You are on page 1of 117
fe ‘IREKTORATJENDERAL PERLINDUNGAN KONSUMEX DANTERTIB NAGA ‘Stacie sae es |KEPTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TERTIB NAGA NOMOR 121 TAHUN 2520 ‘TeNTANG SSYARAT’TEKNIS METER ARUS BALAN BAKAR MINVAK DAN PRODUK TERKAIT, [POMPA UKUR EAHAN BAKAR MINYAK [DAN FOMPA UKUR ELPUI (QUID PETROLEUMGAS, DIREKTUR JENDERAL PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TERTIB NIAGA, Menimbang Mengingat bbahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 67 Tahun 2018 tentang Alat- ‘lat Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya yang Wajib Ditera dan itera Ulang, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan ‘Tertib Niaga tentang Syarat Teknis Meter Arus Bahan Bakar Minyak dan Produk Terkait, Pompa Ukur Bahan Bakar Minyak, dan Pompa Ukur Elpii (fed Rerlaum Gas; 1, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 1981 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia Nomar 3193}; 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang be Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 ‘Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, ‘Taulndis Lemibaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1985 tentang Wjib dan Pembebasan Untuk Ditera dan/atau Ditera ‘Ulang Serta Syarat-syarat Bagi Alat-alat Ukur, Takar, ‘Tmbang, dan Perlengkapannya (Lembaran Negara [Republik Indonesia Nomor 3283); Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1987 tentang, Satuan Turunan, Satuan Tambahan, dan Satuan Lain ‘yang Berlaica (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 1987 Nomor 17, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomar 3353) Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2015 tentang -Kementerian Perdagangan (Lembaran Negara Republi Indonesia Tahun 2015 Nomor 90); Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang Crganisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republi Indonesia Tahun 2019 Nomor 203); Keputusan Presiden Nomor 113/P Tahun 2019 tentang Pembentukan Kementerian Negara dan Fengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Feriode Tahun 2019-2024; Feraturan Menteri—- Perdagangan Nomor 74/M-DAG/PER/10/2012 tentang Alavalat Ukur, ‘Takar, Timbang dan Perlengkapannya Asal Impor sebagaimana telah diubsh dengan Peraturan Menteri Peraturan Menteri Perdagangan Republik indonesia Nomor 23 tahun 2018 Tentang Perubaban Atas eraturan Menteri_ Perdagangan Nomor 74/M-DAG/PER/10/2012 tentang Alatalat Ukur, ‘Taker, Timbang dan Perlengkapannya Asal Impor (Gerita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 639}; Menetapkan kesaTu <3 10, Peraturan Menteri_—-‘Perdagangan—-Nomor (08/M-DAG/PER/2/2016 tentang Organisasi dan Tata Keria Kementerian Perdagangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 202), 11, Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53/M- DAG/PER/7/2016 Tentang t2in Pembuatan Alat-alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya Produkst Dalam Negeri (Berita Negara Republik Indone ‘Tahun 2016 Nomor 1199}; 12, Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 67 Tahun 2018 tentang Alat-alat Ukur, Taker, Timbang dan Perlengkapannya Yang Wajb di Tera dan Tera Ulang (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor Bit); 12, Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 68 Tahun 2018 tentang Tera dan Tera Ulang Alat-alat Ukur, ‘Takar, Timbang, dan Perlengkapannya (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 812}; 14, Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 115. tahun’ 2018 tentang Unit Metrologi Legal (Berita Negara ‘Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1650); 15, Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 125 tahun 2018 tentang Tanda Tera (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1886); MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TERTIB NIAGA TENTANG SYARAT TEKNIS METER ARUS BAHAN BAKAR MINYAK DAN PRODUK TERKAIT, POMPA UKUR BAHAN BAKAR MINYAK, DAN POMPA UKUR ELPIJ (UQUIFED PETROLEUM GAS, Menetapkan Syarat Teknis Meter Arus Bahan Bakar Minyalc dan Produk Terkait, Pompa Ukur Bahan Bakar Minyale, dan Pompa Ukur Elpii (igafed Peboleum Gas sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Direktur sJenderal ini. - y KEDUA KeTIGA KBEMPAT ‘Syarat Teknis Meter Aras Bahan Bakar Minyak dan Produk ‘Terkait, Pompa Ukur Bahan Bakar Minyak, dan Pompa Ukr Elpiji (Lizdied Raroleum Gas) sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU merupakan pedoman bagi Penera {dalam melaksanakan pelayanan tera dan tera ulang Meter Bahan Bakar Minyak dan Produk Terkait, Pompa Ukur Bahan Bakar Minyak, dan Pompa Ukur Eipiji sebagai uupaya menjamin kebenaran pengakuran volume bahan Dakar minyak dan produ terkait. Pada saat Keputusan Direktur Jenderal int berlaku, Keputusan Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Nomor 184/SPK/KEP/ 10/2015. tentang Meter Bahan Bakar Minyalc dan Pompa Ukur Epi icabut dan dinyatakan tidak berlaku, Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada, tanggal ditetapkan, Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 31 Agustus 2029, DIRSKTUR JENDERAL 77 PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TERTIB NIAGA, videi/ANGaRIION + LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN ‘TERTIB NIAGA NOMOR‘21 TAHUN 220 ‘TBNTANG, SYARAT TEKNIS METER ARUS BAHAN BAKAR MINYAK DAN PRODUK ‘TERKAIT, POMPA UKUR BAHAN BAKAR MINYAK, DAN POMPA UKUR ELPUI(LIQUIFIBD PETROLEUM GAS 1, PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang, Salah satu tujuan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang \Metiologi Legal adalah untuk melindungi kepentingan umum melalui jaminan kebenaran pengukuran dan adanya ketertiban dan kepastian ‘hukam dalam pemakaian satuan ukuran, standar satuan, metode pengulsuran, dan Alat-alat_ Ukur, Takar, Timbang, dan Perlenekapannya (UTTP}. Dalam ketentuan Pasal 12 Undang-Undang Noor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal, mengamanatkan pengaturan UTTP yang waiib ditera dan ditera ulang, dibebaskan éari tera atau tera ulang, atau dari kedua-duanya, serta syarat-syarat yang ‘hares dipenub Dalem melaksanakan amanat terscbut di atas, ‘elah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1985 tentang Waiib dan Pembebasan Untuk Ditera dan/atau Ditera Ulang Serta Syarat-syarat Bag Alatalat Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkspannya. Adapun UTTP yang wajib ditera dan ditera ulang adalah UTTP yang dipakai untuk Keperluan menentukan hasil penguluran, penakaran, atau penimbangan