You are on page 1of 55

Evaluasi Kinerja

Anggaran

E-Learning
Perencanaan Keuangan SKPP
PMK Nomor 22/PMK.02/2021

Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
Terminologi (1/2)

▪ Kementerian Negara ▪ EKA Aspek Manfaat


▪ Lembaga ▪ EKA Aspek Konteks
▪ Menteri/Pimpinan Lembaga ▪ Sasaran Strategis (SS) K/L
▪ RKA-K/L ▪ Indikator Kinerja SS K/L
▪ DIPA ▪ Sasaran Program
▪ Kinerja
▪ Indikator Kinerja Program
▪ Kinerja Anggaran
▪ Output Program
▪ Evaluasi Kinerja Anggaran (EKA)
▪ Indikator Output Program
▪ EKA Reguler
▪ EKA Non-Reguler ▪ Klasifikasi Rincian Output
▪ EKAAspek Implementasi ▪ Rincian Output
▪ Pemangku Kepentingan 3

3
Terminologi (2/2)

❑ Evaluasi Kinerja Anggaran adalah proses untuk melakukan


pengukuran, penilaian, dan analisis atas Kinerja Anggaran tahun
anggaran berjalan dan tahun anggaran sebelumnya untuk
menyusun rekomendasi dalam rangka peningkatan Kinerja
Anggaran
❑ Kinerja Anggaran adalah capaian Kinerja atas penggunaan
anggaran Kementerian/Lembaga yang tertuang dalam dokumen
anggaran.
❑ Kinerja adalah prestasi kerja berupa keluaran dari kegiatan
atau program, dan hasil dari program dengan kuantitas dan
kualitas yang terukur.

4
Fungsi

Menteri Keuangan melaksanakan Evaluasi Kinerja Anggaran sebagai salah


satu instrumen penganggaran berbasis kinerja untuk pelaksanaan:
❑ Fungsi Akuntabilitas
Membuktikan dan mempertanggungjawabkan secara profesional kepada
Pemangku Kepentingan atas penggunaan anggaran yang dikelola
Kementerian/Lembaga, unit eselon I, dan/atau satuan kerja
bersangkutan.
❑ Fungsi Peningkatan Kualitas
Mengukur efektivitas dan efisiensi, serta mengidentifikasi faktor- faktor
pendukung dan kendala atas pelaksanaan RKA-K/L dalam rangka
peningkatan Kinerja Anggaran dan bahan masukan penyusunan
kebijakan.

5
Penggunaan EKA

• Penyusunan tema, sasaran, arah kebijakan, dan prioritas


pembangunan tahunan yang direncanakan
• Penyusunan reviu angka dasar
• Penyusunan alokasi anggaran tahun berikutnya dan/atau
penyesuaian anggaran tahun berkenaan
• Pemberian penghargaan dan/atau pengenaan sanksi

6
Pihak Terkait

Efektivitas pelaksanaan Evaluasi Kinerja Anggaran, ditentukan


oleh sinergi pihak-pihak terkait meliputi:
❑ Menteri Keuangan
❑ Kementerian/Lembaga; dan/atau
❑ Pihak-pihak lain, yang meliputi akademisi, pakar, dan
praktisi.

7
Jenis dan Waktu Evaluasi

❑Evaluasi Kinerja Anggaran terdiri atas:


✓ Evaluasi Kinerja Anggaran Reguler; dan
✓ Evaluasi Kinerja Anggaran Non-Reguler.
❑Evaluasi Kinerja Anggaran Reguler dilaksanakan secara berkala paling sedikit 2
(dua) kali dalam satu tahun, yaitu:
✓ 1 (satu) kali untuk Evaluasi Kinerja Anggaran tahun anggaran berjalan;
dan
✓ 1 (satu) kali untuk Evaluasi Kinerja Anggaran tahun anggaran
sebelumnya.
❑ Evaluasi Kinerja Anggaran Non Reguler dilaksanakan sesuai kebutuhan

8
Aspek dan Tingkat Kinerja Anggaran

❑ Evaluasi Kinerja Anggaran Reguler terdiri atas:


✓Evaluasi Kinerja Anggaran atas Aspek Implementasi;
✓Evaluasi Kinerja Anggaran atas Aspek Manfaat; dan
✓Evaluasi Kinerja Anggaran atas Aspek Konteks.
❑ Evaluasi Kinerja Anggaran Reguler meliputi:
✓Kinerja Anggaran tingkat Kementerian/ Lembaga;
✓Kinerja Anggaran tingkat eselon I; dan
✓Kinerja Anggaran tingkat satuan kerja.

