You are on page 1of 6

Nomor : PM.01.01/C.

III/862/2023 27 Januari 2023


Lampiran : empat lembar
Hal : Pemberitahuan Update Pencatatan dan Pelaporan TBC
Klinik dan Tempat Praktik Mandiri

Yth. Daftar terlampir

FKTP termasuk klinik adalah fasyankes tempat kontak pertama masyarakat dengan pelayanan
kesehatan. Klinik wajib dapat menyediakan pelayanan klinis tingkat pertama yang efektif, aman,
bermutu, dan non-diskriminasi dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai standar (Permenkes
Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik). Selain itu, dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/1983/3033 menjelaskan bahwa keterlibatan klinik dalam mendukung program
prioritas nasional termasuk TBC menjadi salah satu standar penilaian dalam akreditasi klinik (PKP 6),
sehingga perlu dilakukan pemantauan secara berkesinambungan salah satunya melalui pelaporan data
TBC dari klinik.

Dalam rangka optimalisasi pelaporan data TBC melalui sistem informasi utama/SITB terutama
pelaporan dari Klinik dan tempat praktik mandiri serta menindaklanjuti rencana tindak lanjut “Kegiatan
Pelibatan Klinik Swasta dan Sosialisasi Penggunaan Aplikasi SITB dalam Mendukung Implementasi
Program Tuberkulosis” pada 16 Januari 2023 lalu (rincian materi dan RTL kegiatan terlampir dalam
https://bit.ly/materi-pelibatanklinikswasta_jan2023), disampaikan beberapa hal berikut:

1. Seluruh klinik di Indonesia (Klinik Pratama dan Klinik Utama) tanpa terkecuali diwajibkan
melaporkan data TBC melalui SITB (pedoman penggunaan SITB disampaikan pada
lampiran 2). Bagi klinik yang sudah menggunakan WIFI TB diwajibkan untuk melakukan
peralihan sistem informasi dari WIFI TB ke SITB sebelum 1 Februari 2023, tata cara
peralihan pengguna WIFI TB ke SITB disampaikan pada lampiran 3.
2. Sistem informasi alternatif WIFI TB dapat digunakan oleh tempat praktik mandiri termasuk
DPM yang belum mampu melapor melalui SITB dengan kriteria tambahan sebagai berikut:
a. Kontribusi utama dalam program TBC hanya sampai penemuan terduga/tingkat 1;
b. Memiliki keterbatasan sumber daya manusia untuk melakukan pencatatan dan
pelaporan data TBC;
c. Memiliki keterbatasan sumber daya manusia untuk melakukan pencatatan dan
pelaporan data TBC.
Pedoman penggunaan WIFI TB disampaikan pada lampiran 3.
3. Tempat praktik mandiri/DPM yang disebut pada poin 2 secara bertahap diharapkan dapat
upgrade secara kontribusi dalam program TBC termasuk upgrade pelaporan data TBC
melalui SITB.
4. Dinas kesehatan tingkat provinsi dan kabupaten/kota bersama Puskesmas sebagai pembina
wilayah untuk FKTP non Puskesmas, memiliki peran dalam pelaporan data TBC klinik dan
tempat praktik mandiri/DPM sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi ketersediaan dan kapasitas klinik dan tempat praktik mandiri/DPM di
wilayah kerjanya dengan memperhatikan komitmen, kontribusi dalam program TBC,
ketersediaan sumber daya manusia serta sarana dan prasarana;

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
b. Memberikan peningkatan kapasitas/ pendampingan/ on the job training kepada klinik
dan tempat praktik mandiri/DPM terkait program penanggulangan TBC termasuk
pencatatan dan pelaporan data TBC;
c. Mendorong kontribusi klinik dan tempat praktik mandiri/DPM di wilayah kerjanya untuk
memberikan pelayanan TBC mulai dari penemuan terduga, penegakan diagnosis,
sampai pengobatan TBC secara tuntas dan komprehensif termasuk pelaporan data TBC
melalui sistem informasi TBC;
d. Melakukan penguatan pembentukan dan implementasi jejaring pelayanan TBC dengan
melibatkan klinik dan tempat praktik mandiri/DPM;
e. Melakukan pemantauan, evaluasi, dan pemberian umpan balik terkait implementasi
program TBC termasuk pencatatan dan pelaporan data TBC di klinik dan tempat praktik
mandiri/DPM secara berjenjang, rutin, dan berkelanjutan.

Bersama surat ini kami mengucapkan terima kasih kepada Klinik dan DPM yang sudah
melakukan pelaporan data TBC tahun 2022 baik melalui SITB maupun WIFI TB (terlampir pada
https://bit.ly/klinikdpmlapor2022_per020123).

