You are on page 1of 22

Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
1 Pedagogik : Sumber Kajian Literatur Jurnal Berdasarkan hasil
Penggunaan Menurut Ahmad Afan Zaini (2013) Berdasarkan temuan di lapangan, ternyata para guru yang kajian literatur dan
model mengembangkan metode belum di atas rata-rata. Hal ini karena kebiasaan yang sudah mentradisi wawancara :
pembelajaran yang sejak lama. Dengan demikian, secara kualitatif dapat ditafsirkan bahwa para guru masih belum Penyebab
kurang menarik optimal dalam mengembangkan metode pembelajaran. Sementara bagi guru yang bersikap setengah-
Penggunaan m odel
dan inovatif setengah, mereka beralasan bahwa metode yang selama ini digunakan telah merasa cukup sehingga
sehingga tidak perlu lagi dikembangkan.
pembelajaran yang
pelajaran terasa Sumber : kurang menarik
kurang http://ejournal.kopertais4.or.id/pantura/index.php/qura/article/view/2023 yaitu
menyenangkan 1. Kurang
sehingga peserta Menurut Winda Manurun (2012) pemahaman
didik sulit Guru perlu menyesuaikannya dengan kondisi siswa dansekolah, keterbatasan alat, bahan yang tentang model
memahami materi dimiliki dan pengetahuan guru tentang model-model pembelajaranmenjadi penting, agar dengan pembelajaran
mengenal karakateristik setiap model pembelajaran 2. Ketidakmauan
Sumber : guru dalam
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/57880992/29_Model-model_Pembelajaran_Inovatif-with-
menerapkan
cover-page-v2.pdf
model
Menurut Resty (2014) guru yang belum memiliki kemampuan dalam memilih dan pembelajaran
mengembangkan suatu strategi mengajar, dengan belum mengetahui dan memahami karena merasa
model-model pembelajaran yang bervariasi tersebut, dan sebagian lagi guru yang sudah mampu merepotkan
menerapkan model-model tersebut, namun enggan untuk melaksanakannya karena merasa 3. Sarana dan
merepotkan, prasarana yang
Sumber : tidak memadai
https://journal.unsika.ac.id/index.php/solusi/article/view/55/55 4. Merasa sudah
nyaman ketika
Wawancara dengan Kepala Sekolah menggunakan
Penyebab Penggunaan model pembelajaran yang kurang menarik dan inovatif sehingga pelajaran model
terasa kurang menyenangkan sehingga peserta didik sulit memahami materi yaitu : pembelajaran
1. Kurang pemahaman tentang model pembelajaran konvensional
2. Ketidakmauan guru dalam menerapkan model pembelajaran karena merasa 5. Terlalu banyak
merepotkan model
3. Sarana dan prasarana yang tidak memadai pembelajaran
4. Faktor gadget sehingga guru
5. Kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan pendidikan anaknya sulit memilih
6. Faktor lingkungan metode yang
akan digunakan
6. Kurangnya
pelatihan guru
terkait metode
pembelajaran
7. Kepala sekolah
Link Tautan video :
https://drive.google.com/file/d/1HKdVIplmKs1HIBa_Cdc8wU4g1PIC2SSQ/view?usp=sharing yang kurang
Wawancara dengan Teman Sejawat memotivasi guru
Penyebab Penggunaan model pembelajaran yang kurang menarik dan inovatif sehingga pelajaran dalam
terasa kurang menyenangkan sehingga peserta didik sulit memahami materi yaitu : menerapkan
1. Kurang pengetahuan mengenai tentang model pembelajaran model
2. Ketidakmauan guru dalam menerapkan model pembelajaran karena merasa pembelajaran di
merepotkan kelas

Tautan Link Video :


https://drive.google.com/file/d/1HE0SQUg0JzCJFip_op57hdM2tdKarllI/view?usp=sharing
Wawancara dengan Guru
Penyebab Penggunaan model pembelajaran yang kurang menarik dan inovatif sehingga pelajaran
terasa kurang menyenangkan sehingga peserta didik sulit memahami materi yaitu :
1. Merasa sudah nyaman ketika menggunakan model pembelajaran konvensional
2. Terlalu banyak model pembelajaran sehingga guru sulit memilih metode yang akan
digunakan
3. Kurangnya pelatihan guru terkait metode pembelajaran
4. Kurang pemahaman tentang model pembelajaran
5. Ketidakmauan guru dalam menerapkan model pembelajaran karena merasa
merepotkan
6. Sarana dan prasarana yang tidak memadai
Tautan Link Video :
https://drive.google.com/file/d/1I9Pcbb_O3_9cu-wIrUbfzT69svzGl1Vo/view?usp=sharing
Wawancara Dengan Pengawas
Penyebab Penggunaan model pembelajaran yang kurang menarik dan inovatif sehingga pelajaran
terasa kurang menyenangkan sehingga peserta didik sulit memahami materi yaitu :
Jika kondisi sekolah tidak memungkinkan untuk menerapkan selain metode ceramah,
tentu tidak ada jalan lain yang dilakukan guru. dengan kondisi sarana dan sumber
pembelajaran kurang memadai, guru beralasan kuat untuk menggunakan metode ceramah.
Selain itu Metode mengajar ceramah akan lebih efektif apabila karakter materi pelajaran
bersifat fakta, hafalan dalam aspek kognitif semata. Materi pelajaran bersifat fakta dan
bertujuan untuk dicatat dan dihafal siswa lebih sesuai dengan metode ceramah. Selain itu,
Guru juga tidak mengerti mengenai model pembelajaran yang bervariatif hanya memahami
satu model pembelajaran saja

