Professional Documents
Culture Documents
Aesthetic of A Place
Aesthetic of A Place
AESTHETIC OF A PLACE
(ESTETIKA SEBUAH TEMPAT)
Disusun Oleh:
Elisa Rumambi 1), RIENEKE SELA 2)
1)
Mahasiswa Prodi Arsitektur Unsrat
2)
Staf Pengajar Prodi Arsitektur Unsrat
ABSTRAK
Budaya dan karakteristik manusia mempunyai suatu keterkaitan fisik dalam rangka
pembentukan identitas suatu wilayah yang ditempatinya. Sementara kota merupakan suatu aspek
besar dalam kehidupan masyarakat. Seiring dengan perkembangan pembangunan dan
perencanaan kawasan perkotaan, kota dan artistiknya dalam arti place sangatlah penting dalam
pencitraan dan pemaknaan identitas suatu tempat.
Sementara itu, estetika sebuah tempat merupakan ciri khas dan identitas sebuah tempat
pada perkotaan, termasuk yang dibentuk oleh keindahan arsitektural bangunannya. Tidak mudah
untuk memahami nilai estetika sebuah tempat. Untuk bisa memahaminya maka perlu diperhatikan
faktor-faktor pembentuk estetika sebuah place dan tujuh prinsip sebuah place secara estetis.
Dengan adanya apresiasi terhadap keindahan dan keberadaan suatu tempat sangatlah
mempengaruhi kualitas produk perancangan kawasan kota atau sebuah tempat yang akan
terwujud lebih baik.
55
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
pemahaman tentang keindahan sendiri harus realitasnya. Dan pada dasarnya manusia
dibedakan dengan pengertian estetik. memerlukan suatu sistem places (tempat-
Estetika sejak saat itu dinyatakan sebagai tempat tertentu) yang berarti unutuk
ilmu tentang keindahan, berdasarkan menegembangkan kehidupan budayanya.
pendapat dari Baumgarten tersebut. Untuk itu, perhatian khusus mulai diberikan
Estetika memiliki pengertian yang pada kualitas estetika sebuah tempat secara
sangat kompleks dan terus berubah-ubah arsitektural.
dari masa ke masa sejalan perubahan zaman. Nilai manfaat Yang di harapkan dari
Pengertian yang umum digunakan adalah, pemilihan tema
hasil pencerapan, komunikasi, dan kontak Kota dan artistiknya dalam arti
rasa (indah dan seni) yang dapat merangsang place merupakan teori yang membahas kota
serta membangkitkan pengalaman atau sebagai sebuah produk pembuatan. Mungkin
kenikmatan yang bersifat kontemplatif dan agak mengherankan bahwa faktor estetika di
transendental (Dibia, 2006). dalam perancangan kota baru dibahas secara
Sementara itu definisi umum khusus, dan bagaimana seni juga
sebuah place menurut Christian Norberth- mempunyai makna dalam skala perkotaan.
Schulz: sebuah place adalah sebuah place Seni tidak boleh dianggap,
yang memiliki suatu cirri khas tersendiri, misalnya, sebagai lukisan saja. Seni dalam
Jadi, estetika sebuah tempat aspek luas adalah sebuah gambaran dari
merupakan sebuah teori yang membahas suatu budaya tertentu. Seni rupa
makna estetika sebuah kawasan pada menimbulkan wujud budaya itu dalam
perkotaan, termasuk yang dibentuk oleh segala aspek besar dalam kehidupan
keindahan arsitektural bangunan-bangunan masyaraktnya, dan kota adalah suatu aspek
yang memiliki nilai visual dan historis yang besar dalam kehidupan masyarakat itu.
tinggi. Pandangan orang terlalu sempit
Motivasi Pemilihan Tema jika mereka memandang fungsi kota ( atau
Estetika sebuah tempat mulai fungsi sebuah place ) hanya dalam arti sosial
dipahami penting dan secara arsitektural saja. Kekuatan dan kelemahan budaya-
dalam perancangan kota karena adanya budaya tertentu di kota di wujudkan dengan
kesadaran orang terhadap suatu tempat yang ciri khas yang mampu ditampilkan pada kota
lebih luas dari pada hanya sekedar fisik saja. tersebut. Orang sering melupakan kenyataan
Berawal pada gerakan arsitektur modern ini.
