PANDUAN
ASESMEN PASIEN GERIATRI
RUMAH SAKIT UMUM BAITUL HIKMAH KENDAL
MASTER|
RSU BAITUL HIKMAH KENDAL
Jl. Raya Soekarno Hatta Km. 12 Gemuh - Kendal
Jawa Tengah
2018RSU. BAITUL HIKMAH KENDAL
Jl. Raya Soekarno Hatta Km. 12 Gemuh Kendal - Jawa Tengah
Telp. (0294) 3690 666 Fax. (0294) 3690 688 Email : rsbaitulhikmah@gmail.com
Website : www.rsbaitulhikmah.com
Menimbang
Mengingat
Menetapkan
KESATU
KEDUA
KETIGA
KEPUTUSAN DIREKTUR RSU BAITUL HIKMAH KENDAL
NOMOR : 0374/SK/DIR/RSBH,
TENTANG MASTE R |
PANDUAN ASESMEN PASIEN GERIATRI
DIREKTUR RSU BAITUL HIKMAH KENDAL
: a, bahwa untuk mewujudkan penyelenggaraan pelayanan pasien
yang holistic dan berkesinambungan terhadap pasien lanjut usia,
maka perlu dibuat Panduan Asesmen Pasien Geriatri;
b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a, perlu
ditetapkan Pemberlakuan Panduan Asesmen Pasien Geriatri di
Rumah Sakit Umum Baitul Hikmah Kendal;
c. bahwa Pemberlakuan Panduan Asesmen Pasien Geriatri di Rumah
Sakit Umum Baitul Hikmah Kendal sebagaimana tersebut pada
huruf b, perlu ditetapkan dan diatur dengan Keputusan Direktur.
. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
sd
Undang - Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/Menkes/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit;
ta
MEMUTUSKAN
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Baitul Hikmah Kendal
Tentang Panduan Asesmen Pasien Geriatri;
Panduan Asesmen Pasien Geriatri Sebagaimana dimaksud dalam
Diktum Kesatu sebagaimana terlampir dalam keputusan ini;
Panduan Asesmen Pasien Geriatri sebagaimana dimaksud dalam
Diktum Kedua digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraanpelayanan di Rumah Sakit Umum Baitul Hikmah Kendal.;
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan dilakukan
evaluasi setiap 3 tahun;
KELIMA : Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
keputusan ini, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya. MA STER 7]
Ditetapkan di : Kendal
Pada tanggal : 28 Maret 2018
DIREKTUR
RS: BAITUL HIKMAH KENDALKATA PENGANTAR fi
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
berkat dan anugerah yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Panduan
Asesmen Khusus pada Pasien Lanjut Usia ini dapat selesai disusun.
Buku Panduan Asesmen Khusus pada Pasien Lanjut Usia merupakan panduan
kerja bagi semua pihak yang terkait dalam melakukan asesmen terhadap pasien
sehingga dapat memberikan jenis pelayanan yang terbaik bagi pasien di RSU Baitul
Hikmah Kendal.
Dalam Panduan ini diuraikan tentang pengertian, tatalaksana, dan dokumentasi
dalam melakukan asesmen terhadap pasien RSU Baitul Hikmah Kendal.
Tidak lupa penyusun menyampaikan terimakasih yang sedalam-dalamnya atas
bantuan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Panduan Asesmen
pada Pasien Lanjut Usia
Kendal, 28 Maret 2018
PenyusunDAFTAR ISI
DEFINIS! ....
RUANG LINGKUP ....
TATA LAKSANA .
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA ....BABI
DEFINISI
. Pengertian :
1. Panduan yang digunakan untuk-mengumpulkan informasi atau data tentang
pasien lanjut usia yang lemah, agar dapat mengidentifikasi dan mengelola
masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan pada pasien lanjut usia.
2. Usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas dan
apabila terjadi sakit, penyakit dan status kesehatan pada usia lanjut tidak
sama dengan penyakit dan kesehatan pada populasi golongan usia lainnya.
. Tujuan :
1. Tujuan Umum
Sebagai panduan dalam penerapan langkah - langkah proses pengelolaan
masalah - masalah kesehatan pasien usia lanjut, sehingga terwujud pelayanan
yang holistic dan berkesinambungan terhadap pasien lanjut usia di Baitul
Hikmah Kendal.