Tautan Link Video :


https://drive.google.com/file/d/1JD3Wblit920f40_sQeCmeoJj2njgHlAm/view?usp=sharing
Wawancara Dengan Ahli Pakar
Penyebab Penggunaan model pembelajaran yang kurang menarik dan inovatif sehingga pelajaran
terasa kurang menyenangkan sehingga peserta didik sulit memahami materi yaitu :
1. Kurang pemahaman tentang model pembelajaran
2. Ketidakmauan guru dalam menerapkan model pembelajaran karena merasa
merepotkan
3. Sarana dan prasarana yang tidak memadai
4. Merasa sudah nyaman ketika menggunakan model pembelajaran konvensional
5. Terlalu banyak model pembelajaran sehingga guru sulit memilih metode yang akan
digunakan
6. Kurangnya pelatihan guru terkait model pembelajaran
7. Kepala sekolah yang kurang memotivasi guru dalam menerapkan model pembelajaran
di kelas
Link Tautan Video :
https://drive.google.com/file/d/15IfKxi-CQhPY8RlUCB37MjRq__0IZ0yd/view?usp=sharing
2 Literasi : Kajian Literatur : Berdasarkan hasil
Peserta didik Menurut Husnus Fuadi dkk (2020) Faktor penyebab rendahnya kemampuan literasi sains Peserta kajian literatur dan
masih rendah didik yaitu Pemilihan Buku Ajar, Miskonsepsi, Pembelajaran Tidak kontekstual, Rendahnya wawancara :
dalam kemampuan membaca, Lingkungan dan iklim belajar Penyebab rendahnya
kemampuan Sumber :
literasi sains yaitu
Literasi Sains http://www.jipp.unram.ac.id/index.php/jipp/article/view/122
1. Kurangnya
Menurut Nana Sutrisna (2021)Rendahnya kemampuan literasi sains peserta didik ini disebabkan pemahaman
oleh ketidakmampuan peserta didik dalam mengerjakan soal-soal literasi sains yang menuntut guru mengenai
pemahaman dan analisis soal, Kurangnya minat peserta didik dalam membaca dan mengulang literasi sains
materi pembelajaran juga menjadi faktor rendahnya literasi sains peserta didik, dan Rendahnya
literasi sains peserta didik juga dipengaruhi oleh pengetahuan guru tentang literasi sains 2. pemilihan
Sumber : sumber belajar
https://jurnalilmiahcitrabakti.ac.id/jil/index.php/jil/article/view/580/264 yang hanya
memiliki buku
Wawancara dengan Kepala Sekolah
ajar
Penyebab rendahnya literasi sains yaitu
1. Kurangnya pemahaman guru mengenai literasi sains 3. kesalahan
2. Kurang menerapkan pembelajaran kontekstual dengan memanfaatkan keadaan pemahaman
lingkungan sekolah dalam
3. Rendahnya kemampuan peserta didik dalam memaknai bacaan menghubungkan
4. Orang tua yang tidak memperhatikan dengan pendidikan anaknya suatu konsep
5. Pengaruh teknologi anak lebih senang bermain game daripada belajar dengan konsep-
konsep yang lain
4. Pembelajaran
yang dilakukan
tidak
kontekstual
Link Tautan video : 5. Kurangnya
https://drive.google.com/file/d/1HKdVIplmKs1HIBa_Cdc8wU4g1PIC2SSQ/view?usp=sharing peserta didik
Wawancara dengan Teman Sejawat dalam
Penyebab rendahnya literasi sains yaitu Kemampuan
1. Kurangnya pemahaman guru mengenai literasi sains
membaca dan
2. Sumber belajar dalam pembelajaran terpaku kepada buku teks ajar
3. Kurang penerapan model-model pembelajaran yang bervariasi memaknai
4. Lingkungan sekitar rumah siswa bacaan
6. Kepala Sekolah
kurang
memberikan
dorongan dalam
memberikan
Tautan Link Video : pelatihan
https://drive.google.com/file/d/1HE0SQUg0JzCJFip_op57hdM2tdKarllI/view?usp=sharing 7. Sarana dan
Wawancara dengan Guru
Prasarana yang
Penyebab rendahnya literasi sains yaitu
1. Sumber belajar dalam pembelajaran terpaku pada buku paket tidak memadai
2. Kurangnya menerapkan model-model pembelajaran yang bervariasi 8. RPP yang tidak
3. Pengaruh gadget sehingga siswa kurang belajar dirumahnya sesuai syntax
4. Pola asuh orang tua terhadap anaknya dengan model
pembelajaran
karena hanya
mengambil dari
internet
9. LKPD yang tidak
Tautan Link Video :
menarik bagi
https://drive.google.com/file/d/1I9Pcbb_O3_9cu-wIrUbfzT69svzGl1Vo/view?usp=sharing
Wawancara dengan Pengawas peserta didik
Penyebab rendahnya literasi sains yaitu karena masih
Permasalahan utama dalam pembelajaran sains yang sampai saat ini belum mendapat menganggap
pemecahan secara tuntas adalah adanya anggapan pada diri peserta didik bahwa pelajaran berisi soal-soal
ini sulit dipahami dan dimengerti. Faktor utama semua kenyataan tersebut sepertinya saja
adalah karena ketiadaan keterkaitan dalam pembelajaran sains. Guru kurang mengaitkan
pembelajaran kontekstual padahal sarana dan prasarana di lingkungan sekitar sangat
memadai

Tautan Link Video :


https://drive.google.com/file/d/1JD3Wblit920f40_sQeCmeoJj2njgHlAm/view?usp=sharing
Wawancara dengan Ahli Pakar
Penyebab rendahnya literasi sains yaitu
1. Kurangnya pemahaman guru mengenai literasi sains
2. pemilihan sumber belajar yang hanya memiliki buku ajar
3. kesalahan pemahaman dalam menghubungkan suatu konsep dengan konsep-konsep
yang lain
4. Pembelajaran yang dilakukan tidak kontekstual
5. Kurangnya peserta didik dalam Kemampuan membaca dan memaknai bacaan
6. Kepala Sekolah kurang memberikan dorongan dalam memberikan pelatihan
7. Sarana dan Prasarana yang tidak memadai
8. RPP yang tidak sesuai syntax dengan model pembelajaran karena hanya mengambil
dari internet
9. LKPD yang tidak menarik bagi peserta didik karena masih menganggap berisi soal-soal
saja

Link Tautan Video :


https://drive.google.com/file/d/15IfKxi-CQhPY8RlUCB37MjRq__0IZ0yd/view?usp=sharing

