You are on page 1of 59
BADAN PUSAT STATISTIK PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENCACAHAN SURVE] PERUSAHAAN/USAHA Menimbang Mengingat RESTORAN/RUMAH MAKAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK, bahwa untuk kelancaran pelaksanaan ‘Survei Perusahaan/Usaha Restoran/Rumah Makan 2016, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik tentang Pedoman - Pencacahan = Survei_—Perusahaan/Usaha Restoran /Rumah Makan 2016; 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1997, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3683); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 96 Tahun 1999, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3854); 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik; 4. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 6 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Statistik Dasar; 5. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pusat Statistik di Dacrah; Menetapkan ope 6. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 116 Tahun 2014 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 643); MEMUTUSKAN: : PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK TENTANG PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI] PERUSAHAAN/USAHA. RESTORAN/RUMAH MAKAN 2016. Pasal 1 Pedoman Pencacahan = Survei_——Perusahaan/Usaha Restoran/Rumah Makan 2016 merupakan panduan dalam pelaksanaan Survei Perusahaan/Usaha Restoran/Rumah Makan Tahun 2016 2016 di seluruh Badan Pusat Statistik, Badan Pusat Statistik Provinsi, dan Badan Pusat Statistik Kabupaten/Kota. Pasal 2 Pedoman Pencacahan Survei Perusahaan/Usaha Restoran/Rumah Makan 2016 sebagaimana tersebut dalam Lampiran Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik ini. Pasal 3 Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 31 Maret 2016 K®PALA BADAN PUSAT STATISTIK, SURYAMIN LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI PERUSAHAAN/ USAHA RESTORAN/RUMAH MAKAN 2016 PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI PERUSAHAAN/USAHA. RESTORAN/ RUMAH MAKAN 2016 BABI PENDAHULUAN A. Umum Salah satu jenis wisata yang sekarang sedang berkembang cukup pesat adalah wisata kuliner, Wisatawan yang berkunjung ke suatu destinasi wisata tertentu mencari atau berburu makanan khas daerah tersebut. Mereka tidak segan-segan membayar mahal untuk menikmati suatu hidangan khas. Perubahan gaya hidup masyarakat juga telah terjadi, tidak hanya mencari makanan yang mengenyangkan perut saja tetapi mereka juga mencari suasana dan pelayanan yang prima scbagai bagian dari sajian makanan yang dipesan. Saleh satu jenis usaha yang berkaitan crat dengan wisata kuliner adalah Perusahean/Usaha Restoran/Rumah Makan. Bisnis restoran ini cukup marak karena usaha tersebut sedang digemari dan dicari oleh para wisatawan. Banyak sekali masyarakat yang rela pergi ke berbagai tempat untuk mencoba atau mencari makanan maupun minuman yang dirasa nikmat dan terkenal. Bahkan tak sedikit masyarakat yang rela menghabiskan uang dan waktunya untuk jenis makanan dan minuman dengan cita rasa tinggi yang belum pernah mereka rasakan, walaupun restoran yang dituju berada relatif jauh dari tempat asalnya. Meningkatnya jumlah useha restoran di berbagei tempat merupakan hasil dari permintaan pasar yang memang meningkat juga. Pada saat ini, restoran dan rumah makan sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia modern, sehingga keberadaan restoran dan rumah makan sudah menjadi kebutuhan. Loe Di kota-kota besar yang terbilang super padat dan sibuk, banyak warganya yang gemar mencari restoran dan rumah makan untuk memenuhi keinginannya dalam wisata kuliner. Sctelah sibuk bekerja, sebagian besar dari mereka berusaha mencari aktivitas dari wisata kuliner yang dapat memberikan suasana yang nyaman dan santai. Oleh karena kebutuhan pelanggan tersebut, pendirian restoran dengan berbagai macam jenis makanan dan minuman yang dikemas dengan konsep unik dan menarik semakin banyak bermunculan dan diyakini sebagai salah satu bentuk usaha ekonomi yang memiliki prospek cukup bagus, bahkan dalam kondisi krisis sekalipun. Hal ini menjadi peluang besar bagi suatu daerah untuk mengembangkan ekonominya melalui bisnis tersebut. Berdasarkan hal tersebut, maka dipandang perlu untuk melakukan pengumpulan data terkait dengan Perusahaan/Usaha Restoran/Rumah Makan. Kegiatan pengumpulan data/informasi_ mengenai usaha Restoran/Rumah Makan dilakukan secara rutin setiap tahun, Untuk pencacahan tahun 2016, nama dan alamat usaha restoran dan rumah makan yang digunakan sebagai kerangka sampel, diperoleh dari hasil Sensus Ekonomi 2006 yang telah di update. B. Tujuan Tujuan dari pencacahan Perusahaan/Usaha Restoran/Rumah Makan adalah scbagai berikut: (1) mendapatkan data/informasi tentang karakteristik spesifik kegiatan perusahaan/usaha; (2) memperoleh gambaran mengenai_ profil Perusahaan/Usaha Restoran/Rumah Makan; (3) menyusun direktori Perusahaan/Usaha Restoran/Rumah Makan berskala menengah besar; dan (4) mendapatkan gambaran struktur tenaga kerja dan pembiayaan Perusahaan/Usaha Restoran/Rumah Makan berskala menengah besar. ©. Data dan Keterangan yang Dikumpulkan Data, informasi, dan keterangan yang dikumpulken dalam pencacahan Perusahaan/Usaha Restoran/Rumah Makan berskala menengah besar ini antara lain: (Q) 2) (3) @ () @ a” (8) 2) (10) Loe Nama perusahaan/usaha, nama pemilik/pengusaha, dan alamat perusahaan/usaha; Jaringan perusahaan/usaha; Status badan hukum/usaha; ‘Tahun mulai beroperasi secara komersial; Banyaknya pekerja menurut status pekerja, jenjang pendidikan, dan jenis kelamin; Fasilitas yang tersedia; Biaya pengeluaran selama tahun 2015; Pendapatan selama tahun 2015; Asset perusahaan/usaha pada saat pencacahan; Status permodalan, Laan BAB II METODOLOGI, DOKUMEN YANG DIGUNAKAN, ORGANISASI SURVEI, DAN JADWAL KEGIATAN A. Metodologi (1)Metode Pengumpulan Data a. Seluruh Restoran/Rumah Makan yang berskala menengah besar dicakup/dicacah secara lengkap (Sensus lengkap). b. Wawancara langsung jika memungkinkan, Apabila tidak selesai, kuesioner dapat ditinggal dengan memberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai cara pengisian kuesioner yang benar. (2)Responden Responden adalah pengusaha, pengelola, atau orang yang mengetahui tentang pengelolaan Perusahaan/Usaha Restoran/Rumah Makan yang dimaksud. B. Cakupan Pencacahan Perusahaan/Usaha_Restoran/Rumah Makan ini dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia. Perusahaan/usaha yang dicakup hanya Perusahaan/Usaha Restoran/Rumah Makan yang berskala menengah besar. Kategori usaha restoran dan rumah makan berskala menengah besar harus memenuhi kriteria berikut: (1) Perusahaan yang memiliki omsct paling sedikit Rp2.500.000,000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah) dalam satu tahun; atau (2) Perusahaan yang memiliki baden hukum/badan usaha PT/PT Persero/Perum; atau (3) Perusahaan yang memiliki asset paling sedikit RpS00.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) pada saat pencacahan. ©. Dokumen yang Digunakan Dokumen yang digunakan pada pencacahan _Perusahaan/Usaha Restoran /Rumah Makan adalah kuesioner VREST. D. Organisasi Survei Pelaksanaan pencacahan dilakukan oleh petugas Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi, Kabupaten, maupun Kota. Untuk memperlancar pelaksanaan lapangan pencacahan Perusahaan/Usaha Restoran/Rumah Makan, maka disusun mekanisme mengenai alur dokumen yang telah ditentukan sebagai berikut: (1) Arus Dokumen Kuesioner VREST dikirim dari BPS ke BPS Provinsi yang kemudian diteruskan ke BPS Kabupaten/Kota untuk dibagikan kepada petugas pengawas yang sclanjutnya akan didistribusikan kepada petugas pencacah. Setclah pencacahan sclesai, petugas pencacah menyerahkan kuesioner VREST kepada petugas pengawas untuk diperiksa. Kemudian kuesioner VREST diteruskan oleh petugas pengawas ke BPS Kabupaten/Kota untuk diperiksa ulang, baik kelengkapan isian, maupun konsistensinya, Selanjutnya, kuesioner VREST dikirim ke BPS up. Subdirektorat Statistik Pariwisata melalui BPS Provinsi. (2) Alur Pengiriman Dokumen nee met | | a E, Tagas Petugas Pencacah (1) melakukan pencacahan setiap perusahaan/usaha dengan menggunakan kuesioner VREST berdasarkan direktori hasil listing SE2006 yang telah di update setiap tahun; (2) mengikuti pertemuan dengan petugas pengawas untuk membahas berbagai temuan/masalah yang ditemukan di lapangan dan cara mengatasinya; (3) melakukan kunjungan ulang terhadap responden yang bermasalah dengan disertai petugas pengawas; (4) menyerahkan seluruh kuesioner hasil pencacahan (kuesioner VREST) ke petugas pengawas; (5) menepati jadwal pelaksanaan pencacahan VREST. F, Konsep dan Definisi (1) Usaha adalah suatu kegiatan ekonomi yang bertujuan menghasilkan barang/jasa untuk diperjual-belikan atau ditukar dengan barang lain, dan ada seorang atau lebih yang bertanggungjawab/menanggung resiko. (2) Perusahaan adalah sctiap bentuk usaha yang menjalankan jenis usaha yang bersifat tetap, terus menerus, yang di an, bekerja dan berkeduduken dalam wilayah Indonesia, untuk tujuan memperolch keuntungan dan atau laba. (3) Restoran adalah usaha penyediaan jasa makanan dan minuman dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan penyajian di suatu tempat tetap yang tidak berpindah- pindah dengan tujuan memperoleh keuntungan dan/atau laba (sumber: Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No. 11 Tahun 2014). Restoran yang merupakan salah satu fasilitas dari hotel (menjadi satu kesatuan pengelolaan dengan hotel) tidak dicacah pada kegiatan ini (4) Rumah Makan adalah usaha penyediaan makanan dan minuman dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk penyimpanan dan penyajian di suatu tempat tetap yang tidak berpindah-pindah dengan tujuan memperoleh keuntungan dan/atau laba (sumber: Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No. 11 Tahun 2014). Pada usaha rumah makan tidak dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan. = te (8) Badan hukum adalah bentuk pengesahan suatu perusahaan/usaha pada waktu pendirian yang dilakukan oleh instansi pemerintah yang berwenang. (6) Kriteria Usaha Restoran/Rumah Makan yang termasuk Usaha Menengah Besar adalah: a. Kriteria berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 pasal 6 ayat 3 adalah: a. Memiliki asset > Rp 500.000.000,00, atau b. Memiliki omset > Rp 2.500.000.000,00 dalam satu tahun, b. Kriteria menurut Subject Matter, yaitu usaha restoran/rumah makan memiliki badan hukum/badan usaha PT/PT Persero/Perum. G. JADWAL KEGIATAN PELAKSANAAN SURVEI RESTORAN DAN RUMAH MAKAN 1d 6 2. Pengawasan /Pemeriksaan 8 Juni — 10 Agustus 2016 3. Pengiriman dokumen ke BPS Pusat | 1 Juli- 31 Agustus 2016 T Agustus — 31 Oktober 2016 5. Draf Publikasi 130 November 2016 Ju . Pencacahan Lapangan 4. Pengolahan Data Be BAB II PEDOMAN PENGISIAN DAFTAR VREST Kuesioner pencacahan Perusahaan/Usaha Restoran/Rumah Makan adalah Daftar VREST. A. Tata Tertib Pengisian Daftar VREST (1) (2) 8) Co) Semua pengisian daftar harus menggunakan pensil hitam. Isian harus ditulis dengan jelas dan mudah dibaca. Penulisan menggunakan huruf kapital (balok), tidak boleh disingkat, kecuali singkatan yang sudah umum. Angka harus ditulis dengan angka biasa (bukan angka romawi), Perhatikan instruksi/rambu-rambu tata cara pengisian di sctiap pertanyaan. Pengisian daftar menggunakan beberapa cara: a. Mengisi keterangan /jawaban pada tempat yang tersedia; b. Penulisan angka ke dalam kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan (right justified) B.Tata Cara Pengisian Daftar VREST Karakteristik Perusahaan/Usaha Restoran/Rumah Makan yang dikumpulkan sangat beragam, maka untuk memudahkan pengisian, daftar pertanyaan tersebut dikelompokkan menjadi beberapa blok yaitu: 1, BlokI —_ Pengenalan Tempat Blok II.1 Keterangan Umum Blok I.2 Keterangan Khusus Blok Il] Pekerja dan Balas Jasa Pekerja Blok IV Pengeluaran, Pendapatan, dan Asset Perusahaan/Usaha BlokV —Ringkasan Blok VI Permodalan Blok VII Catatan Blok VIII Pengesahan Blok IX Keterangan Petugas Serr anron BLOK I: PENGENALAN TEMPAT ‘Tujuan blok ini digunakan untuk mencatat identitas responden, dalam hal ini adalah identitas Perusahaan/Usaha Restoran/Rumah Makan berskela menengah besar. Identitas ini digunakan untuk memudahkan proses pengolahan dan untuk mengetahui kelengkapan pemasukan kuesioner, serta untuk memudahken dalam mengidentifikasi responden tersebut. Rincian 1 s.d, rincian 8: Pengisian pada rincian ini dilakukan dengan cara menyalin dari daftar nama dan alamat Perusahaan/Usaha Restoran/Rumah Makan yang terdapat pada daftar sampel updating hasil SE2006 (Direktori Restoran/Rumah Makan). Lakukan perbaikan jika nama dan alamat tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Jika tidak ada dalam daftar sampel tersebut, maka tuliskan nama dan alamat perusahaan/usaha sesuai dengan kondisi yang scbenarnya. Contoh: 7. Nama perusahaan/usaha: D'COST ATRIUM SENEN RESTORAN 8. Alamat perusahaan/usaha: Alamat : PLAZA ATRIUM SENEN, LANTAI DASAR PINTU 2 JAKARTA PUSAT RT: 001 / RW : 002 Kode Pos : 10410 Nomor Telepon : (021) 3510933 E-mail ; info@dcostseafood.com Nomor Faksimili_ : (021) 3510933 Website : www.dcostseafood.com Apabila nama dan alamat perusahaan/usaha pada waktu dilakukan pencacahan berubah (tidak sesuai dengan Direktori Restoran/Rumah Makan yang tersedia), maka yang ditulis adalah nama dan alamat perusahaan/usaha sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Tuliskan pada blok catatan nama dan alamat perusahaan/usaha yang lama dan beri keterangen BLOK 1.1 : KETERANGAN UMUM Rincian 1.a, ; Nama pengusaha/penanggung jawab perusahaan/usaha ‘Tuliskan nama pengusaha/pengelola/penanggung jawab perusahaan/usaha. Rincian 1b, : Jenis kelamin pengusaha/penanggung jawab perusahaan/usaha Lingkari salah satu kode jenis kelamin pengusaha dan pindahkan isian ke dalam kotak yang tersedia. Rincian 2 : Apa klasifikasi Usaha Restoran/Rumah Makan ini AiG Lingkari salah satu kode klasifikasi usaha restoran dan pindahkan isian ke dalam kotak yang tersedia. Jika rincian 2 berkode 6, langsung ke rincian 4. Penjelasan: (1) Klasifikasi Usaha Restoran meliputi Restoran Bintang 3, Restoran Bintang 2, Restoran Bintang 1, dan Restoran Non Bintang. (2) Apabila restoran merupakan salah satu fasilitas dari hotel, maka restoran tersebut menjadi satu kesatuan pengelolaan dengan hotel dan tidak dicacah (tidak dicakup sebagai responden) pada kegiatan ini. (8) Restoran bintang yang dimaksud bukan berarti restoran yang terdapat pada hotel bintang, (4) Pengklasifikasian usaha restoran bintang (bintang 1, bintang 2, bintang 3), restoran non bintang, dan rumah makan diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU) Bidang Pariwisata kepada Usaha Restoran/Rumah Makan yang telah memenuhi Standar, baik sebagai restoran bintang, restoran non bintang, maupun rumah makan. (5) Jika suatu Restoran/Rumah Makan belum mendapat sertifikat usaha sebagai restoran (bintang atau non bintang) maupun rumah makan oleh Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU) Bidang Pariwisata, maka dikategorikan sebagai " Belum diklasifikasikan" Berikut ini adalah standar usaha restoran bintang: (1) Restoran Bintang 3 a. Produk 1) Ruang Makan dan Minum a) Luas ruangan sesuai dengan rasio kapasitas tempat duduk b)Memiliki sistem sirkulasi udara dan pencahayaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ©) Ruang khusus VIP 2) Penyediaan Malanan dan Minuman a) Paling sedikit 20 (dua puluh) menu makanan dan 15 (lima belas) menu minuman b)Memiliki resep sesuai dengan jumlah makanan dan minuman yang dibuat, dan 3 (tiga) diantaranya merupakan resep baku/khusus. 3) Fasilitas Penunjang a, Ruang tunggu tamu dilengkapi dengan paling sedikit 1 (satu) meja dan 4 (empat) kursi. b. Lift dan/atau eskalator tamu untuk restoran yang berada pada lantai + (empat) atau lebih. ite c. Toilet yang bersih, terawat dan terpisah untuk tamu pria dan wanita yang masing-masing dilengkapi dengan: tanda yang jelas; air bersih yang cukup; tempat cuci tangan dan alat pengering; kloset dudul; tempat sampah tertutup; dan tempat buang air kecil (urinoir) untuk toilet pengunjung pria. d.Meja dan kursi serta peralatan makan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan terkait hygiene sanitasi yang tertata lengkap, dengan kualitas paling rendah terbuat dari bahan berlapis perak (silver plate). ¢. Daftar makanan dan minuman disertai harganya. f. Side stand untuk peralatan yang bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan terkait hygiene sanitasi. g. Ruang dan/atau tempat (dapur), berikut peralatan/perlengkapan, dan sarana penunjang pengolahan bahan makanan, sebagai berikut: 1) luas dapur paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari luas restoran; 2) kualitas lantai, dinding dan langit-langit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 3) area pengolahan bahan makanan yang terpisah; 4) tempat sampah tertutup; 5) drainase dan pembuangan limbah (ditching); 6) tempat cuci dan instalasi air panas; 7) tempat penyimpanan bahan dan tempat penyimpanan pangan; 8) jenis dan jumlah peralatan atau perlengkapan pengolahan bahan malcanan sesuai dengan jenis makanan yang dihidangkan; 9) ruang atau tempat penyimpanan peralatan dan perlengkapan; 10) ruang administrasi (chef office). h. Ruang atau tempat pengolahan bahan minuman, dilengkapi dengan: 1) tempat penyimpanan minuman dengan pengaturan suhu; 2) tempat penyiapan minuman; dan 3) peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan jenis minuman yang disajikan. i, Peralatan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) dan Alat Pemadan Api Ringan (APAR) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. j. Ruang pertemuan yang dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan serta memenuhi sirkulasi udara dan pencahayaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. -12- 4) Kelengkapan Bangunan a. Papan nama: * dibuat dari bahan yang aman dan kuat dengan tulisan yang terlihat dan terbaca jelas; dan * dipasang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. b. Fasilitas parkir yang bersih, aman dan terawat. b. Pelayanan 1) Prosedur Operasional Standar (Standard Operating Procedure) a) Pemesanan tempat. b)Penyambutan dan penerimaan tamu oleh personel khusus, dan pengantaran tamu ke tempat duduk. ¢)Pemberian menu makanan dan menu minuman disertai dengan penawaran minuman terlebih dehulu. 4) Pencatatan makanan dan minuman yang dipesan. e) Penggantian alat makan yang diperlukan sesuai dengan jenis makanan yang dipesan. ) Penyajian makanan dan minuman dengan mendahulukan tamu lanjut usia atau wanita. 9) Penawaran makanan penutup, pencatatan pesanan, peletakan peralatan serta penyajian makanan penutup yang dipesan. h) Pembayaran tunai dan/atau nontunai. i) Pengangkatan peralatan kotor (clear up) dan perapihan meja. j) Keamanan oleh satuan pengamanan yang memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) satuan pengamanan yang dikeluarkan oleh Kepolisian Republik Indonesia. k) Keselamatan dan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). }) Pelayanan penanganan keluhan tamu secara langsung maupun menggunakan guest comment card. 2) Fasilitas Lainnya a) Ruang atau tempat ibadah dengan kelengkapannya. b) Sarana wifi. c. Pengelolaan 1) Organisasi a, Profil perusahaan yang terdiri atas: « visi dan misi; « struktur oganisasi sederhana dan terdokumentasi; dan 4 7He + uraian tugas dan fungsi yang lengkap untuk setiap jabatan dan terdokumentasi. b. Dokumen Prosedur Operasional Standar (Standard Operating Prosedure) dan petunjuk pelaksanaan kerja. c. Rencana usaha secara lengkap, terukur dan terdokumentasi. d.Perjanjian Kerja Bersama (PKB) atau Peraturan Perusahaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2)Manajemen a.Pelaksanaan program pengembangan inovasi produk, yang terdokumentasi. b. Pengadaan, pemesanan, dan penerimaan bahan makanan dan minuman menggunakan Spesifikasi Pembelian Standar (Standard Purchase Specification). ¢. Penyimpanan bahan makanan dan minuman di tempat terpisah yang memenuhi hygiene sanitasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. d.Pengolahan bahan makanan dan minuman sesuai dengan standar kesehatan dan keamanan pangan. ¢. Pelaksanaan sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, yang terdokumentasi. {. Memiliki sertifikat laik hygiene sanitasi restoran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. g. Pelaksanaan Sistem Jaminan Mutu Keamanan Pangan (Hazard Analytic Critical Control Point /(HACCP), yang terdokumentasi. h. Kerjasama dengan dokter, Klinik atau rumah sakit yang terdokumentasi. i, Pelaksanaan evaluasi kinerja manajemen yang terdokumentasi. j. Perencanaan dan pengembangan karir. 