You are on page 1of 13

MAKALAH

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARI’AH

Tentang

“PUSAT INKUBASI USAHA KECIL (PINBUK)”

Oleh :

Kelompok 9

Nadiatul Suci Latifa 3221043


Sanya 3221052

Dosen Pengampu :
Febby Irfayunita, S.Sy., ME

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SJECH M. DJAMIL DJAMBEK
BUKITTINGGI
TA. 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Usaha mikro kecil sebagai mayoritas pelaku dari berbagai substansi di
Indonesia perannya tidak diragukan lagi dalam penyerapan tenaga kerja.
Namun demikian, dukungan pendampingan usaha dan fasilitasi pembiayaan
dari dana perbankan dan jasa keuangan formal masih kecil, sehingga banyak
dari mereka yang terjerat pada rentenir bunga tinggi. Di sisi lain masyarakat
Indonesia yang mayoritas muslim, dalam aktifitas kehidupannya terikat
dengan norma-norma syariah, dimana dalam praktek muamalah dilarang
untuk melakukan riba (bunga), maysir (perjudian), dan gharar (tidak
transparan).
Melihat kondisi tersebut PINBUK mengambil peran turut dalam
pembangunan sosial ekonomi bangsa dengan strategi menumbuh
kembangkan kelembagaan swadaya masyarakat Baitul Maal wa Tamwil
(BMT) yang dapat menjangkau dan melayani lebih banyak unit usaha mikro
kecil dengan pendekatan yang sesuai dengan kaidah syariah Islam dan tidak
bertentangan dengan agama.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu PINBUK, bagaimana sejarah PINBUK serta apa yang
melatarbelakangi berdirinya PINBUK?
2. Apa visi dan misi serta tujuan dari PINBUK?
3. Apa fungsi didirikannya PINBUK?
4. Apa saja program kerja yang ditawarkan PINBUK?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian PINBUK, sejarah PINBUK dan latar belakang
PINBUK?
2. Mengetahui visi dan misi serta tujuan PINBUK
3. Mengetahui fungsi didirikannya PINBUK
4. Mengetahui program kerja yang ditawarkan PINBUK

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian, Sejarah dan Latar Belakang PINBUK


Pada saat krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997,
BMT menjadi salah satu alternatif dalam melakukan pemulihan kondisi
perekonomian. Fokus BMT yang sebelumnya hanya menghimpun dana zakat
kemudian bergeser menjadi lembaga keuangan mikro yang dioperasikan
dengan prinsip syariah. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan bisnis usaha
mikro dan kecil dalam rangka mengangkat derajat dan martabat serta
membela kepentingan kaum fakir miskin.
Pada tanggal 27 September 1990-an, dalam sebuah pertemuan di
rumahnya, Bacharuddin Jusuf Habibie memberitahukan bahwa usulan
sebagai pimpinan wadah cendekiawan muslim itu disetujui Presiden
Soeharto. Dia juga mengusulkan agar wadah cendekiawan muslim itu diberi
nama Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia yang kemudian disingkat ICMI.
Dalam beberapa tahun sejak pendiriannya, ICMI telah berhasil mendirikan
beberapa bentuk Lembaga yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat
muslim di Indonesia. Beberapa Lembaga yeng berhasil didirikan oleh
kepengurusan ICMI di antaranya: Bank Mu’amalat Indonesia (BMI), Yayasan
Abdi Bangsa, dan Baitul Maal wat Tamwil (BMT).1
PINBUK atau Center for Micro Enterprise Incubation adalah singkatan
dari Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil atau lebih dikenal dengan singkatan
PINBUK yang dibentuk oleh Yayasan Inkubasi Bisnis Usaha Kecil
(YINBUK). PINBUK didirikan pada tanggal 13 Maret 1995 di Jakarta atas
gagasan almarhum Dr. Ir. Amin Aziz, yang kemudian diresmikan oleh Ketua
Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Se- Indonesia (ICMI), yaitu Prof. B.J.
Habibie, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia adalah almarhum Kyai H.
Hasan Basri, dan Direktur Utama Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang pada
1
Bakia Sarmita Utari Siregar, Zuhrinal M Nawawi, Peran dan Strategi Pusat Inkubasi Bisnis
Usaha Kecil (PINBUK) terhadap Perekonomian Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Edunomika,
Vol. 7, No.1, 2023, h. 3

