Professional Documents
Culture Documents
1. Hukum Internasional
a. Asas Hukum Pidana Internasional Umum pacta sun
servanda
b. Asas Hukum Pidana Internasional Khusus aut dedere
aut punere & aut dedere aut judicare
1. Orang :
a. Kepala Negara Par in parem in hebet in perium
b. Duta Besar dan Konsul serta diplomat
c. Petugas lembaga internasional
2. Tempat :
a. Wilayah Kedutaan Besar
b. Wilayah Angkatan Bersenjata
c. Kapal berbendera negara asing
Perluasan Asas Teritorial
1. Perluasan teknis subjektif & Perluasan
teknis objektif.
2. Perluasan berdasarkan kewarganegaraan
aktif & Perluasan berdasarkan
kewarganegaraan pasif
3. Perluasan berdasarkan prinsip proteksi
4. Perluasan berdasarkan prinsip universal
Perluasan teknis subyektif Hukum Pidana suatu negara
berlaku atas perbuatan yang mulai dilakukan di negaranya
tetapi berakhir atau menimbulkan akibat di wilayah negara
lain.
Perluasan teknis obyektif Hukum Pidana suatu negara
berlaku atas perbuatan yang mulai dilakukan di negara lain
tetapi berakhir atau menimbulkan akibat di negaranya.
Kewarganegaraan aktif = Asas Personal = Asas Nasional
Aktif Hukum Pidana suatu negara berlaku bagi warga
negaranya di mana pun berada.
Kewarganegaraan pasif = Asas Nasional Pasif Hukum
pidana suatu negara berlaku atas orang yang melakukan
kejahatan di wilayah negara lain yang akibatnya menimpa
warga negaranya.
Proteksi Hukum pidana suatu negara berlaku atas
perbuatan pidana yang melanggar keamanan dan integritas
atau kepentingan vital ekonomi atau kepentingan lainnya
yang hendak dilindungi yang dilakukan di luar wilayah
negara tersebut.
Universal Hukum pidana suatu negara berlaku atas
perbuatan pidana yang melanggar kepentingan masyarakat
internasional. Perbuatan tersebut dikualifikasikan sebagai
kejahatan internasional atau delicta jure gentium.
Ne Bis In Idem
Istilah genosida terdiri dari dua kata yakni geno dan cide.
Geno atau genos berasal dari bahasa Yunani kuno yang
berarti ras, bangsa atau etnis. Sedangkan cide, caedere
atau cidium berasal dari bahasa Latin yang berarti
membunuh.
Secara harafiah genosida dapat diartikan pembunuhan
ras. Istilah ini diperkenalkan oleh Raphael Lemkin pada
tahun 1944 – seorang Yahudi kelahiran Polandia yang
bermigrasi ke Amerika pada tahun 1930 – dalam bukunya
Axis Rule In Occupied Europe.
Lemkin mencatat bahwa istilah yang sama artinya dengan
genocide adalah ethochide yang berasal dari kata Yunani
„ethos‟ yang berarti bangsa dan kata Latin „cide‟.
Istilah „genocide‟ ini semakin dikenal ketika Amerika
mengajukan tuntutan terhadap para penjahat perang Nazi
Jerman saat Nuremberg Trial digelar.
Lemkin mendefinisikan genocide secara lengkap sebagai :
” as intentional coordinated plan of different actions aiming at
the destruction of essential foundations of the life of national
groups with the aim of annihilating the groups themselves. The
objectives of such a plan would be disintegration of the
political and social institutions of culture, language, national
feelings, religion, economic existence, of national groups and
the destruction of the personal security, liberty, health, dignity
and even the lives of the individuals belonging to such
groups, …. The actions involved are directed against
individuals, not in their individual capacity, but as members of
the national group”.
Statuta ICTR, Pasal 3 The International Tribunal for Rwanda shall have the
power to prosecute persons responsible for the following crimes when
committed as part of widespread or systematic attack against any civilian
population on national political, ethnic, racial or religious grounds : Murder;
Extermination; Enslavement; Deportation; Imprisonment; Torture; Rape;
Persecution on political, racial and religious grounds; Other inhumane acts.
