You are on page 1of 49

KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN (KOSP)

NAMA SEKOLAH : SDK TOMU


DESA : TUANGGEO
KECAMATAN : PALUE
KABUPATEN : SIKKA
PROPINSI : NUSA TENGGARA TIMUR

TAHUN AJARAN 2022/2023

1
LEMBAR VERIFIKASI

Kurikulum Operasional Sekolah Dasar Katolik Tomu Palue, Tahun Ajaran 2022/2023 telah
diverifikasi oleh Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Sikka .

Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Pengawas Sekolah Dasar,


Dinas PKO. Kab.Sikka,

WILLIBRORDUS FRANIKO, SH IGNASIUS, S.Pd.SD


Penata Tk.I NIP. 19710327 198103 1 005
NIP. 19711107 199903 1 009

2
LEMBARAN PENGESAHAN

Kurikulum Operasional Sekolah Dasar Katolik Tomu Palue disahkan untuk diberlakukan
pada Tahun Ajaran 2022/2023

Disahkan : di Tomu
Pada Tanggal : 30 Oktober 2022

Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah/PLT

Benediktus Tiko Kristina Lebi,S.Pd


Nip.

Mengesahkan:
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga
Kabupaten Sikka

YOSEPH HERIYANTO VANDIRON SALES, S,sos, M.I.Kom.


Pembina Tingkat I
NIP. 19720107 199903 1 005

3
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, Tim Pengembang Kurikulum Sekolah Dasar Katolik Tomu Palue, masih
diberi waktu dan kesehatan, sehingga dapat menyusun dan mengembangkan Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Katolik Tomu Palue dalam Tahun Pelajaran
2022/2023.
Kurikulum yang disusun adalah merupakan upaya mengimplementasikan Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses dan Standar Penilaian menjadi kegiatan
pembelajaran disesuaikan dengan lingkungan sosial budaya, keunggulan lokal, dan
karakteristik sekolah yang berorientasi pada kebutuhan peserta didik.
Kami menyadari bahwa penyusunan kurikulum ini masih banyak kekurangan baik isi
maupun redaksi. Semuanya semata-mata karena keterbatasan pemikiran dan wawasan kami.
Oleh karenanya, kami mengharapkan tanggapan berupa saran atau kritik yang konstruktif dari
berbagai pihak yang berkompeten untuk perbaikan dan penyempurnaannya.
Kurikulum ini mulai dilaksanakan pada tahun pelajaran 2022/2023. Semoga Tuhan Yang
Maha Kuasa senantiasa memberikan petunjuk, agar kurikulum ini bermanfaat sebagai
pedoman dalam pengelolaan sekolah, sehingga upaya yang dilakukan demi peningkatan mutu
pendidikan di sekolah Dasar Katolik Tomu Palue dapat tercapai sehingga kualitas manusia
Indonesia, sebagai harapan memiliki kecakapan abad 21 dapat terwujud.
Akhir kata, Tim Penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu, hingga terwujudnya kurikulum ini. Semoga Tuhan membalas amal bakti kita
semua. Amin.

Tim Penyusun

4
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Pengembangan Kurikulum
C. Karasteristik Satuan Pendidikan
- Analisis Lingkungan Sekolah
- Analisis Kebutuhan Sekolah
D. Profil Sekolah
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN
A. Tujuan Pendidikan
- Tujuan Pendidikan Nasional
- Tujuan Pendidikan Dasar
B. Visi
C. Misi
D. Tujuan Sekolah
E. Program Prioritas ( Jangka Pendek )
F. Program Jangka Menengah
G. Program Jangka Panjang
BAB III STRUKTUR KURIKULUM DAN PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. Intrakurikuler
- Kurikulum 2013
- Kurikulum Medeka
B. Projek Penguat Profil Pelajar Pancasila
C. Ekstrakurikuler
D. Aktualisasi Budaya Sekolah
E. Pengaturan Waktu Belajar
F. Kelender Pendidikan
5
BAB IV PERENCANAAN PEMBELAJARAN
A. Rencana Pembelajaran
B. Pelaksanaan Pembelajaran
C. Asesmen Pembelajran

- Asesmen Diagnostik, Formatif dan Sumatif


- Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
D. Pendampingan
E. Evaluasi
F. Pengembangan Profesional
G. Ketentuan Kelulusan dan Kenaikan Kelas

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Lampiran :
1. SK Tim Pengembang Kurikulum
2. KI, KD Kondisi Khusus Kelas II, III, V dan VI
3. Capaian Pembelajaran Khusus Kelas I dan IV
4. Modul Ajar Mata Pelajaran ( Kelas I dan IV )
5. Modul Projek P5 ( Kelas I dan IV )

BAB I
6
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Paradigma Penyelenggaraan Pendidikan mendorong supaya ada perubahan dan
pembaharuan di bidang pendidikan termasuk kurikulum sebagai implementasi dari
paradigma penyelenggaran pendidikan tersebut, maka lahirlah Undang-Undang No 20
Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 38 ayat (1) dinyatakan bahwa Kerangka Dasar
dan Struktur Kurikulum untuk Pendidikan Dasar dan Menengah ditetapkan oleh
Pemerintah. Pasal 36 ayat (2) dikatakan bahwa kurikulum untuk semua jenjang dan
jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversivikasi sesuai dengan faktor
pendukung tiap satuan pendidikan. Prinsip diversivikasi maksudnya kesatuan dalam
kebijakan dan keberagaman dalam pelaksanaan. Kesatuan dalam kebijakan
mengandung arti bahwa kerangka dasar dan struktur kurikulum dijadikan acuan dalam
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pencapaian hasil belajar. Keberagaman
dalam pelaksanaan mengandung arti bahwa kerangka dasar dan struktur kurikulum
dapat dikembangkan dalam berbagai cara, tetapi harus relevan antara mata pelajaran
dan keseluruhan tujuan pendidikan dengan memperhatikan prinsip-prinsip
pengembangan KOSP.
Kurikulum Nasional adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan Dasar adalah pengembangan dari kerangka dasar dan
struktur kurikulum nasional dengan mempertimbangkan tuntutan kebutuhan siswa,
kondisi sekolah dan daerah. Jadi Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan adalah
kurikulum operasional yang disusun oleh tim penyusun terdiri dari Dewan Guru,
Komite Dinas Pendidikan Kabupaten setempat dan dilaksanakan di masing-masing
satuan tingkat pendidikan dasar.
Amanat Undang-Undang No 20 Tahun 2003 pasal 4 ayat 6 bahwa pendidikan
diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran
serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan. Pasal 8
ditegaskan bahwa masyarakat berhak dalam perencanaan, pelaksanaan pengawasan
dan evaluasi program pendidikan. Oleh karena itu, sekolah dan masyarakat diberi
kewenangan untuk mengembangkan Kurikulum Nasional dengan mengacu pada; (1)
Standar Isi, (2) Standar Kompetensi Kelulusan (SKL) (3) Berpedoman pada panduan
dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan (4) Memperhatikan
Perkembangan Komite Sekolah.
Tujuan Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan adalah :
1. Sebagai bahan acuan bagi sekolah dalam rangka mengembangkan dan
mengimplementasikan program-program pendidikan dan pembelajaran sesuai
dengan visi-misi dan tujuan pendidikan yang ingin dicapai dalam rangka
mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional.