1
saat itu adalah Zainal Bahar Noor, SE. Para pendiri ini menyadari bahwa
faktor pembiayaan adalah persoalan paling dasar bagi pengusaha kecil.
Karena itulah PINBUK kemudian mendirikan BMT-BMT di seluruh daerah
di Indonesia. Seluruh BMT itu diharapkan dapat membiayai masyarakat lokal
dan para pengusaha kecil di lingkungannya, dimana BMT berfungsi sebagai
media penghimpun dan penyalur dana dari masyarakat yang kemudian
dikelola untuk kemaslahatan anggotanya antara lain dengan memberikan
fasilitas kredit berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi syariah.2
Selain itu PINBUK juga bergerak di bidang lainnya selama relevan
dengan visi dan misinya. PINBUK melakukan pengadaan BMT dari mulai
pembuatan konsep BMT, pendampingan (technical assistance) seperti
pelatihan pengurus BMT dan konsultasi, pengadaan software operation untuk
mempermudah pengoperasian BMT, pemberian sertifikat BMT dan lain-lain
sedemikian rupa sehingga BMT dapat beroperasi dan berkembang dengan
baik. Di luar BMT, PINBUK melakukan link keys program, seperti
pembentukan “anak perusahaan”: PT PMAK (Pinbuk Multi Arta Kelola), PT
USSI PINBUK PRIMA SOFTWARE, PT PMM (Pinbuk Massa Makmoor),
LDP (lembaga Diklat Pinbuk), PT PINBUK GLOBAL NET GROUP, dan
lain-lain ada sekitar 20 link keys program.
PINBUK juga mengadakan kemitraan dengan lembaga lainnya seperti
Departemen Sosial (sekarang Kementerian Sosial), Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dalam kegiatan penyuluhan, Kementerian
Koperasi dan UKM dalam kegiatan pelatihan koperasi, Kementerian
Pertanian dalam kegiatan penyuluhan bibit unggul, holtikultura, dan
kelompok usaha bersama. PINBUK juga menjalin kerjasama dengan
beberapa Pemerintahan Daerah, seperti mendirikan 54 BMT di Padang hasil
kerja sama BRI, Pemerintah Kota, PINBUK, dan LAZNAS. Kerjasama
PINBUK dengan BRI Syariah dan Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah
berupa pembiayaan, bersama dengan Bank Muamalat Indonesia mendirikan
2
Nur Wanita, Implementasi Peran Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK) dalam Upaya
Pengembangan Kopsyah BMT di Sulawesi Tengah, Bilancia, Jurnal Studi Ilmu Syariah dan
Hukum, Vol.12, No.1 Januari-Juni 2018, h.155

2
500 BMT Syar’i, dengan Asuransi Bringin Syariah, dengan bank
konvensional, dan menjalin kemitraan dengan IDB untuk membuat
Puskesmas berbasis BMT dan juga untuk mengekspor BMT ke negara-negara
lain seperti Palestina dan India. Dalam upaya menjangkau “wilayah
konvensional” orang-orang PINBUK mendirikan Bandung Consulting Group
(BCG).
Hingga awal tahun 2014, BMT yang didirikan PINBUK telah mencapai
3.868 BMT dengan jumlah anggota dan calon anggota telah mencapai angka
sepuluh juta orang dan asset BMT seluruhnya mencapai 4 triliun rupiah.
Target yang dicanangkan PINBUK pada tahun 2015 adalah berkembangnya
sepuluh ribu lembaga keuangan mikro BMT. Beberapa contoh BMT binaan
PINBUK yang patut dibanggakan antara lain adalah BMT di Sidogiri yang
saat ini assetnya mencapai lebih dari 150 miliar rupiah.
Yang patut dibanggakan adalah ternyata konsep syariah yang menjadi
ruh BMT ini berlaku universal, artinya tidak hanya berlaku bagi orang-orang
muslim saja. Sebagai contoh, di Minahasa ada BMT yang didirikan dari, oleh
dan untuk kaum nasrani. Namun BMT ini tidak dinamakan BMT, tetapi
dinamakan LKM Kasih, yang ketua dewan pengawasnya adalah seorang
muslim. BMT ini juga merupakan binaan PINBUK.3