2.. Tujuan Khusus
a. Memberikan acuan / panduan pelaksanaan pelayanan lanjut usia di RSU
Baitul Hikmah Kendal.
b. Meningkatkan kualitas pelayanan pasien lanjut usia.
cc. Memaksimatkan keselamatan pasien lanjut usia.
d. Menjadi panduan pengembangan pelayanan lanjut usia di RSU Baitul
Hikmah Kendal.BAB Il
RUANG LINGKUP-
A. Ruang Lingkup
1. Kegiatan Pelayanan Pasien Lanjut-Usia meliputi :.
a. Asesmen awal, asesmen ulang.
b. Asuhan Keperawatan.
c. Dukungan Psikologis.
(1) Petugas berperan sebagai supporter, interpreter terhadap sesuatu yang
asing, sebagai penampung rahasia pribadi dan sebagai sahabat.
(2) Menciptakan suasana yang aman, tidak gaduh, menerima berbagai
bentuk keluhan.
(3) Membangkitkan semangat dan kreasi
. Dukungan Sosial.
.. Mengadakan diskusi, tukar pikiran dan bercerita.
. Dukungan Spiritual.
.. Membantu memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam hubungannya
emp oe
dengan Tuhan.
2..Panduan ini diterapkan kepada semua pasien usia lanjut rawat inap maupun di
GD.
3..Pelaksana panduan ini adalah : Dokter, perawat, tenaga ketrampilan fisik
(Fisioterapi, okupasi terapi, terapi wicara), pefata gizi, dan tenaga kesehatan
lainnya.
4.Pelayanan usia lanjut di rumah sakit meliputi upaya preventif, promotif,
kuratif, dan paliatif.
B. Penyakit Pasien Lanjut Usia
1. Penyakit lanjut usia cenderung bersifat multiple, merupakan gabungan antara
penurunan fisiologik dan berbagai proses patologik.
2. Penyakit biasanya berjalan kronis, menimbulkan kecacatan dan secara lambat
laun menyebabkan kematian.
3. Pada pasien geriatric sering ditemukan gangguan status fungsional.
4, Lanjut usia juga sangat rentan teradap berbagai akut, serta diperberat dengan
kondisi alergi.
5. Terutama pada serangan akut, tampilan klinis pasien lanjut usia sering kali
tidak khas, sehingga sering menyulitkan diagnosis.
6. Kesehatan lanjut usia sangat dipengaruhi oleh faktor psikis, sosial, dan7. Pada lanjut usia sering didapatkan syndrome geriatrik (misal : imobilitas,
instabilitas postural, inkontinensia urine dan alvi, gangguan fungsi intelektual
dan kognitif seperti demensia, dll yang juga lazim dikenal sebagai “ geriatric
{ASTER |
giant “).
8. Perawatan paliatif (Hospice Care)BAB III
TATA LAKSANA
MAST
A. Prinsip
1, Semua pasien lanjut usia di rawat inap maupun di IGD harus mendapatkan
pelayanan maksimal.
2. Asesmen medis dan keperawatan untuk pasien lanjut usia rawat inap harus
lengkap dan didokumentasikan dalam waktu maksimal 1 X 24 jam setelah
pasien masuk.
3. Kebutuhan pasien lanjut usia di identifikasi..
B. Prosedur
Asuhan keperawatan yang diberikan disesuaikan pada kelompok lanjut usia,
apakah lansia aktif atau pasif.
1. Untuk lansia aktif, berupa dukungan tentang personal hygiene kebersthan dirf,
kebersihan lingkungan dan makanan sesuai.
2. Untuk lansia yang mengalami pasif sama dengan yang aktif dan dengan bantuan
Penuh oleh petugas.
