You are on page 1of 32

Endapan Mineral Logam

I Wayan Warmada
Laboratorium Bahan Galian
Jurusan Teknik Geologi FT UGM
Jl. Grafika No. 2 – Bulaksumur
Jogjakarta 55281
Ruang lingkup
➲ Metalogenesis: pembentukan endapan logam
➲ Alterasi hidrotermal dan tekstur bijih
➲ Klasifikasi endapan mineral logam
➲ Endapan hidrotermal I: epitermal dan porfiri
➲ Endapan hidrotermal II: skarn dan mesotermal
➲ Endapan magmatik (kromit dan PGM)
➲ Endapan volkanik (VMS)
➲ Endapan sedimenter (placer)
➲ Quiz, Midterm & Ujian
Terminologi
➲ Bijih (ore) adalah suatu mineral yang mengandung
logam, atau suatu agregat mineral logam, yang
dari sisi penambang dapat diambil suatu profit,
atau dari sisi ahli metalurgi dapat diolah menjadi
suatu profit.
➲ Menurut Craig (1989) mineral bijih didefinisikan
sebagai sesuatu yang dapat diekstrak menjadi
logam, seperti kalkopirit dan galena yang dapat
diekstrak menjadi tembaga dan timah hitam.
➲ Istilah mineral opak sering digunakan sebagai
sinonim dari mineral bijih.
➲ Tubuh bijih (orebodies, oreshoots, ore deposits)
Endapan logam
➲ Endapan logam dapat dibagi menjadi beberapa
kelompok, yaitu:
➲ Logam mulia → Au, Ag, kelompok Pt (PGM,
platinum group metals);
➲ Logam bukan besi → Cu, Pb, Zn, Sn, Al (empat
yang pertama dikenal dengan istilah logam
dasar, base-metals);
➲ Besi dan logam campurannya → Fe, Mn, Ni, Cr,
Mo, W, V, dan Co;
➲ Logam jarang → Sb, As, Be, Cd, Mg, Hg, REE,
Se, Ta, Te, Ti, Zr, dll;
➲ Logam fisi → U, Th (Ra).
Proses pembentukan
➲ Logam emas dapat ter-
bentuk dari bermacam-
macam proses geologi.
Mulai dari peleburan
mantel, magmatisme,
pelapukan dan sedi-
mentasi maupun meta-
morfisme.
➲ Masing-masing proses
menghasilkan tipe
endapan emas yang
Siklus endapan emas ber-beda-beda.
Pembentukan endapan logam
➲ Magmatik
➲ Nikel/kromit,
➲ PGM
➲ Bijih besi
➲ Hidrotermal
➲ Porfiri dan skarn,
➲ Mesotermal/shear zone
➲ Epitermal
➲ Sulfida masive pada batuan volkanik
➲ Sedimenter → placer
Klasifikasi teori pembentukan
Teori Proses alamiah
Asalmula akibat proses internal
Kristalisasi magma Presipitasi mineral bijih sebagai komponen utama
atau minor dari batuan beku, seperti endapan intan
pada kimberlit, REE pada karbonatit di Zimbabwe

Segregasi magma Separasi akibat kristalisasi sebagian dan proses yang


berhubungan selama diferensiasi magma, seperti
lapisan kromit, Bushfeld complex, RSA
Liquasi, ketidakbercampuran cairan. Pelepasan
sulfida, sulfida-oksida, atau lelehan oksida dari
magma, yang terakumulasi pada di bawah lelehan
silikat, seperti endapan Cu-Ni di Sudbury, Canada
Segregasi magma

➲ Segregasi magma akan mengendapkan logam


sulfida yang lebih berat dibandingkan Mineral
Pembentuk Batuan (MPB) pada bagian dasar.
Klasifikasi teori pembentukan
Teori Proses alamiah
Asalmula akibat proses internal
Hidrotermal Pengendapan dari larutan air panas, yang melalui
permukaan tubuh magma atau batuan metamorf atau
sumber lainnya. Contohnya Porfiri Cu-Au Grasberg/
Irian Jaya, Batu Hijau/Sumbawa.
Sekresi lateral Difusi material bijih atau pengotor dari batuan asal
ke suatu patahan atau celah. Contohnya Yellowknife
gold deposits, Canada.
Metamorfisme Pyrometasomatik (skarn) yang terbentuk oleh proses
penggantian batuan dinding. Contohnya
Ertsberg/Irian Jaya
Magmatisme
Magma dan hidrotermal
Pemadatan magma hydrous
Granodiorit porfir
hipotetik
➲ D 1 = dyke

➲ S 1 menunjukkan
batas saturasi
H 2O
Pemadatan magma hydrous
Granodiorit porfir
hipotetis
➲ Tahap kedua
pendinginan
lelehan jenuh
H 2 O, yang disebut
sebagai “second
boiling” (resurgent
boiling)
➲ BP2 dan D 2
adalah pipa breksi
dan dyke
Pemadatan magma hydrous
Granodiorit porfir
hipotetis
➲ Second boiling.