untuk kepentingan uumum, usaha, menyerahkan atau rmenerima barang, menentukan pungutan atau upah, menentukan pproguk akthir dalam perusahaan, dan melaksarakan peraturan perundang-undangan, Untuk menjamin kebenaran hasil pengucuran dimaksud dan dalam upaya menciptakan kepastiaa hukum, maka terhadap setiap UTTP wajib dilakukan tera dan tera ulang yang ‘berpedoman pada syarat teknis UTTP. Meter Arus Bahan Bakar Minyak dan Produk Terkait, Pompa Ukur Bahan Bakar Minyak, dan Pompa Ulur Elpiji (igufiad Fevakun Gas adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur secara kontinyt Ve 1a, ‘kuantitas cairan yang melewatinya dan digunakan sebagai dasar dalam perhitungan transaksi jual bei bahan bakar minyak dan produk terkait. Oleh Karena ita, Meter Arus Bahan Bakar Minyak dan Produk Terkait, Pompa Ukur Baban Bakar Minyak, dan Pompa Ukur Epi (Hgufed Peron Gas yang digunaken harus memenubi kriteria tertentu yang ditentukan oleh suatu peraruran perundang-undangan. Hal ini dimaksud untuk menjamin kebenaran hasil pengukuran dan dalam upaya menciptakcan kepastian hukum. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu disusun syarat teknis UTTP yang wajib ditera dan ditera ulang yang merupakan pedoman dalam ‘melaksanakan kegiatan tera dan tera ulang Meter Arus Bahan Bakar Minyak dan Produk Terkait, Pompa Ukur Bahan Bakar Minyak, dan Pompa Ukur Elpii (Laie Pevoleun Gas, Maksud dan Tujuan 1. Maksud Untuk mewujudkan keaeragaman dalam pelaksanaan kegiatan tera ddan tera ulang Meter Arus Bahan Bakar Minyak dan Produk ‘Terkait, Pompa Ukur Bahan Bakar Minyak, dan Popa Ukur Elpij (iid Petrcan Gas. 2, Tyjuan ‘Tersedianya pedoman dalam melaksanakan kegiatan tera dan tera, ‘ulang Meter Arus Bahan Bakar Minyak dan Produk Terkait, Pompa UUkur Bahan Bakar Minysk, dan Pompa Ulur Epi Lied Pesrolaam as, Ruang Lingkup ‘Ruang linglup syarat tele 1. Persyaratan Administras a. Ruang Lingkup , Penerapan, ©. Identitas ini metiputi 4, Persyaratan Meter BEM Sebelum Ditera dan itera Ulang, 2. Persyaratan Teknis 8. Bahan b. Konstruksi cc. Persyaratan Tambahan Sistem Pengukuran 4. Alat Perlengkapan 3. Persyaratan Kemetrologian Batas Kesalahan yang Dilzinkan Ketidaktetapan Persyaratan untuk Alat Kompensasi Temperatur Persyaratan tntule Temperature Transmitter dan Static Pressure Transmiter 4, Pemeriksaan dan Pengujian, 1a. Keselamatan Kerja b. Pemeriksaan cc. Pengujian dalam rangka Tera dan Tera Ulang 5, Pembububan Tanda Tera 1a, Penandaan Tanda Tera b. Tempat Tanda Tera 1.4, Pengertian Dalam syarat tenis ini yang dimaksud dengan: 1, Alatalat ukur, taker, timbang dan perlengkapannya yang selanjutnya disebut UTTP adalah alat-alat sebagaimana dimaksud alam Undeng-Undang Nomor 2 tahun 1981 tentang Metrologt Legal 2, Bahan Bakar Minyak yang selanjutnya disebut BBM adalah bahan bbakar yang dihasilkan dari proses pengolahan minyak bumi dan berbentuk cair pada tekanan atmosfer, 3. Produk Terkait yang dimaksud dalam syarat telmis ini adalah elp (Liquefied Petroleum Gas}, produk hasil pengolahan minyakk bum selain bahan bakar minyak dan bahan bakar cair lainnya yang tidak berasal dari pengolahan minyak bum. 4, Meter arus adalah alat wlur eairan dinamis yang terdisi dari badan vukur dan badan hitung, dan digunakan untuk mengulkur secara kontinyt kuantitas cairan yang melewatinya, '5. Meter Arus Bahan Bakar Minyak dan Produk Terkait, Pompa Ukur [BBM dan Pompa Ukur Epi (Ligue Revoum Gag yang selanjutnya disebut Meter BEM adalah jenis UTTP untuk mengukur secara kontinyu kuantitas BBM atau Produk Terkait yang komponen ‘utama penguikurannya berupa meter arus. 7 “8. Meter Arus Bahan Bakar Minyal dan Produk Terkait adalah meter farus yang terdiri dari Positive Displacement Meter, Meter Arus ‘Turbin, Meter Aris Pengukur Massa secara Langsung, yang Udiguunihan untule menguieur secara Kontinyu Ieuantitae carian bberupa bahan bakar minyak dan produl terkait. Positive Displacement Meter adalah meter arus yang badan ulurnya, mempunyai rang wlur dan cairan yang diukur menggerakkan dinding-dinding organ di dalam badan ukur yang merupakan batas ruang ukur, sehingga memungkinkan pengukuran secara kontinyn. Meter Arus Turbin adalah meter arus yang penunjukan Jmuantitasnya didasarkan pada laju alireairan yang menggerakkan rotor dalam ruang tertutup. Meter Arus Pengukur Massa secara Langsung (Direct Masssflow Meter yang sclanjutnya disebut Meter Arus Massa adalah alat uukur yang digunakan untuk menentukan massa terhadap Ikuantitas cairan yang mengalir tanpa menggunakan perangkat bantu atau data dar sifat-sift fisik cairan, Porpa Ukur Bahan Bakar Minyak yang selanjutnya disebut Pompa, Ulur BEM adalah instalasi ukur yang tersusun lengkap, merupakan sat kesatuan yang digunakan untuk menguleur uantitas bahan baker minyak yang diisikan/diserahkan ke dalam, tangki kendaraan bermotor. Pompa Ukur Elpiji adalah adalah instalasi ukur yang tersusun Jengkap, merupakan satu Kesatuan yang digunakan untuk mengukur jumlah elpiji (Liquefied Petroleum Gas) yang dliskan /diserahkan ke dalam tangki kendaraan bermotor, jstem penguicuran adalah sistem yang terdiri dari meter, perangkat bantu, dan perangkat tambahan, ‘Sistem penguikuran elektronik adalah sistem pengukuran yang dlilengkapi dengan perangkat elektronike Pompa adalah alat yang dapat mengalirkan cairan melalui hisapan atau dorongan, Perangkat bantu (ancilary device) adalah perangkat yang, menjalanian fungsi tertentu, yang secara langsung terlibat dalam mengirimkan atau menampilian hasil pengukuran, 7 16,Perangkat tambahan (additional device) adalah bagian atau perangkat lais selain perangkat bantu yang diperitkan untuk ‘memastikan kebenaran pengukuran, memudahkan operas pengukuran, atau mempengaruhi pengukuran. 17.Perangkat justir (adjustment device) adalah perangkat yang. ‘erintegrasi pada meter dan dapat disetel, yang berfungst untuk mengatur kesalahan penunjukan pada meter sehingge mendekati nol 18.Badan hitung adalah bagian dari meter yang menerima sinyal keeluaran dari badan ukur dan dari perangkat sensor dan/atau pperangkat transduser kemudian memprosesnya dan menyimpan hhasilnya dalam memori sampai hasil tersebut digunakan, 19.Badan ukur {measuring device) adalah bagian dari meter yang ‘mengulcur kuantitas cairan dan dilengkapi sensor dan zransduser. 20. Sensor atau sensor meter adalah bagian dari alat ukur yang secara Jangsung dipengaruhi oleh aliran cairan yang diukur dan ‘mengubahnya menjadi sinyal yang dikirim ke tranduser. 