Professional Documents
Culture Documents
JOB I
PENGUJIAN BERAT JENIS SEMEN
A. TUJUAN
Untuk menentukan berat jenis semen PCC
B. DASAR TEORI
Semen Portland adalah semen hidrolik yang dihasilkan dengan cara
menghaluskan klinker yang terdiri silikat silikat kalsium yang bersifat hidrolis,
bersama bahan tambahan yang biasanya digunakan gips (gypsum). Semen Portland
diklasifikasikan dalam 5 jenis yaitu:
Jenis 1 : Semen Portland untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan
Persyaratan persyaratan khusus seperti jenis-jenis semen yang lain
Jenis 2 : Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan
ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang
Jenis 3 : Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan
kekuatan tinggi pada fase permulaan setelah pengikatan terjadi
Jenis 4 : Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukan
Ketahanan yang tinggi terhadap sulfat
Berat jenis semen PCC adalah perbandingan antara berat isi kering semen
dengan berat isi air pada suhu 4oC. Berat jenis semen yang disyaratkan oleh ASTM
adalah 3,15 Mg/m3. Pada kenyataannya, berat jenis semen yang diproduksi berkisar
antara 3,05 Mg/m3 sampai 3,25 Mg/m3. Variasi ini akan berpengaruh pada proporsi
campuran semen dalam adukan campuran. Pengujian berat jenis dapat dilakukan
dengan cara portland dikatakan murni jika berat jenisnya antara 3,0 – 3,2.
Berdasarkan SK-SNI-1990 syarat berat jenis semen antara 3,0 – 3,2.
Rumus :
Bs
Bj= xd
V 2−V 1
Keterangan :
BJ = Berat jenis semen
BS = Berat semen (gr)
V1 = Volume minyak tanah dalam botol Le Chatelier pada suhu 4ºC (ml)
V2 = Volume minyak tanah tambah semen dalam Le Chatelier pada suhu 4ºC
KELOMPOK 4
2A JASA KONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
(ml)
d = Berat isi air pada suhu 20ºC (nilainya = 1)
KELOMPOK 4
2A JASA KONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
Semen
Portland 64
gr (PCC) Es batu
D. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Menyaring semen dengan menggunakan saringan no.40
3. Menimbang semen sebanyak 64 gram
4. Mengisi cawan dengan air dan es batu dengan ketinggian sekitar ¾ dari tinggi
talam
KELOMPOK 4
2A JASA KONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
KELOMPOK 4
2A JASA KONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
1 64 0,5 22,2
2. Perhitungan
a. Perhitungan sampel 1
Bs
Bj= xd
V 2−V 1
64
Bj= x1
22,2−0,5
64
Bj=
21,7
Bj=2,94 kg/m3
F. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang telah dilaksanakan maka diperoleh berat jenis semen
yaitu 2,94 kg/m3 (tidak memenuhi syarat yaitu 3 kg/m3- 3,2 kg/m3). Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa semen yang diuji tidak dalam keadaan murni.
G. DOKUMENTASI
KELOMPOK 4
2A JASA KONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
KELOMPOK 4
2A JASA KONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
JOB II
KONSISTENSI NORMAL SEMEN
A. TUJUAN
Untuk menentukan banyaknya air yang digunakan untuk mencampur semen
sehingga diperoleh konsistensi normal.
B. DASAR TEORI
Konsistensi normal semen adalah suatu konsistensi atau kondisi standar yang
menunjukkan kebasahan pada semen. Kebutuhan air yang sesuai dalam pencampuran
semen penting sebab jika terlalu banyak air akan encer sehingga penyebarannya akan
terlalu cepat. Sebaliknya, apabila air yang dicampurkan sedikit maka campuran akan
menjadi kental dan sulit terjadi penyebaran campuran. Untuk menentukan presentase
air yang akan digunakan dalam pencampuran semen dapat dilakukan pengujian
dengan alat vicat atau flow table/meja leleh.
Berdasarkan SNI 03-6826-2002 konsistensi normal semen dengan alat vicat
akan dicapai jika batang peluncur pada alat vicat menembus sampai batas 10 ± 1mm,
dibawah permukaan dalam pasta dalam waktu 30 detik setelah dilepaskan. Sedangkan
konsistensi normal pada pengujian flow table akan dicapai jika nilai pengujian telah
memenuhi flow yang disyaratkan yaitu 110 – 120%.
