You are on page 1of 7

RESUME

“ Pengertian dan Ciri Negara Hukum”

Disusun Sebagai Syarat Tugas Mata Kuliah Civic Eduaction Semester II Prodi

Pendidikaan Agama Islam :

Dosen Pengampu :

Suparto S.Pd.I.,M.Pd.I

Nama:

Siti Fajriani
Nim. 223121088

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

2023
1. PENGERTIAN NEGARA HUKUM

Negara hukum adalah sebuah teori hukum yang berasal dari tradisi

hukum Eropa yang dipengaruhi oleh Romawi. Teori ini menjadi dasar dari

hukum yang berlaku pada negaranegara seperti Indonesia. Lawan dari

teori ini adalah rule of law yang dikenal pada tradisi hukum Inggris.

Rechstaat merupakan suatu doktrin atau ajaran dari hukum Eropa

Daratan yang berasal dari sistem hukum dari negara Jerman. Rechstaat

merupakan negara yang mana menjadikan suatu hukum sebagai suatu

dasar bagi penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan yang ada. Hukum

yang dijalankan pada negara tersebut memiliki sifat yang adil dan baik. Di

samping itu, hukum yang dijalankan juga dapat membatasi tindakan yang

berasal dari pemegang kekuasaan di dalam negara tersebut.

Jadi, yang bisa dimaknai dari rechstaat merupakan suatu negara

yang bersandar pada keyakinan bahwa kekuasaan dalam suatu negara

harus senantiasa dijalankan berdasarkan hukum yang adik, baik dan

bijaksana. Hukum harus objektif tanpa memandang bulu.

2. UNSUR NEGARA HUKUM

a. Adanya hak dasar manusia yang dihargai. Penghargaan hak tersebut

harus berkesesuaian dengan harkat maupun martabatnya sebagai

seorang manusia. Jadi, ada sisi kemanusiaan yang harus dijunjung

tinggi dari suatu negara yang berlandaskan hukum.

b. Terdapat pemisahan maupun pembagian kekuasaan guna menjamin

terealisasinya hak-hak tersebut.


c. Pemerintahan dilakukan berdasarkan adanya peraturan perundang-

undangan yang ada dan berlaku.

d. Terdapat peradilan administrasi di dalam suatu perselisihan yang

terjadi antara rakyat maupun dengan pemerintahnya sendiri.

3. CIRI-CIRI NEGARA HUKUM

a. Terdapat kekuasaan yang dijalankan berkesesuaian dengan hukum

positif yang berlaku.

b. Suatu pekerjaan negara berada di bawah kontrol kekuasaan kehamikan

yang amat efektif.

c. Adanya tuntutan atau senantiasa menuntut adanya pembagian

kekuasaan.

d. Rechstaat memiliki dasar yakni sebuah undang-undang dengan

jaminan Hak Asasi Manusia (HAM).

Di samping itu, beberapa pakar atau ahli hukum juga menguraikan hal-

hal apa saja yang menjadikan ciri-ciri dari rechstaat. Salah satu dari pakar

ilmu hukum tersebut adalah Friedrich Julius Stahl. Ciri-ciri dari rechstaat

menurut para pakar hukum yang dapat kamu ketahui di antaranya ialah

sebagai berikut.

a. Adanya pemerintahan yang didasarkan pada berbagai ketentuan

maupun peraturan.

b. Adanya peradilan administrasi di dalam suatu perselisihan yang

terjadi.
c. Terdapat hak asasi orang guna menanggung hak asasi manusia secara

umum atau trias politika.

Selain Friedrich Julius Stahl, ada juga pakar hukum lain

Yang turut serta dalam memberikan opininya terkait ciri-ciri rechstaat.

Dia adalah AV Dicey, Adapun ciri-ciri dai rechstaat menurutnya ialah

sebagai berikut.

a. Adanya jaminan hak-hak orang di dalam undang-undang maupun

peraturan pengadilan yang ada.

b. Adanya kedudukan yang sama di mata hukum, baik itu bagi kaum

umum maupun bagi pejabat sekalipun.

c. Terdapat supremasi hukum, yang mana tidak dapat muncul

kesewenang-wenangan hingga seorang tersebut hanya bisa dihukum

apabila tidak mematuhi hukum yang berlaku.

4. KONSEP NEGARA HUKUM

a. Konsep penempatan hukum sebagai kedaulatan tertinggi. Konsep

pertama dari rechstaat ialah suatu konsep penempatan hukum yang

dijadikan sebagai kedaulatan tertinggi dalam suatu penyelenggaraan

negara.

b. Konsep penempatan hukum sebagai suatu pembatas. Konsep kedua

dari rechstaat ialah suatu konsep penempatan hukum yang berperan

sebagai suatu pembatas atau batasan bagi kekuasaan yang dimiliki oleh

penguasa. Konsep yang sudah dikenal sejak zaman Plato ini, pada

mulanya dikenal dengan istilah nomos atau norma dan kemudian


seiring berjalnnya waktu berubah menjadi nomokrasi atau suatu

pemerintahan oleh hukum.

c. Konsep reaksi penempatan hukum sebagai kedaulatan tertinggi.

