You are on page 1of 51

GENDER DAN

PENCEGAHAN KEKERASAN
Topik

3. PENCEGAHAN
1. GENDER 2. KEKERASAN KEKERASAN

4. KETERAMPILAN
MENGENDALIKAN EMOSI 5.PERUNDUNGAN/BULLYING
1. GENDER
TUJUAN

1. Remaja memahami perbedaan gender dan


jenis kelamin

2. Remaja memahami gender dalam penerapan


kesehatan reproduksi pada remaja
Pemutaran iklan kecap ABC (Titi dan Tian)
https://www.youtube.com/watch?v=mOrRdC1KyxY
PERMAINAN

- Mari kumpulkan barang disekitar kita tersebut → misal pulpen, topi,


tumbler, sepatu, lipstik, sisir dll
- Peserta untuk memilih barang yang telah dikumpulkan
- Peserta menjawab “mengapa memilih barang/foto tersebut?”
- Bisa / tidak barang tersebut digunakan oleh laki-laki dan perempuan?

MUG SEPATU PULPEN KAOS PINK TOPI


Setiap barang / warna tidak bergender dan menjelaskan gender adalah
kontruksi dari masyarakat
BAGAIMANA PENDAPATMU?

Bila laki-laki berbaju pink, dan Bila laki-laki menjadi perawat dan,
dan perempuan menjadi
perempuan berbaju biru? penambang?
GENDER

Gender adalah:
• Sifat-sifat atau ciri-ciri Jenis kelamin
berbeda yang dilekatkan pada
perempuan dan laki-laki yang Adalah kondisi biologis (kodrati)
dikonstruksikan oleh sebagai laki-laki dan perempuan
masyarakat. yang merupakan pemberian
Tuhan dengan karakteristik dan
• Pandangan masyarakat fungsi khususnya masing-masing.
mengenai apa yang dianggap
pantas menjadi peran, tugas
dan posisi untuk laki-laki dan
perempuan.
Perbedaaan jenis kelamin dan gender

Jenis Kelamin Gender


Dapat berubah (Peran gender berubah dari waktu ke
Tidak dapat berubah
waktu)
Tidak dapat dipertukarkan Dapat dipertukarkan
Berlaku sepanjang masa Tergantung situasi dan kondisi
Tergantung budaya (Masing-masing Budaya memiliki
Berlaku dimana saja sikap yang berbeda tentang peran dan kesetaraan
gender)
Ditentukan oleh Tuhan atau kodrat Bukan kodrat tapi konstruksi masyarakat
Contoh:
• Hanya perempuan yang memiliki vagina Contoh:
• Hanya perempuan yang memiliki rahim • Perempuan hanya tinggal di rumah dan mengurus
• Hanya perempuan yang memiliki indung telur anak (seharusnya laki-laki juga dapat tinggal di
• Hanya perempuan yang bisa melahirkan, rumah dan mengurus anak seperti halnya
menyusui perempuan)
• Hanya laki laki yang memiliki penis • Salah satu jenis pekerjaan bagi laki laki adalah supir
• Hanya laki-laki yang memiliki jakun taksi (tetapi perempuan bisa juga mengemudikan
• Hanya laki-laki yang memproduksi sperma taksi sebaik yang dilakukan oleh laki-laki)
• Presiden bisa perempuan dan laki-laki
Keyakinan Gender dan Bentuk Diskriminasi

Peran gender muncul dari keyakinan gender, sebuah pernyataan yang diyakini walaupun belum tentu tepat
yang akhirnya menimbulkan diskriminasi.

Keyakinan Gender Bentuk Diskriminasi


Tidak akan bisa tegas sehingga tidak
Perempuan lembut, keibuan dan
pantas menjadi manager atau
emosional
pimpinan
Laki-laki tidak boleh menangis
Laki-laki pemberani dan tidak cengeng
walaupun dalam keadaan sedih
Perempuan walaupun bekerja tetap
Perempuan pekerjaan utamanya di rumah, harus mengerjakan pekerjaan rumah
kalau bekerja di luar rumah hanya dan mengasuh anak.
membantu suami atau mencari tambahan Laki laki bila bekerja tidak perlu
saja membantu pekerjaan perempuan di
rumah
Pendidikan anak laki-laki perlu lebih
Pendidikan perempuan biar setinggi
diutamakan dibandingkan anak
apapun akhirnya ke dapur juga
perempuan
Pemutaran Video Imposible Dream Gender

https://www.youtube.com/watch?v=t2JBPBIFR2Y
Ketidaksetaraan Gender Kesetaraan Gender