21.Tranduser adalah bagian dari meter yang mengubeh sinyal masukan dari sensor menjadi sinyal Keluaran yarg mewakili volume atau massa untuk diproses lebih lanjut, 22. Kondisi dasar adalah Kondisi yang ditetapkan untuk menentukan ‘uantitas yang diukur pada temperatur dan tekanan tertents 23, Kondisi operasional adalah kondisi penggunaan yang memberikan rentang nilai dari kuantitas pengaruh sehingga lairalcteristie ‘emetrologian berada dalam batas kesalahan yang diizinkan. 24,Kondisi ukur adalah nilai dari kondist yang menjabarkan silat cairan selama pengukuran pada ttik pengukuran. 25.Perangkat konversi adalah perangkat yang secaraotomatis ‘mengubah kuantitas yang diukeur pada Kondisi kur ke dalam keantitas peda kondisi dasar dengan memperhitungkan karakcteristi cairan yang diukur menggunakan sensor dan transduser atau yang disimpan dalam memori 26, Perangkat koreksi adalah perangkat yang dihubungkan ke atau terintegrasi di dalam meter dan secara otomatis mengorcksi skuantitas yang diuiur pada waktu pengulcuran. 17 27, 20, 29, 30, an 34, 35, 31. 38. 39, 40, -10- Deviasi kuantitas minimum yang ditentukan adalah nilai absolut dari kesalchan maksimum yang diizinkan untuk kuantitas ‘minimum yeng diulcur. yang diuji dikurangi penunjukan standar uji pada kondisi yang Batas Kesalzhan yang Dilzinkan yang selanjutnya disebut BKD adalah batas nilai yang diizinkan dalam hal kesalahan penunjukan ‘nasil pengukuran volume Bahan Bakar Minyale dan Produk Terkait antara Mete- BBM dan standar uleuran. Standar ui adalah standar ulcuran yang digunakan sebagas peralatan uji Meter BBM yang mampu telusur. Ketidaktetapan adalah selish terbesar Kesalahan penunjukan dari pengukuran yang berurutan pada kondisi yang sama. Saringan adalah perangkat untuk melindungi meter dan perangkat tambahan dari kerusakan akibat partie asing, Perangkat climinasi udara adalah perangkat yang digunakan untuk menghilangkan berbagai udara dan wap cairan yang terkandung dalam cairan Perangkat penunjukan kuantitas adalah bagian tadan hitung yang ‘menunjulear kuantitas eairan yang divkeur, Perangkat penunjukan harga adalah bagian badan hitung yang ‘menunjukar jumlah harga yang harus dibayer Perangkat fenjatah (Pre-setting device) adalah perangkat untuk menentukan Kuantitas yang diukur (volume, massa, atau harga) dan secara otomatis menghentikan iran csiran pada akhir pengukuran dari kuantitas yang ditentukan, Kuantitas yang ditunjukkan adalah total kuantitas yang itunjukcan oleh meter. Gelas penglihat (sight glass) adalah alat untuk memeriksa bahwa seluruh atau sebagian dari sistem pengukcuran terisi sepenuhnya oleh eairan ‘Titik transfe- adalah titik yang disepakati untuk digunakan dalam ‘serah terima cairan, Sistem pengukuran sclang Kosong adalah sistem pengukuran dengan titik transfer yang berada pada bagian hult dari selang SS ’ a 2, 43, 44 45, a7. 48 8. 50, “ue penyerahan yang dirancang untuk mengirim cairan atau bagian hilr dari selang penerima yang dirancang untuk menerima cairan Sistem pengukuran selang penuh adalah sistem pengukuran dengan titi transfer yang berada pada bagian hilir” dari selang. penyerahan yang dirancang untuk mengirim cairan atau bagian hulu dari selang penerima yang dirancang untuk menerima cairan, Penyerahan minimum (Minimum Measured Quantity) adalah uantitas terkecil dari cairan yang diperkenankan untuk diukur, Static Pressure Transmitter adalah perlengapan yang merupakan ‘sensor tekanan statis yang mengubah tekanan yang terjadi di dalam sistem penguicuran menjadi bentuk sinya. ‘Temperature Transmitter adalah perlengkapan yang merupakan sensor temperatur yang mengubsh temperatur yang tejadi di dalam pipa sistem pengukuran menjadi bentuk sinyal Laju alir atau debit adalah kuantitas cairan yang diucur per satuan waktu, Laju air cairan maksimum (Quits) adalah lajs alireairan terbesar yang melalui Meter BBM yang masih berada pada rentang BKD. Laju ali cairan minimum (Qe) adalah laju alir cairan terkecil xyang melalui Meter BBM yang masih berada pada rentang BKD. Kuantitas wii adalah kuantitas eairan yang diukur oleh Meter BBM pada setiap kali pengujian. Kuantitas uhur adalah kuantitas calran yang diukur oleh Meter BBM pada setiap ksli pengukuran, Kavitasi adalah suatu fenomena ketika tekanan cairan lebih rendah dari tekanan uap jenubnya sehingga terjadi perubahan fasa ‘ari cair menjadi gas ‘Tekanan balik adalah tekanan minimal yang ditambahkan pada bagian hilir untuk mencegah terjadinya Kavitesi cairan akibat perbedaan tekanan yang terlalu besar akibat instalasi Meter BBM. ae PERSYARATAN ADMINISTRASI 2.1. Ruang Lingkup Syarat teknis ini mengatur tentang persyaratan tekenis dan persyaratan emetrologian untuk: 1, Meter Arus Bahan Bakar Minyak dan Produk Terkait, meliputi a, Positive Displacement Meter, b. Meter Arus Turbin; Meter Arus Massa 2. Pompa Ukur BBM; dan 3, Pompa Ukur Elpii (Liquefied Petroleum Gas). 2.2, Penerapan ‘Syaratteknis ini berlak untuk UTTP sebagaimana dimaksud pada 2.1 yang digunakan dalam penguisuran serah terima (custody transfer) ccairan yait: 1. minyak bums 2. produ turuinan dati minvak bumi seperti hidrokarbon cair (iui! hydrocarbon), Bahan bakar car (quid fued, pelumas, oli, dan lain~ lain; 3. elpii (Liquefied Petroleum Gas}; dan ‘bahan bakar cair lainnya yang tidak berasal dari pengolahan ‘minyak bum. 2.3, Identitas |, Meter BEM harus dilengleapi dengan identitas yang bersiinformasi ‘sebagai beri: ‘a, lambang dan/atau merek pabrik; ‘model/tipe; tahun pembuatans temperatur operasional makes yum dan minimum; tekanan operasional maksimum dan minimum; erp eae rentang densitas/massa jenis maksimum dan minimum yang diperbolehkan (jka ada persyaratan} b, Iaju alr aktual maksimum dan minimum; omor lin Tipe UTTP; dan J. MMQ (Minimum Measured Quantity), jka ada fia 2. Wentitas sebagaimana pada angka 1 harus jelas, mudah dihat dan mudah dibaca, serta tidak mudah terhapus /dihilangkan, 2.4, Persyaratan Meter BEM Sebelum Ditera dan Ditera Ulang 1 Meter BBM yang akan ditera harus memiliki zn Tipe UTTP asal ‘impor atau Izin Tipe UTTP produksi dalam neger. Meter BEM yang akan ditera lang harus memiliki tanda tera, sebelumnya. UL, PERSYARATAN TEKNI a 1, Bahan 1 Meter BEM harus dibust dari baban yang cukup kuat dan _mempunyad Ketalauns pala saat penggunasn. Meter BBM harus dibuat dari bahan yang memiliki sensitivitas ‘sekecil_mungkin terhadap perubahan temperatur, tekanan, ,, massa jenis, dan faktor Iain yang mempengaruhi pengukuran, Meter BBM harus dirakit dari bahan-bahan yang tahan terhadap korosi intemal maupun eksternal viskos 3.2, Konstruksi 1 Meter BEM harus tampak kokoh, bersih, tidak mengalami kebocoran, dan korosi sertasiap untuk dij Meter BEM