3 Numerasi : Kajian Literatur : Berdasarkan hasil


Rendahnya Nilai Tasya Nabila & Agung Prasetyo (2019) kajian literatur dan
Matematika faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Untuk wawancara :
Peserta Didik mengatasi pemasalahan tersebut, guru harus bijaksana dalam menentukan suatu model Penyebab Penyebab
pembelajaran yang sesuai yang dapat menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif agar proses
rendahnya Nilai
belajar mengajar dapat berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan siswa bisa lebih aktif
Sumber : Matematika yaitu :
https://journal.unsika.ac.id/index.php/sesiomadika/article/view/2685 1. Kurang
pemahaman
Faktor eksternal yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran matematika terdiri tentang model
atas faktor guru, orang tua dan teman. Guru kurang menggunakan media dalam pembelajaran dan pembelajaran
lebih terfokus pada penggunaan buku cetak, sehingga siswa kurang menguasai pelajaran. Orang tua 2. Ketidakmauan
juga kurang memberikan dukungan dan bimbingan bagi siswa dalam belajar matematika di rumah. guru dalam
Selain itu, teman sebangku atau teman lainnya di sekolah juga kurang memberikan bantuan dalam menerapkan
menjelaskan langkah-langkah menyelesaikan tugas atau latihan matematika yang berdampak pada model
rendahnya hasil belajar matematika siswa. Guru melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan
pembelajaran
hasil belajar matematika pada siswa, diantaranya guru menyiapkan model pembelajaran yang
menarik dalam meningkatkan motivasi belajar matematika, selain itu, guru juga menciptakan
karena merasa
suasana belajar yang menyenangkan dengan memberikan hadiah/ penghargaan bagi siswa yang merepotkan
aktif dan memberikan perhatian lebih kepada siswa yang masih lemah dalam menguasai 3. Sarana dan
pembelajaran prasarana yang
Sumber : tidak memadai
http://www.jim.unsyiah.ac.id/pgsd/article/view/8668/3703 4. Merasa sudah
nyaman ketika
Wawancara dengan Kepala Sekolah menggunakan
Penyebab rendahnya Nilai Matematika yaitu : model
1. Kurang pemahaman tentang model pembelajaran pembelajaran
2. Penggunaan model pembelajaran yang kurang menarik dan inovatif sehingga pelajaran terasa konvensional
kurang menyenangkan 5. Terlalu banyak
3. Ketidakmauan guru dalam menerapkan model pembelajaran karena merasa model
merepotkan pembelajaran
4. Sarana dan prasarana yang tidak memadai sehingga guru
5. Pengaruh teknologi anak lebih senang bermain game daripada belajar sulit memilih
6. Kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan pendidikan anaknya metode yang
akan digunakan
6. Kurangnya
pelatihan guru
terkait metode
pembelajaran
7. Kepala sekolah
Link Tautan video : yang kurang
https://drive.google.com/file/d/1HKdVIplmKs1HIBa_Cdc8wU4g1PIC2SSQ/view?usp=sharing memotivasi guru
Wawancara dengan Teman Sejawat dalam
Penyebab rendahnya Nilai Matematika yaitu : menerapkan
1. Kurang pengetahuan mengenai tentang model pembelajaran model
2. Ketidakmauan guru dalam menerapkan model pembelajaran karena merasa pembelajaran di
merepotkan kelas
3. Siswa kurang menyukai pelajaran matematika
4. Faktor gadget
5. Kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan pendidikan anaknya
6. Faktor lingkungan disekitar rumah

Tautan Link Video :


https://drive.google.com/file/d/1HE0SQUg0JzCJFip_op57hdM2tdKarllI/view?usp=sharing
Wawancara dengan Guru
Penyebab rendahnya Nilai Matematika yaitu :
1. Merasa sudah nyaman ketika menggunakan model pembelajaran konvensional
2. Terlalu banyak model pembelajaran sehingga guru sulit memilih model pembelajaran
yang akan digunakan
3. Kurangnya pelatihan guru terkait model pembelajaran yang inovatif
4. Kurang pemahaman tentang model pembelajaran
5. Ketidakmauan guru dalam menerapkan model pembelajaran karena merasa
merepotkan
6. Sarana dan prasarana yang tidak memadai

Tautan Link Video :


https://drive.google.com/file/d/1I9Pcbb_O3_9cu-wIrUbfzT69svzGl1Vo/view?usp=sharing
Wawancara Dengan Pengawas
Penyebab rendahnya Nilai Matematika yaitu :
Jika kondisi sekolah tidak memungkinkan untuk menerapkan selain metode ceramah,
tentu tidak ada jalan lain yang dilakukan guru. dengan kondisi sarana dan sumber
pembelajaran kurang memadai, guru beralasan kuat untuk menggunakan metode ceramah.
Selain itu Metode mengajar ceramah akan lebih efektif apabila karakter materi pelajaran
bersifat fakta, hafalan dalam aspek kognitif semata. Materi pelajaran bersifat fakta dan
bertujuan untuk dicatat dan dihafal siswa lebih sesuai dengan metode ceramah. Selain itu,
Guru juga tidak mengerti mengenai model pembelajaran yang bervariatif hanya memahami
satu model pembelajaran saja

Tautan Link Video :


https://drive.google.com/file/d/1JD3Wblit920f40_sQeCmeoJj2njgHlAm/view?usp=sharing
Wawancara Dengan Ahli Pakar
Penyebab rendahnya Nilai Matematika yaitu :
1. Kurang pemahaman tentang model pembelajaran
2. Ketidakmauan guru dalam menerapkan model pembelajaran karena merasa merepotkan
3. Sarana dan prasarana yang tidak memadai
4. Merasa sudah nyaman ketika menggunakan model pembelajaran konvensional
5. Terlalu banyak model pembelajaran sehingga guru sulit memilih metode yang akan
digunakan
6. Kurangnya pelatihan guru terkait metode pembelajaran
7. Kepala sekolah yang kurang memotivasi guru dalam menerapkan model pembelajaran di
kelas

Link Tautan Video :


https://drive.google.com/file/d/15IfKxi-CQhPY8RlUCB37MjRq__0IZ0yd/view?usp=sharing

