You are on page 1of 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana
telah dua kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008, bertumpu
pada demokratisasi, Pemberdayaan dan Masyarakat serta Peningkatan Pelayanan Umum
kepada Masyarakat, menempatkan posisi penting strategis daerah sebagai basis otonomi dan
unsur terdepan bagi masyarakat. Sehingga menuntut perubahan mendasar terhadap struktur
pemerintahan dan kultur aparatur di semua tatanan. Penyelenggaraan Otonomi daerah yang
luas, nyata dan bertanggung jawab sebagaimana undang-undang dimaksud, menempatkan
daerah kabupaten sebagai pelaksana otonomi yang utuh dan luas, dengan demikian
kewenangan yang semula berakumulasi pada pemerintah pusat lebih bergeser kepada
pemerintah daerah kabupaten, sehingga berdampak pula terhadap fungsi Puskesmas di
Kabupaten Sarmi.
Terselengaranya kepemerintahan yang baik (Good Govermance) merupakan prasarat
untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa. Dalam
rangka itu diperlukan pengembangan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur
dan legitimate sehingga peyelenggaraaan pemerintahan dan pembangunan dapat
berlangsung secara berdaya guna berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas
dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Sebagaimana yang diamanatkan dalam Tap MPR RI
Nomor XI/MPR/1998 Tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas korupsi,
kolusi dan nepotisme dan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan
bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, sebagai perwujudan pertanggung jawaban
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Puskesmas Sarmi Kecamatan Sarmi Kabupaten Sarmi Tahun 2021 sebagai perwujudan
akuntabilitasi kinerja yang dicerminkan dari hasil pencapaian kinerja berdasarkan visi, misi
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Puskesmas Sarmi Kecamatan Sarmi Kabupaten Sarmi merupakan unsur pendukung
tugas Kepala Daerah Bidang Kesehatan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat,
Puskesmas merupakan pelaksana teknis operasional dan/atau penunjang pelayanan
kesehatan masyarakat, upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan,
pertolongan kegawat daruratan, tindakan operatif terbatas.

1.2. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi


Puskesmas Sarmi Kecamatan Sarmi Kabupaten Sarmi merupakan unsur pendukung
tugas Kepala Daerah Bidang Kesehatan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat,
Puskesmas merupakan pelaksana teknis operasional dan/atau

LAKIP Puskesmas Sarmi Tahun 2021


penunjang pelayanan kesehatan masyarakat, upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan, pertolongan kegawat daruratan, tindakan operatif terbatas.
Adapun fungsi Puskesmas Sarmi Kecamatan Sarmi sebagaimana tersebut dalam Bab
IV pasal 15 Peraturan Bupati Sarmi Nomor 27 Tahun 2013, yaitu :

1. Perencanaan penyusunan program dan anggaran


2. Penyelenggaraan penyiapan sarana dan prasarana dibidang pelayanan puskesmas
3. Penyelenggaraan ketata usahaan dan kepegawaian
4. Penyelenggaraan pengelolaan, dokumentasi, kehumasan, penataan arsip dan
perpustakaan
5. Penyelenggaraaan penyiapan bahan organisasi dan ketatalaksanaan
6. Penyelenggaraan Promosi Kesehatan
7. Penyelenggaraan pemberantasan penyakit menular
8. Penyelenggaraan pembinaan di bidang gizi terhadap masyarakat
9. Penyelenggaraan pembinaan di bidang kesehatan ibu dan anak
10. Penyelenggaraan sosialiasi dan pembinaan di bidang kesehatan masyarakat
11. Penyelenggaraan pembinaan dibidang kesehatan lingkungan
12. Penyelenggaraan pengobatan kesehatan terhadap masyarakat
13. Penyelenggaraan Pelayanan tindakan Operatif terbatas
14. Penyelenggaraan Pelayanan kegawat daruratan dan pelayanan rawat inap
15. Penyelenggaraan pembinaan terhadap jaringan puskesmas, dan
16. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan

1.3 Struktur Organisasi


Sumber daya manusia Puskesmas Kecamatan Sarmi Kabupaten Sarmi Tahun 2021,
terdiri dari orang Pegawai Negeri Sipil, 3 orang tenaga nusantara sehat , Bidan desa 12
orang, 40 orang Tenaga Honorer Sehingga total jumlah sumber daya manusia di lingkungan
UPTD Puskesmas Mesidah Kecamatan Mesidah adalah sebanyak 75 orang dengan rincian
pada tabel di bawah ini :

Tabel
Sumber Daya Manusia Puskesmas Sarmi Kecamatan Sarmi
Kabupaten Sarmi
Tahun 2021
Jenis
Laki-laki Perempuan Jumlah
No Kepegawaian

1 PNS 5 15 20
Tenaga Nusantara 0 3 3
2 Sehat

LAKIP Puskesmas Sarmi Tahun 2021


3 Bidan Desa 0 12 12

4 Honorer 15 25 40
JUMLAH 75
Tenaga kesehatan merupakan bagian terpenting didalam peningkatan pelayanan
kesehatan. Peningkatan kualitas menjadi faktor utama yang harus mendapat perhatian
disamping pemerataan tenaga sampai ke daerah terpencil mengingat semakin besar tuntutan
masyarakat terhadap peningkatan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Jumlah tenaga
kesehatan pada tahun 2021 sebanyak 95 orang dengan berbagai jenis kualifikasi. Jumlah
tenaga kesehatan berdasarkan profesi adalah sebagaimana tabel di bawah ini :

Tabel
Tenaga Kesehatan dan Non Kesehatan Puskesmas Sarmi Kecamatan
Sarmi Kabupaten Sarmi Tahun 2021
NUSANTARA
PNS HONORER
SEHAT
NO PENDIDIKAN TOTAL

LK PR JMLH LLK PPR JMLH LKL PPR JMLH

1 1 4 4 5
1 S1 KEDOKTERAN

S1DOKTER GIGI 0 0 1
2 1 1

3 S1 KESMAS 1 1 2 2

S1
4 3 1 3 4 7
KEPERAWATAN 3

D3
5 4 5 9 4 7 11 21
KEPERAWATAN

9 18 27
6 D3 KEBIDANAN

7 D3 KESLING 1 1 1

8 D3 ANALIS 1 1

9 D3 FARMASI 1 1 2

LAKIP Puskesmas Sarmi Tahun 2021


10 D3 GIZI 1 1 2

11 D3 FISIOTERAPI 0

12 D1 TEKNIK GIGI

SPBA / D1
13
KEBIDANAN

14 SPK/PPBC

15 SPRG

16 SMA 3 3

1.4 Sistematika Penyusunan


BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
1.3 Struktur Organisasi
1.4 Sistematika Penyusunan

BAB II. RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA


2.1 Telaahan RPJMD 2017-2022
2.2 Rencana Strategis
2.3 Rencana Kerja 2020
2.4 Perjanjian Kinerja 2020

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA


3.1 Evaluasi Kinerja Tahun 2020
3.2 Analisis Capaian Kinerja
3.3 Akuntabilitas Keuangan

BAB IV. PENUTUP


4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

LAMPIRAN

LAKIP Puskesmas Sarmi Tahun 2021


BAB II

RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN

KINERJA 2.1 Telaahan RPJMD 2021-2025

Guna mengoptimalkan kinerja pemerintah dalam capaian pembangunan agar lebih


efektif dan evesien Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan
dokumen perencanaan yang disusun untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan
selama lima (5) tahun (2021-2025) sesuai dengan visi Kabupaten Sarmi “MANDIRI DAN
BERMARTABAT”. Serta untuk mewujudkan VISI diatas maka dirumuskan MISI sebagai
berikut :

