You are on page 1of 6

LANGKAH – LANGKAH PERENCANAAN

I. PERHITUNGAN PLAT DERMAGA


Beban yang diperhitungkan pada plat
a. Berat sendiri (beban mati) plat terdiri dari :
- Berat sendiri plat
- Berat lapisan aus (aspal)
b. Beban Dermaga
c. Beban hidup terpusat (beban truck)
 Perhitungan momen
a. Momen akibat beban mati
b. Momen akibat beban hidup
c. Momen akibat beban terpusat
 Kombinasi pembebanan
a + b = ......?
a + c =.......?
( Pilih kombinasi pembebanan maksimum untuk penulangan plat )
 Perhitungan penulangan plat
Cara kekuatan batas
Sketsa penulangan plat

II. PERHITUNGAN BALOK DERMAGA

Beban yang diperhitungkan pada balok :


a. Beban mati, terdiri dari :
- Berat plat + lapisan aus
- Berat sendiri balok
b. Beban hidup dermaga

c. Beban terpusat
 Perhitungan momen
a. Momen akibat beban mati
b. Momen akibat beban hidup
c. Momen akibat beban terpusat
 Kombinasi pembebanan
a + b = ......?
a + c =.......?
(Pilih pembebanan maksimum untuk penulangan balok)
 Perhitungan penulangan balok
Cara kekuatan batas
Sketsa penulangan
III. PEMILIHAN TYPE FENDER
Besarnya energi tumbukan kapal yang diabsorbsi oleh fender dapat dihitung
dengan rumus berikut :

k = 0.5 untuk titik kontak kapal pada jarak ¼ L


w = w’ + w”
w” = ¼  D2. L . 
Dimana : E = Energi tumbukan kapal (ton.m)
w = Berat virtuil kapal (w’ + w”)
w’ = Displacemen tonage (ton)
w” = Additional weight (ton)
v = Kecepatan labuh kapal (m/sec)
D = Draft kapal saat berlabuh (m)
g = Kecepatan gravitasi (9,8 m/det2)
L = Panjang kapal (m)
 = Berat jenis air laut = 1,025 t/m3

Setelah besarnya energi tumbukan kapal diperoleh maka type Fender yang akan
digunakan dapat dilihat pada tabel.
Hitung besarnya reaksi yang diteruskan pada balok Fender yaitu dengan melihat
grafik sesuai dengan type Fender yang akan digunakan dengan melihat harga E
(Energi tumbukan kapal yang terjadi).
Perhitungan Balok Fender
a) Beban yang diperhitungkan pada balok fender yaitu reaksi yang timbul akibat
tumbukan kapal pada fender.
b) Perhitungan momen pada balok fender
c) Penulangan balok fender
d) Sketsa penulangan balok fender

IV. PEMILIHAN BOULDER


Boulder sebagai penambat kapal harus sanggup memikul gaya-gaya horisontal
yang timbul akibat terseretnya kapal yang diakibatkan oleh pengaruh angin dan
arus.
a. Gaya akibat angin dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
R1 = 1,3 W.A
Dimana : R1 = Gaya akibat angin
W = Beban angin = 100 Kg/m2
A = Luas bidang kapal yang terkena angin (m2)
= panjang kapal x tinggi kapal yang tidak terendam air
b. Gaya akibat arus dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
R2 = ½ .  . c . v 2 . B
Dimana : R2 = Gaya akibat angin (Kg)
 = Kecepatan massa jenis air laut = 104,5 Kg S2/m4
v = Kecepatan arus (m/det)
c = Koefisien tekanan cairan (grafik)
B = Luas bidang kapal yang terendam air (m2)
Rtotal = R1 + R 2

Gaya total akibat angin dan arus akan ditahan oleh dua buah boulder.
Berdasarkan besarnya gaya yang terjadi untuk satu boulder, maka type boulder
yang digunakan dapat dilihat pada tabel

V. PERHITUNGAN POER
- Tentukan ukuran Poer
- Beban – beban yang diperhitungkan pada Poer
- Perhitungan momen
- Penulangan Poer dan sketsa penulangan

VI. PERENCANAAN TIANG PANCANG


A. Perhitungan gaya-gaya / Beban Rencana
1. Gaya vertikal
- Berat balok
- Berat balok fender
- Berat plat lantai
- Berat poer
- Berat crane-crane
- Beban hidup
Penentuan Daya Dukung Tanah

Dimana : Ns = Nilai konis


Ap = Luas penampang tiang
JHP = Jumlah hambatan pelekat
As = Keliling tiang

2. Perhitungan Gaya Horisontal Tiang Miring


2.1. Akibat Reaksi Fender
2.2. Akibat tarikan Kapal pada Boulder
2.3. Gaya akibat angin dan arus
2.4. Akibat Rotasi (momen torsi) terhadap pusat berat dermaga

Dimana : Hi = Gaya horisontal pada tiang


H = Gaya horisontal akibat reaksi fender
n = Jumlah pasang tiang miring
xi = Jarak tiang yang ditinjau terhadap pusat berat
konstruksi
xi2 =Jumlah jarak tiang kuadrat terhadap pusat berat
konstruksi
2.5. Akibat beban Gempa
F =k.w
Dimana : F = Gaya horisontal akibat gempa
K = koefisien gempa
w = Beban sendiri konstruksi dan beban hidup
B. Perhitungan Penulangan

......(Untuk tiang miring)

Dimana : g = Berat tiang


L = Panjang tiang

......(Untuk tiang yang dipakai di tengah)

Pilih momen yang paling maksimum (M design)


Mult = 1,5 M design

Dimana : ho = ht – d
A = Luas tulangan
g = Rasio tulangan
’bk = Mutu beton yang digunakan
’au = Mutu baja yang digunakan

You might also like