You are on page 1of 102
69 —3— 8 truktur Teori Akuntansi Untuk memahami teori akuntansi, ada baiknya kita menganalisis dan mengurai unsur-unsur teori akuntansi itu. Salah satu upaya untuk itu adalah mengenal elemen-elemen teori akuntansi itu. Teori akuntansi keuangan dibangun untuk mengembangkan akuntansi keuangan yang sesuai dan bermanfaat bagi para pemakainya makanya elemen struktur teori akuntansi itu dimulai dari perumusan tujuan laporan keuangan baru kemudian dari tujuan ini dirumuskan apa postulat, konsep, prinsip, dan akhirnya standar akuntansi yang merupakan pedoman atau teknik penyusunan laporan keuangan, A. Elemen Struktur Teori Akuntansi Struktur teori akuntansi merupakan elemen yang saling berkait yang menjadi pedoman pengembangan teori dan penyusunan teknik-teknik (standar) akuntansi, Elemen itu digambarkan dalam hierarki sebagai berikut: ivan Laporan Keuangan ] 2a. Postulat 2b. Konsep Teoretis Akuntansi Akuntansi 3. Prinsip Dasar Akuntansi 4. Standar Akuntansi Gambar 3.1 Hierarki Elemen Strultur Akuntansi 70 Teori Akuntansi Struktur teori akuntansi berisi elemen sebagai berikut. 1. Rumusan tentang tujuan laporan Keuangan yang diperoleh dar, pemakai laporan keuangan. ma 2. Rumusan tentang postulat yang dirumuskan dari tujuan lapop, keuangan. ” 3. Konsep teoretis akuntansi yang berhubungan dengan asumsi-asym, dan sifacsifat akuntansi yang mengarah pada sifat dan jenis infy. masi yang disusun untuk kelompok atau pemakai tertentu, Post dan konsep teoretis ini dijabarkan dari rumusan cujuan laporas keuangan. 4. Rumusan prinsip akuntansi utama yang didasarkan pada postu, dan konsep teoretis tadi yang menjelaskan sifat-sfar dan kus dasat akuntansi keuangan itu. . 5, Standar atau teknik akuntansi sebagai pedoman penyusunan laporay keuangan sesai kebutuhan para pemakai, yang dirumuskan dar pring akuntansi utama. B. Tujuan Laporan Keuangan | Tujuan Laporan Keuangan merupakan dasar awal dari struktur teoy, akuntansi, Banyak pendapat tentang tujuan laporan keuangan ini, baik objek maupun penekanannya, namun tujuan yang selama ini mendapat dukungan luas adalah bahwa laporan keuangan bertujuan untuk memberkan informasi keuangan kepada para pemakainya untuk dipakai dalam proses pengambilan keputusan. Standar akuntansi Indonesia misalnya merumuskan tujuan laporan keuangan sebagai berikut! Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Karena banyaknya pendapat tentang tujuan laporan keuangan inj maka akan kita bahas secara khusus di Bab 5, C. Sifat Postulat Akuntansi Dalam teori akuntansi kita selalu dibingungkan oleh istilah-istilah yang agak mirip, tetapi mungkin mempunyai arti yang berbeda seperti isi | | BAB 3: Struktur Teori Akuntansi m1 istiah: aksioma, postular, Konsep, convention, generalization, metode, peraturan, postulat, praktik, prosedur, prinsip, standar, norma, dan lain. hin. Untuk mengurangi Kebingungan itu, Belkaoui memberikan sebagian definisi peristilahan tersebut sebagai berikut. 1. Postulat Akuntansi Adalah pernyataan yang dapat membuktikan kebenarannya sendiri atau disebut juga aksioma yang sudah diterima karena kesesuaiannya dengan (untuk menopang dan mewujudkan) cwjuan laporan keuangan, yang menggambarkan aspek ekonomi, politik, sosiologis, dan hukam dari suatu lingkungan di mana akuntansi itu beroperasi, Konsep Teoretis Akuntansi Adalah pernyataan yang dapat membuktikan kebenarannya sendiri atau disebut juga aksioma yang juga sudah diterima umum karena kesesuaianaya dengan (untuk menopang dan mewujudkan) tujuan laporan Kewangon yang menggembarkan sifc-sifat akuntansi yang disaikan sesuai kebutuban dan penekanannya (pemaksinys) yang beeperan dalam ekonomi bebas yang ditanda oleh adanya pengaluan pada pemilikan pribadi, 3. Prinsip (Sifat) Dasar Akuntansi Adalah prinsip atau sfar-sifat yang mendasari akuntansi dan seluruh ouiput-nya,termasok laporan kewangan yang dijabarkan dari tujuan leporan keuangen, postulat akuntansi, dan konsep teoretis akuntanct yang merupakan sfa dan kualtas dasar dariakuntansikevangan yang menjadi dasar dalam pengembangan standar, teknik atau prosedur akuntansi yang dipakai dalam menyusun laporan kevangan. 4. Standar (Teknik) Akuntansi Adalah peraturan-peratoran khusus yang dijabarkan dari Prinsip Dasar Akuntansi, yang mengatur tentang bagaimana standar perlakuan Pencatatan dan pelaporan terhadap semua transaksi atau kejadia ‘ejadiantertentu yang dialami oleh suatu lembaga (entity), organisasi atau perusahaan, Tnilah sebenarnya yang digambarkan oleh GAAP, APB Statement, FASB Statement, IASC Statement, PAI, atau PSAK, IFRS, Berikurinj akan kita elaboras elemen masing-masing postulat, onsep teoretis dan prinsip (sifat) dasar akuntansi itu, Teori Akuntansi 1. Postulat Akuntansi Postulat Akuntansi terdiri dari: a. Postulat Entity Akuntansi mencatat hai keiatan operasi dari suatu entity (py, perusahaan) yang terpisah dan dibedakan dai pel atau eng? Menurut konsep ini kita bisa menyusun laporan keuangan sesuai kebutuhan pemakainya, maka setiap perusahaan dianggap seb, akuntansi yang terpisah dari pemiliknya (entitas lain). Berdas agertian ini maka yang menjadi objek dan perhatian dari akuntang, oP dimasukkan dalam laporan keuangan adalah kejadian yang dialam sae lembaga, enti, atau perusahaan bukan gabungan dengan pribad pet liknya. Konsep ini disebut konsep Firm Oriented. a len "Bai uni atkan Pe Dari sisi lin konsep enti ini dihat dari kepentinganekonomy beberapa konsumen laporan Kevangan suatu entity bukan dai keg’ administrasi lembaga tad. Pengertian ini disebut User Oriented, ba konsep ini yang menjadi perhatian dalam penyusunan laporan evs, adalah para pemakai, Informasi apa yang dinginkan pemal ineh yo dilaporkan dalam lporan keuangan, Untuk mengetahuiapa yang ingn.t para pemakai laporan, perlu diketahui: 1) kepentingan para pemakai laporans 2) _sifar-sifat dari para pemakai laporan, Contoh yang paling jelas di sini adalah Akuntansi Sosal, Akuntn Lingkungan, Akuntansi Sumber Daya Manusia, dan lain-lin. Dilag bidang ini yang menjadi dasar bertolak adalah apa yang diinginkan pus pemakai laporan keuangan bukan tentang apa maunya teori akuntans b. Postulat Going Concern Going Concern disebut juga Continuity. Postulat ini menganggap bahwa perusahaan akan terus melaksanakan operasinya sepanjang proses penyelesaian proyek, perjanjian, dan kegiatan yanig sedang berlangsing Perusahaan dianggap tidak akan berhenti, ditutup atau dilikuidasi dimas yang akan datang. Perusahaan dianggap akan hidup dan beroperasi unt jangka wakeu yang tidak terbatas, Tapi jangan salah postulat, ini tidak berhenti di sini. Postulat i memberikan pembenaran terhadap penilaian aset secara historic! BAB 3: Struktur Teori Akuntansi B dan book value bukan current value atau liquidation value atau nilai dari perusahzan yang sedang proses likuidasi, Dalam asumsi ini seolah di- nyatakan bahwa nilai atau harga yang terdapat dalam laporan kevangan didasarkan pada asumsi bahwa perusahaan ini tidak akan dilikuidasi atau dijual schingga nilai-nilai yang tercantum di dalam laporan keuangan byukan nila ikuidasi atau nila dari aset atau utang, dari perusahaan yang akan dibubarkan, Dalam kenyataan nilai aset perusahaan yang sudah ber- henti dan menunggu akan dibubarkan umumnya berbeda atau jauh lebih rendah dibandingkan dengan nilai aset dari perusahaan yang masih terus beroperasidan lancar. Postulat ini juga membenarkan metode alokasi akun- tansi seperti pembebanan penyusutan, penyisihan, konsep konservatisme maupun amortisasi selama masa penggunaannya atau selama perusahaan berjalan. Postulat going concer ini juga dapat dipergunakan untuk mendorong agar manajer bersikap forward looking, melihatjauh ke depan dan investor pun dengan pemahaman ini diharapkan ia akan bersedia menanamkan modalnya dalam perusahaan dalam jangka waktu yang lama atau terus- rmenerus agaria mendapatkan value added dari kinerja perusahaan, Postulat ini jangan disamakan dengan kewajiban auditor mengumpulkan aspek going concen perusahaan dalam audit reportnys. c. Postulat Unit of Measure Postulat ini yang disebut juga monetery unit postulate menganggap bahwa setiap transaksi harus diukur dengan suatu alat ukur atau alat tukar yang seragam. Alat ukur yang dipakai dalam akuntansi adalah alat ukur moneter. Postulat ini menimbulkan dua keterbatasan akuntansi berikut ini, 1) Akuntansi terbatas pada pemberian informasi yang dijabarkan dalam ukuran moneter (uang), tidak mencatat informasi relevan lainnya yang sifatnya nonmoneter (misalnya kilogram, meter, luas, jumlah, space) schingga akuntansi dianggap hanya informasi yang: kuantitatif, formal, terstruktur, dapat diaudit, angka-angks, dan berorientasi masa Ialu, Informasi nonakuntansi dianggap kualitaif, informal, penjelasan, tidak dapat diaudit, dan berorientasi masa depan. Namun, saat ini para ali terus berupaya agar informasi yang diberikan oleh akuntansi keuangan dapat memasukkan aspek-aspek kualitatif melalui berbagai instrumen laporan. 4 Teori Akuntansi 2) Keterbatasan yang kedua adalah eee dalam Unit Monet, itu sendiri yang sifataya atau nilainya berfloktuasi Karena tergane pada kemampuan daya belinya (purchasing power). Sehingea dae teori-teori tradisional postulat stable monetery unit adalah bapia, postulat akuntansi. Kenyataannya adalah bahwa daya beli tan 7 tidak stabil karena dimakan oleh inflasi sehingga informasi keyan = yang disaikannya kehilangan relevans, maka muncullah yang gp dengan akuntansi nflasi atau menggunakan metode penilaian cypys cost. d. Postulat Accounting Period Postulat ini menggambarkan bahwa walaupun akuntansi itu meme, gang postulat going concem, namun posisi keuangan, hasil usaha, perubahannya harus dilaporkan secara periodik atau kurun waktu terte bisa per bulan, per semester atau per tahun. Dapat menggunakan tahun, Kalender, tahun fiskal atau tahun yang lain (business year). Postal i menerapln konsep accra dan deferral dengan memakai ct of time yang akan membedakan accrual accounting dan cash accounting. Akuntang memakai accrual basis bukan cash basis. Setiap penyusunan laporan je. vangan perlu dicatat yang accrual dan yang deferral, seperti: biayadibayar di muka, biaya terutang, pendapatan yang jatuh tempo, pendapatan yang diterima di muka, dan penyusutan, kendatipun belum direalisasikan me. lalui kas. Ini untuk menggambarkan posisi keuangan dan hasil usaha yang benar pada periode itu. nt, 2. Konsep Teoretis Akuntansi Konsep teoretis akuntansi ini sebenarnya menyangkut kepemilikan atau kontrol terhadap entity akuntansi yang akan dilaporkan sehingga sift dan jenis informasi yang dibuat diarahkan untuk keguraan atau pemakaian pihak yang mengontrol perusahaan/lembaga. Beberapa penulis member kan beberapa kemungkinan teori yang dipakai, yaitu sebagai berikut. a, The Proprietory Theory Menurut konsep ini entity itu dianggap sebagai agen, perwakila, wakalal atau penugasan dari pengusaha atau pemilik. Oleh karena itu, proprietor (pemilik) merupakan pusat perhatian yang akan dilayani oleh informasi akuntansi, yang digambarkan dalam pelaksanaan, pencatatat BAB 3: Struktur Teori Akumtansi 5 akuntansi dan penyajian lzporan keuangan. Tujuan utama dari teori ini adalah menentukan dan menganalisis net worth atau kekayaan bersih erusahaan yang merupakan hak si pemilik. Dahm teori ini kesamaan skuntansinya adalah: Asset Proprietor’s Equity Kesamaan ini dibaca: Pemilik memiliki aset dan sekaligus juga mem- punyai kewajiban, sehingga kekayaan bersihnya adalah kekayaan perusa- haan dikurangi dengan kewajiban perusahaan, Oleh karena itu, teori ini berorientasi pada Neraca atau Balance Sheet Oriented, Aset dinilai dan peraca disajikan untuk: mengetahui dan mengukur perubahan hak dan kekayaan pemilik, penghasilan dan biaya dianggapnya sebagai kenaikan dan penurunan harta kekayaan pemilik bukan dianggap berasal dari investor atau pengambilan pemilik sehingga biaya dan dividen adalah pengambilan modal Beberapa istilah akuntansi yang dipengaruhi oleh teori ini adalah seperti penyajian dividen per share, earning per share, equity method dalam pencatatan perkiraan investasi pada perusahaan lan, dan lain-lain, Sprague dan Hatfield merupakan pendukung teori ini b. The Entity Theory Menurut teorini, entity itu dianggap sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda dar pihak yang menanamkan moda ke dalam perusahaan dan unit usaha itlah yang menjadi pusat perhatian dan menyajikan informasi yang harus dilayani, bukan pemilik. Unit usaha (entity) itulah yang dianggap smemlki ekayaan dan kewajiban perusahaan bak kepada kreditor maupun kepada pemili. Kesamaan akuntansi menurut teor ini adalah: Aset adalah hak perusahaan, equity (pemilikfiktif) merupakan sumber aset yang bisa berasal dar kreditor atas pemilik yang merupakan kewajiban entity, Kreditor dan pemilik sebenarnya adalah pemilik perusahaan yang ‘merupakan tempat di mana entity memiliki kewajiban, Walaupun mereka berbeds dalam hal perlakuan atas income, risiko, pengawasan, dan likuidasi Labs adalah milik entity sebelum dibagikan kepada pemilik. Teori Akuntansi 76 berorientasi pada income atau income oriente day income statement oriented. Pertanggungiavaban pads pemili ila, dengan eara mengukur prstasi Kegiatan dan presasi Reuangan 7 ditunjukkan entity atau perusahaan. ey ae rncome ada : terupakan kenaikan equity pemilik atau kenail fan kevin ty ap pemilik, Setelah dikurangi hak kreditor kenaikan epi pei vag prrelah dividen dikeluarkan dan laba ditahan tetap dianggap sebao,; + guatu saat dibagikan. Dalam teori ini pajak dan milik entity sampai sual ake snmlpemerincah dan Teor entity ini bung, pinjaman dianggap sebagai ba edie Oleh karena itu, bukan biaya. Beberapa pengaruh