harus dilengkapi dengan tempat-tempat untuk ‘pembubuhan tanda tera Meter BBM harus terdiri dari badan ukur (sensor) dan badan ‘nieung/perangkat penunjukan kuantitas(indikator) ‘Sistem pengukuran Meter BBM paling sedikit terri dai bettie transfer; dan jar hidrolile atau pemipaan, ‘Agar sistem dapat beroperasi dengan benar, maka perlu untule menambahkan: erangkat climinasi udara; ssaringan (flten; pompa; dan perangkat koreks Sistem pengukuran dapat dilengkapi dengan perangkat bantu dan perangkat tambahan dengan ketentusn’ . Perangkat bantu, 1) Perangleat bantu merupakan bagian dari badan hitung suatu meter atau dapat berupa perangkat yang. to [Baron ddan Produk i | Terkait 4. | Pompa Ukur BBM | BBM Volumetrik | Volume | Bejana Ukur | Volumetrik | Volume | Master Meter 5. | Pompa Ukur Elpit | Elpit Gravimetrik | Volume | Timbangan | i lektronile 1B. Notasi Pethitungan » cu Cate Con Coen Coe Cm Come ca Cem Cw Cm pembacaan skala nonius pada Bejana Ulur faktorkoteks untuk Kompresibiltas caren, dimans: faitor koreks untuk Kompresibitas cairan pada Pompa Ukur Ebi faktor koreksi untuk Kompresibiitas eairan pada Meter Aro Bahan Baar Minyak dan Pro Terai yang diy faktor koreks! untuk kompresibiitascairan pada Master Meter. faktor koreka untuk kompresibiitascairan pada Prover Meter fakdorkorekai untuk efektekanan pada bahan, diman: qe Goat ee fntor ores untuk ele tekanan pada aban Pover Meter. faor hore unk ef tmperaturtaradap calen, dimana nila rset ctetulan dart abel pada dokamen ASTM ata API MPM faktor hora untuk eek temperaturterhadap cairan pada Bjana Ver fakor horkat untle eek temperaturterhadap cairn pada Pompe Ukur Bi feor ore ntl fee tmperaturterhadaD sn pada Meter Arus Bahan Bakar Minyak dan Produk Terkat yang dij untuk efek temperatur terhadap cairan pada faktor koreks untuk efek temperatur pada bahan, dimana G14 1s Trae) faltor korekei untuk efek temperatur pada bahan Bejana Ukus, fiaktor koreksi untuk efek temperatur pada bahan Prover Meter. interval skala terkecil pada timbangan elektronik standar. interval skala verifikasi pad timbangan elektronik standar. persentase kesalahan penunjukan relatif Meter Arus Bohan Bakar Minyale dan Produk Terkait yang diuj ‘7 . Ew Be Bm Ein KP KF Mw persentase Kesalahan penunjukan rata-rata Meter Arus Bahan ‘akar Minyak den Produk Terkait dati Ueberape pengujian pada Jj alir yang sama. persentase kesalahan penunjukan rata-rata Pompa Ukur BBM ‘atau Pompa Ukur Elpiji dari beberapa pengujian pada lajualir yang sama. perbedaan kesalahan penunjukan pada pengujian fasiitas climinasi gas Pompa Ukur BBM (dalam persen. persentase kesslahan penunjukan relatif ompa Ukur Blpji persentase kesalahan penunjukan relatif Pompa Ukur BBM. BKD untuk deviasi Kesalahan pada penyerahan kuantitas ‘minimum (dalam satuan volume /massa) faktor kompresibilitas cairan, dimana niai tersebut ditentukan dari tabel pada dokumen ASTM atau API MPMS. -50 ~ Apakah tanda tera sebelumnya masih utuh dan tidak: ada yang rusak? 3) Apakah semua deskeipsi yang wajib jelas terpasang pada pelat data dan terpasang tetap pada Meter? = Apakah identitas pada pelat data lengkap sesuai syarat teknis? ~ Apakah identitas pada pelat data mudah terihat, jelas. ‘dan mudah dibaca? 4) Apakah pada instalasi terdapat perangkat eliminasi ludara dan saringan? 5) Apakah terdapat perangkat pembacaan temperstur dan tekanan yang bersertifikat dan masih berlaku? 6) Apakah pemipaan dan/atau selang sambungan terpasang sesuai dengan persyaratan? 7) Apakah instalasi dilengkapi flow conditioner dan pipa pelurus (untuk Meter Arus Turbin|? '8) Apakah kondlisi operasional instalasi sesuai dengan yang ipersyaratkan pada meter dan standar pengujiannya? 9) Apakah standar yang dipakai telah diverifiasi dan sertifkatnya masih berlaku? 10) Apakah semua indilasi terbaca dan jelas terlihat dalam semua kondlisi? 1i)Apakah pada penunjukan badan itung maupun penunjukan tambahan dapat menampilian kuantitas pada kondisi dasar? 12) Apaka tidak terdapat kebocoran? 2. Pengujian Menggunakan Bejana Ukur Prosedur ini dapat digunakan untuk cairan uji bahaa bakar ‘minyak dan produk terkait selain elpi 4. Perangkat yang diperlukan 1) Bejana Ukur 2) Perangkat pengukur temperatur a) Telah diverifikasi dan masih berlaku; dan ») Keteltian pembacaan minimal setara dengan 0,1 °C. 3) Perangkat pengukur tekanan 4a} Telah diverifkasi dan masih berlaku; dan “31 +) Ketelitian pembacaan minimal setara dengan 0,1 kg/em*. 4) Hydrometer Standar fa) Rentang ulsur massa jenis yang sesuai dengan cairan ‘yang digunakan; dan bb) Telah diverifikasi dan masih berlaku; 5) Tabel faktor koreksi volume dan faktor kompressiiltas ‘pada dokcumen ASTM atau API MPMS, 6) Cerapan penguijian Langkah-langkah Pengujian 1) Siapkan semua perangkat uji di tempat pengujian, termasuk sertifikat yang diperlukan, 2) Catat data teknis Bejana Ukur dan meter yang di 3) Kuantitas Bejana Ukur yang tersedia harus sesuai dengan persyaratan volume uj 4) Ukur massa jenis cairan uji (p) yang digunakan atau rmenggunakan data dari laboratorium dan tentukan nila massa jenis (prs) pada temperatur dasar (Tew) yang di tetapkan. 5) Pastikan kedataran pada Bejana Ukur. 6) Basahi Bejana Ukur dan keluarkan cairan dengan waktu tetesan yang sestai serta pastikan penunjukan kuantitas wal pada Bejana Ukur no. 7) Alirkan cairan sehingga instalasi ujl termasuk meter yang diuji terisicairan uj, alu hentilan aliran dengan ‘menutup katup dan periksa kebocorannya, 8) Catat penuinjukan kuantitas awal pada meter yang diuji atau nolan penunjukan. 9} Alirkan cairan pada laju alir (flowrate sesuai dengan persyaratan Iaju air dan catat laju alimya. 10)Catat rata-rata penunjukan tekanan (Pq) pada meter ‘yang divji selama pengukuuran pada lajualirtersebut. 11)Catat rata-rata penunjukean temperatu (Tq) pada meter ‘yang diuj selama pengukuran pada lajtalirtersebut. 