You are on page 1of 4

PENANGANAN

PERDARAHAN ANTE
PARTUM
BIDAN RAKTEK No.Dokumen : SPO / BPM /3/ 2022
MANDIRI SOP No. Revisi :-
Tanggal Terbit : 4 Januari 2022

Halaman : 1/3

BIDAN DINA INDRIANA GIMAN PUTRI, Amd.Keb

1.Pengertian Perdarahan Ante-partum adalah pendarahan pervaginam pada


usia kehamilan 20 minggu atau lebih dengan diagnosis banding
seperti solusio plasenta, plasenta previa dan vasa previa.
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
penanganan perdarahan ante-partum

3.Kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28


Tahun 2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan.
4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama.
2. Permenkes No 43 tahun 2019 tentang Puskesmas.
3. Buku saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas
Kesehatan Dasar dan Rujukan.
4.Prosedur A. ALAT dan BAHAN :
1. Stetoskop
2. Tensimeter
3. termometer
4. Doppler
5. Kapas DTT
6. Spekulum vagina
7. SarungTangansteril
8. Rekammedis
9. Alat tulis
B. LANGKAH-LANGKAH :
1. Pasien dipersilahkan masuk ke ruang tindakan/ ruang
1/3
periksa

2. Pemeriksaaan tanda tanda vital dan pemeriksaan lain yg


dibutuhkan .
3. Bidan melakukan inform consent.
4. Melakuan anamnesis :
 Perdarahan per vaginam pada usia 20
minggu/lebih
 Perdarahan spontan tanpa aktivitas atau trauma
padadaerah abdomen.
 Nyeri atau tanpa nyeri akibat kontraksi uterus.
 Beberapa faktor predisposisi :
- Riwayat solusio plasenta.
- Perokok.
- Hipertensi.
- Multiparitas.
5. Melakukan pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan
generalis serta pemeriksaan obstetric, seperti :
 PemeriksaanGeneralis :
- Pemeriksaan Tanda – tanda vital meliputi
kesadaran, suhu, nadi, tekanan darah dan
frekuensi napas
- Pemeriksaan menyeluruh dari kepala hingga kaki
secara cepat
 PemeriksaanObstetri :
- Periksa luar
 Menentukan bagian terbawah janin
- menentukan letak janin ada kelainan atau
tidak dan mengukur DJJ dengan doppler.
- Periksa dalam (inspekulo) :
Menentukan sumber perdarahan, apakah
perdarahan berasal dari dalam ostium uteri atau
hanya perdarahan yang berasal dari servix atau
dinding vagina, serta menentukan jumlah
perdarahannya.
6. Bidan melakukan penegakkan diagnosis dengan
berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
7. Bidan melakukan penatalaksanaan, antara lain :
 Bila didapatkan ada tanda – tanda syok seperti akral
dingin dan pucat, nadi> 100x/menit teraba lemah dan
tekanan darah sistolik< 90 mmhg maka hendaknya
segera dilakukan stabilisasi keadaan umum sebelum
pasien di rujuk kerumah sakit, dengan cara :
- Pemberian oksigen nasal kanul 2 – 3 Liter / menit.
- Lakukan pemasangan infus 2 jalur intravena
dengan menggunakan ringer laktat atau NaCl 0,9%
2/3
dengan dosis loading secepatnya (kecepatan 1 L
dalam 15 – 20 menit), dapat diulang kembali
sampai maksimal 3 L dalam 2 – 3 jam apabila
keadaan pasien tidak membaik.
- Lakukan pemasangan kateter untuk memantau
urine output.
 Bila didapatkan tanda – tanda inpartu seperti cairan
lender bercampur darah dan kontraksi uterus minimal
terjadi 2 kali dalam 10 menit serta kehamilan lebih
dari 37 minggu, lanjutkan dengan tatalaksana
persalinan normal, kecuali pada pasien plasenta
previa dan vasa previa. Jika kehamilan kurang dari 37
minggu sebaiknya pasien dirujukke rumah sakit.
 Bila tidak didapatkan tanda – tanda inpartu pikirkan
perdarahan ante-partum dan segera lakukan
pemasangan infuse intravena lalu kemudian rujuk
pasien kerumah sakit. Pada plasenta previa tidak
disarankan untuk periksa dalam.
 Pasien di rujuk kerumah saki tuntuk penanganan lebih
lanjut

6. Unit terkait Pasien , Dokter Puskesmas (konsultan), RS rujukan dan keluarga


pasien
7. Distribusi

Rekaman Historis

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl Mulai Diberlakukan

3/3
4/3

You might also like