tori ini pada metode pencatatan dan penyg.. akuntansi adalah: / 1) penggunaan LIFO dalam menilai persediaan pada masa ingly Metode ini lebih baik dalam penentuan pendapatan daripada Fig¢ pada masa inflasis , 2) _ penyajian laporan keuangan konsolidasis 3) _defnisi tentang revenue dan expense yang lzim sesuai dengan kon ini, Kalau teori entity menekankan pada penentuan income dari pe teori Proprietory menekankan pada penilaian aset, maka kedua teor ig mengarah pada Current Value Accounting bukan Historical Cost Accounting Paton dan Littleton merupakan penganut teori ini, c. The Fund Theory Menurut teori yang dikemukakan W. Y. Vatter (1959), ini yang menjadi perhatian bukan pemilik dan bukan pula perusahaan, tetapi sekelompok aset yang ada dan kewajiban yang harus ditunaikan yang disebut fund yang masing-masing pos memiliki aturan dalam penggunaannya. Dengn demikian, teori find menganggap bahwa unit usaha merupakan sumber ekonomi (funds) dan kewajiban yang ditetapkan sebagai pembatasar pembatasan terhadap penggunaan aset atau fund tersebut. Dengan demikian kesamaan akuntansinya adalah: Ase: embatasan Aset Dalam persamaan ini unit akuntansi didefinisikan dalam istlah att Dan penggunaan aset ini adalah terbatas, Kewajiban merupakan su2 BAB 3: Struktur Teori Akuntansi 77 pembatasan ekonomi secara hukum terhadap penggunaan aset, Teori Fund ini memusatkan perhatian pada harta atau asset centered dalam arti kata yang menjadi fokus perhatiannya adalah penggunaan aset yang di- batasi. Teort ini berorientasi pada Laporan Sumber dan Penggunaan Dana. Laporan ini menggambarkan sumber dati mana dana perusahaan dan ke mana penggunaan dana perusahaan, Umumnya teori ini berlaku untuk organisasi pemerintahan atau nonprofit (nirlaba). Karena dalam organisasi seperti ini fokusnya adalah penggunaan aset yang harus dikontrol sesuai penggunaannya yang ditetapkan oleh parlemen (organisasi pemerintahan) atau donatur (untuk nirlaba seperti yayasan). Teori ini umumnya dipraktikkan dalam melaporkan keuangen lembaga pemerintah dan lembaga nonprofit seperti rumah sakit, universitas, pemerintah pusat, pemerintah kota, kabupaten, provinsi, dan lain-lain, Namun, bukan berarti tidak berguna bagi perusahaan yang mencati laba seperti untuk Akuntansi Cabang, Sinking Fund, dan lain-lain, d. The Enterprise Theory Sejalan dengan kemajuan sosial dan meningkatnya pertanggung- jawaban publik oleh perusahaan, maka konsep teoretis akuntansi juga berubah. Hal ini terbukti dengan munculnya enterprise theory ini. Seka- rang ini perusahaan besar biasanya harus memerhatikan berbagai kepen- tingan khususnya kepentingan masyarakat secara umum. Stakeholders dalam konsep teori ini yang menjadi pusat perhatian adalah keseluruhan piak atau kontestan yang terlibat atau yang memiliki kepentingan baik langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan atau entity. Misalnya pemiik, manajemen, masyarakat, pemerintah, kreditor,fiskus, regulator, pegawai, langganan, dan pihak yang berkepentingan lainnya. Dalam teori ini pihak-pihak ini harus diperhatikan dalam penyajian informasi keuangannya. Menurut teori ini akuntansi jangan hanya mementingkan informasi bagi pemilik entity, tetapi juga pihak lainnya yang juga mem- berikan kontribusi langsung dan tidak langsung kepada eksistensi dan keberhasilan suatu perusahaan atau lembage. Munculnya employee re- Porting, human resources accounting, value added reporting, environmental Accounting, socio-economic accounting merupakan fenomena yang sejalan dengan teori enterprise ini. n Teori Akuntansi e. Residual Equity Theory ; merupakan bagian dari entity theory atau bjsg Sebenarnya ini in disebut sebagai gabungan antara entity dan proprietory theory. Men. . ‘Andrew Paton (1958) yang menjadi sorotan itu adalah revi 4 Dbukan semua pemilik, seid suit hana pemedane- sehen 0 atau common stockholders. Residual equity dari pemegang saham ume {Common tech) wergabac dari persbahan peniian se aba, bag Men perababan dat prs seham linn. Di lar common sok inidenggap pal ar yangipeakukan sebagai kreitor.Sehingga kepemilikannya adalah: “Asset ~ Liabilities ~ Prefered Equities = Residual Equity Liabilities dan Prefered stockholders dianggap sebagai specific equi yang merupakan outsider, Tetap dalam situasi khusus misalnya dalam bl terjadinya likuidasi residual equity adalah kreditor dan pemegang schon preferen karena secara hukum mereka yang diutamakan pembayaranny, dalam hal tera likuiasi, Kemungkinan jika dana tidak cukup pemegag saham biasa akan hilang, Dengan memfokuskan perhatian pada rerdy equity maka penyaiian informasi untuk pengambilan keputusan akan lebih mudah dan terfokus untuk kepentingan pihak ini. {Commander Theory Menurut Lois Goldberg (1965), bukan teori entity atau propritoy yang perlu dijadikan sebagai pusat pethatian atau sebagai pemilik peruse hhaan atau lembaga, retapi cukup melihat commander-nya atau mereka yang rmemiliki kekuasaan atau wewenang untuk melakukan kontrol ekonomiats resorsis yang efektif terhadap suatu lembaga. Penekanan informasi menurit teori ini adalah pertanggungjawaban atau stewardship. Bagaimana mereka yang dipercayai mengelola kekaysan yang diamanahkan kepadanya. g. The Investor Theory Dalam teori yang dikemukakan George Staubus (1961) ini pust pethatian kita adalah investor, yaitu mereka yang tergolong pemilk specific equities (kreditor) dan residual equities (pemegang saham).Sehings? | Iesamaan akuntansinya adalah: Asset = Specific Equ + Residual Equ BAB 3: Struktur Teori Akuntansi 79 specie Equities ini dianggap sama dengan kreditor dan pemegang pam prefered stock sedangkan sisanya adalah pemegang saham biasa, say Knvestor ini hampir sama dengan residual equity theory hanya ea epecaannya kalau residival equity theory fokusnya pemegang saham biasa vr sedangkan dalam investor theory ini fokusnya adalah para investor. gisanya kebutuhan investoradalah untuk peramalan tentang kesanggupan vrgsabsan untuk mendapatkan kas di masa yang akan datang, Menurut ebus, kas yang akan diterima investor di masa yang akan datangter- gantung pada: 1). emampuan peruschaan uncok melakukan pengeluaran kas 2) keinginin manajemen untuk membayar investor 3) poritas pembayaranterhadap klaim investor. Shingga dalam teor ini peranan laporan arus kas sangat penting untuk spemeauhi kepentingan informasi investor dalam proses pengambilan keputusan. h. Amanah (Accountability) atau Ibadah Theory Teori ini beranggapan bahwa Akuntansi atau laporan keuangan far bise memenuhi kebutuhan dalam menjelaskan kepada semua pihak tahwa entitas telah memenuhi atau sejauh mana memenuhi tanggung jawabnya kepada Tuhan dan kepada pihak yang diperintahkan Tuhan sesuaitujuan dan maksud yang ditetapkan syariat. Disinilaporan keuangan diharapkan dapat menjelaskan informasi tentang pertanggungjawaban manusia sebagai makhluk yang mendapat amanah dalam mengerti entitas baik kepada manusia (horizontal) maupun kepada Allah (vertikal). Teor ini masih dalam tahap perkembangan seiring dengan munculnya entitas yang dikelola secara syariah. Teori ini yang dipakai Akuntansi Syariah, Sebenarnya hampir sama dengan enterprice theory, tetapi harus disebut Islamic Enterprice Theory. 3. Prinsip Dasar Akuntansi Banyak pihak baik homite maupun perseorangan yang memberikan Prinsip dasar akuntansi tersebut. Antara satu dengan yang lain kadang memiliki perbedaan dan juga persamaan. Berikut ini akan kita berikan beberapa pendapat tersebut, Teori Akuntansi suandar Akane Kevangan Indonesia memberkan dus ayy, dasar yaitu: a Dasar Akrual be Arsinya bahvwa dalam menyusa Fp saksi didasarkan pada kejadian atau per transaksi kas. Kelangsungan Usaha Laporan keuangan dis dimaksud akan terus mela tidak ada maksud untuk mel ' [APB Statement No. 4 memberikan sembilan prinsip dasar akuntang ran Keuangan pengakuan g istiwa bukan didasarkan a Lk sun berdasarkan asumai bahwa entity y,, juan usahanya, dalam sums ds Jakukan ikuidasi. sebagai berikut. 1) The Cost Principle Menurut pendapat ini cost principle atau disebut jugn acquisition og tau historical cost adalah dasar penilaian yang tepat untuk mencat, perolehan barang, jase, biaya, harga pokok, dan ekuitas. Dengan perkataan lin, stip perkrsan dinilai berdasarkan harga perruar. annya pada tanggal perolehan. 'APB Statement No. 4 mendefinisikan Cost sebagai berikut, Cost adalah suatu jumlah tertentu yang diukur dalam bentuk uuang dari kas yang dibelanjakan atau barang lain yang diserahkan, modal saham yang dikeluarkan, jasa yang diberikan, atau utang yang dibebankan sebagai imbalan dari barang dan jasa yang diterima atau akan diterima. Cost dapat dibagi: expired dan unexpired. Unexpired cost atau aset adalah semua yang akan dibebankan kepada produksi dar penghasilan yang akan datang. Expired cost adalah pengurangan dari penghasilan sekarang atau dibebankan ke laba tahun ini. Kelemahan dari prinsip ini yang paling utama adalah akibat niki uang/kemampuan daya beli yang tidak stabil schingga bisa terjadi ke mungkinan kesalahan pembaca dalam membaca laporan keuangan yang disajikan secara cost principle karena harga buku biasanya lebih kecil di harga pasar. 2) The Revenue Principle Prinsip ini menjelaskan sifat dan komponen, pengukuran dan peng: akuan revenue sebagai salah satu elemen penyusunan laporan laba 18! Keriga aspek itu dijelaskan sebagai berikut, BAB 3: Struktur Teori Akuntansi 81 sifat dan Komponen dari Revenue pada umumnya revenue telah ditafsirkan sebagai: 1) arus masuk net aset sebagai akibat dari penjualan barang dan jasas 2) arus keluar barang dan jaa dari perusahsan kepada langganan; 3) _produksi perusahaan sebagai akibat dari semata-mata penciptaan barang dan jasa oleh perusahaan selama periode tertentu. Perbedaan itu timbul akibat perbedaan pandangan terhadap apa yang dianggap termasuk dalam revenue, ‘Ada dua pandangan tentang revenue, yaitu sebagai berikut. 1). Secara las revenue dianggnp termasuk scluruh hasil dari perusahaan dan kegiatan investasi. Termasuk reverie ialah seluruh perubahan net asset yang timbul dari kegiatan produksi dan dari laba rugi yang berasal dari penjualan aktiva dan investasi. Sikap ini dianut oleh Accounting Terminology Bulletin No. 2 yang menjelaskan definisi revenue sebagai berikut: Revenue berasal dari penjualan barang dan pemberian jase dan diukur dengan jumlah yang dibebankan kepada langga- nan, kltim atas barang dan jasa yang disiapkan untuk mereka. Juga termasuk laba dari penjualan atau pertukaran aset (kecuali surat berharga), hak dividen dari investasi dan kenaikan lainnya pada ekuitas pemilik kecuali yang berasal dari modal dan penyesuaian modal. 2) Secara sempit revenue hanya yang berasal dari kegiatan produksi, tidak termasuk Laba Rugi yang berasal dari penjualan aktiva tetap. Definisi ini membedakan istilah revenue dengan Laba Rugi. AAA pada tahun 1957 mendefinisikan net income sebagai berikut: Kelebihan revenue dibandingkan dengan biaya yang dibe- bankan ditambah dengan Laba Rugi perusahaan lainnya yang berasal dari penjualan, pertukaran, atau penggantian aset lainnya, b. Pengukuran Revenue Revenue diukur menurut produk atau jasa yang ditukar dengan cara transaksi yang objektif atau istilah akuntansinya arm’s length transaction. Nilai di sini dapat berupa: 1) Net Cash atau Equivalent cs Teori Akuntansi 2) Nilai discounted dari uang yang diterima atau akan diterimg imbalan pertukaran barang dan jasa yang diserabkan pepsi kepada langganannya. thiay Dari nilai ini ada dua penafsiran yang muncul: 1) Potongan harga (cash discount) dan pengurangan lain dar; tetap seperti Rugi Piutang Ragu. Hal ini perlu disesuaikan "8 menghitung net cash yang sebenarnya atas nilai diskonto yay. diklaim yang harus dikurangi untuk menghitung revenue, an Pendapat ini bertentangan dengan anggapan bahwa cash diy dan Rugi Piutang Ragu dianggap sebagai biaya. “Ou 2) Untuk transaksi yang bukan melalui kas, nilai tukarnya dian, sama dengan nilai pasar wajar dari jumlah yang akan diterima paling mudah dan paling jelas dapat dihitung. Beep Yang c. Bukti Pengakuan Revenue Secara umum diakui bahwa revenue dan laba diakui sepanjang tahy (sildus) operasi, yaitu selama masa diterima, diproduksi, dijual, dy ditagih. Karena sukar melakukan alokasi untuk periode siklus ini, akuntan menggunakan prinsip realization principle yang merupakan kejadian kris dalam periode sildlus pengakuan revenue dan income. Prinsip realisasi ini diartikan sebagai berikut: Perubahan dalam aser atau kewajiban yang telah dianggap terjadi dan objektif sebagai jaminan penyelesaian transaksi tertentu Saat penyelesaian terletak pada kejadian transaksi pertukaran yang dilakukan di antara pihak-pihak yang independen atau Bilakukan secara praktik dagang yang sudah diacur, atau berdasarkan surat perjanjian yang dianggap sudah pasti Permasalahannya adalah masalah penyelesaian perubahan tadi, AAA Committe on Concepts and Standards—External Reporting memberiksn kriteria untuk pengakuan revenue dan income, untuk jelasnya dikutip sebagai berikut. 1) Diterima sebagai pendapatan dalam satu bentuk atau lsinnys (Ear in some sense or another). 2) Dalam bentuk yang dapat didistribusikan (In distributable forr)- BAB 3: Struktur Teori Akuntansi 83 3) Akibar suatu konversi dari transaksi antara perusahaan dengan pihak Juar (The result of « conversion brought about in a transaction between the enterprise and someone external to it). 4) Akibat kegiatan penjualan yang legal atau kegiatansejenisnya (The result of a legal sale or similar process) . 5) Terpisah dari perkiraan modal (Severed from Capital). 