4 HOTS : Kajian Literatur : Berdasarkan hasil


sebagian besar Fajar Yumanhadi Aripin dkk (2020) kajian literatur dan
Peserta didik Faktor penyebabnya yaitu lemahnya proses pembelajaran, masih kurang dikemasnya proses wawancara :
masih memiliki pembelajaran dengan model pembelajaran yang menarik, menantang, dan menyenangkan. Penyebab Peserta
keterampilan Sumber :
didik masih memiliki
berpikir tingkat http://www.journalijar.com/uploads/5eeb44291d25d_IJAR-31627.pdf
Tinggi Rendah keterampilan
Arofa Acesta (2020) berpikir tingkat
penyebab keterampilanberpikir tingkat tinggi msh rendah yaitu sebagian siswa belum mampu untuk Tinggi Rendah
menghubungkan antara pengetahuan yang sudah dipelajari di sekolah dengan bagaimana cara yaitu :
mengimplementasikan dalam kehidupan nyata. Pembelajaran di sekolah dasar cenderung 1. Kurang
menekankan pada aspek hafalan, tanpa mengembangkan pemahaman yang mendalam untuk pemahaman
diaktualisasikan. Sehingga terkesan tidak konstektual, pembelajaran yang telah siswa lakukan tentang
seolah-olah tidak sama atau terpisah dari kehidupan nyata sehingga menjadikan pembelajaran pembelajaran
tersebut tidak bermakna karena mereka tidak dapat menerapkan apa yang telah mereka pelajari berbasis HOTS
apabila dihadapkan pada situasi berbeda yang mereka temui di luar kelas.
pembelajaran
Sumber :
 https://ojs.unm.ac.id/pengabdi/article/view/14607.
2. Ketidakmauan
guru dalam
Wawancara dengan Kepala Sekolah menerapkan
Penyebab Peserta didik masih memiliki keterampilan berpikir tingkat Tinggi Rendah yaitu : pembelajaran
1. Guru kurang menerapkan model pembelajaran yang berbasis HOTS berbasis HOTS
2. Guru kurang memanfaatkan lingkungan sekitar dan media pada proses karena merasa
pembelajarannya merepotkan
3. Ketidakmauan guru dalam menerapkan model dan media pembelajaran karena merasa 3. Sarana dan
merepotkan prasarana yang
4. Guru kurang mengikuti seminar atau workshop mengenai HOTS tidak memadai
5. Kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anaknya 4. Merasa sudah
6. Pengaruh gadget nyaman ketika
7. Sarana dan prasarana yang tidak memadai menggunakan
metode
pembelajaran
konvensional
5. Kurangnya
pelatihan guru
terkait
Link Tautan video : pembelajaran
https://drive.google.com/file/d/1HKdVIplmKs1HIBa_Cdc8wU4g1PIC2SSQ/view?usp=sharing berbasis HOTS
Wawancara dengan Teman Sejawat 6. Kepala sekolah
Penyebab Peserta didik masih memiliki keterampilan berpikir tingkat Tinggi Rendah yaitu : yang kurang
1. Kurang pengetahuan mengenai tentang model-model pembelajaran berbasis HOTS memotivasi guru
2. Belum memanfaatkan media pembelajaran yang dapat meningkatkan ketermapilan dalam
beprikir tingkat tinggi menerapkan
3. Ketidakmauan guru dalam menerapkan model dan media pembelajaran karena merasa pembelajaran
merepotkan berbasis HOTS
4. Pola asuh orang tua yang kurang memperhatikan perkembangan belajar anaknya di kelas
5. Faktor lingkungan rumah dan sekitar rumahnya

Tautan Link Video :


https://drive.google.com/file/d/1HE0SQUg0JzCJFip_op57hdM2tdKarllI/view?usp=sharing
Wawancara dengan Guru
Penyebab Peserta didik masih memiliki keterampilan berpikir tingkat Tinggi Rendah yaitu :
1. Belum optimal penggunaan model-model pembelajaran berbasis HOTS
2. Belum optima memanfaatkan media pembelajaran yang dapat meningkatkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi
3. Keterbatasan waktu guru dalam menerapkan model dan media pembelajaran karena
merasa merepotkan
4. Pola asuh orang tua yang kurang memperhatikan perkembangan belajar anaknya
5. Faktor lingkungan rumah dan sekitar rumahnya
6. Pengaruh gadget
Tautan Link Video :
https://drive.google.com/file/d/1I9Pcbb_O3_9cu-wIrUbfzT69svzGl1Vo/view?usp=sharing
Wawancara Dengan Pengawas
Penyebab rendahnya HOTS yaitu :
Guru kurang memahami keterampilan berpikir tingkat tinggi. Selain itu melaksanakan
aktivitas pembelajaran yang mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi guru
merasa sulit dan tidak mampu dalam menerapkan pembelajaran. keterbatasan alokasi
waktu dan menghadapi keberagaman jawaban siswa.
Wawancara Dengan Ahli Pakar
Penyebab rendahnya HOTS yaitu
1. Kurang pemahaman tentang pembelajaran berbasis HOTS pembelajaran
2. Ketidakmauan guru dalam menerapkan pembelajaran berbasis HOTS karena merasa
merepotkan
3. Sarana dan prasarana yang tidak memadai
4. Merasa sudah nyaman ketika menggunakan metode pembelajaran konvensional
5. Kurangnya pelatihan guru terkait pembelajaran berbasis HOTS
6. Kepala sekolah yang kurang memotivasi guru dalam menerapkan pembelajaran
berbasis HOTS di kelas

