Professional Documents
Culture Documents
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Berdasarkan latar belakang yang terkait dengan perkembangan kota dan beberapa isu yang
sementara tengah berkembang di kawasan Kota Tua Kupang, maka dapat dirincikan beberapa
permasalahan penting yaitu sebagai berikut :
1. Kota Kupang memiliki banyak sejarah dalam perkembangannya, dimulai dari masa
pra colonial hingga masa kolonialisme tentunya meninggalkan banyak bangunan –
bangunan bersejarah namun tidak adanya tindakan nyata dari pihak terkait untuk
melakukan maintenance atau merevitalisasi situs – situs sejarah yang ada
2. Kemajuan jaman yang terjadi sekarang turut membawa perubahan fisik di Kota
Kupang, dimana masalah ini membuat citra Kota Tua Kupang sebagai Kota Sejarah
semakin memudar. Hal ini dibuktikan dengan beberapa bangunan sejarah yang
sekarang sudah terbengkalai dan diabaikan. Padahal keberadaan bangunan –
bangunan tersebut dinilai memiliki bobot yang besar yang dapat dijadikan dasar
untuk mempertahankan Kota Tua Kupang sebagai Kota Sejarah. Lokasi Kota
Kupang yang strategis dinilai mudah merespon kemajuan jaman, beredarnya isu
yang berbicara tentang pembangunan Kota Tua sebagai daerah pusat perbelanjaan
merupakan salah satu ancaman terbesar karena dinilai akan menghilangkan nilai –
nilai sejarah yang ada pada Kota Tua Kupang.
3. Perubahan ruang yang terjadi pada area Kota Tua Kupang selalu berubah – ubah
sesuai dengan keputusan pemimpin yang sementara menjabat dan kekuasaan yang
sementara berlaku.
4. Perbedaan etnis yang mendiami area Kota Tua Kupang menimbulkan pola aktivitas
yang berbeda – beda
5. Sungai Selam menjadi salah satu sungai yang memiliki nilai – nilai sejarah yang
besar namun pada kenyataanya di masa sekarang, sungai ini menjadi salah satu
sungai yang tidak mendapat perhatian lebih dari pemerintah dan masyarakat
sekitar. Padahal sungai Selam menjadi satu aksen penghubung dari beberapa situs
sejarah yang ada pada Kota Tua Kupang.
1.3. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah disebutkan, muncul sebuah pertanyaan besar yaitu
bagaimana ‘’Pemanfaatan Ruang di sepanjang sungai Selam Kota Tua Kupang’’, maka perlu
dirumuskan beberapa permasalahan yang dapat dikaji yaitu :
1. Bagaimana cara mempertahankan Citra Kota Tua Kupang sebagai Kota Sejarah di
sepanjang pesisir sungai Selam?
2. Bagaimana relasi pelaku ruang terhadap elemen – elemen ruang fisik di Kota Tua Kupang
pesisir Sungai Selam?
3. Bagaimana Cara mengelola Aktivitas yang sudah terlanjur ada dan berkembang di
sekitaran sungai Selam?
4. Bagaimana cara mengatasi permukiman sepanjang Sungai Selam yang tidak sesuai dengan
standar rumah tinggal layak huni?
1.4. TUJUAN, SASARAN DAN MANFAAT
1.4.1 TUJUAN
Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan dari penelitian ini terkait dengan
menemukan tema – tema identitas kawasan bersejarah di Kota Rua Kupang
dengan melihat kepekaan masyarakat terhadap ruang di kawasan bersejarah dan
mendapat jawaban terkait dengan ‘’Pemanfaatan Ruang di sepanjang sungai
Selam Kota Tua Kupang’’ adalah sebagai berikut :
a. Membangun konsep identitas ruang kawasan Kota Tua Kupang di sepanjang
Sungai Selam
b. Mengungkapkan elemen – elemen ruang Fisik yang menjadi citra Kota Tua
Kupang
c. Mengungkapkan relasi pelaku ruang dengan elemen – elemen fisik Kota Tua
Kupang
1.4.2 SASARAN
Sasaran dari Revitalisasi Daerah Kota Tua Kupang sepanjang Sungai Selam yaitu
sebagai berikut :
a. Masyarakat yang mendiami daerah sepanjang sungai Selam
b. Bangunan – bangunan bersejarah Kota Lama di sepanjang pesisir sungai Selam
1.4.3 MANFAAT
1.5 RUANG LINGKUP / BATASAN
1.5.3. Batasan
Lokasi yang akan dijadikan sebagai objek Revitalisasi kali ini terletak pada kecamatan
Kota Lama, kawasan sekitar sunga Selam, dimulai dari kawasan sekitar Penjara Lama
sampai Tugu Selam, Dermaga Lama
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka batasan masalah meliputi beberapa hal antara
lain:
Ruang lingkup dan batasan dari penulisan ini adalah pada perencanaan dan
perancangan kawasan sungai Selam.