6) Dalam bentuk aktiva yang lancar (In the form of liquid assets) 7) Pengaruh sransaksi (gross ataw net) terhadap ekuitas pemilik harus dapat ditahsir dengan tingkat kepercayzan yang tinggi (Both its gross and net effects on shareholder equity must be estimateable with a high degree of reliability). Secara umum revenue akan diakui secara: 1) Accrual Basis Pengakuan revenue secara accrual basis berarti bahwa revenue harus dilaporkan selama kegiatan produksi (di mana laba dapat dihitung secara proporsional dengan penyelesaian pekerjaan), pada akhir produksi, pada saat penjualan barang atau pada saat penagihan piutang: 2) Revenue umumnya diakui selama kegiatan produksi dalam hal sebagai berikut. (1) Sewa, bunga, komisi dianggap diakui sebagai revenue berdasarkan perjanjian yang dibuat sebelumnya yang menjelaskan tentang keenaikan bertahap dari klaim kepada pelanggan. (2) Perusahaan/lembaga profesional seperti konsultan, akuntan, appraisal, dokter, notaris, pengacara, dan lain-lain. Mungkin lebih tepat menerapkan acerual bass dalam penerapan pengakuan pendapatan. Jumlah pembebanan tergantung pada porsi jasa yang diselesaikan. b) Revenue atas kontrak jasa panjang diakui berdasarkan kemajuan kerja atau persentase siap. Persentase siap dapat dihitung dengan cara: (1) taksiran para ahlis (2) jumlah biaya yang sudah dikeluarkan dibandingkan dengan taksiran biaya seluruh proyek. ¢) Revenue dari cost plus fixed fee contract, kontrak yang dibuat berdasarkan fee yang tetap ditambah biaya-biaya tertentu. a4 Teori Akuntansi d) Perubahan aset sebagai akibat pertumbuhan yang menimbul kenaikan revenue seperti pabrik anggur, peternakan, Perkayy." Hutan Tanam Industri (HT), dan lain-lain. 5 2) Critical Event Basis Dalam metode ini yang diperhatikan adalah kejadian-keadian peg dalam siklus operasi perusahaan, kejadian kritis itu dapat berupa: "8 a) pada saat penjualans b) pada saat selesainya proyeks ©) pada saat pembayaran setelah dilakukan penjualan, ad.a Cara pengakuan revenue pada saat penjualan dapat digunakan apap, (1) harga produk diketahui secara pastis (2) pertukaran telah selesai dengan pengiriman barang schings sudah dapat diketahui biaya yang sudah dikeluarkan; (3) dari segi realisasi, penjualan tersebut dianggap sebagai kejadan penting, ad.b.Cara pengakuan revenue pada saat selesainya produksi dapat digu. nakan dalam situasi pasar stabil dan harga komoditas juga stabil Kemudian yang dianggap menjadi kejadian penting adalah kegiatan produksi bukan penjualan; seperti jenis logam yang mempunyai hharga pasar yang relatf stabil seperti emas, perak, dan sejenisnya serta mungkin produk-produk pertambangan dan pertanian yang memenuhi kriteria tersebut. ad.c.Cara pengakuan revenue pada saat pembayaran dapat dilakukan apabila penjualan yang akan dilakukan dan penilaian yang akurat tidak dapat dilakukan pada barang yang akan diserahkan tersebut Metode ini sering disebut installment method. 3) The Matching Principle Prinsip ini mengatur agar pembebanan biaya harus dilakukan pada periode yang sama dengan periode pengakuan hasil. Hasil diakui pads periode menurut prinsip pengakuan hasil dan biaya akan dibebankan sesuai periode itu, Akuntansi untuk biaya ini mencakup dua tahap: a) cost dikapitalisasi sebagai aset yang merupakan harta yang menyimpa" sejumlah jasa dan keuntungan; BAB 3: Struktur Teori Akuntansi 85 4) setip aset dihapuskan dan dibebankan sebagai biaya untuk menilai bagian dari aset itu yang dibebankan untuk menghasilkan revenue selama periode itu. Dengan demikian, yang dianut di sini adalah accrual basis accounting bukan cash basis accounting. Kaitan antara hasil dan biaya tergantung pada empat kemungkinan sebagai berikut. 2) Pengurangan langsung biaya terhadap hasil seperti pada harga pokok penjualan mengurangi penjualan. b) Pengurangan langsung biaya menurut periodenya, seperti gajidireksi. ¢) Alokasi biaya pada periode yang memberikan keuntungan, misalnya biaya penyusutan. 4) Membiayakan seluruh cost pada periode yang dibebankan kecuali dapat ditunjukkan bahwa pengeluaran akan memberikan keuntungan di masa yang akan datang, bukan pada periode itu, seperti biaya promosi. Aset atau unexpired cost tidak memenuhi syarat sebagai unsur biaya sehingga tidak dibebankan sebagai biaya pada periode itu. Harga Pokok Barang yang Dijual Hal-hal yang termasuk dalam harga pokok penjualan adalah bahan mentah, upah langsung, dan biaya overhead. Untuk menghitung harga pokok penjualan ini dilakukan dua tahap: 2) penilsian persediaan atau penentuan harga pokok produksi yang dikeluarkan untuk membuat produk itu; b) penentuan pendapatan dengan mengurangi harga pokok produksi dari hasil penjualan. Dalam menentukan nilai persediaan problem yang harus diputuskan adalah biaya mana yang termasuk dianggap sebagai product cost dan biaya mana yang termasuk dianggap sebagai period cost. Biaya dianggap sebagai product cost apabila biaya yang dikeluarkan itu memberikan keuntungan di masa yang akan datang oleh karena itu harus dimasukkan sebagai unsur harga pokok persediaan, sedangkan apabila biaya yang dikeluarkan hanya memberikan manfaat pada periode itu disebut period cost, oleh karena itu harus dibebankan pada pendapatan periode itu. Dalam menghitung biaya produksi ini ada dua konsep, yaitu: a) absorbtion costing (full costing); b) direct costing (variable costing). 86 Teori Akuntansi Menurut konsep full costing seluruh biaya produksi diperlakay sebagai product cost yang melekat sebagai biaya produksi dan inj gq diperlakukan seperti itu sampai tiba saat penjualan, Menurut konsep direct costing yanB dianggap sebagai Product ey hanya yang termasuk biaya produksi yang variabel saja sedang hi. produksi yang sifatnya tetap (fixed cst) diperlakukan sebagai period coy, terbaik di antara Kedua metode ini tentu masing-maci nya yang terbaik. Narmun, i terug ‘Mana yang pendukung akan mengatakan konse biasanyg Konsep direct costing baik bagi manajer dalam proses pengambilan kepury, an, tetap tidak sesuai dengan standar atau prinsip akuntansi yang zn, Biaya Operasi Biaya operasi biasanyadibagi dua; biaya penjualan atau biaya distribu biaya pemasaran, dan biaya umom dan administras. Biaya penjualan dah scluruh biaya-biaya yang dikelvarkan uncuk kegiatan penjualan samp buarang itu berada i tangan konsumen, seperti iaya pengiriman,psjak-pjak yang berkensan dengan penjualan, promos, dan gai tenaga penjual, Biya vinum dan administrasi adalah biaya yang dikeluérkan untuk kegitan. kegiatan di luar kepiatan penjulan seperti Kegitan administrasi, kegitan personal, dan umum. Misalnya gaji pegawai bagian umum (yang bukan barang produksi, pemasaran) air telepon, pajak, iran, dan biaya kantor, Biaya Penyusutan [Aset yang dapat digunakan lebih dari satu periode biasanya dikapi- talisasi atau unexpired cost dan jumlah ini akan dialokasi secara sistematis selama masa manfaatnya yang dapat dikatakan sebagai pengalokasian beban selama masa penggunaannya. Penyusutan yncuk aktiva tetap berwujud disebut depreciation. Penyu- sutan untuk aktiva sumber-sumber alam disebut depletion. Penyusutan untuk aktiva tidak berwujud disebut amortization. Depreciation accounting menurut akuntansi didefinisikan sebaget berikut. Suatu sistem akuntansi yang bertujuan untuk mengalokasikan harga pokok atau nilai dasar lain dari aktiva berwujud lainnys dikurangi nlai sisa (jka ada) selama taksiran umur penggunaan- nya secara sistematis. Ini adalah proses alokasi bukan penilaian. Penyusutan dalam tahun tertentu adalah bagian biaya yang dialokasikan secara sistematis dalam periode itu. BAB 3: Struktur Teori Akuntansi 87 Pengertian ini tidak sama dengan pengertian yang selalu dibicarakan dalam ekonomi perusahaan yang menganggap bahwa biaya penyusutan gianggap merupakan penyisihan/pencadangan untuk mengganti aktiva retap tersebut apabila suatu saat nanti tidak dapat beroperasi lagi. Metode penyusutan itu bermacam-macam ada yang didasarkan waktu, produksi, output, declining balance, investment dan interest, dan lain-lain. 4) The Objectivity Principle Kegunaan laporan keuangan sangat bergantung pada tingkat keperca~ yaan kepada prosedur pengukuran yang digunakan. Untuk meningkatkan keyakinan pada laporan ini sangat sulit sehingga akuntan menggunakan prinsip objectivity untuk membenarkan pilihan atas suatu ukuran atau prosedumnya. Prinsip objectivity ini memiliki penafsiran yang berbeda-beda sebagai berikut. 2) Objectivity merupakan realitas yang dikemukakan pihak Iuar yang independen (bebas) dari orang yang merasakannya. b) Objectivity dianggap sebagai suatu ukuran yang dapat diperiksa yang didasarkan pada bukti. ¢) Ukuran objektif dianggap sebagai hasil konsensus di antara kelompok tertentu yang mengamatinya atau mengukurnya. Dengan demikian, objectivity akan tergantung pada ukuran dari kelompok tertentu ter- sebut. 4) Tingkat objectivity dapat diukur melalui penentuan batas atau limit tertentu. 5) The Consistency Principle Menurut prinsip konsistensi kejadian ekonomis yang sejenis harus dicatat, dilaporkan secara konsisten dari satu periode ke periode yang hein, Artinya, prosedur, prinsip akuntansi yang sama harus diterapkan dalam periode itu. Kegunaan prinsip ini yang utama adalah agar laporan keuangan itu dapat diperbandingkan. Di samping itu, dengan penerapan prinsip ini maka manipulasi aporan Laba/Rugi dan neraca melalui penggunaan prinsip yang berbeda-beda akan dapat dihindarkan. Dalam bunyi pernyataan akuntan maupun dalam rumusan norma (standar) pemeriksaan jelas mengharuskan agar laporan keuangan yang wajar harus menerapkan prinsip akuntansi secara konsisten, 88 Teori Akuntansi Menurut APB Opinion No. 20 ada tiga jenis perubahan: a) perubahan prinsip akuntansis b) _ perubahan taksiran akuntansis ©) perubahan laporan entitas. Perubahan yang terjadi harus melalui penyestiaian pada masing” digambarkan dalam laporan kevan, masing perkiraan. Perubahan prin akuntansi dilaporkan secara umum dan pada tahun itu juga, perubah® taksiran akuntansi dilaporkan secara prospectively, tidak berlaku mung,, dan perubahan entity dilaporkan secara retroactive (berlaku mundu), Menurut PSAK jika terjadi perubahan akuntansi, ditempuh langha, sebagai berikut. 2) Pengaruh kumulaif dari perubahan ke prinsip akuntansi yang bary dilaporkan dalam perhitungan laba-rugi periode berjalan, dan gi, sajikan dj antara pos luarbiasa dan Iaba bersin. Perhitungan pengaryh kumulatif ini dapat dikecualikan apabila perubahan prinsip akun, tansi tersebut dilakukan. untuk menyesuaikan dengan ketentuay dalam Undang-Undang Nomor 7 Pajak Penghasilan Tahun 1983, b) Untuk perubahan penilaian persediaan dari atau ke metode LIFO di mana pengaruh kumulatif umumnya sulit ditentukan, persediaan awal dalam tahun dianutnya metode baru dijadikan sebagai persediaan tahun dasar untuk seluruh perhitungan berikutnya, c) Laporan keuangan harus dinyatakan Kembali secara retroakif(berlaku surut) untuk perubahan berikut ini. (1) Perubahan dalam metode akuntansi untuk kontrak pembangunan jangka panjang. (2) Perubahan ke atau dari metode biaya penuh (full cost) dalam industri ekstraktif. 4) Sifat dan alasan dilakukannya perubahan dalam kebijaksanaan akun- tansi harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan periode terjadinya perubahan. Taksiran akuntansi dapat berubah dikarenakan adanya peristiva haru, bertambahnya pengalaman atau diperolehnya informasi tambahan Pengaruh perubahan taksiran akuntansi terhadap laporan keuangao dapat digolongkan sebagai berikut. (1) Perubahan yang hanya memengaruhi periode di mana perubshat tersebut terjadi, misalnya perubahan dalam taksiran penyisiban piutang yang diragukan BAB 3: Struktur Teori Akuntansi 89 ¢) Perubahan yang memengaruhiperode bran dan period mend tang, seperti perubahan dalam taksiran masa manfaat dan nila sisa aktiva tetap. Perubahan ini dipertanggungjawabkan dengan cara menyusun jporan Kevangan periode berlin dan periode mendatang aas dasa cairn yang bar. Bila terjadi perubahan dalam badan usaha yang dilaporkan, seperti dalam penggabungan badan usaha yang dipertanggungjawabkan dengan snetode penyatuan Kepentingan, maka laporan keuangan periode yang llu yarus dinyatakan Kembali secara retroaktif. 6) The Disclosure Principle Laporan keuangan harus disajikan secara full (penuh), fair (wajar), dan adequate (cukup). Konsep full disclosure mewajibkan agar laporan keuangan didesain dan disajikan sebagai kumpulan potret dari kejadian ekonomi yang memengaruhi perusahaan untuk suatu periode dan berisi cukup informasi sehingga membuat orang baik umum atau investor paham dan tidak salah tafsir terhadap laporan keuangan tersebut. Singkatnya, tidak boleh ada informasi penting atau kebutuhan informasi rata-rata investor yang hilang atau disembunyikan. Prinsip akuntansi yang dikeluarkan oleh [APB Opinion, FASB Statement, atau dari SEC atau BAPEPAM biasanya mencakup aturan-aturan tertentu dan informasi yang harus diungkapkan melalui laporan keuangan. Pengertian full disclosure sering menjadi ajang perdebatan para ahli, pengertian yang sering digunakan adalah: Adequate ; Informasi minimum yang harus disajikan Fair: Avuran etis tentang perlakuan yang sama kepada semua pe- makai laporan. Full: Menyangkut kelengkapan penyajian informasi. Bagaimana tentang data yang harus disajikan? Sehingga investor yang rmemiliki pengetahuan rata-rata (average investor) tidak salah pengertian. Apakah informasi yang disajikan harus informasi akuntansi atau infor- masi tambahan lainnya? Seperti informasi sumber daya, socio economic, inflasi, dan lain-lain. Menurut Skinner beberapa hal yang harus diperhatikan agar laporan keuangan disebut full disclosure adalah sebagai berikut. a) Penjelasan tentang metode dan kebijaksanaan akuntansi. Khususnya untuk penerapan metode akuntansi yang memerlukan pertimbangan 90 Teori Akuntansi de in hanya khusus untuk emits yang dilapog, atau apabila meto« f metode yang dapat digunakan atau apabila ada beberapa alternati ig b) Informasi tambahan untuk membantu melakukan andlisis inva, atau menunjukkan hak dari beberapa piel yang memiliki jj kepada perusahaan yang dilaporkan. ¢) Perubahan kebijaksanaan akuntansi dengan tahun sebelumnya a, metode penerapannya dan pengaruh perubahan tersebut. 