Professional Documents
Culture Documents
Kajian NPK
Kajian NPK
STUDY OF NITROGEN, PHOSPHORUS, KALIUM, AND C-ORGANIC IN SANDY SOILS OF COCONUT PLANTATION OF
RANOKETANG ATAS VILLAGE
6
Punuindoong, S., M.T.M. Sinolungan, dan J.J. Rondonuwu Soil-Env. (2021) 21:3 6-11
secara optimal adalah ketersediaan unsur hara dalam Ratulangi Manado. Penelitian ini dilaksanakan selama 2
jumlah yang cukup di dalam tanah. Untuk itu perlu (dua) bulan, yakni: bulan April-Mei 2021.
adanya analisis unsur hara Nitrogen (N), Fosfor (P) dan
Kalium, (K) serta C-organik guna menunjang 2.3 Bahan dan Alat
produktifitas tanaman dan kesejahteraan masyarakat
(Tewu, dkk. 2016). Bahan yang digunakan adalah :
1) Sampel tanah di areal datar dan berlereng yang
Provinsi Sulawesi Utara merupakan salah satu ditanami kelapa;
provinsi di Indonesia sebagai penghasil komoditi 2) Bahan kimia untuk analisis N, P, K dan C-organik di
tanaman kelapa. Lahan pertanian di Desa Ranoketang laboratorium.
Atas Kecamatan Touluaan didominasi oleh tanaman
kelapa sebagai salah satu komoditi pertanian yang Alat yang digunakan adalah : Bor tanah, sekop,
dihasilkan oleh petani dan merupakan sumber mata meteran, timbangan, ayakan, kantong plastik sampel,
pencaharian masyarakat setempat. Untuk mengetahui kertas label, aluminium foil, alat-alat yang untuk
kandungan unsur hara di tanah berpasir yang ditanami analisis N, P, K dan C-organik di laboratorium.
kelapa perlu dilakukannya analisis tanah untuk melihat
kadar hara terutama unsur hara N, P dan K serta C- 2.4 Metode Penelitian
organik yang tersedia di dalam tanah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
Berdasarkan latar belakang di atas maka adalah Metode Survey dan Analisis Laboratorim.
penelitian tentang Kajian Nitrogen, Fosfor, Kalium dan Sampel tanah diambil pada enam titik yang ditanami
C-organik pada Tanah Berpasir Pertanaman Kelapa kelapa, yakni: tiga titik pada areal berlereng dan tiga
Desa Ranoketang Atas sangat penting untuk dilakukan, titik pada areal datar. Masing-masing titik diambil pada
guna mengetahui kandungan unsur hara N, P dan K di kedalaman tanah 0-40 cm dan 40-60 cm. Penentuan
wilayah Desa Ranoketang Atas Kecamatan Touluaan. titik sampel dilakukan secara acak pada kedua lokasi