Rumus :
D1−D 0
KN = X 100 %
D0
Dimana :
KN = Konsistensi Normal (%)
D1 = Diameter rata - rata pasta semen setelah diketuk 25 kali dalan 15 detik
(cm)
D0 = Diameter bagian bawah cincin konik (cm)
KELOMPOK 4
2A JASA KONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
b. Bahan
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
D. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Mengayak semen Portland dengan menggunakan saringan No.40 kemudian
menimbanganya seberat 650 gram, lalu menimbang air sebanyak 30% dari berat
semen (percobaan 1)
3. Memasukkan air kedalam mangkuk mixer, kemudian masukkan semen portland
yang sudah ditimbang kedalam mesin pengaduk (mixer) yang telah berisi air
4. Menjalankan mixer dengan kecepatan 140 ±5 Rpm (gigi 2) selama 1 menit
5. Menghentikan mixer dan membersihkan dinding tromol dengan menggunakan
spatula selama 15 detik
6. Menjalankan kembali mixer dengan kecepatan 285 ± 10 Rpm (gigi 4) selama 1
menit
7. Menghentikan mesin mixer dan melepaskan tromol dari mixer
8. Mengukur diameter dalam pada bagian bawah cicin konik (D0)
9. Mengambil segumpal pasta semen dan dibentuk seperti bola-bola (dengan cara
melempar-lemparkan pasta semen dari tangan kanan ke tangan kiri atau
sebaliknya) dengan jarak ±15 cm sebanyak 6 kali
10. Meletakkan cincin konik di atas meja leleh dengan posisi diameter yang lebih
kecil berada di bagian atas, lalu memasukkan bola pasta semen kealam cincin
konik dan meratakan permukaannya dengan menggunakan spatula
11. Membersihkan pasta semen yang ada di atas meja leleh dan disekitar cincin konik.
Lalu mengangkat cincin konik, kemudian memutar meja leleh sebanyak 25 kali
ketukan
12. Mengukur diameter pasta semen sebanyak 4 kali dan kemudian menghitung rata-
ratanya (D1)
13. Menghitung konsistensi normal semen, apabila nilai yang diperoleh < 110% maka
ulangi percobaan dari langkah ke-2 dengan menambahkan % air. Namum jika
nilai yang diperoleh > 120% maka percobaan diulangi dari langkah ke-2 dengan
cara mengurangi % air.
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
2. Perhitungan
D1−D 0
1. KN = X 100 %
D0
14,12−10
KN = X 100 %
10
KN =41,2%
D1−D 0
2. KN = X 100 %
D0
19,65−10
KN = X 100 %
10
KN =96,5 %
D1−D 0
3. KN = X 100 %
D0
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
21,15−10
KN = X 100 %
10
KN =111,5 %
F. KESIMPULAN
Setelah melakukan pengujian konsistensi normal semen, maka diperoleh konsistensi
normal yaitu 111,5% pada jumlah air sebanyak 32% atau 208 gram dan hasil tersebut
memenuhi standar yang telah ditetapkan yaitu sebesar 110 – 120%.
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
G. DOKUMENTASI
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
Gambar 2.5 Memutar meja leleh Gambar 2.6 Mengukur diameter semen
JOB III
WAKTU PENGIKATAN SEMEN
A. TUJUAN
Untuk mengetahui waktu pengikatan awal dan pengikatan akhir semen setelah
dicampur dengan air.
B. DASAR TEORI
Waktu pengikatan semen sejak tercampur dengan air hingga berubah sifat plastisnya
waktu pengikatan semen diperoleh dengan menggunakan alat vicat, dimana dengan alat
tersebut dapat diukur kecepatan atau waktu pengikatan semen. Dengan demikian, dapat
ditentukan waktu pasta semen berada dalam keadaan plastis sampai pasta kehilangan sifat
plastisnya (beku). Semua itu tergantung susunan kimia, kehalusan butiran semen, kadar air
dan suhu. Waktu pengikatan semen terdiri dari :
1. Waktu pengikatan awal (inial setting time) yaitu yang dibutuhkan pada saat
pencampuran air dan semen sampai campuran tersebut berubah sifat plastisnya.