4) Transaksi yang berasal dari pihak yang mempunyai hak mengont) perusahaan atau di mana perusahaan mempunyai hubungan istimen, dengan perusahaan yang dilaporkannya. e)Aktiva atau kewajiban yang masih bersifat contingency dan yang mengandung komitmen tertentu. f) Transaksi keuangan atau transaksi yang bukan operasional yang terjadi setelah tanggal neraca yang memberikan pengaruh materia terhadap posisi keuangan perusahaan sebagaimana disajikan dalam laporan akhir tahun. 7) The Conservatism Principle Prinsip ini merupakan prinsip pengecualian atau prinsip yang meng. ubah konsensus umum. Dikatakan mengubah karena prinsip ini membuaz pembatasan pada penyajian data akuntansi yang relevan dan terpercaya, Menurut prinsip ini, apabila kita dihadapkan untuk memilih di antara dua atau lebih prinsip/teknik akuntansi yang sama-sama diterima, kita harus mengutamakan pilihan yang memberikan pengaruh keuntungan paling kecil pada equity pemilik. Lebih khusus lagi kita harus memiliki nilai yang paling rendah untuk melaporkan pos aktiva dan hasil, dan nilai yang paling tinggi untuk melaporkan pos kewajiban dan biaya yang akan dibayar. Prinsip ini menggambarkan bahwa akuntansi itu menganut sikep “pesimis” sewaktu memilih prinsip akuntansi untuk penyusunan laporan keuangan. Di muka disebutkan bahwa prinsip ini seolah-olah bertentangan dengan prinsip lain. Hal ini dapat dibuktikan seperti penggunaan prinsip “Locom” (Lower of cost or market) yang bertentangan dengan konsep historical cost. Contoh lain adalah potensi rugi atau laba. Jika perusahaan mengalami potensi laba maka tidak dicatar, tetapijikt ada potensi rugi harus diakui atau dicatat tanpa harus menunggu apakah transaksi itu sudah direalisasi atau belum. Misalnya perusahaan membeli barang dagangan Rp1.000,00 per unit pada 1 Feb. Pada 31 Desember harganya: a Rp1500,00, b. Rp750,00. BAB 3: Struktur Teori Akuntansi n Pada kasus a maka dalam buku tidak ada perubahan nilai, persediaan tetap dinilai Rp1.000,00 tetapi pada contoh “b” maka persediaan barang dagangan dinilai Rp750,00 dan dicacat Rp250,00 sebagai rugi, walau belum direalisasi. Dulunya prinsip konservatisme ini digunakan untuk hal atau ling- kungan yang sifatnya tidak menentu dan untuk menghadapi kemung- kkinan manajer/pemilik terlalu optimis dengan maksud untuk melindungi kreditor dari pembagian kekayaan perusahaan dalam bentuk dividen. Namun, akhir-alhir ini konsep tersebut semakin berkurang peranannya arena lebih menonjolkan penyajian yang fair dan reliable, Konsep ini masih perlu terutama dalam menaksir taksiran umur aset, nilai residu, dan penilaian persediaan dan surat-surat betharga (Prinsip Locom). Namun, diperkirakan di masa-masa yang akan datang prinsip ini akan semakin padam pelan-pelan karena kekhawatiran akan timbulnya prasangka (bias), pengu- rangan-pengurangan, dan laporan yang dapat menyesatkan pembaca. 8) The Materiality Principle Prinsip ini juga termasuk pengecualian atau prinsip yang mengubah prinsip akuntansi yang lain. Menurut prinsip ini transaksi dan kejadian yang memiliki pengaruh ekonomi yang penting dapat dicatat dengan cara yang dipermudah tanpa melihat apakah sesuai dengan prinsip akuntansi dan perlu tidaknya diungkapkan. Masyarakat berperan sebagai pedoman nonformal bagi akuntan dalam menentukan sesuatu apakah perlu atau tidak dilaporkan ditinjau dari segi biaya pembukuan, ketepatan laporan keuangan, dan relevansinya kepada para pemakai laporan keuangan. Menurut APB Statement No. 4 materiality dianggap: Laporankevangan hays menyanghae nformas yang dingy Ripipentin|(qateral) dale) ciemensaraki eeniaian d keputusan. Frishkof mendefinisikan materiality: Sebagai angka yang relatif penting bagi pemakai dilihat dari beberapa unsur informasi keuangan dalam konteks keputusan yang akan diambil. Accountants International Study Group memberikan pengertian materiality sebagai berikut. Materiality adalah persoalan pertimbangan profesional yang penting Pos-pos tertentu harus dianggap material jika pengeta~ van erent danggap scar wajar menimblkan pengaruh pada pemakai laporan keuangan. . Teori Akuntansi erusaha mengidentifikasi kriteria mar, Penulis lain yang berusah : tial; antara lain adalah Bernstein. Dia mengusulkan ditentukan “borde, aves 10-15% dari NIAT (Net Income After Tax) sebagai ulturan mayo Metode ini menggunakan pendekatan size approach, via Pendekatan kedua disebut change criterion approach. Dalam pe katan ini untuk menilai materiality dinilai pengaruh darj oe terhadap kecenderungan atau perubshan diantara dua periodeakungy® Pendekatan ini diusulkan oleh Rappaport yang menggunakan kite, materiality dengan menggunakan rata-rata keuangan, trend dan rasig ya." vTkewak lean melalui hebungan analitis dalam informasi akuatang, ‘Accountants International Study Group dalam tulisannya tents, Materiality in Accounting mengemukakan sebagai berikut. ne Suatu jumlah tidak dapat disebut material hanya berdasarkan si, (besar) nya, Faktor ain sebagaimana di bawah ini harus juga diperhatias dalam proses pengambilan keputusan yaitu: a) Dari Segi Sifat: (1) Faktor yang menentukan perhitungan net income, (2) Sifatnya tidak biasa atau luar biasa. (3) Kontingensi terhadap suatu kejadian dan keadaan, (4) Dapat ditentukan berdasarkan faktor dan kejadian yang ada, (6) Diharuskan oleh undang-undang dan peraturan. b) Dari Segi Jumlzh dihubungkan dengan angka tertentu: (1) Laporan keuangan secara keseluruhan. (2) Total perkiraan-perkiraan yang dibentuk dari perkiraan yang terpisah (3) Pos-pos yang berhubungan. (4) Jumlah yang diperoleh dari pos yang sejenis tahun yang alu tau jumlah yang diperkirakan dimasa yang akan datang. 9) The Uniformity dan Comparability Principle Prinsip Uniformity berarti menggunakan prosedur yang sama untuk perusahaan yang berbeda. Salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh penyusunan prinsip akuntansi adalah agar laporan keuangan dari berbag#! perusahaan yang berbeda dapat diperbandingkan. Hal ini hanya 429 dicapai dengan cara mengurangi atau meniadakan penggunaan prosedut! prinsip akuntansi yang berbeda untuk perusahaan yang berbeda. a) b) BAB 3: Struktur Teori Akuntansi % Dengan adanya keseragaman ini maka diharapkan: mengurangi perbedaan penggunsan prinsp akuntani dan ketidak- lengkapan praktik akuntansi; dapat memberikan arti apabila kita membandingkan laporan keuangan perusahaan yang berbeda; meningkatkan keyakinan pemakai laporan keuangan; cenderung adanya campur tangan pemerintah dalam mengatur pe- nyvsunan prinsip akuntansi. Namun, di pihak lain ada yang cenderung menolak konsep ini dan menganjurkan agar sebaiknya diterapkan prinsip flexibility, alasannya adalah sebagai berikut. a) 9 ) Menyeragamkan prosedur akuntansi untuk menyajikan kasus-kasus yang terjadi dapat menimbulkan risiko, yaitu menyembunyikan per- bedaan-perbedaan penting dari kasus-kasus tersebut. “Perbandingan” itu utopis, comparability tidak dapat dicapai dengan hanya mengikuti peraturan-peraturan perusahaan tanpa meneliti perkiraan-perkiraan yang cukup dari faktor situasi yang berbeda. “Berbeda dalam hal-hal tertentu” atau (the circumstantial variable) akan menimbulkan perbedaan perlakuan sehingga laporan keuangan perusahaan dapat menampung keadaan tersebut di mana transaksi dan kejadian itu terjadi. The circumstantial variable adalah kondisi lingkungan yang berbeda di antara perusahaan-perusahaan dan yang memengaruhi: (1) alternatif metode akuntansi; (2) keobjektifan ukuran yang berasal dari penerapan metode akun- tansi. Tujuan uniformity dan flexibility adalah melindungi para pemakai dan penyajian data yang bermanfaat bagi pemakai laporan. Namun, sayangnya kedua konsep ini gagal karena posisinya yang ekstrem dalam penyajian laporan keuangan. Konsep uniformity nyatanya tidak dapat menjadi bahan perbandingan karenanya merupakan tujuan yang utopis. Flexibility terbukti cenderung menimbulkan kebingungan dan tidak dapat diper- caya, Jalan keluar yang tepat adalah tawar-menawar di antara keduanya, yaitu sebagai berikut. Mengusahakan pelaksanaan konsep, uniformity dengan hanya mempersempit kesenjangan penerapan prinsip akuntansi dan 4 Teori Akuntansi pada saat yang sama memberikan kesempatan pada perasahaan aanaey datak menerapkan prinsip akuntansi berdasarkay tuntutan pasar dan kejadian ekonomi Yang khusus yang dala ‘leh perusahaan yangberbeds. Konsep moderatini disebut dengan istilah differences in circumstances. Kerangka Dasar Akuntansi Keuangan men Kerangka dasar Akuntansi Laporan keuangan ini sebenarnya dian sepenubnya dari International Accounting Standard Commitee deng, judul Framework for the Preparation and Presentation of Financial State ‘ments (IASC). Kerangka dasar ini mencakup: 1. Tujuan Laporan Keuangan; urut PSAK 2. Asumsi Dasar; 3. Karakteristik kualitas Informasi; 4. Pengakuan dan Pengukuran; 5. Konsep dan Pemeliharaan Modal. Kalau digambarkan Kerangka Dasar ini dapat dilhat di bawah ini Tujuan Laporan Keuangan Asumsi Dasar: Akrual dan Kelangsungan Usaha Karakteristik Kualitas Informasi Pengakuan dan Pengukuran Konsep dan Pemeliharaan Modal BAB 3: Struktur Teori Akuntansi 95 Masing-masing komponen itu dapat dijelaskan sebagai berikut. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (decision making). Di samping itu, laporan keuangan juga merupakan alat pertang- gungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya (stewardship). Asumsi Dasar dari Laporan Keuangan menurut PSAK ini adalah sebagai berikut. 1. Dasar Akrual, laporan keuangan menyajikkan semua transaksi yang terjadi sesuai peristiwanya, hak dan kewajiban yang melekat di dalamnya bukan hanya melihat transaksi yang melibatkan kas. 2, Kelangsungan usaha, laporan keuangan dianggap menggambarkan perusahaan atau entitas yang memang di masa depan tidak akan melakukan likuidasi seluruhnya atas sebagian. Hal ini sebenarnya dimaksudkan untuk menjadi dasar penilaian yang dipakai dalam menyusun laporan keuangan. Karakteristik Kualitas Karakveristik kualitas ini dimaksudkan untuk meningkatkan manfaat informasi yang disajikan dalam laporan keuangan sehingga lebih berguna bagi para pemakainya. Adapun karakteristik kualitas laporan keuangan ini adalah: 1. dapat dipahamis relevans materialitas; keandalan (reliabilitas, faithful representation) tidak menyesatkan; penyajian jujur; substansi mengungguli form (dokumen); netralitas; pertimbangan sehat (prudence); we PN anew ._kelengkapan; 10. dapat dibandingkan. %6 Teori Akuntansi Pengakuan dan Pengukuran Pengakuan (recognition) berarti proses pembentukan suatu pos memenuhi definisi unsur serta kriteria pengakuan yang sesuai deny ® standar akuntansi dalam laporan neraca dan laba rugi, yaitu: o 1. ada kemungkinan manfsat ekonomi yang berkaitan dengan pos terse, akan mengalir dari atau ke dalam perusahaan; 2. pos tersebut mempunyai nila atau biaya yang dapat diukur dengay andal. Pengukuran adalah proses penetapan jumlah wang untuk mengeky; dan memasukkan setiap unsur laporan kevangan dalam neraca atau lpora, laba rugi. Metode pengukuran yang dikenal adalah: 1. biaya historis (historical cost); 2. biaya kini (current cost); 3. nilai reaisasi (realizable atau settlement value); 4 nilai sekarang (present value). Yang dipakai dalam akuntansi keuangan yang umum adalah biaya historis terkecuali ada pos-pos tertentu yang dikaitkan juga dengan metode lain misalnya persediaan dan surat berharga yang menggunakan harga pasar atau harga terendah dari harga pasar atau harga historis. Konsep dan Pemeliharaan Modal Konsep modal berarti bahwa uang yang diinvestasikan dalam perusa- haan adalah aktiva dikurangi kewajiban. Konsep modal dimaksudkan bahwa modal itu harus dapat dipelihara yang dapat dinilai dari kemampuan usaha atau kapasitas produksi misalnya diukur dengan output. Konsep pemeliharaan modal merupakan konsep perhitungan laba. Dalam konsep ini laba dianggap harus memperhitungan bahwa modal yang diinvestasikan harus terpelihara. Ada dua konsep pemeliharaan modal, yaitu sebagai berikut. 1. Pemeliharaan modal keuangan. Menurut konsep ini baru disebut laba jika jumlah aktiva finansial bersih pada alchir periode melebihi jumlah finansial aktiva bersih pada awal periode setelah memasukkan kembali setiap distribusi dari dan kepada pemilik. Pengukuran keuangan aktiva bersih dapat dilakukan melalui nilai nominal atau dalam satuan daya belinya. 2. BAB 3: Struktur Teori Akuntansi 7 Pemeliharaan modal fisik. Menuruc konsep ini hanya bisa disebut labs jika kapastas produksi fisik atau kemampuan usaha fisik pada akhir periode melebihi kapa- sitas produktif fisik pada awal periode setelah memasukkan kembali distribusi dari dan kepada pemilik selama periode itu. Beberapa hal yang perlu diketahui dari laporan keuangan menurut PSAK adalah sebagai berikut. 