1) Meningkatkan sumberdaya manusia


2) Mengembangkan kapasitas kelembagaan apratur pemerintah dan masyarakat.
3) Meningktkan kesejahteraan dan kemakmuran melalui pemberdayaan masyarakat.
4) Mewujudkan Tata Kelola Pertanian Dan Perkebunan Yang Berkeadilan
5) Mewujudkan Pendidikan Berkualitas Dan Berdaya Saing
6) Mewujudkan Pelayanan Kesehatan Yang Lebih Optimal Bagi Masyarakat

Untuk mendukung pencapaian visi dan misi tersebut, Puskesmas Sarmi Kecamatan
Sarmi Kabuapten Sarmi sesuai tugasnya yaitu sebagai membantu Dinas Kesehatan dalam
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan, mempunyai
tujuan dalam Misi keenam yaitu:

1. Mewujudkan Pelayanan Prima Sebagai Wujud Reformasi Birokrasi


2. Mewujudkan Pelayanan Kesehatan Yang Lebih Optimal Bagi Masyarakat
3. Meningkatkan Cakupan Kepesertaan Masyarakat dalam Jaminan Kesehatan
Nasional.
4. Meningkatkan Cakupan Pelayanan Kesehatan dan Gizi Masyarakat serta PHBS.
5. Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya sarana dan prasarana kerja serta Kualitas
Aparatur.
6. Meningkatkanfungsi koordinasi, regulasi dan fasilitasi pelayanan kesehatan
pemerintah, swasta dan lintas sektor.
7. Meningkatkan Jejaring Pelayanan Kesehatan.

2.2 Rencana Strategis


Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2020 tidak ada visi dan misi,
namun mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia
yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong”. Upaya untuk
mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu:
LAKIP Puskesmas Sarm I Tahun 2021
1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim
dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis
berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri
sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan
sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan
berbasiskan kepentingan nasional, serta
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang
ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan
berkonstribusi dalam tercapainya seluruh Nawa Cita terutama dalam meningkatkan kualitas
hidup manusia Indonesia.

Terdapat dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-2020, yaitu:


Meningkatnya status kesehatan masyarakat dan Meningkatnya daya tanggap
(responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang
kesehatan.

Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan pada semua kontinum siklus


kehidupan (life cycle), yaitu bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, kelompok usia kerja,
maternal, dan kelompok lansia.

Tujuan indikator Kementerian Kesehatan bersifat dampak (impact atau outcome).


Dalam peningkatan status kesehatan masyarakat, indikator yang akan dicapai adalah:

1. Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.00 kelahiran hidup (SP 2010),
346 menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2012).
2. Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup.
3. Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%.
4. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif.
5. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.

Sedangkan dalam rangka meningkatkan daya tanggap (responsiveness)dan


perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan, maka
ukuran yang akan dicapai adalah:

a. Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai pelayanan kesehatan setelah


memiliki jaminan kesehatan, dari 37% menjadi 10%
LAKIP Puskesmas Sarmi Tahun 2021
b. Meningkatnya indeks responsiveness terhadap pelayanan kesehatan dari 6,80%
menjadi 8,00%

2.3 Rencana Kerja 2021


Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai
penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam RENSTRA
Puskesmas Sarmi Kabupaten Sarmi yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas Sarmi
Kabupaten Sarmi melalui berbagai kegiatan tahunan.