B. Visi dan Misi dan Tujuan PINBUK


Visi PINBUK yaitu:
“Menjadi lembaga fasilitator dan inkubator usaha mikro dan kecil,
dengan menetaskan dan mengembangkan jaringan kerja Kopsyah BMT
(Koperasi Syariah Baitul Mal Wat Tamwil), dan POKUSMA (Kelompok
Usaha Muamalat), yang sehat dan mandiri berdasarkan prinsip syariah
berskala nasional yang mandiri dan Tangguh, dan terintegrasi digital,
berkelanjutan dan mengakar di masyarakat.”

3
uis Amalia, Keuangan Mikro Syariah, (Bekasi: Gramata Publishing), 2016, h. 140-141

3
Sedangkan Misi PINBUK ialah:
1. Membangun keswadayaan masyarakat dan pengorganisasian kelembagaan
LKM dan kelompok-kelompok usaha mikro yang mandiri, berkelanjutan
dan mengakar di masyarakat
2. Menciptakan akses yang lebih mudah sehingga masyarakat miskin dan
usaha mikro mampu menjangkau peluang, informasi dan sumber daya
untuk pengembangan usaha
3. Mengembangkan sumber daya manusia dan sumber daya ekonomi
masyarakat miskin dan usaha mikro serta lembaga-lembaga pendukung
pengembangannya
4. Mendorong terwujudnya kebijakan publik yang mendukung pada
peningkatan akses masyarakat miskin dan usaha mikro kepada
sumberdaya ekonomi melalui pengembangan LKM
5. Mengembangkan lembaga-lembaga pendukung/infrastruktur dalam
pengembangan kualitas dan kuantitas LKM serta layanan pengembangan
usaha mikro.
6. Mengembangkan pemberdayaan sosial masyarakat yang terpa-du dalam
aspek usaha ekonomi produktif (UEP) dan usaha kesejahteraan sosial
(UKS) pada berbagai kelompok masyarakat.4
Dalam menjalankan visi dan misinya, PINBUK membangun jaringan
kerja dengan berbagai wilayah provinsi di seluruh Indonesia, dimana Pusat
memiliki jaringan koordinasi dengan PINBUK provinsi. Demikian pula
halnya PINBUK Provinsi memiliki jaringan koordinasi dengan PINBUK di
tingkat Kabupaten/Kota. PINBUK Kabupaten/Kota membina Koperasi
Syariah Baitul Mal Wat Tamwil/Kopsyah BMT. Sedang Kopsyah BMT
membina pelaku usaha kecil atau mikro baik secara kelompok yang
diistilahkan dengan POKUSMA (Kelompok Usaha Muamalat) maupun
mandiri yang diistilahkan dengan Usman (Usaha Mikro Mandiri).5
4
Euis Amalia, Keuangan Mikro Syariah, (Bekasi: Gramata Publishing), 2016, h. 142
5
Bakia Sarmita Utari Siregar, Zuhrinal M Nawawi, Peran dan Strategi Pusat Inkubasi Bisnis
Usaha Kecil (PINBUK) terhadap Perekonomian Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Edunomika,

