You are on page 1of 26

STRUKTUR KENDARAAN

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknologi Otomotif Dasar

DOSEN PENGAMPU : Monica Pratiwi S.Pd, M.Pd.T

DISUSUN OLEH:

SAPRIYANTO S. HAMZAH (562422024)

KELAS A PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

PRGORAM STUDI PENDIDKAN TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2023
KATA PENGANTAR
Assalamualikum Wr. Wb

Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat
kepada umat manusia. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Teknologi
Otomotif dasar dan juga untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan
serta informasi yang semoga bermanfaat. Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan
kami dan semaksimal mungkin. Namun, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah
ini tentu tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu kami
sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca
makalah ini terutama dosen mata kuliah Teknologi Otomotif Dasar yang kami harapkan
sebagai bahan koreksi untuk kami.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Gorontalo, 05 Februari 2023

Penyusun:

Sapriyanto S. Hamzah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR
ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang
.......................................................................................................................1
B. Rumusan
Masalah...................................................................................................................2
C. Tujuan
Masalah.......................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................4
A.Mesin bensin dan mesin
diesel ................................................................................................3
B.Pemindahan daya.....................................................................................................................3
C.Chassis.....................................................................................................................................6
D.Kelistrikan mesin dan kelistrikan bodi....................................................................................7
E. Bodi.........................................................................................................................................
BAB III PENUTUP.................................................................................................................10
A. Kesimpulan..........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pada sebuah mobil terdapat banyak sekali komponen didalamnya, dimana kesemua
komponen tersebut saling bekerja sama mengatur kinerja mesin dengan tujuan supaya mobil
bisa bekerja/berfungsi secara optimal. Artinya jika salah satu dari komponen tersebut
bermasalah, maka mobil akan bekerja tidak maksimal karena komponen yang bermasalah
tersebut mengganggu kerja dari komponen lain sehingga kinerja mobil jadi terhambat.
Jika dilihat secara umum komponen kendaraan terbagi menjadi dua bagian, yakni
komponen eksterior dan interior. Komponen interior meliputi bagian mesin dan pedukungnya,
sedangkan komponen eksterior terdiri dari atau yang berhubungan dengan body
mobil.  Kedua bagian tersebut sama pentingnya karena jika salah satu komponenya
bermasalah maka bisa mengakibatkan kerusakan juga pada komponen lain. Sebagai pemilik
mobil, tidak ada salahnya untuk mengetahui fungsi dar bagian-bagiannyai, hal itu akan sangat
bermanfaat sebagai deteksi awal ataupun penanganan awal jiga terjadi suatu masalah pada
salah satu komponen mobil. Selain itu juga untuk mengetahui kondisi dari mobil itu sendiri
apakah dalam kondisi yang baik dan aman ataukan perlu diservis.
Pada kendaraan terdapat komponen mesin yang berfungsi untuk merubah energi panas
menjadi energi gerak. Untuk dapat menghasilkan energi panas dan untuk mengubahnya
menjadi energi gerak maka pada mesin dilengkapi dengan beberapa komponen. dan tentunya
juga mempunyai komponen seperti pemindahan daya, chasiss, kelistrikan bodi dan kelistrikan
mesin serta bodi itu sendiri

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu mesin diesel dan juga mesin bensin?
2. Apa saja bagian-bagian pemindahan daya?
3. Apa itu komponen chassis?
4. Apa itu kelistrikan mesin dan juga kelistrikan bodi?
5. Bagaiman ga,baran bodi?
C. Tujuan Makalah
1. Dapat mmbedakan mesin bensin dan diesel
2. Dapat mengetahui bagian bagian pemindahan daya
3. Dapat mengetahui komponen pada chassis
4. Dapat membedakan kelistrikan mesin dan bodi
5. Dapat mengetahui bagian bagian bodi

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mesin Bensin Dan Mesin Diesel
1. Mesin bensin
Mesin bensin atau gasoline engine adalah mesin pembakaran dalam yang melakukan
pembakaran diruang bakar yang terletak didalam mesin dengan bahan bakar utama bensin.
Nikolaus Otto adalah orang yang pertama kali menemukan mesin bensin. Saat itu mesin ini
diciptakan untuk bisa digunakan menggunakan bahan bakar bensin, menyusul semakin
maraknya ekspansi kilang minyak. Mesin berbahan bakar bensin, bisa melakukan proses
pembakaran didalam ruang mesin karena ada tiga hal. Yakni udara (oksigen) yang
dikompresi, bahan bakar berupa bensin, dan api (percikan busi) sebagai pemicu
pembakaran. Karena tiga syarat tersebut terpenuhi maka terjadilah proses pembakaran
yang akan menimbulkan panas dan daya expansi. Daya expansi akibat pembakaran inilah
yang digunakan untuk menggerakan piston.
1.1 Cara kerja mesin bensin
Mesin pembakaran dalam melakukan pembakarannya secara internal. Dalam prosesnya,
mesin ini memiliki dua jenis cara keja. Mesin 2 tak dan mesin 4 tak
Prinsip kerja mesin 2 tak
Mesin 2 tak merupakan mesin pembakaran dalam yang memiliki dua proses untuk
keberlangsungan sistem. Artinya dalam mesin dua tak, hanya diperlukan satu putaran
engkol untuk menghasilkan daya. Sehingga bisa dikatakan, prinsip kerja mesin dua tak
adalah mesin yang menghasilkan tenaga melalui satu putaran engkol.
Prinsip kerja mesin 4 tak
Hampir sama seperti mesin 2 tak yang memanfaatkan gerakan naik turun piston, namun
mesin 4 tak memiliki lebih banyak fase. Prinsip kerja mesin 4 tak adalah mesin
pembakaran dalam yang menghasilkan tenaga melalui dua putaran engkol di tiap fasenya.
2. Mesin diesel
Diesel berasal dari nama seorang insinyur dari Jerman yang menemukan mesin ini pada
tahun 1893, yaitu Dr. Rudolf Diesel. Ia mendapatkan paten berjudul: Arbeitsverfahren und
für Ausführungsart Verbrennungsmaschinen (RP 672707). Pada waktu itu mesin tersebut
tergantung pada panas yang dihasilkan ketika kompresi untuk menyalakan bahan bakar.
Bahan bakar ini diteruskan ke silinder oleh tekanan udara pada akhir kompresi. Motor
diesel adalah motor bakar yang berbeda dengan motor bensin, proses penyalaan bukan
dengan loncatan api listrik. Pada langkah hisap hanyalah udara saja yang masuk ke dalam
silinder. Pada waktu torak hampir mencapai Titik Mati Atas (TMA) bahan bakar
disemprotkan ke dalam silinder. Terjadilah proses penyalaan pembakaran, pada saat udara
di dalam silinder sudah bertemperatur tinggi. Persyaratan ini dapat dipenuhi apabila

