You are on page 1of 90
KEMENTERIAN PERTANIAN ‘TELEPON (021) 7815380 - 7815480, FAKSIMILI (021) 78839233 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN t ‘SITUS : hitp :!Moppsdmp.deptan.go.id KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN NOMOR: 91/Kpts/KL.230/1/02/2022 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN HIBAH KOMPETITIF PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KETENAGAKERJAAN PEMUDA DI SEKTOR PERTANIAN (YOUTH ENTREPRENEURSHIP AND EMPLOYMENT SUPPORT SERVICES) Menimbang Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN a. SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN, bahwa telah ditetapkan Keputusan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Nomor 138/Kpts/KL.230/1/06/2021 tentang Petunjuk Teknis Hibah — Kompetitif_ Program Pengembangan Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan Pemuda di Sektor Pertanian (Youth Entrepreneurship and Employment Services/YESS); bahwa untuk meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas, peru meninjau kembali Keputusan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Nomor 138/Kpts/KL.230/1/06/2021; Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 185, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4012); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); Undang-Undang Nomor 1 ‘Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355); 10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5679); Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5423) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Tahun 2018 Nomor 229); Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian Pertanian; Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang Organisasi Kementerian Negara; Keputusan Presiden Nomor 79/TPA Tahun 2019 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Pertanian; Peraturan Menteri Pertanian Nomor 74/Permentan/ OT.140/12/2012 tentang Pedoman Pengelolaan Pinjaman Luar Negeri dan Hibah Kementerian Pertanian Pertanian; Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga; 11. Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 2 Tahun 2020 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia; 12. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian; 13. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 34 Tahun 2021 tentang Pedoman Umum Bantuan Pemerintah Lingkup Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2022; 14. Keputusan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Nomor 236/Kpts/RC.110/1/10/2021 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Tahun 2022; 15. Keputusan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Nomor 04/Kpts/KL.230/1/01/2022 tentang Pembentukan National Project. + Management ‘Unit Program Pengembangan Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan Pemuda di Sektor Pertanian (Youth Entrepreneurship and Employment Support Services/ YESS}; Memperhatikan : 1.Resisted List of Planned Priority External Loans (DRPPLN) Bappenas 2018; 2. Loan. Financing Agreement Number 2000002604 on the Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) between the Government of Indonesia and International Fund for Agricultural Development (IFAD); MEMUTUSKAN: Menetapkan KESATU : Petunjuk Pelaksanaan Hibah Kompetitif Program YESS tercantum pada Lampiran sebagai bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini. KEDUA KETIGA KEEMPAT Petunjuk Pelaksanaan Hibah Kompetitif Program YESS sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU sebagai acuan bagi pelaksana, dalam melaksanakan kegiatan Hibah Kompetitif Program YESS. Biaya yang diperlukan sebagai akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Satuan Kerja Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Maenusia Pertanian dan Loan Financing Agreement Number 2000002604 on the Youth Entrepreneurship and Emplogment Support Services (YESS) between the Government of Indonesia and International Fund for Agricultural Development (IFAD). Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 21 Februari 2022 KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMB! AYA Ts SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth.: 1, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan; ah ee Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian; Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian; Kepala Pusat Pendidikan Pertanian; Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor, Gowa dan Malang; Kepala Sekolah Menengah Kejuruan - Pembangunan Pertanian (SMK-PP) Negeri Banjarbaru; 8. Yang bersangkutan. LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN NOMOR : 91/Kpts/KL.230/1/02/2022 TANGGAL ; 21 Februari 2022 PETUNJUK PELAKSANAAN HIBAH KOMPETITIF PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KETENAGAKERJAAN PEMUDA DI SEKTOR PERTANIAN (YOUTH ENTREPRENEURSHIP AND EMPLOYMENT ‘SUPPORT SERVICES) BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2020-2024 sisi kewirausahaan seperti ditunjukkan rasio kewirausahaan di Indonesia mencapai 3,3 persen pada tahun 2019. Kondisi ini ditunjang oleh tren peningkatan masyarakat yang berwirausaha dalam beberapa tahun terakhir. Data Global Entrepreneurship Monitor tahun 2017 menunjukkan peningkatan kepercayaan diri, kapasitas dan partisipasi masyarakat Indonesia untuk berwirausaha dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2014. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan: (1) keyakinan masyarakat untuk berwirausaha, (2) kepemilikan usaha sendiri, (3) pandangan bahwa berwirausaha merupakan pilihan karir dan status sosial yang baik, dan (4) partisipasi perempuan untuk berwirausaha. Tren ini sejalan dengan perkembangan ekonomi digital yang membuka banyak kesempatan berusaha. Namun di sisi lain, terdapat tantangan yang cukup besar untuk menjamin keberlanjutan wirausaha. Minat berwirausaha tersebut belum diikuti dengan kapasitas yang memadai untuk menjalankan usaha. Sebagian besar wirausaha merupakan usaha mencontoh dan tidak didasarkan pada pemahaman tentang model bisnis, pasar dan inovasi. Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) berkomitmen menyiapkan SDM pertanian yang maju, mandiri, berdaya saing dan berjiwa kewirausahaan. Untuk itu, BPPSDMP telah memprogramkan penumbuhan wirausaha muda pertanian untuk mempercepat regenerasi petani baik melalui program PWMP (Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian) maupun program YESS (Youth Entrepreneurship and Employment Support Services). International Fund for Agricultural Development (IFAD) memfasilitasi pendanaan implementasi program YESS pada Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. Lokasi sasaran program berada di 4 (empat) provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan. Salah satu implementasi program YESS adalah memfasilitasi bantuan modal melalui kegiatan Competitive Grant bagi wirausahawan muda pertanian (pemuda perdesaan) yang baru mengelola usaha pertanian dan memerlukan akses pembiayaan dalam pengembangan usahanya. Kegiatan hibah dana kompetitif ini, diharapkan akan mendorong penerima bantuan dana, khususnya pemuda pengusaha pertanian di perdesaan yang akuntabel, untuk menjadi agrisociopreneur. Tujuan akhirnya adalah mampu menggerakkan pemuda tani lainnya untuk membangun usaha pertanian dan perekonomian di pedesaan khususnya dan produktivitas tenaga kerja pertanian umumnya. Selain itu, diharapkan penerima dana dapat melakukan scaling-up usaha menambah permodalan dengan memanfaatkan layanan keuangan salah satunya Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dalam upaya pelaksanaan kegiatan Hibah Kompetitif yang transparan dan akuntabel, perlu disusun ketentuan yang dituangkan dalam Petunjuk Pelaksanaan sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait. . Maksud dan Tujuan 1. Maksud Petunjuk Pelaksanaan ini dimaksudkan sebagai acuan dalam melaksanakan fasilitasi bantuan modal berupa hibah kompetitif bagi wirausahawan muda pertanian di wilayah YESS. 2. Tujuan Petunjuk Pelaksanaan ini bertujuan untuk memberikan tuntunan tahapan pelaksanaan kegiatan Hibah Kompetitif dalam upaya pengembangan usaha pertanian yang dilakukan oleh wirausahawan muda pertanian dalam rangka meningkatkan perekonomian di perdesaan khususnya dan produktivitas tenaga kerja pertanian umumnya dalam rangka mendukung regenerasi pelaku usaha pertanian. . Sasaran: Pemuda perdesaan yang berdomisili di 4 (empat) provinsi dan 15 (lima belas) kabupaten wilayah lokasi YESS, serta memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) terdaftar dalam MIS Program YESS. D. Ruang Lingkup Ruang lingkup petunjuk pelaksanaan hibah kompetitif bagi wirausahawan muda program YESS meliputi: 1, Pengorganisasian; 2. Pelaksanaan kegiatan; dan 3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan . E. Pengertian Dalam petunjuk pelaksanaan ini yang dimaksud dengan: 1. Hibah kompetitif adalah bantuan dalam bentuk uang tunai melalui proses seleksi dengan memenuhi persyaratan dan kesepakatan untuk memperkerjakan pemuda pencari kerja pertanian dan menumbuhkan wirausahawan muda lainnya di masa datang. 