Professional Documents
Culture Documents
PENCEGAHAN KEKERASAN
Topik
3. PENCEGAHAN
1. GENDER 2. KEKERASAN KEKERASAN
4. KETERAMPILAN
MENGENDALIKAN EMOSI 5.PERUNDUNGAN/BULLYING
1. GENDER
TUJUAN
Bila laki-laki berbaju pink, dan Bila laki-laki menjadi perawat dan,
dan perempuan menjadi
perempuan berbaju biru? penambang?
GENDER
Gender adalah:
• Sifat-sifat atau ciri-ciri Jenis kelamin
berbeda yang dilekatkan pada
perempuan dan laki-laki yang Adalah kondisi biologis (kodrati)
dikonstruksikan oleh sebagai laki-laki dan perempuan
masyarakat. yang merupakan pemberian
Tuhan dengan karakteristik dan
• Pandangan masyarakat fungsi khususnya masing-masing.
mengenai apa yang dianggap
pantas menjadi peran, tugas
dan posisi untuk laki-laki dan
perempuan.
Perbedaaan jenis kelamin dan gender
Peran gender muncul dari keyakinan gender, sebuah pernyataan yang diyakini walaupun belum tentu tepat
yang akhirnya menimbulkan diskriminasi.
https://www.youtube.com/watch?v=t2JBPBIFR2Y
Ketidaksetaraan Gender Kesetaraan Gender
Kondisi kesenjangan peran, fungsi, hak dan Kesamaan kondisi bagi laki-laki dan
tanggung jawab antara perempuan dan laki- perempuan untuk memperoleh kesempatan
serta hak-haknya.
laki dalam kehidupan kelompok dan
Agar setiap manusia mampu berperan dan
masyarakat.
berpartisipasi dalam kegiatan politik, hukum,
Bentuk-bentuk ketidaksetaraan gender: Beban ekonomi, sosial budaya, pendidikan, serta
Ganda, Marginalisasi/Peminggiran, kesamaan dalam menikmati hasil
Streotip/Pelabelan, Sub Ordinat, Kekerasan pembangunan.
Kesimpulan dan Refleksi
Dampak
Psikologis/Mental
Sumber: Pedoman Perlindungan Hak Perempuan dan Anak dari Kekerasan Berbasis Gender dalam Bencana, UNFPA tahun 2018
Kesimpulan dan Refleksi
pantat paha
5 Perboden
Jika ada orang yang melakukan perbuatan tersebut: JELASKAN BAHWA ITU
SALAH, MELECEHKAN dan MELANGGAR HUKUM.
Sentuhan Boleh dan Tidak Boleh
Sentuhan Boleh
Sentuhan yang dirasakan nyaman dan aman. Bahkan membuat kita merasa
disayangi.
Contoh: berjabat tangan dengan teman atau guru atau saat orangtua memeluk
dan mencium anaknya saat akan tidur maupun bangun tidur.
Contoh: ketika seseorang menyentuh bagian tubuh kita sementara kita tidak ingin
disentuh pada bagian tersebut. Termasuk ketika orang lain memaksa kita
menyentuh bagian tubuhnya. Selain itu, juga termasuk ketika pelaku meminta kita
untuk tidak memberitahukan ke orang lain atau bahkan dengan ancaman.
Apabila ada yang menyentuh bagian yang tak
boleh disentuh?
Salah satu perubahan yang terjadi pada masa remaja adalah perubahan
pada emosinya.
Kejadian tersebut dapat berasal dari dalam diri maupun dari luar dirinya.
Terkejut Terkesiap, kaget, tidak menduga, tidak siap. Harapan Emosi positif yang muncul saat kita membayangkan
keadaan yang lebih baik di masa mendatang.
Jengkel Hina, jijik, muak, mual, tidak suka, sebal. Terinspirasi Menghargai potensi orang lain dan mendorong kita
memaksimalkan kapasitas dan potensi diri kita juga
untuk melakukan hal yang sama.
Malu Kecil hati, sebal Penasaran Ketika menemukan sesuatu yang baru dan kita
berminat mengeksplorasi hal tersebut. Rasa penasaran
menjadikan kita bersemangat mengeksplorasi dan
belajar untuk memperoleh wawasan baru.
Mengelola Emosi
Mengelola emosi atau regulasi emosi adalah kemampuan untuk mengelola respons
emosional seseorang. Ini termasuk strategi untuk meningkatkan, mempertahankan, atau
menurunkan intensitas, durasi, dan lintasan emosi positif dan negatif.
Jika perundungan terjadi, maka ketiga pihak pasti merasakan dampaknya dan
harus mendapatkan penanganan, baik secara fisik maupun psikologis.
Kasus-kasus Perundungan
Di Sekolah:
Terdapat remaja perempuan yang memegang pembalut, lalu di bully oleh kelompok
tertentu dengan perkataan “ih kamu sudah mens ya? ih kamu lagi Merah ya”. Hal ini
kerap terjadi di lingkungan sekolah pada siswi yang sedang menstruasi.
Di Lingkungan Masyarakat:
Terdapat kelompok remaja yang membully, salah satu remaja yang tidak mau
merokok dan nongkrong-nongkrong, dengan pernyataan “ih cupu, ga mau
merokok”, dan ada beberapa remaja yang juga kebingungan ingin bergabung di
kelompok yang membully, dan ada juga yang ingin membela korban untuk
mendukung.
Edukasi perlu dilakukan, agar hal tsb tidak selalu terjadi di lingkungan masyarakat
dan pendukung tidak ragu utk mendukung korban.
Perbedaan bercanda, kejadian satu kali, konflik dan perundungan
Jenis Perundungan
1. Menceritakan kepada orang dewasa yang dapat dipercaya. Menceritakan pada orang
tua maupun guru yang memiliki otoritas untuk menindaklanjuti perilaku perundungan.
2. Abaikan dan jauhi pelaku perundungan. Pelaku akan merasa senang apabila
mendapatkan reaksi seperti yang dia inginkan.
3. Tingkatkan keberanian dan rasa percaya diri. Tunjukkan pada lingkungan sekitar bahwa
Anda bukan orang yang lemah dan mudah untuk ditindas.
4. Bicara pada pelaku perundungan. Tunjukkan bahwa apa yang dilakukan pelaku bukan
hal yang baik dan bahkan berbahaya.
5. Simpan semua bukti perundungan yang bisa dilaporkan kepada seseorang yang dekat
dan bisa dipercaya seperti guru, orang tua, ataupun polisi
6. Bantu teman yang menjadi korban perundungan. Jika menyaksikan
perilaku perundungan, jangan diam saja dan cobalah untuk memberi dukungan pada
korban.
7. Tingkatkan sosial skill terutama kesadaran diri, empati, keterampilan menyelesaikan
masalah dan keterampilan interpersonal
Kesimpulan dan Refleksi