2
digunakan tekanan udara (kompresi) yang cukup tinggi, dan bahan bakar harus berkabut
dengan halus.
Untuk mengkabutkan bahan bakar dengan halus digunakan peralatan injeksi bahan
bakar. Alat ini digunakan untuk mengkabutkan bahan bakar pada ruang bakar dengan
volume dan saat penyemprotan tertentu sesuai dengan putaran mesin. Selain itu juga
berfungsi membagikan bahan bakar pada tiap-tiap silinder sesuai urutan pengapian mesin.
Sistem injeksi bahan bakar diesel berfungsi untuk melayani kebutuhan bahan bakar selama
motor diesel tersebut bekerja. Proses pembakaran tidak terjadi sekaligus tetapi memerlukan
waktu dan terjadi dalam beberapa tahap. Di samping itu pembakaran akan berlangsung
antara 30-40 derajat sudut engkol. merupakan grafik tekanan dengan sudut engkol yang
menggambarkan secara grafis periode saat pembakaran.
Proses pembakaran dibagi menjadi 4 periode:
 Periode 1
Waktu pembakaran tertunda ignition delay (A -B) Pada periode ini disebut fase
persiapan pembakaran, karena partikel-partikel bahan bakar yang diinjeksikan
bercampur dengan udara di dalam silinder agar mudah terbakar.
 Periode 2
Perambatan api (B-C) Pada periode 2 ini campuran bahan bakar dan udara tersebut akan
terbakar di beberapa tempat. Nyala api akan merambat dengan kecepatan tinggi
sehingga seolah-olah campuran terbakar sekaligus, sehingga menyebabkan tekanan
dalam silinder naik. Periode ini sering disebut periode pembakaran letup.
 Periode 3
Pembakaran langsung (C-D) Akibat nyala api dalam silinder, makabahan bakar yang
diinjeksikan langsung terbakar. Pembakaran langsung ini dapat dikontrol dari jumlah
bahan bakar yang diinjeksikan, sehingga periode ini sering disebut periode pembakaran
dikontrol.
 Periode 4
Pembakaran lanjut (D-E) Injeksi berakhir di titik D, tetapi bahan bakar belum terbakar
semua. Jadi walaupun injeksi telah berakhir, pembakaran masih tetap berlangsung. Bila
pembakaran lanjut terlalu lama, temperatur gas buang akan tinggi menyebabkan
efisiensi panas turun.
Dibandingkan dengan motor bensin pada motor diesel mempunyai keuntungan dan
kerugian sebagai berikut:
Keuntungan:
 Mesin diesel lebih tahan lama dan tidak memerlukan electric igniter. Hal ini berarti
mesin diesel memiliki tingkat kesulitan lebih kecil dari pada mesin bensin.
 Penggunaan bahan bakar pada mesin diesel lebih ekonomis daripada mesin bensin.
Dikarenakan rasio kompresinya lebih tinggi dari pada mesin bensin.

3
 Pemakaian bahan bakar lebih hemat, karena efisiensi panas lebih baik, biaya operasi
lebih hemat karena solar lebih murah.
Kerugian:
 Tekanan pembakaran maksimum lebih besar dari mesin bensin. Hal ini berarti bahwa
suara dan getaran mesin diesel lebih besar.
 Tekanan pembakarannya yang lebih tinggi, maka mesin diesel harus dibuat dari bahan
yang tahan tekanan tinggi dan harus mempunyai struktur yang sangat kuat. Hal ini
berarti bahwa untuk daya kuda yang sama, mesin diesel jauh lebih berat dari pada mesin
bensin dan biaya pembuatannya pun jadi lebih lama dan mahal.
 Mesin diesel memerlukan sistem injeksi bahan bakar yang presisi. Dan ini berarti bahwa
harganya lebih mahal dan memerlukan pemeliharaan yang lebih cermat dibanding
mesin bensin.
 Mesin diesel mempunyai perbandingan kompresi yang lebih tinggi dan membutuhkan
gaya lebih besar untuk memutarnya. Oleh karena itu mesin diesel memerlukan alat
pemutar seperti motor stater dan baterai yang berkapasitas lebih besar
2.1 Cara Kerja Mesin Diesel
Seperti pada motor empat tak dengan bahan bakar bensin, motor diesel empat tak juga
dalam empat langkah selama dua putaran poros engkol (720°). Berturut-turut dalam
silinder terdapat langkah hisap, langkah kompresi, langkah pembakaran dan langkah
buang. Gambar 2.1 merupakan cara kerja mesin diesel:

Gambar 2.1 Cara Kerja Mesin Diesel


Cara kerja dari motor diesel yaitu pada langkah hisap, udara dimasukkan ke dalam
silinder. Piston membentuk kevakuman di dalam silinder seperti pada motor bensin, piston
bergerak ke bawah dari TMA ke TMB. Kevakuman dalam ruang bakar menyebabkan
udara masuk atau terhisap ke dalam silinder melalui katup masuk yang terbuka disekitar
awal langkah hisap dan akan terbuka sampai torak mencapai TMB. Pada langkah
kompresi, piston bergerak dari titik mati bawah menuju titik mati atas, pada saat ini kedua
katup tertutup sehingga udara yang ada dalam silinder dapat dimampatkan dengan kuat dan
menyebabkan temperatur naik sekitar 500-800°C. Pada akhir langkah kompresi sebelum
torak mencapai TMA, bahan bakar cair dalam bentuk halus disemprotkan kedalam udara
panas dalam silinder, bahan bakar menyala dan terbakar sehingga menaikkan takanan
dalam silinder, langkah ini disebut langkah kerja. Gas panas mendorong torak menuju

4
TMB, gas mengembang dari volume silinder yang kemudian meneruskan energi yang
timbul pada batang torak dan poros yang kemudian dirubah menjadi gerak putar memberi
tenaga pada mesin. Pada langkah buang katup pembuangan terbuka. Torak bergerak dari
TMB ke TMA dan mendorong gas-gas hasil pembakaran ke luar melalui katup buang yang
terbuka. Selama mesin menyelesaikan empat langkah (hisap, kompresi, pembakaran dan
buang) poros engkol berputar dua kali dan menghasilkan satu tenaga.