yang disebut gaya internasional Ketika mengangkat tema Estetika
(international style) dengan puncaknya pada sebuah tempat dan dengan adanya perhatian
pertengahan abad ke-20, sama sekali tidak seni secara mendasar, kepekaan dan
memperhatikan aspek tersebut, karena hanya pengertian terhadap sebuah place dapat
fokus objek-objek secara fungsional saja. ditingkatkan dan kualitas tempat tersebut
Pada masa kini konsep-konsep perkotaan bisa diperbaiki.
dari gerakan itu terbukti gagal didalam
56
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
57
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
58
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
59
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
kualitas tiga dimensional. Kata oikos dalam pengetahuan inderawi. Memiliki cirri-ciri
bahasa Yunani yang berarti pejal, massa dan fisik seperti harus terukur menempati posisi,
volume, dekat dengan pengertian ruang mempunyai bentuk, struktur, eksistensi
dalam arsitektur, sama halnya dengan kata dalam waktu, ruang dan massa, kelembaban,
oikos yang berarti ruangan (room). gerak serta ciri2 lain seperti warna, tektur,
Dalam pemikiran Barat, Aristoteles solid, dsb..
mengatakan bahwa ruang adalah suatu yang Estetika Space mewujudkan suatu
terukur dan terlihat, dibatasi oleh kejelasan realitas di mana manusia memahami
fisik, enclosure yang terlihat sehingga dapat alam semesta dengan jelas dan dapat
dipahami keberadaanya dengan jelas dan dipahami teratur. seniman menciptakan
mudah. karya seni yang sempurna berdasarkan
Namun, dalam pemikiran Timur, bentuk ideal, dan arsitek menciptakan
seperti konsep Ma dalam budaya Jepang dan kota yang ideal berdasarkan skema
buku Tao Teh Ching, konsep ruang berasal keseluruhan.
dari suatu...koordinasi suasana hati adalah Konsep sifat Space termasuk dalam
inti dari hubungan sosial yang baik.-- paradigma dualistik, di mana manusia
Goleman (1997) merampas setiap spiritualitas,
Pemahaman ruang arsitektur meninggalkan alam sebagai objek
dalam perspektif subjektivis. material. Dengan demikian, alam dibuat
Dalam hal ini manusia mengetahui sumber daya, obyek bebas eksploitasi
keberadaan ruang yang disebabkan oleh manusia.
idea. Salah satu tokohnya itu arsitek Berikut adalah studi kasus dari estetika
rudolph m.schnidler berpendapat bahwa sebuah ruang dalam konteks elemen
ruang dapat diartikan sebagai jiwa.Ide ruang perkotaan yang kontekstual :
sepenuhnya bersumber pada kekuatan Studi Kasus
intelektual dan kekuatan kreatif. Taman Kota sebagai Ruang terbuka
Pemahaman ruang arsitektur hijau yang memamdakan sebagai
dalam perspektif objektivis. elemen perkotaan yang kontekstual
Dalam pemahaman ini menekankan pada sebagai ruang dalam bentuk statis.
60
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
61
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
62
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
63
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
64
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
Museum Fatahila
Kantor Pos
ESTETIKA TEMPAT pada KAWASAN fasilitas wisata seperti museum, hotel, dan
KOTA TUA, Jakarta restoran, bangunan-bangunan tua di Kota
Kawasan kota tua merupakan suatu Tua juga dimanfaatkan sebagai kantor
kawasan yang menjadi cagar budaya kota hingga rumah tinggal. Kawasan Kota Tua
Jakarta. Berbagai bangunan tua peninggalan juga adalah lokasi yang populer untuk
jaman kolonial masih berdiri tegak. pemotretan hingga syuting film. Kondisi
Beberapa bangunan telah mengalami sebagian besar bangunan di Kota Tua
perubahan fungsi dari sebelumnya dengan memang tampak kuno. Ini mungkin karena
menjadi museum-museum. para pengelolanya sengaja membiarkannya
Kota Tua terkenal sebagai salah demikian.