3) Sumber Daya Manusia a.Melaksanakan program peningkatan kompetensi pada jabatan manajerial, supervisor dan pelaksana. b. Sistem penilaian kinerja yang terencana. c. Karyawan menggunakan pakaian seragam yang bersih dan sopan dengan mencantumkan identitas dan/atau logo perusahaan. 4) Sarana dan Prasarana a) Ruang karyawan yang dilengkapi: + muang ganti; dan -14- * ruang makan karyawan. b) Toilet karyawan pria dan karyawan wanita yang terpisah dengan sirkulasi udara dan pencahayaan yang scsuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. ¢) Ruang kantor pimpinan restoran terpisah dengan staf, dengan sistem pencahayaan dan sirkulasi udara yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 4) Tempat penampungan sampah dan sistem pengolahan air limbah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. ) Instalasi listrik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan f) Instalasi genset scsuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. g) Instalasi gas scsuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan h)Instalasi air bersih sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. i) Akses khusus darurat terlihat dengan rambu yang jelas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. j) Peralatan komunikasi yang terdiri dari telepon, faksimili, dan internet. k) Ruang atau tempat ibadah dengan kelengkapannya bagi karyawan (2) Restoran bintang 2 a. Produk 1) Ruang Makan dan Minum a) Luas ruangan sesuai dengan rasio kapasitas tempat duduk b)Memiliki sistem sirkulasi udara dan pencahayaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ©) Ruang khusus VIP 2) Penyediaan Makanan dan Minuman a) Paling sedikit 15 (lima belas) menu makanan dan 10 (sepuluh) menu minuman. b)Memiliki resep sesuai dengan jumlah makanan dan minuman yang dibuat, dan 2 (dua) diantaranya merupakan resep balcu/khusus. 3) Fasilitas Penunjang a) Lift dan/atau eskalator tamu untuk restoran yang berada pada lantai 4 atau lebih. b)Toilet yang bersih, terawat dan terpisah untuk tamu pria dan wanita yang masing-masing dilengkapi dengan: tanda yang jelas; air bersih yang cukup; tempat cuci tangan dan alat pengering; kloset duduk; tempat figs sampah tertutup; dan tempat buang air kecil (urinoir) untuk toilet pengunjung pria. c)Meja dan kursi serta peralatan makan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan terkait hygiene sanitasi yang tertata lengkap, dengan kualitas paling rendah terbuat dari bahan stainless steel. 4) Daftar makanan dan minuman disertai harganya ¢)Ruang dan/atau tempat (dapur), berikut peralatan/perlengkapan, dan sarana penunjang pengolahan bahan makanan, sebagai berikut: + luas dapur paling sedikit 30% dari luas restoran; + kualitas lantai, dinding dan langit-langit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; * area pengolahan bahan makanan yang terpisah; * tempat sampah; + drainase dan pembuangan limbah (ditching); + tempat cuci dan instalasi air panas; + tempat penyimpanan bahan dan tempat penyimpanan pangan; + jenis dan jumlah perelatan atau perlengkapan pengolahan bahan makanan sesuai dengan jenis makanan yang dihidangkan; + ruang atau tempat penyimpanan peralatan dan perlengkapan; dan istrasi (chef office) f) Peralatan Pertolongan Pertama pada Kecclakaan (P3K) dan Alat Pemadan Api Ringan (APAR) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- © ruang admit undangan. 4) Kelengkapan Bangunan a) Papan nama: * dibuat dari bahan yang aman dan kuat dengan tulisan yang terlihat dan terbaca jelas; dan * dipasang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. b) Fasilitas parkir yang bersih, aman dan terawat. b. Pelayanan 1) Prosedur Operasional Standar (Standard Operating Procedure) a) Penyambutan, penerimaan, dan pengantaran tamu ke tempat duduk. b)Penataan alat makan yang diperlukan sesuai dengan jenis makanan yang ¢) Penyajian makanan dan minuman. tice 4) Penyajian makanan penutup beserta peralatannya. ¢) Pembayaran tunai dan/atau nontunai, 4) Pengangkatan peralatan kotor (clear up) dan perapihan meja. g) Keamanan oleh satuan pengamanan yang memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) satuan pengamanan yang dikeluarkan oleh Kepolisian Republik Indonesia. +h) Keselamatan dan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). i) Pelayanan penanganan keluhan tamu secara langsung oleh Supervisor. 2) Pasilitas Lainnya ¢) Ruang atau tempat ibadah dengan kelengkapannya. c. Pengelolaan 1) Organisasi a) Profil perusahaan yang terdiri atas: a. visi dan misi; b. struktur oganisasi sederhana dan terdokumentasi; dan c. uraian tugas dan fungsi yang lengkap untuk setiap jabatan dan terdokumentasi. b) Dokumen Prosedur Operasional Standar (Standard Operating Prosedure) dan petunjuk pelaksanaan kerja. c} Rencana usaha sederhana dan terdokumentasi. 4) Perjanjian Kerja Bersama (PKB) atau Peraturan Perusahaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2) Manajemen a)Penyimpanan bahan makanan dan minuman di tempat terpisah yang memenuhi hygiene sanitasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. b)Pengadaan, pemesanan, dan penerimaan bahan makanan dan minuman menggunakan Spesifikasi Pembelian Standar (Standard Purchase Specification). ©) Pengolahan bahan makanan dan minuman sesuai dengan standar keschatan dan keamanan pangan. d)Pclaksanaan sistem Manajemen Kesclamatan dan Keschatan Kerja (K3) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, yang terdokumentasi. ¢)Memiliki sertifikat laik hygiene sanitasi restoran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. f) Memiliki informasi mengenai dokter, klinik atau rumah sakit terdekat. 3) 4) 217% 8) Pelaksanaan evaluasi kinerja manajemen yang terdokumentasi. h) Perencanaan dan pengembangan karir. Sumber Daya Manusia a)Melaksanakan program peningkatan kompetensi pada jabatan tingkat supervisor dan pelaksana. b) Sistem penilaian kinerja yang terencana. ¢)Karyawan menggunakan pakaian seragam yang bersin dan sopan dengan mencantumkan identitas dan/atau logo perusahaan. Sarana dan Prasarana a) Ruang karyawan yang dilengkapi: * ruang ganti; dan * ruang maken karyawan. b) Toilet karyawan dengan sirkulasi udara dan pencahayaan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangen. c} Ruang kantor, dengan sistem pencahayaan dan sirkulasi udera yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. d) Tempat penampungan sampah dan sistem pengolahan air limbah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. e) Instalasi listrik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. ) Instalasi genset sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. g) Instalasi gas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, h) Instalasi air bersih scsuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. i) Akses khusus darurat yang terlihat dengan rambu yang jelas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. j) Peralatan komunikasi yang terdiri dari telepon dan faksimili k) Ruang atau tempat ibadah dengan kelengkapannya, bagi karyawan. (3) Restoran Bintang 1 Produk 1) Ruang Makan dan Minum a) Luas ruangan sesuai dengan rasio kapasitas tempat duduk b)Memiliki sistem sirkulasi udara dan pencahayaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2) Penyediaan Makanan dan Minuman a) Paling sedikit 10 (sepuluh) menu makanan dan 5 (lima) menu minuman. 21s8 b)Memiliki resep sesuai dengan jumlah makanan dan minuman yang dibuat, dan 1 (satu) diantaranya merupakan resep baku/Ikhusus. 3) Fasilitas Penunjang a)Toilet yang bersih, terawat dan terpisah untuk tamu pria dan wanita yang masing-masing dilengkapi dengan: * tanda yang jelas; «air bersih yang cukup; © tempat cuci tangan dan alat pengerin; © Kloset jongkok; © tempat sampah tertutyy * tempat buang air kecil (urinoir) untuk toilet pengunjung pria. b)Meja dan kursi serta peralatan makan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan terkait hygiene sanitasi yang tertata lengkap, dengan kualitas paling rendah terbuat dari bahan alumunium. ©) Daftar makanan dan minuman disertai harganya. 4)Ruang dan/atau tempat (dapur), berikut peralatan/perlengkapan, dan sarana penunjang pengolahan bahan makanan, sebagai berikut: + luas dapur paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari luas restoran; + kualitas lantei, dinding dan langit-langit scsuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; * area pengolahan bahan makanan yang terpisah; * tempat sampah; + drainase dan pembuangan limbah (ditching); ‘+ tempat cuci dan instalasi air panas; + tempat penyimpanan bahan dan tempat penyimpanan pangan; + jenis dan jumlah peralatan atau perlengkapan pengolahan bahan makanan sesuai dengen jenis makanan yang dihidangkan; + muang atau tempat penyimpanan peralatan dan perlengkapan; dan + muang administrasi (chef office). e) Peralatan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan Alat Pemadan undangan Api Ringan (APAR) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- 4) Kelengkapan Bangunan a) Papan nama: © dibuat dari bahan yang aman dan kuat dengan tulisan yang terlihat dan terbaca jelas; dan sige * dipasang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. b) Fasilitas parkir yang bersih, aman dan tcrawat. b. Pelayanan 1) Prosedur Operasional Standar (Standard Operating Procedure) a) Penyambutan, penerimaan, dan pengantaran tamu ke tempat duduk, b)Penyajian makanan dan minuman, ©) Pembayaran tunai. d) Pengangkatan peralatan kotor (clear up). ¢) Keamanan oleh satuan pengamanan yang memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) satuan pengamanan yang dikeluarkan oleh Kepolisian Republik Indonesia. 