B. Pemindahan daya
Putaran yang dihasilkan oleh mesin harus ditransferkan ke setiap roda. Dari jenis - jenis
peletakan mesin pada kenderaan terbagi menjadi mesin didepan penggerak roda belakang,
mesin di depan penggerak roda belakang dan mesin dibelakang penggerak roda belakang serta
mesin di tengah penggerak roda belakang. Dari banyaknya jenis peletakan mesin pada intinya
adalah bagaimana putaran mesin dapat ditransferkan ke setiap roda penggerak agar lebih
sempurna. Oleh karena itu diperlukannya sistem pemindah daya (Power Train). Power
Train bukanlah sebuah alat ataupun komponen, melainkan sebuah sistem. Jadi Power Train
terdiri dari beberapa komponen yang termasuk dalam kategori chasis. Komponen - komponen
inilah yang bekerja secara bersama-sama menstransferkan putaran mesin sampai ke roda -
roda penggerak. komponen yang termasuk dalam kategori pemindah daya (Power Train)
yaitu:
1) Kopling (clutch)

Pada waktu mesin hidup (berputar) maka harus menghasilkan tenaga (momen), pada
kondisi ini engine belum digunakan tenaganya. Karena itu, pada tahap pertama engine
harus dapat berputar dahulu, dan kemudian memindahkan tenaganya perlahan-lahan pada
penggerak roda-roda penggerak sehingga kendaraan akan bergerak perlahan-lahan.
Putaran mesin harus bebas (tidak berhubungan) pada posisi gigi Netral (N) transmisi.
Oleh karena itu, diperlukan pemasangan kopling yang letaknya diantara engine dan
transmisi yang berfungsi untuk meng-hubungkan dan membebaskan putaran dari engine
ke transmisi. Apabila pada sebuah kendaraan tidak terdapat kopling, maka tenaga dari
satu engine yang sedang berputar dipindahkan pada roda-roda penggerak pada waktu
kendaraan sedang berhenti, kendaraan akan melompat. Apabila tenaga itu terlalu besar,
engine akan mati bila tenaga engine terlalu kecil, juga kendaraan tidak dapat bergerak

5
dengan lembut. Untuk memungkinkan engine hidup dengan lembut diperlukan kopling
(clutch) untuk memindahkan tenaga dengan menggelincir (slip) pertahan-lahan.  Sesudah
tenaga sebagian besar pindah, maka pemindahan tenaga akan berlangsung tanpa
terjadinya slip. Tambahan pula, kopling harus dapat bekerja dengan sederhana
2) tranmisi (transmission)

Mobil memerlukan tenaga (momen) tinggi ketika sedang mendaki dan waktu starter
awal, kendatipun mobil sedang berjalan pada kecepatan rendah. Sebaliknya bila mobil
berjalan pada kecepatan tinggi di jalan rata, tidak memerlukan momen yang besar. Fungsi
transmisi adalah mengatur kecepatan kendaraan sesuai dengan keadaan dan
memungkinkan kendaraan dapat berjalan mundur. Namun demikian, momen yang
dikecilkan oleh engine itu terbatas, tidak dapat mencapai momen yang diperlukan untuk
starter dan jalan yang mendaki. Kerja transmisi disesuaikan dengan keadaan jalannya
kendaraan. Bila tenaga penggerak (driving force) diperlukan, ini akan mengurangi
kecepatan engine dan memindahkan momen yang lebih besar ke roda-roda penggerak dan
bila diperlukan kecepatan yang tinggi, keroda-roda diteruskan kecepatan yang tinggi
dengan momen yang rendah. Transmisi dipasangkan langsung ke belakang kopling dan
dikontrol dengan tuas pengatur gigi (gear shift lever) yang terpasang dalam ruang
pengemudi.
3) drive shaft

6
Pada mobil dengan engine terletak di bagian depan (front engine) dan roda
belakang sebagai penggerak (rear drive), putaran transmisi dipindahkan ke poros roda
belakang (rear axle) dengan bantuan propeller shaft. Pada mobil dengan engine terletak
di bagian depan (front engine) dan roda belakang sebagai penggerak (rear drive), putaran
transmisi dipindahkan ke poros roda belakang (rear axle) dengan bantuan propeller shaft.
Pada umumnya hanya digunakan 1 (satu) buah propeller shaft, tetapi ada beberapa mobil
yang propeller shaft-nya terbagi dua dengan sambungannya dijamin oleh sebuah
bearing. Propeller shaft  pada umumnya dibuat dari pipa baja dan kedua ujungnya
dilengkapi dengan sebuah universal joint. Salah satu ujungnya diberi alur-alur (spline)
untuk pemasangan sleeve joint.
4) Differential

Transmisi dan poros roda belakang (rear axle) pada umumnya tidak segaris letaknya,
dengan demikian putaran tidak dapat dipindahkan oleh kedua bagian ini dengan sebuah
poros. Sebagai tambahan bahwa transmisi dipasangkan pada rangka (frame) dan poros
belakang pada umumnya diikatkan pada pegas-pegas. Karena itu, posisi hubungan antara
transmisi dan poros belakang selalu berubah-ubah dengan adanya beban dan kejutan
roda-roda yang memengaruhi pegas-pegas bila kendaraan berjalan. Universal joint
berfungsi untuk memindahkan perputaran dengan lembut walaupun adanya perubahan
sudut propeller shaft.
5) real axle

7
Poros roda belakang beserta kelengkapannya menjamin (50-80%) berat kendaraan
pada saat yang sama poros roda belakang harus menggerakkan roda. Poros roda menjadi
bagian paling akhir dari komponen pemindah daya yang mana menstransferkan putaran
dari diprential ke roda - roda penggerak. Poros roda pada penggerak roda depan sifatnya
fleksibel karena letak letak mesin yang selalu berubah - ubah dengan roda depan yang
menempel pada pegas. Sedangkan pada penggerak roda belakang, poros roda ( axle
shaft ) berada didalam difrensial dan sifatnya kaku ( Fixed ). 
C. Chassis
1. Suspensi
Suspensi adalah salah satu komponen mobil yang digunakan untuk menyerap
getaran. Getaran tersebut terjadi ketika mobil berjalan, dan suspensi inilah yang berfungsi
untuk menyerapnya. Sistem suspensi ini juga berfungsi untuk menjaga kenyamanan saat
mobil digunakan berkendara. Suspensi yang digunakan pada mobil memiliki beberapa
jenis sistem dan pegas. Berikut ulasan mengenai suspensi pada mobil yang lebih rinci.
Suspensi memiliki fungsi yang sangat vital pada kendaraan. Sistem ini tidak berpengaruh
pada daya kemampuan keselamatan pada mobil . Suspensi berfungsi meredam tekanan
yang dihasilkan dari permukaan jalan, seperti saat melewati polisi tidur, jalan berlubang,
maupun jalanan yang tidak rata dan berbatu. Suspensi akan mengayun ke atas dan ke
bawah untuk meredam getaran pada body sehingga tidak terasa sampai kabin.
Selain meredam tekanan dan getaran, suspensi juga berfungsi sebagai
penyeimbang. Suspensi membantu menyeimbangkan dan menopang tubuh mobil baik saat
mobil melaju maupun diam. Sistem suspensi pada mobil digolongkan dalam berbagai
macam jenis. Secara umum, Anda akan mengenal tiga jenis suspensi, yaitu suspensi
independen, dependen, dan semi independen. Suspensi independent merupakan suatu
sistem dimana roda kiri dan kanan tidak berada dalam satu garis kaku. Suspensi dependen
(rigid) terjadi karena roda kanan dan kiri berada dalam satu garis kaku. Sedangkan
Suspensi semi independent yaitu kombinasi antara suspensi rigid dan independent.  J
1) jenis-jenis suspensi pada mobil.
 Suspensi Macpherson