12)Setelah kuantitas bejana ukur mencapai kuantitas ‘nominal, tutup katup untuk menghentican aliran y- 13) Catat penunjukan kuantitas alhir pada Bejana Ukur (Vo +b) dan meter yang diuji (Vl. 14) Ukur dan catat rata-rata penunjukan temperatur (Ty) ppada Bejana Ukur. 15) Hitung nilai kesalahan (E) meter yang diu. 16) Lakukan pengujian sebagaimana langkah 8) .4. langkah 15) sebanyak 3 (tiga) kali pada laju air yangsama, 17) Hitung nilai kesalahan rata-rata (*8) dan ketidaktetapan (R) meter yang diuji pada laju ali tesebut, 18) Lakukan pengujian sebagaimana langkah 8) s.d. langkah 17), pada laju alir yang berbeda, cc. Perhitungan 1) Kuantitas Bejana Ukur Vg = y+ 0% Cin X Cay untuk pengukuran dalam satuan massa, kuantitas, Bejana Ukur diubah dengan perhitungan: Ma = Vo X Dre 2) Kuantitas Meter yang diyji Vag = Yon Cam Gym at My sesuai dengan pembacaan penunjukan massa pada, Meter Arus Massa, 3) Kesalahan penunjukan Meter yang diuji 4) Ketidalctetapan WEerteser~Beertecily ada laju alir yang sama dan bberurutan. ‘9. Pengujian Menggunakan Master Meter Ferangkat yang diperlukan 1) Master Meter 3}, Perangkat pengukur temperatur 4) Telah diverifkast dan masih berlaku; dan 1) Ketelitian pembacaan minimal setara dengan 0,1 °C 9) Perangkat pengukur tekanan 4) Telah diverifkasi dan masih berlaku; dan ) Ketelitian pembacaan minimal setara dengan 0,1 kg/em?. 4) Hydrometer Standar fa) Rentang ukur massa jenis yang sesuai dengan cairan yang digunakan; dan 'b) Telah diverfikasi dan masih berlaku; 5) Tabel faktor koreksi volume dan faktor kompressibilitas ‘pada dokumen ASTM atau API MPMS 6) Cerapan pengujian Langkab-langkah Pengujian 1) Siapkan semua perangkat uji di tempat pengujian termasuk sertifkat yang dipertukan. 2) Pasang meter yang diuji secara seri dengan Master Meter pada instalasi uf 3) Catat data teknis Master Meter dan meter yang diu 44) Master Meter yang tersedia harus memilki kapasitas Iaju ‘lie yang sesuai dengan laju alr meter yang diuji 5) Ular massa jenis cairan uji (p) yang digunakan atau ‘menggunakan data dari laboratorium dan tentukan nial massa jenis (pro) pada temperatur dasar (Trax) yang di ‘tetapkan. 6) Alikan cairan sehingga instalasi uji termasuk Master ‘Meter dan meter yang diujitersi cairan yi, lau hentikan allman dengan menutup katup dan periksa ebocorannya, 7) Catat penunjukan kuantitas awal pada Master Meter dan meter yang diuji atau nolkan penunjukan. 8) Alkan cairan pada laju alir (flowrate) sesuai dengan ‘persyaratan laju alir dan catat Iaju alirya. 9) Catat rata-rata penunjukan tekanan pada Master Meter (Pon) dan meter yang dui (Pq) selama pengukuran pada laju air tersebut 10)Catat rata-rata penunjukan temperatur pada Master Meter (Ta) dan meter yang diuii (Ta) selama pengukuran pada lajualirtersebut. 11) Seth kuantitas yang diinginkan tereapai, tutup katup ‘untuk menghentikan alia. 12)Catat penunjukan kuantitas akhir pada Master Meter (Vm) dan meter yang di (Va). ke 13) Hitung nilai kesalahan meter yang dial (8) 14) Lakukan pengujian sebagaimana langkah 7) sd. langkah 13) sebanyak 3 (tga) kali pada laju ali yang sama, 15) Hitung nilai kesalahan rata-rata (*6) dan ketidaktetapan (8) meter yang diuji pada Iaju alr tesebut. 16) Lakukan pengujian sebagaimana langkah 7) 8.4. langkah 15), pada lau alir yang berbeda. . Perhitungan 1) Kuantitas Master Meter Was = Vn Ma % Cynon % Cet untuk pengukuran dalam satuan massa, kuantitas Master Meter djubah dengan perhitungan: Mase = Yun ®Pre 2) Kuantitas Meter yang diyji y= Ha Cn Gn aC Ma eoousi dengan pembecasn penunjuoen nian pada Meter Aras Massa 3) Keaalahan penunjukan Meter yang dit = Ata 100% ata B= MMM 100% 4) Ketdaltetapan R= mar Earinal pada aja alic yang sama dan berurutan 4. Penguilan Menggunakan Prover Meter (Pipa Uji) 1. Perangkat yang diperlukan 1), Prover Meter (Pipa Ui) 2}, Perangkat pengukur temperatur a) Telah diverifkasi dan masih berlaku; dan ') Ketelitian pembacaan minimal setara dengan 0,1 3), Perangkat pengukur tekanan 4) Telah diverifkasi dan masih berlaku; dan ') Ketelitian pembacaan minimal setara dengan 0,1 g/em, 4) Hidrometer Standar 1) Rentang ukur massa jenis yang seauai dengan cairan yang digunakan; dan ) Telah diveriSkasi dan masih berlak. -55- '5) Tabel fktor koreksi volume dan faktor kompressiilitas pada dokumen ASTM atau API MPMS 6) Cerapan pengujian Langkab-langkah Pengujian 1) Stapkan seus perangkat ujl di tempat penguian, termasuk sertifikat yang diperiukan. 2) Pasang meter yang diuji secara seri dengan Prover Meter pada istalasi uji dan untuk Prover Meter dengan jenis| Compect Prover leak penempatannya di nulu (upstream) atau hilir (downstream) meter yang diuji harus isesuaikan dengan pemilihan volume dasar pada sertfkat saat perhitungan. 43) Hubungkan alat hitung elektronik pada generator pulsa ‘meter yang diuji dan hubungkan kabel saklar start-stop pada éetektor dari rover Meter. 4) Catat data teknis Prover Meter, meter yang diuji dan alat Initung elektronik, 5) Prover Meter yang tersedia harus memenuhi ketentuan ‘yang sesuai dengan laju alir meter yang di 6) Ukur massa jenis cairan uji (p) yang digunakan atau ‘menggunakan data dari laboratorium dan tentukan nila massa jenis (pro) pada temperatur dasar (Tow) yang di tetapkan, 7) Alirkan cairan sehingga instalasi uji termasuk Prover Meter dan meter yang divji terisi eairan ui, lau hentikan fliran dengan menutup katup dan periksa kebocorannya, 8) Notken penunjukan pada alat hitung elektronile dari meter yang diuji 9) Alirkan cairan pada laju alir (flowrate sesuai dengan ‘persyaratan lajalir dan catat laju alirya. 10)Catat dan hitung nilai rata-rata penunjukan tekanan pada Prover Meter (Pp) dan meter yang diuji (Px) selama engulsuran pada lajualirtersebut. 11) Catat dan hitung nilai rata-rata penunjukan temperatur pada Prover Meter (Tp) dan meter yang diuji (Ta) selama, pengikuran pada lau alirtersebut be -86 12) Satu kali sirculast penguian (tip tes} pada laju alir tersebut sesuai ketentuan berikut: a) untuk jenis bidirectional prover adalah pergerakan bola prover bolak:balik (round trip} 1) untuk jenis unidirectional prover adalah pergerakan bola prover dari bawah ke atas; dan ) untuk jenis compact prover adalah yergerakan piston etka bergerake dari posisi upsiream ke posisi downstream minimal sepuluh kali 13)Pengujian pada satu laju alir akan cthentikan Ketika telah tercapai tiga kaif sirkulasi penguiian dengan nilat ketidaktetapan yang memenui syarat 14) Catat penunjukan pulsa pada alat hituag elektronik dart meter yang diuji pada setiap sirkulasi pengujian (pm atau average pm) dan hitung nilairataratanya dari tiga al siiulasi penguiian (pm) 15) Hitung nila Kesalahan (6) dan Ketidaltetapan (R) meter yang diuj pada laju air tesebut. 