EKSEPSI :
ep
- Menolak Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya ;
k
ah

DALAM PROVISI :
R

si
- Menolak tuntutan Provisionil Penggugat ;

ne
ng

DALAM POKOK PERKARA ;


- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;

do
gu

- Menyatakan bahwa Loan Agreement tertanggal 30 Juli 2010 yang dibuat


oleh dan antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT, batal demi hukum ;
- Menyatakan, bahwa Akta Perjanjian Jaminan Fiducia atas Benda
In
A

tertanggal 30 Juli 2010 Nomor 77 yang merupakan Perjanjian ikutan


(accesoir ) dari Loan Agreement tanggal 30 Juli 2010, batal demi hukum ;
ah

lik

- Memerintahkan kepada PENGGUGAT untuk mengembalikan sisa uang


dari pinjaman yang belum diserahkan kembali kepada TERGUGAT
m

ub

sebesar US $ 1.176.730,50 ( satu juta seratus tujuh puluh enam ribu


tujuh ratus tiga puluh, lima puluh sen Dollar Amerika ) ;
ka

ep

DALAM REKONPENSI ;
ah

- Menolak Gugatan Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi untuk


R

Seluruhnya ;
es

- Menghukum Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi untuk membayar


M

ng

ongkos perkara sebesar NIHIL ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah101Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI ;

si
- Menghukum Tergugat Konpensi / Penggugat Rekonpensi membayar

ne
ng
ongkos perkara sebesar Rp Rp 816.000,- (delapan ratus enam belas
ribu rupiah,-) ;

do
gu pada
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
hari Kamis tanggal 27 Pebruari 2014 oleh kami Kemal
Tampubolon,SH.MH, sebagai Hakim Ketua Majelis, Sigit Hariyanto,SH.MH dan

In
A
H.Maratua Rambe,SH.MH, masing-masing sebagai Hakim Anggota, Putusan
mana diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari Kamis,
ah

lik
tanggal 06 Maret 2014 oleh Hakim Ketua Majelis tersebut, didampingi oleh
Hakim-Hakim Anggota tersebut diatas dibantu Suharyanto,SH.MH Panitera
am

ub
Pengganti , dihadiri oleh : Kuasa Penggugat dan Kuasa Tergugat ;

Hakim Anggota, Hakim Ketua,


ep
k
ah

si
Sigit Hariyanto,SH.MH Kemal Tampubolon,SH.MH

ne
ng

do
gu

H.Maratua Rambe,SH.MH Panitera Pengganti,


In
A

Suharyanto,SH.MH
ah

lik

Biaya perkara :
m

ub

PNBP : Rp. 30.000 ,-


ka

Proses perkara : Rp. 75.000 ,-


ep

Panggilan : Rp.700.000 ,-
Redaksi : Rp .5000 ,-
ah

Materai : Rp.6.000 ,-
R

es

Jumlah : Rp.816.000 ,-
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101

You might also like