Terbatas Pada Perencanaan Lanscape dan Stiteplan area kawasan sungai Selam Kota
Lama kota Kupang
Studi sebgai pembanding revitalisasi kawasan kali ini berpatokan dan mengacu pada
tujuh (7) elemen fisik Kota.
perencanaan Revitalisasi Kawasan Pesisir pantai ini akan membahas tentang kajian
Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) pada lokasi yang akan dilakukan
revitalisasi kawasan sekitar sungai Selam hanya akan dibahas secara sederhana dan
tidak mendalam
Pengembangan meliputi antara lain perencanaan site plan kawasan, penataan
kawasan dan pengembangan sarana dan prasarana demi menunjang wisata kususnya
wisata Kota Tua Kupang.
1.6 KERANGKA BERPIKIR
Ide/Gagasan
Kajian konseptual perencanaan
dan perancangan
Revitalisasi kawasan sepanjang
sungai selam
Kota lama
Di kota kupang
Masalah
Metode Penelitian
Studi Pustaka
Data
Analisa
Konsep
1.7 SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I : PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan
dan sasaran, ruang lingkup dan batasan, metode dan teknik, kerangka
berpikir, dan sistematika penulisan
BAB II : LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
Kajian Pustakan dan teori mengenai judul dan tema yang di ambil,
mengenai teori revitalisasi, peremajaan kawasan bersejarah dan teori-teori
kawasan perkotaan
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Meliputi tinjauan umum kota kupang dan tinjauan khusus pada lokasi
perencanaan Kota Lama Kupang
BAB IV : GAMBARAN UMUM LOKASI
Meliputi Tinjauan umum Lokasi, Sosial Budaya, Kesenian, Sarana dan
Prasarana, Struktur Organisasi Pengelola, Lokasi Perencanaan, dan Data
Kunjungan Wisata.
BAB V : KONSEP PERANCANGAN
Meliputi Organisasi Penelitian, Jadwal Penelitian dan Biaya Penelitian
BAB II
LANDASAN TEORI
Lama
waktu yang panjang, kuno, sejak dahulu kala. Sisa dari kebudayaan
lama; tua, tidak baru. (kamus lengkap bahasa indonesia, tim prima
pena;403)
Sungai : sungai/su·ngai/ n aliran air yang besar (biasanya buatan alam)
2.2 IMPLEMENTASI JUDUL
Dari pengertian judul di atas maka ingin dijelaskan bahwa judul diatas memiliki arti
dan tujuan yakni guna merevitalisasikan atau memvitalkan kembali fungsi kawasan
Kota Lama Kupang sebagai Kota Sejarah dan meningkatkan kembali Citra Kota
Kupang bersama dengan pelaku Fisik Kota Lama di sepanjang area Sungai Selam
yang menunjang aktivitas perekonomian masyarakat disekitarnya.
Kelima elemen akan berfungsi dan berarti secara bersamaan dalam satu
jaringan interaksi yang besar. Namun tidak berarti dengan memiliki kelima elemen
ini sebuah kota langsung mempunyai citra yang baik. Oleh karena itu harus
diperhatikan kualitas formulasi kelima elemen tersebut dengan yang lain. Dalam
analisis dan perancangan kota, kualitas bentuk liama elemen tersebut harus dicari
dan ditingkatkan.
Pada dasarnya tujuan utama dari banyak kecenderungan yang banyak terjadi
akhir-akhir ini dalam masalah perencanaan transportasi meliputi :
Mengembangkan mobilitas di bagian-bagian kota yang berperan sebagai
pusat bisnis
Menghambat pemakaian kendaraan pribadi
Mendorong pemakaian kendaraan umum
Mengembangkan akses ke pusat-pusat bisnis
Ruang Terbuka
Ruang terbuka dapat didefinisikan sebagai semua lansekap ( jalan, trotoar dan
semacamnya) taman, dan ruang rekreasi di daerah perkotaan. Ruang terbuka
merupakan elemen penting dalam perencanaan kota, dan tentu saja amat
menentukan dalam perencanaan. Meskipun demikian, dahulu ruang terbuka
biasanya dirancang setelah bentuk bangunan dan arsitekturnya selesai. Karena itu
ruang terbuka lebih mirip sebagai tambahan dan bukannya bagian integral dari
proses desain. Jadi masalah utamanya disini adalah bahwa sebuah ruang terbuka
haruslah dianggap sebagai bagian integral dari perencanaan sebuah kota.