1 Laporan keuangan bersifat umum bukan tujuan khusus misalnys untuk tujuan perpajakan, prospektus, dan sebagainya. Dalam konsep ini diakui bahwa informasi laporan keuangan bukan satu-satunya sumber informasi yang harus dicari investor. Akan tetapi laporan keuangon ini dimaksudkan untuk semua jenis informasi keuangan perusahaan baik sektor publik maupun sektor swasta. Pemakai laporan keuangan adalah: investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usahalinnya pelanggan, pemerinta, dan masyarakat. Kendala yang selalu dihadapi dalam menyajikan informasi yang andal dan relevan adalah masalah ketepatan waktu dan menjaga kescim- bangan antara biaya dan manfaat penyajian informasi. Jika informasi tidak disajkan cepat waku maka dapat dipastikan kegunasnnya sangat berkurang. Soal-soal Ss lesoat Pilihan Ganda 1 Sifat ownership equity, apabila dilihac dari sudue equity theory antara lain adalah: a, _ matching concept b. historical cost concept c. proprietory theory d. semua jawaban benar Persamaan akuntansi pada fond theory dapatlah dinyatakan sebagai a. total assets — total liabilities = pemilik b. total assets = restricted assets c. total assets = total liabilities + stockbolder’s equity d, semua jawaban salah EA) METODOLOGI PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI san dan penentuan metode yang digunakan Metodologi diartikan sebagai perumu: dalam rangka dalam penelitan ilmiah. Sedangkan metode adalah cara yang sistematik menemukan kebenaran ilmiah. epertitelah diuraikan pada bab satu bahwa cara-carauntuk mendapatkan kebenaran jlmiah diperoleh dengan cara yang ilmiah. ‘Pendekatan yang digunakan dalam metode il- vniah adalah menggunakan pendekatan bal, yaitu pendekatan deduiktif dan ind “huntensi dikategorikan sebagai rumpun ilmu sosial, dan Ita telah mengetahui bahwa ‘Tu sosial sangat berbeda dengan ilmu alam. Pendekatan Yong digunakan dalam ilmu sosial tidak sama dengan pendekatan yang: digunakan dalam ilmu alam. Metodologi yang digunakan dalam perumusan teori akunans! ‘menggunakan berbagai pendekatan. Belkaoui mengategorikan teori dalam arti middle range, yang berarti bukan teori sebagai penjelasan ilmiah (scientific explanation) dan metodologinya pun tidak ha- us metodologi iimiah, dapat menggunakan perbagai pendekatan (lihat Teori Akuntansh Soewardjono, 1989:16) PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI ‘A. PENDEKATAN dalam perumusai rumuskan berbagai pendekatan in teori akuntansi se~ Belkaoui met bagai berikut: 1. Pendekatan nonteoretis, meliptti: 1.1 Pendekatan pragmatik 1.2 Pendekatan otoritas 2. Pendekatan teoretis, meliputi 2.1 Pendekatan deduktif Teori Akuntansi: Suatu Pengantar 2.2 Pendekatan induktif 2.3 Pendekatan etik 2.4 Pendekatan sosiologis 2.5 Pendekatan ekonomi 2.6 Pendekatan ekilektik 3. Pendekatan lainnya, meliputi 3.1 Pendekatan peristiwa 3.2 Pendekatan perilaku 3.3 Pendekatan predilktif dan positif 3.4 Pendekatan regulatori 1, Pendekatan Nonteoretis 1.1 Pendekatan pragmatik Pendekatan ini menekankan pada kepentingan praktik yang berusaha merumuskan_ teori dan pengembangen prinsip akuntansi sesuai kegunaannya untuk memecahkan ma- salah praktik. an Dalam teori pragmatis ini, suatu pernyataan akan dianggap benar apabila diukur dari kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat iungsional dalam kehidupan praktis, Artinya, mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia. Misalkan, ditemukan teori X dalam akuntansi keuangan, dan dengan ‘eori X tersebut dikembangkan teknik Y yang dapat digunakan dalam perataan laba, dan jika secara ilmiah dapat dibuktikan bahwa teknik Y tersebut dapat digunakan dalam rangka perataan laba, maka teori X ter- sebut adalah berguna. 1.2 Pendekatan Otoritas Pendekatan ini biasanya digunakan oleh badan-badan yang memiliki otoritas dalam merumuskan teori-teori sesuai dengan bidang dan kewenangannya. Seperti organisasi profesi di Amerika, karena wewenangnya, organisasi tersebut dapat menetapkan standar- standar akuntansi yang paling sesuai dan berguna dalam memecahkan masalah praktik. Pendekatan ini hampir sama dengan pendekatan pragmatik. Keunggulah pendekatan ini adalah apabila standar yang dihasilkannya dapat diterima secara umum, maka standar tersebut telah teruji validitasnya, Tetapi kelemahannya'pen- dekatan pragmatis tersebut belum memenuhi kaidah-kaidah ilmiah, standar tersebut dlanut karena sederhana, mudah diterapkan dan berguna serta cenderung tidak universal karena disusun berdasarkan kondisi tertentu dan kepentingan praktik semata, 24 oa Bab 2 Metodologi Perumusan Teori Akuntansi 2, Pendekatan Teoretis 2.1 Pendekatan Deduktif ver La [ene eerenoanan logika (abstract world) bermula dari hal-hal yang. i wusus dapat ditarik kesimpulannya (lihat penjelasan pada Pendekatan deduktif dalam akuntansi menurut Belkaoui dimulai dari: Merumuskan dan menetapkan tujuan pelaporan keuangan. + Memilih dan menetapkan postulat-postulat atau konsep-konsep teoretis akuntansi- + Menetapkan prinsip-prinsip logis akuntansi. + Menurunkan dan mengembangkan teknik-teknik akuntansi. Dengan mengacu pada penalaran deduktif, maka harus menunjukkan bahwa pe- rumusan tujuan-tujuan yang ditetapkan adalah benar, sehingga prinsip-prinsip dan tek- nik-teknik akuntansi yang diturunkannya pun adalah benar, dan sebaliknya. Hendriksen (1986) memaparken 7 langkah penalaran deduktif dalam penetapan standor ekuntansi: 1. Perumusan tujuan umum atau khusus dari laporan keuangan. 2. Pernyataan tentang postulat akuntansi yang berkaitan dengan faktor lingkungan akuntansi berupa faktor sosial, politik, ekonomi, hukum di mana akuntansi akan beroperasi. 3. Mengidentifikasikan seperangkat kendala-kendala yang digunakan sebagai pedoman dalam proses penalaran. Menetapkan simbol-simbol atau fromework untuk mengekspresikan ide-ide. Menetapkan definisi simbol-simbol yang merepresentasikan ide-ide tersebut. Perumusan prinsip-pzinsip. Penerapan prinsip, standar dan teknik pada situasi tertentu dan menciptakan aturan tentang prinsip dan metode yang sesuai. 2.1 Pendekatan Induktif Pendekatan induktif dimulai dari pengamatan terhadap objek yang memiliki ciri spe- sifik, untuk kemudian ditarik generalisasi atau penalaran yang dimulai dari hal-hal yang chusus ke hal-hal yang bersifat umum. Jika diilustrasikan dalam akuntansi, maka contoh pernyataan-pernyataan ini merupa- an kesimpulan umum (hasil generalisasi) yang dihasilkan dari pendekatan indultif: Pada keadaan harga-ha‘ga nai (kondist inflasi), maka perusahaan yang menerapkan Le 25 Teori Akuntansi: Suatu Pengantar asilkan laba yang lebih kecit metode LIFO dalam penilaian persedinannya akan menghasilkan Iaba yang ‘cecil dibandingkan dengan metode FIFO. ‘Tingkat profitabilitas mempunyai pengarul si sukarela (voluntary disclosure) dari suatu perusahaan. n kelongyaran anggaran, apabila gnifikan terhadap tingkat pengungkapan Penganggaran partisipatif. akan memunculkan manajer mempunyai perilaku rational utility maximizers. Beberapa langkah yang harus dilakukan dalam pendekatan induktif menurat Belkaoui, adalah: + Melakukan pengamatan dan pencatatan atas hasil amatan. + Menganalisis dan mengklasifikasi hasil amatan untuk mendeteksi hubungan peristiwa yang telah terjadi secara berulang-ulang. . + Menarik kesimpulan yang menunjukkan adanya hubungan peristiwa yang berulang tersebut. * Melakukan pengujian atas kesimpulan yang dibuat tersebut untuk mencari kebe- narannya. 2.3, Pendekatan Etik Etik atau disebut juga etika, berkaitan dengan moral dan perilaku buruk dan baik. Pendeketan etik dalam perumusan teori akuntansi hary ditekankan pada konsep Kewajaran (fairness), Kejujuran (representation faithfulness), keadilan (justice), dan kebenaran (truth). Indikator kewajaran dalam akuntansi menekankan bahwa hendaknya informasi akuntansi yang disajikan harus benar (objektif, tidak bias, serta sesuai dengan standar akuntansi yang berterima umum (Generally Accepted Accounting Principle), adil dilihat dari pendistribusian dan pengungkapannya, (2.4) Pendekatan Sosiolo; ~ Pendekatan sosiologis menekankan pada aspek kesejahteraan masyarakat (social welfare). Perumusan tcori akuntansi, penetapan prinsip dan standar-standar akuntansi yang dipilih harus dapat mengungkapkan dampak sosial dalam kehidupan masyarakat Masyarakat harus memperoleh manfaat atas pengungkapan laporan keuangan di- Lnjau dari aspek-aspek sosialnya. Akuntansi harus dapat mengungkapkan dampak so- sial yang ditimbulkan oleh kegiatan perusahaan scbagai satu kesatuan usaha yang tidak dapat terpisahkan dari lingkungannya, Dalam perkembangan akuntansi saat int, teloh muncul akuntansl sosial sebagt! ‘wujud pertanggungjawaban sosial perusahaan terhadap lingkun, i sosial ini merupakan salah satu bidang akutansi keuangan, naa 26 Bab 2 Metodologi Perumusan Teori Akuntansi 25 Pendekatan Ekonomi Pendekatan ini menekankan bahwa dalam perumusan teori akuntansi, indikator- indikator makro ekonomi seperti inflasi harus dipertimbangkan yang dapat memberikan kesejahteraan ekonomi secara umum. P Prinsip, standar, dan teknik akuntansi yang disusun dikaitkan dengan tujuan ekono- mi, Sebagai contoh dalam akuntansi, kita mengenal akuntansi perubahan tingkat harga yang merupakan prosedur dan teknik yang diciptakan dalam rangka penyajian lapo- ran keuangan yang menggunakan pendekatan makro ekonomi, yaitu tingkat inflasi atau yang dikenal dengan akuntansi inflasi. 2.6 Pendekatan Eklektik Elektik artinya memilih di antara berbagai macam kombinasi pendekatan yang cocok dan sesuai dengan standar yang bersangkutan, di mana pendekatan yang terbaik dan yang paling relevan dengan kegunaannyalah yang akan dipakai. Pendekatan ini menurut Rosyidi pada hakikatnya adalah hasil dari usaha-usaha yang dilakukan oleh kalangan profesi dan pemerintah sebagai bentuk partisipasinya terhadap perkembangan prinsip akuntansi. Hendriksen menyatakan, bahwa tidak ada satu pun dari berbagai pendekatan yang ada, adalah berdiri sendiri dan mempunyai landasan kuat dalam pembentukan teori. Teori akuntansi yang dikembangkan berusaha meletakkan semua pendekatan yang ada dalam kerangka dan perspektif yang layak dengan peneka- nan pada proses dedultif dan penelitian empiris yang sesuai. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan behavioral science setidak- nya memengaruhi perkembangan terhadap disiplin akuntansi, khususnya akuntansi keuangan. Menghadapi perkembangan lingkungan empiris tersebut, maka dilakukan upaya-upaya riset akuntansi seperti yang dilakukan oleh Watt and Zimmerman (1986) dengan me-review teori-teori ekonomi yang menghasilkan teori akuntansi positif (posi- tive accounting theory). Salah satu teori yang dihasilkannya adalah teori-teori penilaian investasi yang berkaitan dengan pasar modal, dan hipotesis pasar yang efisien (efficient market hypothesis). ‘ 3. Pendekatan Lainnya 3.1 Pendekatan Peristiwa Pendekatan ini menekankan agar akuntansi dapat menyediakan informasi tentang peristiwa-peristiwa ekonomi yang berguna untuk berbagai kepentingan. Akuntansi harus menyajikan data tentang peristiwa akuntansi secara terperinci untuk memenuhi berbagai kepentingan dalam membantu model proses pengambilan keputusan 27 Teori Akuntansi: Suatu Pengantar Sebagai akibatnya, maka neraca dipandang sebagai peristiwa-peristiwa yang meng, gambarkan posisi kevangan suatu perusahaan dari sejak saat didisikan. Laporan laba rugi menunjukkan peristiwa-peristiwa perusahaan selama periode ener mee gambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau menderita Serugin selama periode tertentu, 3.2. Pendekatan Perilaku atau kriteria ilmu perilaku. Sasaran pen- icapai dalam imu perilaku. Sasaran ilmy fan tentang perilaku manusia Pendekatan ini menekankan pada perilaku dekatan ini sama dengan sasaran yang ingin di perilaku adalah menjelaskan, memahami dan meramalk: ; u untuk dijadikan acuan umum bagi observasi selanjutnya. Standar akuntansi yang disu- sun harus dievaluasi dahulu dengan menggunakan kiteria yang sesuai dengan tujuan dan perilaku para pengguna laporan keuangan. Saat ini sesuai dengan perkembangan- nya telah dikenal bidang akuntansi baru yang disebut dengan alcuntansi kepreilalwan (behavioural accounting). Telaahan dan penelitian ini telah banyak diminati dalam bidang akuntansi perilaku. Misalnya bagaimana pengaruh informasi akuntansi keuangan terhadap perilaku para investor di pasar modal. 3.3, Pendekatan Preciktif dan Positif Pendekatan ini menekankan bahwa akuntansi harus remiliki kemampuan untuk meramalkan dan memproyeksikan fakta-fakta akuntansi terhadap peristiwa yang akan terjadi di masa datang dengan metode yang sesuai dan berguna bagi pemakai informasi Kriteria kemampuan meramalkan hendaknya dipakai sebagai alat pengukuran akuntansi agar menghasilkan keputusan yang terbaik. : ata atau informasi akuntansi dapat nenjelaskan dan merariaikan peristvva peristwva ekonomi dan investasi. Hasil penelitian yang telah dilakukan para abi tentang kemampuan meramalkan dils- kukan oleh J.K Simmons pada tahun 1979 dengan judul “An Investigation of the Effect of Differing Accounting on the Prediction of Net Income". Hasil penelitian tersebut mengatakan bahwa informasi current cost lebih memiliki daya ramal yang lebih baik dibandingkan informasi historical cost. Penelitian lain dilakukan oleh Altman pada tahun 1973, dengan judul “Predicting Railroad Bankruptcies in America’, dengan analisis multiple discriminant ‘untuk memprediksi kegagalan perusahaan. 3.4 Pendekatan Regulator! Regulasi adalah sejumlah perangkat peraturan perundang-undangan yang dirancang 28 ee ae Bab 2 Metodologi Perumusan Teori Akuntansi dan éiberlakukan terutama untuk kepentingan operasi atau kegiatan industri tertentU- Ada dua kelompok kepentingan yang berkaitan dengan teori regulasi, yaitu: 1. A public interest theories pea epentingan sektor publik yang tujuan utamanya untuk melindungi kepentingan publik. 