7
2. Meletakan dasar-dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan sebagai bekal untuk mengikuti pendidikan
yang lebih lanjut.
Pendidikan memegang peranan sangat penting bagi perkembangan individu.
Kualitas masyarakat yang berpendidikan akan mendukung perkembangan suatu negara
menjadi bangsa yang besar, bermartabat, dan bangga serta cinta tanah air.
Sekolah, dalam hal ini sebagai ‘miniatur dunia’, tentunya diharapkan dapat
menyiapkan siswa menjadi pribadi yang tangguh, kritis, kreatif, dan memiliki sikap
positif dalam menghadapi perubahan. Sekolah harus siap membimbing siswa untuk
berkembang di setiap proses belajarnya sehingga mereka akan menjadi pribadi yang
memiliki kompetensi untuk menjadi bagian dari masyarakat dunia.
Sekolah adalah tempat berkumpulnya anak dengan potensi yang tidak sama. Di
dalam kelas, setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda. Hal ini tentunya harus
difasilitasi oleh Sekolah. Sebagai miniatur dunia, Sekolah berfungsi sebagai
laboratorium sosialisasi yang sangat bermanfaat bagi siswa untuk bersosialisasi,
berkomunikasi, mengembangkan keterampilan emosi, dan memecahkan masalah.
Untuk membekali siswa menjadi pribadi yang kompeten dibutuhkan suatu
perangkat yang dikembangkan dengan memerhatikan berbagai dimensi serta
melibatkan berbagai ahli dan merujuk kepada referensi yang terpercaya. Dengan
demikian, kurikulum yang dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
Untuk mencapai tujuan di atas, Sekolah membutuhkan sebuah dokumen sebagai
acuan dalam menjalankan program belajarnya. Dokumen ini merupakan dokumen
kurikulum operasional yang menjadi pegangan (living document) sekolah.
Kurikulum operasional ini disusun dengan beberapa alasan:
1. Sebagai pedoman dalam mengembangkan kurikulum
2. Sebagai pedoman mengevaluasi program sekolah
3. Sebagai acuan untuk perencanaan program selanjutnya
4. Sebagai bahan informasi untuk para pemangku kepentingan

B. Dasar Pengembangan Kurikulum


1. Standar Nasional Pendidikan (SNP) Permendikbudristek No 4 Tahun 2022
2. Standar Kompetensi Lulusan, Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022
3. Standar Isi, Permendikbudristek No 7 Tahun 2022
4. Standar Proses, Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022
5. Standar Penilaian pendidikan, Permendikbudristek No. 21 Tahun 2022
6. Struktur kurikulum merdeka, Keputusan Mendikbudristek No. 56/M/2022 Tentang
Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran

C. Karasteristik Satuan Pendidikan


1. Analisis Lingkungan Sekolah
Sekolah Dasar Katolik Tomu Palue berdiri pada tahun 1962 merupakan
salah satu Sekolah Dasar Katolik di Kecamatan Palue Kabupaten Sikka, berada di
lingkungan pedesaan.
8
SDK TOMU PALUE terletak di sebelah timur Desa Ladolaka-Kecamatan
Palue, berbatasan dengan sebelah barat Desa Rokirole. Jarak ke SD/MI terdekat
sekitar 1 km, menjadikan SD satu-satunya lembaga pendidikan di tengah-tengah
perkampungan masyarakat dan terbuka bagi siswa dengan berbagai latar belakang.
Sekolah meyakini bahwa lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan
kondusif dapat mendukung berkembangnya pengetahuan, mengasah keterampilan,
serta membentuk sikap belajar yang baik dari siswa. Lingkungan Sekolah
dirancang sesuai dengan tujuan pendidikan yang dapat dimanfaatkan siswa sebagai
sumber belajar dan laboratorium sosialisasi. Pendampingan aktif dari guru-guru
dilakukan saat siswa berinteraksi untuk memastikan proses sosialisasi siswa
berjalan sesuai yang diharapkan.
SDK Tomu Palue meyakini bahwa literasi merupakan kebutuhan dasar
dalam belajar dan berkomunikasi. Keterampilan ini akan berkembang maksimal
apabila siswa berada dalam lingkungan belajar yang literat (literate environment).
Untuk mewujudkan hal ini, sekolah memperkaya lingkungannya dengan berbagai
perangkat literasi yang dapat ditemukan siswa di dalam maupun di luar kelas.
Lingkungan sekolah memiliki beragam permainan tradisional, sarana olahraga dan
tanaman mulai dari tanaman buah, hias, dan apotek hidup yang dapat
dimanfaatkan sebagai sumber belajar siswa.
2. Analisis Kebutuhan Sekolah
a. Peserta Didik
Peserta didik SDK Tomu Palue terdiri atas 108 orang yang dibagi dalam 6
rombongan belajar yaitu :
No Kelas L P Jumlah
1 I 8 5 13
2 II 10 7 17
3 III 8 5 13
4 IV 8 6 14
5 V 10 9 19
6 VI 19 12 31
Jumlah 53 55 108

b. Guru dan Tenaga Kependidikan


Guru dan Tenaga Kependidikan terdiri atas 8 tenaga guru dan 1 tenaga
kependidikan.

9
Tabel Guru dan Tenaga Kependidikan SDK Tomu Palue:

No Nama GTK NIP Pangkat/ Pendidikan


Gol.

1 Kristina Lebi,S.Pd S1

2 Maria Meti 19640216 200012 2 001 Penata Tk. I SPG


III D

3 Maria Paku 19670108 200012 2 004 Penata Tk .I SPG


III D

4 Maria Pilipeta Woni, S.Pd - S1

5 Maria Serafina Paku S.Pd - S1

6 Maria Agustina Lengu, S.Pd - S1

7 Yustina Nona, S.Pd - S1

8 Rofina Toji, S.Pd - S1

c. Sarana dan Prasarana


Tabel sarana dan prasarana pada SDK Tomu Palue:
No Nama Jumlah Keterangan

1 Ruang Kepala Sekolah 1 -

2 Ruang Guru 1 -

3 Ruang Kelas 6 -

4 MCK 2 -

5 Gudang 1 -

6 Lapangan 1 -

7 Rumah Guru - -

8 Komputer - -

9 Laptop 3 Rusak 1

10
10 Genset 1 -

11 LCD - -

12 Printer (Copy) 1 Rusak 1

13 Printer 1 -

14 Speaker Aktif 1 -

15 Stavol 1 -

16 Microphone 2 Rusak 1

17 Terminal 1 -

18 Staples Jilid - -

19 Lemari Arsip 3 -

20 Lemari ATK 1 -

21 Lemari Kelas 6 Rusak 5

22 Etalase - -

23 Meja Guru 7 Rusak 5

24 Kursi Guru 7 -

25 Meja Siswa 98 -

26 Kursi Siswa 108 -

27 Papan Tulis 6 -

28 White Board 3 -

30 Alkitab 1 -

31 Madah Bakti 4 -

32 Exultate 1 -

33 Laudate - -

34 Perforator Besar 1 -

35 Perforator Kecil 1 -

36 Kalkulator Besar 1 -

37 Kalkulator Kecil 5 Rusak 4

38 Gunting 2 -

39 Pianika - -

40 Rekorder - -

41 Bola Voli 2 Rusak 1

42 Bola Sepak 2 -
11
43 Bola Kasti 4 -

44 Raket - -

45 Kok - -

46 Profil Tank - -

47 Ember Cuci Tangan 6 -

48 Tempat Sampah Injak - -

49 Tempat Sampah Keranjang 7 -

50 Meja Tamu 1 -

51 Kursi Tamu 9 -

52 Papan Data 12 -

53 Kain Gorden 2 -

54 Jam Dinding 7 -

55 Salib 7 -

56 Patung 1 -

57 Tempat Lilin 1 -

58 Gambar Presiden & Wakil 16 -

59 Gambar Garuda 7 -

D. Profil Sekolah
Profil sekolah adalah ikhtisar atau gambaran tentang identitas/kekhasan sekolah :
No Identitas Sekolah
1 Nama sekolah Sekolah SDK Tomu Palue

