Professional Documents
Culture Documents
RANGKUMAN
RANGKUMAN
Dosen Pembimbing:
Netti Herawati, SST, M.Pd
OLEH:
Okta Ari Susanti
NIM: PO71241220207
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Laboratorium fire assay di PT. Smelting merupakan salah satu sub bagian di
bijih, maupun mineral. Logam-logam mulia yang dimaksud adalah emas (Au),
perak (Ag), platina (Pt) dan paladium (Pd). Beban kerja fisik di laboratorium fire
assay dapat disebut relatif berat. Dimulai dari paparan panas di depan tanur
dengan suhu 1100-1150 C, paparan debu bahan-bahan kimia penyusun fluks dan
dari tiga komponen kesehatan kerja yaitu kapasitas kerja, beban kerja dan
lingkungan kerja yang dapat merupakan beban tambahan pada pekerja. Bila
ketiga komponen tersebut serasi maka bisa dicapai suatu derajat kesehatan
Limbah yang lebih berbahaya lagi yang disebut dengan limbah B3 (bahan berbahaya
dan beracun). Hal tersebut sebenarnya bukan merupakan masalah kecil dan sepele,
karena apabila limbah (B3) tersebut dibiarkan ataupun dianggap sepele penanganannya,
atau bahkan melakukan penanganan yang salah dalam menangani limbah B3 tersebut,
maka dampak dari Limbah B3 tersebut akan semakin meluas, bahkan dampaknyapun
1
akan sangat dirasakan bagi lingkungan sekitar kita, dan tentu saja dampak tersebut akan
menjurus pada kehidupan makhluk hidup baik dampak yang akan dirasakan dalam
jangka pendek ataupun dampak yang akan dirasakan dalam jangka panjang dimasa yang
akan datang.
Kita tidak akan tahu seberapa parah kelak dampak tersebut akan terjadi,namun
seperti kata pepatah”Lebih Baik Mencegah Daripada Mengobati”, hal tersebut menjadi
salah satu aspek pendorong bagi kita semua agar lebih berupaya mencegah dampak dari
Kebakaran selalu menelan banyak kerugian baik moril, materil bahkan sering
kali juga keselamatan manusia. Bila kebakaran tersebut menimpa fasilitas publik
misalnya rumah sakit, maka yang menderita kerugian tentu masyarakat banyak.
Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
harus tetap mampu meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu dan
setinggi-tingginya.
Pada saat terjadi kebakaran, ada empat hal yang perlu diperhatikan berkaitan
struktur bangunan dan bangunan yang letaknya bersebelahan. Tiga hal yang
pertama berkaitan dengan bahaya api yang ada pada bangunan yang terbakar,
sedangkan hal yang terakhir merupakan pertimbangan bagi bangunan lainnya dan
bangunan rumah sakit didapatkan fakta terdapat empat sumber utama penyebab
2
kebakaran, yakni penggunaan peralatan listrik, sambungan pendek arus listrik,
kimia baik cair maupun padat yang bersifat flammable, korosif dan harmful.
penghuninya sebagian adalah orang sakit yang tidak mampu melayani dan
B. Rumusan Masalah
2. Apa yang dimaksud dengan zat bahan beracun dan berbahaya (B3) serta
penanganannya?
C. Tujuan
2. Untuk mengetahui zat bahan beracun dan berbahaya (B3) serta penanganannya
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kapasitas Kerja
setiap petugas kesehatan dan non kesehatan merupakan resultante dari tiga
komponen kesehatan kerja yaitu kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan
kerja yang dapat merupakan beban tambahan pada pekerja. Bila ketiga
komponen tersebut serasi maka bisa dicapai suatu derajat kesehatan kerja yang
kerja.
2. Beban Kerja
Beban kerja adalah salah satu aspek yang harus diperhatikan oleh setiap
organisasi, karena beban kerja adalah salah satu faktor yang mempengaruhi
kinerja karyawan. Beban kerja adalah volume dari hasil kerja atau catatan
4
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Beban Kerja
1) Faktor eksternal
tempat kerja, alat dan sarana kerja, kondisi kerja, sikap kerja, dan
2) Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh itu sendiri
akibat dari reaksi beban kerja eksternal. Faktor internal meliputi faktor
somatis (jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, status gizi, dan kondisi
dan kepuasan).
5
2) Beban Kerja Mental
waktu lama.
jawab besar.