8
Jenis suspensi ini paling banyak digunakan pada kendaraan-kendaraan ringan seperti
Sedan, MPV, Hatchback, dan sejenisnya. Jenis suspensi depan ini tergolong tipe suspensi
independent dimana roda kanan dan kiri mobil tidak terpaut. Suspensi macpherson
memiliki kualitas yang sangat baik karena mampu meredam getaran dengan cukup
baik. Desain suspensi tipe ini cukup sederhana dan tidak memakan tempat sehingga cocok
digunakan pada mobil-mobil kecil. Macpherson memiliki beberapa komponen. Diantara
komponen tersebut ada pegas coil atau per melingkar yang digunakan karena berbentuk
minimalis dan daya elastisnya cukup lentur. Selanjutnya ada shock absorber yang letaknya
di dalam pegas coil, sehingga dua hal ini adalah satu unit komponen. Ada juga lower arm
yang merupakan lengan suspensi untuk menjadi penghubung antara roda dan bagian body
mobil.
Selain itu, ada ball joint atau engsel 360 derajat yang letaknya di ujung lower arm, yang
membuat roda bisa bergerak ke segala arah, sesuai dengan keinginan. Terakhir, ada
knuckle arm dan stabilizer. Knuckle arm fungsinya sebagai tempat untuk meletakkan
komponen suspensi, seperti lower arm, shock breaker, tie rod, dan roda. Sedangkan
stabilizer letaknya ada ditabung shock absorber yang terhubung ke bagian knuckle arm.
 Suspensi Double Wishbone
Suspensi double wishbone banyak dipakai oleh kendaraan crossover seperti Double Cabin
dan Big SUV. Jenis suspensi ini tergolong independent untuk jenis suspensi
depan. Sekilas, suspensi double wishbone terlihat mirip dengan macpherson. Akan tetapi,
desain suspensi double wishbone lebih kekar dan rumit. Suspensi ini memiliki dua lengan
suspensi, yaitu lower arm pada bagian bawah dan upper arm pada bagian atas. Kedua
buah lengan suspensi ini membuat gerakan vertikal pada roda menjadi lebih seimbang.
 Suspensi Kaku
Suspensi rigid hanya dapat Anda temukan pada kendaraan jenis bus dan truk
saja. Suspensi ini termasuk suspensi dependen dimana roda kanan dan kiri terletak pada
satu blok kaku. Suspensi tipe ini dapat terletak pada suspensi depan maupun belakang.
Suspensi rigid memiliki kelebihan pada tingkat ketahanannya. Tipe ini merupakan
suspensi paling kuat yang mampu menerima beban besar. Hal ini disebabkan rigid block
tempat menautkan roda kanan dan kiri juga berfungsi sebagai penyangga body kendaraan.
Suspensi rigid juga memiliki beberapa komponen, seperti pegas daun, shock absorber,
rigid block dan stabilizer bar. Untuk komponen yang pertama, pegas ini bentuknya
memanjang dan disusun secara bertingkat supaya kekuatan pegas menjadi meningkat.
Selanjutnya, ada shock absorber letaknya diantara rigid block dan body mobil. Sedangkan
untuk rigid block atau rigid axle adalah balok yang berbentuk melintang dari roda kiri ke
kanan atau bisa juga disebut ice block dan pada roda depan, bagian ini menggunakan rigid
axle.
 Suspensi Multi-Link

9
Suspensi jenis ini memiliki cukup banyak penghubung. Penghubung atau link ini bekerja
seperti lengan suspensi, namun berjumlah tiga bahkan lebih. Link-link yang ada didesain
sedemikian rupa sehingga dapat menunjang pergerakan roda ketika meredam getaran.
 Suspensi Torsion Beam
Suspensi torsion beam disebut juga sebagai suspensi semi-independent. Suspensi ini
memiliki desain dasar seperti suspensi rigid yang diinovasikan sedemikian rupa agar
menghasilkan efek suspensi yang lebih baik. Bentuk dasar suspensi rigid yang memanjang
diinovasikan menyerupai huruf H. Bentuk ini membuat ayunan roda kiri dan kanan agak
terbebas. Hal ini akan semakin membuat mobil nyaman dikendarai.
2) Cara Kerja Sistem Suspensi pada Mobil
Cara kerja sistem ini yaitu sebagai komponen penghubung roda dan body kendaraan.
Komponen ini memiliki kekuatan elastis yang membuat body mobil tidak terpengaruh
pada gerakan yang dihasilkan tiba-tiba oleh roda. Sistem ini memiliki bagian utama berupa
pegas yang terbuat dari baja elastis. Elastisitas yang dimiliki oleh pegas digunakan untuk
meredam seluruh getaran yang dihasilkan roda karena permukaan jalan. Suspensi sendiri
bekerja sebagai penghalang benturan roda dengan body mobil.
3) Komponen Suspensi
Sistem suspensi komponen utamanya adalah pegas yang berasal dari baja yang elastis dan
kuat. Pegas inilah yang nantinya yang digunakan untuk menyerap getaran di atas
permukaan jalan.
Meskipun demikian, komponen suspensi tidak hanya pegas. Ada beberapa komponen lain
yang mendukungnya. Berikut diantaranya.
 Lengan Suspensi
Bagian ini fungsinya sebagai penghubung antara roda dengan chasis mobil. Komponen
ini terbuat dari engsel, yang nantinya bisa digerakkan secara vertikal. Gerakan vertikal
ini akan membantu roda untuk bergerak ke bagian atas atau bawah, bergantung dengan
jumlah beban yang diterima roda.
 Shock Absorber
Fungsi utama dari komponen ini adalah untuk meredam kejut suspensi mobil, sesuai
dengan namanya. Suspensi menggunakan pegas sebagai komponen utamanya, namun
pegas ini memiliki kelemahan yaitu memiliki daya balik saat ditekan. Hal ini akan
menyebabkan body mobil akan bergoyang atau oskilasi meskipun tidak ada getaran.
Komponen inilah yang akan mencegah hal tersebut terjadi, dan bisa digunakan untuk
mencegah adanya pergerakan tiba-tiba dari pegas. Shock absorber bisa membuat efek
suspensi menjadi lebih keras dan membuatnya tetap stabil karena mampu menyerap
efek kejut dengan baik. Hal ini pula yang menyebabkan tidak adanya guncangan pada
mobil.
 Stabilizer