Link Tautan Video :


https://drive.google.com/file/d/15IfKxi-CQhPY8RlUCB37MjRq__0IZ0yd/view?usp=sharing
5 Sebagian besar Kajian Literatur : Berdasarkan hasil
Peserta didik Dandi solahudin dkk (2022) : kajian literatur dan
memiliki Minat Faktor internal penyebab rendahnya minat baca siswa Pertama kemampuan membaca siswa, wawancara :
Baca rendah kemampuan membaca yang rendah akan membuat siswa menjadi malas untuk membaca. Penyebab rendahnya
Kedua memahami makna yang terkadung salam bacaan. Ketiga kurang membiasakan membaca minat baca siswa yaitu
yaitu kurangnya kesadaran diri siswa untuk melungakan waktu untuk membaca siswa :
akan membaca dan mengunjungi perpustakaan saat diperintahkan oleh guru saja dan siswa 1. Peserta didik
lebih memilih untuk bermain saat ada waktu luang disekolah. Keempat membaca buku atas lebih senang
perintah guru yaitu siswa hanya melakukan perintah guru untuk membaca buku, kurangnya bermain game
kesadaran siswa untuk membaca dari diri sendiri. Kelima siswa jarang mencari buku atau bahan ketimbang
bacaan sesua dengan kebutuhannya yaitu siswa jarang mencari buku yang berkaitan dengan membaca
pembelajaran, siswa kebanyakan mencari buku cerita, Siswa hanya mencari buku atau bahan 2. Kurangnya guru
bacaan jika itu atas perintah guru. Keenam siswa yang menyelesaikan tugas melalui internet tanpa memotivasi siswa
membaca yaitu siswa banyak mencari jawaban dari internet dari pada mencari untuk membaca
jawabannya dibuku pembelajaran. 3. Siswa hanya mau
Faktor eksternal penyebab rendahnya minat baca sebagai berikut: Pertama lingkungan membaca ketika
sekolah kurang mendukung yaitu seperti yaitu seperti kurangnya motivasimembaca
dilingkungan sekolah, mading yang tidak diperbaharui dan sekolah yang tidak memiliki diminta oleh
saranmembaca selain perpustakaan. Kedua budaya membaca yang kurang di lingkungan gurunya
sekolah seperti siswamemanfaatkan waktu luang seperti disela waktu intirahat untuk bermain 4. Kurangnya bahan
dengan teman dan makan makanan ringan daripada membaca. Ketiga program literasi belum bacaaan disekolah
berjalan maksimal yaitu belum telaksanaknya kegiatan membaca buku pembelajaran selamat 5. Kurangnya
15 menit, Keempat mading sekolah yang tidak diperbaharui. Kelima sekolah yang tidak pengoptimalan
memiliki tempat khusu membaca selian perpustakaan yaitu seperti tidak adanya pojok baca perpustakaan
disetiap kelas. Keenam peran perpustakaan sekolah yang belum maksimal yaitu seperti koleksi buku 6. Belum ada nya
perpustakaan yang kurang menarik, desain perpustakaan yangmonoton dan membuat siswa kegiatan
bosan, belum adanya kartu perpustakaan siswa. Ketujuh pengaruh pengunaan membaca 15
smartphone yaitu seperti siswa lebih menyukai hiburan yang diberikan smartphone dan menit sebelum
pengunaan smartphone yang dilakuakn hampir setiap saat sehingga membuat siswa kurng tertarik pembelajaran
untuk membaca buku 7. Kurangnya
Sumber : pemanfaatan
https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/view/5465/3978 pojok baca
Velliza Agustia Holisa (2021) 8. Peserta Didik
terdapat dua faktor yang mempengaruhi minat membaca, yaitu faktor internal yang terdiri dari 1) kurang antusias
kemampuan baca siswa 2) kurang motivasi 3) tidak meluangkan waktu untuk dalam
membaca 4) membaca bukudiperintah oleh guru 5) siswa jarang mencari buku/bahan bacaan dan melaksanakan
faktor eksternal yang terdiri dari 1) lingkungan sekolah 2) perpustakaan yang kurang mendukung 3) kegiatan
keterbatasan buku 4) peran guru 5) lingkungan keluarga. membaca dan
Sumber : menulis.
https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/view/5465/3978 9. Buku dianggap
Wawancara dengan Kepala Sekolah bukan hal yang
Penyebab rendahnya minat baca siswa yaitu : menarik bagi
1. Peserta Didik kurang antusias dalam melaksanakan kegiatan membaca dan menulis. Peserta Didik.
2. Buku dianggap bukan hal yang menarik bagi Peserta Didik. 10. Pojok baca hanya
3. Peserta Didik tidak fokus saat mencari informasi dalam bacaan. sebagai pajangan
4. Pojok Bacaan yang hanya menjadi pajangan di dalam kelas 11. Kurangnya
5. Belum optimalnya pemanfaatan perputakaan pemanfaatan
6. Guru belum optimal memotivasi siswa agar gemar membaca perpustakaan
7. Kurangnya sarana-prasarana buku cerita
8. Faktor gadget siswa lebih suka bermain game
Link Tautan video :
https://drive.google.com/file/d/1HKdVIplmKs1HIBa_Cdc8wU4g1PIC2SSQ/view?usp=sharing
Wawancara dengan Teman Sejawat
Penyebab rendahnya minat baca siswa yaitu :
1. Belum berjalan optimal Gerakan Literasi Sekolah
2. Kurangnya buku cerita yang digemari peserta didik
3. Membaca buku hanya ketika ditugaskan oleh guru
4. Guru belum optimal memotivasi siswa agar gemar membaca
5. Kurangnya pemanfaatan pojok baca dikelas
6. Faktor gadget
7. Faktor lingkungan orang tua yang abai dengan perkembangan pendidikan anaknya

Tautan Link Video :


https://drive.google.com/file/d/1HE0SQUg0JzCJFip_op57hdM2tdKarllI/view?usp=sharing

Wawancara dengan Guru


1. siswa diwaktu luang hanya untuk bermain dengan temannya bukan dimanfaatkan untuk
membaca
2. Pojok baca belum optimal pemanfaatanya
3. Perpustakaan belum optimal pemanfaatannya
4. Peserta membaca ketika hanya ditugaskan oleh gurunya
5. Faktor gadget

