You are on page 1of 13

JURNAL ILMIAH EKONOMI GLOBAL MASA KINI VOLUME 12 No.

01 Juli 2021 ISSN PRINT : 2089-6018


ISSN ONLINE : 2502-2024

Analisis Biaya Lingkungan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang


Mutiara Kemala Ratu1), Vhika Meiriasari 2)
1), 2)
Program Studi Akuntansi, Universitas Indo Global Mandiri
Email : mutiarakemala.ratu@uigm.ac.id1), vhikams@uigm.ac.id2)

ABSTRACT

Environmental costs incurred from the company's activities in order to maintain the environment is one form of
information on environmental management accounting. With the use of environmental management accounting,
companies can make efficiency and improve service quality in a sustainable manner. In addition, the environmental
costs incurred on each product can be calculated accurately so that the calculation of the cost of the product can be
more realistic and humane. However, in it’s implementation there are still many companies that have not been able to
disclose it so that mostly of the cost was hidden in overhead costs which would then make it biased and unclear
allocation. This research was conducted to determine the implementation of environmental costs from PT PUSRI
Palembang as the object. PT PUSRI Palembang which has a close relationship with the community environment in its
corporate activities is indeed an interesting object in this research. The results showed that PT PUSRI doesn’t have an
external failure costs which presage that the company is good enough to prevent waste produced discharge to the
environment. By comparing the environmental costs incurred from the years 2012-2014 showed percentage reduction
of environmental costs toward operating costs, which is 0.01% annually. With the information provided in the
environmental costs report it aimed to be able to help financial statements users (investors, management, creditors) in
company’s decision making policies and programs related to environmental preservation in the future.

Keywords: Enfironmental Cost, Waste, Company

ABSTRAK

Biaya lingkungan yang dikeluarkan dari aktivitas perusahaan guna memelihara lingkungan merupakan salah satu
bentuk informasi dari akuntansi manajemen lingkungan. Dengan penggunaan akuntansi manajemen lingkungan,
perusahaan dapat melakukan efisiensi dan peningkatan kualitas pelayanan secara berkelanjutan. Selain itu,
pembebanan biaya lingkungan yang terjadi pada setiap produk dapat dihitung secara tepat sehingga perhitungan
harga pokok produk dapat lebih realistis dan manusiawi. Namun dalam penerapannya masih banyak perusahaan yang
belum dapat mengungkapnya sehingga kebayakan biaya tersebut disembunyikan pada biaya overhead yang kemudian
akan menjadikannya bias dan tidak jelas alokasinya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mengenai penerapan
biaya lingkungan dengan objek PT PUSRI Palembang. PT PUSRI Palembang yang memiliki hubungan erat dengan
lingkungan masyarakat dalam aktivitas perusahaannya tentu saja menjadi objek yang menarik dalam penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT PUSRI tidak memiliki biaya kegagalan eksternal yang menandakan bahwa
perusahaan cukup baik dalam mengolah limbah yang diproduksi untuk tidak keluar mencemari lingkungan. Dengan
membandingkan biaya lingkungan yang dikeluarkan dari tahun 2012-2014 menunjukkan adanya penurunan dalam
persentase biaya lingkungan terhadap biaya operasional, yaitu sebesar 0.01% setiap tahunnya. Dengan adanya
informasi yang tersedia dalam laporan biaya lingkungan diharapkan akan mampu membantu pengguna laporan
keuangan(investor, manajemen, kreditor) dalam pengambilan keputusan kebijakan dan program perusahaan terkait
dengan pelestarian lingkungan di masa yang akan datang.

Kata Kunci: Biaya Lingkungan, Limbah, Perusahaan

1. Pendahuluan harus mampu mengatasi dampak lingkungan yang


Perkembangan industri di zaman yang semakin mungkin dan telah terjadi. Atas bentuk
modern ini sudah terlihat semakin pesat. Terlihat dengan tanggungjawabnya itulah perusahaan akan menjalankan
semakin banyaknya persusahaan yang tumbuh dan beberapa aktivitas yang akan memberikan manfaat pada
bersaing ketat di lingkungan masyarakat. Banyak lingkungan masyarakat dalam jangka waktu panjang.
aktivitas yang dilakukan perusahaan yang dengan Perusahaan sudah cukup banyak menyadari
sengaja atau tidak sengaja mempengaruhi secara negatif pentingnya aktivitas lingkungan yang harus dilakukan
lingkungan sekitarnya. Oleh karena itulah dibutuhkan guna mengurangi serta memperbaiki dampak negatif
tanggungjawab perusahaan secara sukarela yang yang dapat timbul sebagai akibat aktivitas perusahaan itu
berhubungan dengan lingkungan perusahaan tersebut. sendiri. Seperti halnya limbah perusahaan, untuk
Terlebih dengan semakin ketatnya aturan mengenai mengurangi sampai menghilangkan dampak negatif
lingkungan serta denda yang akan didapat perusahaan terhadap lingkungannya, perusahaan harus mampu
jika melewati aturan yang berlaku tersebut. Perusahaan mengolah limbah tersebut. Pengolahan limbah itulah