Untuk menjalankan/mencapai sasaran strategis guna terwujudnya pemerintahan


yang bermartabat, baik, bersih dan amanah serta bebas dari kolusi korupsi dan
nepotisme dengan mengedepankan kenyamanan kerja, disiplin kerja, kualitas kerja
dan profesionalisme diterapkan dengan berbagai program dan kegiatan sebagai
berikut :
 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
 Penyediaan Barang dan jasa operasional kantor
 Peningkatan pelayanan kesehatan Dasar Masyarakat
 Pelayanan Kesehatan Ibu hamil
 Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
 Pelayanan Kesehatan Bayi dan balita
 Pelayanan imunisasi bayi dan catin
 Pelayanan KB
 Pelayanan kesehatan anak sekolah
 Penemuan dan penangganan penderita penyakit
 Penangganan kasus gigitan hewan penular rabies sesuai standar
 pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
 Peningkatkan pelayanan rawat jalan dan rawat inap bagi masyarakat
 Pelayanan rawat jalan
 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan
 pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
 pelayanan gawat darurat level 1 yg harus diberikan sarana kesehatan
 Penyelidikan epidemiologi dan Penanggulangan KLB
 Desa/Kelurahan mengalami KLB yg dilakukan penyelidikan Epidemologi
kurang dari 24 jam

 Peningkatan Promosi kesehatan dan pemberdayaan


masyarakat Desa Siaga aktif
 Menciptakan Lingkungan Sehat
 Rumah Tangga yang menerapkan Prilaku Hidup Bersih danSehat
 Rumah Tangga yang memiliki akses terhadap air minum sehat
 Rumah Tangga yang memiliki jamban sehat
 Intervensi Keluaraga Sehat
LAKIP Puskesmas Sarmi Tahun 2021
2.4 Perjanjian Kinerja 2021

PERJANJIAN KINERJA PUSKESMAS SARMI


TAHUN 2021

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, Transparan dan


akuntabel serta berorientasi pada hasil, Kami yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : dr.Gabriel Gurandi Ginting

Jabatan : KEPALA PUSKESMAS Sarmi

Selanjutnya Disebut pihak pertama

Nama : Fatima Kaplele,S.Kep.Ns

Jabatan : K.TU PUSKESMAS SARMI

Selanjutnya disebut pihak kedua

Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai
lampiran perjanjian ini,dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang
telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target
kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan
evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperluan
dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Mesidah, 01 Mei 2022

Pihak Pertama, Pihak Kedua,

(dr.Gabriel G Ginting) (Fatima Kaplele,S.Kep.ns)


NIP. NIP.

LAKIP Puskesmas Sarmi Tahun 2021


PERJANJIAN KINERJA UPTD PUSKESMAS MESIDAH
TAHUN 2021

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, Transparan dan


akuntabel serta berorientasi pada hasil, Kami yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : dr.Gabriel Gurandi Ginting

Jabatan : KEPALA PUSKESMAS SARMI

Selanjutnya Disebut pihak pertama

Nama : WILLEM K.Y BURDAM,SKM

Jabatan : KEPALA DINAS KESEHATAN KAB.SARMI

Selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua

Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai
lampiran perjanjian ini,dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang
telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target
kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan
evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian in dan mengambil tindakan yang diperluan
dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Mesidah, 03 Maret 2021

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

WILLEM K.Y BURDAM,SKM dr.GABRIEL G GINTING


Nip.1987 Nip.

LAKIP UPTD Puskesmas MesidahTahun 2021


BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas Kinerja merupakan perwujudan kewajibansuatu instansi Pemerintah untuk


mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam
mencapai tujuan dan sasaran secara periodik. Kinerja instansi Pemerintah merupakan gambaran
mengenai pencapaian sasaran ataupun tujuan instansi Pemerintah sebagai jabaran dari visi, misi
dan startegi instansi mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-
kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

Esensi pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perubahan


dengan menggunakan program/kegiatan dan sumberdaya anggaran untuk mencapai rumusan
perubahan pada level keluaran, hasil maupun dampak. Pendekatan pembangunan berbasis kinerja
sejalan dengan prinsip Good Govermance dengan pilarnya Akuntabilitas yang akan
menunjukkan pemenuhan tugas dan mandat suatu instansi dalam pelayanan publik yang
langsung bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Pengendalian dan pertanggung jawaban
program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja Pemerintah
Daerah kepada publik tercapai.