15)Lakukan pengujian sebagaimana langkah 8) sd. langkah 15) pada lau alr yang berbeda. Perhitungan 1 Kuantitas Prover Meter Ve = Vax CpG % Cp % Cy untuk pengulauran dalam satuan massa, kuantitas ‘rover Meter diubah dengan perhitungas Me= Vox Pre 2 Kuantitas Meter yang digi 1a) Pembacaan pull rata-rata untuk penguiian menggunakan bidrectional prover snctnitipethe ‘untuk pengujian menggunakan unidirectional prover epg mst Pa Pa Le 7 ‘untuk pengujian menggunakan compact prover average Ps + @02r09e Ppa + OETA Ps + = SETAE P+ PETS Pa OPETOBE Ps ~ -8T- )Kuanttas yang dit pada Konda operas Yan" P/ge, MAU MPa )Kuantias yang iui pada kon daar Ye YX Can Cle 3) Ketdaksetpan pr =Famuctant «100% , pada laju alr yang same dan berurutan 4) Kesalaan penunjukan Meter yang di =D 100% stay = MEE 100% 1, Pompa Ukur Baan Bakar Minyak Pompe Ukr BBM) 1. Peranglat yan diperikan a. Bejana ukur dengan kapasita minima 10 1. Bejana ubur Kapasitas keel atau gelas ubur yang telah divers dan setifhataya masih eral, .Landasen dan penypat daar 4. Sup watch .Cerapan pengujian 2, Pemerikaan visual Periksa secara visual Pompe Ukur BBM dan eatat data. serta arabterstik yang diperukan dari Pompa Ukur BBM pada cerapen penguin a, Data yang dipertukan 1) Tanggal pengujian; 2) Tipe penguilan Tea atau Tera Ulan; 3} Nama peat penamun: 4) Nama pei pena 5) Nama Kontak tempat penguin; 6) Nama dagang/merek; 7) Alamat dimana pompa ukur dipasang; 18) Pabrikan; 9) Modet/tipe; 10) Nomor pompa ulkur; 11) Nomor seri pompa ukurs 12) Nomor lain Tipe; 13) Produk bahan bakar; dan 14) Laju alir maksimum dan minimum, -58- b. Pemeriksaan karakteristik Pompa Ukur BBM 1) Apakah Pompa Ukur BBM dilengkapi dengan tzin Tipe (untuk Tera)? = Apakah spesifikasi teknis Pompa Ukur BBM sesuai dengan Izin Tipe nya? = Apakah terdapat alat tambahan yang bisa merubah spesifias! atau mempengaruhi hasil ukuran Pompa ‘Ukur BEM? 2) Apskah Pompa Ukur BBM digunakan dengan benar? = Apakeah produ BBM yang diukur sesuai dengan yang ‘ertulis pada pelat data? Apakah tanda tera aebelumnya masih utuh dan tidak sada yang rusak? 3) Apakah semua deskripsi yang wajbjelas terpasang pada pelat data dan terpasang tetap pada Pompa Ukur BBM? = Apatah identitas pada pelat data lengkap sesuai syarat teknis? ~ Apakah identitas pada pelat data mudah terlihat,jelas dan mudah dibaca? 4) Apskah Pompa Ukur BBM dalam kondisi lengkap dan bersih? 5) Apakah Pompa Ukur BBM terpasang dengan kokoh pada pondasinya? ©) Apakah tutup penunjukan rusak? 7) Apskah gelas penglihat bersih serta penuh dengan produk? 8) Apskah penunjukan volume, harga satuan dan harga total sesuai dengan selang yang dipiih? 9) Apakah semua penunjukan terlihat jelas pada semua kondisi siang dan malam? 10) Apakah selang dalam kondisi baik, misalnya tidak lecet, retak, atau pembungkus selangnya tidak usang? 11) Apakah masing-masing nozle _menghentikan aliran cairan ketika dikembalikan ke tempat penyimpanannya? 12) Apakah tidak terdapat kebocoran? $7 3. Prosedur Pengujian Untuk Pompa Jkur BBM dengan laju air maksimum tidak lei besar dari 60 L/menit harus mempunyai penyerahan minimam, (MMQ atau Vor) tidak melebihi 5 L, kecusli dinyatakan lain pada sertifitat lin Tipe. BKD untuk deviasi kesalahan pada penyerahan keantitas minimum (Ena) sesuai formula: 2. Pemerikaaen fasilitas untuk alat penunjukan elektronile Pemeriksaen fasiltas untuk alat penunjukan elektronik hharus dilakukan berdasarkan pemeriksaan visual uncuk semua tampilan dan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1), menampilkan semua elemen (eight test; 2) menghilangkan semua tampilan elemen (blank tes} dan 3) menunjukkan angka nol. Pengujian ini dapat dilakukan bersamaan dengan pengufan untuk penyetelan nol dengan menggunakan mekanisne reset elektronik dengan prosedur pengujian sebagai berikut: 1) Angkat nozzle dari posisi hang-up dan perilesa: a) tampilan setiap penunjukan; dan 1) pastikan segmen tampilan tidak rusak, 2) Tentukan apakah pompa uur Jolos atau gagal 3), Catat hasiinya pada laporan penguyjian. b. Penyetelan nol 1) Mekanisme reset mekanie Untuk alat penunjukan mekanik, penunjukan volume isa setelah Kembali ke nol tidak boleh lebih cari setengah deviasi volume minimum yang ditentukan (2,5 nu) atau 10 mi untuk pompa ukur dengan Vnie adalah 2 L. Demikian juga penunjukan harga sisa setelah kembal: ke nol tidak boleh lebih dart setengah devinsi aps miniuuns yang ditentubas (0,5 1), dinmim = Bin x harga satuan, Langkala ~ langkah prosedur pengujian penyetelan nol untuk mekanisme reset mekanik sebagai berikut 4a) Angkat nozzle dari posisi menggantung. - a -60- ») Jika penjualan sebelumnya tetap ada di penunjukan, pindah tuas start ke posisi ON dan pestikan motor pompa tidak menyala atau pompa ukur tidak iaktifkan, Jika motor pompa menyals atau pompa ‘ukur aktif maka mekanisme interlock rusak. ©) Reset penunjukan Ke nol dan periksa apaksh penunjukan volume adalah nol 4) Pindahkan tuas secara pelan ke posisi ON sampat ‘motor menyala (atau pompa ukur akti) dan kemudian pindah secara pelan ke posisi ORF sampai ‘motor berhenti (atau pompa ukur tidak alti. ¢) Pindahkan tuas secara pelan ke posisi ON dan periksa apalcah interlock telah bekerja dan mencegah motor menyala 4) Kembalikan tuas start ke posisi OFF. 9) Tentukan apakah pompa ukur loos atau gags hh) Catat hasiinya pada cerapan pengujian, 2) Mekanisme reset elektronike Untuk lat penunjukan elektronik, penunjukan volume/harga setelah Kembali ke nol harus benar nol. Langkah - langkah prosedur pengujian penyetelan not untuk mekanisme reset elektronik sebagai beri: 8) Angkat nozzle dari posisi menggantungdan pastikan Dbahwa —pengujian penunjukan —dilakukan, ‘penunjukan volume dan harga adalah nol sebelum penyerahan, 1) Kembalikan nazele posisi menggantung dan pastikan Dbahwa ketika nozzle diangkat tiéak ada Iagi penyerahan sebelum penguiian penurjukan dimulsi ddan penunjukan kembali keno ) Tentukan apakah pompa ukur lolos atau gagel 4) Catat hasilnya pada cerapan pengujian. Perhitungan args Penunjukan harga harus sama dengan perhitungan harga dari penunjukan volume dan harga satuan dalam batas kesalahan yang dizinkan, 1), Reset pompa ukur ke nol 7 -61- 2) Lakukan penyerahan volume yang kita kehendaki 3) ‘Hitung harga total dari harga satuan dan volume total ‘yang ditunjuldan. 4) Bandingkan harga yang dihitung dengan yang ) Penunjukkan harga dan volume untuk selang yang i ‘) Lakukan penyerahan. @) Periksa dan pastikan bahwa selang yang lain dalam kondisi tidal aktif, dengan cara mengangkat nozzle Iain dari posisinya. ih harus tetap menunjuk nol ©) Catat hasil pengujian pada cerapan. 2}, Beberapa selang dengan beberapa perangkat penunjukan ‘) Piih salah satu selang dan angkat nozzle dari pesisinya. ) Penunjukkan harga dan volume untuk selang vane ipilth harus tetap menunjuk nol ) Angkat nozzle Jain yang tidak diuji dan alirkan produ. 