4) Keselamatan dan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), 2) Pelayanan penanganan keluhan tamu secara langsung. c. Pengelc 1) Organisasi a) Profil perusahaan yang terdiri atas: * struktur oganisasi sederhana dan terdokumentasi; dan * uraian tugas dan fungsi yang lengkap untuk setiap jabatan dan terdokumentasi, b) Dokumen Prosedur Operasional Standar (Standard Operating Prosedure) dan petunjuk pelaksanaan kerja. ©) Rencana usaha sederhana dan terdokumentasi. @)Peraturan Perusahaan atau Tata tertib perusahaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2) Manajemen a)Penyimpanan bahan makanan dan minuman di tempat terpisah yang memenuhi hygiene sanitasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. b)Pengolahan bahan makanan dan minuman dengan resep baku sesuai dengan standar kesehatan dan keamanan pangan. ©) Pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sesuai dengan ketentuan —peraturan—_perundang-undangan, —_yang terdokumentasi. d)Memiliki sertifikat laik hygiene sanitasi restoran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. ~20- e) Memiliki informasi mengenai dokter, klinik atau rumah sakit terdckat. {)Pelaksanaan evaluasi kinerja manajemen secara sederhana. 3) Sumber Daya Manusia a) Melaksanakan program peningkatan kompetensi pada jabatan tingkat pelaksana b) Sistem penilaian kinerja secara sederhana/langsung oleh atasan. ©) Karyawan menggunakan pakaian seragam yang bersih dan sopan dengan mencantumkan identitas dan/atau logo perusahaan, 4) Sarana dan Prasarana a)Ruang karyawan yang dilengkapi: + ruang ganti; dan * ruang makan karyawan, b) Toilet karyawan dengan sirkulasi udara dan pencahayaan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. ¢) Area administrasi yang dilengkapi dengan perlengkapan dan peralatan untuk kebutuhan kantor dan administrasi. d) Tempat penampungan sampah dan sistem pengolahan air limbah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. e) Instalasi listrik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. f) Instalasi gas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. g)Instalasi air bersin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. h)Akses khusus darurat yang terlihat dengan rambu yang jelas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. i) Peralatan komunikasi yang terdiri dari telepon dan faksimili, j) Ruang atau tempat ibadah dengan kelengkapannya, bagi karyawan. (4) Restoran Non Bintang a. Produk 1) Ruang Makan dan Minum a) Luas ruangan sesuai dengan rasio kapasitas tempat duduk. b)Memiliki sirkulasi udara dan pencahayaan yang cukup. 2) Penyediaan Makanan dan Minuman a) Paling sedikit 1 (satu) menu makanan dan 3 (tiga) menu minuman. b)Memiliki resep sesuai dengan jumlah makanan dan minuman yang dibuat. 3) Fasilitas Penunjang a) Toilet yang bersih dan terawat. 2a4 b)Meja dan kursi serta peralatan makan yang memenuhi persyaratan hygiene sanitasi ¢) Daftar menu makanan dan minuman disertai harganya. d)Ruang dan/atau tempat (dapur), berikut peralatan/perlengkapan, dan sarana penunjang pengolahan bahan makanen. e) Peralatan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) scsuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 4) Kelengkapan Bangunan 1)Papan nama dengan tulisan yang terbaca dan dipasang pada tempat yang terlihat dengan jelas. b. Pelayanan Tata Cara Pelayanan Sederhana 1) Penyambutan dan pencrimaan tamu. 2) Penyajian makanan dan minuman. 3) Pembayaran. 4) Pengangkatan peralatan kotor (clear up). 5) Pelayanan penanganan keluhan tamu. ¢. Pengelolaan 1) Manajemen a) Penyimpanan bahan makanan dan minuman yang memenuhi hygiene sanite si sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. b) Pengolahan bahan makanan dan minuman sesuai dengan standar keschatan dan keamanan pangan. cc] Memiliki sertifikat laik hygiene sanitasi restoran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan 2] Sumber Daya Manusia a) Melaksanakan program peningkatan kompetensi. b)Karyawan menggunakan pakaian yang bersih dan sopan. 3) Sarana dan Prasarana a) Area administrasi yang dilengkapi dengan perlengkapan dan peralatan. b) Tempat penampungan sampah. c)Instalasi listrik sesuai dengan ketentuan peraturan _perundang- undangan. d)Instalasi gas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan e)Instalasi air bersih sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. -22- Standar usaha Rumah Makan (1) Produk a. Ruang Makan dan Minum 1) Luas ruangan sesuai dengan rasio kapasitas tempat duduk. 2) Memiliki sirkulasi udara dan pencahayaan yang cukup. b. Penyediaan Makanan dan Minuman 1) Telah dipersiapkan sebelumnya, 2) Penyimpanan makanan dan minuman di tempat yang memenuhi persyaratan higiene dan sanitasi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. c. Fasilitas Penunjang 1) Toilet yang bersih dan terawat. 2) Mcja dan kursi serta peralatan makan yang memenuhi persyaratan higiene sanitasi. 3) Daftar menu makanan dan minuman disertai harga. d. Kelengkapan Bangunan 1) Papan nama dengan tulisan yang terbaca dan dipasang pada tempat yang terlihat dengan jelas. (2)Pelayanan Tata Cara Pelayanan Sederhana a. Penyajian makanan dan minuman. b. Pembayaran. c. Penanganan keluhan tamu. (3) Pengelolaan a. Manajemen 1) Penyimpanan dan penyajian makanan dan minuman yang memenuhi higiene sanitasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan, 2) Memiliki sertifikat laik higiene sanitasi restoran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 3) Memiliki bahan pembersih untuk pengendalian hama yang baik. b. Sumber Daya Manusia 1) Memiliki ijazah sekolah umum atau kejuruan. 2) Melaksanakan program peningkatan kompetensi. 3) Karyawan menggunakan pakaian yang bersih dan sopan c. Sarana dan Prasarana -23- 1) Area administrasi yang dilengkapi dengan perlengkapan dan peralatan, 2) Instalasi listrik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan 3) Instalasi air bersih sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan 4) Tempat penampungan sampah Rincian 3 : Apakah usaha ini sudah memperoleh sertifikasi usaha pariwisata dari Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU) di bidang Pariwisata? Lingkari kode 1 jika Usaha Restoran/Rumah Makan sudah memperoleh sertifikasi dari Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU) dan kode 2 jika “Tidak” Pindahkan isian ke dalam kotak yang tersedia. Sertifikasi Usaha restoran/rumah makan adalah proses pemberian sertifikat kepada usaha restoran/rumeh makan untuk mendukung peningkatan mutu produk, pelayanan, dan pengelolaan usaha restoran/rumah makan melalui audit pemenuhan standar usaha restoran/rumah maken. Sertifikat Usaha Pariwisata adalah bukti tertulis yang diberikan oleh lembaga sertifikasi usaha pariwisata kepada usaha pariwisata yang telah memenuhi standar usaha pariwisata. Lembaga Sertifikasi Usaha Bidang Pariwisata (LSU Bidang Pariwisata) adalah lembaga mandiri yang berwenang melakukan sertifikasi usaha di bidang pariwisata sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Rincian 4 : Izin operasional usaha restoran/rumah makan yang dimiliki Lingkari salah satu kode yang sesuai dan pindahkan isian ke dalam kotak yang tersedia. Jika perusahaan/usaha restoran/rumah makan mempunyai dua izin usaha berupa TDUP dan ITUP, maka cukup tuliskan kode terkecil pada kotak yang tersedia. -24- Bentuk izin operasional yang dimaksud adalah: Kode 1 Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) adalah dokumen resmi yang membuktikan bahwa usaha pariwisata yang dilakukan oleh pengusaha telah tercantum di dalam daftar usaha pariwisata menurut Peraturan Menteri yang wajib didaftarkan oleh setiap pengusaha usaha pariwisata. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata kabupaten/kota kecuali DKI Jakarta olch Dinas Pariwisata Provinsi. Kode 2 Izin Tetap Usaha Pariwisata (ITUP) Izin Tetap Usaha Pariwisata {ITUP) adalah izin tetap usaha periwisata bidang kawasan periwisata yang berisi hal-hal sesuai dengan Peraturan Menteri yang wajib didaftarkan oleh setiap pengusaha usaha pariwisata. Izin Tetap Usaha Pariwisata (ITUP) dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Izin Terpadu di tiap kabupaten/kota, Kode 3 Lainnya (sebutkan),.................