Statuta Roma, Pasal 7 For the purpose of this Statute. „Crime against
humanity‟ means any of the following acts when committed as part of
widespread or systematic attack directed against any civilian population,
with knowledge of the attack : Murder; Extermination; Enslavement;
Deportation or forcible transfer population; Imprisonment or other severe
deprivation of physical liberty in violation of fundamental rules of
international law; Torture; Rape, sexual slavery, enforced; prostitution,
forced pregnancy, enforced sterilization, or any other form of sexual
violence of comparable gravity; Persecution against any identifiable group
or collectivity on political, racial, national, ethnic, cultural, religious, gender
as defined in paragraph 3, or other grounds that are universally recognized
as impermissible under international law, in connection with any act referred
to in this paragraph or any crime within the jurisdiction of the court;
Enforced; disapperance of persons; The crime of apartheid; Other inhumane
acts of a similar character intentionally causing great suffering, or serious
injury to body or to mental or physical health.
Kejahatan Perang
Dalam sejarah perkembangan hukum pidana internasional,
kejahatan perang bersama dengan piracy adalah kejahatan
internasional tertua di dunia. Tuntutan internasional perihal
kejahatan perang pertama kali dilakukan terhadap Peter von
Hagenbach di Breisach, Jerman pada tahun 1474. Hagenbach diadili
di Austria oleh 28 hakim dari persekutuan negara kerajaan suci
Roma dan dinyatakan bersalah atas pembunuhan, pemerkosaan,
sumpah palsu dan kejahatan lain yang melawan hukum Tuhan dan
manusia pada saat ia melakukan pendudukan militer. Dalam
persidangan internasional tersebut, kesatriaan Hagenbach dilucuti
dan dijatuhi hukuman mati.
2. Tidak seorang pun boleh diadili di depan suatu pengadilan lain untuk
kejahatan yang disebutkan dalam pasal 5 yang mana orang tersebut
telah diadili atau dibebaskan oleh mahkamah
3. Tidak seorang pun yang telah diadili di depan suatu pengadilan lain
untuk perbuatan yang juga dilarang berdasarkan pasal 6, 7 atau 8 boleh
diadili oleh mahakamah berkenan dengan perbuatan yang sama kecuali
kalau proses perkara dalam pengadilan lain itu :
1. Nuremberg Trial
2. Tokyo Trial
3. ICTY
4. ICTR
5. Extraordinary
Chember
Nuremberg Trial
1. Jerman di bawah kepemimpinan Adolf Hitler memulai kancah perang dunia kedua
dengan menganeksasi Polandia pada September 1939, tepatnya di kota Danzig
blitzkrieg.
2. Tahun 1940, Hitler menaklukkan Denmark, Norwegia, Belanda, Belgia dan Perancis.
Tahun tersebut merupakan tahun kemenagan Nazi Jerman. Dalam waktu yang
bersamaan dengan perang dunia kedua, bahkan jauh sebelumnya, Hitler telah
melakukan genosida terhadap bangsa Yahudi hampir di seluruh daratan Eropa.
3. Genosida yang dilakukan oleh Nazi Jerman selanjutnya dikenal dengan istilah
holocaust. Secara harafiah ‘holocaust’ berarti deskripsi genosida yang dilakukan
terhadap kelompok-kelompok minoritas di Eropa dan Afrika Utara selama perang
dunia kedua oleh Nazi Jerman.
4. Serangan yang tidak kalah brutalnya juga dilakukan oleh Nazi Jerman ke Sovyet pada
tanggal 22 Juni 1941. Operasi Barbarosa. Dalam penyerangan tersebut ribuan
warga sipil dipaksa menjadi budak atau digunakan sebagai ’hewan percobaan’ dalam
eksperimen-eksperimen kedokteran.