tersebut. Masing-masing titik diambil dua sampel
II. METODE PENELITIAN hingga didapat dua belas sampel tanah secara
2.1 Lokasi Penelitian. komposit untuk dianalisis.
7
Punuindoong, S., M.T.M. Sinolungan, dan J.J. Rondonuwu Soil-Env. (2021) 21:3 6-11
Tabel 1 Kandungan Unsur Hara N, P, K dan C-organik serta pH Tanah pada Sampel Tanah Berpasir Areal Datar (D)
Kedalaman 0-40 cm dan 40-60 cm
Titik pengambilan Kedalaman Tanah pH N Total P2O5 Tersedia K2O tersedia C-organik
Sampel (cm) (%) (ppm) (ppm) (%)
B11 0-40 6,3 0,24 15,35 18,62 2,78
(agak masam) (sedang) (sedang) (sedang)
B12 40-60 6,3 0,18 17,06 16,39 2,08
(agak masam) (rendah) (sedang) (sedang)
B21 0-40 6,4 0,26 19,62 12,80 2,99
(agak masam) (sedang) (sedang) (sedang)
B22 40-60 6,3 0,17 22,33 15,36 1,95
(agak masam) (rendah) (sedang) (rendah)
B31 0-40 6,4 0,20 18,44 13,47 2,36
(agak masam) (sedang) (sedang) (sedang)
B32 40-60 6,3 0,18 15,91 19,10 2,08
(agak masam) (rendah) (sedang) (sedang)
Tabel 2. Kandungan Unsur Hara N, P, K dan C-organik serta pH Tanah pada Sampel Tanah Berpasir Areal Berlereng (B)
Kedalaman 0-40 cm dan 40-60 cm
Titik pengambilan Kedalaman Tanah pH N Total P2O5 Tersedia K2O tersedia C-organik
Sampel (cm) (%) (ppm) (ppm) (%)
B11 0-40 6,3 0,23 16,06 19,00 2,64
(agak masam) (sedang) (sedang) (sedang)
B12 40-60 6,2 0,21 17,23 26,55 2,43
(agak masam) (sedang) (sedang) (sedang)
B21 0-40 6,3 0,21 16,67 35,65 2,43
(agak masam) (sedang) (sedang) (sedang)
B22 40-60 6,2 0,15 19,23 24,85 1,74
(agak masam) (rendah) (sedang) (rendah)
B31 0-40 6,3 0,23 18,34 26,94 2,64
(agak masam) (sedang) (sedang) (sedang)
B32 40-60 6,4 0,18 19,98 14,30 2,08
(agak masam) (rendah) (sedang) (sedang)
8
Punuindoong, S., M.T.M. Sinolungan, dan J.J. Rondonuwu Soil-Env. (2021) 21:3 6-11
9
Punuindoong, S., M.T.M. Sinolungan, dan J.J. Rondonuwu Soil-Env. (2021) 21:3 6-11
pernyataan Handayanto, dkk. 2017, bahwa kandungan disebabkan oleh hilangnya K akibat pencucian yang
bahan organik yang tinggi dan kecepatan mineralisasi dikarenakan tekstur tanah pada areal datar
yang memadai akan menyebabkan pelepasan ion P berdasarkan pengamatan terlihat lebih kasar atau
yang cukup untuk pertumbuhan tanaman. fraksi pasir berdiameter lebih besar pada areal datar.
Menurut Handayanto, dkk. (2017), ketersediaan K-
Unsur hara Fosfor (P) merupakan unsur hara
tanah tergantung pada jumlah mineral yang ada di
esensial yang diperlukan oleh tanaman dalam jumlah
dalam tanah. Pada sebagian besar tanah K tidak mudah
yang banyak. Fosfor merupakan unsur hara yang sangat
dipindahkan. K dapat berpindah atau bergerak
penting keberadaannya dalam tanah untuk
terutama melalu proses difusi, namun K dapat
produktivitas dan kesuburan tanah. Sesuai dengan
berpindah atau bergerak juga melalui proses aliran
pernyataan Sarief (dalam Nurahmi, 2010), bahwa salah
masa.
satu unsur hara yang paling dibutuhkan tanaman dalam
jumlah yang banyak adalah unsur P. Unsur hara Kalium (K) merupakan unsur hara
esensial yang diperlukan oleh tanaman dalam jumlah
3.3 Kalium (K) yang banyak hampir sama dengan jumlah unsur
Kandungan K-tersedia tanah berpasir pada areal esensial lainnya. Kalium merupakan unsur hara yang
datar dan berlereng pada kedalaman 0-40 dan 40-60 sangat penting keberadaannya dalam tanah untuk
cm pertanaman kelapa sebagai titik pengambilan produktivitas dan kesuburan tanah serta sebagai katalis
sampel memliki nilai 14,96-27,90 ppm, tertera pada yang mempercepat unsur hara lain tersedia bagi
Gambar 4. tanaman. Sesuai dengan pernyataan Sarief (dalam
Nurahmi, 2010), mengatakan bahwa salah satu unsur
hara yang paling dibutuhkan tanaman dalam jumlah
yang banyak adalah unsur K.