-- Jika rincian 4 berkode 3, sebutkan nama izin operasional lainnya. Kode 4 Tidak mempunyai izin Rineian § : Tahun mulai beroperasi/berproduksi secara komersial Tahun mulai beroperasi/berproduksi: tahun pertama kali unit kegiatan menghasilkan/ memproduksi barang/jasa secara komersial (tidak termasuk produksi percobaan). Tahun mulai beroperasi/berproduksi secara komersial yang dituliskan adalah tahun sesuai dengan akte pendirian kegiatan usaha. Apabila suatu kegiatan usaha berubah bentuk badan hukum/ usahanva, maka tahun beroperasi adalah tahun pada bentuk badan hukum terakhir. Cat Apabila suatu perusahaan/usaha pernah mengalami masa tidak beroperasi [tidak aktif), maka tahun berdiri tetap tahun yang lama, kecuali setelah masa tidak aktif, perusahaan tersebut berubah badan hukumnya atau ganti jenis lapangan usaha. Contoh: Tahun 1986 suatu perusahaan mulai beroperasi, pada tahun 1995- 1997 perusahaan itu tidak aktif, tetapi tahun 1998 aktif kembali, maka perusahaan tersebut mulai beroperasi tetap tahun 1986. Dari kasus diatas maka yang diisikan adalah 1986 Rincian 6: Bentuk badan hukum/badan usaha Lingkari kode status badan usaha yang sesuai dan pindahkan isian ke dalam kotak yang tersedia, -25- Bentuk badan hukum perusahaan/usaha: bentuk pengesahan suatu perusahaan/usaha pada waktu pendirian yang dilakukan oleh instansi pemerintah (kementerian terkait) yang diperkuat dengan bukti tertulis atau akte. Bentuk badan hukum/badan usaha yang dimaksud adalah Kode 1 PT/PT (Persero) Perseroan Terbatas (PT): perusahaan yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan undang-undang. Perseroan (PT Persero): perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh negara yang tujuan utamanya mengejar keuntungan. (contohnya perusahaan BUMN dan BUMD) Untuk status badan usaha kode 1 ini, termasuk juga PT Tbk. Perseroan Terbatas Terbuka (PT Tbk): pcerusahaan yang melakukan Penawaran umum saham, scsuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan di bidang pasar modal. Perusahaan Umum (Perum) ; perusahaan yang seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. Kode 2 Yayasan merupakan sebuah badan usaha dengan kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan dan bukan untuk mencari keuntungan Kode 3 Koperasi: organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan, Kode 4 Perseroan Komanditer/Commanditaire Vennootschap (CV): perusahaan yang terbentuk dengan cara meminjamkan uang, didirikan antara seseorang atau antara beberapa orang persero yang bertanggung jawab sccara tangung-renteng untuk kescluruhannya dan satu orang atau lebih scbagei pemberi pinjaman uang. Kode 5 Firma: perselutuan untuk menjalankan perusahaan dengan nama bersama, masing-masing anggota firma bertanggung jawab sepenuhnya atas segala perikatan. Laba yang diperoleh dibagi bersama-sama dan rugi dari perusahaan ditanggung bersama pula - 26 - Kode6 Tidak berbadan usaha/Perscorangan merupakan —_suatu perusahaan/usaha yang tidak memiliki badan usaha/ijin khusus, termasuk dalam kelompok ini usaha-usaha perorangan Rincian 7: Jaringan perusahaan/usaha Lingkari kode 1 jika “Tunggal” dan kode 2 jika “Cabang’. Pindahkan isian ke dalam kotak yang terscdia. Jika rincian 7 berkode 1, langsung ke rincian 9. Tunggal adalah perusahaan/usaha yang berdiri sendiri, tidak mempunyai cabang di tempat lain dan pengelolaan scluruh kegiatan dilakukan olch perusahaan/usaha yang bersangkutan. Istilah lain dari perusahaan/usaha tunggal adalah perusahaan/usaha tanpa cabang. Cabang adalah suatu unit kegiatan ekonomi yang diperbolehkan menjalankan semua jenis kegiatan dari kegiatan ekonomi yang secara struktural berada di atasnya dan menyelenggarakan tata usaha/pembukuan sendiri tetapi dalam mengatur usahanya tetap mengacu pada segala ketentuan yang diberikan oleh kantor pusat. Rincian 8 : Jika cabang, tuliskan nama dan alamat dari kantor pusat atau yang membawahi perusahaan/usaha ini Rincian ini terisi apabila rincian 7 berkode 2. Isikan nama dan alamat kantor pusat. Jika dalam negeri, tuliskan provinsi dan kabupaten/kota. Sementara itu, jika luar negeri, tuliskan nama negara. Kantor‘ Pusat/Induk: —perusahaan/usaha = yang. == mempunyzi cabang/perwakilan, yang secara administratif melakukan_pengkoordinasian kegiatan dan pengawasan terhadap seluruh perusahaan cabang/perwakilan tersebut. Contoh : a. Nama Kantor Pusat : SUSHI TEI INDONESIA b, Alamat Kantor Pusat Provinsi : DKI JAKARTA Kabupaten/Kota : JAKARTA PUSAT Sushi Tei Indonesia sebagai Kantor Pusat/Induk yang membawahi Sushi Tei Indonesia, Plaza Senayan Lt.2. Rincian 9.a. : Apakah perusahaan/usaha ini menerapkan sistem waralaba? Lingkari salah satu kode yang sesuai dan pindahkan isian ke dalam kotak yang tersedia. Jika rincian 9.a, berkode 3, langsung ke rincian 10, -27- Definisi waralaba 1, Menurut Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 53/M- DAG/PER/8/2012 tentang Penyelenggaraan Waralaba Waralaba (franchise) adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan Perjanjian Waralaba. 2, Menurut Asosiasi Franchise Indonesia : adalah suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merk (franchisor| memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanaken bisnis dengan merk, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu. Penerapan sistem waralaba yang dimaksud adalah: Kode 1 Ya, sebagai pemberi waralaba (franchisor) Pemberi Waralaba (franchisor) adalah orang perseorangan atau badan usaha yang memberikan hak untuk memanfaatkan dan/atau mengunakan waralaba yang dimilikinya kepada Penerima Waralaba. Kode 2 Ya, sebagai penerima waralaba (franchisee) Penerima Waralaba (franchisee) adalah orang perscorangan atau badan usaha yang diberikan hak oleh Pemberi Waralaba untuk memanfeatkan dan/atau menggunakan Waralaba yang dimiliki Pemberi Waralaba. Kode3 Tidak Jika tidak menerapkan system waralaba dan langsung ke rincian 10. Rincian 9.b. : Jenis waralaba Rincian_ini_ditanyakan_jika rincian Q.a. berkode_1 (perusahaan/usaha berstatus waralaba). Waralaba dapat dibagi menjadi dua: 1, Waralaba Nasional/Dalam Negeri Contoh: ayam tulang lunak hayam wuruk, ayam bakar Mas Mono, makanan tradisional seperti bambu kuring, es teler 77, mang Kabayan, Ayam Bakar Suharti, dan sebagainya, 2. Waralaba Asing/ Luar Negeri Contoh: Ya Kun, Aji Tei, Pepper Lunch, Ajisen Ramen, MOS Burger, Mc Donald, Spinelli Cofee, Marche Restaurtants, The Coffee Bean & tea leaf, Texas Chicken, MOF Japanese Cafe Sweets & Coffe, Pizza Hut, KFC, Cold -28- Stone Creamery, Dian Xiao Er, Nanxiang Steamed Bun Restaurant, The Soup Spoon, Yoshinoya, Carls Jr, Wendys, gyu-Kaku, TGI Friday's, Johnny Rockets, dan sebagainya. (Sumber: Kementrian Perdagangan (data sampai kuartal [/2012)) Rincian 10.a. : Apakah usaha ini menjadi anggota asosiasi restoran/rumah makan? Lingkari kode 1 jika “Ya” dan kode 2 jika “Tidak”. Pindahkan isian ke dalam kotak yang tersedia. Jika rincian 10.a, berkode 2, langsung ke rincian 11 Rincian 10.b. : Jika "Ya" (R.10.a. berkode 1), apa nama asosiasi yang diikuti? Rincian ini ditanyaken jika rincian 10.a. berkode 1. Lingkari kode yang sesuai dan tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia. Jika rincian 10.a. berkode 2, maka tuliskan nama asosiasi lain yang diikuti. PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) adalah sebuah organisasi perusahaan yang beranggotakan para pengusaha hotel, restoran, jasa pangan, dan jasa boga. Rincian 11 : Lokasi bangunan usaha restoran/rumah makan Lingkari kode yang sesuai dan tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia. Jika rincian 11 berkode 3, sebutkan lokasi bangunan usaha lainnya. Kode 1 Kawasan wisata : Apabila bangunan restoran/rumah makan tersebut berada di kawasan wisata dengan tidak memandang berdiri sendiri maupun menyatu dengan bangunan lainnya. Kode2 Kawasan pertokoan/perkantoran : Apabila — bangunan restoran/rumah makan tersebut berada di kompleks tempat menjual barang- barang atau tempat mengurus suatu pekerjaan atau perusahaan. Kode3 Lainnya.........0....... eee (sebutkan) ika rincian 11 berkode 3, sebutkan lokasi bangunan usaha lainnya, seperti kawasan pasar tradisional, pusat perbelanjaan, perumahan, industri, stasiun, bandara, pelabuhan. Rincian 12 : Jarak usaha restoran/rumah makan ke Tuliskan jarak dari usaha restoran/rumah makan ke: a. Bandara terdekat TRUS es es km b. Terminal terdekat ee God ass km ¢. Stasiun terdckat Aes Rew Be km Jarak yang dimaksud adalah jarak normal yang biasa dilalui dalam satuan kilometer (km), Fasilitas penunjang moda transportasi yang dimaksud adalah -29- angkutan yang berada dalam satu provinsi. Apabila di dalam provinsi dimana usaha restoran/rumah makan tersebut tidak memiliki fasilitas-fasilitas penunjang transportasi seperti tersebut di atas, maka ditulis tanda strip (-). Rincian 13 : Apakah dalam beroperasi, sudah menjalankan sistem ramah lingkungan? Lingkari kode 1 jika “Ya” dan kode 2 jika “Tidak®. Tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia. Sistem ramah lingkungan adalah suatu sistem yang bertujuan untuk mencegah kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Contoh sistem ramah lingkungan: penghematan energi [listrik, air, AC, dsb), penggunaan air daur ulang, penggunaan energi alternatif dan sebagainya. Rincian 14: Apakah sudah memberlakukan konservasi energy? Lingkari kode 1 jika “Ya” dan kode 2 jika “Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia. Konservasi energi adalah upaya sistematis, terencana, dan terpadu guna melestarikan sumber daya energi dalam negeri serta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya. Pelaksanaan konservasi energi mencakup seluruh aspek dalam pengelolaan energi yaitu: penyediaan energi, pengusahaan energi, pemanfaatan cnergi, konservasi sumber daya energi. Misalnya penggunaan energi surya. Rincian 15 ; Apakah memberlakukan konsep 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle)? Lingkari kode 1 jika “Ya” dan kode 2 jika “Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia. Reduce (Menghemat) adalah mengurangi segala sesuatu yang menycbabkan timbulnya sampah. Contoh: menggunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotocopy, menyediakan jaringan informasi dengan komputer (tanpa kertas), menggunakan produk yang dapat diisi ulang. Reuse (Guna ulang) adalah kegiatan penggunaan kembali sampah yang masih digunakan, baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain. Contoh: menggunakan alat kantor yang dapat digunakan _ berulang-ulang, menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis. Recycle (Mendaur ulang) adalah mengolah sampah menjadi produk baru lagi. Contoh: mengolah sampah organik menjadi kompos. -30- Rincian 16 : Sistem pengolahan limbah Lingkari kode 1 jika sistem pengolahan limbah menggunakan instalasi pengolah limbah internal dan kode 2 jika tidak dilakukan pengolahan limbah terlebih dahulu tetapi langsung dibuang ke luar kawasan. Tuliskan kode jawaban ke dalam kotak yang terscdia. Rincian 17 : Sistem penyediaan air bersih Lingkari kode 1 jika penyediaan air bersih berasal dari “Air tanah”, kode 2 jika *PDAM”, dan kode 3 jika berasal dari keduanya “Air tanah dan PDAM". ‘Tuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia, Rincian 18.2, : Apakah dalam operasional atau pengelolaan usaha, perusahaan menerapkan teknologi komputer ? Lingkari kode 1 jika perusahaan menerapkan teknologi komputer dalam pengelolaan usahanya dan kode 2 jika “Tidak”. Tuliskan kode jawaban pada kotak yang tersedia. Jika jawaban rincian 18.a, berkode 2, langsung lanjutkan ke rincian 19. Rineian 18.b. : Jumlah unit komputer yang dimiliki : + unit Rincian ini diisi, jika rincian 18.a. berkode 1, Tuliskan jumlah unit komputer yang dimiliki oleh perusahaan dan pindahkan ke kotak yang tersedia. Rincian 18.c. : Apakah komputer tersebut ada yang digunakan untuk mengakses internet? Lingkari kode 1 jika perusahaan menggunakan komputer untuk mengakses internet dan kode 2 jika “Tidak”. Tuliskan kode jawaban pada kotak yang tersedia Jika jawaban rincian 18.