C. Sistem pelayanan
Pelayanan kesehatan usia lanjut di RSU Baitul Hikmah Kendal dilaksanakan melalui
pendekatan multi disiplin yang terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam,
spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medik lainnya dan tenaga gizi yang
bekerja secara interdisiplin.ALUR PELAYANAN
Pasien Usia Lanjut
Dilakukan asesmen
di Poliklinik / IGD
Kasus Biasa Geriatri
t 4
Rawat inap : Dokter Assesment Geriatri
Spesialis yang masalah geriatri
esol -Kondisi Medis
: imum,
Penyalditnya -Status Fungsional
-Psikiatri : status
mental, —_fungsi
koenitif
1
Beberapa tenaga
‘multidisiplin
Homecare / Rawat Inap :
‘Asuhan rumah -Asesmen dan
konsultasi
-Intervensi Psikososial
-Psikoedukasi keluarga
-Rehabilitasi
D. Asesmen pada pasien usia lanjut
Penting untuk melakukan pemeriksaan sistematis karena penyakit pada usia lanjut
cenderung bersifat multiple, merupakan gabungan antara penurunan fisiologik dan
berbagai proses patologik.
1. Asesmen awal_:
a. Data umum pasien.
b. Identifikasi riwayat kesehatan =
1) Riwayat sakit saat ini dan pengobatannya.
2) Penyakit dahulu dan pengobatan sebelumnya.
3) Riwayat alergi.
c. Pengkajian Psikologi dan Spiritual.Skrining Nyeri.
eee mo
cre
. Pemeriksaan Fisik : Head to toe.
Skrining Nutrisi..
. Asesmen Risiko jatuh, riwayat jatuh.
. Pengkajian status fungsional dengan Barthel Index.
Asesmen Khusus pada gerfatri
SKRINING RISIKO JATUH PASIEN GERIATRI
(ONTARIO MODIFIED STRATIFY-SYDNEY SCORING)
Pemeriksaan kulit dengan Skor Norton, Dicubitus.
Rentang gerak, nyeri gerak dan kontraktur.
. Pemeriksaan skala Depresi dan memori.
NO
PARAMETER
‘SKRINING
JAWABAN
KETERANGAN
NILAI
SKOR
Riwayat Jatuh
‘Apakah pasien datang
ke Rumah Sakit karena
jatuh?
Jika tidak, apakah |
pasien jatuh dalam 2
bulan terakhir?
Ya/tidak
Ya/tidak
Salah satu
jawaban ya =
6
Status Mental
“Apakah pasien delirium?
(tidak dapat_membuat
keputusan, pola pikir
tidak terorganisir,
gangguan daya ingat)
Ya/tidak
‘Apakah pasien di
sorientasi? (salah
menyebut waktu,
tempat, orang)
‘Apakah __mengalami
agitasi? —_(ketakutan,
gelisah, cemas)
Ya/tidak
Ya
tidak
‘Salah satu
jawaban ya
=14
Penglihatan
Apakah pasien memakai
kacamata ?
Ya /tidak
‘Apakah pasien
mengeluh adanya
penglihatan buram?
Ya 7
tidak
‘Apakah pasien
eee a iia
Ya /
Tidak
Salah satu
jawaban Ya =
1Katarak 7 Degenerasi
makula?
Kebiasaan Apakah terdapat | Ya /|Salah satu
berkemih perubahan perilaku | Tidak jawaban
berkemih ? (frekuensi, Ya=2
urgensi, inkontinensia,
®
nokturia) | M AS
Transfer (dari | Mandiri (boleh memakai | 0
tempat —_tidur | alat bantu jalan)
ke kursi dan |Memerlukan __ sedikit
kembali lagi ke | bantuan (forang) /
tempat tidur) | dalam pengawasan
med
Memerlukan bantuan |2 ern
ee transfer dan
ang nyata (2 oran
Zr mea mobilitas,
Tidak dapat duduk 3 .
dengan seimbang, perlu Heel
: i total 0-3,
bantuan total
lita Mandir boleh | 0 caer
rey 2 oo 0, jika nilai
menggunakan alat
cme total 4-6,
Ea maka skor =7
Berjalan dengan | 1
bantuan 1 orang (verbal
/ fisik)
Menggunakan kursiroda [2 |
immobilisast 3
Total skor
Keterangan skor ?
0-5 = risiko rendah
6-16 = risiko sedang
17-30 = risiko tinggiPENILAIAN STATUS MEMORI
JAWABAN
NO PERTANYAAN
BETUL SALAH
7 | Tanggal berapa hari ini? | M *
2_| Hari apakah hari ini? Bee
3__| Apakah nama tempat ini?