4
Adapun tujuan didirikannya PINBUK yaitu:
1. Mendukung tujuan nasional dalam pembangunan sumber daya rakyat, baik
dalam hal kuantitas maupun kualitas.
2. Menumbuhkan dan mengembangkan sumber daya manusia dan sumber
daya ekonomi rakyat, pengusaha kecil bawah (mikro), pengusaha kecil dan
menengah, serta lembaga-lembaga pendukung pengembangannya.
3. Mewujudkan penguasaan dan pengelolaan sumber daya yang adil, merata
dan berkelanjutan dalam suasana damai, maju pesat dan dinamis.
4. Meletakkan landasan yang kuat bagi pertumbuhan pembangunan nasional
yang berkelanjutan.6
Tujuan PINBUK berdasarkan sasaran terbagi 2 yaitu:
1. Berdasarkan besaran usaha meliputi:
a. Usaha kecil bawah, yaitu dengan besaran omset lebih kecil dari Rp.
50.000.000,00/tahun
b. Usaha kecil yaitu usaha dengan omset antara Rp. 50.000.000,00 sampai
dengan Rp.500.000.00,00/ tahun.
2. Berdasarkan jenis usaha meliputi:
a. Pengembangan usaha dibidang keuangan dan simpan pinjam
b. Pengembangan sektor riil.
Dalam mencapai tujuan diatas, PINBUK melaksanakannya dengan
prinsip-prinsip pendekatan, yaitu:
1. Mensosialisasikan, mengaktualisasikan dan menerapkan prinsip dan
konsep sosial ekonomi syariah dalam kehidupan masyarakat (transformasi
dakwah risalah).
2. Membangun kesadaran keswadayaan masyarakat (self-help) dan ikhtiar
memberdayakan dhuafa, fakir miskin dan usaha mikro kecil dalam
kegiatan ekonomi yang mandiri dan berdaya secara berkelanjutan
(transformasi dakwah rahmah).

Vol. 7, No.1, 2023, h. 4


6
Anwar, Nasrullah, Pendidikan dan Aktifitas Pelatihan PINBUK di Baitul Maal wat Tamwil (BMT)
Sulawesi Selatan, Competitiveness, Vol. 8 No.1 Juli-Desember 2019, h.231

5
3. Membangun kelembagaan terpadu jasa keuangan sosial, jasa keuangan
komersial dan usaha mikro syariah dalam ekosistem kemaslahatan (close
loop ecosystem), berikut infrastruktur pendukungnya.
4. Meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya insani pelaku
pemberdayaan jasa keuangan sosial, jasa keuangan komersial syariah dan
bisnis usaha mikro kecil.
5. Mengembangkan jejaring kerja inter dan antar unit jasa keuangan social,
jasa keuangan mikro (komersial) dan ekonomi/bisnis syariah dalam
rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan masyarakat.
6. Menggalang persatuan dan kesatuan ummat dan bangsa, bergandeng
renteng, bergotong royong, bersahabat muamalat.
7. Memberikan keteladanan dan kepeloporan dalam karya dan kerja
kebaikan.
8. Memperkuat posisi tawar usaha mikro kecil melalui sistem ekonomi
syariah yang kuat dan berkeadilan.
9. Mendorong terwujudnya kebijakan dan regulasi publik yang mendukung
pada peningkatan akses masyarakat miskin dan usaha mikro kepada
sumberdaya ekonomi melalui pengembangan keuangan mikro syariah.7

C. Fungsi Didirikannya PINBUK


Didirikannya PINBUK berfungsi untuk:
1. Mensupervisi dan membina teknis, administrasi, pembukuan, dan finansial
BMT-BMT yang terbentuk.
2. Mengembangkan sumber daya manusia dengan melakukan inkubasi bisnis
pengusaha baru dan penyuburan usaha yang ada.
3. Mengembangkan teknologi maju untuk para nasabah BMT sehingga
meningkat nilai tambahnya.
4. Memberikan penyuluhan dan latihan.