¢. berkode 2, langsung lanjutkan ke rincian 19. Rincian 18.d. : Apakah dalam transaksi usahanya menggunakan fasilit commerce? E Lingkari kode 1 jika perusahaan menggunakan fasilitas E-commerce dalam transaksi usahanya dan kode 2 jika “Tidak”. Tuliskan kode jawaban pada kotak yang tersedia. E-commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik, seperti internet, televisi, home page, atau jaringan komputer lainnya. aie Rincian 19 : Apakah pembayaran dapat melalui kartu kredit (credit card)/kartu ATM (debit card)? Lingkari kode 1 jika “Ya” dan kode 2 jika “Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia. Kartu kredit adalah suatu jenis penyclesaian transaksi ritel (retail) dan sistem kredit, yang namanya berasal dari kartu plastik yang diterbitkan kepada pengguna sistem tersebut. Kartu kredit memiliki bentuk dan ukuran yang standar. Kartu debit adalah sebuah kartu pembayaran secara elektronik yang diterbitkan oleh Bank. Kartu ini dapat berfungsi sebagai pengganti pembayaran dengan uang tunai. Kartu ini mengacu pada saldo tabungan bank di bank penerbit. Fungsi dari kartu debit adalah untuk memudahkan pembayaran ketika berbelanja tanpa harus membawa uang tunai. Kartu debit biasanya juga memungkinkan untuk penarikan uang tunai secara instan, karcna dapat bertindak sebagai kartu ATM untuk penarikan tunai. Rincian 20 : Sarana promosi yang digunakan Lingkari kode sarana promosi yang digunakan, yaitu kode 1 jika menggunakan “TV/radio”, kode 2 jika menggunakan “Internet”, kode 4 jika menggunakan “Surat kabar/majalah”, kode 8 jika menggunakan “Spanduk/billboard’, dan kode 16 jika menggunakan “Brosur/leaflet”. Jika menggunakan sarana lainnya lingkari kode 32 dan sebutkan sarana promosi lainnya yang digunakan. Bila jawaban lebih dari satu kode, tuliskan penjumlahan kode yang dilingkeri pada kotak yang tersedia. BLOK Il.2 : KETERANGAN KHUSUS Isikan kapasitas tempat duduk yang tersedia pada saat pencacahan. Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui daya tampung restoran/rumah makan. Apabila tempat duduk yang tersedia berupa bangku panjang atau lainnya (lesehan), maka kapasitas tempat duduk yang dihitung adalah kapasitas banyaknya orang yang menempati bangku panjang atau lainnya tersebut dalam ukuran normal. Contoh: Restoran Pondok Laguna, Jakarta, memiliki kapasitas tempat duduk untuk 200 orang, yang terdiri dari tempat duduk/kursi untuk 160 orang dan lesehan 40 orang. Maka yang diisikan pada rincian 1.a. adalah 200 orang. -32- Rincian 1.b, : Banyaknya tamu yang memesan hidangan selama tahun 2015 (Orang) Isikan banyaknya tamu yang memesan hidangan sclama tahun 2015 dan dirinci per bulan. Rincian 1.c. : Banyaknya hari kerja selama tahun 2015 (Hari) Isikan banyaknya hari kerja selama tahun 2015 atau berapa hari restoran/rumah makan beroperasi dirinci per bulan. Hari kerja adalah hari perusahaan melakukan kegiatan usaha dan ada scorang atau lebih yang bekerja secara terus menerus paling sedikit selama satu jam. Banyaknya hari kerja adalah banyaknya hari restoran/rumah makan beroperasi (buka), bukan banyaknya hari kerja karyawan. Rincian 2 : Jenis citarasa masakan (cuisine) : Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui jenis citarasa masakan yang dapat dipesan. Biasanya restoran/rumah makan menyajikan satu jenis citarasa masakan tertentu/masakan khas, ataupun berbagai jenis citarasa masakan. Lingkari kode yang sesuai dan pindahkan kode tersebut ke dalam kotak yang tersedia. Jika rincian 2 berkode 32, scbutkan jenis citarasa masakan lainnya, Pilihan jawaban boleh lebih dari satu kode, jika jawaban lebih dari satu kode, tuliskan penjumlahan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia. Contoh : 1. Restoran Ayam Goreng Mbok Berek, menyediakan citarasa masakan Indonesia, kode 1 2. Restoran Yun Nyan, menyediakan citarasa masakan Cina, kode 4 3. Restoran Yakiniku Daidomon/Hoka-Hoka bento, menyediakan citarasa masakan Jepang, kode 8 4. Restoran Arirang, menyediakan citarasa masakan Korea, kode 16 5. Restoran Ponderosa, menyediakan citarasa masakan Italia (Eropa), kode 2 Restoran Abunawas, menyediakan citarasa masakan Arab dan Timur ‘Tengah, maka kode yang dilingkari 32. Kemudian tuliskan ” Arab dan Timur Tengah”. 7. Restoran The Buffet, menyediakan berbagai jenis citarasa masakan antara lain Indonesia, Eropa, Amerika, dan Jepang, maka kode yang dillingkari 1, 2, dan 8. Kemudian tuliskan penjumlahan kode, yaitu 11 pada kotak yang terscdia. -33- Rincian 3.a. : Apakah menyediakan daftar menu makanan/minuman yang disertai dengan harga? Lingkari kode 1 jika “Ya” dan kode 2 jika “Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia. Rincian 3.b. : Jumlah menu malanan yang tertera dalam daftar menu : Tuliskan jumlah menu makanan yang tertera dalam daftar menu. Pindahkan isian ke dalam kotak yang tersedia. Menu makanan adalah jenis makanan yang disajikan pada usaha restoran/rumah makan tersebut. Nasi putih dihitung sebagai satu (1) menu. Jika tersedia paket menu makanan dimana masing-masing paket merupakan kombinasi dari menu yang sudah tersedia, maka paket tersebut tidak dihitung sebagai menu. Rincian 3.c. : Jumlah menu minuman yang tertera dalam daftar menu : Tuliskan jumlah menu minuman yang tertera dalam daftar menu. Pindahkan isian ke dalam kotak yang tersedia. Menu minuman adalah jenis minuman yang disajikan pada usaha restoran/rumah makan tersebut. Air mineral dihitung sebagai satu (1) menu, jika menyediakan menu tersebut. Contoh daftar menu makanan dan minuman dapat dilihat pada gambar di bawah. Daftar menu tersebut merupakan daftar menu makanan dan minuman di Restoran Sunda Saung Wulan. Dari daftar menu makanan dan minuman tertera 84 menu makanan dan 35 menu minuman 2342 Genet & Gedung Pernikahan 7 | S| -WULAN. Rincian 3.4. : Tuliskan jenis menu makanan/minuman yang paling sering dipesan : ‘Tuliskan jenis menu makanan/minuman utama yang paling sering dipesan dari usaha restoran/rumah makan ini. Apabila usaha restoran/ramah makan memang menyediakan berbagai jenis makanan/minuman dan tidak ada yang utama atau khas, maka jawaban diserahkan kepada preferensi responden Rincian 4 : Fasilitas yang tersedia -35- Isikan kode 1 pada kotak yang tersedia di kolom (3) jika pada usaha restoran/rumah makan ini tersedia jenis fasilitas yang tertera pada kolom (2) dan tuliskan kode 2 jika tidak tersedia, Untuk jenis fasilitas Toilet pada rincian 4 No, 19 dan 20, jika toilet pria dan wanita yang terdapat pada usaha restoran/rumah makan tidak terpisah atau menjadi satu, maka isikan kode 1 pada No.19 (Toilet Umum) dan kode 2 pada No. 20 (Toilet Wanita) Rincian 5 : Jika rincian 4 (No. 18) berkode 1, tuliskan kapasitas tempat duduk yang tersedia pada ruang pertemuan : . -» Orang Rincian ini ditanvakan jika rincian 4 No. 18 berkode 1. Tuliskan kapasitas tempat duduk yang tersedia pada ruang pertemuan (meeting room). Pindahkan isian ke dalam kotak yang tersedia. -36- BLOK III : PEKERJA DAN BALAS JASA PEKERJA Rincian 1 ; Banyaknya pekerja/karyawan menurut status pekerja, jenjang pendidikan yang ditamatkan, dan jenis kelamin pada saat pencacahan Isikan banyaknya pekerja dibayar, baik tetap maupun tidak tetap, menurut jenis kelamin dan jenjang pendidikan. Rincian ini meliputi: Kolom (1) : Jenjang Pendidikan Kolom (2) :Tuliskan banyaknya pekerja tetap laki-laki WNI dibayar dirinci menurut jenjang pendidikan Kolom (3) : Tuliskan banyaknya pekerja tetap perempuan WNI dibayar dirinci menurut jenjang pendidikan Kolom (4) :Tuliskan banyaknya pekerja tidak tetap/kontrak laki-laki WNI dibayar dirinci menurut jenjang pendidikan Kolom (5) :Tuliskan banyaknya pekerja tidak tetap/kontrak perempuan WNI dibayar dirinci menurut jenjang pendidikan Kolom (6) : Tuliskan banyaknya pekerja tidak dibayar laki-laki WNI dirinci menurut jenjang pendidikan Kolom (7): Tuliskan banyaknya pekerja tidak dibayar perempuan WNI dirinci menurut jenjang pendidikan Kolom (8) : Tuliskan banyaknya pekerja asing laki-laki WNA dirinci menurut jenjang pendidikan Kolom (9) :Tuliskan banyaknya pekerja asing perempuan WNA dirinci menurut jenjang pendidikan Kolom (10): Jumlahkan kolom (2) sampai dengan kolom (9) untuk masing- masing jenjang pendidikan Jenis-jenis pekerja meliputi: Pekerja dibayar: orang yang bekerja pada suatu perusahaan/usaha dengan menerima upah /gaji, baik berupa uang maupun barang, Pekerja tetap: orang yang bekerja pada perusahaan/usaha dengan menerima upah/gaji secara tetap, tidak tergantung pada absensi/kehadiran pekerja terscbut, dan biasanya apabila diberhentikan akan mendapat pesangon. Pekerja kontrak: orang yang bekerja dengan perjanjian tertentu Pekerja tidak tetap: orang yang bekerja pada perusahaan/usaha dan menerima upah/gaji, dengan memperhitungkan jumlah hari masuk kerja/prestasi pekerja tersebut. -37- Pekerja sing: pckeja yang bukan warga negara Indonesia dan bekerja dengan mendapat upah/gaji secara tetap (scbagai pekerja tetap) atau yang bekerja dengan perjanjian tertentu (sebagai pekerja kontrak). Pekerja/karyawan tidak dibayar: pekerja pemilik dan atau pekerja keluarga yang aktif dalam kegiatan perusahaan/usaha tetapi tidal mendapat upah/gaji. Bagi pekerja keluarga yang bekerja kurang dari 1/3 (sepertiga) jam kerja normal yang biasa di perusahaan/usaha, tidak dihitung sebagai pekerja. Termasuk pekerja training yang bekerja kurang dari 1/3 (sepertiga) jam kerja normal Jam kerja normal: total jam kerja usaha tersebut dalam satu minggu (jam kerja yang biasa berlaku di perusahaan tersebut) Jenjang pendidikan: tingkat pendidikan tertinggi yang pada saat pencacahan telah diselesaikan/ditamatkan. Apabila seseorang belum mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi akan tetapi telah lulus ujian akhir dianggap tamat sekolah. Conteh: Scorang pimpinan perusahaan/usaha yang pernah kuliah tetapi tidak selesai, maka dianggap tamat SMA. Jenjang pendidikan meliputi: 1, Tamat SMP dan jenjang pendidikan dibawahnya (SD). Tamat SMP; mercka yang tamat Sckolah Menengah Pertama, MULO, HBS 3 tahun, Sckolah Luar Biasa Menengah Tingkat Pertama dan Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Kepandaian Putri, Sekolah Menengah Ekonomi Pertama, Sekolah Teknik, Sekolah Kesejahteraan Keluarga Pertama, Sekolah Ketrampilan Kejuruan 4 tahun, Sekolah Usaha Tani, Sekolah Pertanian Menengah Pertama, Sekolah Guru Bantu, Pendidikan Guru Agama 4 tahun, Kursus Pegawai Administrasi, Kursus Karyawan Perusahaan, dan Pendidikan Pegawai Urusan Peradilan Agama, 2, Tamat SMK kejuruan Pariwisata: mereka yang tamat dari Sekolah Menengah kejuruan pariwisata, seperti tamat dari Sekolah Menengah Ilmu Pariwisata (SMIP). 