2 Nomor Induk Sekolah 50302137

3 Nomor Statistik Sekolah 102240801034

4 Propinsi Nusa Tenggara Timur

5 Kabupaten/Kota Sikka

6 Kecamatan Palue

7 Desa / Kelurahan Tuanggeo

8 Jalan dan Nomor Kesehatan

9 Kode Pos 86151

10 Telepon 081239137063
12
11 Email sdk tomupalue20@yahoo.com

12 Websitte

13 Daerah Pedesaan

14 Status Sekolah Swasta

15 Kelompok Sekolah Terakreditasi

16 Akreditasi C

17 Surat Keputusan Tentang Akreditas 1150/BAN-SM/SK/2021

18 SK Tentang Akreditasi Ditanda Tangani Ketua BAP-S/M Propinsi NTT

19 Tahun Berdirinya Sekolah 1962

20 Waktu Penyelenggaraan Pagi Hari

21 Bangunan Sekolah Permanen

22 Luas Bangunan Sekolah 1502.5 m2

23 Luas Lokasi Sekolah 1732.6 m2

24 Jarak Ke Ibukota Kecamatan 5 Km

25 Jarak Ke Ibukota Kabupaten -

26 Terletak Pada Lintasan Desa

27 Jumlah Sekolah Dalam Gugus 6 SD

28 Organsisasi Penyelenggara Pemerintah

13
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN

A. VISI
Unggul dalam prestasi , beriman, berbudi pekerti luhur, trampil, dalam meraih
kesuksesan diberbagai bidang pendidikan, serta kreatif dalam mengembangkan budaya
lokal menjadi sesuatu yang berguna, dan memiliki kekahsan dibidang seni tari.

B. MISI

1. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan disekolah


2. Mengembangkan budaya sekolah yang religius melalui kegiatan keagamaan
(berdoa)
3. Membentuk budi pekerti yang luhur, dan peduli lingkungan
4. Mengembangkan keterampilan siswa melalui kegiatan ekstra kurikuler
5. Meningkatkan disiplin dan membangkitkan semangat belajar efektif
6. Mendorong dan membantu siswa mengenal potensi diri untuk dikembangkan
kreativitas dalam kegiatan dibidang olahraga,kesenian, dan budaya lokal.
C. TUJUAN

Jangka pendek

 Mebiasakan peserta didik melaksanakan literasi dan numerasi sebelum KBM


dilaksanakan
 Membiasakan peserta didik berdoa sebelum dan sesudah kegiatan belajar
mengajar (KBM), doa angelus pada jam 12 siang

14
 Membiasakan peserta didik trampil dalam membuat kerajinan tangan
 Menanamkan sikap disiplin dan semangat belajar kepada peserta didk disekolah
 Membiasakan siswa mengenal potensi diri dalam mengembangkan kreativitas
diberbagai bidang kesenian, dan budaya lokal
Jangka menengah
 Melaksanakan pengelolaan pembelajaran yang baik dan terarah, dan
Melaksanakan proses pembelajaran yang menyenangkan.
 Menunjukkan kepada peserta didik sikap berdoa yang baik dan benar
 Memanfaatkan hasil kerajinan tangan
 Menjelaskan kepada peserta didik bahwa berdisiplin merupakan perbuatan yang
sangat baik dan menumbuhkan semangat belajar peserta didik
 Melakukan kegiatan pengembangan bakat dan kreativitas peserta didik
Jangka panjang
 menghasilkan peserta didik yang berprestasi
 Menghasilkan peserta didk yang mampu bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa
 Menghasilkan kerajinan tangan yang bernilai
 Menghasilkan peserta didk yang berdisiplin dalam mentaati peraturan yang
berlaku disekolah
 Menghasilkan disiplin dan semangat belajar yang maksimal

15
BAB III
STRUKTUR KURIKULUM DAN PENGORGANISASIAN
PEMBELAJARAN

A. Intrakurikuler
1. Kurikulum 2013
Muatan Kurikulum 2013 meliputi :
 Muatan Nasional (muatan mata pelajaran wajib secara nasional)
 Muatan Lokal
a. Muatan Nasional
 Pengertian
Muatan nasional adalah sejumlah mata pelajaran yang kelulusan dan
kedalamanya sama dan wajib dipelajari secara nasional oleh peserta didik
pada tiap satuan pendidikan.
 Subsitansi
Mata pelajaran merupakan muatan nasional beserta lokasi waktu untuk
tingkat sekolah dasar berpedoman pada struktur kurikulum yang tercantum
dalam standar isi yaitu :
1) Pendidikan Agama Katolik
Tujuan :
 Menumbuhkembangkan sikap perilaku melalui pemberian
pengembangan pegetahuan, penghayatan pengalaman, pembisaan serta
16
pengalaman peserta didik tentang agama katolik sehingga menjadi
manusi kristiani yang terus berkembang keimanan dan ketaqwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak
mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,
terampil, jujur, adil, etis, berdisplin, bertoleransi, menjaga
keharmonisan secara personal dan sosial, mengembangkan budaya
agama serta memperjuangkan perdamaian dan keadilan, kebahagiaan
dan kesejahteraan, persaudaraan dan cinta kasih baik dalam komunikasi
sekolah maupun dalam kehidupan bermasyarakat.

2) Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan :
 Berpikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menggapai isu
kewarganegaraan
 Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara secara
anti korupsi.
 Berkembang secara positif dan demokratif untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat ndonesia agar hidup bersama
dengan bangsa-bangsa lainnya.
 Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran


Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.
3) Bahasa Indonesia
Tujuan :

17
 Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang
berlaku, baik secara lisan maupun secara tertulis.
 Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara.
 Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan
kreatif untuk berbagai tujuan.
 Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual serta kematangan emosional dan sosial.
 Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti serta meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan berbahasa.
 Menghargai dan mengembangkan secara Indonesia sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia Indonesia.
4) Matematika
Tujuan :
 Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antara konsep
dan mengaplikasikan konsep atau logaritma secara luwes, akurat,
efisien dan tepat dalam pemecahan masalah.
 Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
 Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan yang memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
 Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media
lain untuk memperjelaskan keadaan atau masalah.
 Memiliki sikap yang menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perihatin dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah.

18
Standar Kompetensi dan Standar Dasar mata pelajaran matematika
dapat dilihat dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
22 Tahun 2006.
5) IPA
Tujuan :
 Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keaturan alam cipta-Nya.
 Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
 Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan
teknologi dan masyarakat.
 Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan.
 Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
 Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
 Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai
dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTS.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA dapat


dilihat dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22
Tahun 2006.
6) IPS
Tujuan :
 Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat
dan lingkungannya.
 Memilih kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalan kehidupan
sosial.

19
 Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
 Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetensi
dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional dan global.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS dapat


dilihat dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22
tahun 2006.
7) Seni Budaya dan Keterampilan
Tujuan :
 Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan.
 Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan.
 Menampilkan kreatifitas melalui seni budaya dan keterampilan.
 Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan dalam
tingkat lokal, regional maupun global.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni


Budaya dan Keterampilan dapat dilihat dalam lampiran Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006.

8) Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan


Tujuan :
 Mengembangkan keterampilan pengolahan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup
sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.
 Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pembangunan psikis yang lebih
baik.
 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
 Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi
nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan.

20
 Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja
sama, percaya diri dan demokratis.
 Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri,
orang lain dan lingkungan.
 Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang
bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang
sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, keterampilan serta memiliki
sikap yang positif.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran


Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan dapat dilihat dalam lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006.

b. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler bertujuan untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi
daerah yang materinya tidak sesuai menjadi bagian mata pelajaran lain dan
atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Muatan
lokal merupakan mata pelajaran wajib dan pilihan yang ditetapkan oleh tiap
satuan pendidikan dan tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Substansi mata pelajaran muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan
dengan memperhatikan pertimbangan komite sekolah, tokoh pendidikan dan
nara sumber.
Substansi muatan lokal yang disetujui adalah Mulok Kelautan dan Bahasa
Inggris dengan rumusan tujuannya sebagai berikut:
a. Mulok Kelautan
Tujuan :
 Menumbuhkan kepedulian dalam mengelolah lingkungan pesisir secara
mandiri.
 Memanfaatkan alam sekitar sebagai sumber belajar, dan membantu
menumbuhkembangkan kecakapan hidup yang berbasis lokal.