3.1 EVALUASI KINERJA TAHUN 2021

Capaian Kinerja Puskesmas Sarmi

TARGET CAPAIAN
CAPAIAN
NO INDIKATOR 2021
2021

1 Indeks Kepuasan Layanan 6 95,9


Masyarakat

2 Predikat Akreditasi Puskesmas Dasar Dasar

3 Persentase Penanganan Penyakit 100 33,16


Tidak menular

cakupan Pelayanan Penderita Hipertensi


70 10,1

LAKIP UPTD Puskesmas MesidahTahun 2021


B. Cakupan Pelayanan Penderita 70 4,9
Diabetes Millitus

C. Prevalensi Penderita Obesitas >15 15,4 9,3


tahun

C. Prevalensi Merokok Penduduk Usia <5 0


<18 tahun

D. Deteksi Dini Kanker Serviks dan 50 0


Payudara

4 Persentase Penanganan Penyakit 70 81,6


Menular

A. Penanganan Penderiat Diare 100 100

B. Angka Kesuksesan TSR 90 80


(Treatment Succes Rate)

C. Cakupan penderiat Kusta >90 100

D. Cakupan Penderita DBD yang 100 100


ditangani

E. Cakupan Penderita HIV/AIDS >5 100

LAKIP Puskesmas Sarmi Tahun 2021


F. Angka Penemuan Acute Falsyd 0 0
Paralysis (AFP) / Lumpuh Layu
mendadak <15 TAhun

G. Cakupan Penemuan Penderita 100 100


Pneumonia Balita

H. Cakupan Penderita Malaria 100 100

I. Cakupan Penderita Hepatitis 100 0

J. Cakupan Penanganan ISPA 100 100

K. Cakupan Penderita Kecacingan 100 100

L. Cakupan Penanganan Penderita 100 100


Rabies

5 Kasus Gizi Buruk <5 2

6 Persentase Penurunan Angka Stunting <20 4,4

7 Persentase Rumah Ber PHBS 60 14,4

LAKIP Puskesmas Sarmi Tahun 2021


3.2 ANALISIS CAPAIAN KINERJA

A. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan

1. Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat


Target pada tahun 2020 adalah 6 dengan capaian 95,9%, capaian tersebut dapat di
kategorikan dengan 2 indikator yaitu Puas dan Tidak Puas, dengan jumlah pengunjung
18.696 orang, 95,9% diantaranya puas terhadap pelayanan yang diberikan dan sisanya
4,1 % tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan di
Puskesmas Sarmi.

2. Predikat Akreditasi Puskesmas


Predikat Akreditasi yang telah di raih Puskesmas Sarmi adalah dengan Predikat Dasar,
hal ini di nilai cukup, harapan kedepan agar predikat ini harus dapat ditingkatkan lagi
menjadi paripurna.

3. Persentase Penanganan Penyakit Tidak Menular


Dengan target 100% dan hasil yang di capai 33.16%, masih rendahnya hasil capaian ini
di pengaruhi oleh masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk berkunjung
kefasilitas kesehatan untuk memeriksakan diri terkait dengan penyakit tidak menular
serta di pengaruhi oleh pola hidup yang tidak sehat, adapun rincian jenis penyakit tidak
menular sebagai berikut :
a. Cakupan pelayanan Penderita Hipertensi
Target yang ditetapkan 70% sedangkan hasil yang dicapai hanya 10,1%,
rendahnya capaian tersebut dipengaruhi oleh kurangnya peran serta masyarakat
untuk memeriksakan diri ke puskesmas terkait dengan penyakit hipertensi,
sementara masyarakat hanya melakukan kunjungan kesehatan yang dilakukan
di desa, sehingga diagnosa hipertensi tidak dapat dilakukan apabila tidak
diperiksa oleh dokter, hal inilah yang mempengaruhi rendahnya capaian
cakupan pelayanan penderita hipertensi.