2. Wirausahawan muda pertanian adalah pemuda yang mengembangkan usaha di bidang pertanian. 3. Usaha pertanian adalah kegiatan agribisnis dari hulu sampai hilir termasuk jasa penunjang yang mengacu pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia yang selanjutnya disingkat KBLI 2020 (Format 1) termasuk usaha pengolahannya dengan satu komoditas turunan, 4. Proposal usaha adalah suatu rancangan kegiatan pengembangan usaha dalam bentuk tulisan secara sistematis dan terperinci termasuk analisis usaha yang akan dikembangkan. 5. Kredit Usaha Rakyat yang berikutnya disebut KUR adalah program pemerintah dalam meningkatkan akses pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang selanjutnya disingkat UMKM yang disalurkan melalui lembaga keuangan dengan pola penjaminan dengan persyaratan terlampir (Format 20). 6. Tim Seleksi adalah pihak independen yang ditetapkan dan bertugas untuk melakukan penilaian dan kelayakan proposal. 7. Mentor adalah praktisi atau mitra usaha yang memiliki kemampuan dan usaha di bidang bisnis pertanian dan bersedia membimbing dan mendampingi wirausaha muda mengembangkan usaha pertanian dengan kualifikasi minimal yang telah ditentukan (Format 19). any 13. 14, 15. 16. . Business Development Services Provider yang selanjutnya disingkat BDSP adalah penyedia layanan pengembangan bisnis yang terdiri atas Balai Penyuluhan Pertanian, Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya, Balai Latihan Kerja, Pusat Layanan Usaha Terpadu, dan lembaga pelatihan lainnya. |. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh Kuasa Pengguna Anggaran untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. ). Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah Pimpinan Instansi yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan anggaran. Kepala Badan adalah Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian di Kementerian Pertanian. . National Project Management Unit yang selanjutnya disingkat NPMU adalah pengelola program YESS yang berada di tingkat Pusat dan ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. Province Project Implementation Unit yang selanjutnya disingkat PPIU adalah pengelola Program YESS yang berada di tingkat Provinsi yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Pimpinan Lembaga Pendidikan Vokasi lingkup Kementerian Pertanian selaku Kuasa Pengguna Anggaran. District Implementation Team yang selanjutnya disingkat DIT adalah pelaksana kegiatan program YESS di tingkat Kabupaten. Management Information Sistem yang selanjutnya disingkat MIS Program YESS yang memuat data penerima manfaat program YESS. Petunjuk Teknis adalah ketentuan yang memuat teknis pelaksanaan Hibah Kompetitif berdasarkan petunjuk pelaksanaan. BAB II PENGORGANISASIAN A. Pelaksana 1. National Project Management Unit (NPMU) Keputusan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Nomor 04/Kpts/KL.230/1/01/2022 tanggal 3 Januari 2022 Pembentukan National Project Management Unit (NPMU) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan Pemuda di Sektor Pertanian (Youth Entrepreneurship and Employment Support Services). 2. Provincial Programme Implementation Unit (PPIU) a. Keputusan Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor selaku Kuasa Pengguna Anggaran Nomor 83/KPA/I.7/01/2022 tentang tentang ‘Stuktur Organisasi dan Manajemen Province Project Implementation Unit (PPIU) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan Pemuda di Sektor Pertanian (Youth Entrepreneurship and Employment Support Services/ YESS) Wilayah Jawa Barat pada Satuan Kerja Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor tahun 2022; b. Keputusan Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Malang Selaku Kuasa Pengguna Anggaran No: 46/Kpts/OT.020/I.9.1/01/2022 tentang Pembentukan Province Project Implementation Unit (PPIU) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan Pemuda di Sektor Pertanian (Youth Entrepreneurship and Employment Support Services/YESS) Wilayah Jawa Timur pada Satuan Kerja Politeknik Pembangunan Pertanian Malang; c. Surat Keputusan Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa Nomor: 063/Kpts/OT.210/1.10/1/2022 Tim Province Project Implementation Unit (PIU) Program —_ Pengembangan Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan Pemuda di Sektor Pertanian (Youth Entrepreneurship and Employment Support Services) Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa Tahun 2022-2025; dan d. Keputusan Kepala Satuan Kerja SMK - Pembangunan Pertanian Negeri Banjarbaru No: 71/Kpts/OT.020/1.2.2/01/2022 tentang Pembentukan Province Project Implementation Unit (PPIU) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan Pemuda di Sektor Pertanian Tahun 2022 (Youth Entrepreneurship and Employment Support Services/ YESS). 3. District Implementation Team (DIT) DIT ditetapkan berdasarkan Keputusan Bupati atau Pejabat berwenang lainnya. a. DIT wilayah Jawa Barat meliputi: DIT Cianjur, Sukabumi, Tasikmalaya, dan Subang. b. DIT wilayah Jawa Timur meliputi: DIT Malang, Pasuruan, Tulung Agung, dan Pacitan. 10 c. DIT wilayah Kalimantan Selatan meliputi: DIT Banjar, Tanah Laut, dan Tanah Bumbu. d. DIT wilayah Sulawesi Selatan meliputi: DIT Bantaeng, Bulukumba, Maros, dan Bone. 4. Business Development Services Provider (BDSP) BDSP ditetapkan berdasarkan Keputusan Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian atau Kepala Sekolah SMKPP lokasi program YESS. 5. Mentor Mentor ditetapkan berdasarkan Keputusan Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian atau Kepala Sekolah SMKPP lokasi program YESS. B. Tugas Pelaksana 1. National Project Management Unit (NPMU) memiliki tugas sebagai berikut. a. Menerbitkan Keputusan Kepala Badan PPSDMP tentang Petunjuk Pelaksanaan Hibah Kompetitif bagi wirausahawan muda pertanian pada program YESS; . Melakukan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan program dengan pihak terkait di tingkat pusat (pemerintah dan swasta yang mendukung kegiatan agribisnis dari hulu sampai hilir) dan daerah; Melakukan sosialisasi program kewirausahaan muda bidang pertanian kepada pihak yang terkait di tingkat pusat dan daerah; . Menetapkan Tim Seleksi yang dapat terdiri atas unsur perbankan, praktisi usaha pertanian, dan akademisi; Memfasilitasi proses penilaian dan seleksi terhadap calon penerima hibah kompetitif; ‘Tim Seleksi mengusulkan penerima hibah kompetitif kepada Direktur Program YESS berdasarkan hasil penilaian dari Tim Seleksi; . Memfasilitasi bimbingan teknis untuk menjamin keberhasilan dan keberlanjutan usaha penerima hibah kompetitif; dan . Melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan hibah kompetitif secara berkala. 2. Provincial Programme Implementation Unit (PPIU) memiliki tugas sebagai berikut. ll a. Menetapkan Tim Pelaksana Hibah Kompetitif yang bertugas: - Melakukan verifikasi calon penerima hibah kompetitif dalam melaksanakan usahanya berdasarkan proposal yang disampaikan; - Membuat dan menyampaikan berita acara verifikasi proposal usaha yang disertai bukti-bukti dokumen pendukung kepada PPIU dan NPMU; dan - Membantu penyelesaian administrasi realisasi bantuan. b. Melakukan sosialisasi Hibah Kompetitif kepada seluruh pelaksana di DIT dan peserta Program YESS serta instansi terkait, c. Melakukan koordinasi penyelenggaraan program _pengembangan kewirausahaan muda bidang pertanian dengan pihak terkait di wilayah Kabupaten/Kota dan Pusat, misalnya dengan dinas pertanian, dinas koperasi, dinas ketenagakerjaan, dinas perdagangan, BPTP, BPOM daerah, Kadin Daerah Tingkat I dan pemangku kepentingan terkait lainnya; d. Berdasarkan Surat Direktur Program YESS, KPA di tiap-tiap PPIU menerbitkan Surat Keputusan Penerima Hibah Kompetitif yang berasal dari kabupaten lokasi YESS; , Pejabat Pembuat Komitmen melakukan pencairan dana hibah kompetitif sesuai dengan Surat Keputusan KPA masing-masing PPIU tentang Penerima Hibah Kompetitif mengacu pada Surat Direktur Program YESS tentang Penerima Hibah Kompetitif, f. Bekerja sama dengan DIT, Mobilizer, BDSP, Fasilitator Pemuda, dan Mentor untuk melakukan pendampingan, pemantauan, dan evaluasi terhadap penerima hibah kompetitif dalam rangka pengembangan usaha pertanian secara terintegrasi dengan perangkat daerah maupun lembaga kompeten lainnya, antara lain (1) penguatan kelembagaan; (2) capaian pengembangan usaha; (3) standardisasi produk; (4) pengembangan jaringan usaha; dan (5) penyediaan fasilitasi pendukung yang dibutuhkan dalam rangka keberhasilan program; g. Melakukan evaluasi terhadap laporan bulanan dan penggunaan dana dari Penerima Hibah Kompetitif; dan h, Menyusun laporan pelaksanaan hasil kegiatan dan keuangan hibah kompetitif secara berkala. 