You are on page 1of 49

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN GASTRITIS

Disusun Oleh :

Ellinda Yohanita

19024

AKADEMI KEPERAWATAN HARUM JAKARTA


Jl. Cumi No.37, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 14310
I. Konsep Keluarga
1. Pengertian keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap
dalam keadaan yang saling ketergantungan (Departeman Kesehatan RI, 2014).
Menurut Bakri M.H. (2017), keluarga adalah unit sosial ekonomi terkecil dalam
masyarakat yang merupakan landasan dasar dari semua institusi dan merupakan
kelompok primer yang terdiri dari dua orang atau lebih yang mempunyai jarinagn
interpersonal, hubungan darah, hubungan perkawinan dan adopsi.
Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian
darah, adopsi atau perkawinan.

2. Tugas keluarga pada kesehatan :


a. Keluarga mengenal masalah kesehatan
b. Keluarga membuat kepeutusan tindahkan kesehatan yang tepat
c. Keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
d. Keluarga mempertahankan lingkungan rumah yang sehat
e. Keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan

3. Karakteristik keluarga :
a. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan
atau adopsi
b. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka
memperhatikan satu sama lain
c. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing – masing mempunyai
peran sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik
d. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan
perkembangan fisik, psikologis dan sosial anggota

4. Struktur keluarga
a. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah.
b. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga ibu.
d. Patrilokal : sepasang sua,I istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami
e. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar dari pembinaan keluarga
dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya
hubungan dengan suami atau istri.

5. Ciri-ciri struktur keluarga


a. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota
keluarga.
b. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi mereka juga
mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnyamasing- masing.
c. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan
fungsinya masing-masing.

6. Macam-macam struktur/ tipe/ bentuk kluarga


Menurut Suprajitno (2012) tipe keluarga adalah sebagai berikut:
a. Tradisional
1) The nuclear family (keluarga inti) yaitu keluarga yang terdiri dari suami, istri
dan anak.
2) The dyad family yaitu keluarga yang terdiri dari suami (tanpa anak) yang
hidup bersama dalam satu keluarga.
3) Keluarga usila yaitu keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua
dengan anak yang memisahkan diri.
4) The childless family yaitu keluarga tanpa anak karna terlambat terlambat
menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan
karena mengejar karir atau pendidikan yang terjadi pada wanita.
5) The extended family (keluarga luas/besar) yaitu keluarga yang terdiri dari tiga
generasi yang hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear family disertai:
paman, tante, orang tua (kakaknenek), keponakan, dll.
6) The single-parent family (keluarga duda/janda) yaitu keluarga yang terdiri dari
satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui
proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi hokum pernikahan)
7) Commuter family yaitu kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi
salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja
diluar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir pekan
(weekend)
8) Multigenerational family yaitu keluarga dengan beberapa generasi atau
kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah.
9) Kin-network family yaitu beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu
rumah atau saling berdekata dan saling menggunakan barang-barang dan
pelayanan yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televise, telepon, dll.
10) Blended family yaitu keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang
menikah kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
11) The single adult living alone / single-adult family yaitu keluarga yang terdiri
dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihanya atau perpisahaan
(separasi), seperti : perceraian atau di tinggal mati.

b. Non-Tradisional
1) The unmarried teenage mother yaitu keluarga yang terdiri dari orang tua
(terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah.
2) The stepparent family yaitu keluarga dengan orang tua tiri.
3) Commune family yaitu beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang
tidak ada hubungan saudara, yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber
dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan
melalui aktivitas kelompok atau membesarkan anak bersama
4) The nonmarital heterosexual cohabiting family yaitu keluarga yang hidup
bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.
5) Gay and lesbian families yaitu seseorang yang mempunyai persamaan sex
hidup bersama sebagaimana pasangan suami-istri (marital partners).
6) Cohabitating couple yaitu orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan
perkawinan karena beberapa alasan tertentu.
7) Group-marriage family yaitu beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-
alat rumah tangga bersama, yang merasa telah saling menikah satu dengan
yang lainnya, berbagi sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan anaknya.
8) Group network family yaitu keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-
nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang
rumah tangga bersama, pelayanan yang bertanggung jawab membesarkan
anaknya.
9) Foster family yaitu keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga atau saudara dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak
tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang
aslinya.
10) Homeless family yaitu keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai
perlindungan yang permanen karena krisis personal yang di hubungkan
dengan keadaan ekonomi dan problem kesehatan mental.
11) Gang yaitu sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda
yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyaiperhatian, tetapi
berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.

7. Tahap-Tahap Kehidupan / Perkembangan Keluarga


a. Pasangan baru (keluarga baru)
Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki dan perempuan
membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan (psikologis)
keluarga masing-masing :
1) Membina hubungan intim yang memuaskan
2) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok social
3) Mendiskusikan rencana memiliki anak

b. Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama)


Keluarga yang menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan sampai kelahiran
anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan:
1) Persiapan menjadi orang tua
2) Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan
sexsual dan kegiatan keluarga
3) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan
c. Keluarga dengan anak pra-sekolah
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 bulan) dan berakhir saatanak
berusia 5 tahun :
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti kebutuhan tempat tinggal,
privasi dan rasa aman
2) Membantu anak untuk bersosialisasi
3) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain
juga harus terpenuhi
4) Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di luar
keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)
5) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap yang paling
repot)
6) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
7) Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak
d. Keluarga dengan anak sekolah
Tahap ini di mulai saat anak masuk sekolah pada usia 6 tahun dan berakhir pada
usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumblah anggota keluarga
maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk :
1) Membantu sosialisasi anak : tetangga, sekolah dan lingkungan
2) Mempertahankan keintiman pasangan
3) Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat,
termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga
e. Keluarga dengan anak remaja
Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai 6-
7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orangtuanya. Tujuan
keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta
kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa :
1) Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab, mengingat
remaja sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya
2) Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga
3) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orangtua
4) Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan
5) Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga
f. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah danberakhir pada
saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah
anak dalam keluarga, atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal
bersama orang tua :
1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
2) Mempertahankan keintiman pasanganMembantu orangtua suami/istri yang
sedang sakit dan memasuki masa tua
3) Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
4) Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
g. Keluarga usia pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir
saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal :
1) Mempertahankan kesehatan
2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-
anak
3) Meningkatkan keakraban pasangan
h. Keluarga usia lanjut
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat salah satu pasangan
pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal damapi keduanya
meninggal:
1) Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
2) Adaptasi dengan peruabahan kehilangan pasangan, teman, kekuatanfisik dan
pendapatan
3) Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat
4) Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat
5) Melakukan life review (merenungkan hidupnya).

II. Konsep Penyakit


1. Pengertian
Gastritis berasal dari kata gaster yang artinya lambung dan itis yang berarti
inflamasi/peradangan. Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa
lambung. Peradangan ini dapat mengakibatkan pembengkakan mukosa lambung
sampai terlepasnya epitel mukosa superficial yang menjadi penyebab terpenting
dalam gangguan saluran pencernaan. Pelepasan epitel akan merangsang timbulnya
proses inflamasi pada lambung (Sukarmin, 2012).
Penyakit gastritis atau sering juga disebut penyakit tukak lambung merupakan tukak
(borok, pekung) di dalam lambung, termasuk penyakit pencernaan. Namun penyakit
ini lebih popular disebut sebagai penyakit maag. Penyakit ini memang sudah mulai
dialami oleh orang Indonesia sejak dari remaja sampai lanjut usia. (Saydam, 2011).

