You are on page 1of 4

PENCEGAHAN DAN

PENGENDALIAN INFEKSI
No.Dokumen : SPO / BPM /2/ 2023
BIDAN PRAKTEK SOP No. Revisi :-
MANDIRI Tanggal Terbit : 3 Januari 2023

Halaman : 1/4

BIDAN DINA INDRIANA GIMAN PUTRI, Amd.Keb

a.Pengertian Bagian esensial dari asuhan lengkap yang diberikan kepada klien
untuk melindungi petugas kesehatan itu sendiri.

b.Tujuan Sebagai acuan petugas dalam menerapkan langkah-langkah


untuk Mencegah penularan penyakit secara langsung maupun
tidak langsung dari atau kepada pasien di fasilitas kesehatan.
c.Kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28
Tahun 2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan.
d. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
270 /Menkes/SK/III/2007 tentang Pedoman
Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya.
2. Keputusan Menteri KesehatanRepublik Indonesia
Nomor : 382/Menkes/SK/III/2007 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah
Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya, perlu
dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan
mengenai pencegahan dan pengendalian infeksi di
fasilitas pelayanan kesehatan;

e.Prosedur A. MENJAGA KEBERSIHAN TANGAN


a. Jaga agar kuku jari-jari tangan tetap pendek.
b. Tutup luka di tangan dengan bahan kedap air
c. Selalu bersihkan tangan pada situasi-situasi berikut.
5 momen cuci tangan /hand hygene ( WHO) :
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum tindakan aseptik
3. Setelah terkena cairan tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan di sekitar pasien
d. Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien.
e. Sebelum memegang alat/instrumen invasif, baik ketika
mengenakan sarung tangan maupun tidak.
f. Setelah kontak dengan cairan tubuh atau ekskresi,
membran mukosa, kulit yang tidak intak, atau kasa penutup
luka.
g. Ketika berpindah dari satu bagian tubuh yang terkontaminasi
ke bagian tubuh lain dari pasien yang sama.
h. Setelah kontak dengan permukaan objek yang bersentuhan
dengan pasien (termasuk peralatan medis).
i. Setelah melepas sarung tangan (steril maupun nn-steril)
j. Jika tangan tidak terlihat kotor, gunakan pembersih berbahan
dasar alkohol (alcohol-based handrub). Jika tangan tidak
terlihat kotor namun pembersih yangan berbahan dasar
alkohol tidak tersedia, cucilah tangan dengan sabun dan air
bersih mengalir.
k. Jika tangan terlihat kotor, atu bila terkena darah/cairan tubuh,
atau

B. MENGENAKAN SARUNG TANGAN


a. Gunakan sarung tangan steril atau yang sudah didisinfeksi
tingkat tinggi (DTT) ketika melakukan prosedur bedah,
menolong persalinan, memotong tali pusat, menjahit luka
episiotomi, danmenjahit robekan perineum.
b. Gunakan sarung tangan steril yang panjang (sampai
menutup siku) ketika melakukan manual plasenta atau
kompresi bimanual interna.
c. Gunakan sarung tangan pemeriksa (non steril) untuk
melakukanpemeriksaan vagina, memasasng infus,
memberikan obat injeksi, dan mengambil darah.
d. Gunakan sarung tangan rumah tangga saat :
     Membersihkan alat dan tempat tidur,
     Mengelola bahan yang terkontaminasi, sampah, dan
limbah, Membersihkan darah dan cairan tubuh yang
berceceran

C. MELINDUNGI DIRI DARI DARAH DAN CAIRAN TUBUH


a. Gunakan sarung tangan sesuai petunjuk di atas
b. Tutup semua bagian kulit yang tidak intak/utuh dengan
b ahantahan air
c. Berhati-hati dalam mengelola sampah dan alat/benda
tajam
d. Kenakan apron panjang yang terbuat dari plastik atau
bahan tahan air, serta sepatu boot karet ketika menolong
persalinan
e. Lindungi mata dengan mengenakan kacamata atau
perlengkapan lain.
f. Gunakan masker dan topi atau tutup kepala

D. MEMBUANG SAMPAH TAJAM DENGAN BENAR


a. Siapkan tempat penampungan sampah tajam yang tidak
dapat ditembus oleh jarum
b. Pastikan semua jarum dan spuit digunakan hanya satu
kali
c. Jangan menutup kembali, membengkokkan, ataupun
merusak jarum yang telah digunakan.
d. Langsung buang semua jarum yang telah digunakan ke
tempat penampungan sampah tajam tanpa memberikan
nya ke orang lain
e. Ketika tempat penampungan sudah tiga perempat penuh,
tutup, sumbat, atau plester wadah tersebut dengan rapat
lalu bakar.

E.  MEMBUANG SAMPAH DAN LIMBAH SECARA AMAN


a. Buang plasenta, darah, cairan tubuh, dan benda-benda
yang terkontaminasi ke wadah anti bocor.
b. Kubur atau bakar segera sampah padat yang
terkontaminasi
c. Buang limbah cair ke saluran khusus
d. Cuci tangan, sarung tangan, dan tempat penampungan
setelah membuang sampah atau limbah infeksius

F. MENGELOLA PAKAIAN DAN KAIN YANG


TERKONTAMINASI
a. Petugas yang menangani line harus menggunakan APD
berupa sarung tangan rumah tangga, sepatu tertutup
kedap air, apron dan kacamata pelindung.
b. Kumpulkan dan pisahkan semua pakaian dan kain yang
terkontaminasi darah atau cairan tubuh di kantong plastik
khusus.
c. Jangan pernah menyentuh benda-benda tersebut dengan
tangan secara langsung, bilas darah maupun cairan
tubuh lain dengan air sebelum mencucinya dengan sabun

G.  PEMPROSESAN INSTRUMEN
a. Untuk instrumen yang dipakai ulang, lakukan 3 langkah
pokok, yaitu

1. Dekontaminasi
2. Pencucian dan pembilasan
3. Sterilisasi atau disinfeksi tingkat tinggi (DTT)

6. Unit terkait Ruang periksa, Ruang tindakan


7. Distribusi

Rekaman Historis

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl Mulai Diberlakukan

You might also like