Tanda ( Signage)
Dipandang dari sudut perancangan kota, sudah semestinya ukuran dan mutu
desain papan-papan reklame yang ada diatur juga agar tercipta suatu keserasian,
dampak visual yang tidak berlebihan dan sekaligus mengurangi kesemrawutan
dan persaingan dengan rambu lalu lintas dan publik yang memang diperlukan.
Tanpa mengabaikan pentingnya rambu-rambu bisnis di suatu daerah, kita juga
harus memperhatikan kualitas dari lingkungan fisik yang harus dimiliki. Rambu-
rambu yang terdesain baik turut mendukung karakter dari penampilan gedung
sekaligus, menghidupkan jalanan, selain memberikan informasi barang dan jasa
bisnis pribadi.
Dari judul Studi Revitalisasi Kawasan Pesisir Pantai Kota Lama Kota Kupang makan
mengambil tema yang sesuai yakni “Revitalisasi Arsitektur dan Lingkungan”.
Pengertian dari tema itu sendiri adalah sebagai berikut :
Revitalisasi
Revitalisasi adalah proses, cara, perbuatan memvitalkan sesuatu. (kamus lengkap
bahasa indonesia, tim prima pena;555).
Arsitektur
Arsitektur adalah metode dan gaya rancangan suatu konstruksi bangunan. (kamus
lengkap bahasa indonesia, tim prima pena;66).
Secara umum berdasarkan para ahli, arsitektur dapat disimpulkan sebagai ilmu yang
memadukan seni dan juga teknologi ruang atau bangunan dengan memperhatikan
fungsi, struktur dan estetika.
2.6 STUDI BANDING OBJEK SEJENIS
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh melalui pengamatan secara
langsung seperti observasi lapangan dan wawancara
1. Data ukuran site, data jenis vegetasi dan kondisi topografi, geologi sehingga
menunjang analisa site dan kelayakan studi lokasi;
2. Wawancara secara langsung dengan Narasumber yakni Penduduk sekitar
tentang pemahaman obyek perencanaan kali ini dimana dengan tujuan
mendapat gambaran kebutuhan masyarakat, hubungan dan pola ruang, fasilitas
utama maupun penunjang, aktivitas, serta berbagai aktifitas lain yang dapat
menjadi informasi yang menunjang bagi hasil penelitian
Untuk Kebutuhan Data Sekunder yang dibutuhkan yakni antara lain meliputi
1. Data Mengenai Peraturan yang Berlaku yakni atara lain peraturan Mengenai
Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) kota Kupang
2. Peraturan Mengenai Pemanfaatan Fungsi lahan Kota Kupang khususnya Pada
Obyek Perencanaan yakni pada area Kota Lama Kota Kupang
3. Data-Data berupa catatan tertulis baik secara kuantitatif maupun kualitatif
mengenai keadaan sosial budaya masyarakat, peta kondisi wilayah seperti pola
penggunaaan lahan, jaringan utilitas, transportasi, dan jenis tanah, tinggi
permukaan air laut pada saat pasang Naik Maupun Pasang Surut dan Lain
sebagainya
4.1.2 GEOGRAFIS
Secara geografis Kota Kupang berada pada Provinsi Nusa Tenggara Timur,
Indonesia yakni lebih tepatnya terletak diantara 10˚36‘14”-10˚39’58” lintang
selatan dan 123˚32’23”-123˚37’01” bujur timur dengan luas wilayah sebesar
180,27 km2 atau 18 027 Ha yakni dengan rincian peruntukan Kawasan Industri
735,57 Ha, permukiman 10.127,40 Ha, Jalur Hijau 5.090,05 Ha, perdagangan
219,70 Ha, pergudangan 112,50 Ha, pertambangan 480 Ha, pelabuhan laut/udara
670,1 Ha, pendidikan 275,67 Ha, pemerintahan/perkantoran 209,47 Ha, lain-lain
106,54 Ha;
Kota Kupang sendiri letaknya berada pada pulau Timor, lebih tepatnya pada
bagian barat Pulau timor, Pulau timor sendiri tidak hanya terdiri dari Kota Kupang
saja tapi juga terdapat beberapa kabupaten lain seperti Kabupaten Kupang,
Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Timor tengah Utara, Kabupaten
Malaka, Kabupaten Belu bahkan ada juga bekas Provinsi Indonesia ke 27 dulu yang
sekarang telah berdiri menjadi sebuah Negara sendiri yaitu Negara Timor Leste
yang berada pada bagian Timor Pulau Timor. Dengan kondisi geografis seperti ini
sebenarnya dapat dikatakan NTT kususnya kota Kupang berada pada jalur segitiga
Emas dimana berada dekat dengan dua buah Negara yakni Timor Leste dan
Australia. Hal ini merupakan peluang besar yang bila dimanfaatkan secara cermat
maka akan sangat berdampak positif dalam berbagai bidang baik ekonomi, sosial
terutama pada area Pariwisata.