b. Cakupan pelayanan Penderita Diabetes Mellitus


Target yang ditetapkan 70% sedangkan hasil yang dicapai hanya 4,9%,
rendahnya capaian tersebut dipengaruhi oleh kurangnya peran serta masyarakat
untuk memeriksakan diri ke puskesmas terkait dengan penyakit Diabetes
mellitus, sementara masyarakat hanya melakukan kunjungan kesehatan yang
dilakukan di desa, sehingga diagnosa Diabetes Mellitus tidak dapat dilakukan
apabila tidak diperiksa oleh dokter, hal inilah yang mempengaruhi rendahnya
capaian cakupan pelayanan penderita Diabetes Mellitus.

LAKIP Puskesmas Sarmi Tahun 2021


c. Prevalensi Penderita Obesitas >15 Tahun
Target yang ditetapkan 15,4% dan hasil yang dicapai 9,3%, belum tercapainya
target tersebut disebabkan oleh masih rendahnya kunjungan masyarakat
kefasilitas kesehatan untuk memeriksakan diri terkait kasus obesitas.

d. Prevalensi Merokok Penduduk Usia <18 Tahun


Target yang ditetapkan adalah <5, dan capaian 0, tidak tercapainya target
tersebut disebabkan karena belum dilakukan skrining terhadap penduduk yang
merokok <18 tahun.

e. Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara


Dengan target yang ditetapkan 50% dan capaian 0%, rendahnya hasil capaian
untuk pemeriksaan ini adalah masih rendahnya minat perempuan >15 tahun
untuk memeriksakan diri kefasilitas kesehatan terkait deteksi dini kanker
serviks dan pemeriksaan kanker payudara sehingga masih perlu adanya
kerjasama dan peran aktif dari semua pihak untuk meningkatkan capaian pada
program tersebut.

4. Persentase Penanganan Penyakit Menular


Dengan target 90% dengan capaian rata-rata 81,6% belum tercapainya target yang
ditentukan disebabkan oleh adanya beberapa kasus yang tidak ditemukan di wilayah
kerja Puskesmas Sarmi, adapun rincian jenis penyakit menular sebagai berikut :
a. Cakupan Penemuan Penderita Diare
Target yang ditetapkan adalah 100% dan capaian 100%, hal ini didukung setiap
penderita diare mendapat penanganan yang tepat oleh tenaga kesehatan.

b. Angka Kesuksesan TSR (Treatment Succes Rate)


Target yang diharapkan adalah sebesar 90% dan capaian 80%, belum
tercapainya 100% secara keseluruhan penanganan Tubercolosis, karena
kurangnya kesadaran masyarakat untuk berperan aktif dalam pengobatan kasus
Tuberkolosis, dan diharapkan kedepan agar pengobatan kasus TB dapat lebih
optimal baik dari peran serta penderita TB, keluarga, masyarakat dan petugas
TB itu sendiri.

c. Cakupan Penderita Kusta


Dengan target angka penanganan penderita kusta >90% dan capaian 100%, hal
ini didukung oleh ditemukannya 1 kasus dan telah mendapatkan penanganan
oleh tenaga kesehatan sesuai dengan standar.

LAKIP Puskesmas Sarmi Tahun 2021


d. Cakupan Penderita DBD yang ditangani
Dengan target 100% dan capaian 100%, hal ini didukung oleh peran aktif
petugas program DBD dalam mencegah terjadinya kasus DBD dengan
melakukan kunjungan ke rumah penduduk sebanyak 8.641 rumah dan 8.556
diantaranya dinyatakan bebas jentik nyamuk dan selama kurun waktu 2020 dan
ditemukan kasus DBD 3 orang dan telah mendapat penanganan yang sesuai
dengan standar.