Tautan Link Video :


https://drive.google.com/file/d/1I9Pcbb_O3_9cu-wIrUbfzT69svzGl1Vo/view?usp=sharing
Wawancara Dengan Pengawas
1. Orangtua kurang menyadari bahwa membaca sejak dini itu penting. Orangtua sering
menganggap bahwa masa kanak-kanak adalah masa bermain sehingga masa kecil mereka
dihabiskan untuk bermain bersama teman sebaya.
2. Perpustakaan sekolah menyediakan buku yang kurang menarik bagi anak-anak. Buku yang
menarik bagi anak ialah yang mempunyai tampilan warna-warni dan beraneka macam gambar.
3. Guru kurang memotivasi siswa untuk gemar membaca
4. Peserta didik membaca ketika hanya disuruh oleh gurunya
5. Masyarakat kurang peduli untuk mendirikan taman bacaan. Jika ada taman bacaan yang
didirikan di lingkungan sekitar, hal itu bisa mengundang anak untuk datang dan membaca
buku yang menarik sesuai dengan usia mereka

Tautan Link Video :


https://drive.google.com/file/d/1JD3Wblit920f40_sQeCmeoJj2njgHlAm/view?usp=sharing
Wawancara Dengan Ahli Pakar
1. Peserta didik lebih senang bermain game ketimbang membaca
2. Kurangnya guru memotivasi siswa untuk membaca
3. Siswa hanya mau membaca ketika diminta oleh gurunya
4. Kurangnya bahan bacaaan disekolah
5. Kurangnya pengoptimalan perpustakaan
6. Belum ada nya kegiatan membaca 15 menit sebelum pembelajaran
7. Kurangnya pemanfaatan pojok baca

Link Tautan Video :


https://drive.google.com/file/d/15IfKxi-CQhPY8RlUCB37MjRq__0IZ0yd/view?usp=sharing
6 Sebagian besar Kajian Literatur : Berdasarkan hasil
peserta didik An Nisa Puthree dkk (2021) kajian literatur dan
memiliki Motivasi pertama oleh faktor internal yaitu mengenai kesehatan fisik dan mental (emosional). Yang mana wawancara
Belajar rendah siswa menganggap belajar dari rumah sebagai liburan, sehingga mereka sering bermalas - Penyebab Motivasi
malasan dan mudah jenuh dalam belajar dan mengerjakan tugas sekolah. Kegiatan sehari- Belajar Rendah yaitu :
hari yang dilakukan siswa lebih banyak untuk bermain daripada belajar, inilah menjadi 1. Kurang
penyebab mereka mudah sakit karena kecapekan. Faktor yang kedua adalah faktor eksternal,
pemahaman
yang mana disebabkan oleh lingkungan seperti orang tua. Beberapa orang tua sibuk bekerja
sehingga dalam hal pendidikan selalu menyerahkan anak sepenuhnya kepada sekolahan. Jadi
tentang model
kepedulian orang tua terhadap pendidikan anak menjadi sangat kurang. pembelajaran
Sumber : yang inovatif
https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/1279/pdf dan
menyenangkan
Rike Kurniasari dkk (2020)
Peserta didik mengalami rendahnya motivasi belajar karena bosan dengan cara 2. Ketidakmauan
pembelajaran yang monoton, yaitu peserta didik hanya mendengarkan dan mencatat.Selain guru dalam
itu, terdapatindikator yang menunjukkanrendahnya motivasi belajar peserta didik seperti rendahnya menerapkan
kemampuan peserta didik dalam menangkap materi pelajaran, konsentrasi peserta didik di dalam model
kelas, keaktifan peserta didik di dalam kelas, sikap peserta didik dalam kelas, dan kebiasaan belajar
pembelajaran
peserta didik
Sumber : karena merasa
https://e-journal.metrouniv.ac.id/index.php/Al-Jahiz/article/view/3146/2083 merepotkan
Wawancara dengan Kepala Sekolah 3. Sarana dan
Penyebab Motivasi Belajar Rendah yaitu : prasarana yang
1. Guru Belum menerapkan model pembelajaran yang inovatif tidak memadai
2. Guru Masih banyak menggunakan metode ceramah 4. Merasa sudah
3. Kurang pemahaman tentang model pembelajaran nyaman ketika
4. Ketidakmauan guru dalam menerapkan model pembelajaran yang menyenangkan menggunakan
karena merasa merepotkan model
5. Sarana dan prasarana yang tidak memadai pembelajaran
6. Pengaruh teknologi anak lebih senang bermain game daripada belajar konvensional
7. Kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan pendidikan anaknya 5. Terlalu banyak
model
pembelajaran
sehingga guru
sulit memilih
model yang
akan
Link Tautan video : digunakan
https://drive.google.com/file/d/1HKdVIplmKs1HIBa_Cdc8wU4g1PIC2SSQ/view?usp=sharing 6. Kurangnya
Wawancara dengan Teman Sejawat pelatihan guru
Penyebab Motivasi Belajar Rendah yaitu : terkait model
1. Pola asuh orang tua yang kurang memperhatikan perkembangan belajar anaknya pembelajaran
2. Pengaruh teknologi anak lebih senang bermain game daripada belajar yang menarik
3. Kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan pendidikan anaknya dan inovatif
4. Siswa merasa bosan dengan kegiatan belajar yang monoton 7. Kepala sekolah
5. Belum otptimal dalam menerapk model pembelajaran yang inovatif, kreatif dan yang kurang
menyenangkan memotivasi
guru dalam
menerapkan
model
pembelajaran di
kelas
8. Peserta didik
merasa jenuh
Tautan Link Video : dengan
https://drive.google.com/file/d/1HE0SQUg0JzCJFip_op57hdM2tdKarllI/view?usp=sharing pembelajaran
Wawancara dengan Guru 9. belum adanya
Penyebab Motivasi Belajar Rendah yaitu : Reward untuk
1. Merasa sudah nyaman ketika menggunakan model pembelajaran konvensional peserta didik
2. Terlalu banyak model pembelajaran sehingga guru sulit memilih model pembelajaran 10. Pengaruh
yang akan digunakan teknologi anak
3. Kurangnya pelatihan guru terkait model pembelajaran yang inovatif lebih senang
4. Kurang pemahaman tentang model pembelajaran bermain game
5. Ketidakmauan guru dalam menerapkan model pembelajaran karena merasa daripada
merepotkan belajar
6. Sarana dan prasarana yang tidak memadai 11. Kurangnya
perhatian orang
tua terhadap
perkembangan
pendidikan
Tautan Link Video : anaknya
https://drive.google.com/file/d/1I9Pcbb_O3_9cu-wIrUbfzT69svzGl1Vo/view?usp=sharing 12.
Wawancara Dengan Pengawas
1. Kurang pemahaman tentang model pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan
2. Ketidakmauan guru dalam menerapkan model pembelajaran karena merasa merepotkan
3. Sarana dan prasarana yang tidak memadai
4. Merasa sudah nyaman ketika menggunakan model pembelajaran konvensional
5. Terlalu banyak model pembelajaran sehingga guru sulit memilih model yang akan
digunakan
6. Kurangnya pelatihan guru terkait model pembelajaran yang menarik dan inovatif
7. Kepala sekolah yang kurang memotivasi guru dalam menerapkan model pembelajaran di
kelas
8. Peserta didik merasa jenuh dengan pembelajaran
9. belum adanya Reward
Tautan Link Video :
https://drive.google.com/file/d/1JD3Wblit920f40_sQeCmeoJj2njgHlAm/view?usp=sharing
Wawancara Dengan Ahli Pakar
1. Guru di sekolah hanya berfungsi sebagai pendidik, belum sebagai motivator bagi
peserta didiknya
2. gaya dan cara penyampaian materi oleh guru masih monoton
3. Lemahnya motivasi untuk belajar dalam diri siswa itu sendiri
4. Kurangnya perhatian orangtua
5. masalah dalam kehidupan siswa yang menjadikan lemahnya motivasi diri untuk belajar
seperti masalah keluarga
6. pergaulan lingkungan sekitar rumah yang tidak baik
7. kemajuan teknologi