2. Etiologi
a. Infeksi bakteri
Infeksi H. pylori diketahui sebagai penyebab utama terjdinya gastritis. Infeksi
dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkanperadangan menyebar yang
kemudian mengakibatkan perubahan pada lapisan pelindung dinding lambung.
Salah sat perubahan itu adalah athropic gastritis, sebuah keadaan dimana kelenjar
– kelenjar penghasil asam lambung secara perlahan rusak.
b. Pemakaian obat penghilang nyeri secara terus menerus
Obat analgesik anti inflamasi nonsteroid (AINS) seperti aspirin, ibuprofen, dan
naproxen dapat menyebabkan peradangan pada lambung dengan cara mengurangi
prostaglandin yang bertugas melindungi lambung. Jika pemaikan obat – obat
tersebut hanya sekali maka kemungkinan terjadinya masalah lambung kecil. Tapi
jika pemakaiannya dilakukan secara terus menerus atau pemakaian yang
berlebihan dapat dapat mengakibatkan gastritis.
c. Penggunaan alkohol secara berlebihan
Alkohol dapat mengiritasi dan mengikis mukosa pada dinding lambung dan
membuat dinding lambung lebih rentas terhadap asam lambung walaupun pada
kondisi normal.
d. Stress fisik
Stress fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar atau infeksi berat
dapat meneyebakan gastritis dan juga borok serta perdarahan pada lambung.
e. Kelainan autoimmune
Autoimmune atrophic gastritis terjadi ketika kekebalan tubuh menyerang sel – sel
sehat yang berada dalam dinding lambung. Hal ini mengakibatkan peradangan
dan secara bertahap menipiskan dinding lambung, menghancurkan kelenjar –
kelenjar penghasil asam lambung dan mengganggu produksi faktor intrinsic
( yaitu sebuah zat yang membantu tubuh mengabsorbsi vitamin B-12).
Kekurangan vitamin B-12, akhirnya dapat mengakibatkan pernicious anemia,
sebuah kondisi serius yang jika tidak dirawat dapat mempengaruhi seluruh sistem
dalam tubuh. Autoimmune atrophic gastritis terjadi terutama pada orang tua
(Nuari, 2015).
f. Faktor makanan
Pola kebiasaan makan yang tidak teratur, kibiasaan mengkonsumsi makanan dan
minuman seperti cuka, cabe, asam, kopi, porsi makan terlalu banyak dan sering
terlambat makan.
g. Rokok
Asam nikotin pada rokok dapat meningkatkan adhesi thrombus yang
berkontribusi dalam pada penyempitan pembuluh darah sehingga suplai darah ke
lambung mengalami penurunan. Penuruna ini dapat berdampak pada penurunan
produksi mukus yang salah satu fungsinya untuk melindungi lambung dari iritasi.
Selain itu CO2 yang dihasilkan dari rokok lebih mudah diikat oleh Hb daripada
O2 sehingga memungkinkan penurunan perfusi jaringan pada lambung.

3. Faktor resiko
a. Faktor usia
Usia tua memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita gastritis dibandingkan usia
muda. Hal ini menunjukan bahwa seiring dengan bertambahnya usia mukosa
gaster cenderung menjadi tipis sehingga lebih cenderung memiliki infeksi H.
pylori atau gangguan autoimun daripada orang yang lebih muda. Sebaliknya jika
mengenai usia muda biasanya lebih berhubungan dengan pola hidup yang tidak
sehat dan pola makan yang tidak teratur.
b. Faktor jenis kelamin
Jenis kelamin mempengaruhi terjadinya penyakit gastritis. Berdasarkan hasil
penelitian di dapatkan bahwa jumlah penderita gastritis antara pria dan wanita,
ternyata lebig banyak di derita oleh perempuan. karena wanita lebih sibuk pada
tugas- tugas sehingga menyebabkan telat makan, yang dapat menyebabkan asam
lambung meningkat.
c. Faktor stress
Stres dapat merangsang peningkatan produksi asam lambung dan gerakan
peristaltik lambung. Stress juga akan mendorong gesekan antara makanan dan
dinding lambung menjadi bertambah kuat. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya
peradangan lambung.
d. Kebiasaan makan
Menurut Suparyanto (2012) bila seseorang terlambat makan 2-3 jam, maka asam
lambung yang diproduksi semakin banyak dan berlebih sehingga dapat
mengiritasi mukosa lambung serta menimbulkan rasa nyeri disekitar epigastrium.
Kebiasaan makan tidak teratur ini akan membuat lambung sulit untuk berdaptasi.
Jika hal itu berlansung lama, produksi asam lambung akan berlebihan sehingga
dapat mengiritasi dinding mukosa pada lambung dan dapat berlanjut menjadi
tukak peptik. Hal tersebut dapat menyebabkan rasa perih dan mual.

4. Manifestasi klinis
Gejala gastritis secara umum yaitu hilangnya nafsu makan, sering disertai pedih pada
ulu hati, mual dan muntah, nyeri tekan pada epigastrium, perdarahan karena iritasi
mukosa lambung, hematemesis dan melena (Sidabutar, 2017 ).

5. Patofisiologi
Mukosa lambung mengalami pengikisan akibat konsumsi alcohol, obat – obatan anti
inflamasi nonstreroid, infeksi helicobacter pylori. Pengikisan ini dapat meneimbulkan
reaksi peradangan. Inflamasi pada lambung juga dapat dipicu oleh peningkatan
sekresi asam lambung sehingga lambung teraktivasi oleh rasa mual, muntah dan
anoreksia. Anoreksia juga dapat menyebabkan rasa nyeri yang ditimbulkan karena
kontak HCL dengan mukosa gaster. Peningkatan sekresi lambung dapat dipicu oleh
peningkatan rangsangan persarafan, misalnya dalam kondisi cemas, stress, marah
melalui serabut saraf parasimpatik vagus dan menjadi peningkatan transmitter
asetilkolin, histamine, gastrin realizing peptide yang dapat meningkatkan sekresi
lambung. Peningkatan ion H+ (Hidrogen) yang tidak diikuti peningkatan penawarnya
seperti prostaglandin, HCO3+ , mukus akan menjadikan lapisan mukosa lambung
tergerus terjadi reaksi inflamasi. Prostaglandin dibutuhkan tubuh untuk memproduksi
kekebalan lapisan mukosa, serta bikarbonat untuk menghambat produksi asam
lambung dan menigkatkan aliran darah dalam lambung. Semua efek ini diperlukan
lambung untuk mempertahankan integritas pertahanan mukosa lambung agar tidak
mengalami iritasi pada mukosa lambung.

6. Komplikasi
Komplikasi menurut (Muttaqin & Sari, 2011) antara lain :
a. Perdarahan saluran cerna atas yang merupakan kedaruratan medis.
b. Ulkus peptikum, jika prosesnya hebat
c. Gangguan cairan dan eletrolit pada kondisi muntah berat.
d. Anemia pernisiosa, keganasan lambung.

7. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang menurut Sukarmin (2012) sebagai berikut :
a. EGD (Esofagogastriduodenoskopi)
Tes diagnosik kuci untuk perdarahan GI atas, dilakukan untuk melihat sisi
perdarahan/derajat ulkus jaringan/cidera.
b. Analisa gaster
Dapat dilakukan untuk menentukan adanya darah, mengkaji aktivitas sekretori
mukosa gaster, contoh peningkatan asam hidroklorik dan pembentukan asam
nocturnal penyebab ulkus duodenal. Penurunan atau jumlah normal diduga ulkus
gaster, dipersekresi berat dan asiditas menunjukan sindrom Zallinger-Elison.
c. Amylase serum
Meningkat dengan ulkus duodenal, kadar rendah di duga gastritis.
d. Pemeriksaan darah
Tes ini digunakan untuk memeriksa adanya helicobacteri pylori dalam darah. Tes
darah juga dapat dilakukan untuk memeriksa anemia, yang terjadi akibat
perdarahan lambung akibat gastritis.
e. Laboratorium
Tes ini untuk mengetahui kadar asam hidroklorida.
f. Pemeriksaan pernapasan
Tes ini dapat meneuntukan apakah terinfeksi baktri H. pylori atau tidak.
g. Pemeriksaan feses
Tes ini memeriksa apakah terdapat H. pylori dalam feses atau tidak.Hasil yang
positif dapat mengindikasikan terjadinya infeksi.
h. Pemeriksaan endoskopi
Dengan tes ini dapat terlihat adanya ketidak normalan pada saluran cerna bagian
atas yang mungkin tidak terlihat dari sinar-X.
i. Ronsen saluran cerna bagian atas
Tes ini akan melihat adanya tanda – tanda gastritis atau penyakit percernaan
lainnya. Biasanya akan diminta menelan cairan barium terlebih dahulu sebelum
dilakukan ronsen. Cairan ini akan melapisi saluran cerna dan akan terlihat lebih
ketika di ronsen.