9
Evaluasi Aspek Implementasi (1/2)
a. Obyek dan Variabel

❑ Obyek
✓ Tingkat unit eselon I
✓ Tingkat satuan kerja
❑ Variabel:
✓ Capaian output:
• Capaian Output Program (tingkat eselon I)
• Capaian Rincian Output (tingkat satuan kerja)
✓ Penyerapan anggaran
✓ Efisiensi
• Efisiensi Output Program
• Efisiensi Rincian Output
✓ Konsistensi penyerapan anggaran terhadap perencanaan
10
Evaluasi Aspek Implementasi (2/2)
b. Tahapan Evaluasi

▪ Persiapan: inventarisasi dan desain pengumpulan data


▪ Pengumpulan data: data dan sumber
▪ Pengukuran dan penilaian: metode pengukuran, pembobotan,
pengkategorian
▪ Analisis: sebab akibat atas hasil pengukuran dan penilaian, dan
faktor yang mempengaruhi
▪ Penyusunan rekomendasi
▪ pelaporan

11
Evaluasi Aspek Manfaat (1/2)

a. Obyek dan Variabel


❑ Obyek
✓ Tingkat Kementerian/Lembaga
✓ Tingkat unit eselon I

❑ Variabel:
✓Capaian Sasaran Strategis (tingkat
Kementerian/Lembaga)
✓Capaian Sasaran Program (tingkat eselon I)

12
Evaluasi Aspek Manfaat (2/2)

b. Tahapan Evaluasi

❑ Persiapan: inventarisasi dan desain pengumpulan data


❑ Pengumpulan data: data dan sumber
❑ Pengukuran dan penilaian: metode pengukuran, pembobotan,
pengkategorian
❑ Analisis: sebab akibat atas hasil pengukuran dan penilaian, dan
faktor yang mempengaruhi
❑ Penyusunan rekomendasi
❑ Pelaporan
(Pasal 19)

13
Evaluasi Aspek Konteks (1/2)
a. Obyek dan Variabel
❑ Obyek:
✓ Tingkat Kementerian/Lembaga
✓ Tingkat eselon I
Dilakukan dengan menganalisis kualitas informasi Kinerja Anggaran yang tercantum dalam
dokumen RKA-K/L, termasuk relevansinya dengan dinamika perkembangan keadaan termasuk
perubahan kebijakan pemerintah
❑ Variabel
✓ ketersediaan rumusan informasi Kinerja;
✓ ketersediaan target yang akan dicapai untuk setiap indikator;
✓ kejelasan rumusan informasi Kinerja;
✓ relevansi rumusan informasi Kinerja dengan rumusan informasi Kinerja yang
didukungnya dan dengan dinamika perkembangan keadaan termasuk perubahan
kebijakan pemerintah; dan
✓ keterukuran setiap indikator yang tertuang dalam dokumen RKA-K/L dan/atau
DIPA
14
Evaluasi Aspek Konteks (2/2)

b. Tahapan Evaluasi

❑ Persiapan: inventarisasi dan desain pengumpulan data


❑ Pengumpulan data: data dan sumber
❑ Analisis: kesesuaian antar informasi
❑ Penyusunan rekomendasi
❑ pelaporan
(Pasal 29)

15
Penilaian Kinerja Anggaran
NK K/L
100%

Aspek Manfaat (Sasaran Strategis) 50% Rata-Rata NK Es.I 50%

Tingkat K/L
NK Manfaat dan Implementasi Es I 50% Rata-Rata NK Satker 50%
Tingkat Eselon I
Tingkat Satker

Aspek Manfaat (Sasaran Program) 66,7% Aspek Implementasi Es. I 33,3%

Capaian Output Efisiensi Konsistensi Penyerapan Anggaran terhadap Perencanaan 18,2% Penyerapan Anggaran 9,7%
43,5% 28,6%
Aspek Implementasi

16
Pengelompokan Nilai Kinerja Anggaran

❑ Persiapan: inventarisasi dan desain pengumpulan data

❑ > 90 = Sangat Baik


❑ > 80 – 90 = Baik
❑ > 60 – 80 = Cukup
❑ > 50 – 60 = Kurang
❑ ≤ 50 = Sangat Kurang