10
Fungsi dari komponen ini adalah untuk membuat body mobil menjadi seimbang saat
suspensi bekerja. Secara sederhana mobil akan condong ke arah luar ketika berbelok,
hal ini dikarenakan gaya sentrifugal. Gaya tersebut bisa menyebabkan mobil terguling.
Stabilizer berfungsi untuk mencegah dan mengatasi hal tersebut. Komponen ini juga
membuat mobil dalam kondisi yang aman dan terkendali.
2. Kemudi
Komponen sistem kemudi. Semua sistem kemudi terdiri beberapa bagian umum. Setiap
sistem kemudi, apapun jenisnya, pasti memiliki roda kemudi, poros kemudi dan kolom,
sambungan fleksibel, sambungan universal, lengan kemudi, dan soket bola.
1) Steering wheels (roda kemudi).
Roda kemudi sudah akrab di telinga kita. Roda kemudi model lama (tua) terbuat dari
plastik keras, diameter lebih besar, dan relatif tipis bila dibandingkan dengan roda
kemudi modern. Kemudi modern umumnya empuk. Kebanyakan roda kemudi memiliki
dua atau tiga jari-jari atau bagian pusat besar yang menghubungkan bagian roda kemudi
ke hub. Untuk mencegah selip, hub roda kemudi memiliki kurva internal, yang cocok
dengan splines eksternal pada poros kemudi. Beberapa poros dan roda kemudi memiliki
master spline, yang lebih besar dari yang lain. Master spline mencegah pemasangan roda
di posisi yang salah. Sebuah mur besar memegang hub ke poros kemudi.

Gambar 1.2 komponen dasar sistem kemudi


a. Ukuran roda kemudi.
Ukuran roda kemudi memiliki efek pada usaha yang dikeluarkan oleh sopir
untuk membelokkan kendaraan. Semakin besar roda kemudi, semakin sedikit
upaya yang diperlukan untuk mengubahnya. Hal ini karena momen yang
diberikan oleh roda kemudi lebih besar.
b. Kelengkapan roda kemudi.
Roda kemudi terdapat komponen lain yang dibahas di bawah. Meskipun tidak
terkait langsung dengan sistem kemudi, bagian-bagian ini mungkin
memerlukan pelepasan saat roda kemudi di lepas.
2) Kolom dan poros kemudi.
Poros kemudi dipasang pad kolom kemudi. Bantalan umumnya digunakan untuk
menahan posisi poros. Poros dan kolom biasanya merupakan satu unit. Namun,

11
masing-masing bagian sering diganti tanpa melepas poros atau kolom. Pada bagian ini,
kita akan membahas bagian-bagian individu yang membentuk kolom kemudi dan
poros. Kolom kemudi melekat pada bagian bawah dashboard, biasanya melalui mur
dan baut. Pada beberapa kendaraan, bagian bawah kolom melekat pada pelapis
peredam panas. Kolom kemudi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) Memastikan kekakuan (pendukung) untuk poros kemudi.
b) Memastikan gerakan kemudi halus.
c) Meredam kebisingan.
d) Mencegah mengurangi cedera pada sopir jika terjadi kecelakaan.
e) Memiliki kerugian gesekan rendah.
f) Memastikan kendaraan aman dari pencurian.
3) Roda gigi kemudi.
Rumah gigi kemudi rack-and-pinion biasanya merupakan aluminium cor, yang
pasangkan pada bodi kendaraan atau frame dengan dua buah baut U, ada juga dengan
baut dan mur terikat pada frame kendaraan. Unit gigi pinion terbuat dari baja yang
dikeraskan ditumpu oleh bantalan di bagian atas dan bawah. Rak juga terbuat dari baja
keras dan bergerak di bantalan slide. Seal menjaga pelumas roda gigi kemudi dari
bocor keluar dari unit rack-and-pinion. Sambungan Rack-and-pinion menghubungkan
ke steering knucle. Rackand-pinion linkage, terdiri dari outer tie rod dan inner tie rod.
Salah satu ujung inner tie rod berulir dan terhubung ke ujung rak. Inner tie rod
dilindungi oleh karet fleksibel (boot).

3 Rem

kendaraan dirancang untuk memperlambat dan menghentikan kendaraan dengan


mengubah energi kinetik (energi gerak) menjadi energi panas. Kampas rem menekan
tromol / cakram sehingga menimbulkan gesekan yang menghasilkan energi panas.
Intensitas panas sebanding dengan bobot dan kecepatan kendaraan. Rem Tromol. Sebuah
unit rem tromol terdiri dari dua sepatu rem yang terpasang pada backing plate. Ketika
pedal rem ditekan, silinder roda hidrolik akan mendorong sepatu keluar untuk menekan
tromol yang berputar dan menimbulkan gesekan sehingga memperlambat kendaraan.
Ketika pedal dibebaskan, pegas pengembali menarik sepatu rem kembali ke posisi semula.
1) rem tromol
Secara umum komponenkomponen rem tromol antara lain terdiri dari:
 Brake tromol. (tromol)
 Brake shoe with friction linings. (sepatu rem)
 Wheel cylinder. (silinder roda)
 Anchors.
 Backing plate.
 Springs (Pegas sepatu rem).
 Return springs (Pegas pengembali).
 Adjuster (Unit penyetel).
2) rem cakram