3. District Implementation Team (DIT) memiliki tugas sebagai berikut. 12 a. Melaksanakan sosialisasi program hibah kompetitif kepada wirausahawan muda penerima manfaat (beneficiaries) program YESS di wilayah kerjanya; b, Melakukan koordinasi penyelenggaraan program hibah kompetitif dengan BDSP (Business Development Service Providers) di wilayah kerja Kabupaten; c. Melakukan identifikasi dan verifikasi wirausahawan muda pertanian yang calon penerima hibah kompetitif sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan; d. Melakukan verifikasi kesesuaian dan keaslian dokumen calon penerima hibah kompetitif (format 5); e. Bekerja sama dengan konsultan kewirausahaan, BDSP, Mobilizer, fasilitator pemuda, dan mentor untuk memfasilitasi bimbingan, konsultasi, dan pendampingan terhadap sasaran program dalam rangka pengembangan usaha pertanian secara terintegrasi dengan perangkat daerah maupun lembaga kompeten lainnya, antara lain (1) penguatan kelembagaan; (2) capaian pengembangan usaha; (3) standardisasi produk; dan (4) pengembangan jaringan usaha; f. Melakukan koordinasi dengan BDSP, terkait pendampingan penyusunan Proposal Usaha. Secara rinci akan diuraikan dalam petunjuk teknis; dan g. Melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan dan keuangan hibah kompetitif. 4. Business Development Services Provider (BDSP) memiliki tugas sebagai berikut. a. Menerima data peserta pelatihan program YESS dari PPIU mencakup NIK, nama, tanggal pelaksanaan pelatihan, jenis pelatihan, lokasi pelatihan, dengan mekanisme yang diuraikan lebih lanjut dalam petunjuk teknis; dan b. Bekerja sama dengan Fasilitator Muda memberikan pendampingan penyusunan proposal usaha dan proses pendaftaran. 5. Mentor memiliki tugas sebagai berikut. a. Memberikan pendampingan kepada penerima Hibah Kompetitif dalam mengembangkan dan melaksanakan usaha yang dilakukan berdasarkan rencana usaha yang telah dibuat, serta menyusun jadwal pendampingan yang akan dilaksanakan; 13 b. Memberikan arahan kepada penerima Hibah Kompetitif dalam mengidentifikasi dan mengatasi permasalahan krusial dalam proses pengembangan usaha; c, Bekerja sama dengan Konsultan Kewirausahaan PPIU, DIT, BDSP, Mobilizer, dan Fasilitator muda memantau capaian target penerima Hibah Kompetitif sesuai dengan rencana usahanya; dan a . Memberikan dukungan jejaring mitra usaha atau pasar kepada penerima Hibah Kompetitif dalam melaksanakan dan mengembangkan usahanya. BAB III PELAKSANAAN A. Prinsip Pelaksanaan Hibah Kompetitif Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99 tahun 2017 tentang administrasi pengelolaan hibah maka kegiatan hibah kompetitif pada program YESS memuat prinsip-prinsip dasar yang harus diemban oleh semua pihak yang terkait dan penerima dana hibah (beneficiaries). Prinsip-prinsip tersebut antara lain: 1. Transparansi, yaitu proses penerimaan dana hibah dilakukan secara terbuka kepada pihak yang berkepentingan; 2. Akuntabilitas, yaitu penerimaan hibah dilakukan sesuai dengan prosedur yang dapat dipertanggungjawabkan; 3. Efisien dan Efektif, yaitu penerimaan hibah dilakukan sesuai dengan tujuan peruntukkannya dan biaya yang timbul dapat ditekan seminimal mungkin; 4. Kehati-hatian, yaitu proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mengutamakan kehati-hatian, menghindari keputusan spekulatif; 5. Keberlanjutan, yaitu penerima manfaat menjamin dan menjaga keberlangsungan usahanya dengan mempertimbangkan lingkungan, sosial, dan ekonomi; dan 6. Tanggung jawab, yaitu penerima manfaat bertanggung jawab atas penggunaan dana sesuai dengan yang diusulkan dalam perencanaan usaha dan menyajikan laporan penggunaannya sesuai dengan standar pelaporan yang berlaku, dan membuka peluang pencari kerja bidang pertanian sebagaimana yang diatur dalam aturan ketenagakerjaan. B. Sumber Pendanaan dan Bentuk Hibah Kompetitif Pendanaan hibah kompetitif bersumber dari alokasi dana PHLN melalui grant/hibah program YESS dalam bentuk dana tunai yang dibedakan dalam 3 (tiga) kategori, yaitu: 1: » » Kategori Pemula, dana tunai paling banyak sebesar Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah); . Kategori Berkembang, dana tunai paling banyak sebesar Rp 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah) dengan omzet Rp 48.000.000,00 (empat puluh delapan juta rupiah) sampai dengan Rp 84.000.000,00 (delapan puluh empat juta rupiah) per tahun; dan Kategori Maju dana tunai paling banyak sebesar Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dengan omzet di atas Rp 84.000.000,00 (delapan puluh empat juta rupiah) sampai dengan Rp 180.000.000,00 (seratus delan puluh juta rupiah) per tahun. . Persyaratan Calon Penerima Hibah Kompetitif Calon penerima hibah kompetitif harus memenuhi persyaratan sebagai berikut. aE Kriteria Umum a. Penerima manfaat (beneficiaries) program YESS yang telah terdaftar dalam MIS Program YESS; b. Telah mengikuti pelatihan program YESS antara lain Pelatihan Business Motivation Pathways, Startup bisnis, Literasi Keuangan, atau Proposal bisnis sesuai dengan informasi yang terdapat dalam MIS; c. Berusia antara 17 (tujuh belas) tahun sampai dengan 39 (tiga puluh sembilan) tahun; d. Tidak berstatus Pelajar atau Mahasiswa, Aparatur Sipil Negara (ASN), pegawai perusahaan /pabrik/BUMN/BUMD, anggota TNI, atau Polri; e. Memiliki legalitas usaha berupa Nomor Induk Berusaha (NIB) atau Surat Keterangan Usaha (SKU) minimal dari Lurah atau Kepala Desa setempat; f. Menyusun dan mengajukan usulan usaha (proposal) sesuai dengan format yang terdapat dalam lampiran (format 2); g. Memiliki kontribusi modal in-kind atau cash yang dapat dibuktikan ketika proses verifikasi sebesar minimal 30% dari total nilai pengajuan hibah kompetitif; h, Memiliki rekening bank tabungan atas nama calon penerima hibah kompetitif, . Tidak sedang menerima bantuan modal usaha yang digunakan untuk pengmbangan usaha yang sama dalam bentuk apapun dari Kementerian/Lembaga Pemerintah /BUMN /BUMD /BUMDes; Memiliki akun media sosial yang aktif digunakan; Memiliki e-mail pribadi yang aktif; dan . Menyepakati hal-hal yang diatur sebagaimana dimuat dalam Surat Perjanjian penerimaan hibah kompetitif. 2. Kriteria Khusus a. Kategori Pemula 1. Lama usaha lebih dari 3 bulan sampai dengan 6 Bulan; 2. Memiliki omzet penjualan kurang dari Rp 48.000.000,00 (empat puluh delapan juta rupiah) per tahun; dan 3. Bantuan modal usaha yang diajukan maksimal Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah); b. Kategori Berkembang ce. 1, Lama usaha lebih dari 6 bulan sampai dengan 12 bulan; 2. Memiliki omzet penjualan antara Rp 48.000.000,00 (empat puluh delapan juta rupiah) sampai dengan Rp 84.000.000,00 (delapan puluh empat juta rupiah) per tahun; 3. Bantuan modal usaha yang diajukan maksimal Rp 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah); dan a . Menyatakan kesediaan untuk mempekerjakan penerima manfaat program YESS minimal 1 (satu) orang. Kategori Maju 1. Lama usaha lebih dari 12 bulan sampai dengan 24 bulan; 2. Memi omzet penjualan di atas Rp 84.000.000,00 (delapan puluh empat juta rupiah) sampai dengan Rp 180.000.000,00 (seratus delapan puluh juta rupiah) per tahun; 3. Bantuan modal usaha yang diajukan maksimal Rp 50.000.000,00 (ima puluh juta rupiah); 4. Diutamakan telah mendapatkan KUR atau permodalan sejenis dengan plafon maksimal Rp 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah) dan telah dinyatakan lunas; dan 5. Menyatakan kesediaan untuk mempekerjakan penerima manfaat program YESS minimal 2 (dua) orang. D. Mekanisme pengajuan Hibah Kompetitif 1. Calon Penerima Hibah Kompetitif melakukan pendaftaran untuk akun dan mengunggah proposal pengajuan Hibah Kompetitif (format 2) pada sistem yang sudah tersedia dengan kelengkapan persyaratan sebagai berikut: 1 Scan atau foto KTP dan Kartu Keluarga; 2) Soft file Foto berwarna 4 x 6 cm; 3) Melampirkan Nomor Induk Berusaha (NIB) atau Surat Keterangan Usaha (SKU) atas nama calon penerima Hibah Kompetitif minimal dari Lurah atau Kepala Desa setempat; 4) Screenshoot profil media sosial; 5) Surat pernyataan tidak sedang menerima bantuan modal usaha lainnya dari Pemerintah (format 3); 6) Salinan rekening tabungan yang aktif atas nama calon penerima hibah kompetitif beserta mutasi rekening 3 (tiga) bulan terakhir bagi yang sudah menjalankan usaha; dan 7) Laporan keuangan sederhana beserta dokumen pendukungnya (kwitansi, nota, atau bukti pembelian/penjualan) yang memuat pemasukan dan pengeluaran usaha selama 1 (satu) tahun terakhir bagi yang sudah menjalankan usaha (format 4); . Mobilizer melakukan verifikasi kesesuaian format maupun jenis dokumen calon penerima hibah kompetitif pada sistem yang tersedia. . DIT melakukan verifikasi kesesuaian dan keaslian dokumen calon penerima hibah kompetitif pada sistem yang tersedia. . PPIU melalui tim pelaksana Hibah Kompetitif bekerja sama dengan konsultan Kewirausahaan dan Financial Advisor melakukan verifikasi kelayakan usaha dan proposal usaha calon penerima hibah kompetitif. 