You are on page 1of 5

TUGAS 3 MKDU 4221 PAI

8
NAMA : RARAS HADIAN
NIM : 857436813

1. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “Budaya” paling tidak mengandung empat arti:
1) pikiran, 2) adat istiadat, 3) sesuatu mengenai kebudayaan yang sudah berkembang
(beradab atau maju), 4) sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan sehingga sukar diubah. Pada
poin keempat dalam kamus tersebut diberi catatan makna tersebut bukanlah bahasa baku
melainkan bahasa percakapan.

Sementara kata akademik yang berasal dari kata akademi dalam kamus tersebut diberi
beberapa arti: 1) lembaga pendidikan tinggi, kurang lebih tiga tahun lamanya yang mendidik
tenaga profesional, 2) perkumpulan orang terkenal yang dianggap arif bijaksana untuk
memajukan ilmu, kesusastraan, atau bahasa. Sementara etos mengandung arti “pandangan
hidup yang khas dan suatu golongan sosial”. Sehingga etos kerja berarti “semangat kerja
yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok”.

Dari pengertian kebahasaan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan
budaya akademik adalah suatu kebiasaan yang berhubungan dengan dunia akademis yaitu
dunia keilmuan.

2. Penghargaan Al-Quran terhadap orang-orang yang berilmu di antaranya:


1. Wahyu Al-Quran yang turun pada masa awal mendorong manusia untuk memperoleh
ilmu pengetahuan.
Dalam ayat-ayat yang pertama kali turun Al-‘Alaq/96: 1-5 tergambar dengan jelas
kenapa kitab suci Al-Quran memberi perhatian yang sangat serius kepada perkembangan
ilmu pengetahuan. Sehingga Allah SWT menurunkan petunjuk pertama kali adalah
terkait dengan salah satu cara untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang dalam redaksi
ayat tersebut menggunakan redaksi “iqra”.
2. Tugas manusia sebagai khalifah Allah di bumi akan sukses kalau memiliki ilmu
pengetahuan.
Allah SWT menganugerahkan kepada manusia potensi untuk dapat mengetahui dan
memahami segala sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupannya. Dengan kemampuan
untuk memahami dan mengetahui itulah sumber dan cara mendapatkan ilmu
pengetahuan, menjadikan manusia memiliki kelebihan dibandingkan dengan malaikat.
3. Muslim yang baik tidak pernah berhenti untuk menambah ilmu.
Memohon kepada Allah SWT agar ditambahkan ilmu pengetahuan adalah bagian dari
kebutuhan hidup. Islam mengajarkan menuntut ilmu adalah salah satu bentuk ibadah
yang bernilai tinggi dan harus dilakukan oleh setiap muslim sepanjang hidupnya. Maka
kalau pada masa modern dikenal istilah pendidikan seumur hidup (long live education),
maka Islam sejak awal menekankan kepada umatnya untuk terus menambah ilmu
pengetahuan.
4. Orang yang berilmu akan dimuliakan oleh Allah SWT.
Hal ini diisyaratkan dalam surat Al-Mujaadilah/58: 11.
۟ ۟ ۟ ٓ
‫ح ٱهَّلل ُ لَ ُك ْم ۖ َوِإ َذا‬ ِ ِ‫ٰيََأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓوا ِإ َذا قِي َل لَ ُك ْم تَفَ َّسحُوا فِى ْٱل َم ٰ َجل‬
ِ ‫س فَٱ ْف َسحُوا يَ ْف َس‬
TUGAS 3 MKDU 4221 PAI
8
NAMA : RARAS HADIAN
NIM : 857436813