2. Waktu pengikatan akhir (final setting time) yaitu waktu yang dinutuhkan pada saat
pencampuran semen dan air sampai campuran berubah menjadi sangat keras sehingga
jarum vicat tidak dapat menembus pasta semen.
Berdasarkan SNI waktu pengikatan awal terjadi apabila jarum vicat menembus
pasta semen pada kedalaman 25 mm dan waktu minimum untuk pengikatan awal yaitu 45
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
menit, sedangkan waktu pengikatan akhir terjadi apabila jarum vicat tidak dapat
menembus pasta semen dan waktu maksimum untuk pengikatan akhir yaitu 360 menit.
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
b. Bahan
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
Vaseline
D. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Menyaring semen menggunakan saringan No. 40
3. Menimbang semen sebanyak 650 gram
4. Menimbang air sebanyak 31% dari berat semen (persen air yang digunakan di dapat
dari job uji konsistensi normal semen)
5. Memasukkan semen ke dalam mangkuk mixer dan didiamkan selama 30 detik
6. Menjalankan mixer dengan kecepatan 140 ± 5 Rpm (gigi 2) selama 1 menit
7. Menghentikan mixer dan membersihkan bagian dalam pinggiran mixer dengan
menggunakan spatula selama 15 detik.
8. Menjalankan mixer dengan kecepatan 285 ± 10 Rpm (gigi 4) selama 1 menit.
9. Menghentikan mesin pengaduk dan lepaskan tromol dari mesin pengaduk.
10. Meletakan pasta pada cincin konik di atas flow table dengan posisi harus berada pada
daerah tengah dari frow table .
11. Mengangkat cincin konik dari pasta, kemudian memutar alat pada flow table hingga
terjadi sentakan/ketukan pada flow table sebanyak 25 kali .
12. Mengukur diameter hasil lelehan pasta dengan menggunakan mistar baja ( d1, d2, d3
dan d4). Kemudian hitung konsistensi normal.
13. Setelah konsistensi normal, masukan pasta kedalam cincin konik sehingga cincin
konik terisi penuh dengan pasta semen dan meratakan kelebihan pasta dengan spatula
yang digerakan dalam posisi miring pada permukaan cincin konik, hingga permukaan
pasta rata dengan cincin konik .
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
14. Meletakan plat kaca pada lubang besar den kelebihan pasta pada lubang kecil
diratakan dan dilicinkan dengan spatula.
15. Menyimpan cincin konik yang berisi pasta semen di tempat yang lembab selama 45
menit tanpa terjadi kerusakan .
16. Meletakan cincin konik yang berisi pasta semen dibawah alat vicat diameter 1 mm
dan sentuhkan jarum dengan permukaan pasta.
17. Menjatuhkan jarum pada 45 menit pertama kemudian setiap 15 menit sekali.
Percobaan dilakukan berulang-ulang hingga tidak terjadi penurunan jarum vicat.
18. Jarak antara titik bekas jarum yang satu dengan yang lain harus berjarak 1 cm dari
tepi cincin konik kemudian 0,5 cm.
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
10 180 22
11 195 20
12 210 19
13 225 15
14 240 14
15 255 11
16 270 10
17 285 10
18 300 9
19 315 9
20 330 9
21 345 7
22 360 6
2. Grafik Perhitungan
30
25
20
15
10
5 6
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400
F. KESIMPULAN
Setelah melakukan pengujian waktu pengikatan semen, maka pada grafik didapatkan
waktu pengikatan awal pada penurunan 25 mm adalah 160 menit.
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
G. DOKUMENTASI
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
JOB IV
KEKEKALAN SEMEN
A. TUJUAN
Untuk menentukan kekal tidaknya semen yang diperiksa.
B. DASAR TEORI
Kekekalan pasta semen yang telah mengeras merupakan suatu ukuran yang
menyatakan kemampuan pengembangan bahan-bahan campurannya dan kemampuan
untuk mempertahankan volume setelah pengikatan terjadi. Ketidakkekekalan semen
disebabkan oleh terlalu banyaknya jumlah kapur bebas yang pembakarannya tidak
sempurna serta magnesia yang terdapat dalam campuran tersebut
Pemeriksaan semen Portland perlu diketahui guna menentukan pemakaian semen
dilapangan. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara membuat benda uji berbentuk kue,
melalui langkah-langkah pelaksanaan percobaan, lalu benda uji tersebut didiamkan selam
24 jam dan selanjutnya direbus selama tiga jam. Dalam pelaksanaan percobaan ini
diperlukan ketelitian dalam melakukan pengamatan terhadap perubahan-perubahan yang
terjadi karena pelaksanan dilakukan secara visual. Apabila selama direbus tidak
menunjukan perubahan, retak, pecah atau perubahan bentuk lainnya maka semen tersebut
dinyatakan kekal.