17 Pendaftaran akun dan Verifikasi Verifikasi Verifikasi NPMU unggah Mobilizer DIT PPIU dokumen E. Ketentuan Penggunaan Akun Verifikasi Dalam proses verifikasi, Mobilizer, DIT, dan PPIU akan diberikan akun pada sistem Hibah Kompetitif dengan ketentuan sebagai berikut: 1, Pemilik akun verifikasi Mobilizer akan diberikan berdasarkan NIK yang terdaftar pada PPIU; 2. Pemilik akun verifikasi di tingkat DIT dan PPIU akan ditentukan berdasarkan surat keputusan yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang; 3. Dalam surat keputusan yang diterbitkan minimal tercantum Nama, NIK, Jabatan, dan Asal Instansi; 4, Pemilik akun DILARANG untuk memberikan akun atau memberikan akses akun untuk dioperasikan kepada pihak lain selain pemilik akun; 5. Apabila terdapat dugaan penyalahgunaan akun verifikasi baik oleh Mobilizer, DIT, atau PPIU maka akun akan diblokir dan tidak dapat melakukan verifikasi; dan 6. Apabila pemilik akun terbukti melakukan penyalahgunaan akun dengan tujuan menguntungkan diri sendiri, kelompok, maupun pihak yang memiliki afiliasi dengan pemilik akun, maka pemilik akun akan dituntut sesuai dengan peraturan perundang-undangan. F. Seleksi Proposal 1. Seleksi proposal hibah kompetitif dilakukan oleh Tim Seleksi di NPMU yang ditetapkan oleh Direktur Program YESS 2. Direktur Program YESS menerbitkan surat hasil seleksi proposal hibah kompetitif berdasarkan rekomendasi dari Tim Seleksi yang ditujukan kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) di masing-masing PPIU. G. Penetapan Penerima Dana Hibah 1, Berdasarkan surat dari Direktur program YESS, KPA masing-masing PPIU menetapkan penerima hibah kompetitif program YESS. 18 Penetapan Keputusan KPA di masing-masing PPIU paling sedikit memuat provinsi, kabupaten, kecamatan, nama, NIK, alamat sesuai KTP, nomor rekening bank baru atas nama penerima, NPWP (apabila ada) dan nilai dana yang dihibahkan. KPA masing-masing PPIU berwenang membatalkan dan mengalihkan penerima hibah kompetitif apabila: a. Menyatakan mengundurkan diri sebagai peserta penerima hibah kompetitif sebelum ada transfer pendanaan; b. Terbukti memberikan data atau informasi yang tidak sesuai/palsu; c. Berdasarkan vonis hakim yang berkekuatan hukum tetap dinyatakan bersalah dan harus menjalani masa hukuman yang menyebabkan yang bersangkutan tidak dapat menjalankan aktivitas usaha; dan d. Mengalami musibah yang menyebabkan yang bersangkutan tidak lagi dapat menjalankan aktivitas usaha. Atas pembatalan sebagai penerima hibah kompetitif setelah diterimanya dana hibah kompetitif oleh penerima, maka yang bersangkutan wajib mengembalikan dana yang sudah diterimanya ke Kas Negara. . Bukti setoran pengembalian dana hibah kompetitif harus diserahkan ke PPK PPIU, untuk selanjutnya diserahkan ke KPA Polbangtan/SMKPP, untuk dasar pengurusan pengembalian dana setoran ke Rekening Khusus Bank Indonesia untuk Dana Loan Program YESS. . Sisa dana hibah yang tercantum pada RAB akan ditelaah lebih lanjut di tingkat NPMU. H. Pencairan dan Pemanfaatan Dana Hibah 1. Pencairan Dana Hibah Proses penyaluran dana hibah dilaksanakan melalui transfer langsung dari KPPN setempat ke rekening baru/khusus penerima hibah melalui 2 (dua) tahap (mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 173/PMK.05/2016). a. Tahap ke-1 sebesar 70% dari total hibah diberikan pada saat pencairan pertama bantuan hibah. b. Tahap ke-2 sebesar 30% dari total hibah diberikan pada tahun berikutnya setelah tahap ke-1, berdasarkan hasil evaluasi laporan pelaksanaan kegiatan dan keuangan oleh PPK PPIU. Laporan berupa: 19 1, Laporan Tahap ke-1, yang terdiri atas: a, Rencana penggunaan dana; b. Laporan penggunaan dana; c. Buku bank (buku catatan mutasi dana bank); dan d. Laporan penerimaan-pengeluaran. 2. Laporan Pengembangan Usaha, meliputi: a. Capaian target omzet dalam proposal pengajuan Hibah Kompetitif; b. Pemanfaatan dana hibah kompetitif; dan ¢. Pertumbuhan Profit atau keuntungan. 3. Laporan Keuangan; dan 4. Surat perjanjian kerja mempekerjakan tenaga kerja bagi kriteria yang dipersyaratkan; Laporan dilengkapi dengan bukti-bukti lampiran kuitansi asli dan foto open camera barang yang dibelanjakan seperti kuitansi pada tahap ke-1. c. Penerima dinyatakan layak untuk menerima tahap ke-2, apabila: 1. Penerima mampu mengalokasikan keuntungan atau profit untuk pengembangan usahanya; 2. Terdapat peningkatan omzet; dan 3. Menyampaikan laporan-laporan yang dipersyaratkan. d. Penerima dinyatakan tidak layak untuk menerima tahap ke-2, apabila: 1. Jumlah pencairan tahap ke-1 sudah mampu memenuhi kebutuhan satu putaran usaha penerima Hibah Kompetitif, 2. Terdapat indikasi penyalahgunaan dana Hibah Kompetitif, dan 3. Usaha tidak bertumbuh; e. Apabila hasil evaluasi oleh PPIU pada tahap ke-1 menyatakan bahwa penerima hibah kompetitif tidak layak, maka pemberian tahap ke-2 dapat dibatalkan. 2. Pemanfaatan Dana Hibah Kompetitif a. Penerima hibah menandatangani dokumen berikut. - Perjanjian Kerja Sama (format 7); 20 - Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (format 8); - Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (format 9); - Surat perjanjian kerja dengan penerima manfaat program YESS; dan - Berita Acara Serah Terima (BAST) (format 10). b, Hibah kompetitif dimanfaatkan untuk modal kerja/investasi, antara lain: pembelanjaan bahan sarana produksi, biaya produksi, biaya pascapanen, biaya panen, pembelian alat produksi, dan biaya ongkos kirim pembelian alat. c. Hibah kompetitif TIDAK DIPERKENANKAN dibelanjakan untuk: - Biaya tenaga kerja; - Biaya transportasi; - Biaya perijinan dan sertifikasi produk; - Sewa Lahan; - Pembayaran pajak; - Pembelanjaan bahan bangunan/konstruksi dan fisik tidak bergerak; - Pembelian alat transportasi; dan - Pembayaran pulsa, listrik dan air. d. Pemanfaatan dana hibah kompetitif harus terealisasi pada tahun berjalan dibuktikan dengan Laporan Penggunaan Dana (Format 13) dengan melampirkan foto copy rekening pada akhir Desember dan melampirkan tanda bukti transaksi melalui foto-foto open camera dan berita acara transaksi barang/BAST; Ketentuan perpajakan dalam penggunaan dana hibah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 21 BAB IV PROSEDUR PENGADAAN BARANG/JASA. DARI DANA HIBAH KOMPETITIF Sesuai ketentuan dalam Project Implementation Manual (PIM) YESS Program, tata cara pengadaan barang/jasa dari dana Hibah Kompetitif oleh penerima hibah diatur oleh NPMU dengan ketentuan tersendiri. Berpijak pada ketentuan dalam PIM tersebut, maka penggunaan dana hibah kompetitif oleh penerima hibah diatur sebagai berikut. A. Ketentuan Umum ‘Aturan mengenai pengadaan barang dan jasa oleh penerima hibah kompetitif Program YESS dilaksanakan dengan ketentuan: 1. Diberlakukan untuk seluruh pengadaan barang/jasa yang dananya berasal dari dana hibah kompetitif yang diterima oleh peserta program YESS sesuai surat penetapan oleh KPA masing-masing PPIU; 2. Pengadaan barang/jasa oleh penerima hibah kompetitif program YESS disesuaikan dengan kebutuhan modal kerja sebagaimana tertuang dalam proposal usaha yang diajukan dan disetujui oleh NPMU pada saat seleksi calon penerima hibah kompetitif; 3. Ruang lingkup pemberlakuan pengadaan barang/jasa dana hibah kompetitif ini diberlakukan hanya untuk pengadaan barang/jasa dengan dana hibah kompetitif, bukan untuk pendanaan bersama antara dana hibah kompetitif dengan modal kerja pribadi penerima hibah kompetitif, 4. Pengadaan barang/jasa hanya diperbolehkan untuk modal kerja dan dilarang untuk pengadaan pekerjaan konstruksi, pengadaan tanah dan pengadaan jasa tenaga kerja utama dalam bisnis; dan 5. Penggunaan dana hibah kompetitif untuk pengadaan barang/jasa sebagai modal kerja penerima hibah kompetitif di luar rencana yang tertuang dalam proposal usaha, harus mendapatkan persetujuan dari: © PPK PPIU dan Mentor untuk nilai perubahan pengadaan per item di dalam RAB sampai dengan paling tinggi Rp5.000.000,00; PPK NPMU atas usulan PPIU untuk nilai perubahan pengadaan per item di dalam RAB di atas Rp5.000.000,00. 22 B. Prinsip Dasar Pengadaan Pelaksanaan pengadaan barang/jasa dari dana hibah kompetitif oleh penerima dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip dasar sebagai berikut. 