You are on page 1of 6

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 9, No.

2, (2020) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D231

Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik


Kecamatan Kota, Kota Kediri
Alna Nur Rahma dan Ipung Fitri Purwanti
Departemen Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
e-mail: purwanti@enviro.its.ac.id

Abstrak—Kecamatan Kota Kediri termasuk dalam kategori dalam wilayah perencanaan SPAL. Sejalan dengan
kepadatan penduduk paling tinggi di Kota Kediri. Kelurahan pertumbuhan penduduk, pencemaran air tanah maupun air
yang menjadi wilayah perencanaan berdasarkan zona prioritas permukaan, distribusi sumber air serta konsumsi pemakaian
dalam penanganan masalah air limbah. Oleh karena itu,
air yang tidak merata telah menyebabkan ketidak-
diperlukan perancangan SPAL (Sistem Penyaluran Air
Limbah) dan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) di seimbangan antara pasokan dan kebutuhan akan air [4].
kelurahan tersebut. Metode perencanaan untuk SPAL dan Seiring bertambahnya tahun, kebutuhan air bersih semakin
IPAL Kecamatan Kota Kediri dimulai dengan studi literatur meningkat. Oleh karena itu, timbul pemikiran untuk
terkait pengelolaan air limbah domestik, pengumpulan data memanfatkan efluen pengolahan air limbah untuk
primer dan sekunder, pengolahan data, pembahasan, dan dimanfaatkan kembali menjadi air bersih yang dapat
penarikan kesimpulan. Perencanaan ini dilakukan pendekatan
digunakan untuk kebutuhan masyarakat maupun pemerintah
pada aspek teknis dan finansial. Pada aspek teknis, menentukan
SPAL dan menentukan unit pengolahan untuk IPAL. Selain seperti irigasi, penyiraman tanaman kota, serta air pemadam
merencanakan aspek teknis, juga akan dihitung rencana kebakaran. Hal ini diharapkan dapat menghemat penggunaan
anggaran biaya (RAB) yang dibutuhkan untuk merealisasikan air bersih.
rencana tersebut. Sistem penyaluran menggunakan sistem Teknologi unit biologis IPAL yang digunakan adalah
konvensional dengan cakupan pelayanan 60%. Pipa yang Aerobik Biofilter. Kelebihan Aerobik Biofilter adalah
dipakai adalah PVC berdiameter 140 mm hingga 318 mm. unit
pengoperasian mudah, lumpur yang dihasilkan sedikit, tahan
pengolahan pada ipal adalah sumur pengumpul, bak ekualisasi,
bak pengendap awal, aerobik biofilter, wetland, dan desinfeksi. terhadap fluktuasi jumlah air limbah maupun fluktuasi
Total Rencana Anggaran Belanja (RAB) untuk pembangunan konsentrasi, serta pengaruh penurunan suhu terhadap
SPAL dan IPAL sebesar Rp11.357.533.907. efisiensi pengolahan kecil. Sedangkan kekurangannya adalah
pemakaian energi yang tinggi pada blower untuk aerasi [5].
Kata Kunci—Air Limbah Domestik, Aerobik Biofilter, IPAL,
Kota Kediri, SPAL.
II. GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
I. PENDAHULUAN Kelurahan yang dijadikan sebagai wilayah studi adalah
Kelurahan Ngadirejo dan Dandangan. Memiliki luas wilayah
K ECAMATAN Kota Kediri termasuk dalam kategori
kepadatan paling tinggi di Kota Kediri. Tingginya
kepadatan penduduk berarti semakin banyak daerah
0,77 km2. Kelurahan Dandangan dan Kelurahan Ngadirejo
memiliki kepadatan penduduk sebesar 20.954 jiwa/ km2 dan
23.701 jiwa/ km2 dengan kemiringan lahan sekitar 0-2%. Peta
pemukiman di Kota Kediri. Ditinjau dari aspek lingkungan, wilayah studi dapat dilihat pada Gambar 1.
hal ini dianggap tidak menguntungkan karena berpotensi Kelurahan Ngadirejo dan Dandangan merupakan daerah
menimbulkan masalah pencemaran dan kerusakan padat penduduk dan dikelilingi daerah industri. Peringkat
lingkungan [1], salah satunya adalah permasalahan air limbah zona prioritas menduduki peringkat 2 pada dokumen
domestik [2]. Air limbah domestik merupakan air buangan masterplan air limbah Kota Kediri tahun 2014-2019 dalam
yang berasal dari kegiatan dapur, toilet, wastafel dan urgensitas penanganan air limbah domestik [6].
sebagainya [3].
Kondisi eksisting sistem sanitasi di Kecamatan Kota
Kediri saat ini menggunakan sistem on-site yaitu dengan III. METODE PERENCANAAN
menggunakan tangki septik untuk limbah black water. A. Ide Perencanaan
Sedangkan untuk limbah grey water saat ini dibuang Ide perencanaan didapat dari kondisi eksisting dari wilayah
langsung ke saluran drainase maupun sungai. Sebagian besar perencanaan. Air limbah domestik grey water belum ada
penduduk di Kecamatan Kota Kediri, tidak pernah menguras pengolahan di Kecamatan Kota Kediri dan sampai saat ini
tangki septik dan kondisi IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur grey water dibuang ke badan air dan tanah tanah terbuka. Hal
Tinja) di Kota Kediri tidak berfungsi. Hal ini berpotensi ini dapat mencemari lingkungan dan mengganggu
menyebabkan terjadinya rembesan air dari tangki septik dan ekosistem sekitarnya. Oleh karena itu, dibutuhkan
dapat mencemari air tanah sehingga dapat menimbulkan pengelolaan air limbah domestik grey water untuk wilayah
penyakit bagi masyarakat penggunanya. Kelurahan yang Kecamatan Kota Kediri.
menjadi wilayah studi dipilih berdasarkan zona prioritas 2
dalam penanganan masalah air limbah. Penilaian zona B. Pengumpulan Data
prioritas dilakukan dengan pendekatan angka kepadatan Data yang dikumpulkan ada dua jenis, yaitu data primer
penduduk, angka beban BOD, angka kondisi sanitasi, dan dan data sekunder.
angka kesakitan. Oleh karena itu, wilayah tersebut masuk
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 9, No. 2, (2020) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D232

