You are on page 1of 6

LAPORAN PENDAHULUAN TENTANG RESIKO PERILAKU

KEKERASAN DI RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI


PALANGKA RAYA

OLEH :

DANTINI
2022-04-14901-012

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROFESI NERS ANGKATAN X
TAHUN 2023
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Pengertian
Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan dimana seseorang
melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap
diri sendiri, orang lain maupun lingkungan ( Fitria, 2014 ).

1.2 Rentang Respon

Respon Adaptif Respon Maladaftif

Asertif Prustasi Pasif Agresif Amuk/


perilaku
kekerasan
1.3 Faktor predisposisi menurut Yosep (2007)

1. Diagnosis Psikiatrik Faktor Psikologis : PSICHOANALYTICAL


THEORY : teori ini mendukung bahwa perilaku agresif merupakan
akibat dari INSTRUCTUAL DRIVES. Freud berpendapat bahwa
perilaku manusia dipengaruhi oleh dua insting, pertama insting hidup
yang diekspresikan dengan seksualitas dan kedua, insting kematian
yang diekspresikan dengan agresifitas.
2. Faktor biologis : Ada beberapa penelitian membuktikan bahwa
dorongan agresif mempunyai dasar biologis, penelitian neurobiologis
mendapatkan bahwa adanya pemberian stimulus elektris ringan pada
hipotalamus (yang berada ditengah sistem limbik).

1.4 Faktor Presipitasi

Secara umum seseorang akan berespon dengan marah apabila


merasa dirinya terancam. Ancaman tersebut dapat berupa injury secara
psikis, atau lebih dikenal dengan adanya ancaman terhadap konsep diri
seseorang, ketika sesorang merasa terancam, mungkin dia tidak menyadari
sama sekali apa yang menjadi sumber kemarahannya. Oleh karena itu, baik
perawat maupun klien harus bersama-sama mengidentifikasikannya.
Ancaman dapat berupa internal ataupun eksternal, contoh stressor
eksternal : serangan secara psikis, kehilangan hubungan yang dianggap
bermakna dan adanya kritikan dari orang lain, sedangkan contoh dari
stressor internal : merasa gagal dalam bekerja, merasa kehilangan
seseoranga yang dicintai, dan ketakutan terhadap penyakit yang diderita.
Bila dilihat dari sudut pandang perawat-klien, maka faktor yang
mencetuskan terjadinya perilaku kekerasan terbagi dua yaitu :
1) Klien : kelemahan fisik, keputusasaan, ketidakberdayaan, kurang
percaya diri.
2) Lingkungan : ribut, kehilangan orang atau objek yang berharga,
konflik interaksi social.

1.5 Manifestasi Klinis / Tanda Gejala

1. Mengatakan perasaan jengkel atau kesal

2. Sering memaksakan kehendak

3. Merampas atau memukul

4. Tekanan darah meningkat

5. Wajah merah. Pupil melebar

6. Mual

7. Kewaspadaan meningkat disertai ketegangan otot.

1.6 Pohon Masalah / Patway

Menurut Budi Ana Keliat dkk (2005) :


Effect Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan
lingkungan

Core Problem Perilaku kekerasan


Causa Gangguan konsep diri : harga diri rendah
1.7 Proses Keperawatan

1.7.1 Pengkajianmenurut Fitria (2014):

1. Data subjektif:Klien mengancam, klien mengumpat dengan kata-


kata kotor, klien mengatkan dendam dan jengkel, klien mengatakan
ingin berkelahi, klien menyalahkan dan ingin menuntut, klien
meremehkan.
2. Data objektif: Mata melotot/pandangan tajam, tangan mengepal,
rahang mengatup, wajah memerah dan tegang, postur tubuh kaku,
suara keras.
1.7.2 Diagnosa keperawatan : Perilaku kekerasan

1.7.3 Rencana tindakan keperawatan : melaksanakan SP RPK

1.8 Strategi Pelaksanaan Tindakan

1.8.1 SP Klien :SP I


1. Mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan

2. Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan

3. Mengidentifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan

4. Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan

5. Menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan

6. Membantu klien mempraktikkan latihan cara mengontrol fisik 1

7. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

1.8.2 SP II

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien

2. Melatih klien cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik

3. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian


1.8.3 SP III

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.

2. Melatih klien mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal

3. PMenganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

1.8.4 SP IV
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien

2. Melatih klien mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual

3. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian


1.8.5 SP V
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien

2. Melatih klien mengotrol perilaku kekerasan dengan cara minum obat

3. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

1.8.6 SP Keluarga : SP I

1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat


klien.

2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala serta proses terjadinya


perilaku kekerasan

1.8.7 SP II

1. Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat klien perilaku


kekerasan

2. Melatih keluarga melakukan cara merawat klien perilaku kekerasan

1.8.8 SP III

1. Membantu keluarga membuat jadwal aktifitas di rumah termasuk


minum obat (discharge planning).
2. Menjelaskan follow up klien setelah pulang.
DAFTAR PUSTAKA

Fitria, Nita. (2014). Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan


Pendahuluan dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ( LP
& SP ) untuk 7 Diagnosis Keperawatan Jiwa Berat bagi Program S1
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Keliat,B.A, dkk. 2006. Proses Keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta: EGC.

Rajiman, W. (2003). Pedoman Penulisan Laporan dan Strategi Pelaksanaan,


Malang: Dep Kes RI.

Yosep, Iyus. 2007. Keperawatan jiwa. Bandung:Reflika Aditama.

You might also like