7
Bakia Sarmita Utari Siregar, Zuhrinal M Nawawi, Peran dan Strategi Pusat Inkubasi Bisnis
Usaha Kecil (PINBUK) terhadap Perekonomian Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Edunomika,
Vol. 7, No.1, 2023, h. 5-6

6
5. Melakukan promosi, pemasaran hasil dan mengembangkan jaringan
perdagangan usaha kecil.
6. Memfasilitasi alat-alat yang tak mampu dimiliki oleh pengusaha kecil
secara perorangan, seperti fax alat-alat promosi dan alat-alat pendukung
lainnya.8
Fungsi dan peranan PINBUK dalam pemberdayaan ekonomi rakyat,
yaitu:
1. Fungsionalisasi, yaitu memfungsikan dan memanfaatkan lembaga-
lembaga masyarakat yang telah ada, termasuk lembaga pemerintah. Dalam
hal ini PINBUK berperan sebagai driving force atau dinamisator berbagai
potensi masyarakat.
2. Integrasi, yaitu memperkuat mekanisme kerja berdasarkan kesamaan
tujuan dan target-target antar lembaga yang telah ada. Dalam hal ini
pinbuk sebagai katalisator berbagai potensi masyarakat untuk mencapai
tujuan tersebut.
3. Institusionalisasi, yaitu memperkuat keberadaan lembaga-lembaga di
masyarakat khususnya lembaga perekonomian masyarakat lapisan bawah.
4. Pengembangan sumber daya manusia, yaitu setiap kebijakan dan aktifitas
selalu diarahkan untuk peningkatan kualitas SDM.
5. Solidaritas dan efesiensi, yaitu pengembangan lembaga ekonomi
kerakyatan yang bukan saja efisien dan produktif tetapi juga memegang
prinsip solidaritas dan kesetiakawanan.9

D. Program Kerja yang Ditawarkan PINBUK

8
Euis Amalia, Keuangan Mikro Syariah, (Bekasi: Gramata Publishing), 2016, h. 143
9
Fatkhur Rohman Albanjari, Skripsi: Pengaruh Karakteristik Biografis dan Kepemimpinan
terhadap Kinerja Karyawan dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening pada BMT Binaan
PINBUK Tulungagung (Tulungagung: IAIN Tulungagung), 2016, h.114

7
Dengan memperhatikan permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia
terutama dalam mengatasi ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial,
PINBUK telah merumuskan program kerja sebagai berikut:
1. Program Jangka Panjang
a. Menjadikan BMT sebagai lembaga yang berperan dalam
pengembangan ekonomi masyarakat bawah dan dimiliki serta dikuasai
oleh masyarakat setempat sehingga menjadi lembaga yang
berkemampuan mengembangakan jaringan vertikal dan horizontal
dengan lembaga-lembaga keuangan syariah dalam bentuk-bentuk
BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah), BMT (Baitul Maal wat
Tamwil) dan koperasi serba usaha.
b. Menjadikan usaha kecil sebagai sarana pemasaran aset nasional yang
berkeadilan dan efektif dalam mendukung pembangunan nasional
yang berkelanjutan.
c. Menjadikan usaha kecil sebagai kekuatan pembangunan struktur
masyarakat pedesaan yang maju dan berkelanjutan.
d. Meningkatkan usaha kecil dalam menentukan arah kebijakan
pembangunan ekonomi di berbagai tingkatan penentuan keputusan.
2. Program Jangka Menengah
a. Mengembangkan model-model pengembangan BMT secara
operasional menjadi lembaga yang berkemampuan seperti dirumuskan
dalam program jangka panjang untuk kemudian disebarluaskan
bersama-sama dengan berbagai potensi masyarakat lainnya.
b. Mengembangkan dan membina pengusaha kecil sehingga memiliki
pangsa pasar yang makin besar dalam sektor pertanian, perindustrian
dan jasa.
c. Meningkatkan kemampuan pengusaha kecil dalam penguasaan dan
pemanfaatan teknologi secara lebih cepat.
d. Mengusahakan agar BMT menjadi gerakan nasional pembangunan
usaha kecil.

