You are on page 1of 11

Nomor :Pedoman/ /2022

PEDOMAN
RUJUKAN

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan yang belum merata terutama dalam hal pemerataan
prasarana dan fasilitas penunjang bagi stakeholder kesehatan yang ada di daerah maka
diperlukan tindakan rujukan dari stakeholder kesehatan yang memiliki fasilitas kurang ke
stakeholder yang memiliki sarana lebih maju
Fasilitas pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif, maupun
rehabilitatif yang dilakukan olehpemerintah, pemerintah daerah, atau masyarakat.
Pelayanan kesehatan perorangan terdiridari 3 (tiga) tingkatan yaitu: tingkat
pertama, kedua dan ketiga. Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan terjadi keterbatasan
dalam pelayanan sehingga dilakukan rujukan ketingkat fasilitas pelayanan kesehatan
selanjutnya.
Rujukan dapat dilakukan secara vertical dan horizontal. Rujukan vertical
merupakan rujukan antar pelayanan kesehatan yang berbeda tingkatan. Rujukan
horizontal merupakan rujukan antar pelayanan kesehatan dalam satu tingkatan.

B. Tujuan
Tujuan pedoman ini terbagi menjadidua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus
TujuanUmum
Mengetahui dan memetakan segala aspek-aspek sistem rujukan yang mencakup
sarana prasarana dan pelaksanaan rujukan yang ada di UPTD Puskesmas Pakisjaya,
Kota...untuk kemudian dielaborasi dan diintegrasikan sejalan dengan pelaksanaan sistem
rujukan yang sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional.

TujuanKhusus
a. Mengetahui tentang pelaksanaan tujuan di UPTD Puskesmas Pakisjaya
b. Mengetahui tentang prosedur system rujukan yang berlangsung di UPTD Puskesmas
Pakisjaya
c. Mengetahui tentang kelengkapan sarana prasarana dalam kaitan pelaksanaan rujukan
yang berlangsung di UPTD Puskesmas Pakisjaya
d. Mengetahui tentang pemanfaatan sumber daya yang terdapat di Puskesmas dalam
kaitan pelaksanaan rujukan yang berlangsung diUPTD Puskesmas Pakisjaya

C. Sasaran
Sasaran dari pedoman ini adalahsemua penyelengara pelayanan klinis baik itu staf medis
(dokter/dokter gigi), paramedis (perawat, bidan).

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman rujukan ini adalah rawat jalan tingkat pertama.
Rawat jalan tingkat pertama ini meliputi pelayanan kesehatan perorangan di
Puskesmas...mencakup pelayanan umum, gigi dan mulut, kegawatdaruratan serta
kebidanan.
E. Batasan Operasional
Rujukan adalah sarana dan prasarana yang digunakan sebagai alat untuk
memberikan informasi, untuk menyokong atau memperkuat pernyataan dengan tegas.
Rujukan dapat berwujud alat bukti, nilai-nilai, dan/atau kredibilitas. Sumber materi
rujukan adalah tempat materi tersebut ditemukan.
Sistem rujukan pelayanan kesehatan merupakan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan
secara timbale balik baik vertical maupun horizontal. Pelayanan kesehatan dilaksanakan
secara berjenjang, sesuai kebutuhan medis dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat
pertama. Ketentuan rujukan berjenjang ini dikecualikan pada keadaaan gawatdarurat,
bencana, kekhususan permasalahan kesehatan pasien, dan pertimbangan geografis.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Kualifikasi sumber daya manusia yang ada di pelayanan klinis
puskesmas adalah :
1. Tenaga Medis (dokter/doktergigi)
Tenaga medis yang ada di pelayanaan klinis adalah tenaga medis
yang bersertifikat,dan berkompeten di bidangnya dalam arti sudah
lulus dari pendidikan kedokteran umum sebagai dokter umum atau
lulus dari pendidikan kedokteran gigi sebagai dokter gigi.
2. Tenaga Perawatatauperawatgigi
Untuk menunjang pelayanan klinis di puskesmas harus di
dukung oleh tenaga perawat yang memiliki keterampilan, pendidikan
dan pelatihan yang mendukung dalam pelayanan klinis.
3. TenagaBidan
Untuk menunjang pelayanan klinis di puskesmas harus di
dukung oleh tenaga bidan yang memiliki keterampilan, pendidikan
dan pelatihan yang mendukung dalam pelayanan klinis.
B. Distribusi Ketenagaan
NO JENIS KETENAGAAN JUMLAH