12
Rem cakram yang digunakan pada kendaraan modern umumnya pada roda depan,
sementara ada juga yang mengunakan rem cakram untuk rem roda depan dan belakang.
Keuntungan dari rem cakram dibanding dengan rem tromol adalah:
 Pendinginan yang baik.
 Mengurangi rem monting.
Komponen rem cakram
a. Rotor/Cakram.
Pada umumnya, rotor/cakram terbuat dari besi cor, berbentuk solid atau berventilasi
b. Mengukur run-out lateral rotor.
Panas yang berlebihan dapat menyebabkan cakram untuk melengkung. Run-out,
dapat menyebabkan masalah pengereman dan harus diukur untuk menentukan
apakah membubut cakram diperlukan.
c. Mengukur variasi ketebalan rotor.
Cakram harus diukur untuk variasi ketebalan jika pelanggan mengalami masalah
dengan pedal rem bergetar atau berdenyut.
d. Kaliper.
Kaliper, disebut juga silinder atau rumah piston, dan terpasang pada steering
knuckle atau pembawa roda. Ada dua jenis caliper yaitu floating caliper (kaliper
luncur) dan fixed caliper (caliper tetap).
e. Pad (bantalan rem).
Aplikasi desain rem yang berbeda membutuhkan berbagai jenis bahan gesekan
yang berbeda pula.
D. Kelistrikan Mesin Dan Kelistrikan Bodi
1. Kelistrikan mesin
Sistem kelustrikan mesin adalah rangkaian energi listrik yang dibuat untuk membantu
menghidupkan mesin dan mempertahankan proses kerja mesin secara efisien. Dengan kata
lain, dengan adanya kelistrikan pada mesin maka sebuah mesin bisa hidup (menghasilkan
putaran) dengan lembut dan berkelanjutan. Contohnya ada pada busi, busi merupakan
komponen untuk memercikan api agar pembakaran mesin bisa terjadi. Secara umum,
sistem kelistrikan mesin dikelompokan menjadi dua tipe, yakni; Sistem kelistrikan mesin
konvensional yang terdiri dari; sistem pengapian, sistem starter, sistem pengisian. Sistem
kelistrikan mesin modern seperti; sistem efi, sistem commonrail.
a) Sistem pengapian

13
Sistem pengapian (ignition system) merupakan rangkaian kelistrikan pada mesin yang
digunakan untuk memantik gas didalam ruang bakar agar terjadi pembakaran.
Sistem pengapian menggunakan metode perubahan energi listrik menjadi api. Prinsip
kerjanya dengan meloncatkan sejumlah elektron melewati sebuah celah udara yang
memiliki beda potensial sangat tinggi. Sehingga, loncatan elektron dengan volume
besar tersebut akan membentuk sebuah percikan api.
b) Sisteme lectri cstarter

Sistem starter adalah sebuah mekanisme yang memicu terjadinya pembakaran mesin
untuk yang pertama kali dengan memberi putaran pada poros engkol.
Sistem starter bekerja dengan mengubah energi listrik ke energi gerak melalui
serangkaian proses elektromagnetik. Dengan kata lain sistem starter memanfaatkan
sebuah motor listrik yang ditempatkan didekat flywheel, saat kita tekan tombol start
maka motor tersebut akan memutar flywheel dan mesin bisa hidup.

c) Sistempengisian

Sistem pengisian (charging system) merupakan sebuah mekanisme pengisian daya


baterai untuk memastikan keberlangsungan siklus kelistrikan pada mobil. Dengan kata
lain, sistem pengisian menjadi bagian utama yang menyediakan sumber listrik untuk
semua sistem kelistrikan pada mobil. Sementara baterai hanya bersifat sementara, yang
dapat menyimpan cadangan listrik dan menyalurkannya saat sistem pengisian masih
non-aktif. Prinsip kerja sistem pengisian adalah mengubah energi gerak menjadi energi
listrik menggunakan gaya elektromagnetik. Ini hampir sama dengan sistem starter hanya
arah perubahan energinya berkebalikan.

14
d) Sistem EFI

Sistem EFI (electronic fuel injection) adalah sistem injeksi bahan bakar elektronik yang
menggantikan fungsi karburator. Sistem EFI memang tidak murni masuk ke dalam
sistem kelistrikan mesin, karena pada dasarnya ini adalah skema yang mengatur aliran
bahan bakar. Namun karena menggunakan energi listrik dalam operasionalnya maka
masuk juga ke dalam sistem kelistrikan. Sistem efi bekerja dengan menyalurkan bensin
dari tanki langsung didepan katup intake melalui sebuah injector. Banyak sedikitnya
bensin yang keluar dari injector sangat dipengaruhi oleh ECU.Itu karena kapan injektor
membuka dan berapa lama injektor membuka diatur oleh ECU. Sementara ECU
mengatur kinerja injector dengan patokan data-data dari berbagai sensor.

e) Commonrail

Sistem common rail adalah sistem injeksi bahan bakar elektronik pada mesin diesel.
Secara umum, baik sistem EFI dan common rail tidak memiliki perbedaan pola.
Keduanya sama-sama mengatur volume bahan bakar yang akan dimasukan ke mesin
dengan melakukan serangkaian perhitungan dari berbagai macam sensor.
Hanya saja, perbedaan EFI dan Common rail ada pada hardware atau komponen sistem
bahan bakar masing-masing.
f) Glowplugsystem

15
Sistem glow plug atau busi pijar adalah skema tambahan pada mesin diesel yang
digunakan untuk menaikan temperature ruang bakar saat terdeteksi suhu mesin dingin
(cold start). Sistem ini menggunakan prinsip perubahan energi dari listrik menjadi
panas. Mirip perebus air elektrik, glow plug memanfaatkan kawat yang apabila dialiri
arus listrik akan membara dan panas. Panas yang terbentuk pada kawat ini akan
menaikan suhu ruang bakar pada mesin diesel. Sehingga mesin bisa melakukan start
dingin. Sekian materi hari ini tentang komponen dan rangkaian sistem kelistrikan mesin.
Semoga bisa menambah wawasan kita.
2. Kelistrikan bodi
Sistem kelistrikan body adalah semua instalasi listrik yang terletak pada body
kendaraan. Sistem ini berfungsi sebagai kompomen tambahan untuk melengkapi
fungsionalitas sebuah mobil. Bisa dikatakan, kelistrikan body ini memang tidak memiliki
pengaruh apapun terhadap performa kendaraan, namun sangat menunjang keselamatan
berkendara. Sehingga dengan adanya kelistrikan body mobil atau motor dapat berfungsi
dengan aman dan nyaman. Secara umum, sistem kelistrikan body memiliki beberapa
komponen seperti berikut:
a) Power suply (aki)

Power suply atau sumber arus adalah komponen yang menyediakan sumber arus listrik
yang akan digunakan untuk melakukan serangkaian skema kelistrikan. Pada kendaraan,
baterai atau aki berperan sebagai sumber arus karena komponen ini dapat menyimpan dan
melepaskan arus listrik. Namun, baterai bukan sumber arus utama. Sumber utama
kelistrikan kendaraan itu ada pada sistem pengisian yang mengubah energi gerak ke
energi listrik.
b) Saklar

16
Saklar digunakan untuk mengatur kapan skema krlistrikan aktif dan kapan skema
kelistrikan non-aktif. Pada kelistrikan body, ada dua macam saklar yakni Saklar manual
Saklar otomatis. Saklar manual harus diaktifkan secara manual oleh pengemudi melalui
sebuah tombol. Contohnya pada lampu sein dan klakson. Sementara saklar otomatis, tidak
perlu perlakukan dari pengemudi untuk mengaktifkan skema kelistrkan. Biasanya skema
akan aktif lada kondisi tertentu contoh lampu kepala sepeda motor yang otomatis aktif
saat mesin menyala.
c) Fuse dan Relay