1. Bfektivitas: bahwa pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan untuk modal usaha sebagaimana proposal usaha; 2. Bfisiensi: bahwa proses pengadaan barang/jasa harus dilaksanakan dengan mengoptimalkan hasil pengadaan meminimalkan penggunaan sumber dana yang ada; dan 3. Akuntabilitas: bahwa tata cara pengadaan barang/jasa harus memperhatikan ketentuan yang telah ditetapkan oleh NPMU dalam pedoman pelaksanaan Program YESS tahun 2021 dan dilengkapi dengan dokumen pertanggungjawaban proses pengadaan dengan benar dan nyata. C. Etika dalam Pengadaan Barang/Jasa 1. Mengacu pada praktek bisnis yang sudah mapan Dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa dana hibah kompetitis hibah kompetitif dapat mengacu pada proses bisnis murni dengan memperhatikan efisiensi dan efektivitas pengadaan barang/jasa. 2. Mencegah fraud , penerima Penerima hibah kompetitif harus menjaga akuntabilitas pengadaan dengan tidak melakukan penyimpangan administrasi, baik secara sendiri maupun atas perintah pihak lain. 3. Tertib dalam pengadaan Penerima hibah kompetitif harus menjaga proses pengadaan barang/jasa dari dana hibah kompetitif dengan melaksanakan secara tertib. D. Jenis Pengadaan Jenis pengadaan barang/jasa yang dapat diadakan menggunakan dana hibah kompetitif meliputi: 1. Pengadaan barang Yaitu semua pengadaan barang yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha penerima hibah kompetitif sesuai proposal usaha, yang diperdagangkan atau dapat dipergunakan langsung. 23 2. Pengadaan jasa lainnya Yaitu semua pengadaan jasa layanan yang mengutamakan keterampilan (skill ware) atau jasa layanan dalam suatu sistem tertentu di luar pekerjaan konstruksi dan jasa konsultasi. E, Pelaksana Pengadaan Para pelaku yang terlibat dalam pengadaan barang/jasa dana hibah kompetitif sebagai berikut. 1. PPK Proyek NPMU Dalam pengadaan barang/jasa dana hibah kompetitif, PPK NPMU berwenang berikut:. - Memutuskan usulan perubahan rencana pengadaan barang/jasa per item di dalam RAB oleh penerima hibah kompetitif dengan nilai perubahan sedikit di atas Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah); dan - Melakukan pengawasan terhadap penggunaan dana hibah kompetitif untuk pengadaan barang/jasa oleh penerima hibah kompetitif 2. PPK Proyek PPIU Dalam pengadaan barang/jasa dana hibah kompetitif, PPK Proyek PPIU memiliki tugas/wewenang berikut. - Menyetujui usulan perubahan rencana pengadaan barang/jasa per item di dalam RAB oleh penerima hibah kompetitif dengan nilai perubahan maksimal Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah); - Melakukan pengawasan terhadap penggunaan dana hibah kompetitif untuk pengadaan barang/jasa oleh penerima hibah kompetitif; dan - Membatalkan pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan dengan tidak sesuai proposal udaha yang diajukan untuk mendapatkan hibah kompetitif atau yang tidak melalui persetujuan PPK Proyek di PPIU dan/atau NPMU. 3. Mentor Dalam pengadaan barang dana hibah kompetitif, Mentor memiliki tugas/wewenang berikut. Melakukan pemeriksaan terhadap rencana pengadaan barang oleh penerima hibah kompetitif yang tertuang dalam Rencana Penggunaan Dana hibah kompetitif, 24 - Melakukan pemeriksaan terhadap usulan perubahan rencana pengadaan barang oleh penerima hibah kompetitif dengan nilai perubahan per item maksimal Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah); dan - Melakukan pengawasan terhadap penggunaan dana hibah kompetitif untuk pengadaan barang oleh penerima hibah kompetitif yang di bawah mentoringnya. 4. Penerima Hibah Kompetitif Dalam pengadaan barang/jasa dana hibah kompetitif, penerima hibah kompetitif memiliki tugas/wewenang berikut. - Menyusun rencana pengadaan barang/jasa sesuai proposal usaha yang dituangkan dalam Rencana Penggunaan Dana (format 11); Melaksanakan pengadaan barang/jasa sesuai ketentuan yang diatur dalam petunjuk pelaksanaan Program YESS; dan - Mengajukan usulan perubahan kebutuhan barang/jasa kepada PPK Proyek PPIU dan/atau PPK Proyek NPMU untuk pengadaan barang/jasa yang tidak tercantum dalam proposal usaha penerima hibah kompetitif. 5. Penyedia barang/jasa - Penyedia jasa adalah pelaku usaha yang menyediakan barang/jasa kepada penerima hibah kompetitif berdasarkan kesepakatan; - Pelaku usaha adalah para pengusaha barang/jasa yang melaksanakan aktivitas usaha nyata di dekat tempat usaha penerima hibah kompetitif atau pelaku usaha lain yang sangat menguntungkan bagi penerima hibah kompetitif; dan - Memiliki izin usaha yang masih berlaku sesuai ketentuan perundang- undangan atau surat keterangan domisili usaha untuk usaha perorangan yang belum memiliki ijin usaha. F, Tatacara Pengadaan Barang/Jasa 1, Pembelian langsung untuk pengadaan dengan nilai < Rp10.000.000,00. - Untuk pengadaan barang/jasa dengan nilai maksimal Rp10.000.000,00 dapat dilaksanakan melalui metode pembelian langsung. - Penerima hibah kompetitif mencari informasi terkait teknis dan harga barang/jasa yang dibutuhkan. 25 - Dalam hal penerima hibah kompetitif mendapatkan kualitas barang/jasa yang dibutuhkan ternyata tidak ada di pasar dan barang pengganti akan mengubah proposal usaha, maka yang bersangkutan mengajukan usulan perubahan sesuai ketentuan. - Tata cara pembelian langsung dilakukan dengan cara penerima hibah kompetitif melakukan pembelian (mendatangi) langsung kepada pelaku usaha terdekat atau yang paling menguntungkan dengan memperhatikan sungguh-sungguh prinsip efisiensi dan efektivitas. - Penerima hibah kompetitif melakukan negosiasi teknis dan harga dengan pelaku usaha untuk mendapatkan harga yang wajar. - Penerima hibah kompetitif setelah mendapatkan kesepakatan harga kemudian melakukan pembelian langsung atau melalui penerbitan surat pesanan. - Bentuk perikatan dapat berupa bukti pembelian dari penyedia barang/jasa. - Pembayaran dilakukan setelah semua barang/jasa yang disepakati untuk diadakan oleh penyedia terselesaikan 100% sesuai kesepakatan. . Pengadaan langsung untuk pengadaan dengan nilai >Rp10.000.000,00 sampai dengan maksimal Rp30.000.000,00. Dilaksanakan dengan pengadaan langsung oleh penerima hibah kompetitif dengan cara: - Penerima hibah kompetitif mencari informasi terkait kualitas teknis dan harga atas barang/jasa yang akan diadakan kepada pelaku usaha terdekat. - Informasi terkait kualitas teknis atas barang/jasa selanjutnya ditetapkan sebagai spesifikasi teknis barang/jasa yang dibutuhkan, - Dalam hal penerima hibah kompetitif mendapatkan kualitas barang/jasa yang dibutuhkan ternyata tidak ada di pasar atau sudah tidak diproduksi, dan barang pengganti akan mengubah proposal usaha, maka yang bersangkutan mengajukan usulan perubahan sesuai ketentuan. - Penerima hibah kompetitif merumuskan volume/jumlah barang/jasa yang dibutuhkan dan lokasi/tempat dimana barang/jasa akan dipergunakan. 26 - Informasi harga satuan setelah dikalikan dengan volume barang/jasa yang dibutuhkan dan ditambah dengan keuntungan serta pajak pertambahan nilai selanjutnya dirumuskan sebagai perkiraan harga, dasar untuk negosiasi harga penawaran. - Penerima hibah kompetitif menyampaikan informasi kebutuhan barang/jasa kepada pelaku usaha yang ditunjuk dari pelaku usaha terdekat atau yang paling menguntungkan. - Pelaku usaha apabila bersedia melayani, menyampaikan surat kesanggupan dan surat penawaran harga dan kualitas teknis barang kepada penerima hibah kompetitif - Surat penawaran dari pelaku usaha selanjutnya akan dievaluasi dan dinegosiasi oleh penerima hibah kompetitif untuk mendapatkan kesepakatan teknis dan harga. - Nilai perikatan adalah harga barang/jasa sebelum pajak. Bentuk perikatan dapat berbentuk kuitansi, apabila terdapat hak dan kewajiban dalam proses pengadaan, maka perikatan dapat berupa surat perintah kerja. - Perubahan atas ketentuan dalam surat perintah kerja dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama antara penerima hibah kompetitif dan penyedia. - Atas penyelesaian pengadaan barang/jasa oleh penyedia, penerima hibah kompetitif membubuhkan pernyataan penerimaan barang/jasa pada surat bukti pengiriman barang/penyelesaian pekerjaan. - Penerima hibah kompetitif melakukan pembayaran atas progress pengadaan barang/jasa yang telah diselesaikan oleh penyedia sesuai ketentuan dalam perjanjian. - Pembayaran kepada penyedia barang/jasa dapat dilakukan setelah pekerjaan/pengadaan diselesaikan 100%, mekanisme pembayaran mengikuti ketentuan dalam pengelolaan keuangan dalam petunjuk pelaksanaan. . Tender terbuka untuk pengadaan dengan nilai sedikit di atas Rp30.000.000,00. Tender terbuka untuk pengadaan barang/jasa dari dana hibah kompetitif oleh penerima hibah kompetitif dengan nilai sedikit di atas. Rp30.000.000,00 dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: 27 Penerima hibah kompetitif mencari informasi terkait kualitas teknis dan harga atas barang/jasa yang akan diadakan kepada pelaku usaha terdekat. Informasi terkait kualitas teknis atas barang/jasa selanjutnya ditetapkan sebagai spesifikasi teknis barang/jasa yang dibutuhkan. Dalam hal penerima hibah kompetitif mendapatkan kualitas barang/jasa yang dibutuhkan ternyata tidak ada di pasar atau sudah tidak