3.4 C-organik
Kandungan rata-rata C-organik tanah berpasir
pada areal datar dan berlereng pada kedalaman 0-40
dan 40-60 cm pertanaman kelapa sebagai titik
pengambilan sampel berada pada kisaran sedang
(2,04%-2,71%), tertera pada Gambar 5.
10
Punuindoong, S., M.T.M. Sinolungan, dan J.J. Rondonuwu Soil-Env. (2021) 21:3 6-11
yang terkandung di dalam tanah. Hal ini sama dengan DAFTAR PUSTAKA
pendapat Sipahutar (2015), bahwa C-organik Handayanto, E., Muddarisna, N., dan Fiqri, A. 2017. Pengolahan
menggambarkan keadaan bahan organik di dalam Kesuburan Tanah.
tanah. Berdasarkan hasil penelitian kandungan C- https://books.google.com/books?hl=id&lr=&id=2odODwAAQBAJ
organik tidak berbeda nyata pada areal datar dan &oi=fnd&pg=PA63&dq=peran+unsur+hara+tanaman&ots=EPvTu7
bcfZ&sig=OmO-0-sWM4W253dv21cjt_8nVdY. Diakses 30 Januari
berlereng dengan kedalaman 0-40 dan 40-60 cm yang 2021.
masih dalam kriteria sedang. Sumber pelapukan bahan Nurahmi, E. 2010. Kandungan Unsur Hara Tanah Dan Tanaman
organik berada pada lapisan atas tanah dari sisa-sisa Selada Pada Tanah Bekas Tsunami Akibat Pemberian Pupuk
vegetasi yang tumbuh di areal penelitian yang Organik Dan Anorganik.
merupakan sumber atau penyumbang bahan organik. https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=kan
dungan+unsur+hara+tanaj+dan+tanaman+selada+pada+tanah+be
Pada kedalaman 40-60 cm, kandungan C-organik lebih kas+tsunami+Akibat+pemberian+pupuk+organik+dan+anorganik
sedikit tapi tidak berbeda nyata, dimana hal ini &btnG=. Diakses Tanggal 30 Januari 2021.
disebabkan karena bahan organik pada kedalaman 40- Ruhnayat, A. 2007. Penentuan Kebutuhan Pokok Unsur Hara N, P, K
60 cm lebih sedikit. Menurut Surya, dkk. (2017), Untuk Pertumbuhan Tanaman Panili (Vanilla Planifolia Andrews).
semakin ke bawah kadar bahan organik semakin https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pen
entuan+kebutuhan+pokok+unsur+hara+n%2C+p%2C+k+untuk+pe
berkurang yang disebabkan oleh akumulasi bahan rtumbuhan+tanaman+panilli&btnG=. Diakses Tanggal 29 Januasi
organik terkonsentrasi di lapisan atas. C-organik 2021.
merupakan merupakan unsur yang dapat menetukan Sipahutar, A.H., Marbun, P., dan Fauzi. 2015. Kajian C-organik, N, P
kesuburan tanah karena C-organik tergolong unsur dan K Pada Ketinggian Tempat Yang Berbeda Di Kecamatan
esensial di dalam tanah. Menurut Tolaka, dkk. (2013), Lintong Nihuta.
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Kaji
mengatakan bahwa, bahan organik berperan penting
an+Corganik%2C+N%2C+P+dan+K+Pada+Ketinggian+Tempat+Yan
untuk menciptakan kesuburan tanah. g+Berbeda+Di+Kecamatan+Lintong+Nihuta&btnG=. Diakses
Tanggal 12 Juni 2021.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN Siregar, P., Fauzi, dan Supriandi. 2015 Pengaruh Pemberian
Beberapa Sumber Bahan Organik dan Masa Inkubasi Terhadap
4.1 Kesimpulan Beberapa Aspek Kimia Kesuburan Tanah Ultisol.
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Pen
Kandungan unsur hara tanah berpasir garuh+Pemberian+Beberapa+Sumber+Bahan+Organik+dan+Masa
pertanaman kelapa Desa Ranoketang Atas dapat +Inkubasi+Terhadap+Beberapa+Aspek+Kimia+Kesuburan+Tanah+
disimpulkan : N-total kedalaman 0-40 cm untuk areal Ultisol&btnG=. Diakses Tanggal 25 Juni 2021
datar dan berlereng menunjukkan nilai rata-rata 0,23 Suprapto. 2016. Modul Hubungan Tanah, Air Dan Tanaman.