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
b. Bahan
Vaseline
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
D. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Menyaring semen menggunakan saringan No. 40
3. Menimbang semen sebanyak 650 gram
4. Menimbang air sebanyak 31% dari berat semen (persen air yang digunakan di dapat
dari job uji konsistensi normal semen)
5. Memasukkan semen ke dalam mangkuk mixer dan didiamkan selama 30 detik
19. Menjalankan mixer dengan kecepatan 140 ± 5 Rpm (gigi 2) selama 1 menit
20. Menghentikan mixer dan membersihkan bagian dalam pinggiran mixer dengan
menggunakan spatula selama 15 detik.
21. Menjalankan mixer dengan kecepatan 285 ± 10 Rpm (gigi 4) selama 1 menit.
22. Menghentikan mesin pengaduk dan lepaskan tromol dari mesin pengaduk.
23. Meletakan pasta pada cincin konik di atas flow table dengan posisi harus berada pada
daerah tengah dari frow table .
24. Mengangkat cincin konik dari pasta, kemudian memutar alat pada flow table hingga
terjadi sentakan/ketukan pada flow table sebanyak 25 kali .
25. Mengukur diameter hasil lelehan pasta dengan menggunakan mistar baja ( d1, d2, d3
dan d4). Kemudian hitung konsistensi normal.
26. Setelah konsistensi normal tercapai maka bentuk pasta semen seperti kue yang
dimasukan ke dalam cetakan ring dengan diameter 12 cm dan tinggi bagian tengahnya
adalah 13 mm dengan bagian pinggir semakin menipis.
27. Menyimpan kue semen pada tempat yang lembab selama ± 24 jam.
28. Merebus kue semen pada air yang mendidih selama 3 jam.
29. Mengangkat kue rebus dari dalam air dan dibiarkan sampai dingin, kemudian diamati
perubahan yang terjadi sebelum dan setelah perebusan. Apabila terjadi keretakan
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
setelah dilakukan perebusan, maka dapat disimpulkan bahwa semen yang digunakan
tersbeut tidak kekal.
Analisa Data :
Tabel 4.1 Kebutuha Bahan:
Sampel A Sampel B
Dari hasil analisa secara visual diperoleh data sebagai berikut:
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
Sampel A Sampel B
30. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan pada pengujian kekekalan semen dengan
metode kue rebus, maka diperoleh hasil bahwa semen yang telah diuji dengan
menggunakan presentasi air pada konsistensi normal 31 % dapat dinyatakan bahwa pasta
semen tersebut kekal karena tidak terdapat retakan setelah direbus.
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
31. DOKUMENTASI
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
JOB V
KUAT TEKAN MORTAR
A. Tujuan
Untuk menentukan besarnya kuat tekan mortar pada umur tertentu yang digunakan
untuk menentukan mutu semen PCC dengan contoh benda uji berbentuk kubus
berukuran 50x50x50 mm .
B. Dasar Teori
Kekuatan tekan adalah muatan tekan maksimum yang dapat di pikul per satuan
luas. Bentuk dan ukuran benda uji ini mempengaruhi kuat tekan beton. Selain itu mutu
kekuatan beton di pengaruhi pula oleh mutu semen yang di gunakan, perbandingan
adukan, susunan pasir, air yang digunakan untuk membuat adukan beton, umur beton,
=𝑃
𝐴
waktu pencampuran, dan suhu.
Dimana :
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
2. Bahan
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
D. Langkah Kerja
1. Memasukkan pasir sebanyak 1375 gram dan semen PCC sebanyak 500 gram ke
dalam bak aduk, lalu mengaduk menggunakan sendok spesi secara merata sampai
semen dan pasir tercampur rata.
2. Menambahkan air 210 gram pada campuran semen dan pasir kemudian mengaduk
campuran tersebut sampai homogen.
4. Meratakan pasta pada cincin dengan spatula dan bersihkan pasta yang menempel pada
dinding cincin konik.
