Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
FREDY ANTORO
2022207209562
5. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek :
a. Ovum: Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari
suatu nucleus yang terapung – apung dalam vitelus dilingkari oleh zona
pellusida dan kromoson radiata.
b. Spermatozoa: Spermatozoa adalah berbentuk seperti terdiri dari kepala
berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti leher yang menghubungkan kepala
dengan bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak.
c. Konsepsi: Konsepsi adalah peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di
tuba fallopi.
d. Nidasi: Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
e. Plasenta: Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna
untuk pertukaran zat antara ibu, anaknya dan sebaliknya.
6. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel
telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel
mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang
oleh tuba falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan
ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang
paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan
sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh
rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi).
Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah
ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat
dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel
mani), pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta, (Handerson
2006)
9. Pelayanan ANC
Standar pelayanan antenatal care berfungsi untuk memberikan pelayana kepada ibu
hamil. Standar pelayanan antenatal care ini di kenal dengan 10T yang sudah di
rekomendasikan oleh dinas kesehatan RI sejak 2009. Standar 10T adalah:
a) T1 (Timbang Berat badan dan Ukur tinggi badan)
Penimbangan dilakukan setiap kali ibu hamil memeriksakan diri,
karenahubungannnya erat dengan pertambahan berat badan lahir bayi. Berat
badan ibu hamilyang sehat akan bertambah antara 10-12 Kg sejak sebelum
hamil (Nadesul, 2006).
Tinggi badan hanya diukur pada kunjungan pertama. Ibu dengan tinggi <145
cm perludiperhatikan kemungkinan panggul sempit sehingga menyulitkan
pada saat persalinan(Depkes RI, 1998).
b) T2 (Pemeriksaan tekanan darah)
Pengukuran tekanan darah harus dilakukan secara rutin dengan tujuan
untukmelakukan deteksi dini terhadap terjadinya tiga gejala preeklamsi
c) T3 (Nilai status gizi dengan cara mengukur lingkar lengan atas) :
d) T4 (Ukur tinggi fundus uteri)
Pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan secara rutin untuk mendeteksi
secaradini terhadap berat badan janin. Indikator pertumbuhan janin
intrauterin, tinggi fundusuteri juga dapat digunakan untuk mendeteksi
terhadap terjadinya molahidatidosa, janinganda atau hidramnion (Nadesul,
2006)
e) T5 (Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin)
f) T6 (Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi TT bila di
perlukan)
g) T7 (Pemberian tablet Zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan)
h) T8 (Tes laboratorium (umum dan khusus)
i) T9 (Tatalaksana kasus)
j) T10 (Temu wicara (konseling) termasuk perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi serta KB pasca persalinan)
Keterangan :
1) Kategori : Perilaku
4) Penyebab
a) Keterbatasan kognitif
Objektif :
Subjektif : -
Objektif :
a) Menjalani pemeriksan yang tidak tepat
b) Penyakit akut
c) Penyakit kronis
Keterangan :
Toleransi Aktifitas
1) Kategori : Fisiologis
2) Subkategori : Aktifitas/Istirahat
sehari-hari.
4) Penyebab
b) Tirah baring
c) Imobilitas
Subjektif :
c) Merasa lemah
Objektif :
d) Sianosis.
a) Anemia
e) Aritmia
g) Gangguan metabolik
h) Gangguan musculoskeletal
1) Keterangan :
a) Kategori : Fisiologis
b) Subkategori : Aktifitas/Istirahat
2) Penyebab
a) Gangguan tidur
malnutrisi, kehamilan)
f) Stress berlebihan
g) Depresi
3) Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif:
c) Mengeluh lelah
Objektif :
b) Tampak lesu
Subjektif :
jawab.
b) Libido menurun
a) Anemia
b) Kanker
c) Hipotiroidisme/Hipertiroidisme
d) AIDS
e) Depresi
f) Menopause
6. Rencana Keperawatan
kesehat
K:
-
SIKI (2018), halaman 65,
kode I.12383.
Diagnosa Perencanaan
Keperawatan
Tujuan Rencana tindakan Rasional
K: K: Untuk
- Kolaborasikan - menentukan menu
dengan ahli gizi seimbang bagi ibu
pemenuhan menu hamil.
seimbang. SIKI (2017),
halaman 50, kode
I.12362.
7. Implementasi
Tabel 2. Implementasi
Hari / Implementasi Keperawatan
Tangal / Jam
Diagnosa Keperawatan Tindakan keperawatan Evaluasi
kurang terpapar
informasi
Defisit pengetahuan - Memberikan kesempatan S:
tentang anemia pada bertannya O:
ibu hamil berhubungan RTL:
dengan kurang terpapar
informasi
Defisit pengetahuan - Menjelaskan faktor resiko S:
tentang anemia pada yang mempengaruhi O:
ibu hamil berhubungan kesehatan dan menjelaskan RTL:
dengan kurang terpapar anemia pada kehamilan
informasi
kehamilan)
Keletihan berhubungan - Menganjurkan menyusun S:
dengan jadwal aktivitas dan O:
kondisi fisiologis istirahat. RTL:
(anemia dalam
kehamilan)
Keletihan berhubungan - Mengajarkan cara S:
dengan mengidentifikasi O:
kondisi fisiologis kebutuhan istirahat. RTL:
(anemia dalam
kehamilan)
Keletihan berhubungan - Mengkolaborasikan dengan S:
dengan ahli gizi pemenuhan menu O:
kondisi fisiologis seimbang. RTL:
(anemia dalam
kehamilan)
8. Evaluasi
Evaluasi adalah hasil akhir yang didapatkan yang tertera dalam kriteria hasil
3) Perilaku membaik.
kehamilan)
Dengan hasil:
2) Tenaga meningkat
3) Lesu menurun