Link Tautan Video :


https://drive.google.com/file/d/15IfKxi-CQhPY8RlUCB37MjRq__0IZ0yd/view?usp=sharing

7 Membangun Sumber Kajian Literatur Jurnal : Berdasarkan hasil


relasi/hubungan Menurut sariwandi (2017) Penyebab orang tua bersikap pasif terhadap pembentukan karakter kajian literatur dan
dengan Peserta peserta didik yaitu mengajarkan pendidikan karakter secara instant, Pemimpin keluarga kurang wawancara :
Didik dan orang menerapkan sikap disiplin, orang tua tidak menjadi contoh bagi anak, kesibukan orang tua. Penyebab Orang tua
tua Peserta Sumber :
bersikap pasif yaitu
Didik : https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/tamancendekia/article/view/2776
Orangtua bersikap 1. Pola asuh yang
pasif terhadap Menurut Ahmad Yasar Ramdan (2019) salah terhadap
pendidikan Orang tua hanya lebih memperhatikan aspek intelektual daripada memperhatikan aspek emosional anak
peserta didik dan spiritual, maka tidak heran jika banyak kita melihat perilaku menyimpang dari anak 2. Orang tua tidak
Sumber :
https://core.ac.uk/download/pdf/276545391.pdf mempunyai
waktu bersama
Menurut azizah (2019) anak
Keteladanan orang tua menentukan keberhasilan peserta didik dalam proses kepemilikan 3. Orang tua tidak
pengetahuan tentang karakter, perasaan tentang karakter, dan tindakan yang mencerminkan
karakter. Orang tua yang tidak mengetahui sopan santun akan menularkan ketidaktahuannya itu menjadi
kepada anaknya, sehingga akan menciptakan anak yang tidak mengetahui sopan santun pula. pedoman dalam
Sumber : mendidik anak
https://riset-iaid.net/index.php/jppi/article/view/363 4. Teknologi yang
Wawancara dengan Kepala Sekolah
Penyebab kurangnya Orangtua bersikap pasif terhadap pendidikan peserta didik yaitu : tidak dibatasi
1. Orang tua merasa saling mengandalkan satu sama lainnya dalam mendidik anak dan kurang
karena sudah bekerja pengawasan
2. Kurangnya orang tua menjadi pedoman peserta didik oleh orang tua
3. Orang tua terlalu sibuk bekerja sehingga tidak mempunyai waktu
5. Limglumgam
4. Rendahnya pengetahuan orang tua terhadap pentingnya pendidikan buat anaknya
sekitar rumah

Link Tautan video :


https://drive.google.com/file/d/1HKdVIplmKs1HIBa_Cdc8wU4g1PIC2SSQ/view?usp=sharing
Wawancara dengan Teman Sejawat
Penyebab Orangtua bersikap pasif terhadap pendidikan peserta didik yaitu :
1. Kurangnya orang tua menjadi pedoman peserta didik
2. Orang tua terlalu sibuk bekerja

Tautan Link Video :


https://drive.google.com/file/d/1HE0SQUg0JzCJFip_op57hdM2tdKarllI/view?usp=sharing
Wawancara dengan Guru
Penyebab Orangtua bersikap pasif terhadap pendidikan anaknya yaitu
1. Orang tua belum menyadari perannya sebagai tempat pertama Peserta Didik belajar.
2. Orangtua terlalu sibuk bekerja sehingga tidak memperhatikan pendidikan anaknya
3. Mepercayakan sepenuhnya pendidikan anaknya kepada sekolah

Tautan Link Video :


https://drive.google.com/file/d/1I9Pcbb_O3_9cu-wIrUbfzT69svzGl1Vo/view?usp=sharing
Wawancara Dengan Pengawas
Penyebab Orangtua bersikap pasif terhadap pendidikan anaknya yaitu
1. Faktor Pendidikan orang tua relatif rendah sehingga abai akan pendidikan anaknya
2. Kurangnya pemahaman bahwa pendidikan itu penting untuk anaknya
3. Orang tua yang selalu sibuk bekerja
4. Faktor gadget
5. Kurangnya komunikasi antara sekolah dan orang tua siswa

Tautan Link Video :

Wawancara Dengan Ahli Pakar


Penyebab Orangtua bersikap pasif terhadap pendidikan anaknya yaitu
1. Pola asuh yang salah terhadap anak
2. Orang tua tidak mempunyai waktu bersama anak
3. Orang tua tidak menjadi pedoman dalam mendidik anak
4. Teknologi yang tidak dibatasi dan kurang pengawasan oleh orang tua