Dengan kondisi ini membuat Kota Kupang menjadi gerbang masuk / keluar
(Entry and Exit Gate ) orang.Perdagangan arus barang / jasa, pada arah lokal,
2
regional, nasional, maupun internasional. Luas wilayah 180,27 Km atau 18.027
Ha dengan peruntukan : kawasan industry 735,57 Ha, permukiman 10.127,40
Ha,jalur hijau 5.090,05 Ha, perdagangan 219,70 Ha, pergudangan 112,57 Ha,
pertambangan 480,00 Ha, pelabuhan laut / udara 670,1 Ha,pendidikan 275,67 Ha,
pemerintahan / perkantoran 209,47 Ha, lain-lain 106,54 Ha. Sektor dominan yang
memberikan kontribusi terhadap PDRB dan pertumbuhan ekonomi berturut-turut
adalah sektor perdagangan dan jasa (restaurant dan hotel, pemerintahan,
pengangkutan dan komunikasi, persewaan, perusahaan) dan sector keuangan.
(Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi NTT; Kota Kupang Dalam Angka).
Cuaca
Suhu rata-rata di Kota Kupang Berkisar higga menuju berakir pada area
kawasan Wisata Ketapang 1 antara 22,78 °C sampai dengan 31,95 °C. suhu
udara di Kupang dapat dikatakan tergolong tinggi kususnya pada tempat-
tempat yang letaknya dekat dengan pantai memiliki suhu udara yang rata-rata
relatif lebih tinggi. Kelembaban udara rata-rata Berkisar higga menuju berakir
pada area kawasan Wisata Ketapang 1 antara 73 % sampai dengan 99 %
Hidrologi
Untuk daerah Kota Kupang sendiri sebenarnya terdapat banyak sumber
mata air yang cukup banyak , terlebih pada area persawahahan maupun area
tanah lembut umumnya memiliki jumlah air yang lebih banyak.untuk beberapa
lokasi memerlukan sumur untuk mendapatkan sumber air tanah langsung
Sedangkan untuk area berberapa daerah berbatu lebih menggunakan sumur bor
untuk mendapatkan air. Meskipun memilki mata air yang banyak kondisi kota
Kupang dapat dikatakan cukup gersang hal ini terjadi akibat beberapa faktor
misalnya Kupang yang berada di Pulau timor yang merupakan sebuah pulau
yang dpat dikatakan pulau baru sehingga lebih didominasi oleh bebatuan
karang sehingga tidak semua vegetasi dapat tumbuh subur secara alamiah di
kota Kupang, selain itu pulau timor yang berukuran kecil dan letak kota
Kupang yang dekat dengan area Laut ini menyebabkan air hujan yang turun
lebih banyak langsung mengalir ke laut tanpa ditampung secara maksimal.
Topografi
Saat berbicara soal kondisi topografi di kota Kupang sendiri memiliki
kondisi topografi yang beragam mulai dari datar, bergelombang dan landai
bahkan terjal. Perbedaan kondisi topografi ini memilki pola yakni menanjak
dari bagian utara kota Kupang yang merupakan area pesisir pantai memiliki
topografi yang datar dan terus menanjak menuju ke bagian selatan kota Kupang
yang memiliki ketinggian yang lebih tinggi dengan kemiringan rata-rata
Berkisar higga menuju berakir pada area kawasan Wisata Ketapang 1 antara 0-
15 %. Perbedaan ketinggian ini tidak naik secara merata tapi naik secara
bertahap seperti trap-trap dengan ketinggian tertentu Trap pertama berada
dibagian utara kota yakni pada area pesisir pantai dengan ketinggian Berkisar
higga menuju berakir pada area kawasan Wisata Ketapang 1 0-50 m (dpl), trap
kedua berada dibagian tengah dengan ketinggian Berkisar higga menuju
berakir pada area kawasan Wisata Ketapang 1 antara 50-150 m (dpl), dan trap
ketiga berada di bagian selatan dengan ketinggian Berkisar higga menuju
berakir pada area kawasan Wisata Ketapang 1 antara 150-350 m (dpl).