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami sampaikan terima kasih.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian


Penyakit Menular,

dr. Imran Pambudi, MPHM

Tembusan:
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran 1
Nomor : PM.01.01/C.III/862/2023
Tanggal : 27 Januari 2023

1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi di Seluruh Indonesia


2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/kota di Seluruh Indonesia
3. Kepala Puskesmas di Seluruh Indonesia
4. Kepala Klinik Utama dan Pratama di Seluruh Indonesia
5. Kepala Tempat Praktik Mandiri di Seluruh Indonesia

Direktur Pencegahan dan Pengendalian


Penyakit Menular,

dr. Imran Pambudi, MPHM

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran 2
Nomor : PM.01.01/C.III/862/2023
Tanggal : 27 Januari 2023

Pedoman Penggunaan Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB)


untuk Seluruh Fasilitas Pelayanan Kesehatan

SITB adalah sistem informasi TBC nasional utama untuk seluruh fasyankes. Seluruh fasyankes
termasuk Klinik dan tempat praktik mandiri/DPM dapat melakukan pencatatan dan pelaporan data TBC
melalui SITB yang diakses pada:

1. Tautan akses SITB:


A. SITB versi website
1) Versi REAL : http://www.sitb.id/sitb/app
2) Versi TRAINING : http://training.sitb.id/newtraining/app
B. SITB versi mobile
1) Versi REAL : https://mobile.sitb.id
2) Versi TRAINING : https://mtraining.sitb.id/
2. Petunjuk teknis penggunaan SITB : https://link.tbindonesia.or.id/MateriSITB
3. Video tutorial penggunaan SITB : https://bit.ly/videotutorial_SITB

Apabila menemukan kendala terkait penggunaan SITB, fasyankes dapat melakukan koordinasi
berjenjang dengan dinas kesehatan setempat.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran 3
Nomor : PM.01.01/C.III/862/2023
Tanggal : 27 Januari 2023

Pedoman Penggunaan Wajib Notifikasi Tuberkulosis (WIFI TB)


untuk Dokter Praktik Mandiri dengan Kriteria Tertentu

1. Informasi WIFI TB
WIFI TB adalah sistem informasi TBC nasional alternatif untuk tempat praktik mandiri/DPM dengan
kriteria tertentu yang dapat diakses pada:

A. Tautan akses WIFI TB


1) WIFI TB versi website
a. Versi REAL : https://wifitb.sitb.id/
b. Versi TRAINING : https://ujiterbang.com/
2) WIFI TB versi mobile android
a. Versi REAL : https://bit.ly/WIFITB_Android_REAL
b. Versi TRAINING : https://bit.ly/WIFITB-Android-TRAINING
B. Petunjuk teknis penggunaan WIFI TB : https://bit.ly/bahan-WIFITB
serta user REAL WIFI TB Puskesmas dan
Dinas Kesehatan
C. Video simulasi penggunaan WIFI TB : https://bit.ly/pelibatandpmklinik_wifitb
dan https://bit.ly/praktik_wifitb

Apabila menemukan kendala terkait penggunaan WIFI TB, tempat praktik mandiri/DPM dapat
melakukan koordinasi berjenjang dengan puskesmas dan dinas kesehatan setempat.

2. Tatacara Peralihan Klinik Pengguna WIFI TB ke SITB


Sehubungan dengan adanya kewajiban klinik melakukan pencatatan dan pelaporan TBC melalui
SITB, maka untuk klinik yang sudah menggunakan WIFI TB dihimbau untuk melakukan peralihan
sistem informasi dari WIFI TB ke SITB sebelum 1 Februari 2023.

Untuk data terduga dan kasus tahun 2022 yang sudah ternotifikasi melalui WIFI TB dapat
tetap dipertahankan. Untuk data terduga dan kasus tahun 2023 yang ditemukan dan ditangani di
klinik wajib terlaporkan di SITB. Tata cara peralihan klinik pengguna WIFI TB ke SITB dapat
dilakukan menyesuaikan skenario sebagai berikut:

A. Klinik Hanya Memiliki Akun WIFI TB


Apabila klinik hanya memiliki akun WIFI TB namun belum melakukan pencatatan dan pelaporan
di WIFI TB baik data terduga maupun data kasus TBC, maka:
1) Puskesmas/ Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan reject permohonan akun WIFI
TB klinik, apabila status akun klinik di WIFI TB masih “Belum Terverifikasi” atau
berada di “Permohonan Pengguna”.
2) Puskesmas/ Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan non-aktif akun WIFI TB klinik,
apabila status akun di WIFI klinik di WIFI TB sudah terdaftar di “Data Pengguna”.
3) Klinik selanjutnya melakukan pencatatan dan pelaporan data TBC melalui SITB secara real
time.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
B. Klinik Sudah Melapor melalui WIFI TB
Apabila klinik sudah melakukan pencatatan dan pelaporan baik data terduga (TB.06) maupun
data kasus (TB.03) TBC tahun 2023 melalui WIFI TB, maka:

1) Apabila klinik belum terdaftar di unit referensi SITB, maka Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota memfasilitasi pengajuan unit referensi dan/atau kode sementara (apabila
klinik belum memiliki kode yankes) secara berjenjang ke Tim Kerja TBC melalui Dinas
Kesehatan Provinsi.
2) Apabila klinik sudah terdaftar di unit referensi SITB, maka Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota memfasilitasi pembuatan akun SITB klinik.
3) Data TB.06 dan/atau TB.03 tahun 2023 yang sudah tercatat di WIFI TB, perlu dipastikan
telah tercatat di SITB klinik.
4) Klinik melakukan hapus data TB.06 dan/atau TB.03 tahun 2023 di WIFI TB.
5) Puskesmas/Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan reject / non aktif akun WIFI TB
klinik seperti yang telah disampaikan pada poin 2.A. (Klinik Hanya Memiliki Akun WIFI TB)
6) Klinik selanjutnya melakukan pencatatan dan pelaporan data TBC melalui SITB secara real
time.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

You might also like