3, Tamat SMA lainnya: mercka yang tamat dari SMTA umum dan SMTA kejuruan selain Pariwisata, seperti Sckolah Menengah Atas, HBS 5 tahun, AMS, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial, Sekolah Menengah Industri Kerajinan, Sekolah Menengah Seni Rupa, Sekolah Menengah Karawitan Indonesia, Sekolah Menengah Musik, Sekolah Teknologi Menengah Pembangunan, Sekolah Menengah Ekonomi Atas, Sekolah Teknologi Menengah, Sekolah Menengah Teknologi Pertanian, - 38 - Sekolah Menengah Teknologi Perkapalan, Sckolah Menengah Teknologi Pertambangan, Sekolah Menengah Teknologi Grafika, Sekolah Guru Olah Raga, Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa, Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama, Pendidikan Guru Agama 6 tahun, Sekolah Guru Taman Kanak-Kanak, Kursus Pendidikan Guru, Sekolah Analisis Menengah Kimia Atas, Sekolah Asisten Apoteker,Sekolah Bidan,Sekolah Pengatur Rontgen, dan Kursus Pegawai Administrasi Atas. 4, Diploma 1/M kejuruan pariwisata: diploma 1 atau II pada suatu pendidikan yang khusus diberikan untuk program diploma kejuruan pariwisata, seperti tamat jurusan ticketing Diploma I/II Biro Perjalanan dan jurusan memasak (Cook) dari BPLP. 5. Diploma I/II lainnya: diploma | atau I pada suatu pendidikan yang khusus diberikan untuk program diploma selain kejuruan pariwisata, seperti tamat jurusan komputer dari BSI. 6. DIMI pariwisata: mereka yang tamat Akademi/sarjana muda kejuruan pariwisata, seperti tamat dari Akademi Perhotelan dan Akademi Pariwisata. 7. Sarjana muda/Diploma III lainnya: mereka yang tamat Akademi/sarjanan muda selain kejuruan pariwisata misalnya: Akademi Seni Musik Indonesia, Akademi Seni ‘Tari Indonesia, Akademi Bahasa Asing, Akademi Pemerintahan Dalam Negeri. Bagi fakultas yang tidak mengeluarkan gelar sarjana muda maka mereka yang menempuh pendidikan sampai semester 8/9 dan belum tamat tetap dimasukkan sebagai tamat SMA. 8. DIV/S1 kejuruan Pariwisata: mereka yang tamat program sarjana kejuruan pariwisata 9. DIV/S1 lainnya: mereka yang tamat program pendidikan sarjana, diploma IV, Akta IV & V pada suatu universitas/institut/sekolah tinggi selain kejuruan pariwisata. 10.82/83: mereka yang tamat program pendidikan pasca sarjana, doktor, spesialis 1 dan 2 pada suatu universitas/institut/sekolah tinggi. Rincian 2 : Jumlah pekerja yang mempunyai sertifikat kompetensi pariwisata pada saat pencacahan : Isikan jumlah pekerja yang mempunyai sertifikat pariwisata berdasarkan bidang kompetensinya. Sertifikat kompetensi pariwisata adalah tanda atau surat keterangan tertulis yang menerangkan bahwa seseorang telah menguasai kompetensi kerja tertentu sesuai dengan Standar Kompetensi kerja Nasional Indonesia (SKKN1) sektor pariwisata sub sektor restoran dan hotel, standar internasional -39- dan/atau standar khusus dan dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang dibentuk oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Tata Boga : keahlian dalam teknik meramu, mengolah, dan menyediakan scrta menghidangkan makanan. Pattiserie : keahlian dalam meramu, mengolah, membuat, dan menyediakan serta menghidangkan aneka jenis kue Food & Beverage Service : keahlian dalam bidang menyajikan, menata, dan melayani makanan dan minuman Rineian 3: Jumlah balas jasa seluruh pekerja selama tahun 2015 (Rupiah) Isikan besarnya balas jasa yang diterima pekerja menurut jenisnya. Balas jasa pekerja adalah balas jasa kepada semua pekerja yang ikut dalam kegiatan perusahaan, baik dalam bentuk uang maupun barang/jasa (natura). Balas jasa pekerja yang berbentuk barang/jasa dinilai atas dasar harga pasar pada saat penyerahan barang itu. Balas jasa kepada pekerja keluarga (pekerja tidak dibayar) tidak ditanyakan, walaupun termasuk balas jasa pekerja, karena dalam praktik lapangan mengalami kesulitan. Balas jasa pekerja terdiri dari: a. Upah/gaji: dikurangi pajak, baik dalam bentuk uang maupun barang. Perkiraan sewa balas jasa perusahaan untuk pekerja/karyawan sebelum rumah dinas, fasilitas kendaraan, dan sejenisnya dimasukkan dalam upah dan gaji walaupun tidak tertulis dalam neraca (catatan) perusahaan. b. Upah lembur: upah yang diberikan/dibayarkan kepada pekerja/karyawan yang bekerja di luar jam kerja biasa. ¢.Hadiah, bonus dan sejenisnya: pengeluaran perusahaan/usaha berupa wang dan atau barang yang diberikan kepada pekerja/karyawan karena prestasi pekerja/karyawan kepada perusahaan. Hadiah yang dimaksud disini adalah pengeluaran perusahaan berupa uang/barang yang diberikan kepada pekerja/karyawan atas prestasi kerja pekerja kepada perusahaan. Bonus: hadiah yang diberikan perusahaan/usaha kepada pekerja/karyawan dalam bentuk uang atau barang karena perusahaan mengalami kemajuan atau peningkatan keuntungan yang biasanya dibayarkan setahun sekali. 4, Turan dana pensiun, tunjangan sosial, dan sejenisnya Tunjangan pensiun: biaya perusahaan/usaha yang dibayarkan secara teratur kepada suatu yayasan/badan yang menangani masalah terscbut atas nama buruh/karyawan/ahli warisnya, c, Asuransi tenaga kerja dan sejenisnya -40- Asuransi tenaga kerja yang dituliskan disini adalah asuransi yang dibayarkan perusahaan kepada pekerja/karyawan, yang terdiri dari : 1.Asuransi kesehatan: biaya perusahean yang dibayarkan secara teratur kepada yayasan/lembaga yang menangani masalah asuransi keschatan atas nama pekerja/ karyawan. 2. Asuransi kecelakaan: biaya perusahaan yang dibayarkan secara teratur kepada yayasan/lembaga yang menangani masalah asuransi kecelakaan atas nama pekerja/ karyawan. 3. Asuransi jiwa: biaya perusahaan yang dibayarkan secara teratur kepada yayasan/ lembaga yang menangani masalah asuransi ji pekerja/karyawan Penjelasan: 1. Bila perusahaan/usaha memberikan barang kepada pekerja dengan harga tebusan murah, maka selisih antara harga beli terakhir dan harga tebusan dimasukkan sebagai balas jasa pekerja. 2. Bila perusahean/usaha menycdiakan fasilitas perumahan dan kendaraan yang diserahkan pemakainya tanpa bayar kepada pekerja, maka penilaiannya dapat dilakukan dengan taksiran nilai sewa atau_nilai penyusutan selama referensi waktu survei. 3. Pengeluaran untuk pakaian kerja (wearpack) yang diberikan secara cuma- cuma kepada pekerja tidak digolongkan sebagai balas jasa pekerja dalam bentuk barang, kecuali pakaian yang dapat dipakai di lar jam kerja seperti untuk pesta atau rekreasi, 4.Pengeluaran makanan dan minuman dalam rangka meningkatkan produktivitas pckerja tidak dimasukkan ke dalam balas jasa pekerja. 5. Bila perusahaan/usaha menyediakan dana/biaya, seperti penggantian obat- obatan, perawatan, hiburan (tiket bioskop) yang biasanya sudah diatur dalam peraturan kesejahteraan pekerja, maka pengeluaran tersebut digolongkan ke dalam balas jasa pekerja. BLOK IV: PENGELUARAN, PENDAPATAN, DAN ASSET PERUSAHAAN/USAHA Rincian 1 : Biaya pengeluaran selama tahun 2015 Blok ini untuk mencatat seluruh pengeluaran biaya administrasi/operasional kantor perusahaan yang berkaitan langsung dengan usaha selama tahun 2015, kecuali pengeluaran untuk balas jasa pegawai dan pembentukan modal. =4iP Blok ini terdiri atas 3 rincian pengeluaran yang sifatnya umum dan rinci, yang benar-benar dikeluarkan atau digunakan sclama tahun 2015 (isian dalam satuan rupiah), tidak termasuk stok. Biaya pengeluaran adalah sebagai berikut : 1. Biaya Khusus yang terdiri dari: * Biaya pembelian bahan makanan/minuman yang diolah Ini dimaksudkan untuk mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan makanan/minuman yang diolah yang terjual sclama tahun 2015 seperti: beras, sayuran, umbi-umbian, buah-buahan , gula, teh, dan kopi. Biaya pembelian makanan/minuman jadi yang terjual Dimaksudkan untuk mengetahui besarnya biaya yang dikcluarkan untuk membeli makanan jadi yang terjual selama tahun 2015, seperti: pembelian kerupuk, kue, makanan kaleng, pembelian sirop, minuman ringan, dan air mineral. * Biaya pengemasan/pengepakan termasuk bahan pembungkus Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk keperluan pembungkusan/pengepakan terhadap produk yang dijual. 