5. Meletakkan cincin konik yang berisi pasta semen di atas flow table dengan
posisi harus berada pada daerah tengah dari flow table.
6. Mengangkat cincin konik dari pasta, kemudian putar alat pemutar pada flow table
hingga terjadi sentakan/ketukan pada flow table sebanyak 25 kali selama 15 detik.
7. Mengukur diameter hasil lelehan pasta dengan menggunakan mistar baja (d1, d2 , d3 dan
d4). Kemudian hitung konsistensi normal.
10. Membuka cetakan dan rendam benda uji dalam air bersih kemudian periksa kekuatan
benda uji dengan umur 3 hari dan 7 hari dengan menggunakan alat/mesin tekan beton.
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
Analisa Perhitungan:
Umur 7 Hari
29100
s = = 11,64 N/mm2 = 118,76 kg/cm2
2500
21100
s = = 8,44 N/mm2 = 86,1 kg/cm2
2500
20900
s = = 8,36 N/mm2 = 85,31 kg/cm2
2500
290,17
srata-rata = = 96,72 kg/cm2
3
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai kuat tekan mortar dalam 7 hari yaitu
7hari = 96,72 kg/cm2 < 200 kg/cm2. Maka, dapat disimpilkan bahwa mortar tersebut
tidak memenuhi standar kuat tekan mortar yang disyaratkan.
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
H. Dokumentasi
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
Gambar 5.24 Memutar alat pada meja Gambar 5.25 Mengukur diameter hasil
leleh sebanyak 25 kali dengan cepat lelehan menggunakan mistar
Gambar 5.26 Mengolesi cetakan dengan Gambar 5.27 Membuka cetakan setelah
vaselin didiamkan selama 24 jam
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
Gambar 5.28 Merendam benda uji selama Gambar 5.29 Mengeringkan benda uji
3 dan 7 hari selama 24 jam
Gambar 5.30 Menimbang benda uji Gambar 5.31 Menekan benda uji
menggunakan alat mesin tekan
JOB
KEHALUSAN SEMEN
A. Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui dan memahami sipat-sipat fisik, mekanik dan teknologi
semen portland serta pengaruhnya terhadap beton.
2. Menentukan kehalusan semen portland dengan menggunakan saringan No. 100 dan
200.
B. Dasar Teori
Kehalusan semen portland adalah suatu faktor penting yang dapat mempengaruhi
kecepatan reaksi antara partikel semen dengan air. Kecepatan hidrasi semen berbanding
lurus dengan luas permukaan semen itu sendiri, dimana luas permukaan akan semakin
besar jika semen tersebut semakin halus. Dengan semakin halus butiran semen portland,
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
maka reaksi hidrasi semen akan semakin cepat, schingga kekuatan awal tinggi dan
kekuatan akhir akan berkurang.
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
4. Bahan
Semen
D. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan.
2. Memasukkan benda uji semen Kupang ke dalam saringan No. 100 yang terietak di
atas saringan No. 200 dan PAN di bawahnya.
5. Membersihkan sisi bagian bawah saringan dengan kuas, mengosongkan PAN dan
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
6. Mengambil tutup saringan dengan hati-hati, bila ada partikel kasar yang menempel
pada tutup maka dikembalikan kedalam saringan.
Perhitungan
A
Kehalusan: F =
B
x 100
Dimana A = Berat benda uji tertahan pada saringan
B = Berat benda uji Semula
14,85
No.100 F = x 100 = 14,85 Gram
100
19,56
No.200 W = x 100 = 19,56 Gram
100
65,29
Pan W= x 100 = 65,29 Gram
100
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
F. Kesimpulan
Dari hasil Percobaan di atas didapatkan data yang tidak memenuhi syarat yang
sesuai dengan standar kehalusan yang teah ditetapkan.Standar yang telah ditetapkan
adalah benda uji yang tertahan pada saringan No.100 adalah 0 % dan maksimal 22%
pada saringan No.200. Sedangkan dari hasil percobaan diperoleh benda uji yang tertahan
pada saringan No. 100 adalah 14,85% dan pada saringan No.200 sebesar 34,41%
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
G. Dokumentasi
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI
Laporan Laboratorium Pengujian Bahan
KELOMPOK 4
2A JASAKONSTRUKSI