17
Evaluasi Kinerja Anggaran Non-Reguler (1/2)

a. Ruang Lingkup

❑ Waktu dan frekuensi: sesuai kebutuhan


❑ Objek Evaluasi: tahun berjalan dan/atau tahun
sebelumnya
❑ Tujuan: untuk pertimbangan penyusunan kebijakan,
terutama penganggaran
❑ Menteri Keuangan menetapkan ruang lingkup: obyek,
waktu pelaksanaan, dan tujuan evaluasi
❑ Data dan hasil Evaluasi Kinerja Anggaran Reguler dapat
digunakan untuk mendukung pelaksanaan Evaluasi
Kinerja Anggaran Non-Reguler

18
Evaluasi Kinerja Anggaran Non-Reguler (2/2)

b. Tahapan Evaluasi

❑Persiapan: identifikasi data, pihak yang dapat


dilibatkan, dan pembagian tugas
❑pengumpulan data: data dan sumber
❑Analisis: kesesuaian antar informasi
❑penyusunan rekomendasi
❑pelaporan.
(Pasal 44)

19
Data dan Informasi Evaluasi Kinerja Anggaran

❑ Data:
✓ Menteri/Pimpinan Lembaga, Pimpinan eselon I, dan Pimpinan Satker
bertanggung jawab atas kebenaran data
✓ DJA melakukan konfirmasi/rekonsiliasi data
✓ Konfirmasi/rekonsiliasi data dilakukan setiap triwulan
❑ Menteri Keuangan dapat meminta aparat pemeriksa dan/atau pengawas
keuangan untuk melakukan pemeriksaandan/atau pengawasan terhadap
tindak lanjut hasil Evaluasi Kinerja Anggaran
❑ Ketentuan lebih lanjut mengenai teknis pelaksanaan Evaluasi Kinerja
Anggaran diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Anggaran

20
Ketentuan Penutup

❑ Evaluasi Kinerja Anggaran dilaksanakan oleh


Menteri Keuangan melalui Direktorat Jenderal
Anggaran
❑ Pencabutan PMK 214 Tahun 2017
❑ PMK ini mulai dilaksanakan untuk Pengukuran dan
Evaluasi Kinerja Anggaran atas pelaksanaan
RKA-K/L tahun anggaran 2021
❑ Berlaku pada tanggal diundangkan

21
Lampiran PMK 22/PMK.02/2021

Tata Cara Pengukuran dan Penilaian


Evaluasi Kinerja Anggaran

Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
A. Pengukuran EKA Aspek Implementasi (1/7)

1. Capaian Output (1/2)

a. Capaian Output Program tingkat unit eselon I

RIOP
COP =
TIOP

Keterangan:
COP : Capaian Output Program tingkat unit eselon I
RIOP : Realisasi Indikator Program
TIOP : Target Indikator Output Program
l : Jumlah Program pada suatu unit eselon I
m : Jumlah Output Program suatu program
n : Jumlah indikator suatu Output Program

23
Suatu unit eselon I memiliki 2 (dua) program dengan target dan realisasi Indikator Output
Program sebagaimana tertuang pada kolom 5 dan kolom 6 dalam tabel berikut.

24
A. Pengukuran EKA Aspek Implementasi (2/7)

1. Capaian Output (2/2)

b. Capaian Rincian Output tingkat satuan kerja

RVRO
CRO = × 100%
TVRO

Keterangan:
CRO : Capaian Rincian Output tingkat satuan kerja
RVROi : Realisasi Volume Rincian Output ke i
TVROi : Target Volume Rincian Output ke i m
: Jumlah Rincian Output

25
Suatu satuan kerja memiliki RO dengan target dan realisasi sebagaimana tertuang
pada kolom 2 dan kolom 3 dalam tabel berikut. Berdasarkan data tersebut,
perhitungan capaian RO pada satuan kerja dimaksud adalah sebagai berikut:

26
A. Pengukuran EKA Aspek Implementasi (3/7)

2. Penyerapan Anggaran

RA
P= × 100%
AA
Keterangan:
P : Penyerapan Anggaran
RA : Realisasi Anggaran
AA : Alokasi Anggaran

27
Suatu satuan kerja rnerniliki alokasi anggaran pada Tahun Anggaran 2021 sebesar
Rpl0.000.000.000 dan realisasi anggaran sampai dengan akhir Tahun Anggaran
2021 sebesar Rp9.500.000.000. Berdasarkan data tersebut, perhitungan
penyerapan anggaran pada satuan kerja dirnaksud adalah sebagai berikut:
• RA = 9.500.000.000
• AA = 10.000.000.000