2. Kurikulum Merdeka
21
a. Mata Pelajaran Umum
Mata pelajaran yang dilaksanakan oleh SDK Tomu palue tahun
pelajaran 2022/2023 adalah Pendidikan Agama Katolik sebagai agama
mayoritas peserta didik, Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia, Matematika,
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, Seni dan Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan. Untuk Pendidikan Agama yang lain maka tetap mendapatkan
porsi yang sama dengan Pendidikan Agama Katolik dengan melakukan
kerjasama dengan pihak terkait untuk penyediaan tenaga pendidik. Sedangkan
untuk mata pelajaran Seni, SDK Tomu Palue mengakomodir Seni Rupa dan
Seni Tari.
Pembelajaran dibuat tematik terpadu untuk mata pelajaran PPKn,
Bahasa Indonesia dan IPAS dan Seni. Sedangkan untuk Pendidikan Agama
Katolik. Matematika dan PJOK dilakukan parsial. Rencana pembelajaran
tematik dan mata pelajaran memuat tujuan pembelajaran, kegiatan
pembelajaran dan penilaian yang lengkap. Tujuan pembelajaran dibuat
terukur, sehingga dapat terlihat progress dan umpan balik yang jelas
pencapaiannya. Dalam kegiatan inti harus tersirat implentasi model
pembelajaran (contohnya: problem based learning, project based learning dan
inquiry based learning dan lainnya) dan strategi pembelajaran yang beragam
untuk mengakomodir perbedaan karakteristik peserta didik. Diharapkan variasi
model pembelajaran bermanfaat untuk mengingkatkan kemampuan peserta
didik dalam menemukan “AHA”, menyampaikan ide dan gagasan,
menemukan solusi, menghasilkan produk dan mengasah kemampuan literasi
numerasi.
Rencana pembelajaran bersifat reflektif. Kontinuitas pembelajaran
dapat terlihat dengan harapan tidak terjadi gap dan miskonsepsi dari
pembelajaran sebelumnya. Dapat disusun mingguan yang tertuang ke dalam
jadwal pembelajaran mingguan, namun catatan refleksi menjadi tambahan
dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya.

22
Gambar 2. Alur Pelaksanaan Pembelajaran

b. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi
sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh
konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri
pribadi dan kehidupan sosial belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif. Adapun tahapan
kegiatan pengembangan diri dilakukan dengan cara:
1) Identifikasi yang meliputi daya dukung, potensi bakat dan minat peserta
didik dan potensi daerah.
2) Pemetaan untuk :
a) Jenis layanan pengembangan diri
b) Petugas yang melayani
c) Peserta didik yang dilayani
3) Pelaksanaan program
a) Pelaksanaan (Orentasi, pemantapan, pengembangan)Monitoring
Pelaksanan
b) Penilaian (terjadwal, terstruktur, kualitatif )
4) Analisis hasil penilaian (berbasis data, proporsional, realistis, valid,
transparan dan akuntabel)
5) Pelaporan berupa format deskripsi dalam buku laporan pengembangan
diri.
Pilihan pengembangan diri di SDK Tomu Palue adalah sebagai berikut:
a. TIK. Pembelajaran TIK merupakan program unggulan SDK Tomu
Palue yang bertujuan mempersiapkan peserta didik dalam
menyongsong abad milenial, revolusi Industri 4.0 yang dilakukan
serba komputerisasi dan serba digital. Materi pembelajaran komputer
23
diawali dari pengenalan sederhana komputer, tool-tool yang yang ada
di komputer.
B. Projek Penguat Profil Pelajar Pancasila
Dalam kurikulum operasional di satuan pendidikan SDK Tomu Palue
dirancang pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Pembelajaran ini masuk ke dalam ko-kurikuler yang dirancang dalam sesuai tema
besar yang telah ditentukan dengan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran
sebagai bentuk proyek implementasi Profil Pelajar Pancasila di satuan pendidikan.
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dikemas dalam dua proyek utama yang
dapat ditampilkan secara terpadu dari mulai kelas 1 sampai 6. Pengalokasian waktu
untuk kegiatan ini terpisah dari alokasi waktu kegiatan intrakurikuler sehingga tidak
mengurangi kegiatan regular mingguan. Selain kedua proyek besar tersebut, dimensi
Profil Pelajar Pancasila pun dikembangkan dalam proses pembelajaran intrakurikuler
dalam pembelajaran tema dan mata pelajaran, dan kegiatan ekstrakurikuler.

Pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila


diselaraskan dengan potensi lokal yang menjadi ciri khas satuan pendidikan, capaian
operasional pembelajaran, dapat mengakomodir keragaman minat bakat peserta didik
dan mampu mengembangkan kecakapan hidup peserta didik. Penguatan Profil
Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong,
mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

Gambar 3. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek

Dalam membuat rancangan pembelajaran berbasis proyek terdapat langkah-


langkah yang harus disusun secara bertahap mulai dari mengidentifikasi masalah
dengan pertanyaan pemicu yang diambil dari permasalahan kontekstual

24
implementasi Profil Pelajar Pancasila kemudian merancang proyek secara
kolaboratif antara guru dan peserta didik disertai program penjadwalan yang
disepakati, setelah itu dilanjut ke tahap pelaksanaan. Di bagian akhir ada presentasi
hasil yang akan dievaluasi dan kemudian menjadi refleksi untuk perbaikan.

Gambar 4. Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek

Pada tahun pelajaran 2022/2023, pembelajaran berbasis proyek penguatan


Profil Pelajar Pancasila mengusung implemetasi nilai-nilai Pancasila. Diawali
dengan menganalisis permasalahan kontekstual yang terjadi dalam kehidupan sehari-
hari kemudian menentukan proyek dalam bentuk hasil karya tulis, gerak dan seni,
jiwa kewirausahaan dan potensi sumber daya alam dan budaya lokal di sekitar
satuan pendidikan. Proyek ini dikembangkan perjenjang kelas dengan bimbingan
guru kelas dan guru mata pelajaran yang kemudian digabungkan dalam satu event di
akhir proyek di tiap-tiap akhir semester. Proyek pertama yang akan dilaksanakan
pada bulan September 2022 dengan mengambil tema kewirausahaan yang
mengusung pemanfaatan potensi dan budaya daerah dalam menanggulangi masalah
lingkungan di sekitar sekolah. Proyek kedua dilaksanakan pada bulan Mei bersama
Cerlang Budaya Daerah yang mengemas drama musikal untuk menampilkan proses
riset budaya peserta didik untuk menjadi duta budaya Sunda. Proyek ini pun sebagai
bentuk peringatan Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional yang
merupakan tonggak sejarah dalam dunia pendidikan yang mengusung persatuan dan
kesatuan bangsa.
Tahap terakhir adalah tercapainya tujuan akhir dari pembelajaran berbasis

25
proyek ini, yaitu selain untuk mengimplementasikan dalam keseharian sebagai agen
Profil Pelajar Pancasila, juga untuk merancang pembelajaran ko-kurikuler yang
inovatif, menarik dan capaian pembelajaran yang terkemas berbeda. Pembelajaran
ini juga bentuk penguatan karakter yang membudaya pada satuan pendidikan.

C. Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan penunjang di SDK Tomu Palue
sebagai suplemen dalam pendidikan untuk meningkatkan kecerdasan dan
keterampilan peserta didik sesuai dengan bakat dan minat serta kompetensi lainnya.
Kegiatan ekstrakurikuler SDK Tomu Palue meliputi:

Indikator Keberhasilan
NO Jenis Kegiatan Sasaran
dan Implemetasi Profil
Pelajar Pancasila
A Study Club
Kelas 4
1. IPA, Matematika Mempersiapkan peserta Kelas 5
didik dalam Kelas 4
2. IPA, Matematika menghadapi kompetisi Kelas 5
atau kejuaraan untuk Kelas 1, 2, 3
3. Bahasa Indonesia menjadi yang terbaik
dalam bidangnya
masing-masing dengan
karakter yang mandiri
dan memiliki
kreativitas.
B Olahraga

4. Sepak Bola Kelas 4, 5, & 6


Mempersiapkan peserta
5. Bola Voli didik dalam
6. Silat mengembangkan dan
meningkatkan kemampuan
olah raga sepak bola, bola
7. Futsal
voli, silat , futsal dan bola
kasti dengan karakter yang
mandiri dan gotong
royong.

26
8. Bola Kasti 1, 2, dan 3

9. Tenis Meja 4,5 dan 6

10. Catur 4,5 dan 6

C Seni dan Budaya


Kelas 1-6
11. Seni lukis
Mempersiapkan peserta
didik dalam Kelas 4, 5
mengembangkan dan dan 6
12. Seni Musik meningkatkan kemampuan (pianika,
seni lukis, seni musik, dan rekorder)
seni suara yang
berkarakter kebhinekaan
global, mandiri dan kreatif.
13. Seni Suara 4,5 dan 6

14. Kriya Mempersiapkan peserta Kelas 1, 2, 3


didik dalam pengelolaan
mengembangkan dan sampah plastik.
meningkatkan kreativitas
dan inovasi dalam Kelas 4, 5, 6
pembuatan kriya dari bahan pembuatan
dasar alam dan pengelolaan kriya dari
sampah. sampah
plastik,
daun lontar,
bambu dan
cangkang
siput.

Indikator Keberhasilan
NO Jenis Kegiatan dan Implemetasi Profil Sasaran
Pelajar Pancasila

D Keorganisasian

27
Mempersiapkan peserta Kelas 1 sampai
didik agar memiliki sikap dengan kelas 6
15. Pramuka kepemimpinan,
kebhinekaan global,
kemandirian, kreatif,
disiplin, tanggung jawab
dan semangat
nasionalisme.

Mempersiapkan peserta
didik agar memiliki sikap
yang mengutamakan
kebersihan sebagian dari Kelas 4, 5
12. UKS dan Dokter Kecil pada iman yang dan 6
mengembangkan nilai
ketaqwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak
mulia dalam kemandirian,
bergotong royong,
bernalar kritis dan kreatif
dalam menjadi agen
pelopor cinta kebersihan
dan kesehatan.

D. Aktualisasi Budaya Sekolah


Kegiatan pembiasaan merupakan budaya sekolah yang dilaksanakan setiap
hari sebagai upaya pendidikan pembentukkan karakter peserta didik sebagai
implementasi Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan pembiasaan dilaksanakan secara
rutin, baik harian, mingguan, bulanan dan tahunan, dan teknik pelaksanaannya ada
yang terstruktur dan spontan atau berupa direct dan indirect learning, yang bertujuan
melatih dan membimbing peserta didik bersikap dan berperilaku dengan
menanamkan nilai-nilai karakter baik sehingga menjadi habituasi yang
terinternalisasi dalam hati dan jiwa peserta didik.

Berikut adalah budaya sekolah yang dilaksanakan di SDK Tomu Palue


a) Kegiatan Harian, terdiri dari kegiatan:
1) Penyambutan peserta didik
28
2) Salam pagi/embun pagi
3) Doa pagi bersama
4) Doa Angelus pada pukul 12.00
5) Menyanyikan lagu daerah dan kebangsaan
6) Gerakan Pungut Sampah (GPS)
7) Literasi pagi

b) Kegiatan Mingguan, terdiri dari kegiatan:


1) Upacara Bendera
2) Pramuka
3) Dokter Kecil
4) Ibadat Bersama
c) Kegiatan tahunan ini dilaksanakan setahun sekali yang bertujuan
menanamkan dan meningkatkan kesadaran peserta didik untuk
menjalankan perintah Tuhan Yang Maha Esa, menumbuhkan rasa cinta
tanah air, membentuk kecakapan hidup dan mengembangkan minat bakat
peserta didik yang percaya diri, seperti:
1) Bakti sosial
2) Peringatan hari Nasional
3) Pameran kelas
4) Lomba baca dan kuis Kitab Suci
5) Entrepreneurship day
6) Class’ Competition
d) Kegiatan insidentil yaitu kegiatan yang dilakukan sewaktu-waktu
disesuaikan dan kondisi riil dan situasi nyata seperti aksi donasi gempa
bumi, menengok teman yang sakit, aksi donasi buku dan lain sebagainya.
e) Kegiatan life skill merupakan kegiatan yang dilaksankan baik di sekolah
maupun di rumah yang bertujuan untuk memberikan bekal kepada peserta
didik untuk berinteraksi dalam sosial kemasyarakatan dan keterampilan
dirinya. Materi pengembangan life skill antara lain:
1) Cara mengambil dan menyimpan buku.

29
2) Cara mengucapkan salam.
3) Cara berbicara yang santun.

E. Pengaturan Waktu Belajar


a. Kurikulum 2013
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan Pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa struktur dan muatan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut :
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
4. Kelompok mata pelajaran estetika
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran untuk jenjang SD/MI/SDLB disajikan
pada tabel berikut ini :

Cakupan Kelompok Mata Pelajaran

Kelompok Mata
No Pelajaran Cakupan
1 Agama Dan Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Akhlak Mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti atau moral sebagai
perwujudan dari pendidan agama.
2. Kewarganegaraan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
dan Kepribadian kepribadian dimaksud untuk peningkatan kesadaran
dan wawasan peserta didik akan status, hak dan
kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara serta peningkatan kualitas
dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan
termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme
bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi
manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan
30
hidup, kesetaraan jender, demokrasi tanggung jawab
sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak
serta perilaku anti korupsi, kolusi dan nepotisme.
3. Ilmu Pengetahuan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
Dan Teknologi teknologi pada SD/MI/SDLB/Paket A dimaksudkan
untuk mengenal, menyikapi dan mengapresiasikan
ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan
kebiasan berpikir dan berperilaku ilmia yang kritis,
kreatif dan mandiri.
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk
meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengapresiasi
dan mengekspresikan keindahan serta harmoni
mencakup apresiasi dan ekspresi baik dalam kehidupan
individual sehingga mampu menikmati dan
mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.
5. Jasmani, Olahraga Kelompok olahraga, jasmani dan kesehatan pada
dan Kesehatan SD/MI/SDLB/Paket A dimaksudkan untuk
meningkatkan potensi fisik serta menanamkan
sportifitas dan kesadaran hidup sehat. Budaya hidup
sehat termasuk kesadaran, sikap dan perilaku hidup
sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat
kolektif kemasyarakatan seperti keterbatasan dari
perilaku seks bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS,
demam berdarah, muntaber dan penyakit lain yang
potensi untuk mewabah.

Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, maka struktur kurikulum sekolah ini


mencakup muatan nasional, muatan lokal dan pengembangan diri.