5. Richard Overy Russian War menggambarkan bagaimana Nazi mencari cara
yang efisien untuk membunuh, yaitu dengan menggunakan pasien-pasien mental dari
rumah sakit jiwa Minsk sebagai ‘kelinci percobaan’ setelah menduduki Belarusia.
Jutaan warga Sovyet, laki-laki, wanita dan anak-anak dibunuh oleh regu tembak,
dimusnahkan dalam kamar gas dan dipanggang di kamp maut Nazi bersama jutaan
warga Yahudi Eropa, para intelektual dan kaum Marxis.
6. Ketika Perang Dunia II berlangsung hampir separuh waktu, beberapa
negara di Eropa telah mempersiapkan aturan untuk menuntut para
pelaku genosida dan kejahatan internasional lainnya
7. Oktober 1943, Majelis Internasional London telah berhasil menyusun
draf konvesni berdasarkan hukum nasional sejauh mungkin untuk
mengadili kejahatan perang dalam yurisdiksinya
8. Deklarasi Moskow November 1943 menyepakati bahwa kejahatan
perang yang berskala kecil akan diadili dan dihukum di negara-
negara di mana mereka melakukan kejahatan, sementara kejahatan
perang berskala besar dan pelanggaran yang tidak memiliki lokasi
geografis tertentu akan diperiksa dan diadili oleh suatu keputusan
bersama pemerintah sekutu
9. 8 Agustus 1945, Sekutu menandatangani Perjanjian London yang
mengadopsi Piagam Pengadilan Militer Internasional
10. The Agreement for the Prosecution and Punishment of Major War
Criminals of The Eoropean Axis and Establishing the Charter of the
International Military Tribunal ditandatangani oleh empat negara,
masing-masing Inggris Pernacis, Uni Soviet dan Amerika Serikat.
Nurmberg Charter yang juga dikenal sebagai London Charter terdiri
dari 30 pasal.
11. Pasal 6 Nuremberg Charter yang menyangkut tiga jenis kejahatan
yaitu kejahatan terhadap perdamaian, kejahatan perang dan
kejahatan terhadap kemanusiaan. Hal terpenting lainnya dalam
Pasal 6 tersebut adalah mengenai tanggung jawab individu. Dengan
demikian seseorang tidak dapat lagi berdalih bahwa perbuatan yang
ia lakukan adalah untuk kepentingan atau atas perintah negara.
12. Pasal 7, “The official position of defendants, wether as Heads of State
or responsible officials in Government Departmens, shall not be
considered as freeing them from responbility or mitigating
punishment.”
13. Pasal 8, “The fact that the defendant acted pursuant to order of his
Government of a superior shall not free from him responbility, but
maybe considered in mitigation of punishment if the Tribunal
determines that justice so requires.
14. Mahkamah Nuremberg terdiri dari empat orang hakim ditambah dengan
empat hakim pengganti berasal dari keempat negara yang menyusun
Statuta Mahkamah. Mereka adalah, Francis Biddle dari Amerika dengan
John Parker sebagai hakim pengganti. Lord Justice Geoffrey Lawrence
dari Inggris dengan Justice Norman Birkit sebagai pengganti. Dari
Perancis Prof. Donnediu de Vabres sebagai hakim dengan Judge R. Falco
sebagai hakim pengganti. Sedangkan dari Uni Sovyet I.T. Niktchenko
sebagai hakim, dengan hakim penggantinya A.F. Volchkof. Dari keempat
hakim tersebut, Lawrence ditunjuk sebagai ketua mahkamah dengan 3
orang hakim lainnya sebagai anggota.
6. Struktur ICTR terdiri dari 3 trial chambers dan 1 appeals chamber. Para
hakim dipilih oleh Majleis Umum PBB dari daftar yang diusulkan oleh
Dewan Keamanan. Hakim-hakim ICTR dipilih dari berbagai sistem hukum
di dunia yang mewakili negara-negara anggota PBB. Mereka dipilih untuk
masa jabatan 4 tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali. Trial dan
appeals chambers beranggotakan 16 hakim dan tidak boleh dari mereka
berasal dari negara yang sama. Masing-masing chamber terdiri dari 3
hakim, sedangkan untuk appeals chamber terdiri dari 5 hakim.
