Professional Documents
Culture Documents
KERANGKA ACUAN PK CoMC 20202021 Isye Edit 2
KERANGKA ACUAN PK CoMC 20202021 Isye Edit 2
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, atas berkat rahmat
dan karunia Nya, Kerangka Acuan Praktik Asuhan Model Continuity Of Midwifery (CoMC)
Pada Masa Pandemi Covid-19 Mahasiswa Tingkat II.A dan II.B Semester IV Program Studi
D III Kebidanan Tahun Akademik 2020/2021 telah selesai disusun.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan kerangka acuan ini adalah sebagai
pedoman oleh semua pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam
pelaksanaan kegiatan ini. Dalam Kerangka Acuan ini juga dijabarkan keterampilan/
kompetensi yang akan dicapai oleh mahasiswa selama melaksanakan kegiatan
Demikianlah kerangka acuan ini dibuat, untuk dipergunakan dalam pelaksanaan
kegiatan tersebut
I. Latar Belakang
Sesuai dengan kurikulum Program Studi D III Kebidanan Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Riau, proses pembelajaran D III Kebidanan ini mencakup teori,
praktikum, dan klinik. Melalui proses pembelajaran ini diharapakan dapat
menciptakan calon tenaga kesehatan yang handal, siap pakai serta inovatif dengan
bekal pengetahuan dan kemampuan, yang akhirnya mampu mengaplikasikan serta
mengembangkan kemampuannya di dunia kerja dan akhirnya menjadi aset yang
bernilai tinggi bagi institusi tempat bekerja secara khusus. Untuk dapat mencapainya,
mahasiswa harus dibekali ilmu serta kemampuan yang dapat mempersempit atau
bahkan meniadakan kesenjangan antara teori dan kenyataan di lapangan. Salah satu
upaya melengkapi kemampuan ini dilakukan melalui kegiatan Praktik Kebidanan.
Praktik Kebidanan pada dasarnya merupakan kegiatan belajar di lapangan yang
melibatkan mahasiswa secara aktif di dalam prosesnya. Kegiatan itu dirancang untuk
memberikan pengalaman praktis kepada para mahasiswa dalam menggunakan metode
yang relevan untuk menganalisis situasi, mengidentifikasi masalah, menetapkan
alternatif pemecahan masalah, merencanakan program intervensi, menerapkan
kegiatan intervensi, melakukan pemantauan dengan kegiatan intervensiserta menilai
keberhasilan intervensi dengan menggunakan pendekatan sistim atau pendekan lain.
Standar pendidikan bidan dari International Confederation of Midwifery
(ICM), menyatakan bahwa filosofi pendidikan bidan harus konsisten dengan
filosofi asuhan kebidanan (ICM, 2011). Filosofi asuhan kebidanan adalah meyakini
bahwa proses reproduksi perempuan merupakan proses alamiah dan normal yang
dialami oleh setiap perempuan (ICM, 2011). Bidan dalam memberikan asuhan
harus bermitra dengan perempuan, memberi kewenangan pada perempuan, asuhan
secara individual/perorangan, asuhan secara terus menerus dan berkelanjutan,
praktik secara otonom, dan mempraktikkan asuhan yang berbasis bukti (evidence
based care) (ICM, 2005).
Berdasarkan filosofi tersebut, maka untuk menjamin proses alamiah
reproduksi perempuan, bidan mempunyai peran yang sangat penting dengan
memberikan asuhan kebidanan yang berfokus pada perempuan (woman centered
care) secara berkelanjutan (Continuity of Care). Bidan memberikan asuhan
komprehensif, mandiri dan bertanggungjawab terhadap asuhan yang
berkesinambungan sepanjang siklus kehidupan perempuan (ICM, 2005).