Fuse dan relay bisa disebut sebagai komponen pengaman rangkaian. Fuse akan
mencegah terjadinya aliran arus berlebih ke rangkaian yang dapat membakar rangkaian
kelistrikan. Sementara relay akan memperpendek aliran arus sehingga potensi kerugian
arus listrik akan dikurangi.
d) Beban
Beban adalah komponen aktuator kelistrikan yang dapat mengubah energi listrik ke
bentuk energi lain. Contohnya bohlam lampu mengubah listrik menjadi cahaya.
Klakson mengubah listrik menjadi suara dan motor wiper mengubah listrik menjadi
gerakan.
e) Wiring

17
Wiring adalah susunan kabel-kabel kelistrikan yang dirangkai menjadi satu kesatuan.
Wiring ini akan membentang dari aki, menuju fuse lalu keluar dari fuse, wiring akan
memiliki banyak cabang yang menuju semua kompone kelistrikan.
Dengan adanya wiring, maka kabel pada mobil akan lebih aman dan rapi. Selain itu, proses
identifikasi juga lebih mudah karena kabel-kabel tersebut memiliki kombinasi warna yang
berbeda-beda. Demikian artikel mengenai rangkaian dan pengertian sistem kelistrikan
body mobil. Semoga bisa menambah wawasan kita.
E. Bodi
Bodi otomotif adalah bagian dari kendaraan yang dibentuk sedemikian rupa sebagai
pelindung penumpang ataupun barang yang ada didalam kendaraan dari terpaan angin dan
hujan dan panas matahari, pada umumnya bodi otomotif terbuat dari bahan plat logam (steel
plate) yang tebalnya antara 0,6 mm sampai dengan 0,9 mm yang didalamnya terdapat rangka
sebagai penguat atau penahan plat tersebut. Selain aspek keamanan dan kenyamanan bagi
pengemudi ata penumpang bodi kendaraan juga mengandung nilai seni yang tinggi.

Terdapat tiga komponen penting dalam bodi kendaraan yaitu eksterior, interior, dan warna
dan trim. Komponen-komponen bodi otomotif meliputi:
1. Eksterior
a. Lantai
Lantai biasanya terdiri dari beberapa komponen kecil yang dilas secara bersama-sama
menjadi satu unit lantai. Semua panel-panel lantai memiliki penguat pada bagian bawah.
Bentuk dari lantai tidaklah rata, disesuaikan dengan tujuan, diantaranya, untuk tempat

18
roda, sebagai ruang komponen kendaraan, tempat kaki penumpang, tempat dudukan
komponen bodi yang lain, aspek aerodinamis, aspek estetika, aspek ergonomi dan lain
sebagainya. Pada tipe komposit biasanya rata dan terpisah dengan chassis, sedangkan pada
tipe integral (menyatu dengan chassis) biasanya tidak rata.
b. Penutup mesin/kap mesin
Engine hood merupakan bagian bodi kendaraan yang menutupi komponen mesin.
Kendaraan yang menggunakan engine hood biasanya berjenis sedan (misalnya Toyota
Camry, Suzuki Swift, Honda Civic, Mitsubishi Lancer dan lain-lain) dan beberapa
kendaraan penumpang (misalnya Toyota Kijang, Suzuki APV, Daihatsu Taruna,
Mitsubishi Kuda dan lainnya). Engine hood ini dipasang ke bodi utama menggunakan
engsel (hinge). 
c. Fender atau wing
Fender atau wing adalah komponen kendaraan yang menutupi roda-roda. Dari konsep
inilah, berarti kendaraan pada umumnya memiliki 4 buah fender pada masing-masing
roda. Namun demikian ada beberapa mobil yang fender belakang tidak bisa dilepas,
sehingga seolah-olah fender  hanya bagian depan saja. Fender  melindungi konstruksi
suspensi dan melindungi dari kotoran dan lumpur.
d.   Atap kendaraan
Atap kendaraan merupakan bagian bodi yang paling lebar dibanding bagian lain, dan
memiliki konstruksi yang paling sederhana. Biasanya atap menggunakan bahan lembaran
plat besi yang dilakukan pengerasan pada bagian tertentu dengan membuat alur, agar kuat
apabila menerima beban dari atas.
e.   Bodi belakang
Komponen ini biasanya menyatu dengan sayap belakang, dan memiliki konstruksi luar
dan dalam. Konstruksi luar menekuk dan disatukan dengan konstruksi dalam dengan las
dan baut. Pada bagian ini berhubungan dengan konstruksi pintu bagian belakang dan
konstruksi kursi belakang.
f.   Pilar tengah
Pillar tengah merupakan penopang bagian tengah dan samping dari atap. Oleh karena itu,
konstruksi ini haruslah kuat. Pada pillar tengah ini juga berfungsi sebagai dudukan engsel
pintu belakang dan dudukan pengunci pintu depan. Beberapa pabrik membuat pillar lebar
dan tampak dari luar, akan tetapi kadang juga dibuat tidak tampak dari luar. Konstruksi
pillar tengah biasanya tidak beraturan (dibuat profil tekukan tertentu), yang menyebabkan
konstruksi ini kuat dan kokoh, serta dibuat menyesuaikan bentuk dari pintu saat terbuka.
g.    Pintu kendaraan
Pintu kendaraan memiliki berbagai macam tipe atau bentuk. Namun pada dasarnya, pintu
dibuat dari dua panel utama, panel luar dan panel dalam, terbuat dari plat baja. Pintu
kendaraan memiliki kekuatan yang berasal dari panel dalam yang memiliki profil tekukan