• P= × 100%
• P= .. .. ..
× 100% = 95%

28
A. Pengukuran EKA Aspek Implementasi (4/7)

3. Efisiensi (1/3)
a. Efisiensi Output Program tingkat unit eselon I

∑ AA Program × COP − RA Program


= × 100%
∑ AA Program

Keterangan:
: Efisiensi Output Program tingkat unit eselon I
AA Program I : Alokasi anggaran Program i
RA Program i : Realisasi anggaran Program i
COPi : Capaian Output Program i
n : Jumlah Program pada suatu Unit Eselon I

29
Suatu unit eselon I memiliki 2 (dua) program dengan capaian Output Program, alokasi anggaran,
serta realisasi anggaran sebagaimana tertuang pada kolom 3, 4, dan 5 dalam tabel berikut.
Berdasarkan data tersebut, perhitungan efisiensi Output Program pada unit eselon I dimaksud
adalah sebagai berikut:

30
A. Pengukuran EKA Aspek Implementasi (5/7)

b. Efisiensi Rincian Output tingkat satuan kerja 3. Efisiensi (2/3)

∑ AAKRO × ∏ CRO − RAKRO


= × 100%
∑ AAKRO

Keterangan:
: Efisiensi Rincian Output tingkat satuan kerja
AAKROj : Alokasi anggaran Klasifikasi Rincian Output j
RAKROj : Realisasi anggaran Klasifikasi Rincian Output j
CROji : Capaian Rincian Output i pada Klasifikasi Rincian Ouput j
m : Jumlah Klasifikasi Rincian Output pada suatu Satuan Kerja
n : Jumlah Rincian Output pada suatu Klasifikasi Rincian Output

31
A. Pengukuran EKA Aspek Implementasi (1/7)

Suatu satuan kerja memiliki 2 (dua) KRO dan 3 (tiga) RO dengan Capaian RO, alokasi
anggaran, dan realisasi anggaran sebagaimana tertuang pada kolom 3, kolom 4, dan
kolom 5 dalam tabel berikut. Berdasarkan data tersebut, perhitungan efisiensi RO pada
satuan kerja dimaksud adalah sebagai berikut:

32
Contoh

*) efisiensi RO ini rnerupakan contoh yang dipengaruhi oleh ketercapaian RO dan


realisasi anggaran masing-masing KRO

33
Sedangkan pengukuran efisiensi RO di tingkat RO dilakukan
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:
ERo AAROi : efisiensi RO tingkat satuan kerja
RAROi CROi : alokasi anggaran RO i
: realisasi anggaran RO i
: capaian RO i

34
Suatu satuan kerja memiliki 3 (tiga) RO dengan capaian RO, alokasi anggaran, dan
realisasi anggaran per RO sebagaimana tertuang pada kolom 2, kolom 3, dan kolom
4 dalam tabel berikut. Berdasarkan data tersebut, perhitungan efisiensi RO pada
satuan kerja dimaksud adalah sebagai berikut:

35
A. Pengukuran EKA Aspek Implementasi (6/7)

3. Efisiensi (3/3)
Pengukuran Efisiensi Rincian Output di tingkat satuan kerja dilakukan dengan
menggunakan 2 pendekatan berikut:
❑ Pengukuran di tingkat Klasifikasi Rincian Output, dilakukan dalam hal data realisasi
anggaran Rincian Output tidak tersedia.
❑ Pengukuran di tingkat Rincian Output, dilakukan dalam hal data realisasi
anggaran Rincian Output tersedia

E
NE = 50% + ( × 50)
20
Keterangan:
NE: Nilai efisiensi
E : Efisiensi

36
Contoh

Mengacu pada hasil pengukuran efisensi pada contoh


pengukuran efisiensi, maka hitunglah Nilai Efesieni (NE)

37
A. Pengukuran EKA Aspek Implementasi (7/7)

4. Konsistensi Penyerapan Anggaran terhadap Perencanaan

∑ RPDK − RPDK − RAK


x 100%
RPDK
K=
n
Keterangan:
K : Konsistensi penyerapan anggaran terhadap perencanaan
RAK : Realisasi anggaran kumulatif sampai dengan bulan i
RPDK : Rencana penarikan dana kumulatif sampai dengan bulan ke n N
: Jumlah bulan