3. Lingkungan Kerja
ISO IEC 17025:2008, SNI ISO 9001:2015, CWA 15793:2008 pasti harus
dan jasa pendukung serta lingkungan kerja, dapat dijelaskan sebagai berikut:
6
2) Fasilitas sarana /prasarana yang bersifat fisik yaitu gedung/bangunan,
furniture)
yaitu peralatan pengujian atau peralatan produksi, bahan uji atau bahan
1. Label limbah B3
a. Primary sludge, yaitu limbah yang berasal dari tangki sedimentasi pada
b. Chemical sludge, yaitu limbah yang dihasilkan dari proses koagulasi dan
flokulasi.
c. Excess activated sludge, yaitu limbah yang berasal dari proses pengolahan
d. Digested sludge, yaitu limbah yang berasal dari pengolahan biologi dengan
7
2. Jenis Limbah B3
Beberapa jenis B3 yang mudah dikenali dan boleh dipergunakan antara lain
adalah bahan – bahan kimia seperti amonia, Asam Asetat, Asam sulfat, Asam
3. Sifat Limbah B3
a. Mudah meledak
Yaitu materi yang dapat meledak karena adanya kejutan, panas atau
b. Mudah terbakar
Yaitu bahan padat, cair, uap, atau gas yang menyala dengan mudah dan
terbakar secara cepat bila dipaparkan pada sumber nyala, misalnya: jenis
c. Bersifat reaktif
d. Beracun
Yaitu bahan beracun yang dalam dosis kecil dapat membunuh atau
e. Menyebabkan infeksi
Yaitu bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan dari tubuh manusia
8
f. Bersifat Korosif
Bahan padat atau cair yang dapat membakar atau merusak jaringan kulit bila
berkontak dengannya.
4. Pengelolaan limbah B3
mencapai 99,99% atau lebih. Artinya, jika suatu materi limbah B3 ingin
dibakar (insinerasi) dengan berat 100 kg, maka abu sisa pembakaran tidak
5. Kategori Limba B3
9
fenol. Limbah B3 dari sumber spesifik umum misalkan limbah B3 dari industri
pulp dan kertas yaitu sludge IPAL, perekat kadaluarsa, residu tinta. Limbah B3
dari sumber spesifik khusus misalnya fly ash, bottom ash, steel slag, mill scale.
6. Penanganan limbah B3
yang tepat guna pengolahan limbah tersebut sesuai dengan karakteristik dan
kandungan limbah.
1. Penggunaan listrik
a. Tusuk kontak
beban alat yang cukup besar. Pada tusuk kontak dianjurkan disesuaikan
besar beban yang dipakai atau paling sedikit satu tingkat diatas kemampuan
Pada sakelar ini sering tejadi loncatan bunga api yang disebabkan oleh
pemasukan beban yang secara tiba-tiba dan beban yang cukup besar dan
kering atau tidak lembab dan mudah terjangkau /tidak tertutup atau
kabel instalasi akan panas dan mudah teratur. Untuk mencegah mudah
terbakar kabel instalasi listrik mak harus diadakan pengetsan tahanan isolasi
penyambungan atau penambhan daya listrik pada jaringan listrik yang tidak
sesuai rencana harus seijin dari IPS RS,untuk daerah tetntu misal: ruang
11
d) Nitrogen berwarna hitam
a) Nama Perusahaan
b) Nama Gas
c) Kandungan purity
e) Tekanan gas
f) Tanggal pengisian
g) Nomor Tabung
12
3) Diberikan stiker tanda “ Hazard “ yang menyebutkan :
a) Sifat gas
b) Peringatan–peringatan
c) Pertolongan pertama
d) Nama Produsen
13
4) Lokasi penyimpanan diusahakan jauh dari sumber
menggunakan
trolly.
syarat sanitasi/higiene.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laboratorium fire assay di PT. Smelting merupakan salah satu sub bagian di
maupun mineral. Logam-logam mulia yang dimaksud adalah emas (Au), perak
(Ag), platina (Pt) dan paladium (Pd). Beban kerja fisik di laboratorium fire assay
dapat disebut relatif berat. Dimulai dari paparan panas di depan tanur dengan suhu
Beberapa jenis B3 yang mudah dikenali dan boleh dipergunakan antara lain adalah
bahan – bahan kimia seperti amonia, Asam Asetat, Asam sulfat, Asam Klorida, Asetilena,
Kebakaran selalu menelan banyak kerugian baik moril, materil bahkan sering
kali juga keselamatan manusia. Bila kebakaran tersebut menimpa fasilitas publik
misalnya rumah sakit, maka yang menderita kerugian tentu masyarakat banyak.
Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
harus tetap mampu meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu dan
setinggi-tingginya.
15
B. Saran
resultante dari tiga komponen kesehatan kerja yaitu kapasitas kerja, beban
kerja dan lingkungan kerja yang dapat merupakan beban tambahan pada
pekerja. Bila ketiga komponen tersebut serasi maka bisa dicapai suatu derajat
berupa penyakit ataupun kecelakaan akibat kerja yang pada akhirnya akan
16
DAFTAR PUSTAKA
17