No Mata Pelajaran
Kls 2 Kls 3 Kls 5 Kls 6 Ket
A. Muatan Nasional

31
1. AGAMA 3 3
2. PKN 2 2
3. B. INDONESIA 7 7
4. MATEMATIK 7 7
A

TEMATIK

TEMATIK
5. IPA 5 5

K13

K13
6. IPS 3 3
7. SBK 2 2
8. PJOK 3 3
B. Muatan Lokal
1. Mulok Kelautan 2 2
C. Pengembangan - - - - Ekstrakulikuer
Diri -

Jumlah 29 30 34 34

Keterangan :
1. 1 (satu) jam pelajaran alokasi waktu 35 menit
2. Kelas II dan Kelas III pendekatan tematis KTSP
3. Kelas V dan Kelas VI pendekatan mata pelajaran
4. Sekolah belum memasukkan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal dan
global karena potensi sumber daya manusia dan fasilitas pendukung belum
memungkinkan.
5. Mengenai pembelajaran tematis sekolah menentukan alokasi waktu per mata
pelajaran yang tercantum dalam SILABUS dan RPP tetapi dalam PBM tetap
menggunakan pendekatan tematis.

b. Kurikulum Merdeka
Struktur Kurikulum pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah

32
sebagai berikut:
1. Struktur Kurikulum SD/MI
Struktur kurikulum SD/MI dibagi menjadi 3 (tiga) Fase:
a. Fase A untuk kelas I dan kelas II;
b. Fase B untuk kelas III dan kelas IV; dan
c. Fase C untuk kelas V dan kelas VI.
SD/MI dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran
menggunakan pendekatan mata pelajaran atau tematik.
Proporsi beban belajar di SD/MI terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:

a. pembelajaran intrakurikuler; dan


b. projek penguatan profil pelajar Pancasila yang
dialokasikan sekitar 20% (dua puluh persen) beban belajar
per tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan
secara fleksibel, baik muatan maupun waktu pelaksanaan.
Secara muatan, projek harus mengacu pada capaian profil
pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak
harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata
pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat
dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek
penguatan profil pelajar Pancasila dari semua mata pelajaran
dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek
tidak harus sama.

33
Struktur Kurikulum SD/MI adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI kelas I


(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)

Alokasi
Alokasi
Projek Total JP
Intrakurikuler
Mata Pelajaran Penguatan Per
Per Tahun
Profil Pelajar Tahun
(Minggu)
Pancasila Per
Tahun
Pendidikan Agama
108 (3) 36 144
Katolik dan Budi
Pekerti*
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 72 288
Matematika 144 (4) 36 180
Pendidikan Jasmani
108 (3) 36 144
Olahraga dan
Kesehatan
Seni dan Budaya**:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa 108 (3) 36 144

3. Seni Tari

Muatan Lokal 72 (2) *** - 72***


Total****: 828 (23) 252 1080

Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-
masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
(Seni Musik, Seni Rupa, dan/atau Seni Tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, atau Seni
Tari).
34
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua)
JP per tahun sebagai mata pelajaran pilihan.

**** Total Jam pelajaran Muatan Lokal, dan/atau mata pelajaran


tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

Tabel 2. Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI kelas III-V


(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)

Alokasi
Alokasi
Projek Total JP
Intrakurikuler
Mata Pelajaran Penguatan Per
Per Tahun
Profil Pelajar Tahun
(Minggu)
Pancasila Per
Tahun
Pendidikan Agama
108 (3) 36 144
Katolik dan Budi
Pekerti*
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 36 252
Matematika 180 (5) 36 216
Ilmu Pengetahuan
180 (5) 36 216
Alam dan Sosial

Alokasi
Alokasi
Projek Total JP
Intrakurikuler
Mata Pelajaran Penguatan Per
Per Tahun
Profil Pelajar Tahun
(Minggu)
Pancasila Per
Tahun
Pendidikan Jasmani
108 (3) 36 144
Olahraga dan
Kesehatan

35
Seni dan Budaya**:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa 108 (3) 36 144

3. Seni Tari

Muatan Lokal 72 (2) - 72***


***
Total*** 1044 (29) 252 1296
*:

Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-
masing.

** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni


(Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari).
Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni
Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua)
JP per tahun sebagai mata pelajaran pilihan.
**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris,
Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang
diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

F. Kelender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Pengembangan Kalender Pendidikan SDK TOMU PALUE. mengacu pada
rambu-rambu sebagai berikut:
36
a) Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan, yaitu pada bulan
Juli 2022.
b) Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan dan Kepala Daerah tingkat kabupaten/kota.
c) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu pembelajaran
efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam
pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal.
d) Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
e) Kalender Pendidikan SDK TOMU PALUE disusun dengan berpedoman
kepada kalender pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Timur yang disesuaikan
dengan program sekolah.

Berikut alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan


kegiatan lainnya beserta kalender pendidikan SDK TOMU PALUE
tahun pelajaran 2022/2023.
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1 Minggu efektif belajar Minimum Digunakan untuk
36 minggu dan kegiatan pembelajaran
maksimum efektif pada setiap
40 minggu satuan pendidikan
2 Jeda tengah semester Maksimum Satu minggu setiap
2 minggu semester
3 Jeda antar semester Maksimum
Antara semester I dan II
2 minggu
4 Libur akhir tahun Maksimum Digunakan untuk
pelajaran 3 minggu persiapan kegiatan dan
administrasi akhir dan
awal tahun pelajaran
5 Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Libur keagamaan yang
37
disesuaikan dengan
kebijakan pemerintah
daerah
6 Hari libur umum/nasional Maksimum Disesuaikan dengan
2 minggu Peraturan Pemerintah
7 Hari libur khusus Maksimum
Untuk kegiatan tertentu
1 minggu

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


8 Kegiatan khusus sekolah Maksimum Digunakan untuk
3 minggu kegiatan yang
diprogramkan secara
khusus oleh sekolah
tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif
belajar dan waktu
pembelajaran efektif
Kalender pendidikan dibuat

38
BAB IV
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran disusun secara rutin untuk memetakan dan
merencanakan proses pembelajaran secara rinci. Rencana pembelajaran merupakan
kompas bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran berpusat pada
peserta didik yang tetap mengusung kegiatan pembelajaran yang menarik,
menyenangkan dan memotivasi peserta didik menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Tujuan dari penyusunan Rencana pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Pembelajaran menjadi lebih sistematis.
b. Memudahkan analisis keberhasilan belajar peserta didik.
c. Memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar.
d. Mengatur pola pembelajaran.
Rencana pembelajaran SDK Tomu Palue terdiri dari silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun rutin secara sederhana, aktual
dan mudah dipahami untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan dicapai
sehingga melalui Rencananya seorang guru bisa memastikan seluruh proses
pembelajaran bisa efektif dan efisien.
Silabus SDK Tomu Palue dibuat dalam bentuk matriks yang memuat
alur tujuan pembelajaran, materi ajar, kegiatan pembelajaran, penilaian dan
sumber belajar.
1. Alur tujuan pembelajaran disusun untuk menerjemahkan capaian
pembelajaran yang berfungsi mengarahkan guru dalam merencanakan,
mengimplementasi dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan

39
sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten,
terarah dan terukur. Alur pembelajaran mengurutkan tujuan-tujuan
pembelajaran sesuai kebutuhan, meskipun beberapa tujuan pembelajaran
harus menggunakan tahapan tertentu yang meliputi konten/ materi,
keterampilan dan konsep inti untuk mencapai Capaian Pembelajaran setiap
fase dan menjelaskan kedalaman setiap konten.
2. Materi ajar merupakan materi esensial yang telah disusun pada alur tujuan
pembelajaran.
3. Kegiatan pembelajaran dikemas secara umum sebagai acuan untuk
menyusun rencana pelaksaanaan pembelajaran.
4. Penilaian merupakan penilaian otentik yang memadukan dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan selama dan setelah proses pembelajaran.
Sumber belajar dipilah sesuai kebutuhan peserta didik dan merupakan
sumber belajar yang mudah digunakan, berbasis lingkungan, dan
mendukung pembelajaran yang kontekstual dan menyenangkan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SDK Tomu Palue disusun
dalam bentuk sederhana dengan keterbacaan yang baik yang memuat tiga
poin utama dalam proses pembelajaran, yaitu tujuan pembelajaran, aktivitas
atau kegiatan pembelajaran dan penilaian. Tujuan pembelajaran merupakan
penerjemahan tujuan capaian pembelajaran yang dapat terukur pencapaian
dan keberhasilannya. Kegiatan pembelajaran disusun dalam langkah-langkah
aktivitas peserta didik yang menarik dan menyiratkan model dan strategi
pembelajaran yang kontekstual dan menarik sesuai diferensiasi karakteristik
peserta didik serta mampu mengakomodir minat bakat peserta didik. Dalam
kegiatan pembelajaran pun diintegrasikan penumbuhan dan penguatan Profil
Pelajar Pancasila. Selain itu, dalam kegiatan pembelajaran disusun prediksi
respon peserta didik sehingga menjaga alur pembelajaran yang tetap
terkondisikan dengan baik. Untuk penilaian dilakukan selama proses
pembelajaran dan pasca pembelajaran yang dirancang untuk mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran baik dari dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Di akhir bagian RPP, terdapat kolom refleksi untuk mengulas

40
kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran untuk perbaikan
pembelajaran selanjutnya. Hal ini menunjukkan bagaimana dokumen
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai dokumen yang hidup dan
dinamis.