Gambar 3. Peta jaringan SPAL.

Gambar 1. Peta wilayah studi.

Gambar 4. Grease trap.

Gambar 2. Peta blok SPAL.

Tabel 1.
Pembagian blok

Blok Jumlah Penduduk

1 4.674 Gambar 5. Wet well tampak atas.


2 2.757
3 3.446
4 2.668 C. Analisis Perencanaan
Analisis dan perencanaan dilakukan meliputi dua aspek,
1) Data Primer yaitu aspek teknis dan aspek pembiayaan. Aspek teknis dari
Data primer yang dibutuhkan adalah hasil analisis sampel perencanaan ini adalah perhitungan debit air limbah domestik
air limbah sesuai baku mutu Permen LH no 68 Tahun 2016. yang dihasilkan diasumsi sebesar 80% dari debit pemakaian
Pengambilan sampel dilakukan di saluran pembuangan air bersih. Angka asumsi berdasarkan acuan dokumen
limbah rumah warga dan selanjutnya dianalisis parameter masterplan Kota Kediri tahun 2014-2019. Selanjutnya,
BOD, TSS, pH, NH3, lemak dan minyak, dan total coliform. analisis nilai parameter air limbah dan efluen hasil
Selanjutnya dilakukan survey untuk melihat langsung di pengolahan IPAL dengan membandingkannya terhadap baku
lapangan berupa rencana penempatan IPAL, kondisi mutu (Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
eksisting pembuangan air limbah domestik dan kondisi jalan. Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2016 Tentang Baku
2) Data Sekunder Mutu Air Limbah Domestik). Selanjutnya, Jangkauan
pelayanan air limbah domestik Kecamatan Kota Kediri
Data sekunder yang digunakan antara lain data
sebesar 60% berdasarkan dokumen masterplan air limbah
kependudukan, informasi sanitasi, peta topografi dan RTRW
Kota Kediri tahun 2014-2019. Sedangkan untuk aspek
(Rencana Tata Ruang Wilayah), HSPK (Harga Satuan Pokok
pembiayaan meliputi biaya yang dibutuhkan untuk
Kerja) Kota Kediri, debit air bersih dan data kualitas air
membangun pipa penyaluran air limbah dan unit
sungai Kota Kediri.
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 9, No. 2, (2020) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D233

Gambar 10. Manhole lurus.

Gambar 6. Potongan wet well.

Gambar 7. Jembatan pipa. Gambar 11. Drop manhole tampak atas.

Gambar 8. Manhole belokan. Gambar 12. Potongan drop manhole.

Gambar 9. Manhole pertigaan.

Gambar 13. Diagram alir IPAL.


pengolahannya mengacu pada Harga Satuan Pokok Kegiatan
(HSPK) Kota Kediri 2019. kecamatan Kota, Kota Kediri. Berdasarkan hal tersebut,
maka debit air limbah yang dihasilkan per orang sebesar
110,8 L/orang/hari.
IV. HASIL PERENCANAAN
A. Proyeksi Penduduk C. Pembagian Blok
Pada perencanaan ini digunakan periode desain selama 20 Pembagian blok layanan diperlukan dalam merencanakan
tahun berdasarkan dokumen masterplan air limbah Kota jaringan perpipaan air limbah. Pembagian blok didasarkan
Kediri tahun 2014-2019. Proyeksi penduduk dihitung sampai pada kondisi geografis wilayah studi, yaitu terbagi dalam 4
tahun akhir perencanaan untuk menghitung kapasitas desain blok. Gambar 2 merupakan blok pelayanan dari sistem
alat pengolahan limbah dan diameter perpipaan air limbah. penyaluran air limbah Kecamatan Kota. Jumlah penduduk
Metode proyeksi penduduk yang terpilih adalah metode yang dilayani dalam tiap blok dapat dilihat pada Tabel 1.
geometrik. Hasil perhitungan proyeksi penduduk tahun 2040 Berdasarkan Tabel 1, besarnya cakupan layanan adalah 60%
sebesar 22.673 jiwa. atau 13.545 jiwa.