Berdasarkan Resolusi 1431 tanggal 14Agustus 2002 memutuskan
maksimum 18 hakim sebagai hakim ad litem, namun pada saat ini yang
bertugas hanyalah 9 hakim sebagai hakim ad litem.
2. 17 Maret 1970, saat berkunjung ke Uni Sovyet dan Cina, Norodom Sihanouk
dikudeta Jenderal Lon Nol dan Pangeran Sisowath Sirik Matak. Pemerintahan
baru dengan nama Republik Khmer bersama aliansinya Amerika memberi
dorongan bagi Sihanouk yang berkolaborasi dengan komunis Khmer Merah
untuk membentuk pemerintahan tandingan. Sihanouk bersama Khmer Merah
mendapat dukungan Korea Utara dan Cina.
3. 17 April 1975 Saloth Sar alias Pol Pot melakukan kudeta terhadap Lon Nol.
Pol Pot adalah seorang penganut ideologi primitif yang mengkombinasikan
kepemimpinan ala komunis Cina di bawah Mao Zedong dengan model
revolusi kebudayaan yang totaliter dan brutal ala Rusia di bawah
kepemimpinan Joseph Stalin.
4. Pol Pot membentuk Pemerintah Khmer Merah yang terdiri
dariKhiue Sampan, Nuon Chea,Ieng Sary, Vorn Vet, Son Sen, Hu
Nim, Thiounn Thiounn, Ieng Thirith, Toch Pheun & Yun Yat.
11. Pada tahun 1981 Partai Revolusi Rakyat Kampuchea Pro Vietnam
membentuk pemerintah baru, namun ditolak komunitas internasional
atas jasa diplomasi Amerika dan Cina.
12. Pada tahun 1982, Norodom Sihanouk menjadi Presiden Koalisi Republik
Demokrasi Kamboja yang terdiri dari Partai Funicipec, Khmer Merah,
Front Nasional Pembebasan Rakyat Kamboja dan Republik Rakyat
Kamboja yang didukung oleh Vietnam.
16. Salah satu rekomendasi dari Jakarta Informal Meeting yang didukung
oleh ASEAN dan PBB adalah pemilihan pemimpin baru dan penarikan
pasukan Vietnam dari Kamboja, namun ini merupakan suatu hal yang
pelik.
17. Penyelesaian hukum atas kasus killing field di Kamboja telah dimulai
pada tanggal 15 Juli 1979 – pasca-invasi Vietnam ke Kamboja –
pemerintah mengeluarkan Decree Law No. 1 yang menetapkan People‟s
Revolusionary Tribunal untuk memeriksa Pol Pot dan Ieng Sary dalam
kejahatan genosida.
18. People‟s Revolusionary Tribunal dipimpin oleh Hakim Ketua Kheo
Chenda dan Hakim Ketua Pengganti, Chim Chendara serta 10 orang
hakim lainnya sebagai hakim anggota. Sedangkan bertindak sebagai
penuntut umum adalah Marly, seorang kader Khmer Merah yang
melarikan diri ke Vietnam pada tahun 1978. Pada tanggal 26 Juli 1979
surat penangkapan dikeluarkan untuk Pol Pot dan Ieng Sary bersamaan
dengan pemanggilan mereka untuk menyerahkan diri kepada penguasa
yang diumumkan di Balai Kota Phnom Phen selama 7 hari berturut-turut.
19. Pemeriksaan sidang pengadilan terhadap Pol Pot dan Ieng Sary
berlangsung singkat selama 4 hari dari tanggal 15 sampai dengan
tanggal 19 Agustus 1979 di Teater Chaktomuk. Pemeriksaan dilakukan
secara inabsentia sebab Pol Pot dan Ieng Sary tidak pernah hadir dalam
persidangan tersebut. Pemeriksaan terhadap 54 saksi beserta barang
bukti lainnya mengeluarkan putusan yang dibacakan oleh Kheo Chenda
atas kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh Pol Pot dan Ieng Sary.