Kondisi kesenjangan peran, fungsi, hak dan Kesamaan kondisi bagi laki-laki dan
tanggung jawab antara perempuan dan laki- perempuan untuk memperoleh kesempatan
serta hak-haknya.
laki dalam kehidupan kelompok dan
Agar setiap manusia mampu berperan dan
masyarakat.
berpartisipasi dalam kegiatan politik, hukum,
Bentuk-bentuk ketidaksetaraan gender: Beban ekonomi, sosial budaya, pendidikan, serta
Ganda, Marginalisasi/Peminggiran, kesamaan dalam menikmati hasil
Streotip/Pelabelan, Sub Ordinat, Kekerasan pembangunan.
Kesimpulan dan Refleksi

· Ketidaksetaraan gender sama hal nya dengan


kesenjangan peran, fungsi, hak dan tanggung jawab
antara perempuan dan laki-laki dalam kehidupan
keluarga, kelompok dan masyarakat.

· Memahami kesetaraan gender dapat membuat laki-


laki dan perempuan saling berbagi peran, saling
mendukung, menghargai dan memiliki kesempatan
yang sama.
2. KEKERASAN
TUJUAN

1. Remaja memahami mengenai pengertian


kekerasan

2. Remaja memahami jenis-jenis kekerasan

3. Remaja memahami kekerasan berbasis


gender
KEKERASAN
Jenis-jenis Kekerasan

Pengertian Kekerasan Kekerasan Fisik

Kekerasan adalah tindakan yang Kekerasan Psikis


dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang yang Kekerasan Seksual
menimbulkan kemungkinan
cedera fisik maupun psikologis Penelantaran
kepada diri sendiri, orang lain
ataupun kelompok tertentu dan Eksploitasi
dilakukan dengan sengaja.
Perdagangan
orang/trafficking
Kekerasan berbasis gender adalah:

Kekerasan berbasis gender yaitu istilah yang digunakan untuk


berbagai macam bentuk penerapan ketidaksetaraan gender
yang akibatnya dapat merugikan, membahayakan atau
menyebabkan penderitaan pada seseorang.

Kekerasan berbasis gender yaitu berupa berbagai tindakan


yang membahayakan fisik, seksual dan psikologi yang dilakukan
dengan paksaan berdasarkan perbedaan gender antara laki-laki
dan perempuan.
Bentuk Kekerasan Berbasis
Kekerasan Fisik
Gender
Memukul, menampar, menendang,
meninju,menggigit/melukai/menggun
akan barang atau senjata untuk
menyakiti dll; atau hal-hal lain yang
Kekerasan seksual menyebabkan luka fisik karena suatu
Perkosaan, penganiayaan seksual, pemaksaan.
Kekerasan Ekonomi
eksploitasi seksual dan pemaksaan
prostitusi. Penelantaran ekonomi,
pemiskinan, tidak memberikan
Kekerasan Psikologi
nafkah

Bentuk ucapan-ucapan atau


perilaku yang merendahkan,
mempermalukan, menghina Praktik Sosial/ Budaya
di depan umum maupun yang membahayakan
ranah privat; seperti pemotongan perlukaan
genitalia perempuan,
perkawinan paksa, janji kawin
perkawinan anak
(Inter-agency Working Group on
Reproductive Health in Crises (2010)
Dampak Kekerasan Berbasis Gender

Dampak
Psikologis/Mental

Dampak Fisik Dampak Sosial, Budaya


dan Ekonomi

Sumber: Pedoman Perlindungan Hak Perempuan dan Anak dari Kekerasan Berbasis Gender dalam Bencana, UNFPA tahun 2018
Kesimpulan dan Refleksi

· Ketidaksetaraan gender sama hal nya dengan


kesenjangan peran, fungsi, hak dan tanggung jawab
antara perempuan dan laki-laki dalam kehidupan
keluarga, kelompok dan masyarakat.

· Memahami kesetaraan gender dapat membuat laki-laki


dan perempuan saling berbagi peran, saling
mendukung, menghargai dan memiliki kesempatan
yang sama.
3. PENCEGAHAN KEKERASAN
TUJUAN

Remaja memahami cara untuk mencegah


kekerasan
Bagian tubuh mana yang tidak boleh disentuh?

pantat paha

mulut dada kelamin

5 Perboden

Jika ada orang yang melakukan perbuatan tersebut: JELASKAN BAHWA ITU
SALAH, MELECEHKAN dan MELANGGAR HUKUM.
Sentuhan Boleh dan Tidak Boleh
Sentuhan Boleh
Sentuhan yang dirasakan nyaman dan aman. Bahkan membuat kita merasa
disayangi.