Geologi
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya pulau timor dapat dikatakan
sebagai sebuah pulau baru, pulau baru yang dimaksud yakni sebuah pulau yang
baru terbentuk apabila dibandingkan dengan pulau-pulau lainya dimana
terbentuk akibat proses bebatuan karang laut yang terangkat dan membentuk
sebuah pulau sehingga kondisi tanah di kota Kupang lebih banyak didominasi
oleh oleh bebatuan koral namun lebih banyak didominsi oleh batu karang
dengan bentuk fisik yang berongga akibat pengikisan air hujan yang terjadi.
Untuk jenis tanah sendiri tanah keras dengan jenis Alfisol dengan lebih
detailnya tanah Alfisol ada di kota Kupang masuk dalam klasifikasi atas dua
jenis tanah alfisol yakni Rhodustalf dan Pellustert dengan reaksi agak asam
sampai netral. Kedua jenis tanah ini berasal dari bahan induk batuan gamping
dan coral. Tingkat kestabilan tanah cukup tinggi sehingga erosi yang terjadi
masih dalam batas yang diperbolehkan. Selain itu terdapat juga setempat-
setempat dalam luasan yang terbatas jenis tanah alluvial sebagai endapan dari
daerah-daerah sekitar yang lebih tinggi.
Vegetasi
Vegetasi pada kota Kupang yang tumbuh secara alami yg banyak ditemui
antara lain berupa rerumputan dan semak belukar, pohon lontar, pohon gamal,
pohon gewang, dan beberapa jenis pohon peneduh tidak begitu beragam jenis
vegetasi yang dapat hidup dan tumbuh secara subur di Kupang di karenakan
Kupang beriklim tropis dengan curah hujan yang rendah, Kupang juga memilki
suhu udara yang tinggi ditambah dengan kondisi tanah yang relative berbatu
sehingga membuat minimnya jenis vegetasi alami yang ada di Kupang.
Untuk penjelasan mengenai kecamatan kota lama sendiri yakni Kota Lama adalah
salah satu kecamatan dari 6 (enam) Kecamatan yang ada di wilayah Pemerintah Kota
Kupang dengan luas wilayah 2.6951 km² (269,51 Ha) yang terbagi dalam 10 (sepuluh)
kelurahan antara lain :
1. Kelurahan Airmata
2. Kelurahan Lahi Lai Bissi Kopan (LLBK)
3. Kelurahan Bonipoi
4. Kelurahan Merdeka
5. Kelurahan Solor
6. Kelurahan Tode Kisar
7. Kelurahan Oeba
8. Kelurahan Fatu Besi
9. Kelurahan Nefonaek
10. Kelurahan Pasir Panjang
Beberapa jenis Flora yang terdapan dio wilayah Kecamatan Kota Lama antara
lain : Pohon Lontar, Jati, Kelapa, Mangga, Nangka. Fauna yang terdapat di wilayah
ini antara lain, Babi, Kambing, Anjing, Ayam serta ayam dan Itik.
Jumlah Penduduk pada bulan April 2021 adalah sebanyak 34.725 Jiwa,
KELURAHAN JUMLAH PENDUDUK TOTAL
L P
Airmata 966 952 1918
LLBK 400 439 839
Bonipoi 992 1008 2000
Solor 1533 1484 3017
Tode Kisar 600 626 1226
Merdeka 1017 1226 2243
Oeba 2555 2622 5177
Fatubesi 2743 2655 5398
Pasir Panjang 4322 4203 8525
Nefonaek 2145 2237 4382
Total 17.273 17.452 34.725
Table x.x Jumlah kepala keluarga laki_laki dan kepala keluarga perempuan
(Sumber : Kantor Kecamatan Kota Lama Kupang, April 2017)
4.2.6 SEJARAH KOTA LAMA KUPANG
4.2.7 TINJAUAN RENCANA TATA RUANG
4.2.8 POTENSI DAN PELUANG KAWASAN
4.2.9 AKSESIBILITAS
4.2.10 KONDISI EXISTING
4.2.11 SARANA DAN PRASARANA
4.2.11.1. PARKIRAN DAN SIRKULASI
4.2.11.2. RUANG TERBUKA
4.2.11.3. JALUR PEJALAN KAKI