20. Putusan People‟s Revolusionary Tribunal tidak mendapat tanggapan
serius, baik dari rakyat Kamboja sendiri, maupun dunia internasional. Hal
ini karena para pengikut Pol Pot dan Ieng Sary masih sangat
berpengaruh di Kamboja. Selain itu, penyelesaian masalah hukum di
Kamboja tidak terlepas dari situasi perang dingin antara Cina, Amerika
dan Uni Sovyet. People‟s Revolusionary Tribunal dianggap sebagai
bentukan Vietnam yang melakukan invasi ke Kamboja. Terlebih sistem
hukum yang digunakan bukanlah sistem civil law dengan mengingat
Kamboja adalah jajahan Perancis atau setidaknya mengikuti sistem
common law sebagaimana yang dianut sebagaian besar negara di dunia,
akan tetapi People‟s Revolusionary Tribunal lebih banyak mengikuti
sistem hukum Uni Sovyet.
21.Pada tanggal 17 April 2000 –Perdana Menteri Hun Sen
menerima solusi penyelesaian Kamboja yang
ditawarkan oleh Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan.
Secara formal Annan menawarkan gagasan mengenai
pembentukan Majelis Luar Biasa yang dikenal dengan
nama ”The Law on the Establishment of Extraordinary
Chambers in the Courts of Cambodia for the
Prosecution of Crimes Commited During the Period of
Democratic Cambodia (Law on Extraordinary
Chambers).
25. Sampai dengan saat ini pengadilan yang mengadili orang-orang yang
bertanggungjawab atas killing field di Kamboja masih berlangsung.
Tokoh Khmer Merah yang sedang dan akan diadili antara lain adalah
Kaing Guek Eav, Nuon Chea dan Khieu Samphan. Pol Pot sebagai
pemimpin tertinggi Khmer Merah telah meninggal pada tahun 1998.
Demikian pula Son Sen yantg tewas dibunuh pada tahun 1997 dan Ieng
Sary yang diberi amnesti oleh Pemerintah Kamboja pada tahun 1996.
Nuon Chea ditahan dan dihadapkan ke pengadilan pada tanggal 21
September 2007. Chea didakwa menyiksa dan membunuh warga sipil
termasuk dalam pembunuhan biksu dan etnis Vietnam. Chea diancam
dengan pidana penjara seumur hidup. Pada tanggal 8 Februari 2008,
Chea kemudian dihadapkan di pengadilan. Sedangkan Kaing Guek Eav
alias Duch, Kepala Penjara Khmer Merah dihadapkan di pengadilan
pada tanggal 21 November 2007. Sementara Khieu Samphan yang
sedang menunggu giliran untuk diadili menderita strouke dan tidak
dizinkan berobat ke luar dari Kamboja.
Chile
1. Salvador Allende terpilih sebagai presiden pada tahun 1970 dengan
mengantongi 37 % suara Presiden Amerika Richard M. Nixon
memerintahkan Sekretaris Negara, Henry Kissinger untuk
melakukan sesuatu. Tanpa informasi dari Edward Korry, Duta
Besar Amerika di Chile, Kissinger memerintahkan CIA melakukan
segala cara dalam rangka menghalangi penobatan Allende sebagai
presiden Chile.
2. Berdasarkan konstitusi Chile, jika jumlah suara dalam pemilihan
presiden tidak mencapai mayoritas, maka pemilihan tahap
selanjutnya akan dipilih oleh Kongres. Amerika mencoba
menyuap para legislator dari Partai Kristen Demokrat Chile agar
memilih Jorge Alesandri pesaing terkuat Allende, namun gagal
karena Partai Kristen Demokrat tetap memilih Allende.
3. Amerika mendanai sekelompok pejabat militer untuk melakukan
kudeta, namun ditentang Jenderal Rene Schneider, Panglima
Angkatan Bersenjata Chile yang kemudian mati terbunuh.