https://bpsdm.pu.go.id/center/pelatihan/uploads/edok/2019/02/
dan 0,22% (kriteria Sedang), sedangkan pada
530e6_MDL_Hubungan_Tanah__Air_dan_Tanaman.docx.
kedalaman 40-60 cm menunjukkan nilai rata-rata Diakses Tanggal 30 Januari 2021.
0,18% (rendah) untuk kedua areal. P-tersedia Surya, J.A., Nuraini, Y, dan Widianto. 2017. Kajian Porositas Tanah
kedalaman 40-60 cm menunjukkan nilai rata-rata 19,28 Pada Pemberian Beberapa Jenis Bahan Organik Di Perkebunan
ppm (datar) dan 18,42 ppm (berlereng), sedangkan Kopi Robusta.
pada kedalaman 0-40 cm menunjukkan nilai 17,80 ppm https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=kaji
an+porositas+tanah+pada+pemberian+beberapa+jenis+bahan+or
(datar) dan 17,02 ppm (berlereng) lebih sedikit namun ganik+&btnG=. Diakses Tanggal 26 Juni 2021.
tidak berbeda nyata. Nilai rata-rata K-tersedia pada Syapri, S. 2018. Pengaruh Pemberian Unsur Hara Terhadap
areal berlereng mempunyai nilai 27,90 ppm Pertumbuhan Tanaman Kacang Panjang Pada Tekstur Tanah
(kedalaman 0-40 cm) dan 21,90 ppm (kedalaman 40-60 Berpasir.
cm), pada areal datar mempunyai nilai 14,96 ppm https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Pen
garuh+Pemberian+Unsur+Hara+Terhadap+Pertumbuhan+Tanama
(kedalaman 0-40 cm) dan nilai 16,95 ppm (kedalaman n+Kacang+Panjang+Pada+Tekstur+Tanah+Berpasir&btnG=.
40-60 cm). Kandungan C-organik kedalaman 0-40 cm Diakses Tanggal 25 Juli 2021.
untuk areal datar dan berlereng menunjukkan nilai Tewu, R.W.G., Theffie, K.L., dan Pioh, D.D. 2016. Kajian Sifat Fisik
rata-rata 2,27% dan 2,57% (kriteria Sedang), dan pada Dan Kimia Tanah Pada Tanah Berpasir Di Desa Noongan
kedalaman 40-60 cm menunjukkan nilai rata-rata untuk Kecamatan Langowan Barat.
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=KAJI
areal datar 2,04% dan areal berlereng 2,08% (kriteria AN+SIFAT+FISIK+DAN+KIMIA+TANAH+PADA+TANAH+BERPASIR+D
sedang). I+DESA+NOONGAN+KECAMATAN+LANGOWAN+BARAT&btnG=.
26 Januari 2021.
4.2 Saran Tolaka, W., Wardah., dan Rahmawati. 2013. Sifat Fisik Tanah Hutan
Primer, Agroforestri Dan Kebun Kakao Di Sub DAS Wera Saluopa
Untuk meningkatkan kesuburan tanah dan Desa Leboni Kecamatan Pamona Puselemba Kabupaten Poso.
produksi tanaman perlu dilakukan pemupukan atau https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Sifat
penambahan bahan organik. Perlu adanya penelitian +Fisik+Tanah+Hutan+Primer%2C+Agroforestri+dan+kebun+kakao
lanjutan mengenai pengaruh penambahan bahan +&btnG=. Diakses Tanggal 12 Juni 2021.
organik terhadap sifat fisik dan kimia tanah berpasir di
Desa Ranoketang Atas.
11