satu tempat wisata di Jakarta. Pada abad ke- Terlihat jelas bahwa kawasan kota
18, kawasan ini adalah pusat kota Batavia. tua yang keseluruhan bagian-bagiannya
Pada masa itu, bangunan yang sekarang memiliki ciri khas lain dan menhadirkan
menjadi Museum Sejarah Jakarta adalah estetika suatu tempat dan estetika arsitektur
Balai Kota. Kini, bangunan-bangunan tua yang sangat jelas. Yang ditandai dengan
peninggalan jaman kolonial Belanda adanya:
menjadi daya tarik utama Kota Tua. suatu kejelasan emosional suatu kota
Bangunan-bangunan tua ini dipertahankan yang dirasakan secara jelas oleh warga
sebagai cagar budaya. Selain sebagai kotanya. (Sensory Aesthetic)
65
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
Identitas dan susunan yang jelas banyak faktor yang masing-masing mampu
dimana masyarakat mendapat untuk mempengaruhi makna tempat tersebut
kemudahan pemahaman mengenai dan menghadirkan ciri khas suatu tempat
pola suatu blok-blok kota tua yang dengan memperhatikan estetika sebuah
menyatu antar bangunan dan ruang tempat suatu objek arsitektural.
terbukanya Adapun rekomendasi sebagai
gambaran visual dan Image yang strategi pemanfaatan sebuah tempat dilihat
ditekankan pada kualitas fisik dari segi estetika, fungsi, dan karakteristik
keseluruhan kawasan kota tua yang visual maupun non visual secara arsitektural
memiliki ciri khas tertentu yang pemanfaatan sebuah place (tempat),
bernuansa arsitektur modern pada diarahkan untuk menghadirkan beberapa
zaman kolonial belanda pada saat itu. fungsi di dalamnya dengan penerapan
(Symbolic Aesthetic ) pembentuk place dengan beberapa aturan
untuk desain perancangan kota yang dapat
3. PENUTUP meningkatkan dan memperbaiki kualitas
KESIMPULAN tempat tersebut tanpa menghilangkan
Kawasan kota memiliki sifat yang identitas atau ciri khas dari kawasan maupun
sangat mempengaruhi kehidupan tempat nya bangunan di dalam nya.
(place). Kenyataan tersebut dapat diamati di
tempat di mana suasana kota kurang baik DAFTAR PUSTAKA
dan dimana masyarakatnya menderita oleh Cullen, gordon. Townscape. Van
wujud dan ekspresi tempatnya (place). Hal Nostrand Reinold. New York. 1975.
itu bukan berarti suatu tempat yang 315 hlm
kelihatan mewah pasti akan memiliki Lynch, Kevin. The Image of The
kehidupan perkotaan yang baik ataupun city. MIT Press. Cambridge. 1969.
sebaliknya. Kriteria dan prinsip-prinsip 193 hlm.
arsitektur sama-sama perlu diperhatikan, Sittle, Camillo. City Planing
baik di tempat yang mewah maupun yang Acording to artistic principles.
sederhana. Phaidon Press. London. 1968. 216
Estetika sebuah tempat memiliki hlm
kaitan yang erat dan berperan penting pada Rogi, Octavianus. Bahan ajar.
estetika sebuah kawasan perkotaan, Pengantar Desain Arsitektur.
termasuk yang dibentuk oleh keindahan Manado. 2005. 72 hlm
arsitektural bangunan-bangunan yang Trancik, Roger. Finding lost space.
memiliki nilai visual dan historis yang Theories of urban design. Van
tinggi. Nostrand Reinhold Company. New
Melalui pembahasan ini, ditunjukan York.1968. 246 hlm.
bahwa suatu rumusan terhadap suatu tempat Zahnd, Markus. Perancangan kota
perkotaan secara arsitektural ,melibatkan terpadu. Teori perancangan kota
66
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
67