e. Penderita HIV / AIDS


Dengan target <2 dan capaian 0, hal ini disebabkan oleh oleh tidak adanya
kasus HIV/AIDS yang ditemukan diwilayah kerja Puskemas Mesidah.

f. Angka penemuan Acute Flasid Paralysis (AFP) / Lumpuh Layu Mendadak <15
tahun
Target yang diharapkan adalah 0% dan capaian 0%, hal ini sejalan dengan
tidak adanya kasus lumpuh layu mendadak di wilayah kerja Puskesmas Sarmi
selama tahun 2020.

g. Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita


Target yang ditetapkan 100% dan diwilayah kerja Puskesmas Sarmi ditemukan
1 kasus pneumonia pada balita dan telah mendapat penanganan sesuai dengan
standar dalam penanganan pneumonia pada balita.

h. Cakupan Penderita Malaria


Target yang diharapkan untuk penanganan kasus malaria adalah 100%, hal yang
dilakukan untuk mendukung kegiatan ini adalah dengan melakukan skrining
malaria pada ibu hamil sebanyak 647 ibu hamil dan tidak ditemukan 10 kasus
malaria pada ibu hamil tersebut.

i. Cakupan Penderita Hepatitis


Target penanganan kasus hepatitis adalah 100% dan tidak ditemukan kasus
hepatitis di wilayah kerja puskesmas Sarmi.

j. Cakupan Penderita ISPA


Jumlah kasus Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) selama kurun waktu 2021
adalah 717 kasus dan telah mendapatkan penanganan 100% sesuai dengan
penatalaksanaan ISPA.

k. Cakupan Penderita Kecacingan


Penanganan kasus kecacingan yang terjadi tahun 2021 adalah 1 kasus, dan
upaya pencegahan yang dilakukan untuk kasus kecacingan adalah dengan
LAKIP Puskesmas Sarmi Tahun 2021
program pemberian obat cacing pada anak usia > 2 tahun dan peserta didik
Sekolah Dasar yang mencapai 98%.

l. Cakupan Penderita Rabies


Penanganan kasus gigitan hewan terduga rabies di tahun 2021 adalah 2 kasus
dan telah dilakukan follow up boster (pemberian Vaksin anti rabies).

B. Meningkatnya Prilaku Hidup Bersih dan Sehat Masyarakat

1. Kasus Gizi Buruk


a.Penemuan Kasus
Dengan target <5 kasus dan capaian 1 kasus yang ditemukan di wilayah kerja Puskesmas
Srmi tepatnya di kelurahan Mararena, telah dilakukan kunjungan lintas sektor baik dari
Pihak Kecamatan, Polsek Sarmi, Koramil Sarmi dan Puskesmas Sarmi dan memberikan
bantuan berupa PMT baik dari Puskesmas Dinas Sosial dengan harapan dapat mendukung
peningkatan kesehatan balita tersebut.

b. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan


Target yang diharapkan 100% dan hasil yang telah dicapai 100%, hal ini didukung oleh
peran aktif dari puskesmas dan lintas sektor kecamatan dalam menangani kasus gizi
buruk yang ditemukan di wilaya kerja Puskesmas Sarmi.

2. Persentase Penurunan Angka Stunting


Target balita stunting <10 kasus dengan capaian 0 kasus, hal ini disebabkan oleh tidak
ditemukannya kasus balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Sarmi.

3. Persentase Rumah Ber PHBS


Dengan target 60 % yang di telah ditentukan dan capaian 4,4%, rendahnya capaian ini di
pengaruhi oleh masih tingginya prilaku masyarakat yang menyimpang dari PHBS, seperti
masih tingginya angka merokok dan ada rumah yang belum memiliki jamban yang sehat,
sehingga prilaku tersebut mempengaruhi capaian kinerja dari PHBS.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) selain merupakan