38
Contoh

Rencana Penarikan Dana


(RPD) bulanan beserta
realisasi anggaran dari suatu
satuan kerja seperti pada
tabel berikut:

39
Contoh

Berdasarkan data
dimaksud, perhitungan
konsistensi penyerapan
anggaran terhadap
perencanaan pada
satuan kerja dimaksud
adalah sebagai berikut:

40
B. Penilaian EKA Aspek Implementasi

NKI = (P x W ) + KxW + COP x W atau CRO x W + (NE x W )


Keterangan:
NKI : Nilai Kinerja atas Aspek Implementasi
P : Penyerapan Anggaran
K : Konsistensi penyerapan anggaran terhadap perencanaan
COP : Capaian Output Program
CRO : Capaian Rincian Output
NE : Nilai efisiensi unit eselon I atau satuan kerja
W : Bobot penyerapan anggaran (9,7%)
W : Bobot konsistensi penyerapan anggaran terhadap perencanaan (18,2%)
W : Bobot Capaian Output Program (43,5%)
W : Bobot Capaian Rincian Output (43,5%)
W : Bobot efisiensi (28,6%)

41
Contoh
❑ Bobot masing-masing variabel aspek implementasi sebagai berikut:
• Wp = 9,7%
• WK= 18,2%
• WcoP = WcRo = 43,5%
• WE = 28,6%
❑ Nilai Kinerja atas aspek implementasi satuan kerja di atas adalah sebagai berikut:
• NKI = (P x Wp) + (K x WK)+ (CRO x WCRo) + (NE x WE)
= (95,00% X 9,7%)+(64,54% X 18,2%)+(87,36% X 43,5%)+(39,55%X 28,6%)
= 70,27%
❑ Dengan mengasumsikan bahwa penyerapan anggaran Unit eselon I adalah sebesar 80% (delapan
puluh persen), konsistensi adalah sebesar 90% (sembilan puluh persen), nilai Kinerja atas aspek
implementasi tingkat unit eselon I di atas adalah sebagai berikut:
• NKI = (PxWp)+(KxWK)+(COP xWcop)+(NExWE)
= (80,00% X 9,7%) + (90% X 18,2%) + (92,24% X 43,5%) + (41,71 o/o X 28,6%)
= 76,19%

42
C. Pengukuran EKA Aspek Manfaat (1/2)
1. Capaian Sasaran Strategis

RIKSS
CSS = × 100%
TIKSS
Keterangan:
CSS : Capaian Sasaran Strategis tingkat Kementerian/Lembaga
RIKSSi : Realisasi indikator Kinerja Sasaran Strategis i
TIKSSi : Target indikator Kinerja Sasaran Strategis i
m : Jumlah Sasaran Strategis
n : Jumlah Indikator Kinerja Sasaran Strategis

43
Contoh
• Suatu Kernenterian/Lernbaga rnerniliki 2 (dua) sasaran strategis dengan target dan realisasi se
bagairnana tertuang pada kolorn 3 dan kolorn 4 dalarn tabel berikut. Berdasarkan data tersebut,
perhitungan capaian Sasaran Strategis Kernenterian/Lernbaga dirnaksud adalah sebagai berikut:

44
C. Pengukuran EKA Aspek Manfaat (2/2)

2. Capaian Sasaran Program

RIKP
= × 100%
TIKP
Keterangan:
SP : Capaian Sasaran Program tingkat unit eselon I
RIKP : Realisasi Indikator Kinerja Program
TIKP : Target Indikator Kinerja Program
l. : Jumlah Program dalam suatu unit eselon I
m. : Jumlah Sasaran Program dalam setiap program
n. : Jumlah Indikator Kinerja Program dalam setiap Sasaran Program

45
Contoh
• Suatu unit eselon I memiliki 2 (dua) program dengan target dan realisasi Indikator Kinerja
Program sebagaimana tertuang pada kolom 4 dan kolom 5 dalam tabel berikut berikut.
Berdasarkan data tersebut, perhitungan capaian Sasaran Program pada unit eselon I dimaksud
adalah sebagai berikut:

46
D. Penilaian Kinerja Anggaran(1/4)

1. Tingkat Kementerian/lembaga
CSS + rata − rata nilai Kinerja Anggaran tingkat unit eselon I
NKAK/L =
2
Keterangan:
NKAK/L : Nilai Kinerja Anggaran tingkat Kementerian/Lembaga
CSS : Capaian Sasaran Strategis/Nilai Kinerja K/L atas Aspek Manfaat