diproduksi, dan barang pengganti akan merubah proposal usaha yang sudah disetujui, maka penerima hibah kompetitif harus terlebih dahulu mengajukan usulan perubahan sesuai ketentuan. Penerima hibah kompetitif merumuskan volume/jumlah barang/jasa yang dibutuhkan dan lokasi/tempat dimana barang/jasa akan dipergunakan. Informasi harga satuan setelah dikalikan dengan volume barang/jasa yang dibutuhkan dan ditambah dengan keuntungan serta biaya overhead selanjutnya dirumuskan sebagai perkiraan harga oleh penerima hibah kompetitif Penerima hibah kompetitif menyampaikan informasi teknis barang/jasa yang dibutuhkan kepada minimal 3 (tiga) pelaku usaha. Pelaku usaha menyampaikan surat penawaran berisi penawaran teknis dan harga kepada penerima hibah kompetitif Surat penawaran dari para pelaku usaha selanjutnya akan dievaluasi oleh penerima hibah kompetitif, pelaku usaha yang lolos evaluasi penawaran akan ditetapkan sebagai pemenang tender. Penerima hibah kompetitif menyampaikan hasil evaluasi berisi penetapan pemenang tender kepada para pelaku usaha yang mengikuti tender, sekurang-kurangnya melalui sarana komunikasi elektronik yang ada. Penerima hibah kompetitif melakukan negosiasi harga atas penawaran harga terendah dari pemenang tender untuk mendapatkan harga yang paling wajar. Pelaku usaha melakukan transaksi dengan menandatangani perikatan berupa surat perintah kerja dengan pelaku usaha terpilih (penyedia), yang dibuat dalam 2 (dua) rangkap masing-masing ditandatangani oleh penerima hibah kompetitif di atas materai Rp10.000,00 (dokumen surat perintah kerja untuk penyedia) dan ditandatangani oleh penyedia di atas 28 materai Rp10.000,00 (dokumen surat perintah untuk penerima hibah kompetitif). - Perubahan atas ketentuan dalam surat perintah kerja dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama antara penerima hibah kompetitif dan penyedia. - Atas penyelesaian pengadaan barang/jasa oleh penyedia, penerima hibah kompetitif membubuhkan pernyataan penerimaan barang/jasa pada surat bukti pengiriman barang/penyelesaian pekerjaan. - Penerima hibah kompetitif melakukan pembayaran atas progress pengadaan barang/jasa yang telah diselesaikan oleh penyedia sesuai ketentuan dalam perjanjian. G. Pengawasan dan Pelaporan Pengadaan Barang/Jasa 1. Pengawasan - Manajer Proyek PPIU akan menugaskan Tim Monitoring dan Evaluasi serta Junior Asisten Profesional Monitoring dan Evaluasi PPIU melakukan pengawasan atas pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang dilaksanakan oleh penerima hibah kompetitif. - Pengawasan dilakukan atas kesesuaian pengadaan barang dan jasa sesuai dengan perincian dalam proposal usaha atau usulan perubahan penggunaan dana yang telah disetujui oleh PPK Proyek PPIU dan/atau PPK Proyek NPMU. 2. Pelaporan Penerima hibah kompetitif melaporkan semua kegiatan pengadaan barang/jasa dari dana hibah kompetitif kepada PPK Proyek PIU setiap 3 (tiga) bulan. BAB V PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN, A. Pemantauan dan Evaluasi Pemantauan dan evaluasi kegiatan hibah kompetitif dilaksanakan secara berkala dan berjenjang selama dua tahun oleh Tim Monitoring dan Evaluasi di NPMU, PPIU, dan DIT yang didukung oleh pihak praktisi terkait. Pemantauan dan evaluasi kegiatan hibah kompetitif difokuskan pada: 29 1, Tingkat DIT dilaksanakan minimal 1 (satu) kali setiap 1 (satu) bulan. a. Pengelolaan usaha pertanian yang dikembangkan; dan b. Perkembangan usaha yang dijalankan setelah mendapatkan dana hibah. 2. Tingkat PPIU dilaksanakan minimal | (satu) kali setiap 3 (tiga) bulan. a. Pengelolaan usaha pertanian yang dikembangkan; b. Perkembangan usaha yang dijalankan setelah mendapatkan dana hibah; c. Pemanfaatan dana hibah dalam mendukung pengembangan usaha; d. Manajemen keuangan dan evaluasi hasil produksi; dan e. Dokumen yang perlu diinput meliputi penetapan penerima hibah, kontrak kesepakatan penerimaan hibah, buku rekening/mutasi rekening terakhir (bukti transfer), kuitansi pembelian barang, foto open camera barang yang diadakan/dibeli. 3. Tingkat NPMU dilaksanakan secara uji petik: a. Pengelolaan usaha pertanian yang dikembangkan; b. Perkembangan usaha yang dijalankan setelah mendapatkan dana hibah; ¢, Pemanfaatan dana hibah dalam mendukung pengembangan usaha; dan d. Manajemen keuangan dan evaluasi hasil produksi. B. Pelaporan 1, Laporan penyelenggaraan hibah kompetitif memuat informasi antara lain: pelaksanaan kegiatan, realisasi anggaran, masalah dan rekomendasi tindak lanjut dari pelaksanaan kegiatan yang dapat digunakan oleh berbagai stakeholders, manajemen proyek (NPMU, PPIU) dan konsultan. 2. Laporan penyelenggaraan hibah kompetitif harus akuntabel (dapat dipertanggungjawabkan) kepada pimpinan (Kementan, BPPSDMP, IFAD) serta kepada stakeholders dan target group. Laporan penyelenggaran hibah kompetitif yang disusun oleh PPIU disampaikan kepada NPMU dalam bentuk rekapitulasi hasil pemantauan dan evaluasi seluruh sampel terpilih paling lambat satu bulan setelah kegiatan pemantauan dan evaluasi selesai dilaksanakan, dan pelaporan dilakukan sesegera mungkin untuk temuan tertentu yang membutuhkan tindak lanjut segera. Tim monitoring dan evaluasi NPMU mengonsolidasikan laporan kegiatan dari tiap-tiap PPIU untuk dijadikan laporan kemajuan Program YESS secara keseluruhan (PPIU dan NPMU). 30 BAB VI PENUTUP Petunjuk Pelaksanaan ini diharapkan dapat menjadi acuan baku dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Hibah Kompetitif Program YESS. Diharapkan masing-masing PPIU dapat menjabarkan Petunjuk Pelaksanaan ini ke dalam Petunjuk Teknis yang mengakomodasi kondisi khusus pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan Hibah Kompetitif di tingkat Provinsi lokasi Program YESS. KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN, 31 Format Format 1. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2020 Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2020 Kode: AO1 1, Pertanian Tanaman Semusim a. Pertanian Serealia (bukan padi), aneka Kacang, dan biji-bijian penghasil minyak Budidaya dan perbenihan Jagung Budidaya dan perbenihan Gandum Budidaya dan perbenihan Kedelai Budidaya dan perbenihan kacang tanah Budidaya dan perbenihan kacang hiaju « Budidaya dan perbenihan aneka kacang hortikultura b, Pertanian padi * Budidaya dan perbenihan padi hibrida * Budidaya dan perbenihan pad inbrida c. Pertanian sayuran, buah, dan aneka umbi Budidaya dan perbenihan sayuran daun Budidaya dan perbenihan buah Budidaya dan perbenihan sayuran buah Budidaya dan perbenihan sayuran umbi . Budidaya dan perbenihan umbi palawija © Budidaya dan perbenihan jamur d. Perkebunan tebu * Budidaya dan produksi benih Tebu e. Pertanian tanaman berserat * Budidaya dan produksi benih kapuk * Budidaya dan produksi benih Rosela Budidaya dan produksi benih Rami 32 Budidaya dan produksi benih yute Budidaya dan produksi benih linen Budidaya dan produksi benih agave Budidaya dan produksi benih abaca Budidaya dan produksi benih kenaf f. Pertanian tanaman semusim lainnya Budidaya dan produksi benih tanaman pakan ternak ¢ Budidaya dan produksi benih tanaman penutup tanah ¢ Budaidaya tanaman bunga ¢ Pembibitan tanaman bunga 2. Pertanian Tanaman Tahunan a. Pertanian Buah anggur b. Pertanian buah-buahan tropis dan subtropics c. Pertanian buah jeruk d. Pertanian buah apel dan buah batu e. Pertanian sauran dan buah sem dan buah biji kacang-kacangan lainnya f. Perkebunan buah-buahan penghasil minyak g. Pertanian tanaman untuk bahan minuman h, Perkebunan tanaman rempah-rempah, aromatic/penyegar, narkotik dan obat i, Perkebunan tahunan lainnya 3. Pertanian Tanaman Hias dan Pengembangbiakan Tanaman a. Pertanian tanaman Hias Mencakup pertanian atau budidaya tanaman hias daun dan tanaman hias bunga hidup, seperti bonsai, suplir, kuping gajah, heliconia (pisang-pisangan), dracaena, phylodendrom, monstera, cordyline, anthurium daun, pakis, aglonema, difenbacia, sansifera (lidah mertua), caladium (keladi), palem dan tanaman hias bunga, seperti anggrek, mawar, adenium (kaboja jepang, anthurium bunga, euphorbia, ixora (soka) dan tanaman bunga lainnya. Termasuk 33 Penanaman tumbuhan untuk tujuan ornamen dan tanah berumput untuk transplantasi. b, Pertanian pengembangbiakan tanaman mencakup produksi semua bibit tanaman secara vegetatif termasuk batang stek, potongan dan pembibitan untuk kelangsungan pengembangbiakan tanaman atau membuat batang okulasi tanaman pada keturunannya terpilih yang diokulasi yang pada akhirnya ditanam untuk menghasilkan tanaman. Termasuk kegiatan penanaman tumbuhan untuk ditanam kembali, penanaman tumbuhan hidup untuk umbi-umbian, akar-akaran; pemotongan, stele dan cangkokan; spawn jamur dan kebun bibit tanaman, kecuali kebun bibit tanaman hutan. 