Contoh: berjabat tangan dengan teman atau guru atau saat orangtua memeluk
dan mencium anaknya saat akan tidur maupun bangun tidur.

Sentuhan Tidak Boleh


• Sentuhan yang membuat merasa tidak nyaman, merasa kotor, takut, khawatir,
bingung, marah, bersalah dan menimbulkan perasaan negatif lainnya.
• Sentuhan yang membuat kita merasa terluka secara fisik maupun perasaan.

Contoh: ketika seseorang menyentuh bagian tubuh kita sementara kita tidak ingin
disentuh pada bagian tersebut. Termasuk ketika orang lain memaksa kita
menyentuh bagian tubuhnya. Selain itu, juga termasuk ketika pelaku meminta kita
untuk tidak memberitahukan ke orang lain atau bahkan dengan ancaman.
Apabila ada yang menyentuh bagian yang tak
boleh disentuh?

TERIAK LARI LAPOR

Jika ada orang yang menyentuh bagian tubuh pribadi anak,


ajari anak agar berani dan percaya diri untuk melakukan TERLAPOR
menolak (teriak), lari dan lapor (mencari bantuan).
UU N0.12 TAHUN 2022
Tentang TPKS
(Tindak Pidana Kekerasan Seksual)

Pasal 75, 76, 77


terkait memberikan
pelayanan kekerasan
seksual kepada korban
terutama pada anak usia
sekolah dan remaja
Prinsip yang perlu ditanamkan kepada Remaja
Jika kamu mendapatkan kekerasan/bullying/perundungan, kamu dapat
meminta pertolongan kepada:

1. Orang yang dapat kamu percaya (Guru,


Orangtua/Wali)
2. Layanan Kesehatan (Puskesmas PKPR)
3. Institusi tertentu dimana kamu berada (Misalnya
Kepada Petugas Panti, Lapas)
4. Layanan Bantuan Hukum
Kesimpulan dan Refleksi

• Remaja harus belajar mengenali kekerasan yang


terjadi disekitarnya

• Mengatakan tidak dengan tegas, bila mengalami


kekerasan

• Mampu mencari pertolongan bila mengalami


kekerasan
4. KETERAMPILAN MENGENDALIKAN EMOSI
TUJUAN

1. Remaja memahami macam macam emosi

2. Remaja memahami bagaimana mengelola emosi


KETERAMPILAN MENGENDALIKAN EMOSI

Salah satu perubahan yang terjadi pada masa remaja adalah perubahan
pada emosinya.

Emosi adalah dorongan untuk bertindak dan bereaksi terhadap kejadian


yang dialami seseorang.

Kejadian tersebut dapat berasal dari dalam diri maupun dari luar dirinya.

Memahami mengenai emosi akan membantu untuk dapat


mengidentifikasi emosi yang sedang dirasakan, sehingga dapat
mengelolanya dengan baik, mengekspresikannya dengan tepat dan
menunjukkan perilaku dan komunikasi yang efektif.
Emosi ada yang negatif dan positif.

Emosi positif akan mendorong kita untuk bergerak dan


termotivasi

Emosi negatif akan mendorong kita untuk terdiam atau


malah bisa membuat ingin menyakiti orang lain
Macam-macam Emosi antara lain adalah:
Emosi negatif Emosi positif
Amarah Beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal Cinta Penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati,
hati. rasa dekat, hormat dan kemesraan.
Kesedihan Pedih, sedih, muram, suram, melankolis, Kenikmatan Bahagia, gembira, riang, puas, senang, terhibur, bangga.
mengasihani diri, putus asa.
Rasa takut Cemas, gugup, khawatir, waswas, perasaan Tenang Kita merasa tenang dan damai ketika berada dalam
takut, waspada, tidak tenang, ngeri. keadaan yang stabil.

Terkejut Terkesiap, kaget, tidak menduga, tidak siap. Harapan Emosi positif yang muncul saat kita membayangkan
keadaan yang lebih baik di masa mendatang.

