You are on page 1of 8

REVIEW BUKU

LANDASAN DAN ARAH PENDIDIKAN NASIONAL KITA


Karya Prof. Dr. Soedijarto, M. A.
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan yang diampu oleh
Dr. Dyah Kumalasari, S. Pd, M. Pd

Disusun Oleh
Nama : Ana Wulandari
NIM : 19406241048
Prodi : Pendidikan Sejarah
Angkatan : 2019 B

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS ILMU SOSIAL

PRODI PENDIDIKAN SEJARAH

2020
IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Landasan dan Arah Pendidikan Nasional Kita
Penulis : Prof. Dr. Soedijarto, M. A
Penerbit : PT. Kompas Media Nusantara
Tahun Terbit : 2008
Tebal Buku : LIV+488 halaman
ISBN : 978-979-709-374-7

Landasan dan Arah Pendidikan Nasional Kita


Prof. Dr. Soedijarto, M. A
Buku landasan dan arah pendidikan nasional kita yang ditulis oleh Prof. Dr.
Soedijarto, M.A yang merupakan seorang pendidik, guru besar, cendekiawan yang
nasionalis, dan mantan pejabat tinggi di Departemen Pendidikan Nasional mengulas
tentang pendidikan di Indonesia secara lengkap, jelas, dan tuntas. Penulis memiliki
pengalaman panjang dalam dunia kependidikan Indonesia sehingga mengetahui
banyak pahit manis asam garam dan pasang surut pendidikan. Selain itu, penulis juga
menjelaskan kekurangan dan beberapa kesalahan dalam sistem pendidikan nasional
Indonesia yang sampai saat ini belum dapat diselesaikan sepenuhnya.

Penulis mengulas secara kritis tentang banyak permasalahan pendidikan yang


dialami Indonesia. Permasalahan tersebut ternyata melingkupi berbagai bidang baik
dari cita-cita pendidikan yang diletakkan pendiri negara namun dalam
pelaksanaannya justru terkesan salah kaprah, ketidakpedulian masyarakat awam akan
pentingnya pendidikan, serta kebijakan dan sistem pendidikan nasional yang belum
mampu menjangkau secara umum keberhasilan pendidikan. Pertanyaan penulis
sebagai pelajar ilmu pendidikan dan pengamat perkembangan peradaban pada 1998
yaitu: Apa yang salah dengan penyelenggaraan sistem pendidikan sehingga belum
bermakna bagi upaya mencerdaskan kehidupan bangsa? Pertanyaan tersebut dalam
kenyataannya ternyata sama sekali tidak bersambut.

Ilmu Pendidikan| 1
Sejak saat itu penulis memperdalam perenungan kebulatan pikiran tentang
pendidikan dan memberi perhatian secara penuh untuk membahas tentang kondisi
pendidikan nasional Indonesia. Pembahasan tersebut mengulas baik dari segi
landasan filosofis, pelaksanaan dan infrastruktur, serta pembiayaan dan sarana
prasarana pendidikan. Hasil pemikiran penulis dituangkan dalam serangkaian artikel
yang pada perkembangannya diterbitkan dalam bentuk buku berjudul Landasan dan
Arah Pendidikan Nasional Kita.

Hakikatnya buku ini membahas lima kategori utama. Kategori tersebut


disusun sesuai dengan bagian masing-masing bab sebagai berikut: 1) landasan, visi
pendidikan nasional, dan implikasinya terhadap peranan sekolah sebagai pusat
pembudayaan; 2) kurikulum, sistem evaluasi, tenaga pendidik baik untuk pendidikan
formal maupun nonformal dan pendidikannya, akreditasi, dan peranan sarjana
pendidikan; 3) peranan perguruan tinggi negeri dan swasta dalam pembangunan
bangsa dan implikasi manajemennya; 4) berbagai artikel terkait peran keluarga dan
CSR, pendidikan kewarganegaraan dan demokrasi, serta IPTEK; 5) implikasi
dukungan dana bagi penyelenggaraan Sisdiknas relevan dalam upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa. Sasaran penyelenggaraan pendidikan nasional tersebut pada
hakikatnya adalah transformasi budaya yaitu proses transformasi dari masyarakat
tradisional dan terbelakang menuju masyarakat maju dan modern, masyarakat
feodalistis menuju masyarakat demokratis dan berkeadilan sosial yang dalam
pelaksanaannya harus berlandaskan pada dasar hukum negara yaitu Pancasila dan
UUD 1945.