4. Peternakan a, Peternakan Sapi dan Kerbau * Pembibitan dan Budidaya Sapi Potong * Pembibitan dan Budidaya Sapi Perah © Pembibitan dan Budidaya Kerbau Potong © Pembibitan dan Budidaya Kerbau Perah b. Peternakan Domba dan Kambing * Pembibitan dan Budidaya Domba Potong * Pembibitan dan Budidaya Kambing Potong « Pembibitan dan Budidaya Kambing Perah * Pembibitan dan Budidaya Domba Perah ¢. Peternakan Babi * Pembibitan dan Budidaya Babi d. Peternakan Unggas Budidaya ayam ras pedaging Budidaya ayam ras petelur Pembibitan ayam lokal dan persilangannya Budidaya ayam local dan persilangannya Pembibitan dan budidaya itik dan/atau bebek 34 * Pembibitan dan budidaya Burung puyuh * Pembibitan dan budidaya burung merpati * Pembibitan ayam Ras * Peternakan yang melakukan kegiatan pembibitan ternak unggas lainnya, seperti kalkun, angsa, unggas persilangan dan unggas lainnya untuk menghasilkan bibit dan atau telur tetas ¢ Peternakan yang melakukan kegiatan budidaya unggas tersebut untuk menghasilkan,unggas pedaging, unggas petelur dan telur e. Peternakan Lainnya * Pembibitan dan Budidaya Burung Unta © Pembibitan dan Budidaya Kokon/Kepompong Ulat Sutera * Pembibitan dan Budidaya Lebah © Pembibitan dan Budidaya Kelinci * Pembibitan dan Budidaya Cacing © Pembibitan dan Budidaya Burung Walet * Pembibitan dan Budidaya Ulat © Pembibitan dan Budidaya Jangkrik 5. Jasa Penunjang Pertanian dan Pasca Panen a, Jasa Penunjang Pertanian © Jasa Pengolahan Lahan Jasa Pemupukan, Penanaman bibit/benih, dan pengendalian hama Jasa Pemanenan Jasa Penyeprotan dan penyerbukan melalui udara Penyelenggaraan pengairan/penyiraman Penyediaan alat pertanian berikut operatornya © Pemeliharaan dan perawatan alat pertanian b. Jasa Penunjang Peternakan Jasa Pelayanan Kesehatan Ternak. 35 Jasa Perkawinan Ternak Jasa Penetasan Telur Jasa Pencukuran Bulu Ternak « Jasa Pemasangan dan Pemberian Identitas Ternak * Jasa Pembersihan Kandang Ternak, Jasa Pelayanan Pencari Rumput, Pemeliharaan, dan Perawatan Hewan, . Jasa pasca Panen ¢ Penyiapan hasil panen pertanian untuk dijual, seperti pembersihan, sortasi, pengupasan, pengeringan dengan sinar matahari dan pengepakan dari macam-macam hasil pertanian Usaha disinfektan hasil panen ¢ Pemisahan biji kapas © Penyiapan daun tembakau © Penyiapan biji cokelat © Pemberian lilin pada buah-buahan. Format 2. Contoh Proposal Usaha Halaman Sampul PROPOSAL USAHA Diajukan oleh: Nama NIK Nama Usaha Lama Usaha: Bulan Nama media sosial Usaha Jenis Usaha Nomor SKU/ NIB Alamat Desa Kecamatan Kabupaten cE 2. 3 a . BDSP 37 Lembar Pengesahan LEMBAR PENGESAHAN BUSINESS PLAN Judul Usaha Bentuk Usaha Mandiri Identitas Pemilik Usaha a, Nama Lengkap NIK . Jenis Kelamin . Legalitas Usaha : NIB/Surat Keterangan Usaha* No. IUMKM atau SKDU : aos Alamat Rumah . No. Telpon/HP . Email PR mo a. Nama BDSP b. Nama Kepala/Ketua/Koor : c. Alamat d. No. Telpon/HP e. Email . Rencana Biaya a. Hibah Kompetitif :Rp.. b. In-kind/Cash min. 30% : Rp ... c. Total :Rp 6. Alamat Lokasi Usaha (Kota calon penerima), (tanggal) Yang Mengesahkan, Calon penerima hibah, (Nama BDSP) Nama .... NIP/NIK ... NIK ... 38 Isi Proposal Usaha . Latar Belakang Usaha Sebutkan beberapa informasi mengenai alasan atau hal yang mendasari pemilik usaha dalam memulai usaha (lingkungan keluarga, pendidikan atau kelompok pertemanan, potensi lokal daerah, kepedulian terhadap lingkungan). - Ceritakan secara singkat awal mula usaha berjalan dan kendala- kendala yang dihadapi. . Gambaran Produk - Jelaskan produk atau layanan yang disediakan oleh usaha yang dijalankan - delaskan berbagai keunggulan dan keunikannya jika dibandingkan dengan produk/layanan sejenis yang ada di pasaran (unique selling proposition), baik dalam hal: harga, kualitas, kemudahaan penggunaan, kemasan, rasa, kecepatan pelayanan, garansi, cara pembayaran (bisa dicicil), dan berbagai bentuk keunggulan lainnya. - Jelaskan mengenai bagaimana produk/layanan diproduksi dalam satu siklus produksi dan dapat disajikan dengan deskripsi maupun bagan alir. - Jelaskan mengenai kemampuan atau kapasitas produksi saat ini. . Pemasaran - Jelaskan karakteristik segmen konsumen yang disasar meliputi lokasi dan kelompok masyarakat tertentu. - Jelaskan inovasi dan strategi promosi (online dan offline) beserta saluran atau platform untuk memperkenalkan dan memasarkan produk kepada konsumen sesuai dengan segmen yang dituju. - Jelaskan cara-cara yang akan dilakukan untuk membuat konsumen loyal pada produk Anda, atau minimal tertarik untuk merekomendasikan ke orang lain untuk membeli produk Anda (kontrak dengan pembeli atau promo-promo khusus). 39 Jelaskan kendala pemasaran dan persaingan yang ada. D. Manajemen Usaha Sebutkan tim kerja/pekerja yang dibutuhkan untuk memproses produk yang menjadi usaha Anda. No Nama Posisi/Jabatan Tugas Jelaskan mengenai risiko usaha yang dihadapi seperti kendala dalam proses produksi, kendala dalam proses pemasaran, maupun persaingan dengan usaha sejenis beserta mitigasi untuk mengatasi risiko tersebut. Risiko Usaha: 1. Risiko Produksi: 2. Risiko pemasaran: 3. Risiko Persaingan usaha: E. Daftar Aset Daftar kontribusi minimal 30% dari pengajuan No Item Jumiah Nilai Total ‘Aset Lancar T [Cash Rp 500.000 | Rp 500.000 2 | Pakan 25kg | Rp 100.000 3 | Dst. Jumiah Rp 600.000 ‘Aset Tetap T | Kandang Kapasitas ... ekor Zunit [Rp 2.500.000 2 | Dst.... Rp Jumlah Rp F. Rencana Target Penjualan Sebutkan perkembangan penjualan dalam 3 bulan terakhir. Bulan Nama Item oe Aaa Total (ama Bulan) (Nama Bulan) (Nama Bulan) Jumiah Sebutkan target penjualan produk setelah mendapatkan hibah untuk jangka waktu tertentu, sesuai siklus usaha yang akan dilakukan, setidaknya untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun ke depan dalam bentuk rincian per bulan. Volum Harga Tahun-Bulan Nama Item Total e Satuan Dst.. Jumlah 41 G. Perhitungan Pendapatan dan Titik Impas - Uraikan secara rinci perhitungan biaya operasional usaha (biaya produksi) dengan pendapatan dan keuntungan yang akan diperoleh dalam periode produksi tertentu sesuai karakteristik usaha masing- masing. - Sampaikan perhitungan titik impas atas usaha yang akan dilaksanakan. Rumus perhitungan titik impas (unit): - ‘Total biaya tetap ‘Garga jual per unit produk-Biaya varlabel setiap unit produ) Rumus perhitungan titik impas (rupiah): Total biaya tetap H. Penutup - Diskripsikan rencana dan target pengembangan usaha yang ingin dicapai melalui dana hibah kompetitif ini. 42 Rencana Kebutuhan Modal Usaha dan Perhitungan Profit A, Rencana Kebutuhan Modal Usaha JUMLAH (Rp) NO JENIS ANGGARAN entan | Kementan ar Sumber | Sub 70% 30% lain Tahap1 | Tahap I os 1. | Modal investasi a, Sarana prasarana 1). 2). dan seterusnya b. Peralatan 1). 2). dan seterusnya c. Peningkatan SDM dan seterusnya b. Gaji karyawan dan seterusnya c. Operasional ites eww - dan seterusnya. Total 43 B. Prakiraan Profit atau Proyeksi Keuntungan Jeni: it No nis. | Harga | Harga Profit Produk/Jasa Pokok | Jual* | (per satuan) Total Profit: *) Penentuan harga jual disesuaikan dengan kelayakan sesuai harga pasar Mengetahui, ‘Yang Mengajukan, Pengelola BDSP . Calon Penerima Hibah (Nama) (Nama Calon Penerima Hibah) Disahkan oleh PPK Proyek PPIU. NIP. ., 44 Format 3. Surat Pernyataan tidak sedang menerima bantuan usaha lain dari pemerintah SURAT PERNYATAAN Yang bertandatangan di bawah ini: Nama Tempat, tanggal lahir NIK Jenis Kelamin Alamat Dengan ini Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Saya Tidak sedang menerima bantuan modal usaha yang digunakan untuk pengmbangan usaha yang sama dalam obentuk apapun dari Kementerian/Lembaga Pemerintah /BUMN /BUMD /BUMDes maupun Jembaga lainnya termasuk swasta. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya bersedia dituntut di muka pengadilan serta bersedia menerima segala tindakan yang diambil oleh Pemerintah, apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya ini tidak benar. (Kabupaten), Tanggal Calon Penerima Hibah 45 Format 4. Laporan Keuangan Sederhana (Nama Usaha) Laporan Pemasukan dan Pengeluaran No| Tanggal Nama Kegiatan | Volume | Satuan | Pemasukan | Pengeluaran dd-mm-yyyy | Pmbetian bahan | kg 500.000 -mmin eos . baku jahe . Bung- dd-mm-yyyy | Penjualan produk | 5 = 25.000 8 dd-mm-yyyy Jumlah (Nama Kota), . 202x ne Disusun Oleh, Pengelola Keuangan/Bendahara Pemilik Usaha Format 5. Form Verifikasi 46 Form Verifikasi DIT Kelengkapan Data Calon Penerima Hibah No Persyaratan Sesuai . Dokumen Sesuai 1 | Usia 17-39 tahun ‘Scan KTP 2 | Memiliki NIK/Berdomisili di wilayah Scan KTP dan Kartu Keluarga YESS 3 | Mengelola usaha di sektor pertanian jin Usaha (UMK/SKDU) 4 | Memiliki rekening tabungan atas Salinan rekening tabungan yang nama calon penerima hibah aktif atas nama calon penerima kompetitif hibah kompetitif 5 | Memiliki media sosial aktif ‘Screenshot profil media sosial 6 | Tidak berstatus Pelajar atau Mahasiswa, Aparatur Sipil Negara (ASN), pegawai Perusahaan/ pabrik/ Ketentuan CPM YESS BUMN/ BUMD, anggota TNI, atau Poli 7 | Me it Proj lenyusun dan mengajukan posal Proposal Us Usaha @ | Menyatakan kesediaan untuk jakan pencrima manfaat mempekerjakan penerima manfaat Arey program YESS (bagi kategori berkembang dan maju) 9 | Memiliki usaha, tenaga kerja, peralatan kerja ataupun sarana lainnya sebagai modal usaha yang Daftar Aset pada Proposal Usaha nilai konversinya minimal 30% dari dana usaha yang diajukan; (Kota Validasi), (tanggal Validasi) Yang Memvalidasi, (Nama) - DIT NIP ... 