8
JURNAL ILMIAH EKONOMI GLOBAL MASA KINI VOLUME 12 No. 01 Juli 2021 ISSN PRINT : 2089-6018
ISSN ONLINE : 2502-2024

yang merupakan salah satu bentuk aktivitas lingkungan akuntansi manajemen lingkungan, perusahaan dapat
perusahaan. Biaya dari aktivitas-aktivitas perusahaan melakukan efisiensi dan peningkatan kualitas pelayanan
yang berhubungan dengan lingkungan itu yang secara berkelanjutan. Selain itu, pembebanan biaya
kemudian disebut sebagai biaya lingkungan. Biaya lingkungan yang terjadi pada setiap produk dapat
lingkungan atau dapat juga disebut sebagai biaya dihitung secara tepat sehingga perhitungan harga pokok
kualitas lingkungan yang dikeluarkan dari aktivitas produk dapat lebih realistis dan manusiawi.
perusahaan guna memelihara lingkungan itu merupakan PT PUSRI Palembang yang memiliki hubungan
salah satu bentuk informasi dari akuntansi manajemen erat dengan lingkungan masyarakat dalam aktivitas
lingkungan. Namun informasi yang disajikan perusahaannya tentu saja menjadi objek yang menarik
perusaahaan mengenai biaya lingkungan masih dalam penelitian ini. Guna memberikan tanggungjawab
terkendala karena belum jelas pengungkapannya. Masih atas limbah gas, limbah cair, limbah B3 (Bahan
banyak perusahaan yang belum menerapkan akuntansi Berbahaya dan Beracun) serta kebisingan yang
manajemen lingkungan dengan memberikan informasi dihasilkan dalam proses produksinya menjadikan
khusus mengenai biaya lingkungan perusahaan perusahaan ini menjalankan program CSR terhadap
disertakan laporan biaya lingkungan. Pada umumnya lingkungan masyarakat. Program CSR yang diterapkan
perusahaan yang belum menerapkan akuntansi biaya PT PUSRI merupakan bentuk komitmen perusahaan
lingkungan menyembunyikan biaya lingkungan ke dalam pelestarian lingkungan. Fitriani (2013)
dalam akun biaya overhead sehingga biaya lingkungan menyampaikan bahwa kinerja lingkungan akan
menjadi bias dan tidak jelas alokasinya. berpengaruh secara positif atas kinerja keuangan,
Akuntansi manajemen lingkungan dapat sehingga perusahaan memerlukan kinerja lingkungan
menghasilkan informasi tentang bagaimana penggunaan yang baik penerapannya. Keseriusan PT PUSRI
sumber daya yang telah diserap perusahaan dan menangani lingkungan dibuktikan dengan peraihan
bagaimana dampaknya bagi lingkungan. Dalam PROPER Hijau yang memiliki kriteria aspek kinerja
akuntansi manajemen lingkungan perusahaan dituntut perusahaan dalam pengelolaan lingkungan melebihi yang
untuk dapat berusaha meminimalisir dampak negatif dipersyaratkan. PROPER Hijau didapatkan PT PUSRI
yang dapat ditimbulkan dari aktivitas perusahaan dimana selama empat tahun berturut-turut, yaitu tahun 2011,
perusahaan itu sendiri telah memanfaatkan sumber daya 2012, 2013, dan 2014. Selain meraih PROPER Hijau, PT
lingkungannya. Akuntansi manajemen lingkungan dapat PUSRI juga menunjukkan kepeduliannya akan
juga mempertimbangkan bagaimana proses operasi lingkungan dengan memperoleh standar sukarela
perusahaan berdampak pada sistem lingkungan. Menurut lingkungan berupa sertifikasi ISO 14001:2004 di tahun
Environmental Accounting Guidelines dalam 2012. Dengan adanya ISO 14001 juga menunjukkan
Panggabean (2012) akuntansi lingkungan mencakup bahwa perusahaan ini tertarik dan bersedia dalam
pengidentifikasian biaya dan manfaat dari aktivitas memperbaiki kinerja lingkungannya. Berlakunya
konservasi lingkungan, penyediaan sarana atau cara sertifikasi ISO 14001:2004 di tahun 2012 serta PROPER
terbaik melalui pengukuran kuantitatif, untuk Hijau yang terlebih dahulu satu tahun di dapat sebagai
mendukung proses komunikasi agar mencapai bukti pengelolaan lingkungan yang baik pada PT PUSRI
pembangunan yang berkelanjutan, memelihara hubungan itulah yang membuat penulis tertarik untuk membahas
menguntungkan dengan komunitas serta meraih biaya lingkungannya dimulai tahun 2012 dengan
efektivitas dan efisiensi dari aktivitas konservasi kemudian pada dua tahun selanjutnya sebagai
lingkungan. perbandingan lebih lanjut atas biaya lingkungan di PT
Melalui aktivitas-aktivitas lingkungan dan PUSRI Palembang.
pengungkapannya pada laporan tahunan menyebabkan Dalam laporan keuangan tahun 2014 yang di
pengguna laporan keuangan (investor, manajemen, publish dalam website resminya PT PUSRI telah
kreditor) dapat memperoleh informasi yang membantu memberikan informasi mengenai anggaran biaya
para pengguna informasi tersebut dalam pengambilan lingkungan perusahannya. Namun informasi tersebut
keputusan untuk kebijakan dan program perusahaan hanya ada pada laporan tahun 2014 dan hanya berupa
terkait dengan pelestarian lingkungan di masa yang akan bentuk informasi anggarannya saja. Biaya yang
datang. Dimana program tersebut akan diterima secara diterapkan PT PUSRI Palembang atas aktivitas-
positif oleh masyarakat sehingga perusahaan akan aktivitasnya dengan lingkungan akan dianalisis apakah
mendapatkan kepercayaan dari masyarakat (Aniela, telah diterapkan sesuai anggaran dan di klasifikasikan
2011). Penelitian terdahulu yang dilakukan sesuai dengan teori yang diterapkan Hansen & Mowen
(Hidayatullah, 2015; Kristiana, 2014; Nilasari, 2014; (2012), yaitu biaya pencegahan, biaya deteksi, biaya
Meilanawati, 2013; Moejanarko & Frisko, 2013; kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal.
Rohelmy 2015) menunjukkan bahwa aktivitas Kemudian akan disusun laporan biaya lingkungan atas
lingkungan yang diungkapkan dengan menerapkan aktivitas yang dilakukan PT PUSRI Palembang.
akuntansi biaya lingkungan akan mengarah kepada
pengungkapan aktivitas atas proses pengolahan limbah 2. Landasan Teori
serta aktivitas CSR yang dilakukan dapat lebih jelas 2.1. Penelitian Terdahulu
terlihat/ transparan, sehingga akan berkontribusi pula Penelitian sebelumnya mengenai biaya lingkungan
kepada sosial dan lingkungan. Dengan penggunaan yang telah dilakukan oleh Moedjanarko & Frisko (2013)

9
JURNAL ILMIAH EKONOMI GLOBAL MASA KINI VOLUME 12 No. 01 Juli 2021 ISSN PRINT : 2089-6018
ISSN ONLINE : 2502-2024

yang bertujuan untuk memberikan gambaran dan penerapan biaya lingkungan pada PT. Emdeki Utama.
alternatif solusi bagaimana peran Environmental Hasil penelitian pada kinerja biaya lingkungan yang
Management Accounting dalam menghasilkan informasi terjadi di PT. Emdeki Utama kota Gresik Jawa Timur
agar badan usaha mampu mengidentifikasi, mencegah, terbukti efektivitas penerapannya dalam meminimalkan
dan meminimalkan biaya lingkungan. Hasil dampak lingkungan. Adanya penerapan anggaran biaya
penelitiannya menyatakan bahwa laporan biaya lingkungan akan berdampak pada produk yang sedang
lingkungan PT Wonosari Jaya telah memperhatikan diproduksi dan dipasarkan. Salah satunya adalah image
kondisi internal dengan baik. Hasil laporan yang positif kepada para konsumen yang ingin membeli
menunjukkan pengeluaran biaya yang besar pada biaya produk yang berkualitas, ramah lingkungan dan
kegagalan internal lingkungan. terjangkau. Hal ini akan berdampak pada peningkatan
Di tahun yang sama juga dilakukan penelitian profitabilitas di sebuah industri. Selain hal tersebut
mengenai akuntansi biaya lingkungan oleh industri yang memanfaatkan limbah sisa hasil produksi
Setyaningtyas (2017) untuk mengetahui bagaimana dan didukung oleh biaya lingkungan dalam
kinerja lingkungan objek peneitiannya saat itu serta pengolahannya akan dapat berguna bagi industri lain
pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan mengenai yang membutuhkan bahan sisa tersebut untuk digunakan
lingkungan di periode selanjutnya. Dari penelitian kembali dalam proses produksi.
tersebut didapat bahwa pengelolaan lingkungan yang
dilakukan PG Modjopanggoong sebagai objek 2.2. Akuntansi Manajemen Lingkungan
penelitiannya sudah cukup baik, walaupun sampai saat (Environmental Management Accounting)
itu PG. Modjopanggoong masih belum memisahkan Akuntansi Manajemen Lingkungan didefinisikan
antara biaya lingkungan dengan biaya lainya. Prosentase sebagai turunan, analisis, dan penggunaan dari informasi
biaya lingkungan disini yang paling besar ada pada biaya keuangan dan non keuangan, untuk membantu
kegagalan sedangkan untuk prosentase biaya manajemen dalam perusahaan. Akuntansi Manajemen
pencegahan, biaya deteksi sangatlah kecil. Ini Lingkungan (Environmental Management Accounting)
menunjukkan bahwa pengelolaan lingkungan PG. mengintegrasikan lingkungan perusahaan dan kebijakan
Modjopanggoong belum maksimal. bisnis, dengan demikian dapat membantu memberikan
Penelitian selanjutnya mengenai biaya lingkungan panduan untuk membangun bisnis yang berkelanjutan.
dilakukan oleh Nilasari (2014) mengenai penerapan (Yakhou & Dorweiler, 2004).
akuntansi lingkungan terhadap pengelolaan limbah yang EMA adalah teknik yang menekankan efisiensi dan
dilakukan pada PG Djatiroto. Penelitian ini bertujuan efektifitas dalam penggunaan sumber daya dan
untuk menganalisis komponen biaya lingkungan terkait merupakan bagian dari sistem pengendalian manajemen
pengelolaan limbah serta untuk menganalisis perlakuan yang lebih luas (Rahayu, 2016). Santoso (2012)
akuntansi biaya lingkungan terhadap pengelolaan menjelaskan bahwa efesiensi dan efektifitas penyelesaian
limbah. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui masalah lingkungan sangat terkait dengan pemenuhan
bahwa perusahaan telah melakukan pengklasifikasian tujuan bisnis, dimana dipelukan konsep ekofisiensi
biaya lingkungan (dalam hal pengelolaan limbah) dan dalam EMA. Konsep ini menjelaskan bahwa perusahaan
telah melakukan tahapan perlakuan akuntansi biaya dapat menjalankan operasi bisnis mereka dalam produksi
lingkungan. Pabrik juga telah mengungkapkan barang dan jasa secara lebih bermanfaat dengan simultan
kebijakan akuntansi biaya lingkungan dalam Catatan mengurangi dampak lingkungan yang negatif, konsumsi
Atas Laporan Keuangan. sumber daya, dan biaya.
Rahardjo (2014) juga melakukan penelitian Rahayu (2016) kemudian menjelaskan bahwa
menyangkut masalah biaya lingkungan dengan judul biaya-biaya yang harus ditanggung perusahaan sebagai
Analisis Biaya Kualitas Lingkungan (Studi pada Unit upaya untuk mengendalikan dan mencegah limbah dan
Papermill di PT Pura Barutama). Penelitian ini polusi yang dapat merusak lingkungan dan kesehatan
menunjukkan bahwa biaya pencegahan pada perusahaan manusia dikembangkan dengan adanya EMA, misalnya,
selalu mendominasi setiap tahunnya dan tidak ada biaya biaya-biaya yang terjadi untuk mencegah dihasilkannya
kegagalan eksternal selama penelitian ini dilakukan. limbah atau polusi, biaya pengendalian dan daur ulang
Namun pengendalian biaya masih belum baik karena limbah yang dihasilkan, serta biaya untuk memulihkan
biaya pengendalian yang terus meningkat setiap wilayah yang terkena polusi.
tahunnya. Laporan biaya lingkungan bertujuan untuk Akuntansi manajemen lingkungan pada dasarnya
membantu pihak manajerial untuk mengetahui aktivitas- lebih menekankan pada akuntansi dari biaya-biaya
aktivitas yang sudah dilakukan sebagai upaya menjaga lingkungan. Biaya lingkungan ini tidak hanya mengenai
kelestarian lingkungan, dan besarnya biaya untuk informasi tentang biaya-biaya lingkungan dan informasi
masing-masing aktivitas. lainnya yang terukur, akan tetapi juga tentang informasi
Penelitian terbaru mengenai biaya lingkungan material dan energi yang digunakan. Akuntansi
dilakukan oleh Rohelmy (2015) dengan judul Efektivitas manajemen lingkungan saling terkait dan terfokus pada
Penerapan Biaya Lingkungan dalam Upaya arus nilai-nilai dan bahan dan energi, tingkat umum
Meminimalkan Dampak Lingkungan (Studi pada PT. perusahaan yang sama baiknya dengan tingkat proses
Emdeki Utama). Tujuan penelitian ini adalah untuk perusahaan perseroan, divisi-divisi, operasi dan lain-lain
mengetahui dampak lingkungan dan efektivitas (Luciana, 2011).