8. Pencegahan
Tindakan yang tepat untuk mencegah terjadinya penyakit gastritis haruslah dengan
hati – hati pada faktor resiko. Pertimbangan diet, pola makan, serta penggunaan resep
dan obat – obatan bebas, juga gaya hidup, termasuk konsumsi alkohol dan merokok.
Untuk mengurangi nyeri yang dirasakan, hindari makanan yang mengandung asam
tinggi dan makanan yang makin memperburuk penyakit. Bantu untuk mengkaji
faktor – faktor yang dapat memicu peningkatan manifestasi, seperti stress atau
kelelahan, meminum obat – obatan tertentu saat perut kosong, konsumsi makanan
dan minuman, konsumsi alkohol, serta merokok (Black, 2014).

9. Penatalaksanaan
Orientasi utama pengobatan gastritis berpaku pada obat – obatan. Obat – obatan yang
digunakan adalah obat yang mengurangi jumlah asam lambung dan dapat
mengurangi gejala yang mungkin menyertai gastritis,serta memajukan penyembuhan
lapisan perut. Pengobatan ini meliputi (Sukarmin, 2012) :
a. Antasida
Antasida yang berisi alumunium dan magnesium, serta karbonat kalsium dan
magnesium. Antasida dapat meringankan mulas ringan atau dyspepsia dengan
cara menetralisasi asam diperut. Ion H+ merupakan struktur utama asam
lambung. Dengan pemberian alumunium hidroksida maka suasana asam dalam
lambung dapat dikurangi. Obat – obatan ini dapat menghasilkan efek samping
seperti diare atau sembelit, karena dampak penurunan H+ adalah penurunan
rangsangan peristaltic usus.
b. Histamin (H2) blocker
Histamine (H2) bloker, seperti famotidine dan ranitidine. H2 bloker mempunyai
dampak penurunan produksi asam dengan mempengaruhi langsung pada lapisan
epitel lambung dengan cara menghambat rangsangan sekresi oleh saraf otonom
pada nervus vagus.
c. Inhibitor Pompa Proton (PPI)
Inhibitor pompa proton, seperti omeprazole, lansoprazole dan dexlansoprazole.
Obat ini bekerja menghambat produksi asam melalui penghambatan terhadap
eloktron yang menimbulkan potensial aksi saraf otonom vagus. PPI diyakini lebih
efektif menurunkan produksi asam lambung daripada H2 blocker.
d. Nonsteroid Antiinflamasi Drugs (NSAID)
Jika gastritis disebabkan oleh penggunaan jangka penjang NSAID seperti aspirin,
aspilet, maka penderita disarankan untuk berhenti minum NSAID, atau berahli ke
kelas lain obat untuk nyeri. Walaupun PPI dapat digunakan untuk mencegah
stress gastritis saat pasien skit kritis.
e. Gabungan Antasida, PPI dan Antibiotik
Jika penyebabnya adalah Helycobacter pylori maka perlu penggabungan obat
antasida, PPI dan antibiotic seperti amoksilin dan klaritomisin untuk membunuh
bakteri. Infeksi ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kanker atau
ulkus diusus.
f. Pemberian makan yang tidak merangsang
Walaupun tidak mempengaruhi langsung ada peningkatan asam lambung tetapi
makanan yang merangsang seperti pedas atau kecut, dapat meningkatkan suasana
asam pada lambung sehingga dapat menaikan resiko inflamasi pada lambung.
Selain tidak merangsang makanan juga dianjurkan yang tidak memperberat kerja
lambung, seperti makanan yang keras.

III. Konsep Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian
Pengkajian dimaksudkan untuk mendapatkan data yang dilakukan secara terus
menerus terhadap anggota keluarga yang dibina. Sumber data pengkajian dapat
dilakukan dengan metode wawancara, observasi, pemeriksaan fisik. Pengkajian
dalam keluarga memiliki dua tahapan, pengkajian tahap satu berfokus pada masalah
kesehatan keluarga. Pengkajian tahapa dua menyajikan kemampuan keluarga dalam
melakukan lima tugas kesehatan. Namun dalam pelaksanaannya, kedua tahapan ini
dilakukan secara bersamaan (Riasmini et al., 2017). Adapun data yang harus dikaji
dalam keluarga adalah yaitu:
a. Data umum
1) Meliputi nama kepala keluarga alamat pekerjaan, dan status imunisasi masing
– masing keluarga serta genogram
2) Tipe keluarga
3) Suku Bangsa
4) Agama
5) Status sosial ekonomi keluarga
6) Aktivitas rekreasi keluarga
b. Riwayat dan tahap perkembang keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
3) Riwayat keluarga inti
4) Riwayat keluarga sebelumnya
c. Pengkajian lingkungan dan social
1) Karakteristik rumah
2) Karakteritik tetangga dan komunitas
3) Mobilitas geografis keluarga
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
5) Sistem pendukung keluarga
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
2) Struktur kekuatan keluarga
3) Struktur peran
4) Nilai dan norma keluarga
e. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
2) Fungsi sosialisasi
3) Fungsi perawatan kesehatan
4) Mengenal masalah kesehatan
5) Mengambil keputusan
6) Merawat anggota keluarga yang sakit
7) Memelihara lingkungan yang sehat
8) Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
9) Fungsi reproduksi
10) Fungsi ekonomi
f. Stress dan koping keluarga
1) Pola koping
2) Stressor jangka panjang dan pendek
3) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
4) Strategi koping
5) Strategi adapatsi disfungsional

g. Pemeriksaan fisik anggota keluarga

h. Diagnosa keperawatan keluarga


Diagnose keperawatan keluargadengan penderita gastritis yaitu :
1) Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang proses
penyakit dan pengobatan
2) Ketidakefektifan manajeman kesehatan keluarga berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan
3) Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah kesehtan

i. Rencana tindakan
1) Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang
proses penyakit dan pengobatan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x kunjungan
rumah diharapkan keluarga dan anggota keluarga yang menderita gastritis
dapat mengetahui tentang proses penyakit dan pengobatan yang harus dijalani
Kriteria hasil :
- Keluarga mampu mengetahui tentang penyebab proses penyakit dan faktor
yang berkontribusi terhadapa terjadinya penyakit
- Keluarga patut terhadap pelaksanaan proses perawatan
- Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk pengobatan
Intervensi :
a) Bina hubungan saling percaya
Rasional : Untuk memudahkan interaksi antara perawat dan keluarga
b) Kaji tingkat pengaetahuan keluarga
Rasional : untuk mengetahui tingkat pengatahuan keluarga
c) Jelaskan pada keluarga tentang kondis angota keluarga yang mengalami
masalah kesehatan serta proses pengobatan
Rasional : meningkatkan pengetahuan terkait proses penyakit dan
pengobtan
d) Anjurkan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan
Rasional : agar keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehtan untuk
pengobatan
e) Monitor keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan
Rasional : untuk mengetahui respond an tingkat keterlibatan keluarga
dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan

2) Ketidakefektifan manajeman kesehatan keluarga berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan
Tujuan : Setelah dilakukan tindahkan keperawatan selama 2x kunjungan
rumah diharapakan manajeman kesehatan keluarga efektif
Kriteria hasil :
- Keluarga mampu memahami dan mengidentifikasi faktor – faktor
peneyebab manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
- Respon perilaku keluarga terhadap manajemen kesehatan keluarga
membaik
- Keluarga mampu berpartisipasi dalam mengembangkan rencana perawatan
- Keluarga mamapu berpartisipasi dalam pengambilan keputusan bersama
denagn anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan
Intervensi :
a) Bina hubungan saling percaya dengan keluarga
Rasional : untuk memudahkan interaksi dengan keluarga
b) Identifikasi faktor – faktor penyebab manajemen kesehatan keluarga tidak
efektif
Rasional : untuk mengetahui faktor – faktor penyebab manajemen
kesehatan keluarga tidak efektif
c) Anjurkan keluarga dan anggota keluarga yang mengalami masalah
kesehatan untuk berpartisipasi dalam mengembangkan rencana
keperawatan
Rasional : untuk mengarahkan keluarga dalam menyelesaikan masalah
kesehatan anggota keluarga
d) Monitor keterlibatan keluarga dalam perawatan anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan
Rasional : untuk mengetahui respond dan tingkat keterlibatan keluarga
dalam proses perawatan anggota keluarga yang mengalami masalah
kesehatan
e) Berikan pemahaman pada keluarga terkait dengan kondisi anggota
keeluarga yang mengalami masalah kesehatan serta proses pengobatannya
Rasional : untuk meningkatkan pengetahuan keluarga terkait proses
penyakit dan pengobatan
3) Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehtan
Tujuan : setelah dilakukan tindahkan keperawatan selama 2x kunjungan
rumah diharapkan keluarga mampu mengubah perilaku kesehatan yang
beresiko memperburuk kesehatan
Kriteria hasil :
- Keluarga mampu mengenal perilaku kesehatan cenderung beresiko
- Keluarga mampu mengubah gaya hidup sesuai dengan gaya hidup yang
sehat
- Keluarga mampu berpartisipasi dalam pengambilan dan pelaksanaan
keputusan terkait dengan kesehatannya

Intervensi :

a) Bina hubungan saling percaya dengan keluarga


Rasional :
b) Identifikasi hambatan untuk merubah perilaku kearah yang lebih sehat
Rasional : untuk mengatahui hambatan serta mempermudah pembuatan
rencana perawatan lanjutan
c) Anjurkan keluarga untuk merubah gaya hidup sesuai dengan gaya hidup
yang sehat
Rasional : agar keluarga dapat merubah gaya hidup sesuai dengan gaya
hidup sehat
d) Dorong keluarga untuk mengambil keputusan dalam pelaksanaan
tindahkan serta proses pengobatan
Rasional : agar keluarga mampu membuat keputusan terhadap pelaksanaan
tindahkan serta proses pengobatan
j. Implementasi keperawatan
1) Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang
proses penyakit dan pengobatan
a) Membina hubungan saling percaya
b) Mengkaji tingkat pengaetahuan keluarga
c) Menjelaskan pada keluarga tentang kondis angota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan serta proses pengobatan
d) Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan
e) Memonitoring keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehtan
2) Ketidakefektifan manajeman kesehatan keluarga berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan
a) Membina hubungan saling percaya dengan keluarga
b) Mengidentifikasi faktor – faktor penyebab manajemen kesehatan keluarga
tidak efektif
c) Menganjurkan keluarga dan anggota keluarga yang mengalami masalah
kesehatan untuk berpartisipasi dalam mengembangkan rencana
keperawatan
d) Memonitor keterlibatan keluarga dalam perawatan anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan
e) Memberikan pemahaman pada keluarga terkait dengan kondisi anggota
keeluarga yang mengalami masalah kesehatan serta proses pengobatannya
3) Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehtan
a) Membina hubungan saling percaya dengan keluarga
b) Mengindentifikasi hambatan untuk merubah perilaku kearah yang lebih
sehat
c) Menganjurkan keluarga untuk merubah gaya hidup sesuai dengan gaya
hidup yang sehat
d) Mendorong keluarga untuk mengambil keputusan dalam pelaksanaan
tindahkan serta proses pengobatan
k. Evaluasi keperawatan
1) Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang
proses penyakit dan pengobatan
a) Keluarga mampu mengetahui tentang penyebab proses penyakit dan faktor
yang berkontribusi terhadapa terjadinya penyakit
b) Keluarga patut terhadap pelaksanaan proses perawatan
c) Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk pengobatan
2) Ketidakefektifan manajeman kesehatan keluarga berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan
a) Keluarga mampu memahami dan mengidentifikasi faktor – faktor
peneyebab manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
b) Adanya respon perilaku keluarga terhadap manajemen kesehatan keluarga
membaik
c) Keluarga mampu berpartisipasi dalam mengembangkan rencana perawatan
d) Keluarga mamapu berpartisipasi dalam pengambilan keputusan bersama
dengan anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan
3) Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehtan
a) Keluarga mampu mengenal perilaku kesehatan cenderung beresiko
b) Keluarga mampu mengubah gaya hidup sesuai dengan gaya hidup yang
sehat
c) Keluarga mampu berpartisipasi dalam pengambilan dan pelaksanaan
keputusan terkait dengan kesehatannya
DAFTAR PUSTAKA

Bakri M.H. 2017. Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Pustaka Mahardika.

Black, J dan Hawks, J. 2014. Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis Untuk Hasil
yang

Diharapkan. Jakarta: Salemba Emban Patria.

Depkes RI. 2014. Data dan Informasi : Profil Kesehatan 2014. Jakarta: Departemen
kesehatan RI.

Dinkes Kabaupaten Sidoarjo. (2017). Profil Kesehatan Kabupaten Sidoarjo 2017.Sidoarjo

Huzaifah, Z. (2017). Hubungan Pengetahuan Tentang Penyebab Gastritis Dengan Perilaku

Pencegahan Gastritis. Journal Healthy-Mu,1 (1), 28 – 31.

Mubarak. (2011). Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Muttaqin, Arif & Sari, Kurmala. 2011. Gangguan Gastrointestinal : Aplikasi Asuhan
Keperawatan

Medikal Bedah. Jakarta : Salemba medika.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Pengkajian
1. Data Dasar Keluarga
a. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. E
b. U s i a : 62 tahun
c. Pendidikan : STM
d. Pekerjaan : Wiraswata
e. Alamat / No.Telp : Jl. Bendungan Melayu No.10 RT007/RW001
f. Komposisi Keluarga : Istri dan 1 anak

No Nama Kelamin Hub.Dg KK TTL/Umur Pendidikan Pekerjaan

1. Ny.Y Perempu Istri 11 SMP Ibu Rumah


an Oktober Tangga
1964

2. Nn.E Perempu Anak 27 Maret Kuliah -


an pertama 2001

g. Genogram :

Keterangan :

Laki-laki

Perempuan
Satu rumah
Ny. Y
h. Tipe Keluarga :
() Keluarga inti ( ) Keluarga besar ( )Janda / duda ( ) Lain-
lain : ...........

i. Suku Bangsa : Ny.Y berasal dari suku Jawa dan sangat menyukai makanan pedas
dan Suami Ny. E berasal dari Medan dan sangat menyukai makanan manis

j. A g a m a : agama yang dianut oleh Keluarga Tn.E adalah islam, Tn. E


mendidik keluarganya untuk tidak meninggalkan solat dan memakai hijab

k. Status Sosial Ekonomi Keluarga :


Penghasilan dan pengeluaran .

 Total pendapatan keluarga perbulan :


( ) dibawah Rp 600.000,-

( ) Rp 600.000,- s/d Rp 1.000.000,-

( ) Rp 1.000.000,- s/d Rp 2.000.000,-

( ) diatas dari Rp 2.000.000,-

 Apakah penghasilan keluarga mencukupi untuk biaya sehari-hari


(  ) Ya ( ) Tidak

Bila tidak apa yang dilakukan keluarga…………………………………

 Apakah keluarga mempunyai tabungan


( ) Ya ( ) Tidak

 Apakah ada angggota keluarga yang membantu keuangan keluarga


( ) Ada ( ) Tidak

Bila ada siapa…………………………………….

 Siapa yang mengelola keuangan dalam keluarga


( ) Ayah (  ) Ibu ( ) lain-lain
l. Aktivitas Rekreasi Keluarga :
 Kebiasaan rekreasi keluarga
(  ) tidak tentu ( ) 1 kali sebulan
( ) 2 kali sebulan ( ) 3 kali sebulan
( ) Lain-lain sebutkan……………………..

 Penggunaan waktu senggang


(  ) Nonton TV ( ) Mendengarkan radio
( ) Membaca ( ) Nonton bioskop
( ) Lain-lain sebutkan : Jalan-jalan

m. Riwayat & Tahap Perkembangan Keluarga.


 Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Keluarga dengan anak remaja
 Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Tidak ada, karena sampai saat ini tahap perkembangan keluarga terpenuhi
dengan semestinya

n. Riwayat keluarga inti :


Keluarga Ny.Y memiliki riwayat penyakit, yaitu Ny. Y mempunyai riwayat penyakit
maag

o. Riwayat keluarga sebelumnya :


Keluarga dari Ny. Y tidak mempunyai riwayat penyakit

2. Lingkungan
a. Perumahan :
1) Jenis rumah
(  ) Permanen
( ) Semi permanen
( ) Non permanen
2) Luas Bangunan 6 M2
3) Luas Pekarangan 7 M2
4) Status rumah
( ) Milik pribadi ( ) Kontrakkan ( ) Sewa bulanan
( ) Lain-lain

5) Atap rumah
( ) Genteng ( ) Seng /asbes ( ) Sirap/atap
( ) Lain-lain

6) Ventilasi rumah
(  ) Ada ( ) Tidak ada

7) Bila ada berapa luasnya


( ) > 10 % luas lantai (  ) < 10 % luas lantai

8) Apakah cahaya dapat masuk rumah pada siang hari


( ) Ya ( ) Tidak

9). Penerangan
(  ) Listrik ( ) Patromak ( ) Lampu temple
( ) Lain-lain

10) Lantai
( ) Keramik ( ) Ubin ( ) Plester
( ) papan ( ) Tanah

11) Bagaimana kondisi kebersihan rumah secara keseluruhan


( ) Bersih ( ) Berdebu ( ) Sampah bertebaran
(  ) Banyak lalat ( ) Banyak lawa-lawa ( ) Lain-lain

b. Denah rumah
P RUANG DAPUR
TAMU T KAMAR KAMAR
I TIDUR TIDUR
N
U S
T
KAMAR BALKON
U MANDI B

TANGGA

c. Pengolahan sampah
1) Apakah keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah
(  ) Ya ( ) Tidak
Bila ya : terbuka/tertutup

2) Bagaimana cara pengolahan sampah rumah tangga


( ) Dibuang kesungai/got (  ) Diambil petugas ( ) Ditimbun
( ) Dibakar ( ) Lain-lain

d. Sumber Air.
1) Sumber air yang digunakan oleh keluarga
( ) Sumur gali (  ) Pompa listrik ( ) Pompa tangan
( ) PAM ( ) Sungai ( ) Membeli
( ) Lain-lain

2) Sumber air minum yang digunakan oleh keluarga


( ) Sumur gali ( ) Pompa listrik ( ) Pompa tangan
( ) PAM ( ) Sungai (  ) Air isi ulang

e. Jamban Keluarga
1) Apakah keluarga mempunyai W.C. sendiri
( ) Ya ( ) Tidak
Bila tidak dimana tempat BAB keluarga……………………………….

2) Bila ya apa jenis jamban keluarga.


(  ) Leher angsa ( ) Cemplung
( ) Lain-lain………………………..

3) Berapa jarak antara sumber air dengan tempat penampungan tinja?


(  ) < 10 meter ( ) > 10 meter

f. Pembuangan Air Limbah


Apakah keluarga mempunyai saluran pembuangan air limbah (air kotor) ?
(  ) YA, bagaimana kondisinya : Tidak jalan
Kemana pembuangannya : Selokan / got
( ) Tidak, dimana pembuangannya………………………………………

g. Fasilitas sosial dan Fasilitas Kesehatan.


1) Adakah perkumpulan sosial dalam kegiatan dimasyarakat setempat?

( ) Tidak

(  ) Ada, apa jenisnya : Ny. Y mengikuti acara arisan bulanan di


lingkungannya, Suami Ny. Y mengikuti kegiatan kerja bakti setiap hari
minggu.

2) Adakah fasilitas pelayanan kesehatan di masyarakat?

( ) Tidak

(  ) Ada, apa jenisnya : Klinik, Puskesmas

3) Apakah keluarga memanfaaatkan fasilitas kesehatan tersebut ?

(  ) Ya

( ) Tidak, apa alasannya………………………………………….


4) Apakah fasilitas kesehatan yang ada dapat terjangkau oleh keluarga dengan
kendaraan umum?

(  ) Bila ya dengan kendaraan apa : kendaraan umum dan motor

( ) Bila tidak bagaimana cara mengatasinya……………………………….

h. Karakteristik tetangga dan komunitas :


Keluarga Ny. Y mengatakan tinggal di lingkungan komunitas yang padat
berpenghuni, tipe hunian berbentuk permanen, pernggunaan sumber air yaitu pompa
listrik, lingkungan rumah cukup jauh dari jalan raya sehingga menim terkena polusi
udara, fasilitas yang terdekat dari lingkungan rumah Ny. Y adalah mushola, sekolah,
dan pasar, pengelolaan sampah di lingkungan rumah Ny. Y diambil oleh petugas
kebersihan.

i. Mobilitas geografis keluarga :


Keluarga mengatakan kalau selama menikah sampai saat ini tidak pernah berpindah
tempat tinggal

j. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :


Keluarga Ny. Y mengatakan Ny. Y mengikuti kegiatan arisan bulanan yang diadakan
setiap satu bulan sekali, Suami Ny. Y mengikuti kegiatan kerja bakti yang diadakan
setiap hari minggu. Alasan keluarga Ny. Y mengikuti kegiatan perkumpulan yaitu
untuk menambah sosialisasi antar tetangga dan menjaga silaturahmi.

k. Sistem pendukung keluarga :


Keluarga mengatakan kalau semua keluarganya saling mendukung satu sama lain,
jika ada yang berbeda pendapat dapat diselesaikan dengan cara musyawarah.

3. Struktur Keluarga.

a. Pola komunikasi keluarga :


Ny. Y mengatakan saat berkomunikasi berjalan dengan baik dan saling terbuka satu
sama lain.
b. Struktur kekuatan keluarga :
Tn. E sebagai pengambilan keputusan dalam keluarga, Tn. E juga menanyakan
pendapat istri dan keluarganya
c. Struktur peran :
Tidak ada masalah, semua sudah menjalankan tugasnya sesuai perannya masing-
masing.
d. Nilai dan norma budaya :
Tidak ada konflik nilai

4. Fungsi Keluarga.

a. Fungsi Afektif :
Berfungsi, keluarga mengatakan kalau saling menyayangi satu sama lain dan selalu
memberi dukungan kepadanya.
b. Fungsi sosialisasi :
Berfungsi, keluarga mengatakan jika semua anggota keluarganya berinteraksi sosial
dengan baik
c. Fungsi reproduksi :
Baik, keluarga mengatakan untuk mengendalikan jumlah anggota keluarga dengan
menggunakan KB

5. Stress dan Koping Keluarga


a. Stresor jangka pendek dan jangka panjang :
Keluarga mengatakan pernah mengalami stressor jangka pendek karena mengalami
perbedaan pendapat dengan suaminya itupun berlangsung hanya sekitar 3hari untuk
menyelesaikannya, sedangkan untuk stressor jangka panjang tidak pernah
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah :
Keluarga jika ada masalah diselesaikan dengan cara musyawarah
c. Strategi koping yang digunakan :
Keluarga mengatakan jika ada masalah diselesaikan dengan kepala dingin.
d. Strategi adaptasi disfungsional :
Keluarga mengatakan jika setiap ada masalah selalu dihadapi dengan musyawarah
dengan anggota keluarga.
e. Pemeriksaan fisik :
No Sistem Bapak Ibu Anak 1

1. TTV TD : 126/89 mmHg TD : 112/91 mmHg TD :120/90 mmHg

Nadi : 87x/menit Nadi : 90x/menit Nadi : 110x/menit

RR : 21x/menit RR : 22x/menit RR : 25x/menit

Suhu : 36,6°C Suhu : 35,8°C Suhu : 37°C

2. Kulit/kepala Rambut : persebaran Rambut : persebaran Rambut : persebaran


rambut merata, tidak rambut merata, tidak rambut merata, tidak
ada ada kebotakan, ada ada kebotakan, ada ada kebotakan,
warna rambut hitam, warna rambut hitam, warna rambut hitam,
rambut sedikit rambut bersih, rambut rambut bersih rambut
berminyak, rambut keriting lurus
lurus