2. Biaya Umum yang terdiri dari: * Biaya bahan bakar dan pelumas adalah volume dan biaya seluruh pemakaian bahan bakar dan pelumas sclama tahun 2015. Bahan bakar : segala bahan, baik cair maupun padat, yang digunakan sebagai pembakar untuk menjalankan mesin, memasak, dan lainnya yang dipakai untuk usaha seperti bensin, solar, minyak diesel, minyak tanah, kayu arang, dan sebagainya. Pelumas : zat cair yang mempunyai kekentalan tertentu dipakai untuk melancarkan jalannya mesin agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya seperti SAE 20, SAE 30, dan sebagainya. + Listrik, gas kota, dan air bersih Biaya_listrik merupakan nilai seluruh pemakaian listrik untuk penerangan, menjalankan mesin, mencuci, dan keperluan lain yang dibeli dari pihak lain selama tahun 2015 Biaya gas kota, yang dimaksud biaya gas disini: biaya gas yang dibeli dari PGN yang digunakan perusahaan untuk bahan bakar selama tahun 2015. -42- Biaya_pemakaian air : biaya air yang dibeli dari perusahaan air minum/badan pengelola air minum ataupun dari pihak lain selama tahun 2015. Biaya ATK dan alat perlengkapan kantor Biaya yang dicatat adalah pembelian alat tulis dan alat perlengkapan Kantor yang umur penggunaannya kurang dari satu tahun, Yang diisikan disini adalah nilai dari bahan-bahan yang telah digunakan, tidak termasuk sisa (stok) yang belum digunakan. Contoh : a. pensil, pulpen dan penghapus b, Computer Supplies ¢. Pemakaian bahan pembungkus/kemasan Biaya angkutan/pengiriman, pos dan kurir, serta telekomunikasi Biaya angkutan : biaya yang dikeluarkan perusahaan atas penggunaan jasa sektor angkutan. Biaya telekomunikasi meliputi: pengiriman surat/ paket, telepon, telegram, teleks. Sewa Biaya__sewa : biaya yang dikeluarkan untuk —_sewa gedung/ruangan/gudang, sewa kendaraan, dan sewa mesin, alat-alat perlengkapan serta sewa barang modal lainnya. Jika sewa lebih dari satu tahun, misal 2 tahun, maka nilai sewanya dibagi dua, sedangkan jika sewa kurang dari satu tahun nilai sewanya dicatat sesuai yang dikeluarkan (tidak dijadiken satu tahun). Sewa tanah/lahan : biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk sewa atas penggunaan tanah/lahan milik pihak lain. Jika sewa lebih dari satu tahun, misal 2 tahun, maka nilai sewanya dibagi dua, sedangkan jika sewa kurang dari satu tahun nilai sewanya dicatat sesuai yang dikeluarkan (tidak dijadikan satu tahun) Biaya jasa-jasa Biaya jasa-jasa seperti: Biaya untuk konsultan merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan kepada konsultan, engineering dan arsitek, seperti pembuatan gambar, biaya pengukuran, dan biaya perencanaan dalam rangka pembuatan bangunan/konstruksi. Biaya untuk asuransi adalah premi yang dibayarkan oleh perusahaan kepada perusahaan asuransi atas berang yang diasuransikan, seperti -43- asuransi kebakaran, asuransi kendaraan, dan asuransi barang modal lainnya. Biaya aluntan/lembaga hukum adalah biaya yang dikcluarkan perusahaan kepada akuntan/notaris seperti : biaya jasa penyusunan sistem dan pelaksanaan pembukuan, biaya jasa pemeriksaan pembukuan dan penyusunan laporan, biaya jasa dalam pembuatan surat perjanjian dan akte a. mbanj daya manusia (SDM) Contoh: = Biaya penyelenggaraan pendidikan, pelatinan, kursus, bagi pegawai/karyawan yang diselenggarakan di perusahaan tersebut. * Biaya uang kuliah/pelatihan, kursus, pembelian buku * Biaya/pembayaran ujian bagi pegawai yang melakukan pendidikan/pelatihan yang disclenggarakan pihak lain. « Pajak tak langsung Rincian ini untuk mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan untuk pajak tak langsung selama tahun 2015 seperti: Pajal Pertambahan Nilai Barang dan Jasa, Pajak Bumi dan Bangunan, Bea masuk dan cukai, Pajak ekspor dan impor, Pajak penjualan, dan Pajak tak langsung lainnya = Biaya lainnya (selain biaya-biaya di atas) Biaya lainnya antara lain: Biaya_Kkomisi: biaya yang dikeluarkan kepada pihak perantara dalam rangka penjualan barang (jasa). Biaya royalti: biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pemakaian hak paten (hak cipta) kepada pihak lain. Biaya bank selain bunga seperti biaya transfer uang dan biaya operasional lainnya. Biaya penyusutan, seperti biaya penyusutan barang modal 3. Biaya Promosi Rincian ini untuk mengetahui biaya yang dikeluarkan untuk mempromosikan Perusahaan/ Usaha Restoran/Rumah Makan, misalnya : biaya yang dikeluarkan untuk pemasangan iklan, baik di media cetak maupun media clcktronik, pembuatan leaflet, spanduk untuk promo: Promosi/iklan yang tercakup disini adalah promosi/iklan yang dilakukan, baik oleh pihak lainymaupun promosi/iklan dikerjakan oleh perusahaan sendiri, -44- misalnya pasang spanduk, papan reklame (perusahaan membayar pajak reklame/iklan) 4. JUMLAH Isikan jumiah biaya pengeluaran dari kegiatan perusahaan yang merupakan penjumlahan dari biaya khusus, biaya umum, dan biaya promosi di kolom 2. Rincian 2 : Pendapatan selama tahun 2015 Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan mengenai pendapatan perusahaan/ usaha dari kegiatan utama, kegiatan yang berkaitan dengan usaha dan penerimaan dari bunga, sewa tanah dan bangunan, royalty/hak cipta, dan lain-lain selama tahun 2015. 1, Pendapatan dari penjualan makanan dan minuman Pendapatan dari penjualan makanan dan minuman: Semua pendapatan dari penjualan makanan @ minuman (termasuk penjualan makanan & minuman jadi) sclama tahun 2015. 2. Pendapatan dari kegiatan lain * Rincian ini untuk mengetahui besarnya nilai pendapatan dari kegiatan lain yang berkaitan dengan usaha selain dari kegiatan penjuelan makanan & minuman selama tahun 2015 (maksimal 3 jenis kegiatan), Jika ada lebih dari satu kegiatan lain, jumlahkan dahulu pendapaten kegiatan- kegiatan lain tersebut, kemudian isikan pada rincian 2 di kolom 2 * Kegiatan Jain yang berkaitan dengan usaha : kegiatan yang masih merupakan satu kesatuan usaha dan bukan merupakan kegiatan utama. Contoh : Suatu Restoran/Rumah Makan menyewakan ruangan untuk rapat, usaha, bunga atas simpanan, deviden, sumbangan, hadiah, dan sebagainya. 3, JUMLAH rincian (R.2.1+R.2.2) Isikan jumlah pendapatan dari kegiatan perusahaan yang merupakan penjumlahan dari pendapatan dari penjualan makanan dan minuman dengan pendapatan dari kegiatan lain di kolom 2 Rincian 3 : Asset yang dimiliki perusahaan/usaha pada saat pencacahan Isikan kode 1 jika diatas Rp 500.000.000,00 dan kode 2 jika kurang dari Rp 500.000.000,00 Asset adalah nilai dari sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan. Yang dapat dimasukkan ke dalam kolom asset salah satunya adalah gedung atau bangunan. Jadi kalau suatu perusahaan memiliki gedung senilai satu miliar tupiah, maka asset yang dihitung adalah satu miliar rupiah itu. Selain gedung, -45- yang bisa dihitung sebagai assct bisa termasuk: tanah, mesin, merk dagang, paten teknologi, uang kas, kendaraan, dan scbagainya, Assct atau aktiva adalah sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfeat usaha di kemudian hari. BLOK V : RINGKASAN Biok ini merupakan rekapitulasi besarnya pendapatan utama dan penerimaan lainnya dan besarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan selama tahun 2015. Kolom (1); Pendapatan Pendapatan merupakan pindahan dari jumlah pendapatan blok IV rincian 2 baris JUMLAH. Kolom (2): Biaya dan balas jasa pekerja Penjumlahan dari blok Ill rincian 3 {balas jasa untuk scluruh pekerja selama tahun 2015} dan blok IV rincian 1 baris JUMLAH. Kolom (3): SELISTH Isian kolom ini merupakan selisih antara kolom (1) dengan kolom (2) BLOK VI: PERMODALAN Blok ini untuk mengetahui struktur permodalan usaha akomodasi Rincian l.a.: Status penanaman modal Lingkari kode status penanaman modal sesuai jawaban responden, dan tulislah kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia. Status permodalan: permodalan utama yang diperoleh perusahaan pada waktu pendirian dan berdasarkan keputusan yang diberikan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), meliputi: 1. Fasilitas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN): Suatu perusahaan dikatakan mempunyai fasilitas permodalan PMDN apabila perusahaan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari BKPM bahwa usahanya sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan serta persyaratan penanaman modal dalam negeri yang berlaku. 2. Fasilitas Penanaman Modal Asing (PMA): Suatu perusahaan dikatakan mempunyai fasilitas permodalan PMA apabila perusahaan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari presiden melalui BKPM bahwa usahanya sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan serta persyaratan penanaman modal asing yang berlaku. 3. Non fasilitas: Suatu perusahaan dimana permodalan perusahaan dalam rangka usahanya tidak mendapat fasilitas dari BKPM atau BKPMD. 2468 Perusahaan dalarn kategori nonfasilitas terdiri dari a, Perusahaan yang belum/tidak pernah mengojukan permohonan tentang fasilitas permodalannya kepada BKPM atau kepada presiden. b. Perusahaan yang telah mengajukan permohonan tentang fasilitas permodalannya tetapi belum disetujui oleh presiden atau oleh BKPM (masih dalam proses) Rincian 1.b.: Jika rincian 1.a. berkode 2 (PMA), negara utama penanam Isikan nama negara utama yang melakukan penanaman modal pada perusahaan akomodasi tersebut. Rincian 2 : Persentase permodalan ‘Tuliskan persentase permodalan yang digunakan. Penjumlahan dari ketiga sumber modal di atas harus sama dengan 100 persen. Sumber modal suatu perusahaan terdiri dari modal vang berasal dari a. Pemerintah Pusat/daerah adalah modal perusahaan berasal dari Anggeran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Contoh Modal perusahaan yang berasal dari BUMN atau BUMD b. Swasta Nasional adalah modal perusahaan berasal dari Badan Usaha Swasta Nasional dan atau warga negara Indonesia. Contoh Modal perusahaan yang berasal dari Group Ciputra. ¢. Asing adalah modal perusahaan yang berasal dari pemerintah asing, warga negara asing dan atau pihak asing. Rincian 3 : Sumber modal Lingkari kode jawaban yang sesuai. Jawaban boleh lebih dari satu. Isikan penjumlahan kode jawaban yang sesuai ke dalam kotak yang tersedia ‘Sumber modal suatu perusahaan terdiri dari modal yang berasal dari: 1, Sendiri/hibah 2, Saham 3, Pinjaman Bank 4, Pinjaman Lembaga Keuangan bukan Bank Lembaga keuangan bukan bank adalah lembaga keuangan selain bank, seperti: pegadaian, sewa guna (leasing), anjalc piutang (factoring), lembaga kredit, koperasi, modal ventura dan sebagainya.

You might also like