Konsep ketiga dari rechstaat ialah suatu reaksi terhadap penempatan

hukum yang dijadikan sebagai kedaulatan tertinggi pada tangan

penyelenggara negara. Konsep kedaulatan negara yang dimaksud

dikenal sebagai machstaat.

5. PRINSIP NEGARA HUKUM

a. Supremasi hukum (supremacy of law) ,

Prinsip pertama dari negara yang memiliki landasan hukum ialah

supremasi hokum atau supremacy of law.prinsip supremasi hukum

menekankan kepada pemimpin tertinggi dalam suatu negara bukanlah

manusia itu sendiri, melainkan konstitusinya. Hal tersebut sesuai dengan

pernyataan the rule of law and not of man.

b. Persamaan dalam hukum (equality before the law) ,

Prinsip berikutnya dari negara yang berlandaskan hukum ialah adanya

persamaan dalam hukum. Dalam prinsip ini, tiap-tiap warga negara

mempunyai kedudukan yang sama di mata hukum dan

pemerintahan.Tidak ada yang namanya saling membedakan. Tidak peduli

perbedaan latar belakang. Semua sama di mata hukum.Sikap diskriminatif

pun dilarang dalam negara yang memiliki landasan hukum.Dengan adanya

prinsip ini, diharapkan dapat tercapai perkembangan yang jauh lebih maju

dan setara dengan kelompok masyarakat lainnya yang telah maju.


c. Asas legalitas (due process of law) ,

Adapun yang dimaksud dengan asas legalitas ialah segala tindakan

pemerintahan harus didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang

telah disahkan oleh petinggi terkait dalam bentuk tertulis. Dalam hal

tersebut, segala tindakan dan perbuatan harus didasarkan pada segala

aturan yang berlaku.

d. Pembatasan kekuasaan,

Kekuasaan harus senantiasa dibatasi dengan cara memisahkan

kekuasaan pada cabangcabang yang bersifat check dan balance dalam

suatu kedudukan yang sederajat. Hal tersebut dapat dilakukan melalui

pembagian kekuasaan secara horizontal. Lain halnya dengan

pembagian kekuasaan secara horizontal, maka pembagian kekuasaan

secara vertikal senantiasa mampu membagi kekuasaan dengan baik

sehingga negara tidak tersentralisasi maupun terkonsentrasi pada suatu hal,

yang mana bisa menimbulkan sikap kesewenang-wenangan.

e. Organ-organ eksekutif independent,

Jadi, yang dimaksud dengan organ-organ eksekutif independen

mengacu kepada indepensi lembaga eksekutif. Independensi lembaga

tersebut dianggap penting guna memberikan jaminan atas demokrasi,

karena dianggap fungsinya bisa disalahgunakan oleh pemerintah yang ada

guna melanggengkan kekuasaanya.

f. Peradilan bebas dan tidak memihak (independent and impartial

judiciary),
Dalam upaya menjalankan tugas yudisialnya, maka hakim sejatinya

tidak diizinkan untuk mendapatkan pengaruh dari siapapun, bahkan tanpa

terkecuali orang-orang terdekatnya. Hakim harus senantiasa bijak dan jujur

dalam memutus suatu perkara. Di samping itu, hakim harus senantiasa

terbuka dalam upaya melakukan pemeriksaan terkait suatu perkara serta

menghayati nilai-nilai keadilan dalam menentukan keputusan.

g. Peradilan tata usaha negara,

Negara yang berlandaskan hukum harus senantiasa membuka

kesempatan bagi tiap-tiap warganya untuk dapat menggugat suatu

keputusan pejabat administrasi negara serta djalankannya putusan hakim

tata usaha negara oleh pejabat tersebut. Peradilan tata Negara

(constitutional court), Pentingnya suatu peradilan tata negara difungsikan

sebagai suatu upaya guna memperkuat sistem cek maupun sitem

keseimbangan di antara cabang-cabang kekuasaan yang mana disengaja

untuk dipisahkan guna melakukan jaminan demokrasi.

h. Perlindungan hak asasi manusia

Suatu perlindungan terhadap hak asasi maunusia atau HAM senantiasa

dimasyarakatkan secara luas dalam rangka mempromosikan bentuk

penghormatan maupun segala perlindungan terkait hak-hak asasi manusia

itu sendiri. Bersifat demokratis (democratische rechtsstaat) , Jadi, suatu

negara yang memiliki landasan hukum sudah sepatutnya harus

mengembangkan negara yang demokratis.

You might also like