3. Mata Simetris, pupil isokor, Simetris, pupil isokor, Simetris, pupil isokor,
konjungtiva ananemis, konjungtiva ananemis, konjungtiva ananemis,
sklera anikterus, sklera anikterus, sklera anikterus,
pengelihatan normal pengelihatan normal pengelihatan normal

4. Telinga Simetris, lengkap, Simetris, lengkap, Simetris, lengkap,


tidak ada cairan yang tidak ada cairan yang tidak ada cairan yang
keluar, tidak ada keluar, tidak ada keluar, tidak ada
benjolan, tidak ada benjolan, tidak ada benjolan, tidak ada
nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri tekan,
pendengaran baik pendengaran baik pendengaran baik

5. Hidung Simetris, tidak keluar Simetris, tidak keluar Simetris, tidak keluar
cairan, tidak ada cairan, tidak ada cairan, tidak ada
benjolan, tidak ada benjolan, tidak ada benjolan, tidak ada
nyeri tekan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
gangguan penciuman gangguan penciuman gangguan penciuman

6. Mulut Tidak sumbing, bibir Tidak sumbing, bibir Tidak sumbing, bibir
simetris, tidak ada simetris, tidak ada simetris, tidak ada
gangguan menelan, gangguan menelan, gangguan menelan,
gigi tidak ada caries, gigi tidak ada caries, gigi tidak ada caries,
lidah sedikit kotor, lidah sedikit kotor, lidah bersih, gusi
gusi sedikit hitam, gusi merah muda, merah muda, salifa
salifa normal, ada gigi salifa normal normal, ada gigi
berlubang berlubang dan
ompong

7. Dada/thorax Bentuk normal, Bentuk normal, Bentuk normal,


pergerakan dada pergerakan dada pergerakan dada
simetris, tidak ada simetris, tidak ada simetris, tidak ada
nyeri tekan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
benjolan, bunyi nafas benjolan, bunyi nafas benjolan, bunyi nafas
vesikuler, bunyi vesikuler, bunyi vesikuler, bunyi
jantung normal, irama jantung normal, irama jantung normal, irama
jantung reguler jantung reguler jantung reguler

8. Abdomen Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,


bising usus 11x/menit, bising usus 10x/menit, bising usus 15x/menit,
tidak ada benjolan, tidak ada benjolan, tidak ada benjolan,
tidak ada nyeri tekan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada keluhan tidak ada keluhan tidak ada keluhan

9. Ekstremitas Inspeksi : turgor kulit Inspeksi : turgor kulit Inspeksi : turgor kulit
baik, tidak ada edema, baik, tidak ada edema, baik, tidak ada edema,
tidak ada luka tidak ada luka, nyeri tidak ada luka

Palpasi : akral hangat, dibagian perut Palpasi : akral hangat,

tidak ada nyeri tekan terutama lambung, tidak ada nyeri tekan
nyeri seperti terbakar
dan ditusuk-tusuk,
skala nyeri 6, biasanya
terjadi saat telat
makan dan makan
makanan yang pedas
& asam

Palpasi : akral hangat,


tidak ada nyeri tekan

Keadaan umum :
sedikit lemah

Kesadaran :
composmentis

10 Kesimpulan Tn. E tampak baik Ny.Y Tampak sedikit Nn. E tampak baik
tidak ada masalah lemah dan memegangi tidak ada masalah
perutnya

6. Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga


Keluarga Ny. Y mengatakan harapan dari keluarganya yaitu agar masalah cepat teratasi
dan dapat melakukan aktifitas seperti biasanya.

7. Fungsi perawatan kesehatan ( Penjajagan tahap II)


a. Mengenal masalah kesehatan
Ny. Y belum mengenal masalah kesehatannya seperti pengertian dan tanda/gejala
b. Mengambil keputusan
Tn. E sebagai pengambil keputusan dalam masalah yang dirasakan oleh keluarga,
keluarga Ny. Y tidak pasrah dengan penyakit yang diderita oleh Ny. E, selalu
berusaha agar Ny. Y sembuh dari sakitnya, keluarga cemas saat penyakit Ny. Y
kambuh kembali, keluatga Ny. Y percaya terhadap petugas kesehatan
c. Merawat anggota keluarga
Keluarga mengetahui penyakit yang dideritaoleh Ny. Y dan melakukan perawatan
yang keluarga ketahui
d. Memelihara atau memodifikasi lingkungan
Keluarga Ny. Y mengatakan kalau makan masih menjadi satu
e. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
Keluarga Ny. Y memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan baik jika ada keluarga yang
sakit langsung dibawa ke fasilitas kesehatan, keluarga percaya terhadap petuugas
kesehatan dan sejauh ini selama ke fasilitas kesehatan keluarga Ny. D mengatakan
tidak ada pengalaman yang kurang baik terhadap fasilitas kesehatan.
8. Analisa Data.

DATA DIAGNOSA
KEPERAWATAN
DS : Ny.Y mengatakan bila terlambat makan sakit Nyeri akut berhubungan
perut hingga ke uluhati, rasanya seperti ditusuk-tusuk, dengan ketidakmampuan
keluarga merawat keluarga
kira-kira terjadi sekitar 5 menit, sakitnya muncul pada
yang sakit.
ketika telat makan , makan makanan pedas dan asam.

DO : Ny.Y tampak meringis dan memegangi perutnya

P:adanya riwayat penyakit maag pada pasien

Q: rasanya seperti tertusuk-tusuk

R:di perut menyebar ke uluhati

S:skala nyeri 6

T:nyeri timbul saat telat makan,makan makanan yang


pedas dan asam, sakitnya terus menerus dan datang tiba
–tiba

TD: 115/91 mmHg

Nadi: 90x/menit

RR : 22x/menit

Suhu : 35,8ºC

DS : klien dan keluarga mengatakan jarang sarapan Resiko ketidakseimbangan


pagi, biasanya hanya minum teh dan roti. nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan
Klien mengatakan jika telat makan , biasanya akan
ketidakmampuan keluarga
merasakan mual dan muntah.
merawat anggota yang sakit
DO : klien tampak mual memegangi perutnya dan
berbicara lemah.

Penapisan Masalah
1. Diagnosa Keperawatan : Nyeri akut pada Ny.Y berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit dengan gastritis.
NO. KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN

1. Sifat masalah: 1 3/3x1=1 Ny. Y sakit maag dan


memerlukan tindakan
Aktual
segera untuk mencegah
komplikasi

2. Kemungkinan masalah untuk 2 2/2x2=2 Fasilitas kesehatan


diubah: dapat dijangkau dengan
Mudah mudah sehingga
keluarga dapat
memanfaatkan

3. Potensi masalah untuk dicegah : 1 2/3x1=2/3 Gastritis atau maag


cukup dapat diobati dan
dicegah bila keluarga
mengetahui

4. Menonjolnya masalah : 1 2/2x1=1 Ada masalah, namun


keluarga menganggap
Ada masalah tapi tidak perlu
tidak perlu segera
ditangani
ditangani

Jumlah 4 2/3

NO. KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN


1. Sifat masalah : 1 2/3x1=2/3 Ny.Y beresiko
kekurangan nutrisi
Resiko tinggi
akibat mual dan
muntah dan jarang
sarapan

2. Kemungkinan masalah bisa 2 2/2x2=2 Masalah dapat diubah


diubah : dengan keinginan Ny.Y
untuk sembuh
Mudah

3. Potensi masalah untuk dicegah : 1 1/3x1=1/3 Masalah untuk dicegah


rendah karena Ny.Y
Rendah
masih suka makan
makanan yang pedas
dan asam

4. Menonjolnya masalah: 1 2/2x1=1 Ada masalah, manun


keluarga menganggap
Ada masalah tapi tidak perlu
tidak perlu segera
ditangani
ditangani

3 3/3 = 3

Daftar diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas :

1. Nyeri akut pada Ny. Y berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawata


anggota eluarga yang sakit dengan gastritis
skore : 4 2/3
2. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat angoota keluarga yang sakit,
Skore : 3
FORMAT PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA
No Diagnosa Kep TUM TUK Kriteria Standar Rencana Keperawatan
1 Nyeri akut Setelah dilakukan TUK 1 : a. Keluarga mampu Gastritis adalah proses - Kaji pengetahuan tentang
berhubungan kunjungan rumah Setelah dilakukan menyebutkan inflamasi pada lapisan gastritis
dengan selama 3x30menit kunjungan rumah definisi gastritis mukosa dan - Diskusikan dengan keluarga
ketidakmampuan keluarga mampu selama 3x30menit atau maag submukosa lambung tentang pengertian gastritis
keluarga mengenal mengenal maslah keluarga mampu dengan menggunakan leaflet
masalah kesehatan tentang mengenal masalah dan lembar balik
gastritis gastritis - Evaluasi kembali pengertian
gastritis pada keluarga
- Berikan pujian pada keluarga
atas jawaban yang bena

b. Keluarga mampu Penyebab nya adalah


- Kaji pengetahuan tentang
menyebutkan telat makan, makan
gastritis
penyebab dari makanan yang pedas
- Diskusikan dengan keluarga
gastritis dan asam, obat
tentang penyebab gastritis
analgentik anti
dengan menggunakan leaflet
inflamasi, merokok,
dan lembar balik
alkohol, stress fisik,
- Evaluasi kembali penyebab
luka bakar, sepsis
gastritis pada keluarga
- Berikan pujian pada keluarga
atas jawaban yang benar

c. Keluarga mampu Tanda dan gejala nyeri - Kaji pengetahuan tentang


menyebutkan uluhati, mual, gastritis
tanda dan gejala kembung, muntah dan - Diskusikan dengan keluarga
gastritis anemia tentang tanda dan gejala
gastritis dengan
menggunakan leaflet dan
lembar balik
- Evaluasi kembali tanda dan
gejala gastritis pada keluarga
- Berikan pujian pada keluarga
atas jawaban yang benar
TUK 2 :
Keluarga mampu Komplikasi gasrtitis
Setelah dilakukan - Kaji pengetahuan tentang
menyebutkan tentang yaitu tukak lambung
kunjungan rumah akibat dan komplikasi
akibat atau
3x30menit keluarga gastritis
komplikasi akibat
mampu menyebutkan - Diskusikan dengan keluarga
gastritis
tentang akibat atau tentang akibat/komplikasi
komplikasi akibat gastritis
gastritis - Evaluasi kembali tentang
akibat/komplikasi gastritis
- Berikan pujian pada keluarga
TUK 3 : a. Keluarga dapat atas jawaban yang benar
Setalah dilakukan Keluarga mampu menjelaskan
kunjungan rumah memberikan obat tentang cara - Jelaskan pada keluarga cara
selama 3x30menit tradisional untuk membuat ramuan membuat ramuan obat untuk
keluarga mampu anggota keluarga obat dengan kunyit merawat anggota keluarga
merawat anggota yang sakit b. Keluarga dapat yang sakit
keluarga yang sakit mendemonstrasikan - Demonstrasikan bersama
dengan kembali dengan keluarga cara membuat
mendemonstrasikan benar cara ramuan obat
cara membuat ramuan membuat ramuan - Beri kesempatan keluarga
obat tradisional obat dengan kunyit untuk mendemonstrasikan
dengan kunyit kembali
- Beri pujian atas keberhasilan
TUK 4 : Keluarga keluarga
Keluarga mampu
Setelah dilakukan memperlihatkan
memodifikasi
kunjungan rumah lingkungan sekitar - Jelaskan pentingnya
lingkungan
selama 3x30menit rumah yang telah lingkungan dalam mencegah
diharapkan keluarga dimodifikasi terjadinya gastritis
mampu memodifikasi - Mendiskusikan dengan
lingkungan untuk keluarga cara memodifikasi
mencegah terjadinya lingkungan
gastritis - Motivasi keluarga untuk
memodifikasi lingkungan
- Beri pujian atas penataan
TUK 5 : Keluarga mampu Keluarga membawa
yang telah dilakukan
Setelah dilakukan membawa anggota Ny. Y ke fasilitas

kunjungan rumah keluarga yang sakit kesehatan untuk - Jelaskan pada keluarga
selama 3x30menit ke fasilitas kesehatan diperiksakan kondisi tentang kondisi Ny. Y
diharapkan keluarga dan mendapatkan - Motivasi keluarga untuk
mampu pengobatan membawa Ny. Yke fasilitas
memanfaatkan kesehatan
fasilitas kesehatan - Beri pujian pada keluarga
atas tindakan yang dilakukan
oleh keluarga
2 Resiko Setelah dilakukan TUK 1 : Keluarga mampu a. Makan secara - Gali pengetahuan keluarga
ketidakseimbangan kunjungan rumah Setelah dilakukan menjelaskan tentang teratur tentang diet makanan gastritis
nutrisi kurang dari selama 3x30menit kunjungan rumah pentingnya diet b. Makan cukup - Diskusikan bersama keluarga
kebutuhan tubuh keluarga mampu selama 3x30menit makanan gastritis mengandung TKTP tentang pengertian diet
berhubungan mengenal, keluarga mampu c. Makanan tidak gastritis
dengan memutuskan dan mengenal masalah boleh mengandung - Jelaskan kepada keluarga
ketidakmampuan merawat anggota anggota keluarga gas, asam dan penyebab kurang nafsu
keluarga merawat keluarga yang sakit yang sakit dengan
anggota keluarga dengan ketidakseimbangan pedas makan
yang sakit ketidakseimbangan nutrisi kurang dari d. Porsi makan sedikit - Jelaskan dampak yang
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh demi sedikit ditimbulkan akibat salah diet
kebutuhan tubuh - Beri kesempatan pada
keluarga untuk bertanya
- Bantu keluarga untuk
mengulangi apa yang telah
dijelaskan
- Beri pujian atas perilaku yang
Keluarga mampu benar
TUK 2 :
Setelah dilakukan memutuskan masalah Keluarga menytakan
- Jelaskan pada keluarga
kunjungan rumah kurang nafsu makan keputusan dalam
mengenai tindakan yang
selama 3x30menit mengatasi kurang nafsu
harus dilakukan saat anggota
diharapkan keluarga makan
keluarga yang sakit kurang
mampu mengambil
nafsu makan
keputusan untuk
- Bimbing dan motivasi
mengatasi kondisi
keluarga untuk mengambil
ketidakseimbangan
keputusan dalam menangani
nutrisi kurang dari
masalah diet gastritis
kebutuhan tubuh
- Beri pujian atas keputusan
yang diambil keluarga untuk
mengatasi masalah makanan
Keluarga mampu pada pasien
TUK 3 : memberikan diet a. Keluarga dapat
Setelah dilakukan sesuai anjuran menjelaskan - Jelaskan kepada keluarga
kunjungan rumah tentang cara cara meningkatkan nafsu
selama 3x30menit pemberian diet makan pada pasien dengan
diharapkan keluarga tinggi energi tinggi menyajikan makanan
mampu merawat protein menarik
anggota keluarga b. Keluarga dapat - Demonstrasikan bersama
yang sakit dengan mendemonstrasikan keluarga cara membuat
mendemonstrasikan kembali dengan makanan yang menarik
cara membuat benar cara - Beri kesempatan pada
makanan menarik menyusun menu kleuarga untuk
makanan dan mendemonstrasikan kembali
mennyajikan - Beri pujian atas keberhasilan
makanan keluarga

IMPLEMENTASI

No Hari/tanggal Implementasi Paraf


1 Kamis, 31 Maret 2022 TUK 1 :
- Mengkaji pengetahuan tentang gastritis
R/ klien dan keluarga mengatakan pengertian gastritis adalah sakit lambung
- Mendiskusikan dengan keluarga tentang pengertian gastritis dengan menggunakan
leaflet dan lembar balik
R/ klien dan keluarga mendengarkan penjelasan pendidikan kesehatan oleh perawat
- Mengevaluasi kembali pengertian gastritis pada keluarga
R/ keluarga mengatakan pengertian gastritis adalah proses inflamasi atau radang
lambung
- Memberikan pujian pada keluarga atas jawaban yang benar
R/ klien dan keluarga senang atas jawaban yang benar