4_|Berapa no telepon rumah anda?
5 | Berapa usia anda?
6 _| Kapan anda lahir (Tgl/bulan/tahun )
7 _| Siapakah nama presiden sekarang ?
8 | Siapakah nama presiden sebelumnya
9 | Siapakah nama ibu anda ?
10 [5+ 6 adalah?
TOTAL
Keterangan :
Jumiah kesalahan
1. 0-2 kesalahan : Baik
2. 2-4 kesalahan : Gangguan ringan
3. 5-7 kesalahan : Gangguan sedang
4, 7-10 kesalahan : Gangguan berat
SKALA DEPRESI GERIATRI
NO] PERTANYAAN JAWABAN
1 | Apakah ibu 7 bapak sébenarnya puas dengan kehidupan | Ya
yang dijalani
2 | Apakah ibu / bapak telah meninggalkan banyak kegiatan
kesenangan / minat dan aktivitas ?
3 | Apakah ibu 7 bapak merasa kehidupan anda hampa ?
4_|Apakah ibu / bapak senantiasa mempunyai semangat yang
baik?
5 | Apakah ibu 7 bapak sering merasa bosan ?
6 | Apakah ibu 7 bapak pada umumnya merasa bahagia ?
7 _|Apakah ibu 7 bapak merasa takut sesuatu yang buruk akan
terjadi pada anda ?
8 _| Apakah ibu 7 bapak sering merasa tidak berdaya ?
9_|Apakah ibu 7 bapak lebih senang tinggal dirumah dari pada Tidak
pergi melakukan sesuatu hal yang baru ?
10 |Apakah ibu 7 bapak merasa mempunyai lebih banyak Tidak
masalah dengan daya ingat dibandingkan orang lain ?11 [Apakah ibu 7 bapak berpikir bahwa hidup ibu 7 bapak] Ya
sekarang ini menyenangkan ?
12_| Apakah saat ini ibu 7 bapak merasa kurang dihargai ?
13. | Apakah ibu 7 bapak merasa bahwa keadaan saat ini tidak
ada harapan lagi?
14_| Apakah bu 7 bapak merasa bersemangat ?
15 | Apakah ibu 7 bapak berpikir bahwa orang lain lebih baik
keadaannya daripada ibu / bapak sendiri ?
Analisa hasil :
EB Terganggu — nilai 1
Normal — nilai 0
Skor 4 - 4: Normal
Skor 5 - 9: Depresi Ringan sampai sedang
Skor > 9 : Depresi Berat
RESIKO ULKUS DEKUBITUS PADA IMOBILISAS! DENGAN SKALA NORTON
KONDISI KETERANGAN NILAT SKOR
PASIEN
Kondisi fisik | Baik 4
umum Cukup 3
Lumayan’ nes
‘Sangat buruk Ai
Kesadaran | Komposmentis 4
Apatis 3
Confused z
Stupor 1
Tingkat ‘Ambulatory ae 4
aktivitas Berjalan dengan 3
| bantuan
Hanya bisa duduk 2
bisa tiduran z 1
mobilitas | Bergerak bebas ‘i 4
Sedikit terbatas 3
Sangat terbatas z
Tidak Bisa bergerak 7 7
imobilisasiinkontinensia | Tidak ada 4
Kadang - kadang 3
Sering inkontinensia urin z
Inkontinensia urine dan 7
alvi
Total skor
——
skala Norton ¢ 14 = berisiko untuk mengalami ulkus eke
Diagnosa keperawatan yang sering terjadi
a. Aspek fisik atau biologis
1) Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan tidak mampu dalam memasukkan, mencerna, dan mengabsorbsi
makanan.
2) Gangguan pola tidur berhubungan dengan Insomnia dalam waktu lama,
terbangun lebih awal atau terlambat bangun dan penurunan kemampuan
fungsi yang ditandai perubahan pola tidur dan cemas.
3) Inkotinensia urine fungsional _berhubungan dengan _keterbatasan
neoromuskular.
4) Gangguan proses berfikir berhubungan dengan kemunduran atau kerusakan
memori sekunder.
5) Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur tubuh / fungsi
yang ditandai denagn perubahan dalam mencapai kepuasan seksual.