Arti pendidikan nasional dimaknai berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.


Penulis berpandangan bahwa tanpa pemahaman makna Pancasila dan UUD 1945
sebagai landasan ideologi pembangunan bangsa dan penyelenggaraan pemerintahan
negara Indonesia sukar diharapkan pelaksanaan pendidikan nasional yang
sesungguhnya dapat terwujud. Pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD

Ilmu Pendidikan| 2
1945 merupakan pendidikan yang dirancang untuk melahirkan generasi muda yang
mampu membangun negara kebangsaan yang berdasarkan Ketuhanan yang Maha
Esa, berperikemanusiaan, berjiwa kesatuan, demokratis, serta berkeadilan sosial.

Berdasarkan tesis landasan pendidikan yang berlandaskan pancasila dan UUD


1945 tersebut maka dalam bab I penulis menyoroti tentang perjalanan pembangunan
sistem pendidikan bangsa Indonesia, visi dan misi penyelenggaraan, serta mengulas
makna penting sekolah sebagai pusat pembudayaan. Selanjutnya pada bab II penulis
membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan sistem kurikulum sebagai kerangka
strategis dalam pengembangan proses pembelajaran yang relevan, sistem evaluasi
sebagai bagian dari strategi penguatan yang pada hakikatnya merupakan hidden
curriculum, pendidik dan pendidikannya sebagai unsur strategis yang bertanggung
jawab bagi terwujudnya proses pembelajaran yang bermakna pembudayaan. Bab II
juga memuat akreditasi sebagai sarana untuk memonitor mutu pendidikan dan
sertifikasi pendidik. Penulis berpandangan bahwa untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak generasi muda di abad 21, peranan guru sangatlah
strategis.

Bab III penulis menyoroti tentang penetapan doktrin Tri Dharma perguruan
tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang nampak hanya
menjadi semboyan. Kenyataannya, Tri Dharma pendidikan belum mampu menjadi
wahana pembudayaan kemampuan, nilai, dan sikap dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa. Perguruan tinggi seringkali hanya bertindak sebagai sekolah tinggi
yang hanya menghasilkan lulusan dan mengabaikan tanggung jawab sebagai
pengembang iptek dan penggerak pembangunan nasional. Peranan universitas pada
hakikatnya harus disesuaikan dengan era globalisasi serta sesuai dengan Tri Dharma
perguruan tinggi yaitu menghasilkan lulusan berkualitas secara intelektual dan
professional, menciptakan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan ikut

Ilmu Pendidikan| 3
serta dalam memecahkan masalah nasional masyarakat, bangsa, dan negara, terlebih
masalah kemanusiaan.