- Mengkaji pengetahuan tentang gastritis


R/ klien dan keluarga mengatakan penyebab gastritis adalah telat makan dan makan
makanan yang pedas dan asam
- Mendiskusikan dengan keluarga tentang penyebab gastritis dengan menggunakan
leaflet dan lembar balik
R/ klien dan keluarga mendengarkan penjelasan pendidikan kesehatan oleh perawat
- Mengevaluasi kembali penyebab gastritis pada keluarga
R/ keluarga mengatakan penyebab gastritis adalah telat makan, makan makanan yang
pedas dan asam, obat analgentik anti inflamasi, merokok, alkohol, stress fisik, luka
bakar, sepsis
- Memberikan pujian pada keluarga atas jawaban yang benar
R/ klien dan keluarga senang atas jawaban yang benar

- Mengkaji pengetahuan tentang gastritis


R/ klien dan keluarga mengatakan tanda dan gejala gastritis adalah mual
- Mendiskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala gastritis dengan
menggunakan leaflet dan lembar balik
R/ klien dan keluarga mendengarkan penjelasan pendidikan kesehatan oleh perawat
- Mengevaluasi kembali tanda dan gejala gastritis pada keluarga
R/ klien dan keluarga mengatakan tanda dan gejala gastrtis adalah nyeri uluhati, mual,
muntah, kembung dan anemia
- Memberikan pujian pada keluarga atas jawaban yang benar
Jumat, 01 April 2022 R/ klien dan keluarga senang atas jawaban yang benar

TUK 2 :
- Mengkaji pengetahuan tentang akibat dan komplikasi gastritis
R/ klien dan keluarga mengatakan akibat dan komplikasi gastritis adalah sakit
lambung yang tidak akan sembuh atau kambuh berulang
- Mendiskusikan dengan keluarga tentang akibat/komplikasi gastritis
R/ klien dan keluarga mendengarkan penjelasan pendidikan kesehatan oleh perawat
- Mengevaluasi kembali tentang akibat/komplikasi gastritis
R/ klien dan keluarga mengatakan akibat/komplikasi gastritis adalah tukak lambung
dan kanker lambung
Senin, 04 April 2022 - Memberikan pujian pada keluarga atas jawaban yang benar
R/ klien dan keluarga senang atas jawaban yang benar

TUK 3 :
- Menjelaskan pada keluarga cara membuat ramuan obat untuk merawat anggota
keluarga yang sakit
R/ klien dan keluarga mengatakan sudah bisa cara membuat rebusan kunyit
- Mendemonstrasikan bersama keluarga cara membuat ramuan obat
R/ klien dan keluarga memperhatikan perawat cara membuat ramuan obat dengan
kunyit
- Memberi kesempatan keluarga untuk mendemonstrasikan kembali
R/ klien dan keluarga bertanya saat ada penyataan yang kurang dipahami
- Memberi pujian atas keberhasilan keluarga
R/ klien dan keluarga senang atas keberhasilan membuat ramuan obat
2. Kamis, 31 Maret 2022 TUK 1 :
- Menggali pengetahuan keluarga tentang diet makanan gastritis
R/ klien dan keluarga mengatakan penderita maag tidak boleh memakan makanan
yang pedas
- Mendiskusikan bersama keluarga tentang pengertian diet gastritis
R/ klien dan keluarga mendengarkan dan memperhatikan saat perawat memaparkan
pendidikan kesehatan
- Menjelaskan kepada keluarga penyebab kurang nafsu makan
R/ klien dan keluarga mengatakan penyebab kurang nafsu makan adalah karena mual
- Menjelaskan dampak yang ditimbulkan akibat salah diet
R/ klien dan keluarga mengatakan dampak yang ditimbulkan saat salah makan adalah
kambuhnya gastritis
- Memberi kesempatan pada keluarga untuk bertanya
R/ klien dan keluarga bertanya kepada perawat saat ada penyataan yang kurang
dipahami
- Membantu keluarga untuk mengulangi apa yang telah dijelaskan
R/ klien dan keluarga mengulangi materi yang telah dijelaskan
- Memberi pujian atas perilaku yang benar
Jumat, 01 April 2022 R/ klien dan kekluarga senang atas jawaban yang benar

TUK 2 :
- Menjelaskan pada keluarga mengenai tindakan yang harus dilakukan saat anggota
keluarga yang sakit kurang nafsu makan
R/ klien dan keluarga memperhatikan saat perawat menjelaskan
- Membimbing dan motivasi keluarga untuk mengambil keputusan dalam menangani
masalah diet gastritis
R/ klien dan keluarga mampu mengambil keputusan dengan membuat makanan yang
menarik untuk meningkatkan nafsu makan pasien
- Memberi pujian atas keputusan yang diambil keluarga untuk mengatasi masalah
Senin, 04 April 2022
makanan pada pasien
R/ klien dan kelurga senang saat diberi pujian

TUK 3 :
- Menjelaskan kepada keluarga cara meningkatkan nafsu makan pada pasien dengan
menyajikan makanan menarik
R/ klien dan keluarga mengetahui cara membuat makanan yang menarik
- Mendemonstrasikan bersama keluarga cara membuat makanan yang menarik
R/ klien dan keluarga mengulangi cara emmbuat makanan yang menarik untuk pasien
- Memberi kesempatan pada kleuarga untuk mendemonstrasikan kembali
R/ klien dan keluarga mengulangi cara membuat makanan untuk pasien
- Memberi pujian atas keberhasilan keluarga
R/ klien dan keluarga senang atas pujian yang telah diberikan
EVALUASI

No Hari/tanggal Evaluasi Paraf


1 Kamis, S : klien dan keluarga menjelaskan pengertian,
31 Maret 2022 penyebab, tanda dan gejala gastritis
O : Keluarga menjelaskan bahwa gastritis adalah infeksi
pada lambung dan penyebabnya adalah abkteri dan
makanan asam serta rokok. Tanda dan gejalanya
biasanya nyeri uluhati, mual, muntah dan kurang nafsu
makan
A : Tujuan tercapai, masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi

Jumat,
S : klien dan keluarga mengatakan akibat dan
01 April 2022
komplikasi gastritis adalah tukak dan kanker lambung
Klien dan keluarga sudah mampu melakukan teknik
relaksasi nafas dalam dan mengompres bagian perut
dengan air hangat saat kambuh
O : klien dan keluarga mampu mengetahui akibat dan
komplikasi dari gastritis
klien dan keluarga tampak melakukan teknik relaksasi
nafas dalam dan mengompres perut dengan air hangat
A : Tujuan tercapai, masalah teratasi
Senin, P : Pertahankan intervensi
04 April 2022
S : klien mengatakan sudah bisa membuat ramuan obat
dengan kunyit
O :klien dan keluarga tampak membuat ramuan obat
dengan kunyit
A : Tujuan tercapai, masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
2 Kamis, S : klien dan keluarga mengatakan sudah mengetahui
31 Maret 2022 makanan yang tidak dianjurkan untuk penderita
gastritis, klien dan keluarga mengatakan jika salah diet
makanan maka gastritis akan kambuh
O : Klien dan keluarga tampak menjelaskan tentang diet
gastritis
A : Tujuan tercapai, masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi

Jumat,
S : kelien dan keluarga mengatakan membuat keputusan
01 April 2022
dengan porsi makan sedikit tapi sering
O : klien dan keluarga tampak mengambil keputusan
untuk makan dengan porsi makan sedikit tapi sering
A : Tujuan tercapai, masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi

Senin, S : klien dan keluarga mengatakan sudah bisa membuat


04 April 2022 makanan yang menarik untuk meningkatkan nafsu
makan klien
O : klien dan keluarga tampak membuat makanan yang
menarik untuk makanan pasien saat penyakit kambuh
A : Tujuan tercapai, masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi

You might also like