2. Interest group (teori kelompok) Teori yang menekankan pada pengembangan dan mempertahankan regulasi yang mendukung kelompok tertentu. Teori kepentingan kelompok dibagi dalam 2 versi teori, yaitu: + The political rulling elite theory of regulation Teori yang memfokuskan pada kekuatan politik yang berusaha untuk menguasal pusat-pusat pengambilan keputusan politik yang menguntungkan kepentingan- nya. + The economic theory of regulation Teori yang menekankan pada kekuasaan ekonomi, artinya kepada penguasaan atas sumber-sumber ekonomi sehingga dapat mengendalikan keputusan-keputus- an di bidang ekonomi, B, STANDAR AKUNTANSI Akuntansi me kerangka konseptual yang menjadi dasar pelaksanaan teknik- tekniknya, kerangka dasar konseptual ini terdiri dari standar (teknik, prinsip) dan praktik yang sudah diterima umum, itarena kegunaannya dan kelogisannya. Standar itu disebut standar akuntansi yang di Indonesia disebut Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI), kemu- dian diganti menjadi Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Sekarang disebut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. (PSAK) Standar akuntansi mencakup konvensi, peraturan, dan prosedur yang sudah disusun dan disahkan oleh lembaga resmi (Standard Setting Body) pada saat tertentu. Standar ini merupakan konsensus/kesepakatan bersama pada tentang pengukuran pengaluan penilaian, pengungkapan sumber-sumber ekonomi, Kewajiban, modal, hasil, biaya, dan perubehannya ke dalam bentuk laporan keuangan. Dalam standar ini dijelaskan trans- aksi apa yang harus diukur, dinilai dan bagaimana mengungkapkannya dalam laporan keuangan yang akan disajikan. Standar akuntansi ini umumnya in oleh lembaga resmi yang diakui pemerin- tah, profesi, dan umum. Kala di Indonesia yang berwenang menyusun ini adalah Dewan Standar Akuntansi Keuangan yang berada di bawah naungan IAI (Ikatan Akuntan Indo- gi 29 Teori Akuntansi: Suatu Pengantar nesia), melalui diskusi dan dengar pendapat dengan kalangan profesi, akademisi, hai akhirnya akan ditetapkan dan disahkan dalam kongres IAI. Sedangkan di USA, saat ini lembaga yang berwenang mengesahkan Standar Akuntansi (Standard Setting Body adalah Financial Accounting Standard Board (FASB) yang bebas dari pengaruh profes; secara langsung.' Standar akuntansi merupakan masalah penting s laporan yang memiliki kepentingan terhadapnya. Oleh karena itu, mekanisme penyusun- an standar akuntansi harus diatur sedemikian rupa, sehingga memberikan kepuasan ke- pada semua pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan. Standar alcuntansi ini akan terus-menerus berubah dan berkembang sesuai perkembangan dan tuntutan masyarakat. Setiap akuntan dalam melaksanakan profesinya tidak bisa lepas dari standar aiun- tansi, Standar-standar tersebut akan terus berubah, dihapus (diamandemen) dan/atau ditambahkan baik itu di Amerika Serikat maupun di negara-negara lainnya. Standar me- nyajikan petunjuk yang praktis dan mudah, yang terkait dengan tugas-tugas akuntan. Standar secara umum diterima sebagai aturan perusahaan, yang diilcuti sanksi terhadap ketidakpatuhan terhadapnya. Standar akuntansi biasanya terdiri tiga bagian, sebagai berikut: * Uraian masalah yang harus diatasi. = Pembahasan dengan penalaran (kemungkinan dengan menggali teori dasar) atau cara-cara pemecahan masalah. + Selanjutnya sejalan dengan keputusan atau teori, solusi ditetapkan, dalam profesi dan semua pemakai ‘Ada sejumlah pertimbangan dalam penetapan standar yang harus diperhatikan, an- tara lain: 1) Standar menyajikan kumpulan data bagi pemerintah tentang berbagai variabel yang perlu dipertimbangkan dalam bidang perpajakan, regulasi perusahaan, perencanaan ser- ‘ta regulasi ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi, serta tujuan sosial lainnya. 2) Standar menghasilkan prinsip dan teori yang penting bagi seluruh pihak yang berkepentingan dalam disiplin ilmu akuntansi. Oleh karena itu, penyebarluasan standar akan menghasilkan banyak kontroversi dan pesdebatan, "paik dalam ling- Jeungan praktik maupun akademik yang merupakan seVTuah keadaan yang lebih baik daripada apatis. T Unik Standsr Abuntansi & Tendekatan Recuten,p tion tay 2000, lev. 82-96. 30 wg pels ambil Jari Ahmed Riaiat-Pelkvaus, Bab 2 Metodologi Perumusan Toori Akuntansi C, BADAN PENYUSUN STANDAR Seperti yang telah dijelaskan dihalaman sebelumnya, bahwa standar akuntansi ini umumnya disusun oleh lembaga resmi yang diakui pemerintah, profesi, dan umum. Di Indonesia yang berwenang menyusun ini adalah Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang berada di bawah naungan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Dalam penyusunan standar akuntansi ada beberapa lembaga atau badan yang berkaitan dengan penyusunan standar tersebut. Berikut ini merupakan lembaga atau badan-badan yang terlibat dalam penyusunan standar akuntansi. 1, Kantor-kantor Akuntan Publik dan Individu Kantor akuntan publik (KAP) dan individu bertanggung jawab untuk secara indepen- den menyatakan bahwa laporan keuangan suatu perusahaan disajikan secara wajar dan akurat atas seluruh aktivitasnya. Kriteria wajarnya adalah laporan keuangan yang diperiksanya sesuai dengan standar akuntansi yang berterima umum. 2. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) ‘American Institute of Certified Publik Accountants (AICPA) merupakan organisasi profesi yang mengoordinansi para akuntan publik bersertifikat (CPA) yang ada di Amerika Serikat. Lembaga ini memiliki dua komite teknis senior yang mempunyai peran penting, yaitu (1) Accounting Standards Executive Committee (AcSec); dan (2) Auditing Standards Committee (AuSec). Kedua komite ini diberi wewenang untuk mewakili AICPA dalam menangeapi masalah-masalah akuntansi keuangan dan biaya serta masalah pengauditan. Komite ini menerbitkan laporan berupa Statement of Position (SOPs) untuk menanggapi setiap isu akuntansi. SPOs ini mengklarifikasi dan menguraikan Kontroversi dalam isu- isu aluntansi dan harus diikuti sebagai petunjuk apabila tidak bertentangan dengan pernyataan FASB. Melalui publikasi bulanannya, yaitu Joumal of Accountancy, AICPA mengomunikasikan masalah-masalah dan solusi akuntansi pada para anggotanya sejak kehadirannya pada tahun 1937. Committee on Accounting Procedure (CAP) telah berusaha keras untuk “membatasi berbagai bidang yang menyebabkan perbedaan dalam laporan organisasi dengan meng- climinasi praktik-praktik yang tidak dikehendaki”, Daripada mengembangkan sekumpul- an prinsip-prinsip akuntansi berterima umum, CAP ternyata Jebih memilih pendekatan pragmatis dan khusus dalam menghadapi setiap masalah. Dalam periode tahun dua puluhan sampai 1958, CAP telah mengeluarkan 51 Accounting Research Bulletins (ARBs) yang menyajikan berbagai saran perlakuan akuntansi untuk berbagai item dan tran- saksi. Pada saat bersamaan, ARBs didukung oleh Securities and Exchanges Commission | 31 Teori Akuntansi: Suatu Pongantar (SEC) dan pasar saham sebagai satu-satunya sumber prinsip-prinsip altuntansi bertey, ma umum di Amerika Serikat. ae Pada tahun 1959, AICPA membentuk lembaga baru, yaitu Accounting Principle Boarg (APB) untuk mempercepat penyajian secara tertulis tentang apa yang dimaksud dengan prinsip-prinsip akuntansi berterima umum. Dalam perkembangannya, AICPA menunjuk pemimpin penelitian akuntansi dan pegawai tetap. Antara tahun 1959 dan 1973, App menyajikan opini yang tujuannya agar dapat digunakan sebagai petunjuk praktik-praktik: akuntansi, kecuali jika digantikan oleh Pernyataan FASB. Di samping opini, APB juga memublikasikan empat pernyataan dan serangkaian interprestasi akuntansi yang ditujukan untuk mengembangkan opini atau untuk meng. omunikasikan setiap rekomendasi yang terkait dengan masalah akuntansi. Pernyataan- pernyataan tersebut meliputi: APB Statement No. 1: Laporan penerimaan ARS No, 1 dan No. 3 APB Statement No, 2; Disclosure of Suplementary Financial Information by Diversified Companies, dikeluarkan September 1967. Financial Statements Restarted for General Prince Level Change, dikeluarkan Juni 1969. Basic Concepts and Accounting Principles Underlying Financial Statement of Business Enterprises, dikeluarkan Oktober 1970. APB Statement No. 3 : APB Statement No. 4: Untuk mendorong diskusi tentang topik-topik kontroversial sebelum adanya APB, di- visi penclitian AICPA membentuk komisi penelitian yang beranggotakan peneliti-peneliti independen atau staf peneliti yang dipimpin oleh direktur komite penelitian dan kon- sultan, Accounting Research Study (ARS) No. 1 yang berjudul “The Basic Postulates of Accounting’, dan ARS No. 3 yang berjudu! “A Tentative Set of Broad Accounting Principles Jor Business Enterprise, yang dipublikasikan berturut-turut pada tahun 1961 dan 1962. Maurice Monitz dan R. Spouse menggunakan pendekatan deduktif dalam penelitian ter- sebut, Pada penelitian pertama peneliti mendukung exit value accounting, dan pada pene- litian kedua, mereka menyarankan perlunya penghitungan perubahan nilai tukar secara umum maupun secara khusus (general and specific price-level changes) Sebagai sebuah kekuatan pada saat itu, AICPA menolak kedua penelitian tersebut, dan berpendapat bahwa kedua penelitian ini secara radikal berbeda dengan prinsip-prin. sip alcuntansi berterima umum sehingga hasil penelitian tersebut tidak dapat di-terima. Sebuah penelitian baru kemudian ditugasi untuk melihat kembali praktile-praktik akun- tansi yang ada. Akibatnya, diterbitkan ARS No, 7 yang dilakcukan oleh Paul Grady dengan judul “Inventory of a Generally Accepted Accounting Principles for Business pen vise” Penelitian tersebut tidak lebih dari sekadar inventatisasi prinsip-prinsip, praktik-prak 32 wi Bab 2 Motodolog! Perumusan Taori Akuntans! tik, dan metode akuntansi dari APB dan CAP yang berlaku snat itu (yaitu, opini APB dan ARB}. ' i Setelah penolakan AICPA terhadap ARS No. 1 dan No. 3, penelitian selanjutnya dila~ kukan dengan asumsi dan pemikiran yang tergantung pada individu peneliti, Opini APB secara umum tidak mengikuti rekomendasi yang diberikan oleh ARS No, 2 dan No. 9 Kedua belas ARS yang lain meliputi: + ARSNo.2: Cash Flow analysis and the Funds Statement, oleh Perry Mason (1961) + ARSNo.4: Reporting of Leases in Financial Statements, oleh John I, Myers (1962) + ARSNo.5: A Critical Study of Accounting for Business Combination, oleh Arthur 8 Watt (1963, Reporting the Financial Effects of Price-Level Changes, oleh st penelitian (1963). + ARS No.8: Accounting for the Cost of Pension Plans, oleh Emest I.. Hicks + ARSNo.9: Inperiod Allocation of Corporate Income Taxes, oleh Howard A. Black af divisi (1966) (1966) + ARS No. 10: Accounting for Godwill, oleh George R. Carlett dan Norman O, Olson (1968). + ARSNo. 11: Financial Reporting in the Extractive Industries, oleh Robert R. Field (1968) + ARS No. 12: Reporting Foreign Operations of US Companies in US Dollars, oleh Leonard Lorenson (1972). «ARS No. 13: The Accounting Basis of Inventories, oleh Horace G. Barden (1973) «ARS No. 14: Accounting for R & D Expenditure, oleh Oscar S. Gellein dan Maurice S. Newman (1973). + ARS No. 15: Stockholders’ Equity, oleh Beatries Melcher (1973). 3, The American Accounting Association (AAA) ‘The American Accounting Association (AAA) merupakan organisasi untuk para akuntan dari bidang akademik maupun individu yang tertarik dengan perbaikan praktik dan teori aiuuntansi; Organisasi ini memiliki jurnal triwulanan Accounting Review, yaitu jurnal yang dijadikan sarana pertukaran ide dan hasil-hasil akuntansi di antara para peneliti dcuntanei, AAA berfungsi sebagai suatu forum akademik yang mengungkapkan berbagai pandangan isu dan topik akuntansi, baik secara individu maupun organisasi-organisasi kkhusus seperti komite-komite khusus yang bertugas untuk menyajikan kerangka laporan keuangan perusahaan. i 33 Toori Akuntansi: Suatu Pengantar 4. The Financlal Accounting Standards Board (FASB) The Financial Accounting Standards Board (FASB) menggantikan APB pada tahun 1973 sebagai badan yang bertanggung jawab untuk menetapkan standar-standar akuntansi, Bubarnya APB terutama disebabkan oleh faktor-faktor berikut: + Kemunculan berkesinambungan dari perlakuan akuntansi alternatif yang memung- kinkan perusahaan menunjukkan earning per share yang lebih tinggi terutama hasil proses merger dan akuisisi. * Kurangnya perlakuan akuntansi yang memadai untuk sejumlah persoalan baru dalam akuntansi seperti kredit pajak investasi (investment tax credit), aluntansi un- tuk industri waralaba atau franchise (accounting for franchise industries), bisnis pe- ngembangan lahan (the land development business), sewa beli jangka panjang (long- term lease). * Sejumlah kasus kejahatan dan tuntutan hukum akibat metode-metode akuntansi yang gagal untuk menyajikan informasi relevan dalam banyak kasus. + Kegagalan APB dalam mengembangkan kerangka konseptual. Setelah mengamati situasi, sebuah komite yang ditunjul oleh AICPA, yaitu Wheat Commite, mengajukan suatu struktur baru dalam penyusunan standar akuntansi. Struktur yang ditawarkan juga melibatkan organisasi nirlaba, yaitu Financia! Accounting Foundation (FAF), yang akan berhubungan dengan FASB dan didampingi oleh lembaga- lembaga terkait seperti: + Financial Executive Institute; * National Association of Accountants; + The American Accounting Association; * Financial Analyst Federation; + Security Industry Association. FASB merupakan badan yang bersifat otoritatif, independen dengan tugas menetapkan dan meningkatkan standar laporan dan akuntansi keuangan, sehingga standar-standar tersebut menaruh perhatian utama pada pencatatan informasi tentang kejadian ekonomi dan transaksi melalui cara yang berarti dalam laporan keuangan. Keanggotaan FASB diasumsikan mewakili sebagian besar pihak yang berkepentingan dengan akuntansi ke- uangan. Lebih spesifik, empat anggotanya berasal dari praktisi akuntan publik, dan tiga berasal dari pihak-pihak terkait dengan akuntansi (pemerintah, industri, dan pendidik) Walaupun anggota FASB diizinkan untuk menduduki posisinya dalam perusahaan, organisasi, maupun institusi, anggota FASB harus menghindari setiap bentuk percek- cokan. 