10
JURNAL ILMIAH EKONOMI GLOBAL MASA KINI VOLUME 12 No. 01 Juli 2021 ISSN PRINT : 2089-6018
ISSN ONLINE : 2502-2024

Beberapa keuntungan yang akan diraih perusahaan informasi yang dibutuhkan pada jumlah dan aliran dari
jika mereka mengaplikasikan Akuntansi Manajemen energi, air, bahan, dan sisa biaya pembelian.
Lingkungan (Ikhsan, 2009) adalah sebagai berikut:
1. Akuntansi manajemen lingkungan dapat menghemat a. Biaya Lingkungan
pengeluaran usaha Biaya lingkungan adalah dampak, baik moneter
2. Akuntansi manajemen lingkungan dapat membantu atau non-moneter yang terjadi oleh hasil aktivitas
pengambilan keputusan perusahaan yang berpengaruh pada kualitas lingkungan
3. Akuntansi manajemen lingkungan meningkatkan (Ihksan, 2009). Menurut Hansen & Mowen (2012) biaya
performa ekonomi dan lingkungan usaha lingkungan dapat disebut biaya kualitas lingkungan
4. Akuntansi manajemen lingkungan akan mampu (environmental quality costs) merupakan biaya-biaya
memuaskan semua pihak terkait yang terjadi karena adanya kualitas lingkungan yang
5. Akuntansi manajemen lingkungan memberikan buruk atau karena kualitas lingkungan yang buruk
keunggulan kegiatan mungkin terjadi. Maka, biaya lingkungan berhubungan
dengan kreasi, deteksi, perbaikan, dan pencegahan
2.3. Jenis Informasi Akuntansi Manajemen degradasi lingkungan.
Lingkungan Dengan definisi itulah, biaya lingkungan dapat
Terdapat dua jenis informasi dalam merumuskan diklasifikasikan mnjadi empat kategori: biaya
akuntansi manajemen lingkungan (Estianto, 2014), yaitu: pencegahan (prevention cost), biaya deteksi (detection
1. Physical Accounting (berbasis pada material flow cost), biaya kegagalan internal (internal failure cost),
balance procedure) dan biaya kegagalan eksternal (external failure cost).
Merupakan suatu pendekatan untuk mengidentifikasi a. Biaya pencegahan (prevention cost)
berbagai perilaku sumber biaya lingkungan. Hal ini biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk
akan berguna bagi manajemen untuk dasar alokasi mencegah diproduksinya limbah dan/atau sampah
biaya lingkungan yang terjadi. Kebutuhan untuk yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.
mengetahui yang mana dan berapa banyak energi, air Contoh-contoh aktivitas pencegahan adalah
dan materi yang masuk, yang menjadi produk fisik evaluasi dan pemilihan pemasok, evaluasi dan
dan menjadi limbah dan emisi. Informasi akuntansi pemilihan alat untuk mengendalikan polusi, desain
fisik ini tidak menyediakan semua data yang proses dan produk untuk mengurangi atau
diperlukan untuk secara efektif mengelola seluruh menghapus limbah, melatih pegawai, mempelajari
dampak lingkungan yang potensial, tetapi informasi dampak lingkungan, pelaksanaan penelitian
pokok adalah bahwa fungsi akuntansi dapat lingkungan, pengembangan sistem manajemen
disediakan. lingkungan, daur ulang produk, dan pemerolehan
2. Monetary Accounting (berbasis pada monetary sertifikasi ISO 14001.
procedure) b. Biaya deteksi lingkungan (environmental detection
Merupakan upaya mengidentifikasi, mengukur dan cost)
mengalokasikan biaya lingkungan berdasarkan biaya- biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk
perilaku aliran keuangan dalam biaya tersebut. menentukan apakah produk, proses dan aktivitas
Kebanyakan skema yang dikembangkan secara lainnya di perusahaan telah memenuhi standar
internasional, dapat meliputi jenis dari biaya untuk lingkungan yang berlaku atau tudak. Standar
upaya mengendalikan atau mencegah limbah dan lingkungan dan prosedur yang diikuti oleh
emisi yang dapat merusak lingkungan atau kesehatan perusahaan didefinisikan dalam tiga cara yaitu
manusia. Jenis dari biaya ini sering dikenal sebagai peratuan pemerintah, standar sukarela (ISO 14001)
perlindungan pembelanjaan lingkungan. Biaya di yang dikembangkan oleh International Standards
bawah Akuntansi Manajemen Lingkungan meliputi organization, dan kebijakan lingkungan yang
tidak hanya perlindungan pembelanjaan lingkungan, dikembangkan oleh manajemen. Contoh-contoh
tetapi juga informasi keuangan penting lainnya yang aktivitas deteksi adalah audit aktivitas lingkungan,
memerlukan efektivitas biaya untuk mengatur kinerja pemeriksaan produk dan proses agar ramah
lingkungan. Salah satu contoh penting adalah lingkungan, pengembangan ukuran kinerja
pembelian biaya bahan yang lambat laun akan lingkngan, pelaksanaan pengujian pencemaran,
menjadi limbah atau emisi. verifikasi kinerja lingkungan dari pemasok, dan
Organisasi harus mempertimbangkan biaya pengukuran tingkat pencemaran.
pembelian bahan-bahan pada pembuatan keputusan c. Biaya kegagalan internal lingkungan
internal manajemen mereka, dan tidak dibutuhkan (environmental internal failure cost)
pandangan mereka saat berkaitan dengan lingkungan. Biaya - biaya untuk aktivitas yang dilakukan karena
Satu organisasi harus memiliki informasi untuk diproduksinya limbah dan sampah, tetapi tidak
memenuhi aspek penilaian keuangan. dari manajemen dibuang ke lingkungan luar. Jadi, biaya kegagalan
lingkungan memberikan informasi untuk memenuhi internal terjadi untuk menghilangkan dan mengolah
aspek penilaian keuangan dari manajemen lingkungan limbah dan sampah ketika diproduksi. Aktivitas
terkait limbah fisik dan produk fisik. Sisi fisik akuntansi kegagalan internal bertujuan untuk memastikan
dari akuntansi manajemen lingkungan memberikan bahwa limbah dan sampah yang diproduksi tidak