۟ ُ‫وا ِمن ُك ْم َوٱلَّ ِذينَ ُأوت‬


ٍ ‫وا ْٱل ِع ْل َم َد َر ٰ َج‬
َ‫ت ۚ َوٱهَّلل ُ بِ َما تَ ْع َملُون‬ ۟ ُ‫وا يَرْ فَع ٱهَّلل ُ ٱلَّ ِذينَ َءامن‬
۟ ‫وا فَٱن ُش ُز‬
۟ ‫يل ٱن ُش ُز‬
َ ِ‫ق‬
َ ِ
‫خَ بِي ٌر‬
Artinya : “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah
dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Dari ayat di atas jelas bahwa kemuliaan dan kesuksesan hidup hanya milik orang yang
berilmu dan beriman. Orang yang beriman tetapi tidak memiliki ilmu pengetahuan maka
tidak akan memperoleh kemuliaan di sisi Allah SWT. sebaliknya bagi orang yang hanya
berilmu saja tanpa disertai iman maka juga tidak akan membawa manfaat bagi
kehidupan khususnya di akhirat kelak.

3. Dalam Al-Quran ditemukan sekian ayat yang dapat memberi petunjuk agar kita dapat
meningkatkan etos kerja, di antaranya adalah:
Pertama, manajemen waktu; seorang muslim dituntut untuk dapat mempergunakan waktu
seefektif mungkin untuk dapat diisi dengan segala bentuk aktivitas yang baik, terlebih
apabila sedang mengerjakan satu pekerjaan. Berkali-kali kita temukan ayat yang berisi
sumpah Allah SWT dengan menggunakan waktu seperti, wal ‘ashri, wadh-dhuha, wal-laili,
wannahari. Hal ini mengandung pesan bahwa setiap orang yang ingin sukses harus dapat
mempergunakan waktu sebaik mungkin. Karena waktu adalah modal terbaik.
Kedua, bekerja sesuai bidang dan kompetensinya. Etos kerja seseorang akan berlipat apabila
pekerjaan yang dia lakukan memang pekerjaan yang sesuai dengan bidang dan
kompetensinya. Apabila seseorang melakukan peredaan yang bukan bidangnya, apalagi
kalau tidak memiliki kompetensi jangan harap akan dapat memperoleh hasil yang maksimal,
yang ada justru kegagalan.
Hal yang tidak kalah pentingnya dalam peningkatan etos kerja ini, seorang muslim harus
tetap mengikuti petunjuk Allah SWT dalam bekerja. Beberapa hal yang harus diperhatikan
adalah sebagai berikut.
a. Pekerjaan yang dilakukan tidak boleh menjadikan lupa kepada Allah; Sekeras apapun
orang bekerja setinggi apapun etos kerja yang dimiliki maka tidak boleh menjadikan
lupa kepada Allah SWT.
b. Etos kerja yang tinggi tidak boleh melupakan Shalat dan zakat; ibadah Shalat adalah
bagian dari teknis dan mekanisme yang diciptakan oleh Allah SWT agar manusia
tetap dapat memelihara komunikasi dengan Allah SWT. Maka sesibuk apapun
seseorang kalau ingin hidupnya diberkahi dan bahagia maka harus tetap memelihara
Shalatnya. Dan setelah memperoleh hasil dari pekerjaannya dituntut untuk
memberikan hak-hak saudaranya yang kurang beruntung (fakir miskin) dengan
membayar zakat.
TUGAS 3 MKDU 4221 PAI
8
NAMA : RARAS HADIAN
NIM : 857436813

4. Islam sangat menekankan supaya manusia bersikap jujur. Di antara ayat-ayat yang
memerintahkan supaya bersikap jujur di antaranya sebagai berikut.
1. Surat Al-Ahzab/33: 70.
۟ ُ‫وا ٱهَّلل َ َوقُول‬
‫وا قَوْ اًل َس ِديدًا‬ ۟ ُ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامن‬
۟ ُ‫وا ٱتَّق‬
َ
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan
katakanlah perkataan yang benar,”