media pertanggung jawaban, juga berfungsi sebagai sarana Peningkatan Kinerja Instansi
Pemerintah. Sebagai bahan pertanggung jawaban, LAKIP UPTD Puskesmas Mesidah
Kecamatan Mesidah Kabupaten Bener Meriah merupakan sarana intropeksi diri, dan
diharapkan dapat memberikan umpan balik yang sangat diperlukan dalam pengambilan
keputusan serta berguna dalam penyusunan rencana dimasa mendatang.
Puskesmas Sarmi Kecamatan Sarmi Kabupaten Sarmi, sebagaimana tercermin
dalam misinya bertekad dapat melayani dengan sepenuh Hati melalui penguatan pelayanan
berkualitas, merata dan mandiri
Berdasarkan pengukuran, evaluasi dan analisis capaian kinerja yang telah
dilakukan dapat dikatakan bahwa Puskesmas Kecamatan Sarmi Kabupaten Sarmi belum
berhasil dengan total capaian sasaran Secara Umum adalah 61,3% dalam melaksanakan
tugas-tugas pemerintahan dan pelayanan kesehatan yang tercermin dari capaian kinerja
kegiatan dan sasarannya, sedangkan hasil capaian kinerja keuangan (alokasi anggaran dan
realisasi anggaran) sebesar 92,1 %. Secara umum dapat kita lihat ada 3 (tiga) indikator
yang dapat terealisasi dengan sangat baik pada tahun ini sepertiIndeks Kepuasan Layanan
Masyarakat dengan hasil sangat memuaskan yang ditandai dengan hasil capaian 95,5%,
Predikat Akreditasi Puskesmas yang masih leel dasar , serta telah ditanganinya 2 (satu)
kasus gizi buruk diwilayah kerja Puskesmas Sarmi, keberhasilan ini tetntunya tidak
terlepas dari peran aktif dan kerjasama yang berkesinambungan anatara tenaga kesehatan,
masyarakat dan Lintas Sektor dalam memberikan pelayanan sesuai tugas dan kompetensi
yang dimiliki. Namun demikian ada indikator yang belum bisa terealisasi dengan baik
yaitu persentase penurunan angka stunting dari target yang ditetapkan <20, hasil yang
dapat dicapai baru 4,4. Diharapkan kedepannya indikator ini dapat lebih ditingkatkan lagi
dalam penurunan angka stunting, demikian halnya dengan indikator Persentase Rumah Ber
PHBS yang jauh dari harapan dengan capaian 4.4 % dari target yang ditentukan sebesar
60%, hal ini merupakan tugas yang harus diselesaikan dan menjadi PR besar bagi
Puskesmas Sarmi untuk meningkatkan kinerja yang belum tercapai, sehingga dapat
meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan menuju Program Indonesia Sehat.

B. Saran
Namun demikian keberhasilan yang dicapai tidak terlepas dari hambatan-
hambatan yang dijumpai baik internal maupun eksternal. Kondisi ini diantisipasi dengan
cara melakukan evaluasi secara berkala atas kendala/hambatan yang dijumpai sehingga
diketahui penyebab hambatan-hambatan dalam pencapaian kinerja.

LAKIP Puskesmas Sarmi Tahun 2021


Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Puskesmas
Sarmi Kecamatan Sarmi Kabupaten Sarmi Tahun 2021 ini disusun semoga menjadi
pendorong dan pemicu bagi Puskesmas Sarmi Kecamatan Sarmi Kabupaten Sarmi dimasa
yang akan datang untuk menuju terwujudnya pelaksanaan penataan administrasi
perkantoran dan pencapaian kinerja melalui indikator- indikator tersebut diatas secara cepat
dan tepat bagi pegawai dan masyarakat serta pelaksanaan pelayanan kesehatan sesuai
standar yang lebih baik lagi.

Sarmi, 15 Mei 2022


Mengetahui
Kepala Puskesmas Sarmi

dr .Gabriel Gurandi Ginting


Nip.
LAKIP UPTD Puskesmas MesidahTahun 2021

You might also like