You are on page 1of 2

Dongeng rakyat Indonesia Timun Mas dari Jawa

Tengah
Dongeng terkenal Timun Mas berikut dikutip dari buku dari buku Dongeng Nusantara,
penerbit Bestari (2019).

Hiduplah seorang wanita tua bernama Mbok Rondo yang tinggal di sebuah desa di
wilayah Jawa. Sudah sejak lama ia menginginkan anak. “Betapa bahagainya bila di hari
tuaku ada anak yang membantu meringankan pekerjaanku,” pikirnya.

Ketika sedang melamun di ladang, tiba-tiba bumi bergetar hebat. Mbok Rondo terkejut
karena muncul raksasa yang menakutkan di hadapannya.

Raksasa itu tertawa terbahak-bahak. “Mbok Rondo aku sanggup memberimu anak. Tapi
dengan syarat, saat ia berumur 6 tahun kau harus menyerahkan kepadaku untuk
kusantap!”

Mbok Rondo tidak tahu asal-usul raksasa itu. Tapi karena ia benar-benar menginginkan
anak, maka ia menyanggupinya.

Raksasa itu kemudian memberinya biji mentimun. “Tanamlah. Kelak di dalam salah satu
buah mentimun akan kau temukan seorang anak” kata raksasa itu.

Mbok Rondo kemudian segera menanam biji mentimun itu. Salah satunya menghasilkan
timun besar berwarna kuning keemasan.

Ketika memetik dan membelahnya, nampak di dalamnya bayi mungil nan lucu. Betapa
gembiranya hati Mbok Rondo, bayi itu ia beri nama Timun Mas. Ia tumbuh menjadi
gadis cantik jelita. Mbok Rondo amat menyayanginya.

Suatu hari datanglah raksasa menagih janji. “Aku tahu, kedatanganmu untuk mengambil
Timun Mas. Berilah aku waktu dua tahun lagi. Kalau ia kuberikan sekarang, tentu kurang
lezat untuk disantap. Tubuhnya masih kecil.” Kata Mbok Rondo.

“Benar juga. Baiklah, dua tahun lagi aku kemari. Kalau bohong, kau yang kusantap!”
ancam raksasa itu. Timun Mas yang bersembunyi di kolong tempat tidur, ketakutan
setengah mati mendengar percakapan itu.
Kemudian Mbok Rondo mencari akal bagaimana caranya menyelamatkan Timun Mas.
Datanglah ia ke seorang pertapa yang memberinya empat bungkusan kecil sebagai
penangkal kejahatan raksasa. Isinya adalah biji mentimun, jarum, garam, dan terasi.

Dua tahun kemudian raksasa itu datang lagi dan menagih janji. Mbok Rondo cepat-
cepat menyuruh Timun Mas lari menyelamatkan diri lewat pintu belakang sambil
menyerahkan bungkusan itu.

“Ho… ho… ho… walau lari ke ujung dunia sekalipun, kau pasti dapat kutangkap!” kata
raksasa sambil mengejar Timun Mas. Karena terus belari, Timun Mas kelelahan. Dalam
keadaan terdesak ia menyebar bungkusan pertama berisi biji mentimun. Biji itu tumbuh
menjadi tanaman mentimun yang lebat dengan buahnya yang besar-besar. Dengan
rakusnya raksasa memakan buah itu, lalu kembali mengejar Timun Mas.

Timun mas segera membuka bungkusan kedua dan menaburkan jarum ke tanah. Jarum
berubah jadi hutan bambu lebat. Raksasa dapat menerobosnya meskipun kakinya
berdarah-darah tertusuk bambu.

Raksasa kembali mengejarnya. Timun Mas melempar bungkusan ketiga berupa garam
menjadilah lautan. Raksasa itu ternyata mampu melewatinya.

“Bocah kurang ajar! Awas kalau kutangkap, kutelan kau bulat-bulat!” raksasa itu semakin
marah. Timun Mas segera melempar bungkusan terakhir berisi terasi ke tubuh raksasa.

Tiba-tiba terasi berubah menjadi lautan lumpur mendidih. Raksasa itu kepanasan dan
mati tenggelam. Timun Mas selamat. Akhirnya ia hidup bahagia bersama Mbok Rondo.

You might also like