Praktik Asuhan Model CoMC adalah kegiatan praktik mahasiswa Prodi D III
Kebidanan pada Praktik Mandiri Bidan(PMB) dan Klinik Pratama selama kurun
waktu tertentu. Pelaksanaan Praktik AsuhanModel CoMC ini menggunakan
pendekatan Continuity of Midwifery Care. Dengan metode ini, diharapkan mahasiswa
dapat mengintegrasikan seluruh pengetahuan, sikap dan keterampilan yang telah
didapat pada perkuliahan teori maupun praktik laboratorium dan klinik, sehingga
kompetensi yang diharapkan dapat tercapai.
Berdasarkan kurikulum Program Studi D III Kebidanan, Praktik Asuhan
Model CoMC dilaksanakan pada semester IV dengan beban studi 5 SKS. Praktik
Asuhan Model CoMC merupakan praktik Kebidanan yang didasari konsep, sikap, dan
keterampilan dalam memberikan asuhan kebidanan fisiologi pada ibu hamil, ibu
bersalin, bayi baru lahir, ibu nifas, keluarga berencana, balita dan anak sehingga
mahasiswa lebih siap dan percaya diri dalam melakukan peran kemandirian dengan
tepat pada semua tatanan pelayanan kesehatan dengan pendekatan manajemen
kebidanan.
.
II. Tujuan
A. Tujuan Umum
Secara umum tujuan dari Praktik Asuhan Model CoMC ini adalah agar
mahasiswa dapat memperoleh pengalaman belajar memberikan asuhan kebidanan
berkesinambungan mulai dari kehamilan hingga masa nifas termasuk asuhan
Keluarga Berencana (KB) dan asuhan pada neonatus dalam lingkup normal
B. Tujuan Khusus
Secara khusus tujuan Praktik Asuhan Model CoMC ini, diharapkan agar
mahasiswa mampu melakukan:
1. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal di Klinik Pratama dan
Praktik Mandiri Bidan kota Pekanbaru
2. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu bersalin normal di Klinik Pratama dan
Praktik Mandiri Bidan kota Pekanbaru
3. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas normal di Klinik Pratama dan
Praktik Mandiri Bidan kota Pekanbaru
4. Melakukan asuhan kebidanan pada neonatus normal di Klinik Pratama dan
Praktik Mandiri Bidan kota Pekanbaru
III. Peserta
Peserta dalam kegiatan Praktik Asuhan Model Continuity of Care (CoMC) ini
adalah mahasiswa Tingkat II.A dan II.B semester IV Tahun Akademik 2020/2021
dengan jumlah 74 orang yang terdiri dari tingkat II.A sebanyak 37 orang dan tingkat
II.B sebanyak 37 orang. (Nama-nama mahasiswa terlampir).
V. Pembimbing
Pembimbing kegiatan Praktik Asuhan Model CoMC yaitu dari lahan praktik
(instruktur klinik) dan dari Institusi Poltekkes Kemenkes Riau yaitu dosen Jurusan
Kebidanan. (Terlampir)
VI. Mekanisme Pelaksanaan
Adapun mekanisme pelaksanaan kegiatan ini adalah:
1. Mahasiswa mengajukan permohonan izin kepada pembimbing di lahan
praktik untuk mengambil kasus di wilayah kerja lahan praktik
2. Mahasiswa mendapatkan 2 orang ibu hamil mulai dengan usia kehamilan 32
s/d 34 minggu dan melakukan informed consent kepada ibu hamil tersebut
dan suaminya
3. Melakukan asuhan kebidananan kehamilan (minimal 3 kali kunjungan),
asuhan persalinan, asuhan nifas (KF1-KF3), asuhan neonatus (KN1-KN3)
dengan bimbingan dari pembimbing lahan praktik dan/ atau institusi di lahan
praktik maupun rumah pasien/home visit. Jika pembimbing tidak bisa
mendampingi, mahasiswa harus menginformasikan hasil asuhan yang telah
diberikan
B. Asuhan Persalinan
1. Menjelang hari perkiraan lahir (HPL), mahasiswa lebih intensif memantau
kondisi ibu hamil bila sewaktu-waktu mengalami tanda-tanda persalinan.
2. Pada saat sudah terjadi tanda-tanda persalinan, mahasiswa harus
berkoordinasi dengan bidan dan dosen pembimbing untuk pendampingan
sekaligus evaluasi.