B. Pelaksanaan Pembelajaran.

C. Asesmen Pembelajran
1. Asesmen Diagnostik, Formatif dan Sumati
2. Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
D. Pendampingan

E. Evaluasi

F. Pengembangan Profesional

G. Pengorganisasian Pembelajaran
a. Alur Penyusunan Rancangan Kurikulum Operasional di Satuan
Pendidikan
Kurikulum operasional di satuan pendidikan SDK TOMU PALUE
merupakan sebuah bentuk kurikulum operasional untuk melaksanakan Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum yang telah dibuat oleh pusat, baik capaian
pembelajaran, prinsip pembelajaran dan asesmen serta Profil Pelajar Pancasila.
Kurikulum operasional di satuan Pendidikan ini merupakan bentuk penyesuaian
dari kerangka yang disusun pusat dengan menyelaraskan potensi daerah,

41
kemampuan sekolah dan latar belakang peserta didik.

Gambar 1. Alur Perancangan Kurikulum

Kurikulum operasional di satuan pendidikan disusun mulai dengan


menganalisis mata pelajaran yang akan dimuat dalam kegiatan intrakurikuler
dengan sistem reguler. Kegiatan intrakurikuler ini dikemas sebagai pembelajaran
rutin enam hari efektif setiap minggunya. Hasil analisis mata pelajaran akan
dilanjutkan dengan mengemas pilihan pembelajaran dalam bentuk tematik
dan atau parsial dengan mengintegrasikan Profil Pelajar Pancasila di dalamnya,
kemudian dikemas dalam bentuk yang lebih mengerucut dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran yang bersifat reflektif.
Dalam menentukan pembelajaran tematik dan parsial. SDK Tomu Palue
mempertimbangkan prinsip pembelajaran, penentuan materi esensial dan juga
pengolaborasian pembelajaran terpadu dengan mengambil tema-tema yang
kontekstual dengan peserta didik, mudah dipahami dan dieksplorasi, dan up-date
dengan perkembangan informasi.

b. Program Inklusif
SDK Tomu Palue belum termasuk sekolah inklusif, namun SDK Tomu

42
Palue tetap mengusung keadilan dalam pendidikan dimana satuan pendidikan
menerima peserta didik dengan berbagai latar belakang kemampuan diri. Untuk
alasan tersebut, SDK Tomu Palue merancang program inklusif dalam bentuk
program individu yang dapat memfasilitasi peserta didik berkebutuhan khusus
dengan kategori rendah.
Program individu disusun dengan penyesuaian kebutuhan masing-masing
peserta didik, baik akademik maupun non-akademik. Program ini disusun oleh
tim guru dengan melibatkan orang tua dan terapis atau psikolog. Hal utama yang
diperhatikan dalam proses penyusunan program ini adalah bagaimana peserta
didik dengan kebutuhan khusus mampu melakukan kecakapan dasar,
keterampilan hidup, dan penumbuhan percaya diri. Kegiatan yang bertujuan
untuk mengembangkan kompetensi baca, tulis hitung, cara bersosialisasi dan
kemandirian merupakan bentuk program individu tersebut. Program ini pun akan
dilakukan evaluasi secara berkala setiap tiga bulan sekali atau bisa lebih cepat
jika ada kondisi khusus untuk penyesuaian sehingga dapat terlihat bagaimana
perkembangan peserta didik.
Pengondisian dalam lingkungan belajar dan bermain menjadi fokus utama
lainnya sehingga peserta didik mampu belajar hal positif dari lingkungan
sekitarnya, penerimaan yang baik dari lingkungan sekitar dan terhindar dari
kasus bullying.

c. Pengaturan Waktu Belajar


Pengaturan waktu belajar intrakurikuler setiap mata pelajaran di SDK
Tomu Palue dari kelas 1 sampai dengan 6 akan dikemas tematik dan sebagian
parsial secara reguker per minggu. Selain itu teerdapat pembelajaran berbasis
proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam bentuk kegiatan kokurikuler.
Pengaturan waktu belajar adalah sebagai berikut.

Kegiatan Proyek
Banyak JP Total
Mata Pelajaran Reguler Profil
No Per Per
Per Pelajar
Minggu Tahun
Minggu Pancasila
43
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 JP 108 36 144
2 Pendidikan Pancasila 4 JP 144 36 180
3 Bahasa Indonesia 6 JP 198 54 252
4 Matematika 5 JP 170 46 216
5 Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 5 JP 170 46 216
Seni (Pilihan minimal 1)
Seni Musik
6 Seni Rupa 3 JP 108 36 144
Seni Tari

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan


7 3 JP 108 36 144
Kesehatan (PJOK)
8 Muatan Lokal (Kelautan) 2 JP 76 -
Total 28 JP 1006 290 1296

Pada tabel di atas, pengemasan tematik ada di mata pelajaran Pendidikan


Pancasila, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, dan Seni. Seni
dapat dipilih minimal satu sub mata pelajaran, yaitu seni musik, seni rupa, atau
seni tari. Sedangkan Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Matematika dan
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.
Pengemasan Proyek Profil Pelajar Pancasila berada di luar jam pembelajaran
regular dengan komposisi 20-30% dari alokasi waktu selama satu tahun. Sehingga
proyek ini tidak mengganggu atau mengurangi jumlah jam pembelajaran
intrakurikuler.

Setelah analisis kebutuhan mapel, maka akan disusun analisis operasional


sebagai turunan dari capaian pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang telah
disediakan pusat. Analisis ini akan diselaraskan dengan muatan lokal dan potensi
daerah juga program sekolah dengan menghitung alokasi waktu yang tidak
membebani peserta didik agar kenyamanan dan kebahagiaan dalam belajat tetap
terjaga utuh. Kurikulum operasional di satuan Pendidikan SDK Tomu Palue
mempertimbangkan karakteristik peserta didik yang beragam dan mengedepankan
proses dinamis yang reflektif dalam proses pelaksanaannya sehingga tujuan akhir
profil peserta didik sesuai dengan yang diharapkan pada visi, misi dan tujuan
44
sekolah.