Yang dipanggil dalam ayat tersebut adalah orang yang beriman., hal ini berarti salah satu
prasyarat orang-orang yang kokoh imannya adalah selalu berkata benar dan jujur dan ini
menjadi prasyarat di mana untuk memiliki sikap terbuka. Seseorang tidak mungkin akan
dapat memiliki sikap terbuka apabila belum dapat bersikap jujur terhadap dirinya sendiri.
Sikap terbuka yang dimiliki seseorang akan menjadikan hidupnya merasa nyaman,
karena tidak ada yang perlu ditutupi, sehingga etos kerja dan kinerjanya akan menjadi
maksimal.
2. Surat At-Taubah/9: 119.
۟ ُ‫وا ٱهَّلل َ َو ُكون‬
َّ ٰ ‫وا َم َع ٱل‬
َ‫ص ِدقِين‬ ۟ ُ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامن‬
۟ ُ‫وا ٱتَّق‬
َ
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah
kamu bersama orang-orang yang benar.”

Ayat ini memberi petunjuk bagaimana cara menjadi orang yang selalu bersikap jujur dan
terbuka yaitu dengan cara bergabung dengan lingkungan yang kondusif yang dapat
memberi pengaruh dan dampak positif bagi kepribadiannya. Hal ini juga menjadi isyarat
bahwa lingkungan yang tidak baik akan berpengaruh bagi kepribadian seseorang.
Seseorang yang bergaul dengan orang-orang yang tidak jujur dan tidak terbuka maka
cepat atau lambat orang tersebut juga akan terpengaruh. Sebaliknya kalau kawan-kawan
dekatnya adalah dengan orang-orang yang jujur dan terbuka maka akan berpengaruh
positif bagi kepribadiannya. Redaksi yang digunakan ayat tersebut adalah maka yang
berarti bersama.

5. Ilustrasi: dalam sebuah riwayat yang sahih dikisahkan bahwa Seorang sahabat yang
bernama Abu Darda al-Anshari, selalu puasa di siang ban dan selalu Shalat malam semalam
suntuk sehingga keluarganya kurang mendapat perhatian. Melihat hal tersebut saudara
angkatnya yaitu sahabat Salman al-Farisi datang mengingatkan bahwa tindakan tersebut
keliru. Yang benar adalah bahwa badan kita punya hak untuk diistirahatkan, keluarga kita
punya hak untuk diperhatikan, masing-masing harus seimbang ditunaikan haknya. Itulah
salah satu makna adil dalam Islam
Bersikap adil yang dibicarakan Al-Quran, khususnya dan Islam pada umumnya mengandung
berbagai spektrum makna, tidak hanya pada proses penetapan hukum atau terhadap pihak
yang berselisih melainkan menyangkut segala aspek kehidupan beragama. Di antaranya
adalah:
TUGAS 3 MKDU 4221 PAI
8
NAMA : RARAS HADIAN
NIM : 857436813

Pertama, Adil dalam aspek Aqidah; Untuk menelusuri makna adil dalam Aqidah ini dapat
digunakan antonim dari keadilan yaitu kezaliman.
Kedua, dalam aspek syari’ah khususnya yang berkaitan dengan muamalah Al-Quran
menekankan perlunya manusia berlaku adil.
Ketiga, dalam aspek akhlak keadilan dituntut bukan hanya kepada orang lain namun juga
kepada diri sendiri.
TUGAS 3 MKDU 4221 PAI
8
NAMA : RARAS HADIAN
NIM : 857436813

Sumber Referensi :
Materi pokok pendidikan agama islam; 1 – 9/MKDU4221/3SKS/Ali Nurdin, Syaiful Mikdar,
Wawan Suharmawan.
Referensi: https://tafsirweb.com/10765-quran-surat-al-mujadilah-ayat-11.html

Referensi: https://tafsirweb.com/7682-quran-surat-al-ahzab-ayat-70.html

Referensi: https://tafsirweb.com/3135-quran-surat-at-taubah-ayat-119.html

You might also like