11
JURNAL ILMIAH EKONOMI GLOBAL MASA KINI VOLUME 12 No. 01 Juli 2021 ISSN PRINT : 2089-6018
ISSN ONLINE : 2502-2024

dibuang ke lingkungan luar dan untuk mengurangi digunakan untuk membebankan biaya lingkungan ke
tingkat limbah yang dibuang sehingga jumlahnya produk berdasarkan penggunaan aktivitas.
tidak melewati standar lingkungan. Aktivitas Penelusuran biaya lingkungan ke produk-produk
kegagalan internal misalnya pengoperasian yang menyebabkan biaya-biaya tersebut merupakan
peralatan ntuk mengurangi atau menghilangkan syarat utama dari sistem akuntansi lingkungan yang
polusi, pengolahan dan pmbuangan lmbah beracun, baik.
pemeliharaan peralatan polusi, lisensi fasilitas
untuk memproduksi limbah, dan daur ulang sisa 3. Metodologi
bahan. Metode penelitian yang digunakan dalam paper ini
d. Biaya kegagalan eksternal lingkungan adalah merupakan penelitian kuantitatif dengan metode
(environmental external failure cost) studi kasus dengan memfokuskan pada satu objek, yaitu
Biaya - biaya untk aktivitas yang dilakukan setelah PT PUSRI Palembang. Secara deskriptif penelitian akan
melepas limbah atau sampah ke dalam lingkungan. menjelaskan mengenai biaya lingkungan yang terdapat
Biaya kegagalan eksternal dapat dibagi menjadi pada perusahan. Biaya lingkungan pada PT PUSRI
kategori yang direalisasi dan yang tidak direalisasi. Palembang akan ditafsirkan apakah penerapannya telah
Biaya kegagalan eksternal yang direalisasi (realized sesuai dengan teori Hansen dan Mowen.
external failure cost) adalah biaya yang dialami dan
dibayar oleh perusahaan. Biaya eksternal yang 3.1 Data
tidak direalisasikan (unrealized external failure Jenis dan sumber data yang digunakan dalam
cost) atau biaya sosial (societal cost) disebabkan penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
oleh perusahaan tetapi dialami dan dibayar oleh a. Data Primer
pihak-pihak di luar perusahaan. Biaya sosial lebih Data primer adalah data yang digunakan sebagai
lanjut dapat diklasifikasikan sebgai biaya yang dasar dalam penelitian ini. Data primer bersumber
berasal dari degradasi lingkungan dan biaya yang langsung dari perusahaan yang diteliti dalam
berhubungan dengan dampak buruk terhadap penelitian ini berupa data hasil wawancara,
property atau kesejahteraan masyarakat.
 dokumen laporan keuangan yang tidak di publish
pada web resmi PT PUSRI, serta dokumen
2.4 Pembebanan Biaya Lingkungan mengenai biaya lingkungan yang dianggarkan dan
1. Pembebanan Biaya Lingkungan Berbasis Fungsi direalisasikan PT PUSRI Palembang. Wawancara
Dengan menggunakan definisi biaya lingkungan dan yang dilakukan dan dokumen yang diambil pada
kerangka kerja klasifikasi yang baru dikembangkan, PT PUSRI Palembang terbagi pada tiga
departemen, yaitu Departemen K3 & LH,
biaya lingkungan harus dipisahkan ke dalam
Departemen Operasi Pusri IV, serta Departemen
kelompok biaya lingkungan dan tidak lagi Sarana dan Umum. Ketiga departemen itu dijadikan
disembunyikan di dalam overhead seperti halnya fokus penelitian karena didalamnya mencakup data
dalam kebanyakan sistem akuntansi. Dalam mengenai biaya lingkungan. Kemudian pihak yang
penghitungan biaya berbasis fungsi, dibentuk suatu dijadikan sebagai narasumber dalam wawancara
kelompok biaya lingkungan dan tingkat atau tarifnya adalah staf manajer dari tiap departemen yang
dihitung dengan menggunakan penggerak tingkat bersangkutan tersebut.
b. Data Sekunder
unit seperti jumlah jam tenaga kerja dan jam mesin.
Sedangkan data sekunder merupakan data yang
Biaya lingkungan kemudian dibebankan kepada tidak didapatkan langsung dari sumbernya, yaitu
setiap produk berdasarkan pemakaian jam tenaga berupa dokumen kepustakaan mengenai biaya
kerja langsung atau jam mesin. Pendekatan ini dapat lingkungan dan dokumen yang di publish
berjalan baik untuk produk yang homogen. Namun, perusahaan pada web resminya. Berikut merupakan
dalam perusahaan yang memiliki banyak produk data sekunder yang digunakan dalam penelitian:
yang bervariasi, pembebanan biaya semacam ini 1. Profil perusahaan
2. Visi dan misi perusahaan
dapat mengakibatkan distorsi biaya.
3. Struktur organisasi perusahaan
2. Pembebanan Biaya Lingkungan Berbasis Aktivitas 4. Anggaran pelestarian lingkungan perusahaan
Munculnya penghitungan biaya berbasis aktivitas 5. Data mengenai limbah perusahaan dan
(activity-based costing) ikut memfasilitasi pengelolaannya
penghitungan biaya lingkungan. Untuk perusahaan 6. Data mengenai penanaman pohon dan
yang menghasilkan beragam produk, pendekatan perawatannya
berbasis aktivitas lebih tepat. ABC membebankan
biaya ke aktivitas lingkungan dan kemudian 3.2 Metode Analisis
menghitung tingkat atau tarif aktivitas. Tingkat ini Penelitian ini merupakan penelitian kasus yang
digunakan untuk membebankan biaya lingkungan ke dilakukan untuk mengetahui penerapan biaya lingkungan
produk. Untuk aktivitas-aktivitas lingkungan ganda, yang dilakukan oleh PT PUSRI Palembang dengan
setiap aktivitas akan dibebankan biaya, dan tingkat menggunakan teknik analisis deskriptif kualititatif.
aktivitas akan dihitung. Tingkat ini kemudian