Link Tautan Video :


https://drive.google.com/file/d/15IfKxi-CQhPY8RlUCB37MjRq__0IZ0yd/view?usp=sharing
8 pemanfaatan Sumber Kajian Literatur Jurnal Berdasarkan hasil
teknologi/inovasi Menurut Heni Alvionita (2014) kajian literatur dan
dalam Kendala-kendala guru dalam penggunaan media pembelajaran adalah sarana prasarana yang kurang wawancara :
pembelajaran : dimaksimalkan oleh guru, kompetensi guru yang juga kurang untuk lebih kreatif dalam penggunaan Penyebab Siswa
media
Belum terbiasa
Siswa Belum pembelajaran, guru kurang variatif lagi dalam pemilihan penggunaan media pembelajaran dan yang
terbiasa dengan terpenting adalah kendala itu muncul secara kondisional. Selain itu, menurut siswasiswi di kedua
dengan media dan
media dan pada sekolah tersebut juga merasa bahwa guru kurang inovatif dalam penggunaan media pembelajaran pada proses
proses pada mata pelajaran sejarah. pembelajaran
pembelajaran Sumber : berbasis Teknologi
berbasis Teknologi https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijhe/article/view/7316 ICT yaitu
ICT 1. Kurang
Permasalahan penerapkan media pembelajaran:
1. Guru belum mahir dalam pembuatan media pembelajaran pemahaman
2. Sarana media pembelajaran yang masih kurang tentang media
3. Bahasa dalam video pembelajaran yang digunakan oleh guru kelas rendah di SDN Mukiran 03 pembelajaran
kurang sesuai dengan karakter siswa 2. Ketidakmauan
4. Guru kesulitan mengatur waktu saat proses pembelajaran
guru dalam
5. Objek atau isi dalam pembelajaran terkadang tidak sesuai dengan lingkungan dan karakter siswa
6. Guru terkadang merasa kerepotan dalam mempersiapkan alat-alat media pembelajaran menerapkan
7. Guru kesulitan dalam mengkondisikan siswa saat pembelajaran mulai ditampilkan atau diputar media
8. Siswa terkadang merasa bosan dengan isi atau konten pembelajaran yang diputar oleh guru saat pembelajaran
pembelajaran karena merasa
Sumber : merepotkan
Agus S, Problematika Guru dalam Menerapkan Media Pembelajaran Video Pada Pembelajaran  3. Sarana dan
Tematik Kelas Rendah SDN Mukiran, Skripsi, 2019) http://eprints.ums.ac.id/79834/ prasarana yang
Wawancara dengan Kepala Sekolah tidak memadai
Penyebab guru tidak menerapkan media pembelajaran berbasis teknologi yaitu : 4. Merasa sudah
1. Kurang pemahaman tentang media pembelajaran berbasis teknologi ICT nyaman ketika
2. Ketidakmauan guru dalam menerapkan media pembelajaran karena merasa menggunakan
merepotkan pembelajaran
3. Kurangnya pelatihan guru terkait media pembelajaran konvensional
4. Keterbatasan perangkat smartphone yang dimiliki oleh siswa 5. Terlalu banyak
5. Sarana dan prasarana yang tidak memadai media
pembelajaran
sehingga guru
sulit memilih
media yang akan
digunakan
6. Kurangnya
Link Tautan video : pelatihan guru
https://drive.google.com/file/d/1HKdVIplmKs1HIBa_Cdc8wU4g1PIC2SSQ/view?usp=sharing terkait media
Wawancara dengan Teman Sejawat pembelajaran
Penyebab kurangnya memanfatkan teknologi dalam pembelajaran yaitu : 7. Kepala sekolah
1. Kurang pengetahuan mengenai tentang media pembelajaran yang kurang
2. Pembelajaran masih terpaku dengan buku paket memotivasi guru
3. Ketidakmauan guru dalam menerapkan media pembelajaran karena merasa dalam
merepotkan menerapkan
media
pembelajaran di
kelas
Tautan Link Video :
https://drive.google.com/file/d/1HE0SQUg0JzCJFip_op57hdM2tdKarllI/view?usp=sharing
Wawancara dengan Guru
Penyebab kurangnya memanfatkan teknologi dalam pembelajaran yaitu :
1. Pembelajaran masih menggunakan buku paket atau modul
2. Belum menggunakan aplikasi pembelajaran dan evaluasi berbasis teknologi karena
keterbatasan gadget yang dimiliki siswa
3. Pembelajaran masih bersifat ceramah
4. Faktor lingkungan keluarga yang tidak membiasakan anaknya dengan teknologi ICT

Tautan Link Video :


https://drive.google.com/file/d/1I9Pcbb_O3_9cu-wIrUbfzT69svzGl1Vo/view?usp=sharing
Wawancara Dengan Pengawas
Penyebab guru tidak menerapkan media pembelajaran berbasis teknologi yaitu
Guru kurang memahami cara menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi, Guru
belum mempunyai buku pedoman yang dapat dijadikan acuan untuk menggunakan media
pembelajaran. Guru kesulitan dalam mengalokasikan waktu, sarana prsarana yang kurang
memadai

Tautan Link Video :


https://drive.google.com/file/d/1JD3Wblit920f40_sQeCmeoJj2njgHlAm/view?usp=sharing

Wawancara Dengan Ahli Pakar


Penyebab guru tidak menerapkan media pembelajaran berbasis teknologi yaitu
1. Kurang pemahaman tentang media pembelajaran
2. Ketidakmauan guru dalam menerapkan media pembelajaran karena merasa
merepotkan
3. Sarana dan prasarana yang tidak memadai
4. Merasa sudah nyaman ketika menggunakan pembelajaran konvensional
5. Terlalu banyak media pembelajaran sehingga guru sulit memilih media yang akan
digunakan
6. Kurangnya pelatihan guru terkait media pembelajaran
7. Kepala sekolah yang kurang memotivasi guru dalam menerapkan media pembelajaran
di kelas

Link Tautan Video :


https://drive.google.com/file/d/15IfKxi-CQhPY8RlUCB37MjRq__0IZ0yd/view?usp=sharing

You might also like