B. Perhitungan Debit Air Limbah D. Perencanaan SPAL


Debit air limbah dihitung dari 80% debit pemakaian air Sistem penyaluran air limbah (SPAL) yang diterapkan
bersih dan berdasarkan acuan dari dokumen Masterplan Air menggunakan sistem conventinonal sewer. Kecamatan Kota
Limbah Kota Kediri tahun 2014-2019. Debit pemakaian air Kediri merupakan daerah padat pemukiman tidak teratur dan
bersih didapatkan dari rekening PDAM penduduk di pusat perdagangan, serta memiliki kemiringan tanah sekitar
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 9, No. 2, (2020) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D234

Tabel 2.
Hasil analisis air limbah domestik

Parameter Hasil Baku Mutu Satuan

pH 7,6 6-9 -
TSS 116 30 mg/L
COD 78 100 mg/L
BOD 42 30 mg/L
minyak lemak 8 5 mg/L
amoniak 48,38 10 mg/L
total coliform 9 x 106 3.000 MPN/100mL
Sumber: Laboratorium manajemen kualitas lingkungan ITS, 2020

Tabel 3.
Kriteria desain aerobik biofilter dan wetland

Keterangan Aerobik Biofilter Wetland

Hydraulic Loading Rate 5 – 30 g BOD/m2.hari. 0,01-0,05 m/hari


Waktu detensi 6 – 8 jam. 2-14 hari
Kedalaman - 0,5-0,8 m
Tinggi ruang lumpur 0,5 m -
Tinggi bed media 1,2 m -

Tabel 4.
Dimensi unit IPAL

Unit Jumlah Unit Panjang (m) Lebar (m) Tinggi (m) Satuan

Sumur Pengumpul 1 5 3 3,2 mg/L


Bak Ekualisasi 1 6 6 3,2 mg/L
Bak Pengendap Awal 2 5 6 4,2 mg/L
Aerobik Biofilter 4 9,4 4 2,5 mg/L
Wetland 1 164,7 10 0,8 -
Desinfeksi 2 2,2 1,1 1,4 -

Tabel 5.
Hasil efluen IPAL

Parameter Hasil Baku Mutu Satuan

TSS 1,56 30 mg/L


COD 4,50 100 mg/L
BOD 3,01 30 mg/L
minyak lemak 0,24 5 mg/L
amoniak 0,60 10 mg/L
total coliform 3.000 3.000 MPN/100mL

0-2%, sehingga daerah tersebut memenuhi syarat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
menggunakan sistem conventinonal sewer. Peta sistem Indonesia Nomor 68 Tahun 2016 Tentang Baku Mutu Air
penyaluran air limbah dan lokasi IPAL dapat dilihat pada Limbah Domestik dapat dilihat pada Tabel 2.
Gambar 3. Jenis pipa yang dipakai adalah pipa PVC Unit IPAL yang diterapkan untuk mengolah air limbah
berdiameter 140 mm sampai 318 mm. domestik adalah sumur pengumpul, bak ekualisasi, dan bak
Perencanaan SPAL ini dilengkapi dengan bangunan pengendap. Untuk pengolahan biologis menggunakan unit
pelengkap seperti grease trap, manhole, jembatan pipa, Aerobik Biofilter dan Wetland. Pengolahan lanjutan
sumur pompa (wet well). Grease trap (Gambar 4) berjumlah menggunakan desinfeksi. Lokasi IPAL ditempatkan di lahan
1 buah diletakkan di saluran menuju IPAL. Wet well kosong berupa lapangan. Diagram alir IPAL dapat dilihat
(Gambar 5 dan 6) berjumlah 2 buah. Jembatan pipa (Gambar pada Gambar 13.
7) berjumlah 2 buah. manhole belokan 2 buah (Gambar 8). Pengolahan fisik pada IPAL antara lain sumur pengumpul,
Manhole pertigaan 1 buah (Gambar 9), Manhole lurus 6 buah bak ekualisasi, dan bak pengendap. Unit-unit tersebut
(Gambar 10), dan drop manhole 2 buah (Gambar 11 dan 12). ditempatkan berurutan. Setelah pengolahan fisik, diteruskan
ke pengolahan biologis menggunakan 2 unit yaitu aerobik
E. Perencanaan IPAL
biofilter dan horizontal subsurface flow wetland dan
Kualitas air limbah domestik diuji berdasarkan Peraturan
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 9, No. 2, (2020) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D235

Gambar 18. Potongan A-A dan B-B wetland.