12
JURNAL ILMIAH EKONOMI GLOBAL MASA KINI VOLUME 12 No. 01 Juli 2021 ISSN PRINT : 2089-6018
ISSN ONLINE : 2502-2024

Analisis dilakukan dengan terlebih dahulu mendapatkan lingkungan yang dihasilkan oleh kegiatan perusahaan.
dan mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, Perusahaan akan menyusun anggaran setiap tahun
dan dokumentasi. Kemudian selanjutnya akan dilakukan dengan memasukkan komponen untuk pengelolaan
pengolahan serta penganalisisan data sehingga mendapat lingkungan. Anggaran tersebut kemudian akan
data yang valid sesuai dengan bahasan yang akan diteliti. dimintakan persetujuannya dari Direksi dan Komisaris
Data tersebut selanjutnya akan dibandingkan dengan sebagai pemegang saham. Biaya lingkungan yang diakui
teori yang telah dikemukakan Hansen dan Mowen perusahaan tersebut hanya dimasukkan ke dalam biaya
(2012) yang kemudian dibuat kesimpulan atas analisis jasa konsultasi/ keahlian lainnya. Berbeda dengan teori
yang telah dilakukan. yang dikemukakan oleh Hansen dan Mowen yang
Metode analisis data yang dilakukan dalam membagi biaya lingkungan menjadi lebih rinci
pembuatan paper adalah sebagai berikut: berdasarkan aktivitas, yaitu biaya pencegahan, biaya
a.) Mengumpulkan data-data mengenai penelitian baik deteksi, biaya kegagalan internal, dan kegagalan
berupa data primer maupun data sekunder. Data- eksternal.
data yang didapat kemudian digabungkan dan diolah Dalam melakukan penelititan, penulis membatasi
secara sistematis guna menentukan dokumen yang lingkup penelitian ke dalam tiga departemen, yaitu
relevan dijadikan sebagai dasar dalam memecahkan Departemen K3 & LH (Keselamatan Kesehatan Kerja &
permasalahan. Lingkungan Hidup), Departemen Operasi Pusri IV, serta
b.) Menganalisis apakah penerapan manajemen biaya Departemen Sarana dan Umum. Pengamatan serta
lingkungan yang terdapat pada PT PUSRI wawancara yang dilakukan penulis guna
Palembang telah sesuai dengan teori Hansen dan mengidentifikasi biaya lingkungan (setelah sebelumnya
Mowen. melakukan dokumentasi atas laporan tahunan
c.) Melakukan identifikasi biaya lingkungan dalam PT perusahaan) terlebih dahulu dilakukan pada departemen
PUSRI Palembang 
dari hasil wawancara, K3 & LH. Pada departemen K3 & LH wawancara
observasi serta dokumentasi. dilakukan terhadap Ibu Rahmawati sebagai staf manager
d.) Mengelompokkan serta melakukan analisis biaya K3 & LH guna mengetahui bagaimana pandangan
lingkungan yang teridentifikasi. perusahaan serta bagaimana penerapan biaya lingkungan
e.) Membuat usulan tentang laporan biaya lingkungan oleh perusahaan. Sebagai departemen yang ditugaskan
sesuai dengan teori Hansen dan Mowen. 
 dalam bidang lingkungan hidup, biaya lingkungan yang
f.) Menyimpulkan serta memberikan saran atas hasil dapat diklasifikasikan sebagai biaya lingkungan disini
penelitian yang diperoleh. 
 adalah sebagai berikut: biaya bahan kimia (katalis
pabrik), biaya jasa audit, biaya jasa konsultasi/keahlian
4. Pembahasan lainnya, biaya pembinaan wilayah, serta biaya
4.1. Analisis Penerapan Biaya Lingkungan pada PT pembinaan diluar dinas.
Pupuk Sriwidjaja Palembang Kemudian pada departemen sarana dan umum
Untuk melakukan identifikasi atas biaya terdapat kegiatan perusahaan dalam penanaman pohon
lingkungan pada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang serta perawatannya yang dapat diidentifikasi menjadi
terlebih dahulu dilakukan pengamatan terhadap biaya lingkungan karena menjadi suatu bentuk kegiatan
perusahaan tersebut. Pengamatan yang dilakukan perusahaan untuk mencegah terjadinya kerusakan
bertujuan untuk mengetahui apa saja sekiranya aktivitas lingkungan. Selain itu, pengolahan limbah perusahaan
yang dilakukan perusahaan terhadap lingkungan. juga merupakan aktivitas lingkungan yang teridentifikasi
Kegiatan yang dilakukan PT Pupuk Sriwidjaja menjadi biaya lingkungan. Berikut macam biaya
Palembang terhadap lingkungannya juga dapat diketahui lingkungan dalam departemen sarana dan umum: biaya
dengan cara menelaah laporan keuangan tahunan yang pemeliharaan pohon, biaya penanaman pohon pelindung,
telah di publish. Dalam laporan keuangan tahunannya, biaya angkutan sampah organik, biaya angkutan sampah
terdapat berbagai keterangan mengenai gambaran umum non organik, biaya kebersihan TPS LB3, biaya gaji
perusahaan serta kegiatan yang dilakukan perusahaan pegawai TPS LB3, biaya pemusnahan limbah B3, serta
pada tahun yang bersangkutan. Dari situlah kemudian, biaya transportasi limbah B3.
penulis mengidentifikasi beberapa kegiatan perusahaan Aktivitas perusahaan dalam pengolahan limbah
yang dapat dikategorikan menjadi biaya lingkungan. juga terdapat pada departemen operasi Pusri IV yaitu
Pengidentifikasian biaya lingkungan dilakukan mengenai operasional IPAL, PET, dan PGRU. Seperti
berdasarkan aktivitas dalam akuntansi manajemen yang telah dijelaskan sebelumnya, Instalasi Pengolahan
lingkungan. Air Limbah (IPAL) dan Pusri Effluent Treatment (PET)
Wawancara yang dilakukan terhadap Ibu merupakan sistem yang digunakan perusahaan dalam
Rahmawati pada departemen K3 & LH memberikan mengolah limbah cair. Sedangkan Purge Gas Recovery
informasi bahwa perusahaan masih belum menerapkan Unit (PGRU) merupakan suatu unit yang digunakan
biaya lingkungan berdasarkan teori dalam akuntansi dalam mengolah limbah gas. Biaya lingkungan dalam
manajemen lingkungan. Definisi dari biaya lingkungan lingkup departemen operasi Pusri IV ini adalah sebagai
itu sendiri menurut perusahaan yang disampaikan Ibu berikut: biaya bahan kimia (katalis pabrik), biaya suku
Rahmawati adalah biaya-biaya yang dibutuhkan untuk cadang pabrik atau kapal, biaya bahan pembantu pabrik,
kegiatan yang bertujuan untuk meminimalkan dampak biaya pemeliharaan dan perbaikan pabrik & kapal, serta