4) Pada selang yang dipilih untuk penyershan, alirkan produk sesuai dengan volume dan laju alir vyang diinginkan, @) Setelan volume yang diinginkan tercapai, tutup nozale dan catat penunjukkannya, 9) Tutup nozzle yang tidak dij ) Catat hasil pengujian pada cerapan dan harus sesuai dengan BKD. 1h) Lakukan langkab-langkah pada huruf a sd. g untule nozele yang lain. 3) Satu selang dengan dua perangkat penunjukan 1) Angkat nozzle davi posisinys, bb) Tenunjutekan harga dan volume untuk selang yang Gipilih harus tetap menunjuk nol 6) Alirkan produk sesuai dengan volume dan laju alir yang diinginkan. = y -70- 4) Setelah volume yang diinginkan tercapai, tutup nozzle dan catat penunjukkannya. ¢} Catat hasil yang ditampilkan pada kedua penunjukan di cerapan dan penunjukannya tidak boleh berbeda, 4. Perangkat Preset Pengujian perangkat preset untuk volume dan harga dllakukan sebagai bert: 1), Reset pompa ukkur ke nol 2) Masukkan nilai preset volume/harga yang diinginkan ‘menggunakan fasiltas preset. Pastikan jumlah preset ‘muncul di perangkst penunjukkan. 3) Lalcukan penyerahan dengan nozle terbuka penuh sehinggn memungkinkan fasiltas preset untuk memperlambat dan menghentikan penyerahan secara ‘otomatis 4) Catat penunjukan volume /harga '5) Tentukan apakah hasil penunjukan volume/harga sesuai ‘dengan nila preset yang diberikan. Pengujian ini dapat dilakukan secara bersamaan dengan pengufian akurasi 3. Pengujian Akurasi dengan Metode Volumetric a. Peralatan yang diperiukan 1) Master Meter 2) Perangkat Pengukur Temperatur 8) Telah diverifikasi dan sertifikat masih berlaku; 1) Ketetitian pembacaan minimal setara dengan 0,1 «C; dan ©) harus dapat dimasukkan ke dalam thermowell Pompa Ukur Elpiji, 3) Hydrometer pressure vessel 4} harus mampu telusur; dan ) dilengkapi dengan hydrometer standar referensi (Ketidakpastian + 1 kg/m® untuk master meter volume atau ketidakpastian + 0,5 kg/m untuk master meter massa), termometer standar referensi (skala terkecil ne 0,1 9c) dan pressure gauge standar referensi 2500 kPa (ketidakpastian +25 kPa). 4) ‘abel faktar—koreksi volume dan faletor kompressibilitas pada dokumen ASTM atau API MPMS. 8) Cerapan penguyjian. Prosedur pengujian Pengujian harus dilakukan pada laju alir sebagai berieut: + 3 (tiga) penserahan pada laju alir maksimum yang, dapat dicapa: (Qeasds + 3 (tiga) penyerahan pada laju alir operasional; dan ‘© 3 (tiga) penyerahan pada laju alir minimum (Qui ‘Tahapan pengujian adalah sebagai berikut: 1) Ukur massa jenis (p) sampel cairan uit (epi) yang digunakan dan hur serta catat temperatur saat ‘pengukuran tersebut 2) Tentukan nilai massa jenis pada kondisi dasar (pro) berdasarkan doleumen ASTM atau API MPMS. 3) Pastikan pompa ukur dalam kondisi aktual (mode temperature uncompensated) Catatan: apabila tidak memungkinkan, lakukan penyerahan pada mode temperature compensated dan gunakan swich yang sesuai untuk menampilkan Vero 4) Masukkan minyak atau glycol ke dalam thermowell pompa ukur dan letakkan termometer di dalamnya. Di sinilah pengakuran temperatur (Tut) dilakeukan, '5) Hubungkan selang keluaran Master Meter ke vapour return fine pada pompa uur. 66) Hubungkan nozele pompa ukur ke inlet (masukan) Master Meter 7) Buka nozzle pompa ukur secara perlahan kemudian Duke secara penuh valve pengontrol aliran pada Master Meter agar dapat dilakukan pengujian pada laju alr ‘maksimum yang dapat dicapai, 8) Buka nozzle Master Meter dan sirkulasikan setidaknya 100 L produk melalui sistem tersebut dan dikembalikan “2. ‘ke tangki penyuplai sampai temperatur dan pembacaan, tekanan pada Master Meter menjadi stabil '9) Reset pembacaan Master Meter dan pompa ulsur ce no 10)Lakukan peryerahan pada laju alir maksimum yang dapat dicapei sampai minimum volume terbesar dari -etga nila beriut: + penyerahan selama 1 menit; + 2x penyerahan minimum; atau + kuantitas ‘minimum Master Meter seperti yang tercantum pada pelat identitas atau spesifiiasinys. 11)Kirackira pada kondisi %4 penyerahan, catat_temperatur produk di delam Pompa Ukur (Tas) dan di dalam Master Meter (Trl 12)Kire-kira pada kondisi % penyershan, catat tekanan pada Pompa Ukur (Pas) dan tekanan pada Master Meter (Pen) serta tekanan wap kesetimbangan (Pe), 13)Lanjutkan penyerahan sampai selesai, catat kuantitas yang ditampilkan pada Master Meter (Vim atau Mus) serta volume uncompensated pada pompa kur (Vs. Catatan: apebila pompa ukur dapat menampillan nilat volume compensated (Vero) dan uncompensated (Va) ‘secara bersamaan, catat kedua penunjukkan tersebut. Volume compensated (Vero) hanya perlu dicata: 1 (satu) kali selama pengujian. Nilai Vero digunakan untuk ‘menilai apalah proses konversi bekerja dengan benar. 14) Hitung nilai volume sebenarnya pada Master Meter (Veer) ddan volume compensated pada Pompa Ukur lpi (Var). 15) Hitung nila kesalahan relat Pompa Ukur Elpiji Eo) 16) Ulangi langkah 9 s.. 15 sebanyak 2 (dua) kali 17)Hasil rata-rata dari 3 (tiga) kali pengufian tersebut rmerupakan kesalahan penunjuléan pada Iaju alir yang iui (En. 18) Hitung nila ketidaletetapan pada lau alir yang divs (R. 10) Ulangi langkah 8 sd 17 untuk laj alir yang lain. 20) Tentukan apakah semua hasil berada dalam kesalahan rmaksimum yang dilrinkan. Jika tidak, analise hasilnya, ddan periksa apakah Pompa Ukur dapat dijustir sehingsa, fo “13. ‘hasiinya masih masuk dalam kesalahan maksimum yang diizinkean. 21)Jika justir telah dilakukan, ulangi langkah prosedur pengujian alurast 22) Catat hasilnya pada cerapan pengujian. Perhitungan 1) Volume Master Meter Vase = Yas ® Mn * ptm ® Cane untuk pengulkuran Master Meter dari jenis Meter Anis Massa (Massflow Meter, volume Master Meter dihitung. dengan persamaan: Mas ® Man Pre 2) Volume Pompa Ukur Eipiji Vero = Vora Cam Goin 3) Kesalahan penunjukan relat Pompa Ukur Elpit Vous = 4) Keealahan penunjukan Pompa Ukur Elpiji pada laju air pengujian yos + Baron + Boros VEcrowrverr ~Euroerteh pada laju alir yang sama dan berurutan. “Th ‘D, Prosedur Pengujian Tera/Tera Ulang Meter BBM Secara Gravimetrik Meter Arus Bahan Dakar Minyale dan Prodi Terkait 1 2 Pemeriksaan visual Periksa secara visual Meter yang diuji meliputi: fa. Pemeriksaan kesesuaian data; dan b. Pemeriksaan karakteristie Meter. Prosedutr lengkap pemeriksaan visual dapat dilihat pada Bagian Vill huruf © Prosedur Pengujian Tera/Tera Ulang Meter BBM secara Volumetrik, Romawi I, angka 1 Prosedur penguiian menggunakan Timbangan Blektronik. a. Perangkat yang dipertukan: 1) Timbangan Elektronik 2) Anak timbengan untuk imbuh (AL) sesuai dengan Xeteltian timbangan (jka diperlukan) 3) Perangkat penampung cairan yang terpasang secara terintergrasi dengan instalasi pengujian atau berdir sends 44) Perangkat pengukur temperatur 4) Telah diverifikasi dan sertifikat masih berlaku; dan >). Ketelitian pembacaan minimal setara dengan 0,1 °C 5) Perangkat pengukur tekanan a) Telah diverifikasi dan sertikat masih berlalay; dan ) Ketelitian pembacaan minimal setara dengan 0,1 kg/m. 6) Hydrometer Standar fa) Rentang ukur massa jenis yang sesuai dengan cairan, yang digunakan; dan 1b) Telah diverifikasl dan sertitkat masih berlaku. 