Jengkel Hina, jijik, muak, mual, tidak suka, sebal. Terinspirasi Menghargai potensi orang lain dan mendorong kita
memaksimalkan kapasitas dan potensi diri kita juga
untuk melakukan hal yang sama.
Malu Kecil hati, sebal Penasaran Ketika menemukan sesuatu yang baru dan kita
berminat mengeksplorasi hal tersebut. Rasa penasaran
menjadikan kita bersemangat mengeksplorasi dan
belajar untuk memperoleh wawasan baru.
Mengelola Emosi

Mengelola emosi atau regulasi emosi adalah kemampuan untuk mengelola respons
emosional seseorang. Ini termasuk strategi untuk meningkatkan, mempertahankan, atau
menurunkan intensitas, durasi, dan lintasan emosi positif dan negatif.

Beberapa Tips untuk membantu mengelola − Relaksasi dengan meditasi atau


emosi zikir
− Jika menghadapi ancaman
− Kenali emosi yang sedang dialami.
pertimbangkan Fight or Flight
− Diam sejenak dan jangan bicara atau
(fight/Hadapi dan atasi jika
melakukan sesuatu.
ancaman itu ringan dan
− Bisikkan ke dalam diri sendiri, tindakan apa
flight/menghindar dari ancaman
yang tepat untuk menunjukkan emosi yang
atau orang-orang yang membuat
dirasakan.
emosi)
− Aturlah nafas dan rasakan gejolak yang
− Salurkan hobby bakat dan minat.
dirasakan oleh tubuh.
− Dan lain-lain.
Teknik menjaga kestabilan emosi dengan melakukan Butterfly Hug

Mari kita mencobanya bersama:


Pemutaran Video Cara Butterfly Hug
https://www.youtube.com/watch?v=iGGJr
qscvtU
Kesimpulan dan Refleksi

• Keterampilan mengendalikan emosi merupakan hal


yang penting dalam fase seorang remaja.

• Berlatih mengidentifikasi emosi yang dirasakan akan


membantu untuk mengelola emosi dengan baik,
mengekspresikannya dengan tepat dan menunjukkan
perilaku komunikasi yang efektif.
5.PERUNDUNGAN/BULLYING
TUJUAN
1. Remaja memahami mengenai perundungan (bullying)

2. Remaja memahami jenis-jenis perundungan (bullying) dan


penyebab perundungan (bullying)

3. Remaja memahami dampak perundungan (bullying)

4. Remaja memahami pencegahan perundungan

5. Remaja memahami hal yang dilakukan bila mengalami


perundungan
PERUNDUNGAN/BULLYING

Perundungan adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan yang


dilakukan dengan sengaja oleh satu atau sekelompok orang yang lebih kuat
atau berkuasa terhadap orang lain, bertujuan untuk menyakiti dan dilakukan
secara terus menerus.

Ada 3 pihak yang terkait dalam kejadian perundungan, yaitu:


1. Korban
2. Pelaku
3. Saksi (bystander)
4. Pendukung Remaja (orang terdekat di lokasi)

Jika perundungan terjadi, maka ketiga pihak pasti merasakan dampaknya dan
harus mendapatkan penanganan, baik secara fisik maupun psikologis.
Kasus-kasus Perundungan

Di Sekolah:
Terdapat remaja perempuan yang memegang pembalut, lalu di bully oleh kelompok
tertentu dengan perkataan “ih kamu sudah mens ya? ih kamu lagi Merah ya”. Hal ini
kerap terjadi di lingkungan sekolah pada siswi yang sedang menstruasi.

Di Lingkungan Masyarakat:
Terdapat kelompok remaja yang membully, salah satu remaja yang tidak mau
merokok dan nongkrong-nongkrong, dengan pernyataan “ih cupu, ga mau
merokok”, dan ada beberapa remaja yang juga kebingungan ingin bergabung di
kelompok yang membully, dan ada juga yang ingin membela korban untuk
mendukung.

Edukasi perlu dilakukan, agar hal tsb tidak selalu terjadi di lingkungan masyarakat
dan pendukung tidak ragu utk mendukung korban.
Perbedaan bercanda, kejadian satu kali, konflik dan perundungan
Jenis Perundungan

Tindakan Perundungan dapat


1. FISIK: Mendorong, menendang, terjadi di:
memukul, dll 1. Rumah / Panti
2. VERBAL: Ejekan, hinaan, fitnah, dll 2. Sekolah / Madrasah / Pesantren
3. Lingkungan sekitar (tempat anak
3. RELASIONAL/EMOSIONAL: Langsung
menyerang korban pada tingkat emosional, beraktifitas)
misalnya tawa mengejek, helaan nafas, dll 4. Internet
4. Siber/Cyber Bahaya Perundungan
Cyberbullying (Perundungan dunia maya) Perundungan mempunyai dampak yang
ialah bullying/perundungan dengan sangat merugikan, bagi korban ataupun
menggunakan teknologi digital. pelaku.
Hal ini dapat terjadi di media sosial,
Pada korban bisa menyebabkan rasa trauma,
platform, chatting, platform bermain game,
menimbulkan efek negatif pada kejiwaan
dan ponsel.
korban, ada pula yang berujung pada
terenggutnya nyawa korban.
Dampak buruk Perundungan (Bullying) pada
korban, pelaku dan saksi:

Dampak buruk yang terjadi pada Korban:

· Merasa tidak nyaman berada di lingkungan tempat


dia dirundung/bully.
· Penurunan prestasi akademik.
· Menjadi lebih tertutup dan menghindari orang lain
termasuk teman-temannya.
· Rentan mengalami serangan panik (panic attack),
depresi dan kehilangan kepercayaan diri yang dapat
mengakibatkan gangguan psikologis lainnya.
· Gangguan kesehatan, salah satunya mempengaruhi
kesehatan fisik.
· Rasa cemas berlebihan dalam jangka panjang.
· Memicu rasa ingin balas dendam dan/atau bunuh
diri.
Dampak buruk yang terjadi pada
Pelaku:

Pelaku memiliki kecenderungan untuk


melakukan kekerasan lainnya, seperti
perkelahian di sekolah, aksi kriminalitas
seperti vandalism, dan putus sekolah.
Penurunan prestasi akademis.
Dampak buruk yang terjadi pada Saksi:

· Gangguan kesehatan, seperti depresi dan


kecemasan berlebihan

· Penyesalan berkepanjangan karena tidak


membantu korban perundungan

· Rasa ingin ikut melakukan perundungan

· Sulit mengambil keputusan


Kontak Aduan / Bantuan :

1. Kemensos: command center 021171 semua


permasalahan sosial termasuk layanan anak
2. Kemenhukham: Penyuluhan Hukum di
bphn.go.id/layanan/bantuan-hukum
3. Keminfo: aduankonten@mail.kominfo.go.id (
cyber crime)
4. KPPPA: SAPA 129 (untuk semua permasalahan
anak)
5. KPAI: www.KPAI.go.id layanan pengaduan online
Mencegah Perundungan/ bullying

1. Tingkatkan pendidikan 2. Tingkatkan toleransi dan saling menghargai.


keterampilan hidup sehat
terutama, empati, Menerima perbedaan dan tidak merasa lebih
kemampuan untuk tinggi atau lebih baik dibandingkan orang lain.
memecahkan masalah dan
keterampilan Demikian juga sebaliknya, tidak merasa lebih
mengembangkan hubungan rendah atau buruk dibanding orang lain sehingga
interpersonal. membiarkan ketika orang lain berperilaku
merendahkan.
Hal-hal yang dapat dilakukan oleh remaja terkait perundungan, yaitu:

1. Menceritakan kepada orang dewasa yang dapat dipercaya. Menceritakan pada orang
tua maupun guru yang memiliki otoritas untuk menindaklanjuti perilaku perundungan.
2. Abaikan dan jauhi pelaku perundungan. Pelaku akan merasa senang apabila
mendapatkan reaksi seperti yang dia inginkan.
3. Tingkatkan keberanian dan rasa percaya diri. Tunjukkan pada lingkungan sekitar bahwa
Anda bukan orang yang lemah dan mudah untuk ditindas.
4. Bicara pada pelaku perundungan. Tunjukkan bahwa apa yang dilakukan pelaku bukan
hal yang baik dan bahkan berbahaya.
5. Simpan semua bukti perundungan yang bisa dilaporkan kepada seseorang yang dekat
dan bisa dipercaya seperti guru, orang tua, ataupun polisi
6. Bantu teman yang menjadi korban perundungan. Jika menyaksikan
perilaku perundungan, jangan diam saja dan cobalah untuk memberi dukungan pada
korban.
7. Tingkatkan sosial skill terutama kesadaran diri, empati, keterampilan menyelesaikan
masalah dan keterampilan interpersonal
Kesimpulan dan Refleksi

• Terkadang, tanpa disadari, kekerasan dan perundungan


dekat sekali dengan kehidupan kita.

• Kekerasan dan perundungan dapat memberikan


dampak baik secara fisik maupun psikis.

• Tugas kita bersama untuk berusaha menghilangkan


kekerasan dan perundungan dalam segala bentuk

You might also like