13
JURNAL ILMIAH EKONOMI GLOBAL MASA KINI VOLUME 12 No. 01 Juli 2021 ISSN PRINT : 2089-6018
ISSN ONLINE : 2502-2024

biaya pemeliharaan dan perbaikan bangunan/ sarana lain. yang dilakukan dengan sistem unit IPAL, PET, dan
Biaya tersebut merupakan biaya yang terdapat pada unit PGRU. Serta kegiatan pengolahan limbah B3 dan limbah
IPAL dan PET, sedangkan untuk biaya yang terdapat non B3 perusahaan.
pada unit PGRU belum dapat diidentifikasikan penulis Biaya untuk unit PET dikhususkan pada divisi
karena sulitnya pengambilan data. PET yang tergabung bersama dengan unit IPAL dan
KAL. Kolam Air Limbah (KAL) merupakan unit lain
4.2. Pengelompokkan Biaya Lingkungan pada PT yang digunakan PUSRI dalam mengatasi limbah yang
Pupuk Sriwidjaja Palembang Berdasarkan diproduksinya. Air limbah yang diproduksi perusahaan
Aktivitas akan diuji dalam KAL yang kemudian akan dianalisis
4.2.1. Biaya Pencegahan tingkat pencemarannya. Sedangkan untuk unit PGRU
Biaya pencegahan merupakan biaya yang tidak ada divisi khusus yang memisahkan biaya atas
ditimbulkan atas kegiatan perusahaan dalam mencegah operasi PGRU tersebut dalam mengolah limbah gas yang
adanya produksi limbah yang dapat mencemari atau di produksi perusahaan.
merusak lingkungan. Pada PT Pupuk Sriwidjaja Aktivitas atau kegiatan operasional unit PGRU
Palembang, yang termasuk di dalam kategori biaya ini digabungkan terhadap divisi lain dalam departemen
adalah operasi Pusri IV. Selain itu pada departemen operasi
a.) Biaya pemeliharaan pohon dan biaya penanaman Pusri IV mengenai PGRU juga tidak menangani
pohon lindung biayanya, melainkan hanya dalam bentuk operasionalnya
b.) Biaya jasa audit saja serta berupa output kuantitas yang masih belum
c.) Biaya pembinaan wilayah dan biaya pembinaan di terkonversikan menjadi nominal rupiah. Sehingga sulit
luar dinas untuk dilakukan pengungkapan biaya atas operasi PGRU
di PUSRI. Dengan begitu biaya operasi PGRU yang
4.2.2. Biaya Deteksi termasuk dalam biaya kegagalan internal tidak dapat
Biaya deteksi merupakan biaya yang muncul dimasukkan dalam perhitungan ini.
akibat aktivitas atau kegiatan perusahaan dalam
menentukan apakah produk, proses, dan aktivitas lainnya 4.2.4. Biaya Kegagalan Eksternal
di perusahaan telah memenuhi standar lingkungan yang Dalam penelitian yang menjadikan PT Pupuk
berlaku atau tidak. Aktivitas yang termasuk dalam biaya Sriwidjaja Palembang ini sebagai objeknya, masih belum
lingkungan yang diidentifikasikan sebagai biaya deteksi ditemukan biaya kegagalan eksternal perusahaan. Biaya
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah biaya jasa kegagalan eksternal merupakan biaya atas aktivitas atau
konsultasi/ keahlian lainnya. Biaya ini merupakan total kegiatan perusahaan dalam mengatasi produksi limbah
biaya dari berbagai jasa yang digunakan perusahaan yang telah keluar memengaruhi atau mencemari
dalam kegiatan pelestarian lingkungan. Macam jasa yang lingkungan perusahaan.
terdapat didalamnya adalah sebagai berikut: Seminar
Depnaker/ DK3-N-LK3I/ Zero Accident Award; 4.3. Analisis Mengenai Laporan Biaya Lingkungan
Konsultasi BBS, CSMS dan PSM; Pengukuran pada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
Lingkungan Kerja oleh Balai Hiperkes (pihak eksternal); Hubungan lingkungan dengan kegiatan produksi
Pengukuran Kualitas Limbah Cair; Pengukuran Kualitas yang dilakukan oleh PUSRI sangat terkait satu sama
Limbah Gas dan Kebisingan untuk Emisi; Pengukuran lain. Sehingga dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya
Kualitas Limbah Gas dan Kebisingan untuk Ambien; dibarengi dengan upaya menjaga kelestarian lingkungan
Pengukuran Opasitas; Pengukuran Kualitas Sumur kerja dan memberdayakan kemampuan masyarakat
Pantau. dengan menjaga kelestarian lingkungan. Keseriusan
Berbagai macam biaya atas jasa tersebut PUSRI dapat terlihat dengan adanya kebijakan dalam
kemudian dikategorikan menjadi satu kesatuan biaya, mewujudkan industri pupuk yang ramah lingkungan.
yaitu biaya jasa konsultasi/ keahlian lainnya. Biaya jasa Seluruh kegiatan operasional yang dilaksanakan,
konsultasi/ keahlian lainnya inilah satu-satunya biaya senantiasa mematuhi ketentuan peraturan perundang-
yang diklasifikasikan perusahaan sebagai biaya undangan yang mengatur tentang pengelolaan
lingkungan. Perusahaan melakukan penganggaran lingkungan, sehingga dampak terhadap lingkungan dapat
khusus terhadap biaya pelestarian lingkungan tersebut diminimalkan.
yang kemudian direalisasikan dan diakui sebagai biaya Berdasarkan data yang telah dikumpulkan melalui
lingkungan. dokumentasi, pengamatan, dan wawancara, dapat
diketahui bahwa PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
4.2.3. Biaya Kegagalan Internal memang telah mengakui adanya biaya lingkungan. Biaya
Biaya kegagalan internal merupakan biaya yang lingkungan yang diakui perusahaan diwujudkan melalui
ditimbulkan atas aktivitas perusahaan dalam rangka penyediaan anggaran khusus bagi pembiayaan berbagai
mengatasi limbah yang diproduksi dalam perusahaan, program dan kegiatan pelestarian lingkungan. Akan
namun limbah tersebut belum keluar dan belum tetapi, jika berpacu pada biaya lingkungan berdasarkan
mencemari atau merusak lingkungan perusahaan. teori yang dikemukakan oleh Hansen Mowen sebenarnya
Kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan hal ini macam biayanya lebih luas lagi. Bahkan terdapat
adalah kegiatan atas pengolahan limbah cair dan gas laporan biaya lingkungan dalam pengungkapan biaya

14
JURNAL ILMIAH EKONOMI GLOBAL MASA KINI VOLUME 12 No. 01 Juli 2021 ISSN PRINT : 2089-6018
ISSN ONLINE : 2502-2024

lingkungannya. Dengan identifikasi dan g.) Dari laporan biaya lingkungan periode tahun 2012-
pengelompokkan biaya lingkungan yang telah dilakukan 2014 ditemukan bahwa PT PUSRI lebih condong
sebelumnya, laporan biaya lingkungan PT Pupuk mengeluarkan biaya kegagalan internal. Hal
Sriwidjaja Palembang dibentuk (lampiran 1, 2, dan 3). tersebut dikarenakan dalam melakukan proses
Laporan biaya lingkungan yang dibuat berdasarkan produksi PT PUSRI memang akan mengeluarkan
tiga periode berturut-turut yaitu tahun 2012, 2013, dan limbah yang sulit untuk dicegah atau dideteksi.
2014. Berikut akan dipaparkan beberapa penjelasan
mengenai biaya lingkungan dalam laporan tersebut: 4.4. Pola Distribusi Biaya Lingkungan pada PT
a.) Pada biaya penanaman pohon lindung yang Pupuk Sriwidjaja Palembang
dikeluarkan pada tahun 2012 memiliki selisih Tabel 1. Perbandingan Persentase Biaya Lingkungan
jumlah yang cukup signifikan sampai dua kali lebih dari Biaya Operasional
besar di tahun selanjutnya (2013) Kemudian di % dari Biaya Operasional
tahun 2014 tidak ada biaya yang dikeluarkan Biaya Lingkungan
2012 2013 2014
perusahaan dalam penanaman pohon Biaya Pencegahan 0.05% 0.07% 0.05%
lindung karena kegiatan penanaman pohon di tahun Biaya Deteksi 0.04% 0.03% 0.04%
sebeumnya telah dilakukan lebih banyak, sehingga Biaya Kegagalan 0.21% 0.19% 0.19%
diperkirakan cukup untuk menutupi kegiatan Internal
penanaman pohon yang tidak dilakukan di tahun Biaya Kegagalan - - -
2014. Eksternal
b.) Pada biaya jasa konsultasi/ keahlian lainnya yang TOTAL 0.3% 0.29% 0.28%
menjadi total dari biaya seminar Depnaker/ DK3- Sumber: Data internal PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
N-LK3I/ Zero Accident Award, konsultasi BBS, setelah diolah
CSMS dan PSM, pengukuran lingkungan kerja oleh Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa
Balai Hiperkes (pihak eksternal), pengukuran total keseluruhan biaya lingkungan terhadap biaya
kualitas limbah cair, pengukuran kualitas limbah operasional perusahaan tidak jauh berbeda di tiap
gas dan kebisingan untuk misi, pengukuran kualitas tahunnya. Walaupun hanya mengalami penurunan yang
limbah gas dan kebisingan untuk ambien, sedikit, di tiap tahunnya penurunan terjadi secara pasti
pengukuran opasitas, serta pengukuran kualitas sebesar 0.01%. Persentase biaya operasional perusahaan
sumur pantau, diklasifikasikan perusahaan sebagai yang paling besar berada pada biaya kegagalan internal,
biaya atas berbagai program dan kegiatan dan persentase yang paling kecil berada pada biaya
pelestarian lingkungan. deteksi dengan rata-rata hanya sebesar 0.037% pada
c.) Pada biaya suku cadang pabrik & kapal, biaya yang tahun 2012-2014.
dikeluarkan di tahun 2014 terlihat signifikan tinggi. Sedangkan persentase biaya lingkungan secara
Biaya ini muncul karena adanya penggantian alat keseluruhan dari distribusi total biaya lingkungan itu
instrumentasi, perbaikan pompa di IPAL, serta sendiri dapat dilihat melalui bagan pie berikut:
biaya yang paling besar adalah pada pergantian
pompa hydrolizer dengan biaya lebih dari 2 Milyar
Rupiah.
d.) Pada biaya bahan pembantu pabrik di tahun 2013 Biaya Pencegahan
tidak dikeluarkannya biaya karena peralatan yang 16.06%
tersedia dari tahun sebelumnya masih lengkap dan
Biaya Deteksi
cukup baik. Kemudian di tahun 2014 terjadi 12.44%
pembelian atas peralatan perkakas dan lainnya
Biaya Kegagalan
sebagai bahan pembantu pabrik. Internal 71.50%
e.) Pada biaya gaji pegawai TPS LB3 tiap tahunnya
akan mengalami kenaikan secara pasti. Hal tersebut
dikarenakan biaya gaji pegawai didasarkan pada
UMP Palembang tiap tahunnya. Dengan jumlah
pegawai sebanyak tiga orang tiap tahunnya, pada Grafik 1. Pola Distribusi Relatif Biaya Lingkungan
tahun 2012 gaji pegawai per orang sebesar Tahun 2012
Rp.1.380.000,00, tahun 2013 sebesar
Rp.1.560.000,00, tahun 2014 sebesar Pada laporan biaya lingkungan tahun 2012
Rp.2.100.000,00. sebelumnya terdapat total biaya lingkungan dengan
f.) Pada biaya pemusnahan limbah B3 di tahun 2014 distribusi sebagai berikut:
merupakan biaya yang cukup signifikan tinggi jika a.) Biaya pencegahan dengan distribusi 16.06% dari
dibandingkan dengan tahun 2013. Tingginya biaya total biaya lingkungan.
pemusnahan limbah B3 di tahun 2014 tersebut b.) Biaya deteksi dengan distribusi 12.44% dari total
terletak pada biaya pemusnahan limbah tinta printer biaya lingkungan.
bekas serta biaya pemusnahan limbah peralatan c.) Biaya kegagalan internal yang distribusinya paling
elektronik. besar dengan 71.5%.