Penulis dalam bab IV mengulas tentang otonomi daerah dan peningkatan


mutu pendidikan, tanggung jawab sosial masyarakat dalam usaha penyelenggaraan
pendidikan, dan peran keluarga dalam pendidikan menuju demokrasi. Selain itu,
penulis juga membahas tentang peranan pendidikan dalam membangun negara
bangsa yang demokratis melalui pendidikan kewarganegaraan. Dalam konteks
perkembangan kondisi pendidikan nasional dan perubahan administrasi
penyelenggaraan negara, penulis menekankan pada tanggung jawab pemerintah
daerah dalam penyelenggaraan pendidikan nasional yang bermutu, makna
penyelenggaraan wajib belajar pendidikan yang merata, berkualitas, dan relevan serta
peranan pemerintah daerah dan kedudukan jenjang pendidikan menengah dalam
sistem pendidikan nasional dan implikasinya terhadap pemikiran untuk
penyelenggaraan wajib belajar 12 tahun bagi daerah yang mampu. Bagi penulis,
fenomena kemiskinan hanyalah puncak dari persoalan besar bangsa Indonesia dan
corporate society hanyalah salah satu elemen dari infrastruktur kehidupan ekonomi
dan sosial budaya negara Indonesia. Hal tersebut mengakibatkan cita-cita
kemerdekaan yang dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945 yaitu keutuhan dan
kekokohan, kehidupan bangsa yang cerdas dan kemajuan kebudayaan nasional,
peningkatan kesehatan, kesejahteraan rakyat, dan peningkatan martabat negara dalam
pergaulan dunia belum dapat terwujud sepenuhnya.

Bab terakhir penulis membahas anggaran pendidikan yang memadai untuk


mendukung penyelenggaraan pendidikan nasional. Penulis memandang bahwa agar
penyelenggaraan pendidikan nasional dapat mengembangkan kemampuan dan
membentuk karakter generasi muda sebagai pribadi yang cerdas, beretos kerja tinggi,
disiplin, berkarakter, menguasai teknologi, cerdas dalam ilmu pengetahuan,
demokratis, bertanggung jawab, dan beriman serta bertakwa terhadap Tuhan yang

Ilmu Pendidikan| 4
Maha Esa maka setiap lembaga pendidikan perlu dilengkapi sarana dan prasarana
memadai, tenaga pendidik profesional, dan kebijakan pendidikan yang sesuai
diterapkan di berbagai wilayah Indonesia sesuai otonomi daerah masing-masing.

Tujuan utama penulisan buku ini adalah mengajukan pemikiran bagi


penyempurnaan penyelenggaraan pendidikan nasional yang sesuai dengan amanat
UUD 1945 yang mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kebudayaan
nasional. Penulis berharap semoga pemikiran yang termuat dalam buku landasan dan
arah pendidikan nasional kita dapat mengundang dan mengajak para elit bangsa,
terutama penanggung jawab penyelenggaraan pendidikan nasional untuk dapat
meningkatkan kepedulian terhadap masa depan bangsa dengan penyempurnaan
penyelenggaraan pendidikan nasional yang sesuai dengan amanat Pancasila dan
UUD 1945 sebagai dasar negara dan hukum dasar negara kesatuan Republik
Indonesia.
Penulis dalam buku ini menyajikan pengembangan pendidikan di Indonesia
serta melakukan komparasi dengan negara maju dalam memberikan saran dan kritik
yang dicantumkan di buku Landasan dan Arah Pendidikan Nasional Kita ini. Penulis
menekankan dalam upaya perbaikan yang seharusnya dilakukan mulai dari
pembangunan sekolah sebagai pusat pembudayaan, sistem kurikulum dan tuntutan
dunia yang mengglobal, kontroversi ujian nasional, hingga profesionalisme guru yang
harus dibangun secara konsisten. Penulis juga yakin bahwa kesejahteraan dapat
berjalan seiring dengan tingkat kecerdasan masyarakat yang menjadi tanggung jawab
bersama antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan tujuan negara bangsa,
masyarakat yang adil, makmur, dan berkeadilan.

Setelah membaca buku ini, kita akan mengetahui secara persis masalah-
masalah pendidikan yang ada di Indonesia baik dari tingkat SD sampai perguruan
tinggi. Sudah seharusnya kita menanamkan kepedulian dan kesadaran akan
peningkatan kualitas pendidikan di negeri tercinta. Kita tidak bisa hanya berpangku
tangan menunggu kebijakan sempurna dari pemerintah dan semata menjadi penonton

Ilmu Pendidikan| 5
saja. Terlebih khusus, sebagai calon pendidik kita wajib untuk mengevaluasi berbagai
masalah pendidikan dari beragam sudut pandang baik aspek sosial, budaya, dan
ekonomi siswa, lingkungan keluarga dan masyarakat, dan terlebih kondisi fisik dan
psikologis siswa dalam belajar, dan tujuan serta motivasi yang mengambil andil
dalam kemajuan dan keberhasilan proses belajar siswa.