47
Contoh

• Suatu Kementerian/Lembaga memiliki 2 (dua) unit eselon I, dengan rata-


rata nilai Kinerja Anggaran tingkat unit eselon I sebesar 85,00% (delapan
puluh lima koma nol persen), dengan CSS sebesar hasil perhitungan pada
contoh di atas, yaitu 0,00% (nol koma nol persen), maka perhitungannya
sebagai berikut:

• NKA K/L = 30,93% + 85,00%


2
= 57,97%

48
D. Penilaian Kinerja Anggaran(2/4)

2. Tingkat Unit Eselon I (1/2)


a. Nilai Kinerja Anggaran atas Aspek Manfaat dan Implementasi
NKA MI = NKI x W + ( CSP x W )
Keterangan:
NKA MI : Nilai Kinerja Anggaran atas Aspek Manfaat dan Implementasi tingkat
unit eselon I
NKI : Nilai Kinerja atas Aspek Implementasi
CSP : Capaian Sasaran Program
W : Bobot Aspek Implementasi (33,3%)
W : Bobot Aspek Manfaat (66,7%

49
Contoh

Bobot masing-masing aspek sebagai berikut:


❑ Aspek Implementasi (Wr) = 33,3%, terdiri atas:
• Wp = 9,7%
• WK = 18,2%
• WcK= 43,5%
• WE = 28,6%
❑ Aspek Manfaat (WM) = 66, 7%
❑ Dari contoh-contoh sebelumnya, diperoleh nilai Kinerja Anggaran atas
aspek manfaat dan aspek implementasi tingkat unit eselon I sebagai
berikut:
• (NKI xWi) + ( CSP xWM) = (76,19% X 33,3%) + (94,97% X 66,7%) = 88,72%

50
D. Penilaian Kinerja Anggaran(3/4)
2. Tingkat Unit EselonI (2/2)

b. Nilai Kinerja Anggaran atas Aspek Implementasi


NKA MI + rata − rata nilai satker
NKA UE I =
2
Keterangan:
NKA UE I : Nilai Kinerja Anggaran tingkat unit eselon I
NKA MI : Nilai Kinerja Anggaran atas Aspek Manfaat dan Implementasi tingkat unit
eselon I

51
Contoh

• Suatu unit eselon I memiliki 3 (tiga) satuan kerja dengan ratarata nilai
Kinerja Anggaran tingkat satuan kerja sebesar 90,00%, maka
perhitungannya sebagai berikut:

• NKA UE I = 88,72% + 90,00%


2
= 89,36%

52
Contoh
3. Tingkat Satuan Kerja
Nilai Kinerja Anggaran atas Aspek Implementasi

NKA SATKER = (P x W ) + K x W+ CRO x W + (NE x W )


Keterangan:
NKA Satker : Nilai Kinerja Anggaran tingkat satuan kerja P
: Penyerapan
K : Konsistensi Penyerapan Anggaran terhadap Perencanaan
CRO : Capaian Rincian Output tingkat satuan kerja
NE : Nilai Efisiensi
W : Bobot penyerapan anggaran (9,7%)
W : Bobot konsistensi penyerapan anggaran terhadap perencanaan (18,2%)
W : Bobot Capaian Output Program (43,5%) W :
Bobot Capaian Rincian Output (43,5%) W : Bobot
efisiensi (28,6%)

53
Contoh

❑ Bobot masing-masing variabel aspek implementasi sebagai berikut:


• Wp = 9,7%
• WK= 18,2%
• WcoP = WcRo = 43,5%
• WE = 28,6%
❑ Nilai Kinerja atas aspek implementasi satuan kerja di atas adalah sebagai berikut:
• NKI = (P x Wp) + (K x WK)+ (CRO x WCRo) + (NE x WE)
= (95,00% X 9,7%)+(64,54% X 18,2%)+(87,36% X 43,5%)+(39,55%X 28,6%)
= 70,27%

54
Jangan lupa untuk ikuti laman media sosial kami untuk
informasi pelatihan lainnya di:

Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan

TERIMA KASIH pusdiklatap

@pusdiklatap

Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan

PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Raya Puncak KM 72, Gadog, Megamendung, Kabupaten Bogor 16720


Telepon: (0251) 8244771 E-Mail: pusdiklatap@kemenkeu.go.id

You might also like