1 Dokter Umum 2

2 Dokter Gigi 0

3 Perawat 14

4 Perawat Gigi 1

5 Bidan 29

C. Jadwal Kegiatan
UPTD Puskesmas Pakisjaya melakukan pelayanan setiap hari senin
sampai dengan sabtu. Jam buka loket pelayanan UPTD Puskesmas
Pakisjaya yaitu:

o Senin-Kamis : 07.30 - 14.30 WITA


o Jumat : 07.30 – 14.30 WITA
o Sabtu : 07.30 – 13.00 WITA
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
Fasilitas rujukan rawat jalan berupa komputer, printer, kertas untuk
rujukan.
Fasilitas ambulans beserta isinya untuk rujukan emergensi

Ambulans tampak depan

Ambulans tampak belakang

Ambulans tampak dalam dan kelengkapan nya


BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan
Rujukan di Puskesmas...terbagi menjadi 2, yaitu rujukan non emergensi dan
rujukan emergensi. Rujukan non emergensi terbagi menjadi rujukan
eksternal dan rujukan internal. Rujukan eksternal adalah rujukan keluar dari
Puskesmas yang bersifat horizontal atau vertikal. Horizontal adalah rujukan
sesame tingkatan Puskesmas sedangkan vertical adalah rujukan kefasilitas
kesehatan tingkat lanjut seperti Rumah Sakit.
Rujukan internal adalah rujukan antar unit layanan di Puskesmas.
Lingkup kegiatan rujukan Puskesmas..., yaitu:
1. Rujukan non emergensi rawat jalan terdiri dari rujukan JKN serta rujukan
Jamkesda
2. Rujukan gawat darurat atau emergensi.

B. Metode
Rujukan ini menggunakan metode rujukan vertical dan horizontal.
Rujukan horizontal dilakukan setara antar Puskesmas di Wilayah
Kota ...berupa rujukan program Puskesmas atau rujukan laboratorium untuk
pemeriksaan darah kimia klinik serta urine.
Rujukan horizontal dilakukan keFasilitas kesehatan layanan lanjutan atau
sekunder. Rujukan berupa rawat jalan kePoli Rumah Sakit di Kota ... yang
telah ditentukan oleh Sistem Rujukan JKN.
Rujukan gawatdaruratan terdapat pengecualian dalam hal rujukan
berjenjang. Dapat dilakukan keseluruh Rumah Sakit di Kota ....

C. Langkah Kegiatan
Rujukan Non emergensi
Rujukan eksternal
1. Dokter menentukan pasien dirujuk.
2. Petugas memberi penjelasan atau informasi kepada
pasien/keluarganya atas alasan rujukan, fasilitas rujukan yang
dituju, kapan rujukan akan dilakukan.
3. Petugas memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan dan
memastikan bahwa unit pelayanan tujuan dapat menerima pasien,
dengan melihat jadwal pelayanan di rumah sakit/klinik.
4. Petugas membuat surat rujukan.
5. Petugas membuat surat rujukan memuat identitas pasien dan
diagnosis pasien untuk pasien JKN.
6. Petugas membuat resume klinis pasien tentang kondisi pasien,
prosedur dan tindakan yang telah dilakukan serta kebutuhan pasien
akan tindak lanjut untuk pasien umum.
7. Petugas membuat catatan di rekam medis.
8. Petugas memberikan surat rujukan kepada pasien sesuai poliklinik
di rumah sakit/klinik yang bisa menangani.

Rujukan internal
1. Dokter menentukan pasien dirujuk interna.
2. Petugas menuliskan keterangan di rekam medis bahwa pasien akan
dirujuk ke ruangan yang bersangkutan.
3. Petugas merujuk ke ruangan lain yang terkait dengan keluhan lain
dari pasien tersebut.
4. Petugas ruangan bersangkutan mengantar rekam medis ke ruangan
yang akan dituju.