4. Hubungan Chile dengan Amerika semakin memburuk saat
pemerintah Allende mengakui keberadaan dan mengadakan
hubungan erat dengan Cuba, Cina, Korea Utara dan Vietnam Utara.
Amerika merespon tindakan Allende dengan menghentikan semua
bantuan keuangan termasuk memblokir berbagai pinjaman.
Sementara itu bantuan rahasia Amerika kepada sekelompok
militer Chile dilipatgandakan
5. Allende mengangkat Jenderal Augusto Pinochet Ugarte sebagai Panglima
Angkatan Bersenjata Chile pada tanggal 23 Agustus 1973. Kurang dari 3
minggu setelah pengangkatan Pinochet, pada tanggal 11 September 1973
terjadi kudeta militer terhadap kekuasaan Allende yang dipimpin
langsung oleh Pinochet. Kudeta militer dimulai dengan serangan udara
yang membombardir Istana Moneda dan turut menewaskan Salvador
Allende. Namun sumber lain ada yang mengatakan bahwa saat terjadi
serangan udara tersebut ke Istana Modeda, Allende bunuh diri dengan
senjata yang dihadiahkan Fidel Castro.
6. Beberapa minggu awal pada saat terjadi kudeta, ratusan warga Chile
menjadi korban hanya untuk menjamin kepatuhan rakyat terhadap
kekuatan militer yang kemudian menjadikan Pinochet sebagai diktator
yang memegang kekuasaan luar biasa
8. Keadaan di Chile saat itu tidak jauh berbeda dengan beberapa negara di
Amerika Latin lainnya. Ada perjanjian rahasia antara pemerintah Chile,
Bolivia, Brazil, Argentina, Paraguay dan Uruguay yang dikenal dengan
„Operasi Condor‟ Operasi tersebut dilkaukan oleh rezim-rezim yang
anti demokrasi dengan menggunakan kekuatan militer dan dengan
pendekatan keamanan mengeliminasi lawan-lawan poltiknya. terutama di
Chile di bawah kekuasaan Pinochet, Bolivia di bawah rezim Jenderal Juan
Jose’ Torres dan Uruguay yang dipimpin oleh presiden Hector Gutierres
Ruiz.
9. Selama 17 kekuasaan Pinochet, kekerasan dan penyiksaan kejam
diorganisir oleh Direccion de Intelgencia Nacional (DINA) terhadap
mereka yang beroposisi dengan rezim. Sekitar 3.000 orang termasuk
132 polisi mati selama otoritarian militer tersebut. 1.205 orang mati
dalam 4 bulan terakhir tahun 1973 dan 1.216 orang mati antara tahun
1974 sampai dengan tahun 1977. Pengadilan militer menerapkan asas
retroaktif terhadap kejahatan politik oleh golongan kiri dan
pengadilan sipil membenarkan semua tindakan Pinochet dalam
rangka melindungi kepentingan negara.
11. Pada tahun 1990, rezim otoritarian militer Jenderal Augusto Pinochet
Ugarte digantikan oleh Patricio Aylwin Azocar yang membentuk Komisi
Kebenaran Dan Rekonsiliasi (Rettig Commission) untuk menentukan
apa yang terjadi selama rezim Pinochet. Namun komisi tidak
mempunyai kekuasaan untuk melakukan penuntutan terhadap
Pinochet. Hal ini karena selama kekuasaannya, Pinochet telah
menyiapkan seperangkat undang-undang yang melegalkan segala
tindakannya. Diantara undang-undang tersebut adalah undang-
undang amnesti 1978 yang dipersipakan untuk memberikan
pengampunan terhadap semua kekerasan rezim yang dilakukan atas
nama kepentingan negara.
12. Panitia tersebut mendapat hambatan dari pemerintah Chile sehingga
Komisi HAM PBB menggantikan panitia dengan tim reporter khusus
yang melaporkan secara tahunan kepada komisi dan diteruskan kepada
Majelis Umum.