Permasalahan pendidikan adalah permasalahan yang sangat kompleks.


Permasalahan pendidikan melibatkan pemerintah, tenaga pendidik dan kependidikan,
dan terlebih peserta didik itu sendiri dengan berbagai macam permasalahan eksternal
maupun internal yang harus dihadapi. Oleh sebab itu, adalah suatu tugas tersendiri
bagi generasi muda sebagai kaum yang sudah memperoleh pendidikan bahkan sampai
jenjang perguruan tinggi untuk dapat meningkatkan kualitas diri dalam menghadapi
tantangan global dimana keberhasilan ditentukan oleh integritas diri. Generasi muda
bertanggung jawab untuk memperbaiki eksistensi dan profesionalisme secara mandiri
guna mengabdi bagi kebaikan negeri.

Generasi muda tidak bisa hanya menunggu dan menuntut perubahan tanpa ada
gerakan yang disertai tindakan. Calon pendidik tidak dapat hanya mengandalkan
ijazah dan wajah gagah tetapi yang utama adalah nilai dan sikap lahiriah yang
menjadi dasar untuk menentukan arah. Pendidikan generasi emas atau sekedar
membuang kesempatan, semua bergantung pada pilihan dan kerja yang dilakukan
saat ini. Indonesia bangkit dan bersaing dengan negara adidaya atau sekedar
menumpang nama sebagai pengimpor tenaga kerja yang kalah bersaing dengan
tantangan kemajuan zaman menjadi hasil tindakan hari ini.

Kita menyadari bahwa pendidikan adalah kunci kemajuan dan keberhasilan


pembangunan. Pendidikan menjadi pegangan dan landasan dalam memperoleh ilmu
pengetahuan. Akhlak mulia dan menjunjung keadilan terkandung di dalamnya
melalui pendidikan karakter bangsa. Tidak lupa juga pada tujuan utama cita-cita
pendiri bangsa untuk mencerdaskan kehidupan rakyat Indonesia. Semoga semua

Ilmu Pendidikan| 6
menjadi nyata bukan sekedar harapan dan angan tetapi dapat diwujudkan dalam
kehidupan.

Marilah seluruh rakyat Indonesia khususnya generasi muda, kita bergandeng


tangan sukseskan pembangunan dan pengembangan pendidikan. Masa depan negeri
tergantung pada bakti seluruh penduduk negeri. Banggakan ibu pertiwi dan
semarakkan pesona Indonesia sakti seperti cita-cita dalam hati seluruh kaum pribumi.
Jangan hanya berleha-leha menjalani hidup hanya untuk hari ini dan bagi diri sendiri
saja tetapi berpikirlah bagi anak cucu penerus Indonesia yang dikatakan jaya.
Wariskanlah ilmu dan pengetahuan yang berlandaskan ketuhanan dan ketakwaan,
menjunjung tinggi kemanusiaan dan keadilan serta mengutamakan permusyawaratan
demi persatuan. Jangan lupakan kenangan kelam masa lalu di bawah kuasa bangsa
raksasa negara adidaya yang mampu memanfaatkan setiap kelalaian kita. Jadilah
legenda yang akan menjadi tokoh utama dalam cerita sejarah bangsa dimana nama
kita dikenang sebagai bagian dari pahlawan bangsa walaupun pergi tanpa tanda jasa
dan dikenal hanya oleh kebaikan perubahan nyata yang kita buktikan ada.

Ilmu Pendidikan| 7

You might also like