15
JURNAL ILMIAH EKONOMI GLOBAL MASA KINI VOLUME 12 No. 01 Juli 2021 ISSN PRINT : 2089-6018
ISSN ONLINE : 2502-2024

d.) Sedangkan untuk biaya kegagalan eksternal tidak distribusi di tahun sebelumnya, terjadi penurunan
memiliki distribusi sepeserpun yang menandakan sebesar 6.1%.
tidak adanya biaya yang dikeluarkan perusahaan 2. Biaya deteksi dengan distribusi 14.68% dari total
atas pencemaran lingkungan. Limbah yang biaya lingkungan. Jika dibandingan dengan dua
diproduski perusahaan masih dalam lingkup tahun sebelumnya, di tahun ini distribusi deteksi
perusahaan itu sendiri. yang paling tinggi dengan selisih 4.04% terhadap
tahun 2013 dan selisih 2.24% terhadap tahun 2012.
3. Biaya kegagalan internal yang distribusinya paling
besar dengan 67.22%. Walaupun terjadi peningkatan
Biaya Pencegahan distribusi sebesar 2.06% terhadap tahun
24.20% sebelumnya, namun distribusi biaya kegagalan
Biaya Deteksi internal yang paling besar tetap berada pada tahun
10.64% 2012 dengan selisih sebesar 4.28% dengan tahun
Biaya Kegagalan
2014.
Internal 65.16% 4. Sama halnya pada tahun sebelumnya, biaya
kegagalan eksternal tidak memiliki distribusi
sepeserpun atas biaya lingkungan di PT Pupuk
Sriwidjaja Palembang.
Grafik 2. Pola Distribusi Relatif Biaya Lingkungan
Tahun 2013
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang
Pada laporan biaya lingkungan tahun 2013 telah dilakukan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
sebelumnya terdapat total biaya lingkungan dengan
penerapan biaya lingkungan PT Pupuk Sriwidjaja
distribusi sebagai berikut:
Palembang selama periode tahun 2012-2014
1. Biaya pencegahan dengan distribusi 24.2% dari total
menunjukkan adanya penurunan dalam persentase biaya
biaya lingkungan. Jika dibandingkan dengan lingkungan terhadap biaya operasional, yaitu sebesar
distribusi di tahun sebelumnya, peningkatan terjadi 0.01% setiap tahunnya. Dengan penurunan tersebut
sebesar 8.14%. menandakan bahwa perusahaan sudah baik dalam
2. Biaya deteksi dengan distribusi 10.64% dari total
menangani limbah perusahaannya selain dengan tidak
biaya lingkungan. Terjadi penurunan yang tidak
adanya biaya kegagalan eksternal pada perusahaan.
signifikan atas distribusinya dari tahun 2012 ke
Ditemukan bahwa PT PUSRI lebih condong
tahun 2013 sebesar 1.8%. mengeluarkan biaya kegagalan internal dibandingkan
3. Biaya kegagalan internal yang distribusinya paling biaya pencegahan dan biaya deteksi karena dalam
besar dengan 65,16%. Penurunan distribusi biaya
melakukan proses produksi PT PUSRI memang akan
lingkungan juga terjadi pada kategori ini jika
mengeluarkan limbah yang sulit untuk dicegah atau
dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar
dideteksi lebih tinggi. PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
6.34%.
masih belum menerapkan secara benar biaya lingkungan
4. Sama halnya pada tahun sebelumnya, biaya sesuai teori dalam akuntansi manajemen lingkungan.
kegagalan eksternal tidak memiliki distribusi Biaya lingkungan yang diakui perusahaan hanya berupa
sepeserpun atas biaya lingkungan.
biaya jasa konsultasi/ keahlian lainnya yang didalamnya
mencakup seminar Depnaker/ DK3-N-LK3I/ Zero
Accident Award, konsultasi BBS, CSMS dan PSM,
pengukuran lingkungan kerja oleh balai hiperkes (pihak
Biaya Pencegahan
eksternal), pengukuran kualitas limbah cair, pengukuran
18.10% kualitas limbah gas dan kebisingan untuk emisi,
pengukuran kualitas limbah gas dan kebisingan untuk
Biaya Deteksi
14.68% ambien, pengukuran opasitas, serta pengukuran kualitas
sumur pantau.
Biaya Kegagalan
Penelitian yang dilakukan terhadap PT Pupuk
Internal 67.22%
Sriwidjaja Palembang memiliki keterbatasan dalam
pengambilan datanya. Keterbatasan penelitian terletak
dengan tidak memasukkan biaya operasional unit PGRU
sebagai unit pengolah limbah karena sulitnya
Grafik 3. Pola Distribusi Relatif Biaya Lingkungan
Tahun 2014 pengambilan data. Dengan adanya keterbatasan pada
peneitian ini, saran yang ditujukan kepada peneliti lain
Pada laporan biaya lingkungan tahun 2014
yang akan mengambil tema biaya lingkungan adalah
sebelumnya terdapat total biaya lingkungan dengan
agar diharapkan untuk mampu untuk meneliti secara
distribusi sebagai berikut:
keseluruhan unit perusahaan mengenai biaya
1. Biaya pencegahan dengan distribusi 18.1% dari total
lingkungan. Kemudian juga kepada PT Pupuk Sriwidjaja
biaya lingkungan. Jika dibandingkan dengan
Palembang selaku objek penelitian ini PT Pupuk