d. Kalender Pendidikan
H. Asesmen Capaian Pembelajaran
Asesmen hasil belajar peserta didik terdiri atas Asesmen hasil belajar oleh
pendidik, Asesmen hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan Asesmen hasil belajar
oleh pemerintah. Asesmen hasil belajar oleh pendidik sebagai proses pengumpulan
informasi dan data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap,
aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis yang bertujuan untuk:
a. Memantau proses pembelajaran,
b. Memetakan kemajuan belajar dan penguasaan kompetensi,
c. Perbaikan atau pengayaan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil
belajar,
d. Memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
Konsep asesmen otentik yang dilakukan mengukur dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Variasi bentuk asesmen akan lebih memperlihatkan
kemampuan peserta didik. Rubrik asesmen dibuat berdasarkan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai. Materi pengayaan hanya diperuntukkan peserta didik yang telah
melampaui capaian pembelajaran dan bersifat optional. Sedangkan remedial
merupakan kegiatan wajib dilaksanakan sehingga pembelajaran tetap berkelanjutan.
Asesmen hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar didasarkan
pada prinsip asesmen. Dimana asesmen dilakukan mempertimbangkan karakteristik
peserta didik pada setiap kelas berdasarkan pada hasil proses pembelajaran dalam
mencapai semua aspek kompetensi yang tertera pada tujuan pembelajaran
sehingga jelas kemampuan yang akan diukur dengan prosedur dan kriteria yang
jelas. Prosedur asesmen, kriteria dan dasar pengambilan keputusan terhadap hasil
asesmen dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan. Asesmen di SDK Tomu
Palue bersifat kontinuitas tidak tersekat per kelas, sehingga hasil asesmen
sebelumnya merupakan referensi untuk asesmen kemudian. Sistem asesmen yang
sistematis dan mengacu pada kriteria harus dapat dipertanggungjawabkan secara

45
teknis, prosedur dan hasil akhirnya.
Lingkup asesmen hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap, aspek
pengetahuan, dan aspek keterampilan. Adapun mekanisme asesmen hasil belajar oleh
pendidik meliputi:
1. Rencana strategi asesmen oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Asesmen Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses,
kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan
pengukuran pencapaian satu atau lebih capaian pembelajaran.
3. Asesmen aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai
sumber informasi utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali
kelas atau guru kelas.
4. Hasil asesmen pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk
deskripsi.
5. Asesmen aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes
lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai
disampaikan dalam bentuk deskripsi.
6. Asesmen keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek,
portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
7. Hasil asesmen pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik
disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.
Hasil asesmen kemudian dilakukan analisis atau evaluasi hasil belajar.
Evaluasi ini bertujuan untuk menentukan ketercapaian pemahaman peserta didik
terhadap tujuan capaian pembelajaran dan penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Analisis untuk pengetahuan juga dilakukan untuk menentukan umpan balik pasca
penilaian terhadap peserta didik, yaitu pelaksanaan program remedial dan
pengayaan. Proses evaluasi ini dilakukan baik setelah peserta didik mengerjakan
post tes harian, penilaian harian, penilaian tengah semester dan penilaian akhir
semester serta Asesmen akhir tahun.
Kriteria kenaikan kelas setidak-tidaknya harus memenuhi kriteria, yaitu
pertama, keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran, kedua, ketuntasan mata

46
pelajaran pada kompetensi pengetahuan dan keterampilan, dan ketiga, penilaian
baik pada kompetensi sikap

I. Pendampingan, Evaluasi, Dan Pengembangan Profesional

Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional SDK Tomu


Palue dilakukan secara internal oleh satuan pendidikan untuk memastikan
pembelajaran berjalan sesuai rencana untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Proses ini dikelola oleh Kepala Sekolah dan/atau guru yang dianggap sudah
mampu untuk melakukan peran ini. Evaluasi, pendampingan dan pengembangan
profesional dilakukan secara bertahap dan mandiri agar terjadi peningkatan
kualitas secara berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan kemampuan
satuan pendidikan.
Dalam melakukan pendampingan dan pengembangan professional
ditekankan pada prinsip reflektif dan pengembangan diri bagi guru, serta
menggunakan alat penilaian yang jelas dan terukur. Proses pendampingan
dirancang sesuai kebutuhan dan dilakukan oleh Kepala Sekolah dan/atau
guru yang berkompetensi berdasarkan hasil pengamatan atau evaluasi. Proses
pendampingan dan pengembangan professional ini dilakukan melalui;
a. Program Regular Supervisi Sekolah, yang dilakukan minimal satu bulan
sekali oleh Kepala Sekolah.
b. Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) SDK Tomu Palue, yang
dilaksanakan sesuai program kerja KKG secara reguler, seperti kegiatan
mingguan untuk pendampingan penyusunan atau revisi alur tujuan
pembelajaran dan modul ajar. Kegiatan ini merupakan pendampingan oleh
Kepala Sekolah dan guru yang berkompetensi.
c. Pelaksanaan in-house training (IHT) atau focus group discussion (FGD),
dilakukan minimal enam bulan sekali atau sesuai kebutuhan dengan
mengundang narasumber yang berkompeten dari beberapa perguruan tinggi
yang telah bekerja sama, instansi terkait dan praktisi pendidikan.
SDK Tomu Palue melakukan evaluasi kurikulum secara regular, yaitu
jangka pendek satu tahun sekali dan jangka panjang 4 tahun sekali dengan

47
mempertimbangkan perubahan yang terjadi baik perubahan kebijakan maupun
update perkembangan terkini dalam proses pembelajaran. Evaluasi kurikulum
dilakukan berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran yang dilakukan secara
reflektif, yaitu:
1. Evaluasi Harian, dilakukan secara individual oleh guru setelah pembelajaran
berdasarkan catatan anekdotal selama proses pembelajaran, penilaian dan
refleksi ketercapaian tujuan pembelajaran. Hasil evaluasi ini digunakan
untuk perbaikan rencana pembelajaran atau RPP pada hari berikutnya.
2. Evaluasi Per Unit Belajar, dilakukan secara kelompok (team teaching)
setelah satu unit pembelajaran atau tema selesai. Hasil ini digunakan untuk
merefleksikan proses belajar, ketercapaian tujuan dan melakukan perbaikan
maupun penyesuaian terhadap proses belajar dan perangkat ajar, yaitu alur
tujuan pembelajaran dan modul ajar.
3. Evaluasi Per Semester, dilakukan secara kelompok team teaching) setelah
satu semester selesai. Evaluasi ini dilakukan berdasarkan refleksi
pembelajaran dan hasil asesmen peserta didik yang telah disampaikan pada
laporan hasil belajar peserta didik.
4. Evaluasi Per Tahun, merupakan refleksi ketercapaian profil lulusan, tujuan
sekolah, misi dan visi sekolah.
Pelaksanaan evaluasi kurikulum SDK Tomu Palue dilakukan oleh tim
pengembang kurikulum sekolah bersama kepala sekola dan komite sekolah serta
pihak lainnya yang telah mengadakan kerja sama dengan sekolah. Evaluasi
dilaksanakan berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada evaluasi
pembelajaran, hasil supervisi Kepala Sekolah, laporan kegiatan Kelompok Kerja
Guru, hasil kerja peserta didik dan kuesioner peserta didik dan orang tua.
Informasi yang berimbang dan berdasarkan data tersebut diharapkan menjadi
bahan evaluasi untuk semakin meningkatkan kualitas pelayanan sekolah kepada
peserta didik, peningkatan prestasi dan hubungan kerja sama dengan pihak lain.

48
BAB V
PENUTUP

Kurikulum operasional di satuan pendidikan SDK Tomu Palue disusun sebagai kerangka acuan
atau pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah tahun pelajaran 2022-2023. Kurikulum
operasional di satuan pendidikan juga sebagai panduan ketercapaian pembelajaran bagi peserta didik dan
upaya guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Kurikulum operasional di satuan pendidikan SDK Tomu Palue yang telah tersusun ini akan
berjalan lancar bila ada dukungan penuh dari semua pihak, yaitu kepala sekolah, guru, komite sekolah
dan stake holder yang ada. Mudah-mudahan dukungan dan partisipasi aktif semua pihak dapat
memajukan SDK Tomu Palue sesuai dengan apa yang telah terumuskan dalam visi, misi dan tujuan
sekolah.
Terakhir, ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung
diselesaikannya kurikulum operasional di satuan pendidikan SDK Tomu Palue. Teriring doa, semoga
kontribusi pemikiran, kerja keras dan dukungannya menjadi amal kebaikan.

49

You might also like