3. Asuhan kebidanan persalinan dimulai dengan melakukan pemantauan
kemajuan persalian (sejak kala I) dilanjutkan pertolongan persalinan
dengan pendampingan oleh bidan pembimbing dan dosen (bila
memungkinkan).
4. Apabila ditemukan adanya penyulit baik pada saat observasi kemajuan
persalinan (kala I) maupun saat pertolongan persalinan (kala II & III) dan
saat observasi 2 jam post partum (kala IV), maka harus segera ditangani
sesuai kewenangan dan bila perlu dilakukan rujukan.
5. Bila dilakukan rujukan, maka mahasiswa harus mengikuti perkembangan
penanganan kasus sampai dengan paska tindakan dan pasien dipulangkan
kembali.
6. Mahasiswa juga harus membuat laporan asuhan kebidanan persalinan dan
mengisi logbook serta menyusun teori- teori persalinan yang sesuai dengan
kasus yang ditemui sebagaimana pada asuhan kebidanan kehamilan.
7. Bersamaan dengan pendampingan pertolongan persalinan dilakukan
evaluasi kompetensi asuhan kebidanan persalinan oleh bidan pembimbing
C. Asuhan Nifas
1. Asuhan kebidanan masa nifas dimulai sejak 2 jam setelah bayi dan
plasenta lahir dan dilanjutkan dengan program asuhan secara terjadwal
(asuhan 6-48 jam, 4-28 hari, dan 29-42hari post partum).
2. Apabila terjadi kegawatdaruratan masa nifas, mahasiswa harus segera
berkoordinasi dengan bidan pembimbing untuk penanganan segera dan
bila perlu dilakukan rujukan.
3. Bila sampai kasus dirujuk, mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti sampai
dengan kasus ditangani dan pasien kembali dipulangkan
4. Evaluasi kompetensi asuhan kebidanan nifas dilakukan pada setiap periode
masa nifas dari kasus yang diikuti oleh mahasiswa.
5. Pelaksanaan evaluasi dilakukan baik pada saat pasien masih di rumah
bidan maupun di rumah pasien setelah pasien pulang.
6. Selama memberikan asuhan nifas, mahasiswa diharuskan untuk menyusun
teori- teori yang berhubungan dengan kasus yang ditemui
D. Asuhan Neonatus
1. Asuhan neonates dimulai sejak bayi lahir dan dilanjutkan dengan program
asuhan secara terjadwal (asuhan 6-48 jam, 3-7 hari, dan 8-28 hari post
partum).
2. Apabila terjadi kegawatdaruratan masa neonatus, mahasiswa harus segera
berkoordinasi dengan bidan pembimbing untuk penanganan segera dan
bila perlu dilakukan rujukan.
3. Bila sampai kasus dirujuk, mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti sampai
dengan kasus ditangani dan pasien kembali dipulangkan
4. Evaluasi kompetensi asuhan neonatus dilakukan pada setiap periode masa
nifas dari kasus yang diikuti oleh mahasiswa.
5. Pelaksanaan evaluasi dilakukan baik pada saat pasien masih di rumah
bidan maupun di rumah pasien setelah pasien pulang.
6. Selama memberikan asuhan neontaus, mahasiswa diharuskan untuk
menyusun teori- teori yang berhubungan dengan kasus yang ditemui.
VIII. Evaluasi
1. Penilaian Kompetensi:
a. Laporan Kasus 40 %
b. Penampilan Klinik 60 %
2. Kehadiran 100%
Peserta didik dinyatakan lulus apabila memiliki minimal nilai 68
IX. Penutup
Demikianlah Kerangka Acuan ini disusun, untuk dapat dipergunakan sebagai
pedoman bagi instruktur klinik dan pembimbing dari institusi dalam melaksanakan
Praktik Kebidanan sehingga tujuan kegiatan dapat tercapai.
Pekanbaru, 01 Maret 2021
Ketua Program Studi Dosen Koordinator
Mengetahui
Plh. Ketua Jurusan