47 rm Verifil ym] Nama Verifikator Jabatan ‘Tanggal Verifikasi Waktu Nama Calon Penerima Judul Proposal Jenis Usaha Desa Kecamatan Kabupaten Nominal Pengajuan HK : Rp Modal In-kind : Rp Nominal Rekomendasi : Rp Rekomendasi : Direkomendasikan / Tidak Direkomendasikan* Tidak No Aspek Sesuai Dokumen Sesuai Kesesuaian Proposal d a sesuaian en Sooo = format pada petunjuk pelaksanaan ee ee Kompetitif Proposal Kesesuaian uraian deskripsi usaha 2 ee Hibah jengan kondisi di lapangan Kompetitif Kesesuaian modal in-kind 30% 3 Hibah dari nilai kebutuhan modal - Kompetitif ; __ Proposal Kesesuaian modal in-kind yang * | eectutis dengan kondisi di i ae is dengan kondisi di la _ —2 Kompetitit Kesesuaian kebutuhan usaha di Proposal 5 | lapangan dengan pengajuan pada Hibah proposal usaha Kompetitif . Kemampuan calon penerima Pencatatan dalam mengelola dana hibah harian usaha Kesesuaian kemampuan produksi Proposal 7 | pada proposal dengan kondisi di Hibah lapangan Kompetitif Rasionalitas perhitungan Proposal 8 | penjualan berdasarkan kondisi Hibah lapangan Kompetitif Proposal Rasionalitas perhiti rofit - |e ie ‘n lasarkan kondisi Kompetitif Rasionalitas kebutuhan dan Proposal 10 | nominal pengajuan hibah Hibah kompetitif Kompetitif Catatan Perbaikan Proposal: Kesimpulan Hasil Verifikasi: Catatan Hasil Verifikasi Verifikator, Nama .... NIP/NIK . 0 Format 6. Form penilaian FORM PENILAIAN PROPOSAL HIBAH KOMPETITIF Nama Calon Penerima Nama Usaha/ Judul Proposal Asal Daerah Nama Penilai Nilai Jumiah No. | Komponen Sub-Komponen Indikator Penilaian : Nilai : Maksimal Nilai Penjelasan awal mula usaha 5 Proposal Ae Latar Belakang usaha Penggalian potensi lokal daerah 10 Kepedulian terhadap lingkungan 5 50 Penjelasan produk 10 Gambaran Produk Tata cara produksi 10 Tnovasi produk 3 Segmen konsumen yang dituju 5 Pemasaran ee ‘Strategi pemasaran 15 Inovasi pemasaran 10 Pemberdayaan terhadap masyarakat sekitar 15 Manajemen Usaha Pemberdayaan terhadap kelestarian alam 10 Analisa dan Mitigasi Risiko 10 perhitungan target penjualan (3 tahun) 10 Perhitungan Perhitungan pendapatan 5 Keuangan Perhitungan titik impas 5 5 Harga Item yang tercantum di dalam RAB Rasionalitas Harga 20 sudah sesuai dengan harga pasar Sl Rencana Kebutuhan Modal Harga Item yang tercantum di dalam RAB tidak 5 sesuai dengan harga pasar Jumilah kuantitas yang direncanakan sudah Pe sesuai dengan kapasitas dan target usaha Rasionalitas Kuantitas ‘Jumlah kuantitas yang direncanakan tidak : sesuai dengan kapasitas dan target usaha ‘Tim Penilai Proposal Hibah Kompetitif Instansi Tanda Tangan Total 52 Format 7. Perjanjian Kerja sama PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA DIREKTUR POLITEKNIK PEMBANGUNGAN PERTANIAN . | KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PERTANIAN PEMBANGUNAN BANJARBARU DENGAN (NAMA PENERIMA HIBAH KOMPETITIF) TENTANG PENERIMA HIBAH KOMPETITIF Nomor : Pada hari ini. . Tanggal... Puluh Dua, bertempat di Bulan .. ., Tahun Dua Ribu Dua yang bertanda tangan di bawah ini: 1, (Nama Pejabat Pembuat : Pejabat Pembuat Komitmen Program YESS Komitmen di PPIU) PPIU .. yang berkedudukan di . (alamat kantor masing- masing PPIU) dalam hal ini bertindak dan untuk atas nama PPIU Provinsi soee(Nama. provinsi), untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA, 53 2, (Nama Penerima Hibah : Peserta Program YESS yang berkedudukan Kompetitif) di Desa/Kelurahan. seep Kecamatan ” Kabupaten ... dalam hal ini bertindak dan atas nama Penerima Hibah Kompetitif, untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. Dalam Perjanjian Kerja Sama ini PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK, dengan terlebih dahulu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut. a. Bahwa pemberdayaan wirausahawan muda pertanian merupakan salah satu tujuan kegiatan Program YESS Kementerian Pertanian yang dirancang untuk pengembangan dan pemandirian kewirausahaan generasi muda di bidang pertanian; b. Mengembangkan peluang bisnis bagi generasi muda sehingga mampu menjadi job-creator di sektor pertanian. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerja Sama tentang Penerima Hibah Kompetitif dengan ketentuan sebagai berikut. Pasal 1 Maksud dan Tujuan (1) Perjanjian Kerja Sama ini dimaksudkan sebagai acuan/pedoman bagi PARA PIHAK dalam melaksanakan kerjasama Penerima Hibah Kompetitif (2) Perjanjian Kerja Sama ini bertujuan untuk mensinergikan sumber daya yang dimiliki PARA PIHAK untuk mewujudkan penumbuhan wirausahawan muda pertanian sebagai job creator, (3) Mengembangkan aktivitas usaha di bidang pertanian peserta Program YESS yang memenuhi kualifikasi untuk mengakses ke lembaga pembiayaan formal. 54 Pasal 2 Ruang Lingkup Ruang lingkup Perjanjian Kerja Sama ini meliputi teknis kegiatan Hibah Kompetitif. Pasal 3 Hak dan Kewajiban (1) PIHAK PERTAMA mempunyai hak dan kewajiban dalam hal: a. Melakukan pengawasan penggunaan dana Hibah Kompetitif oleh PIHAK KEDUA; b. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan usaha yang dijalankan oleh PIHAK KEDUA; c. Menerima laporan yang diatur dalam petunjuk teknis dari PIHAK KEDUA; d. Menyalurkan dana Hibah Kompetitif kepada PIHAK KEDUA melalui: 1) Nama Pemilik Rekening: 2) Nama Bank 3) No. Rekening e. Mencairkan dana Hibah Kompetitif kepada PIHAK KEDUA secara bertahap sebesar: 1) Tahap 1 (70%) : Rp. 2) Tahap 2 (30%) : Rp. f. Mengusulkan pengenaan sanksi kepada PIHAK KEDUA jika yang bersangkutan tidak dapat melaksanakan ketentuan Penerima Hibah Kompetitif. PIHAK KEDUA mempunyai hak dan kewajiban: a. Menerima dana Hibah Kompetitif dari PIHAK PERTAMA; 2 ® a . Mempekerjakan minimal .... 55 Mengelola dana Hibah Kompetitif sesuai dengan petunjuk pelaksanaan Hibah Kompetitif yang berlaku; . Melakukan pengembangan, dan kemandirian usaha pertanian sesuai dengan rencana usaha yang disetujui; ..) orang pencari pekerjaan bidang pertanian penerima manfaat program YESS; Menyajikan laporan bulanan perkembangan usaha dalam bentuk laporan kegiatan dan laporan keuangan penggunaan dana Hibah Kompetitif kepada PIHAK PERTAMA; . Mendokumentasi dan mengarsipkan administrasi dan keuangan dana Hibah Kompetitif; . Membuat laporan bulanan hasil usaha yang memadai dan dapat dipertanggungjawabkan kepada PIHAK PERTAMA; . Membuat Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak sebagai penerima dana Hibah Kompetitif sesuai rencana usaha yang disetujui; . Membuat Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja sebagai penerima dana Hibah Kompetitif. Pasal 4 Pelaksanaan Kegiatan . PIHAK PERTAMA beserta petugas yang ditunjuk melakukan fasilitasi, monitoring, dan evaluasi hasil usaha dari penggunaan dana Hibah Kompetitif yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA . PIHAK KEDUA membuat: a. Perencanaan pemanfaatan dana Hibah Kompetitif berupa Rencana Penggunaan Dana, Laporan Penggunaan Dana Hibah Kompetitif dengan menyertakan bukti berupa foto bukti pembelian aset (open camera) dan kuitansi pembelian, Laporan penerimaan- pengeluaran; b. Pelaporan pengembangan usaha meliputi Capaian Target Omzet, Pemanfaatan Dana Hibah Kompetitif, Pertumbuhan Profit atau Keuntungan sebelum pencairan tahap ke-2 (30%) dana Hibah Kompetit c. Laporan keuangan. Pasal 5 Jangka Waktu Jangka waktu Perjanjian Kerja Sama ini berlaku efektif untuk jangka waktu 2 (dua) tahun atau 24 (dua puluh empat) bulan sejak tanggal ditandatangani oleh PARA PIHAK. Pasal 6 Pembiayaan Pembiayaan yang timbul akibat dari pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini dibebankan anggaran PARA PIHAK sesuai dengan hak dan kewajiban masing- masing. Pasal 7 Force Majeure (1) Force Majeure adalah suatu keadaan yang terjadi di lar kekuasaan PARA PIHAK yaitu antara lain bencana alam, huru-hara, perang, pemberontakan, sabotase, atau kebakaran. (2) Apabila terjadi Force Majeure maka salah satu pihak dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kalender harus sudah memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lainnya tentang Force Majeure tersebut. (3) Apabila terjadi Force Majeure maka PARA PIHAK dibebaskan dari segala kewajiban dan dari tuntutan hukum selama masa berlakunya Force Majeure. Pasal 8 Penyelesaian Perselisihan Setiap perbedaan pendapat atau perselisihan dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat oleh PARA PIHAK.

You might also like