14. Pada tahun 2003 Presiden Chile Ricardo Lagos membentuk National
Commission On Political Imprisonment And Tortute (Komisi Nasional
Tentang Tahanan Politik Dan Penyiksaan) yang diketuai oleh Uskup
Sergio Valech. Komisi tersebut melakukan wawancara terhadap 35.000.
mantan tahanan rezim Pinochet dan mengumumkan temuannya pada
tanggal 10 November 2004. Berdasarkan kesaksian mereka diketahui
bahwa berbagai peyiksaan yang dialami semasa dalam tahanan antara
lain disetrum listrik, dipukul, dibakar dengan rokok dan dipaksa menelan
kotoran serta air kencing sendiri. Laporan resmi komisi tersebut
menyatakan bahwa dalam kurun waktu 17 tahun kekuasaan Pinochet
3.197 orang dinyatakan tewas, 30.000. orang disiksa dan dipenjara
secara tidak sah serta 200.000 orang dipaksa meninggalkan Chile dan
lari ke pengasingan.
15. Oktober 1998 Hakim Spanyol Baltasar Garzon dan Manuel Garcia
Castellon memohon ekstradiksi Pinochet ke Spanyol atas segala
kejahatannya terhadap warga Spanyol di Chile maupun Argentina. 16
Oktober 1998 Pinochet ditangkap di London. Negara lain yang juga
memohon ekstradiksi atasPinochet adalah Swiss, Belgia, Perancis,
Itali dan Luxemburg. 23 Oktober 1998, Metropolitan Stipendiary
Magistrates Section 8 (1) (b) of the Extradition Act 1989
mengeluarkan surat penangkapan terhadap Pinochet. 28 Oktober
1998 High Court In London menyatakan Pinochet punya kekebalan
hukum namun putusan tersebut di banding oleh Lord Chief Justice
Bingham.
16. 25 November 1998 The Law Lords House Of Lords (Lord Nicholls,
Lord Steyn, Lord Hoffman, Lord Slyn dan Lord Loyd) memutuskan
Pinochet tidak punya kekebalan hukum dan tetap akan diekstradiksi
ke Spanyol Mendagri Jack Straw mengeluarkan Authority To
Proceed terhadap ektradiksi Pinochet.
17. Tuntutan Spanyol atas berbagai penyiksaan yang dilakukan terhadap
warganya dari 31 kasus yang dapat diajukan hanya 2 kasus setelah 8
Desember 1988 Chile meratifikasi konvensi anti penyiksaan.
18. Selama menunggu ekstradiksi terjadi ketegangan hubungan
diplomatik antara Presdien Chile Eduardo Frei dan PM Spanyol Jose
Maria Aznar. Margaret Thatcher Pemerintah Partai Buruh
melakukan Penculikan Judicial Pinochet, sekutu Inggris dalam
perebutan merebut Malvinas.
19. 11 Januari 2000 Tim Dokter memberikan keterangan medis bahwa
Pinochet menderita Diabetes, Arthitis, dan serangan Jantung Akut
sehingga menggunakan alat pacu jantung. Mendagri Inggris Jack
Straw melepasakan Pinochet kembali ke Chili.
Gerakan 30 September
Noam Chomsky Laporan CIA 2500 orang
terbunuh.
Amnesty International Lebih dari 1 juta orang
terbunuh.
Pemerintah Indonesia Sekitar 500 orang
terbunuh
Gus Dur 500 ribu eks PKI dibunuh oleh
kelompok Islam
Robbert Cribb Indonesian Killings Of 1965-
1966 150 ribu – 2 juta orang dibunuh, disiksa
dan ditahan tanpa proses pengadilan.
Gerakan 30 September
Tanggung Jawab Siapa ???
1. Buku Putih Pemerintah dan Arnold Bracman PKI
memperalat unsur ABRI bertujuan mengkomuniskan
Indonesia. Kudeta PKI dipercepat 5 tahun dari rencana
awal untuk mengkomuniskan Indonesia karena
kesehatan Soekarno yang kian memburuk.