34 B Bab 2. Metodologi Perumusan Teori Akuntansi Masalah yang dilaporkan, akan diidentifikasi dan dimasukkan dalam agenda. 'b. Kelompok tugas terdiri dari sebuah kelompok yang beranggotakan individu dengan pengetahuan akuntansi yang memadai dan dari komunitas usaha yang ditunjuk. Staf teknis FASB yang berkonsultasi dengan kelompok tersebut menyiapkan sebuah catatan diskusi (Discussion Men.orandum-MD). Dalam sebuah laporan MD mengungkapkan persoalan utama dan alternatif-alternatif yang dipertimbangkan oleh dewan. c ae dipersiapkan bagi publik agar dapat diuji dalam periode paling tidak selama 60 ari d. Dilakukan dengar pendapat (public hearing), di mana sudut pandang yang berisi ke- unggulan dan keterbatasan dari alternatif-alternatif yang ada, disampaikan kepada dewan. ¢. Atas dasar pendapat lisan maupun tulisan yang diterima, dewan menyajikan konsep (exposure draft) tentang pernyataan standar akuntansi keuangan yang diajukan. Tidak seperti MD, ED mengedepankan posisi dewan sesungguhnya dalam masalah laporan. f. Exposure Draft (ED) disiapkan untuk publik agar dapat diuji dalam periode paling tidak selama 30 hari. g Dengar pendapat lainnya dilakukan untuk mengumpulkan pandangan tentang ke- unggulan dan kelemahan posisi yang dikemukakan dalam ED oleh dewan. h. Berdasarkan pendapat secara lisan maupun tulisan yang diterima, dewan selanjutnya dapat melakukan kemungkinan-kemungkinan berikut i + Mengadopsi standar yang diajukan sebagai Official Statement of Financial Account- ing Standards (SFAS). + Mengajukan revisi atas standar yang diajukan, terkait dengan prosedur yang seharusnya dilakukan. + Menangguhkan standar pengeluaran baru dan menyimpannya dalam agenda. + Tidak mengeluarkan standar dan menghapus isu tersebut dari agenda. * Partisipasi publik telah mengubah kenyataan bahwa keputusan akhir tentang standar akuntansi tetap di tangan anggota FASB. 5. Securitles and Exchange Commission (SEC) Securities and Exchange Commission (SEC) dibentuk oleh kongres pada tahun 1934, Komisi ini, mempunyai tanggung jawab utama menangani administrasi berbagai keten- tuan yang meregulasi pasar saham dan menjamin laporan serta pengungkapan yang memadai dari setiap perusahaan di Amerika. Secara ringkas, berbagai tindakan dan ber- agai registrasi umum adalah: a. Securities Act of 1933 : Mensyaratkan tentang pendaftaran setiap saham a 35 Teori Akuntansi: Suatu Pengantar baru yang ditawarkan kepada publi sgan & i an_berkes! lari b. Securities Exchange Act of 1935 Mensyarate a centOn eee ee Pham yang diperdagangkan, serta broker dan dealer yang terlibat, ©. Public Unity Holding Act of 1935. : Mensyaratkan pendaft ment dan data pendukung. ; d. Trust Indenture Act of 1939 + Mensyaratkan pendaftaran trust indenture docu- ment dan data pendukung. €. Investment Company Act of 1940: Menyaratkan pendaftaran setiap perusahaan in- vestasi. f. Investment Advisers Act of 1940 : Mensyaratkan pendaftaran setiap konsultan in- vestasi. . aran trust indenture docu- Setelah kegagalan APB dan pembentukan FASB, SEC mengeluarkan sebuah doku- men yang berisi kebijakan, ASR Nomor 150, yang mengesahkan keberadaan FASB seba- gai satu-satunya badan penyusun standar yang diterima oleh SEC dan syarat-syaratnya memenuhi kualifikasi seluruh hukum negara bagian. Dokumen tersebut menyatakan bahwa “prinsip, standar, dan praktik yang diumumkan oleh FASB akan dipertimbangkan untuk didukung”. Akan tetapi, dokumen tersebut juga menyatakan bahwa “komisi akan terus mengidentifikasi bidang-bidang yang memunculkan kebutuhan informasi bagi in- vestor dan akan menetapkan metode pengungapan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan tersebut”. Selainitu, SECjuga tetap mengizinkan penetapan standaralzuntansivleh sektor swasta, intervensi komosi seperti keterlibatan negara bagian dalam proses penyusunan standar akuntansi dengan cara kerja sama, konsultasi, dan masukan yang beralasan, daripada dalam bentuk intervensi pengendalian yang kaku. Dengan kata lain, SEC mendukung FASB dengan sejumlah syarat bahwa SEC tidak mendelegasikan setiap wewenang atau mengabaikan hak untuk menolak, mengubah, atau menunda pengumuman FASB melalui prosedur yang telah diregulasi. 6. Pengguna Laporan Keuangan Kelompok-kelompok yang berkepentingan terhadap laporan aktivitas sebuah organi- sasi yang berorientasi profit juga akan memengaruhi penyusunan standar akuntansi. Kelompok penguna ini dapat diklasifikasikan sebagai pengguna |. dan tidak langsung (indirect users). langsung (direct users) a, Pengguna langsung meliputi: 36 B Bab 2 Metodologi Perumusan Teori Akuntansi + Pemilik dan pemegang saham perusahaan; + Pemberi pinjaman (kreditor) dan pemasok: + Manajemen perusahaan; : * Dinas perpajakan; * Organisasi pekerja; dan + Pelanggan. b. Pengguna tidak langsung meliputi: + Analisis dan konsultan keuangan; + Pasar saham; + Pengacara; + Otoritas yang terkait dengan regulasi; + Kaiangan berita keuangan dan agen-agen penyaji laporan; + Asosiasi dagan + Serikat pekerja; + Kompetitor; + Masyarakat umum; dan + Departemen pemerintahan lainnya. Pengguna langsung maupun tidak langsung masing-masing memiliki tujuan yang berbeda dan saling bertentangan. Oleh karenanya, kedua kelompok tersebut memilikd kebutuhan informasi yang berbeda. Untuk itu, ada tiga bentuk laporan keuangan yang mungkin dapat dipersiapkan: a. Laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) yang me- menuhi kebutuhan umum seperti pengguna. Dalam desain laporan keuangan yang disajikan dalam laporan tahunan (annual report), akuntan berasumsi bahwa laporan tersebut memenuhi kebutuhan yang bersifat umum. b. Laporan keuangan bertujuan khusus, yang memenuhi kebutuhan spesifik suatu ke- lompok. ¢. Bentuk pengungkapan berbeda yang disajikan untuk masing-masing kelompok yang berbeda’ Apa pun bentuk laporan yang digunakan, sebagian besar pengguna yang peraleaken tekanan yang memengaruhi pengembangan prinsip-prinsip akuntansi dengan berbagai cara agar tujuan mereka terpenuhi. Dx] 37 rload umumnya berhubungan dengan CAD si-situasi yang bisa dikatakan sebagai accounting standa’ load ai + Standar yang terlalu banyak # Standar yang terlalu rumit + Tidak ada standar yang kala membuat pemilihan aplikasi menjadi sulit, + Standar bertujuan umum yang gagal dalam menyajikan perbedaan kebutuhan di an- tara para penyaji, pengguna, dan akuntan. + Standar yang bertujuan umum yang gagal dalam menyajikan perbedaan antara: © Entitas publik dan nonpublik 0 Laporan Keuangan tahunan dan interim © Perusahaan besar dan kecil © Laporan Keuangan audit dan nonaudit. + Pengungkapan yang berlebihan, pengukuran yang terlalu kompleks, atau kedus- duanya? Adapun falktor yang menjadi penyebab masalah standar overload sebagai berikut: + Karena adanya banyak pertanyaan yang berkaitan dengan apa yang perlu dan apa yang tidak perlu. + Kebutuhan untuk melindungi kepentingan publik. + Keinginan untuk memuaskan kebutuhan para pengguna. Accounting standards overload memiliki pengaruh terhadap kinerja akuntan, nilai informasi yang disajikan bagi para pengguna, dan keputusan bagi para manajer. Solusi dari masalah accounting standars overload tersebut dapat diatasi dengan menggunakan pendekatan sebagai berikut: a, Tidak ada perubahan yang mempertahankan apa yang sudah ada, , Perubahan dari Konsep yang sudah ada sekarang yang berupa PABU tunggal dan seragam untuk seluruh usaha bisnis yang menjadi dua kelompok PABU, sehinggt ada PABU sendiri untuk entitas tertentu, seperti untuk perusahaan keeil nonpublik (UMKM). . Perubahan dalam PABU untuk mempermudah penerapannya dalam setiap uscha bisnis. F Ahmed Riahi-Belktout, him, 102-104 38 cc Bab 2 Metodologi Perumusan Teori Akuntansi d, Menentukan alternatif pengungkapan dan pengukuran yang berbeda. e. Perubahan dalam standar pelaporan CPA atas laporan keuangan. i. Alternatif pad : . fone aa la PABU sebagai dasar yang sifatnya pilihan dalam penyajian laporan E, ORGANISASI PROFESI AKUNTAN DI INDONESIA Organisasi profesi yang berperan dalam penyusunan atau pembentukan dan pengem- bangan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia adalah Ikatan Akuntansi Indo- nesia (Indonesian Institute of Accountants) yang disingkat dengan IAI sebagai satu-satunya organisasi profesi akuntan di Indonesia? Ikatan Akuntan Indonesia (IAl), adalah organisasi profesi akuntan yang bebas dan tidak terikat pada perkumpulan apa pun, didirikan di Jakarta pada tanggal 23 Desember 1957, dengan pemrakarsa yang juge menjadi pengurus IAI pertama kali adalah: Ketua : Soemardjo Tjitrosidojo Sekretaris Go Tie Siem Bendahara: BasukiT. Siddharta Komisaris : Hendra Darmawan, dan Tang Tong Joe 1. Organisas! IA! ‘Tujuan Ikatan Akuntan Indonesia, menurut Anggaran Dasarnya yang disahkan per- tama kali pada tanggal 19 Oktober 1958, dan telah mengalami perubahan beberapa kali, pada Kongres Luar Biasa IAI yang diadakan di Semarang pada tanggal 13 September 1996 dan disahkan pada tanggal tersebut, sebagai berikut: + Mengembangkan dan menjaga peran Profesi Akuntan dalam masyarakat sesuai de- ngan perkembangan zaman. + Memelihara martabat dan kehormatan Profesi Akuntan. + Meningkatkan kecakapan dan tanggung jawab profesional setiap anggota. + Mengembangkan penelitian, pendidikan dan pelatihan, serta pemasyarakatan teor! dan prakctik profesi dan jasa-jasa lain yang terkait dengan akuntansi, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan lingkungannya. + Meningkatkan peran Profesi Akuntan dalam Pembangunan Nasional. Organisasi Ikatan Akuntan Indonesia, secara struktural terdiri atas tingkat pusat, tingkat cabang, dan Kompartemen, sebagai berileut: T nuk onganisai profess, cami dari bukw Rosy, Tor! Aluatans 1999, BPI UI, lm. 95-102 & 39 Teori Akuntansi: Suatu Pengantar a. Tingkat Pusat, terdiri dari: Kongres Dewan Penasihat Dewan Pertimbangan Profesi Pengurus Pusat Komite Direktur Eksekutif Direktur Standar Badan Khusus b, Tingkat Cabang, terdiri dari: + Rapat Anggota + Pengurus Cabang ¢. Tingkat Kompartemen, terdiri dari + Rapat Anggota * Pengurus Kompartemen + Komite Anggota IAI, terdiri dari: a) Anggota biasa, adalah: + Pemegang gelar atau sebutan “Akuntan” sesuai peraturan perundang-undangen yang berlaku di Indonesia, dan/atau © Pemegang sertifikat yang diakui oleh IAI. b) Anggota luar biasa, adalah: + Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi atau yang serupa sesuai peraturan perun- dang-undangan yang berlaku, atau + Perusahaan pengguna jasa Profesi Akuntan, atau © Organisasi lain yang terkait dengan Profesi Akuntan ©) Anggota kehormatan adalah warga negara Indonesia yang telah berjasa bagi perkembangan Profesi Akuntan di Indonesia. Status dan weweneng Komite dan Direktur Standar dari organisasi IAI menurut Ang- garan Rumah Tangganya, sebagai beriicut: 1) Status dan wewenang Komite IAL Adapun status komite, sebagai berikut: + Komite adalah badan-badan otonom yang merupakan kelen, ' Pa jkapan organisasi yang berfungsi mengkaji dan mengembangkan standar dan interprets) ene shan ‘erpretasi yang akan di 40 B Bab 2 Metodologi Perumusan Teori Akuntansi berlakukan dalam profesi akuntansi. Komite dapat dibentuk oleh dan b i ertan, Pengurus Kompastemen ggung jawab kepada Pengurus Pusat atau ae fence Brae ae oleh Pengurus Pusat, berfungsi mengkaji dan mengem- bangkan standar dan interpretasi yang berlaku umum dalam Profesi Akuntansi. igkan, yang dibentuk oleh Pengurus Kompartemen berlaku khusus di ling- kungan Kompartemen yang bersangkutan. Ketua dan Anggota Komite dipilih, diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus Pu- sat/Kompartemen. Wewenang Komite, sebagai berikut: + Menentukan materi yang akan dibahas untuk dijadikan standar dan interpretasi yang akan diberlakukan dalam profesi akuntansi di Indonesia. + Mengarahkan dan meminta dukungan teknis operasional kepada Direktur Standar serta dukungan administratif kepada Direktur Eksekutif dalam rangka membantu melaksanakan pengkajian dan pengembangan standar dan interpretasi profesi akuntansi. + Mengusulkan kepada Pengurus Pusat untuk memberlakukan dan/atau menge- sahkan Pernyataan Standar Profesi Akuntansi. 2) Status dan Wewenang Direktur Standar Adapun status Direkur Standar, sebagai berikut: + Direktur Standar, adalah kelengkapan organisasi Pengurus Pusat yang diangkat oleh dan bertanggung jawab kepada Pengurus Pusat. + Direktur Standar, diangkat, dikukuhkan dan diangkat untuk masa jabatan yang tidak ditentukan dan dapat diberhentikan sesuai dengan kontrak pekerjaannya atau sewaktu-waktu dianggap perlu oleh Pengurus Pusat. Sedangkan, wewenang Direktur Standar, sebagai berikut: + Membentuk kelengkapan organisasi untuk memperlancar kegiatan sehari-hari + Dalam pelaksanaan operasionalnya, Direktur Standar merupakan perangkat dari Komite-komite standar yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan teknis atas: © Penyusunan dan pengembangan standar-standar dan pedoman yang dibu- tuhkan anggota. ) Pelaksanaan evaluasi terus-menerus atas relevansi standar dan pedoman di- kaitkan dengan perubahan-perubahan lingkungan. 0. Revisi atas standar dan pedoman yang ada agar bermanfaat dan bernilai pada pengembangan profesi. Teori Akuntansi: Suatu Pengantar Kode Etik Tkatan Akuntansi Indonesia, dirwmuskan din disahkan dalam Kongres Sedangkan, Standar Profesi Akuntan Indonesia dirumuskan oleh komite yang dibentyk khusus untuk itu dan disahkan oleh Pengurus Pusat. Penguris Pusat merupakan lem. baga eksekutif tertinggi dalam organisasi IAI. | Standar Profesi Akuntan Indonesia, adalah: (1) Standar Profesional Akuntan Publik, dan (2} Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Ikatan Akuntan Indonesia sejak berdirinya pada tahun 1959 telah beberapa kali menghimpun/menyusun dan merevisi prinsip atau standar akuntansi keuangan tersebut. 