16
JURNAL ILMIAH EKONOMI GLOBAL MASA KINI VOLUME 12 No. 01 Juli 2021 ISSN PRINT : 2089-6018
ISSN ONLINE : 2502-2024

Sriwidjaja Palembang diharapkan untuk membuat Setyaningtyas, I., & Andono, F. A. (2013). Penerapan
laporan biaya lingkungan sebagai laporan tambahan Environmental Cost Accounting Pada Pg.
yang bernilai tambah untuk memperbaiki kinerja Modjopanggoong Di Kabupaten Tulungagung.
lingkungan serta untuk mengendalikan biaya Calyptra, 2(1), 1-16.
lingkungannya. Yakhou, M., & Dorweiler, V. P. (2004). Environmental
accounting: an essential component of business
Daftar Pustaka strategy. Business Strategy and the Environment,
Fitriani, A. (2013). Pengaruh kinerja lingkungan dan 13(2), 65-77.
biaya lingkungan terhadap kinerja keuangan pada
BUMN. Jurnal Ilmu Manajemen (JIM), 1(1).
Hansen, & Mowen. (2012). Managerial accounting,
Akuntansi Manajerial. The British Accounting
Review.
Hidayatullah, M. (2015). Analisis penerapan akuntansi
lingkungan untuk mengetahui proses pengelolahan
limbah dan tanggung jawab sosial pada Rumah Sakit
Ibnu Sina Kota Gresik (Doctoral dissertation,
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
Ikhsan, A. (2009). Akuntansi Manajemen Lingkungan.
Akuntansi Manajemen, Edisi Pert, 1–199.
Kristiana, E. (2014). Penerapan Akuntansi
Pertanggungjawaban Sosial Sebagai Bentuk
Tanggung Jawab Perusahaan Terhadap Lingkungan
Sekitarnya (Studi Pada PT Petrokimia Gresik).
Jurnal Administrasi Bisnis, 17(1).
Luciana, D. (2011). Pengukuran dan Pelaporan Biaya
Lingkungan (Studi Kasus PT. Aneka Adhilogam
Karya). Jurnal Universitas Atma Jaya
Yogyakarta,(http://ejournal. uajy. ac.
id/id/eprint/967, diunduh 31 Maret 2018).
Meilanawati, R. (2013). Analisis Pengungkapan Biaya
Lingkungan (Environmental Costs) pada PT Semen
Indonesia Persero, Tbk. Jurnal Akuntansi AKUNESA,
2(1).
Moedjanarko, E. C., & Frisko, D. (2013). Pengelolaan
Biaya Lingkungan dalam Upaya Minimalisasi
Limbah PT Wonosari Jaya Surabaya. Calyptra, 2(1),
1-13.
Nilasari, F. (2014). Analisis Penerapan Akuntansi
Lingkungan Terhadap Pengelolaan Limbah (PG
Djatiroto). Skripsi. Universitas Jember
Panggabean, R. R., & Deviarti, H. (2012). Evaluasi
Pengungkapan Akuntansi Lingkungan Dalam
Perspektif PT Timah (Persero) Tbk (Evaluation of
Environmental Accounting Disclosures in the
Perspective of PT Timah (Persero) TBK).
Panggabean, RR and Deviarti, H, 1010-1028.
Rahayu, A., Sari, R. N., & Al Azhar, L. (2016). Analisis
Pengaruh Penerapan Akuntansi Manajemen
Lingkungan dan Strategi terhadap Inovasi Produk
dan Inovasi Proses (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdapat di Provinsi Riau)
(Doctoral dissertation, Riau University).
Rohelmy, F. A. (2015). Efektivitas Penerapan Biaya
Lingkungan Dalam Upaya Meminimalkan Dampak
Lingkungan (Studi pada PT. EMDEKI UTAMA).
Jurnal Administrasi Bisnis, 19(2).
Santoso, H. F. (2012). Akuntansi lingkungan tinjauan
terhadap sistem informasi akuntansi manajemen atas
biaya lingkungan. Jurnal akuntansi, 12(2), 635-654.

17
JURNAL ILMIAH EKONOMI GLOBAL MASA KINI VOLUME 12 No. 01 Juli 2021 ISSN PRINT : 2089-6018
ISSN ONLINE : 2502-2024

Lampiran
Lampiran 1 Laporan Biaya Lingkungan Tahun 2012
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
Laporan Biaya Lingkungan
untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012
Persentase
dari Biaya
Biaya Lingkungan
Operasion
al
Biaya Pencegahan
By. pemeliharaan pohon xxx
By. penanaman pohon lindung xxx
By. jasa audit xxx
By. pembinaan wilayah xxx
By. pembinaan di luar dinas xxx xxx 0.05%

Biaya Deteksi
By. jasa konsultasi/ keahlian lainnya
xxx xxx 0.04%
Biaya Kegagalan Internal
By. bahan kimia (katalis pabrik)
By. suku cadang pabrik atau kapal xxx
By. bahan pembantu pabrik xxx
By. pem. dan perb. pabrik & kapal xxx
By. pem. dan perb. bngn/ sarana lain xxx
By. angkutan sampah organik xxx
By. angkutan sampah non organik
By. kebersihan TPS LB3 xxx
By. gaji pegawai TPS LB3 xxx
By. pemusnahan limbah B3 xxx
By. transportasi limbah B3 xxx
xxx
Biaya Kegagalan Eksternal xxx xxx 0.21%
-

TOTAL

xxx 0.3%

Sumber: Data internal PT Pupuk Sriwidjaja Palembang setelah diolah tahun 2012

18
JURNAL ILMIAH EKONOMI GLOBAL MASA KINI VOLUME 12 No. 01 Juli 2021 ISSN PRINT : 2089-6018
ISSN ONLINE : 2502-2024

Lampiran 2 Laporan Biaya Lingkungan Tahun 2013


PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
Laporan Biaya Lingkungan
untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2013
Persentase
dari Biaya
Biaya Lingkungan
Operasion
al
Biaya Pencegahan
By. pemeliharaan pohon xxx
By. penanaman pohon pelindung xxx
By. jasa audit xxx
By. pembinaan wilayah xxx
By. pembinaan di luar dinas xxx xxx 0.07%

Biaya Deteksi
By. jasa konsultasi/ keahlian lainnya
xxx xxx 0.03%
Biaya Kegagalan Internal
By. bahan kimia (katalis pabrik)
By. suku cadang pabrik atau kapal xxx
By. bahan pembantu pabrik xxx
By. pem. dan perb. pabrik & kapal -
By. pem. dan perb. bngn/ sarana lain xxx
By. angkutan sampah organik xxx
By. angkutan sampah non organik
By. kebersihan TPS LB3 xxx
By. gaji pegawai TPS LB3 xxx
By. pemusnahan limbah B3 xxx
By. transportasi limbah B3 xxx
xxx
Biaya Kegagalan Eksternal xxx xxx 0.19%
-

TOTAL

xxx 0.29%

Sumber: Data internal PT Pupuk Sriwidjaja Palembang setelah diolah tahun 2013

19
JURNAL ILMIAH EKONOMI GLOBAL MASA KINI VOLUME 12 No. 01 Juli 2021 ISSN PRINT : 2089-6018
ISSN ONLINE : 2502-2024

Lampiran 3 Laporan Biaya Lingkungan Tahun 2014


PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
Laporan Biaya Lingkungan
untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2014
Persentase
dari Biaya
Biaya Lingkungan
Operasion
al
Biaya Pencegahan
By. pemeliharaan pohon xxx
By. penanaman pohon pelindung -
By. jasa audit xxx
By. pembinaan wilayah xxx
By. pembinaan di luar dinas xxx xxx 0.05%

Biaya Deteksi
By. jasa konsultasi/ keahlian lainnya xxx xxx 0.04%

Biaya Kegagalan Internal


By. bahan kimia (katalis pabrik)
By. suku cadang pabrik atau kapal xxx
By. bahan pembantu pabrik xxx
By. pem. dan perb. pabrik & kapal xxx
By. pem. dan perb. bngn/ sarana lain xxx
By. angkutan sampah organik xxx
By. angkutan sampah non organik
By. kebersihan TPS LB3 xxx
By. gaji pegawai TPS LB3 xxx
By. pemusnahan limbah B3 xxx
By. transportasi limbah B3 xxx
xxx
Biaya Kegagalan Eksternal xxx xxx 0.19%
-

TOTAL

xxx 0.28%

Sumber: Data internal PT Pupuk Sriwidjaja Palembang setelah diolah tahun 2014

20

You might also like