Rujukanemergensi
1. Dokter menentukan pasien dirujuk.
2. Petugas melakukan pertolongan pertama dan atau melakukan
tindakan stabilisasi keadaan umum pasien sebelum dirujuk.
3. Petugas memberi penjelasan atau informasi kepada
pasien/keluarganya atas alasan rujukan, fasilitas rujukan yang
dituju, kapan rujukan akan dilakukan.
4. Petugas menghubungi ke tempat rujukan untuk meminta konfirmasi
dan memastikan kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan tujuan
rujukan.
5. Petugas membuat surat rujukan.
6. Petugas membuat resume klinis pasien tentang kondisi pasien,
prosedur dan tindakan yang telah dilakukan serta kebutuhan pasien
akan tindak lanjut.
7. Petugas melakukan pencatatan pada buku register rujukan.
8. Petugas menyiapkan alat, ambulans dan perawat pendamping.
9. Perawat pendamping melakukan monitoring pasiendan memastikan
stabilitas pasien dipertahankan selama perjalanan ke tempat
rujukan.
10. Perawat pendamping pasien menyerahkan surat rujukan dan
melakukan serah terima pasien kepada petugas(dokter/paramedis) di
tempat rujukan.
BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan logistic untuk pelaksanaan rujukan berdasarkan unit terkait, berupa


form rujukan BPJS, Form rujukan umum, surat persetujuan rujukan, ceklist persiapan
pasien rujukan, lembar monitoring selama rujukan serta umpan balik dari FKRTL.
Untuk rujukan ekternal vertikal ke rumah sakit dengan jaminan kesehatan daerah
(JAMKESDA)

Form rujukanumum

Form rujukan BPJS


BAB VI
KESELAMATAN SASARAN / PASIEN

Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih
aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya,serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil.
Sasaran keselamatan pasien dalam proses rujukan meliputi
1. Identifikasi pasien dengan benar.
Identifikasi ini sesuai dengan identitas pasien yang mau dirujuk.
2. Komunikasi yang efektif
Komunikasi meliputi proses pemberian informasi diagnosis penyakit pasien,
alasan dan tujuan dirujuk, risiko penyakit, transportasi rujukan serta risiko atau
penyulit selama perjalanan.
3. Pengurangan risiko infeksi akibat perawatan kesehatan dengan menggunakan
APD sesuai standar dengan penyakit yang diderita pasien
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Sarana pelayanan wajib memberikan jaminan keamanan kesehatan baik bagi tenaga
kesehatan baik bagi tenaga kesehatan maupun masyarakat yang dilayani.Penyebaran penyakit
menular telah meningkatkan kekhawatiran masyarakat maupun petugas kesehatan dalam
beberapa dekade terakhir akibat munculnya infeksi mematikan seperti infeksi HIV dan HBV.
Untuk melindungi operator dan pasien, maka operator harus memakai alat pelindung diri
(APD).APD adalah pakaian khusus atau alat yang digunakan petugas untuk melindungi diri dari
luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak dengan bahaya di tempat kerja, baik
yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik, dan lainnya (Occupational Safety
and Health Administration).
Dalam proses rujukan terutama rujukan emergensi, petugas medis harus terlindungi, baik
dari paparan penyakit maupun paparan fisik.

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu dilakukan dengan analisis risiko saat terjadinya proses rujukan
seperti:
1. Kemungkinan terjadi kesalahan identifikasi pasien
2. Tidak ada komunikasi mengenai proses rujukan antara dokter dengan pasien atau
keluarga pasiennya sehingga terjadi kesalahan seperti tujuan rujukan pasien pada kasus
rawat jalan
3. Terjadinya paparan risiko infeksi pada petugas kesehatan dari pasien karena
ketidaktepatan penggunaan APD.

Kinerja pelaksanaan rujukan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator daftar
tilik SOP pelayanan Klinis dan Audit Internal secara periodik.

\
BAB IX
PENUTUP

Rujukan pasien merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelayanan kesehatan
UPTD Puskesmas Pakisjaya Dalam proses tersebut saat penting adanya pedoman
pelaksanaannya, sehingga pelayanan kesehatan dapat terlaksana secara berkesinambungan dan
bermutu.

You might also like