17) Tabel fakstor koreksi volume dan faktor kompressiilitas pada doleumen ASTM atau API MPMS, 8) Cerapan peagufian, . Langkal-langkab Pengujian 1) Letakkan semua peralatan uji di tempat pengujian, ‘termasuk sertifikat yang diperlukan, 2) Pasay (instal) meter yang dix, TKmbangan Eleltronite dan perangkat penampung cairan pada instalasi pengufian, “18. 3) Catat data tekmis meter yang diuji dan Timbangan Blelaronik, 4) Kapasitas Timbangan Elektronik dan perangkat penampung cairan harus sesuai dengan persyaratan volume ufi dari meter yang diui. 5) letakkan perangkat penampung cairan pada lantai ‘muatan Timbangan. 6) Alirkan cairan dan periksa kebocoran. 7) Catat penunjukan awal pada indikator timbangan (I) '8) Naikkan imbuh (At) pada lantai muatan sampai ‘penunjukan indikator timbangan berubal 1 (satu) skala, 9) Catat penunjukan kuantitas awal pada meter yang diuji ‘atau nolkan penunjukan, 10) Alirkan cairan pada laju alir (lowrate) sesuai dengan persyaratan lajalir dan catat laju alimya. 11)Catat rata-rata penunjukan tekanan (Pq) pada meter ‘yang diuji selama pengukuran pada lajualirtersebut. 12)Catat rata-rata penunjukan temperatur (Tn) pada meter vyang diuji selama pengukcuran pada laj alirtersebut. 13) Setelah kuantitas yang diinginkan tercapai, tutup katup Untuk menghentilean aliran. 14)Catat_penunjukan Kuantitas akhir pada Indikator ‘Timbangan (I) dan meter yang diui (Va). 15)Neikkan imbuh (AL) pada lantai muatan sampai penunjukan indikator Timbangan berubah 1 (satu) skala 16) Hitung nila kesalahan meter yang diuji(). 17) Lakukan pengujian sebagaimana langkah 7) sd. langkah 16) sebanyaic 3 (tiga) kali pada Iajualir yang sama. 18) Hitung nilat kesalahan rata-rata (*E) dan Ketidaktetapan (R) meter yang divi pada Iaju air tesebut. 19) Lakukan pengujian sebagaimana langkah 7) sd. langkah 17), pada lau alir yang berbeda. Perhitungan 1) Kuantitas pada Timbangan Elektronik aL 1 nebth 1 hb +5e~ al 6- P=A-% kuantitas massa pada penunjukanTimbangan Blektronik diubah menjadi volume dengan perhitungan: Veer = Flore 2) Kuantitas Meter yang di Y= Wn X Gin Gp 88 Mu sesuai dengan pembacaan penunjukan massa pada Meter Arus Massa 3), Kesalahan penunjukan Meter yang diujt = Meta 100% atau EM 100% 4) Ketidaktetapan, R= lBerear~Eerneils pada lau alir yang sama dan berurutan 1, Pompa Ukus Elpiji a Pemeriksaan visual Periksa secara visual Popa Ukur Elpii yang diujt meliputz ‘9. Pemeriksaan kesesuaian data; dan >, Pemeriksaan karakteristik Pompa Ukur Ep. Provedur lengkap pemeriksaan visual dapat diihat pada Bagian Vill huruf C Prosedur Pengujian Tera/Tera Ulang Meter BBM secara Volumetrik, Romawi Il, angka 1 Pengujian fasilitas Pompa Ukur Eipiji Fasilitas Popa Ukur lpi yang diuji meliput fa. Penyetelan Nol; . Penghitung Harga; Interlock; dan 4 Perangkat Preset Provedur lengkap pengujian Fasilitas Pompa Ukur Etpiji dapat dlilibat pada Bagian Vil huruf © Prosedur Pengujian Tera/Tera Ulang Meter BBM secara Volumetrik, Roma Il Pengujian Akurasi dengan Metode Gravimetric a. Perangkat yang diperlukan, 1) Timbangan Elektronik 2) Anak timbangan untuk imbuh (AL) sesual dengan ‘ketelitian timbangan (jka diperlukan) 23) Perangkat pengukur temperatur. 1. 4) Telah diverifikasi dan sertivkat masih berlaku, b) Ketelitian pembacaan minimal setara dengan 0,1 °C; dan ©) harus dapat dimasukkan ke dalam thermowell Pompe Ukur Elpii. 4) Hydrometer pressure vessel 8) Telah diverifikasi dan sertiikat masih berlaku; dan ) dilenghapi dengan hydrometer standar_referensi (ketidakpastian + 0,5 kg/m, termometer standar referensi(skala terkeeil + 0,1 s€) dan pressure gauge ‘standar referensi 2500 kPa (ketidakpastian + 25 kPa). '5) Alat penampung Blpiji dengan kapasitas yang culcup, mampu menampung sesuai ketentuan volume uji sampai dengan Qmaks dan mempunyai katup kontrol aliran yang memadai 6) Tabel faktor koreksi volume dan faktor kompressbilitas pada dokumen ASTM atau API MPMs. 7) Cerapan pengujian Prosedur pengujian Pengujian harus dilakukan pada laju alir sebagai beritut: + 3 (Giga) penyerahan pada laju alir maksimum yang dapat dicepai (nats: ‘+ 3 (tiga) peayerahan pada laju alir operasional; dan +3 (tiga) peayerahan pada laju alir minimum (Qn) ‘Tahapan pengujian adalah sebagai berikut: 1) Ukur massa jenis (p) sampel cairan uji (epi) yang digunakan dan ukur serta catat temperatur saat pengukuran tersebut 2) Tentukan nilai massa jenis pada kondisi dasar (prs) Dberdasarkan dokumen ASTM atau API MPMS. 3) Pastikan pompa ukur dalam Kondisi aktual (mode ‘temperature uncompensated Catatan: apabila tidak —memungkinkan, laleukan penyerahan pada mode temperature compensated dan gunakan svitch yang sesuai untuke menampilkan Vero, -78- 4) Masukkan minyak atau glycol ke dalam thermowell pompa ukur dan letakkan termometer di dalamnya. Di sinilah penguluran temperatur (Fefd) dilakukan. '5) Setel kedataran timbangan. 6) Tempatkan alat penampung Elpii pada timbangan, ceatat nila penuinjukan awal pada indikator timbangan (lo), Kemudian nailekan imbuh (AL) pada lantai muatan sampai penunjukan timbangan berubah 1 (atu) skala dan catat nilai imbubnya. 7) Reset pompa ukur ke nol. 8) Lakakan penyerahan pada laju alir maksimum yang dapat dicapai sampai minimal volume terbesar dari kkedua nilai berieut: ~ penyerahan selama 1 menit; atau ~ 2x penyerahan minimum. ‘Catatan: untulk mempertahankan penyerahan tetap pada laju alir maksimum, pengisian ke alat penampung Eli dapat dilalcakan hanya sampai setengah penuh saja. 9) Kira-kira pada kondisi % penyerahan, catat temperatur produk di dalam Pompa Ukur (Tef 10)Kira-kira pada kondisi % penyerahan, catat tekanan pada Pompa Ukur (Pefd) dan tekanan uap ‘kesetimbangan (Pe). 11)Lanjutkan penyerahan sampai selesai, catat volume uncompensated yang ditampilkan pada pompa ukur Wed. Catatan: apabila pompa ukur dapat menampilkan nilai volume compensated (Vers) dan uncompensated (Vas) secara bersamaan, catat kedua penunjukkan tersebut Volume compensated (Vero) hanya perlu dicatat 1 (satu) kali selama pengujian. Nilai Vero digunakan untuk rmenilai apakah proses konversi bekerja dengan benar. 12)Catat penunjukan akhir nilai massa produk yang iserahkan pada indikator timbangan (II) dan letakkan imbuh (A) pada lantai muatan sampai ‘penunjukan timbangan berubah 1 (satu) skala, catat besarnya imbuh.

You might also like