6) Kelemahan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan musculoskeletal
dan neoromuskular.
7) Risiko kerusakan integritas kulit.
8) Kerusakan memori berhubungan dengan keadaan neorologis.
b. Aspek Psikososial
1) Koping tidak efektif berkaitan dengan percaya diri tidak adekuat dalam
kemampuan koping.
Isolasi sosial berhubungan dengan perubahan penampilan fisik, perubahan
keadaan sejahtera.
2
3
Gangguan harga diri berhubungan dengan ketergantungan, perubahan
peran, perubahan citra tubuh.
4) Cemas berhubungan dengan perubahan dalam status peran, status
kesehatan, pola interaksi, lingkungan.
5)
Edukasi keluarga, libatkan dalam penentuan perencanaan, sekaligus
diskusikan persiapan perencanaan pulangnya.2. Asesmen Ulang
a. Menilai ulang temuan klinis sebelumnya dan adanya perubahan pada kondisi
yang mungkin membutuhkan intervensi tambahan dan mengevaluasi
efektifitas intervensi sebelumnya.
b. Pada kondisi pasien tidak stabil, ulangi asesmen dan catat hasil asesmen,
sesuai kondisi pasien
c. Periksa intervensi sebelumnya.
E. Monitoring dan Evaluasi
Dilaksanakan secara berkesinambungan guna mewujudkan keberhasilan program
pelayanan kesehatan bagi usia lanjut. Pemantauan dan evaluasi dimaksud harus
ditindak lanjuti untuk menentukan faktor - faktor yang potensial berpengaruh
agar dapat diupayakan penyelesaian yang efektif.
Dipertukan indikator untuk memantau pelaksanaan program yaitu :
1. Lama Rawat
Lama Rawat di ruang Ranap tergantung dari kemampuan tim terpadu serta
dukungan sarana prasarana. Makin terampil dan lengkap, lama rawat semakin
singkat.
. Status Fungsional
xv
Diukur sejak pasien masuk Rumah Sakit sampai saat pemulangan.
Di ukur rata - rata kenaikan skor status fungsional pasien usia lanjut adalah 4 /
20 dengan menggunakan instrumen Berthel Index
»
. Rehospitalisasi
Adalah perawatan kembali setelah pulang ke rumah dari rumah sakit.
Perawatan yang terjadi kembali dalam 30 hari pertama pasca rawat
menggambarkan adanya permasalahan kesehatan yang sesungguhnya belum
optimal ditatalaksana di rumah sakit. Prosentase maksimal Rehospitalisasi
pasien usia lanjut pasca rawat inap adalah 15 %.
4, Kepuasan Pasien
Diukur saat pasien pulang dengan instrument yang dapat mengukur kepuasan
pasien.
F, Pemulangan pasien
Pada pemulangan pasien, dibuatkan perencanaan pemulangan yang berisi kegiatan
yang dapat dilakukan dirumah setelah pulang dari rumah sakit, seperti terlihat
dalam formulir perencanaan pemulangan pasien (Discharge Planning)
Perencanaan pulang dibuat sejak pasien masuk rumah sakit, dievaluasi
menggunakan checklist pemulangan pasien dan dilengkapi 48 jam sebelum pasien
pulang, bila sudah lengkap, pasien dapat dipulangkan.BAB IV.
DOKUMENTASI
|MASTE:
Formulir - formulir terkait dalam proses pengelolaan pada pasien usia lanjut adalah :
1.
Asesmen awal medis dan keperawatan pada pasien usia lanjut didokumentasikan
pada format Asesmen awal medis, asesmen awal keperawatan dan Asesmen
Lansia.
. Monitoring perkembangan kondisi pasien didokumentsikan pada catatan
terintegrasi
. Rencana pemulangan pasien didokumentasikan pada format perencanaan pulang
dan chesklist pemulangan pasien.DAFTAR PUSTAKA
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2011, Nomor
1691/Menkes/PER/VIII/2011 Tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Undang - Undang Republik Indonesia, 2009, Nomor 36 Tahun 2009 tentang :
Kesehatan;
Undang - Undang Republik Indonesia, 2009, Nomor 44 Tahun 2009 tentang :
Rumah Sakit.