8
e. Pengembangan kelembagaan dan fungsi PINBUK sebagai alat atau
fasilitator dan dinamisator pengembangan usaha kecil dan BMT.10
3. Program Jangka Pendek
Menetaskan lembaga strategis pengembangan ekonomi masyarakat
bawah melalui :
a. Penggalangan persamaan persepsi di kalangan masyarakat, LSM dan
pemerintah tentang pola pengembangan usaha kecil bawah.
b. Mengadakan pelatihan keterampilan dan pendampingan
pengembangan sumber daya manusia untuk menunjang tumbuh dan
berkembangnya sektor ekonomi.
c. Pengembangan sistem pemasaran dan sistem managemen untuk
menunjang usaha kecil bawah, kecil dan menengah.
d. Mendorong pendirian dan pengembangan BMT di akar rumput
daerah-daerah kecamatan dan desa-desa.11

10
Euis Amalia, Keuangan Mikro Syariah, (Bekasi: Gramata Publishing), 2016, h. 144
11
Fatkhur Rohman Albanjari, Skripsi: Pengaruh Karakteristik Biografis dan Kepemimpinan
terhadap Kinerja Karyawan dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening pada BMT Binaan
PINBUK Tulungagung (Tulungagung: IAIN Tulungagung), 2016, h.112

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
PINBUK atau Center for Micro Enterprise Incubation adalah singkatan
dari Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil atau lebih dikenal dengan singkatan
PINBUK yang dibentuk oleh Yayasan Inkubasi Bisnis Usaha Kecil
(YINBUK). Peranan PINBUK yaitu untuk memberdayakan usaha mikro dan
kecil yang berbasis kepada masyarakat banyak dan terciptanya sistem budaya
usaha yang beretika. Perwujudan dari peranan ini adalah dengan membangun
dan mengembangkan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) berupa Baitul Maal
wat Tamwil (BMT).
Dalam menjalankan visi dan misinya, PINBUK membangun jaringan
kerja dengan berbagai wilayah provinsi di seluruh Indonesia, dimana Pusat
memiliki jaringan koordinasi dengan PINBUK provinsi. Demikian pula
halnya PINBUK Provinsi memiliki jaringan koordinasi dengan PINBUK di
tingkat Kabupaten/Kota. PINBUK Kabupaten/Kota membina Koperasi
Syariah Baitul Mal Wat Tamwil/Kopsyah BMT. Sedang Kopsyah BMT
membina pelaku usaha kecil atau mikro baik secara kelompok yang
diistilahkan dengan POKUSMA (Kelompok Usaha Muamalat) maupun
mandiri yang diistilahkan dengan Usman (Usaha Mikro Mandiri).

B. Saran

10
Dengan adanya makalah ini, diharapkan agar para pembaca dapat memahami
mengenai Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK). DAFTAR
PUSTAKA

Albanjari Fatkhur Rohman, Skripsi: Pengaruh Karakteristik Biografis dan


Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan dengan Motivasi sebagai
Variabel Intervening pada BMT Binaan PINBUK Tulungagung,
Tulungagung: IAIN Tulungagung, 2016
Amalia Euis, Keuangan Mikro Syariah, Bekasi: Gramata Publishing, 2016
Anwar, Nasrullah, Pendidikan dan Aktifitas Pelatihan PINBUK di Baitul Maal
wat Tamwil (BMT) Sulawesi Selatan, Competitiveness, Vol. 8 No.1, Juli-
Desember 2019
Siregar Bakia Sarmita Utari, Zuhrinal M Nawawi, Peran dan Strategi Pusat
Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK) terhadap Perekonomian Usaha
Mikro Kecil dan Menengah, Edunomika, Vol. 7, No.1, 2023
Wanita Nur, Implementasi Peran Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK)
dalam Upaya Pengembangan Kopsyah BMT di Sulawesi Tengah,
Bilancia, Jurnal Studi Ilmu Syariah dan Hukum, Vol.12, No.1, Januari-
Juni 2018

You might also like