19
dan lekukan (dengan jalan dipress) sehingga ketika tepinya disatukan dengan panel luar
dan menjadi satu kesatuan, maka konstruksi ini akan menjadi kuat. Pada profil pintu
bagian dalam, terdapat lubang, celah dan sebagainya, yang digunakan untuk pemasangan
trim, pemasangan regulator kaca dan pengunci dalam dan handel dalam. Bagian atas dari
pintu terdapat bidang luasan yang ditutup dengan kaca, yang telah disiapkan dengan
alurnya serta karet perapatnya, sehingga saat ditutup maka akan melindungi dari air hujan,
debu dan kotoran.
h. Deck lid (tutup bagasi)
Deck lid merupakan bodi kendaraan (sebagian besar sedan) pada bagian belakang sebagai
tempat barang (bagasi). Komponen ini juga terdiri dari 2 panel utama, yaitu panel luar dan
dalam yang disatukan menjadi satu dengan las atau sealant. Bagian luar memiliki bentuk
yang sederhana, namun pada bagian dalam terdiri dari rangka penguat. Untuk
membuka deck lid, kadang disediakan handel dari luar, atau dapat dibuka dari ruang
kemudi menggunakan kabel.
i.    Bumper
Bumper dibedakan jenisnya menjadi 2, yaitu bumper depan dan bumper belakang. Fungsi
dari bumper adalah sebagai pengaman pertama terhadap bodi dan penumpangnya jika
terjadi tabrakan atau benturan. Pada dasarnya komponen bumper depan dan belakang
sama, yaitu bumper sub, bumper arm, bumper side extension sub (bumper samping)
dan bumper filler.
j.    Kaca kendaraan
Kaca kendaraan mobil merupakan komponen yang sangat penting bagi kendaraan, yang
terdiri dari kaca depan, kaca belakang dan kaca samping. Ketebalan kaca pada kendaraan
minimal 5 mm, terutama kaca depan selain harus memiliki ketebalan 5 mm, kaca depan
terdiri dari konstruksi lapisan plastik diantara kaca bagian depan dan kaca bagian dalam.
Hal ini karena harus mampu menahan tekanan udara ketika sedang berjalan maupun
sebagai perangkat keselamatan ketika menerima benda asing (kerikil) yang mengenai
kaca.
2.  Interior
a. Dashboard
Bagian bodi dari bodi kendaraan ini, selalu berada di depan pengemudi. Hal ini
dikarenakan bagian ini terdiri dari instrumen-instrumen panel, yang digunakan oleh
pengemudi untuk memantau semua kondisi pengemudian (seperti kondisi mesin, sistem
rem, sistem pengisian, kondisi tekanan ban), fasilitas kenyamanan (seperti AC, radio/tape,
sirkulasi udara) serta tanda-tanda isyarat (seperti sein, lampu-lampu).
b. Tempat duduk
Perkembangan teknologi tempat duduk mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dari
tempat duduk statis, sampai pada teknologi tempat duduk yang bisa diatur ketinggiannya,

20
sandaran, bahkan dipindah atau dilipat untuk keperluan tertentu, sehingga bisa
menyesuaian kemauan penumpang. Dahulu hanya kursi pengemudi yang diberi fasilitas
pengaturan, sekarang sudah hampir semua penumpang memiliki fasilitas yang sama.
Posisi tempat duduk dapat distel agar sesuai dengan ergonomi pengemudi/ penumpang
sehingga menimbulkan kenyamanan, keamanan dan mengurangi rasa kelelahan.
c. Plafon
Komponen bodi ini terletak di dalam bodi kendaraan bagian atas. Pada
awalnya, plafon kendaraan merupakan bidang yang rata, namun sekarang sudah bergeser
dari permukaan yang rata menjadi permukaan yang bervariasi sebagai tempat komponen
lain, seperti untuk lampu kabin, lampu baca, penempatan lubang-lubang ventilasi dan
AC (air conditioner), audio dan komponen lain. Selain itu, dahulu plafon terbuat dari
kain, bergeser dengan kain vinil sampai sekarang banyak kendaraan yang menggunakan
bahan polyurethena.  Peralatan yang digunakan untuk pembongkaran dan pemasangan
adalah gunting, cutter dan lem adhesive.
3. Warna dan trim
Merupakan warna dan bahan yang di gunakan dalam aksterior maupun interior kendaraan.
Termasuk di dalamnya adalah cat dan pengecatan dan bahan-bahan yang di gunakan seperti
plastik, karet, finil, kulit, headliner, fiberglass, karepet dan lain sebagaina.

21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komponen kendaraan sangat di butuhkan pada kendaraan oleh karenanya kita harus
mempelajari beberapa komponen yang terdapat pada kendaraan, ada beberapa komponen
kendaraan pada mobil yaitu yang pertama mesin, pada mesin terdapat beberapa macam mesin
diantaranya mesin bensin dan diesel dan lain-lain. Komponen kedua ada pemindahan daya,
terdapat juga beberapa rangkaian diantaranya kopling (clutch), Transmisi (transmission),
Drive shaft/ propeller shaft,Differential,Rear axle dan lain lain. Terdapat juga komponen
chasis yang terdiri dari suspensi,kemudi, dan juga rem. Dan juga terdapat komponen
kelistrikan mesin dan kelistrikan bodi serta bodi itu sendiri yang tentunya semua komponen
itu sangat di perlukan pada mobil

22
https://www.facebook.com/288327444622065. (2017, October 15). Pengertian Mesin Bensin,

Mesin Diesel, dan Motor Wangkel - AutoExpose. Autoexpose.org.

https://www.autoexpose.org/2017/10/pengertian-mesin-bensin-mesin-diesel.html

Suzuki Indonesia. (2020, December 23). Sistem Suspensi Mobil: Fungsi, Jenis, dan Cara

Kerjanya. Suzuki Indonesia. https://www.suzuki.co.id/tips-trik/sistem-suspensi-mobil-

fungsi-jenis-dan-cara-kerjanya?pages=2

program studi d-3 teknik mesin otomotif jurusan teknik mesin fakultas teknik universitas

sebelas - PDF Drive. (2019). Pdfdrive.com. https://www.pdfdrive.com/program-studi-

d-3-teknik-mesin-otomotif-jurusan-teknik-mesin-fakultas-teknik-universitas-sebelas-

d127407491.html

Kelas 11 SMK Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan 1 - PDF Drive.

(2019). Pdfdrive.com. https://www.pdfdrive.com/kelas-11-smk-pemeliharaan-sasis-

dan-pemindah-tenaga-kendaraan-ringan-1-e59300260.html

Suzuki Indonesia. (2020, December 23). Sistem Suspensi Mobil: Fungsi, Jenis, dan Cara

Kerjanya. Suzuki Indonesia. https://www.suzuki.co.id/tips-trik/sistem-suspensi-mobil-

fungsi-jenis-dan-cara-kerjanya?pages=2

‌https://www.facebook.com/288327444622065. (2018, February 7). Sistem Kelistrikan Mesin

- Pengertian, Rangkaian, dan Jenis - Jenisnya - AutoExpose. Autoexpose.org.

https://www.autoexpose.org/2018/02/sistem-kelistrikan-mesin.html

https://www.facebook.com/288327444622065. (2018, February 7). Sistem Kelistrikan Body -

Fungsi, Komponen, dan Rangkaian - AutoExpose. Autoexpose.org.

https://www.autoexpose.org/2018/02/sistem-kelistrikan-body.html

‌BODI OTOMOTIF. (2015). Blogspot.com.

https://anjaskurniawan1910.blogspot.com/2015/06/bodi-otomotif.html

You might also like