➲ BP2 dan D 2
adalah pipa
breksi dan dyke.
➲ Aktivitas
magmatik pada
pembentuk-an
sistem porfiri Cu-
Mo.
Skarn
➲ Proses mineralisasi
skarn sering
berasosiasi dengan
jenis porfiri Cu-(Au-Mo).
➲ Skarn terbentuk akibat
reaksi metasomatik
antara intrusi yang
mengandung logam
dengan batuan
karbonat, yang
menyebabkan
pengkayaan akan
logam Fe dan Cu.
Klasifikasi teori pembentukan
Teori Proses alamiah
Asalmula akibat proses eksternal
Pengkayaan Pelepasan unsur-unsur bernilai dari bagian atas dari
sekunder atau suatu endapan mineral dan terpresipitasi kembali di
supergen bagian yang lebih dalam, sehingga membentuk
konsentrasi yang lebih tinggi. Contoh: endapan
emas-perak epitermal Pongkor/Jawa Barat; porfiri
Cu-Mo Chuquicamata/Chile

Ekshalasi volkanik Ekshalasi larutan hidrothermal pada permukaan,


(= ekshalasi biasanya di bawah kondisi laut. Contoh: endapan
sedimenter) Kuroko/Jepang.
Ekshalasi (VMS)

Sulfida masif pada batuan Volkanik


Exhalasi (VMS)
➲ Endapan
logam jenis
ini umumnya
menghasilka
n logam Cu,
dan Fe;
sedangkan
Au hanya
sebagai hasil
sampingan.
Pembentukan endapan logam
pada MOR
Klasifikasi teori pembentukan
Teori Proses alamiah
Asalmula akibat proses eksternal
Akumulasi mekanis Konsentrasi mineral berat ke dalam endapan placer.
Contohnya Timah placer di Bangka &
Belitung/Sumatera, Emas placer di Yukon, Canada

Presipitasi sedimenter Presipitasi unsur-unsur tertentu pada suatu


lingkungan sedimen tertentu, baik dengan atau tanpa
intervensi organisme tertentu. Contohnya BIF di
Brazili, endapan mangan di Chiaturi, Rusia.
Ukuran & bentuk tubuh bijih
➲ Ukuran, bentuk dan karakteristik alamiah endapan
bijih → terhadap kadar yang dapat diambil.
➲ Endapan permukaan dengan sebaran luas
meskipun kadarnya rendah dapat ditambang
dengan metode tambang terbuka,
➲ Endapan berbentuk urat yang tipis sangat mahal
dengan tambang bawah permukaan,
➲ Bentuk endapan yang beraturan dapat ditambang
lebih murah dibandingkan yang tidak beraturan.
➲ Pada tambang terbuka, bentuk dan kedalaman
endapan berpengaruh kepada jumlah bahan yang
dibuang selama penambangan.
Morfologi endapan
➲ Tubuh bijih diskordan → tubuh bijih yang
memotong perlapisan batuan,
➲ Bentuk tabular, seperti urat
➲ Bentuk tak teratur, seperti diseminasi (porfiri,
epitermal), stokwork (porfiri, epithermal)
➲ Tubuh bijih konkordan → tubuh bijih yang searah
dengan perlapisan batuan,
➲ Batugamping, seperti skarn, manto
➲ Argilaceous, seperti serpih, argilit, mdst,
batusabak
➲ Batuan volkanik, seperti VMS
Bentuk bijih diskordan

Diagram yang menggambarkan istilah yang


digunakan dalam pencandraan tubuh bijih.
Bentuk urat
➲ Urat biasanya
mengisi celah pada
suatu batuan, atau
host rock/wallrock.
➲ Seperti halnya
minyak bumi,
endapan logam
juga membutuhkan
tempat yang dapat
menjebaknya.
➲ Proses penjebakan
tergantung kepada
Pongkor/Jawa Barat
P, T, dan X larutan.
Bentuk stockwork
a

a) Collahuasi/Chile
b) Grasberg/Irian Jaya
Bentuk bijih konkordan

Argilaceous rocks
Bentuk bijih konkordan

Manto deposit: Miluni/Bolivia


Tektonik lempeng
➲ Continental interior basins, intracontinental rifts dan
aulacogens → Witwatersrand/SA;
➲ Oceanic basins and rises → beberapa VMS tipe
Cyprus;
➲ Passive continental margins → pada platform
karbonat, seperti MVT;
➲ Subduction-related basins → beberapa endapan
yang berhubungan dengan porfiri-epitermal;
➲ Strike-slip settings → Salton Sea geothermal
system
➲ Collision-related settings → beberapa endapan Sn-
W-(U) yang berhubungan dengan granit tipe S.
Tektonik vs mineralisasi
Provinsi metalogenik
➲ Provinsi metalogenik merupakan suatu daerah
khusus, yang memiliki konsentrasi endapan logam
tertentu
➲ Daerah ini dapat didelineasi dengan referensi suatu
logam tunggal atau beberapa logam atau asosiasi
logam.
➲ Daerah ini barangkali menunjukkan suatu zona
distribusi beberapa endapan logam.
➲ Beberapa logam dan mineral terkonsentrasi dalam
ruang dan waktu.
➲ Memiliki implikasi pada program eksplorasi mineral.
Asosiasi endapan logam
Bacaan
➲ Barnes HL (1979) Geochemistry of hydrothermal
ore deposits
➲ Evans AM (1993) Ore geology and industrial
minerals.
➲ Jensen ML & Bateman AM (1981) Economic
mineral deposits
➲ Pohl W (1992) Lagerstättenlehre.
➲ Lawles JV, White PJ & Boggie I (1996) Exploration
based on mineralisation models
➲ Journal: J. Geochemical Exploration, Economic
Geology, Mining Engineering, Mining Magazine.

You might also like