2. Himpunan Prinsip atau Standar Akuntansi Keuangan dirinya pada tahun 1959 telah mengubah meng. Ikatan Akuntan Indonesia sejak ber‘ tansi keuangan. Perubahan himpun/menyusun dan merevisi prinsip atau standar akun' tersebut adalah: a. Prinsip Akuntansi Indonesia 1973 Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) 1973, adalah hasil kerja Panitia Penghimpun Bahan- bahan dan Struktur daripada Generaaly Accepted Accounting Principles dan Generally ‘Accepted Auditing Standards. Panitia ini terdiri atas Dewan Penasihat dan Panitia Kerja, antara lain telah berhasil menghimpun dan mengodifikasikan prinsip akuntansi. Himpunan tersebut, dengan beberapa perubahannya telah disahkan oleh Kongres Il pada tanggal 2 Desember 1973, yaitu menjelang diaktifkan kembali Pasar Uang dan Modal. PAI ini, merupakan salah satu prasarana mutlak bagi terbentuknya pasar uangdan modal pada waktu itu, di mana laporan keuangan perusahaan yang akan mengeluarkan surat-surat berharga kepada masyarakat, harus disusun berdasarkan prinsip akuntansi tersebut. ‘Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk menghimpun Prinsip Akuntansi 1975, sebagai berikcut: Buku Prinsip-Prinsip Accounting yang diterbitkan oleh Direktorat Akuntan Negera, Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara (DJPKN) Departemen Keuangan RI, sekarang bernama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). © Inventory of Generally Accepted Accounting Principles for Busi ises, oleh Paul Grady, diterbitkan AICPA. ee enemies] Ealereraee Statement of the Accounting Principles Board No. 4 (APB No. 4), diterbitkan oleh AICPA. Opinions of the Accounting Principles Board, diterbitkan oleh AICPA Kumpulan dari Accounting Research Bulletins (ARBs), diterbitkan oleh AICPA. A Statement of Australian Accounting Principles, diterbitkan oleh Accounting and Audit: ; , : ning ing Research Committee dari Accountancy Research Foundation. 42 w oooo Bab 2 Metodologi Perumusan Teori Akuntansi 0 Wet op de Jaarrkening van Ondernemi ingen, diterbit Beberapa literatur lainnya. eee Prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1973 ji telah menjadi dasar penyusunan laporan kewangan yang disampaikan kepada pihak luar perusahaan selama. sepuluh tahun, Ke- mudian, Komite PAI melakukan pen} ; ° yempurnaan dai ra Indonesia 1984 : in diganti dengan Prinsip Akuntansi b. Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 _ Prinsip Akuntansi Indonesia 1984, merupakan pengganti Prinsip Akuntansi Indone- sia 1973. Sama halnya dengan Prinsip Akuntansi Indonesia 1973, perumusan prinsip, prosedur, metode dan teknik-teknik dalam Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 ini, dibata- si pada hal-hal yang berhubungan dengan akuntansi keuangan dan diungkapkan secara garis besar atau bersifat umum, tidak mencakup praktik akuntansi untuk industri ter- tentu. Oleh karena itu, prinsip-prinsip yang memerlukan penjabaran lebih lanjut diatur dengan “pernyataan” tersendiri. Sehubungan dengan itu, Komite PAI-IAI mulai tahun 1986 menerbitkan serangkaian Pernyataan PAI dan Interpretasi PA untuk mengembangkan, menambah, mengubah, ser- ta menjelaskan standar akuntansi keuangan yang berlaku, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari PAI 1984. Setelah berlangsung selama sepuluh tahun, diganti dengan Standar Akuntansi Keuangan 1994. ¢. Standar Akuntansi Keuangan 1994 Sehubungan dengan program harmonisasi standar akuntansi internasional yang di- prakarsai oleh International Accounting Standards Committee (IASC), IAI telah memutus- kan mengadaptasi statements atau pernyataannya IASC sebagai dasar acuan standar akuntansi keuangan yang berlalcu di Indonesia, kemudian menerbitkan dua buah bulcu, yaitu “Standar Akuntansi Keuangan-Oktober 1994", buku satu dan dua, yang berisi: (1) Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, serta (2) Seperangkat Standar Akuntansi Keuangan, terdiri dari 35 pernyataan yang setaraf standar internasi- onal. Standar akuntansi yang diterbitkan IAI sekarang disebut Pernyataan Standar Alun tansi Keuangan (PSAK) demikian pula badan perumus standar akuntansi keuangan yang dahulu disebut Komite Standar Akuntansi Keuangan, pada kongres VIII 23 September 1998 namanya diubah menjadi Dewan Standar Akuntansi Keuangan sampai Tahun 2006. Pada Kongres Luar Biasa Anggaran Das: IAL, mengalami perubahan di antaranya keai ardan Anggaran Rumah Tangga Keorganisasian nggotaan IAl yang diperluas, di mana Asosiasi 4 43 Teori Akuntansi: Suatu Pengantar g telah ditetapkan antara lain, 1, relevan dengan bidang akun. ‘us Nasional (DPN) yarat yan bisa menjadi anggota biasa IAI dengan syarat-s la nasional mempunyai anggota minimal 100 orang, berskal: tansi, mempunyai badan peradilan disetujui Dewan Pengu! 3. USAP dan PPL Dalam rangka meningkatkan penguasaan kompetensi teknis di bidang akuntansi dan un! perdagangan bebas, maka Ikatan Akuntansi Indonesia {IAl) dengan dukungan Departe- men Keuangan Republik Indonesia menyelenggarakan Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP). USAP ini bertujuan untuk menguji kemampuan akuntan dalam berpraktik seba- gai Akuntan Publik. Adapun mata kuliah yang diujikan, sebagai berikut: (proficiency) akuntan atas pengetahuan dan : ‘ak menyong.ong keterbukaan dalam era * Teori dan Praktik Akuntansi Keuangan. * Auditing dan Jasa Profesional Akuntan Publik Lainnya. + Akuntansi Manajemen dan Manajemen Keuangan. * Sistem Informasi Akuntansi. + Perpajakan dan Hukum Komersial. Peserta USAP hanya dapat diileuti oleh mereka yang memiliki gelar atau sebutan “Alcuntan”, Ujian USAP pertama kali telah diadakan pada bulan September 1997, dan akan dilaksanaken dua kali dalam setiap periode atau setiap tahunnya. Adapun kesempatan dan batas waktunya, sebagai berikut: Peserta yang mengikuti ujian pertama kali harus menempuh seluruh mata ujian yang ada. b. Ujian ulangan hanya dapat ditempuh untuk mata ujian yang belum lulus dalam a. ujian-ujian sebelumnya. c. Kesempatan untuk menyelesaikan seluruh mata kuliah adalah 4 (empat) kali ujian atau 2 (dua) tahun sejak ujian pertama kali ditempuh, mana yang lebih dahulu. d. Apabila dalam periode waktu tersebut, masih belum lulus seluruh mata ujian, maka yang bersangtan Aioyatakan gagal untuk seluruh mata ujian. Dalam hal tersebut, Sel rang bersany tan dapat mendaft: . dinyatalcan sebagai eae Barat ‘ar Kembali sebagai peserta USAP dan Akuntan peserta USAP yang dinyatakan lulus untuk se: ji mu : peroleh sebutan “Bersertifikat Akuntan Publik” dengan tingkatan a berhalt pe kan oleh JAI. Sertifikat Akuntan Publik tersebut, adalah salah sat Seer aarae untuk mendapatkan izin praktik sebagai Akuntan Publik dari Departemen Keuangan rs e . Di samping itu, 1AI sebagai organisasi profesi telah memfasilitasi anggotanya untu 44 gi Bab 2 Motodologi Perumusan Teori Akuntansi selalu mempertahankan dan meningkatkan kom, ga unsur, yaitu: (1) Keterampilan Profesional, (2) Pengetahuan Profesional, dan (3) Etika Profesi. Untuk itu, IAI menyelenggarakan Program Pendidikan Berkelanj ten (PL) ng meliputi ketiga unsur tersebut. Program ini, dirancang untuk memmudahkan para anggota IAI dalam memenuhi kewajibannya di bidang pendidikan dan latihan Sedangkan, publi- kasi berkala IAI, meliputi, (1) News Lett. i . yunte bulanan Media Akuntangi ‘er, untuk kalangan anggota profesi, dan (2) Majalah ipetensi profesionalnya, yang terdiri dari F, RANGKUMAN Metodologi merupakan perumusan dan penentuan metode yang akan digunakan dalam suatu penelitian ilmiah, Sedangkan metode merupakan cara sistematis dalam rangka menemukan kebenaran ilmiah. Metodologi yang digunakan dalam perumusan teori aktuntansi menggunakan berbagai pendekatan, seperti (1) pendekatan nonteoretis, (2) pendekatan teoretis, dan (3) pendekatan lainnya, Standar akuntansi merupakan masalah penting dalam profesi dan semua pemakai laporan yang memiliki kepentingan terhadapnya. Standar akuntansi mencakup konvensi, peraturan, dan prosedur yang sudah disusun dan disahkan oleh lembaga resmi penyusun standar. Dengan demikian, standar akuntansi merupakan pedoman bagi penyusun la- poran keuangan agar dapat diterima secara umum. Standar akuntansi ini umumnya disusun oleh lembaga resmi yang diakui pemerintah, profesi, dan pihak lainnya. Di Indonesia yang berwenang menyusun standar ini adalah Dewan Standar Akuntansi Keuangan yang berada di bawah naungan Ikatan Akuntan In- donesia, Sedangkan di Amerika Serikat, lembaga yang berwenang mengesahkan standar akuntansi adalah Financial Accounting Standard Board (FASB) yang bebas dari pengaruh profesi secara langsung. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu organisasi juga akan memengaruhi penyusunan standar akuntansi. Pihak yang berkepentingan ini di- Klasifikasikan sebagai pengguna langsung dan tidak langsung yang memiliki tujuan yang berbeda dan saling bertentangan. Hal ini dikarenakan, kedua kelompok tersebut memilii kebutuhan informasi yang berbeda. ndar akuntansi dikatakan overload jika standar yang ada terlalu banyak, terlalu rumit, pemilihan aplikasi menjadi sulit, gagat dalam menyajikan perbecaan kebutuhan di antara para penyaji, pengguna, dan akuntan, gagal dalam menyajikan perbedaan antara (1) entitas publik dan nonpublik, (2) laporan Keuangan tahunan dan interim, (3) perusahaan besar dan Kecil, dan (4) laporan keuangan audit dan non audit, serta pengungkapan yang berlebihan, pengukuran yang terlalu kompleks, atau kedua- Suatu stay uy Ba 45 153 —6—- S tandar Akuntansi A. Pengertian dan Sumber Standar Akuntansi Akuntansi memiliki kerangka teori konseptual yang menjadi dasar pelaksanaan teknik-tekniknya, kerangka dasar konseptual ini terdiri dari standar (teknik, prinsip) dan praktik yang sudah diterima oleh umum karena kegunaannya dan kelogisannya. Standar itu disebut standar akuntansi, di Indonesia berlaku Prinsip Akuntansi Indonesia kemudian diganti men- jadi Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Indonesia’ kemudian menjadi Pernyataan Standar Akuntarisi Keuangan (PSAK). Sedang di USA berlaku General Accepted Accounting Principle (GAAP), kemudian Accounting Principle Board Statement (APBS), dan terakhir menjadi FASB Statement. SAK merupakan pedoman bagi siapa saja dalam menyusun laporan ke- uangan yang akan diterima oleh umum. Standar akuntansi mencakup konvensi, peraturan, dan prosedur yang sudah disusun dan disahkan oleh lembaga resmi (Standard Setting Body) pada saat tertentu, Standar ini merupakan konsensus pada koala itu tentang pencatatan sumber-sumber ekonomi, kewajiban, modal, hasil, biaya, dan perubahannya dalam bentuk laporan keuangan, Dalam standar ini dijelaskan transaksi apa yang harus dicataty bagaimana mencatatnya, dan bagaimana mengungkapkannya dalam laporan keuangan yang akan disajikan. Standar akuntansi ini merupakan masalah penting dalam profesi dan semua pemakai laporan yang memiliki kepentingan terhadapnya, Oleh Karena itu, mekanisme penyusunan standar akuntansi harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kepuasan kepada semua pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan, Standar akuntansi ini akan terus-menerus berubah dan berkembang sesuai perkembangan dan 154 Teori Akuntansi Jkaoui (1985) mengemukakan alasan peng Jevan sebagai berikut. 1. Dapat menyajikan informasi tentang posi are Presta dy kegiatan perusahaan. Informasi yang disusun © ‘i ny 20 stands akuntansi yang lazim diharapkan, mempunyal sHat Jlas, kong terpercaya, dan dapat diperbandingkan. 2. Memberi pedoman dan peraturan bekerja bagi akuntan publi 4 ' mereka dapat melaksanakan tugas dengan hati-hati, independen 4 dapat mengabdikan keahliannya dan kejujurannya melalui peny. cunan laporan akuntan setelah melalui pemerikksaan akuntan, 3. Memberikan data base kepada regulator tentang berbagei informa; yang dianggap penting dalam perhitungan pajak, peraturan tentang perusahaan, perencanaan dan pengaturan ekonomi, dan peningkatan efisiensi ekonomi, dan tujuan-tujuan makro lainnya. 4. Dapat menarik perhatian para ahli dan praktisi di bidang teoti day standarakuntansi. Semakin banyak standar yang dikeluarkan, semakin banyak kontroversi dan semakin bergairah untuk berdebat, berpolemik, dan melakukan penelitian. tuntutan masyarakat. Be By, standar akuntansi yang rel Dalam penyusunan standar akuntansi ini ada tiga kemungkinan: 1. diserahkan sepenubnya kepada kekuatan atau mekanisme pasar; 2. diserahkan kepada swasta/profesis atau 3. diserahkan kepada pemerintah. Standar akuntansi saat ini umumnya disusun oleh lembaga rest yang diakui pemerintah, profesi, dan umum. Kalau di Indonesia yang berwenang menyusun ini adalah Dewan Standar Akuntansi Keuangun yang berada di bawah naungan IAI (Ikatan Akuntan Indonesia). Dewan Standar Akuntansi menyerahkan hasil kerjanya kepada Komite Pensahan ‘Standar Akuntansi Keuangan Indonesia dan akhirnya akan ditetapkan din disahkan dalam kongres IAI. Sementaraitu, di USA sekarang lembagayaté berwenang mensahkan standar akuntansi (standard setting body) adalsh Financial Accounting Standard Board (FASB) yang bebas dari pengat™t profesi secara langsung. Namun, pada mulanya standar akuntansi dilahit kan oleh AICPA. FASB mengeluarkan Statement of Financial Acconntil$ Standards dan Interpretation bersama den, yang dikeluarkan oleh AICPA, Selengkapnya, Stevin Rubin (1984) menjelaskan sumber GAAP 23" bentuk rumah sebagai berikut, gan Accounting Research Bulett A

You might also like