Gambar 14. Tampak atas aerobik biofilter

Gambar 19. Potongan C-C dan D-D wetland.

Gambar 15. Potongan A-A aerobik biofilter

Gambar 20. Profil hidrolis IPAL

Gambar 16. Potongan B-B aerobik biofilter

Gambar 17. Tampak atas wetland


Gambar 21. Layout lahan IPAL
diletakkan secara berurutan. Selanjutnya, diteruskan ke Keterangan:
pengolahan tambahan sebelum dibuang ke badan air. Unit 1. Sumur pengumpul
pengolahan tambahan tersebut adalah desinfeksi. Kriteria 2. Bak ekualisasi
3. Bak pengendap
desain yang digunakan unit pengolahan air limbah 4. Aerobik biofilter
dilampirkan pada Tabel 3. 5. Wetland
Berdasarkan perhitungan perencanaan menggunakan 6. Desinfeksi
acuan pada Tabel 3 hasil perencanaan menghasilkan unit
pengolah air limbah dengan dimensi seperti dalam Tabel 4. F. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Tabel 5 menunjukkan nilai kualitas efluen IPAL. Aspek pembiayaan pada pembangunan SPAL dan IPAL
Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa efluen dari IPAL pada masing-masing wilayah telah dihitung secara rinci dan
telah memenuhi baku mutu Permen LH no 68 Tahun 2016 disesuaikan dengan HSPK Kota Kediri tahun 2019. Biaya
sehingga, efluen dapat dibuang ke badan air. Gambar desain yang diperlukan untuk sistem penyaluran air limbah adalah
beserta detail potongan dari unit pengolahan biologis IPAL sebesar Rp.1.755.011.309, sedangkan untuk instalasi
ditunjukkan pada Gambar 14 sampai dengan Gambar 20. pengolahan adalah sebesar Rp.8.992.832.555. Total biaya
Untuk layout IPAL beserta lahannya dapat dilihat pada yang dibutuhkan adalah sebesar Rp.11.357.533.907.
Gambar 21.
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 9, No. 2, (2020) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D236

V. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Kesimpulan dari tugas akhir ini adalah:(1)Sistem [1] R. T. Setiawati dan I. F. Purwanti, “Perencanaan instalasi pengolahan
air limbah domestik di kecamatan simokerto kota surabaya,” J. Tek.
penyaluran air limbah Kecamatan kota Kediri Kelurahan ITS, vol. 5, no. 2, 2016, doi: 10.12962/j23373539.v5i2.16392.
Ngadirejo dan Dandangan menggunakan sistem [2] T. Hernaningsih, “Aplikasi membrane mioreactor (Mbr) untuk proses
konvensional dengan cakupan pelayanan 60%. Pipa yang daur ulang air limbah,” J. Air Indones., vol. 7, no. 2, 2014, doi:
10.29122/jai.v7i2.2410.
digunakan adalah PVC dengan diameter 140 mm sampai 318 [3] A. . Filliazati, M.I., Apriani, Titin, “Pengolahan limbah cair domestik
mm dan bangunan pelengkap berupa manhole, jembatan pipa, dengan biofilter aerob menggunakan media biobal dan tanaman
grease trap, wet well, dan pompa; (2)Instalasi Pengolahan Air kiambang,” J. Teknol. Lingkung. Lahan Basah. Tek. Lingkungan. Univ.
Limbah Kecamatan Kota Kediri Kelurahan Ngadirejo dan Tanjungpura, vol. 1, no. 1, 2013.
[4] N. I. Said, “Daur ulang air limbah (water recycle) ditinjau dari aspek
Dandangan menggunakan unit pengolahan berupa sumur teknologi, lingkungan dan ekonomi,” J. Air Indones., vol. 2, no. 2,
pengumpul, bak ekualisasi, bak pengendap, aerobik biofilter, 2006, doi: 10.29122/jai.v2i2.2300.
wetland, dan desinfeksi; (3)Total Biaya yang diperlukan [5] N. I. Said, “Teknologi pengolahan air limbah dengan proses biofilm
tercelup,” J. Teknol. Lingkung., vol. 1, no. 2, pp. 101–113, 2000.
untuk membuat sistem pengelolaan air limbah domestik [6] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Kediri, “Dokumen
Kecamatan Kota di Kelurahan Ngadirejo dan Dandangan Masterplan Air Limbah Kota Kediri,” Kediri, 2014.
adalah sebesar Rp11.357.533.907.

You might also like