Professional Documents
Culture Documents
Lp-Pengkajian-Askep Keluarga - Ellinda Yohanita
Lp-Pengkajian-Askep Keluarga - Ellinda Yohanita
Disusun Oleh :
Ellinda Yohanita
19024
3. Karakteristik keluarga :
a. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan
atau adopsi
b. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka
memperhatikan satu sama lain
c. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing – masing mempunyai
peran sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik
d. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan
perkembangan fisik, psikologis dan sosial anggota
4. Struktur keluarga
a. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah.
b. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga ibu.
d. Patrilokal : sepasang sua,I istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami
e. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar dari pembinaan keluarga
dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya
hubungan dengan suami atau istri.
b. Non-Tradisional
1) The unmarried teenage mother yaitu keluarga yang terdiri dari orang tua
(terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah.
2) The stepparent family yaitu keluarga dengan orang tua tiri.
3) Commune family yaitu beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang
tidak ada hubungan saudara, yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber
dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan
melalui aktivitas kelompok atau membesarkan anak bersama
4) The nonmarital heterosexual cohabiting family yaitu keluarga yang hidup
bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.
5) Gay and lesbian families yaitu seseorang yang mempunyai persamaan sex
hidup bersama sebagaimana pasangan suami-istri (marital partners).
6) Cohabitating couple yaitu orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan
perkawinan karena beberapa alasan tertentu.
7) Group-marriage family yaitu beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-
alat rumah tangga bersama, yang merasa telah saling menikah satu dengan
yang lainnya, berbagi sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan anaknya.
8) Group network family yaitu keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-
nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang
rumah tangga bersama, pelayanan yang bertanggung jawab membesarkan
anaknya.
9) Foster family yaitu keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga atau saudara dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak
tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang
aslinya.
10) Homeless family yaitu keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai
perlindungan yang permanen karena krisis personal yang di hubungkan
dengan keadaan ekonomi dan problem kesehatan mental.
11) Gang yaitu sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda
yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyaiperhatian, tetapi
berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.
2. Etiologi
a. Infeksi bakteri
Infeksi H. pylori diketahui sebagai penyebab utama terjdinya gastritis. Infeksi
dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkanperadangan menyebar yang
kemudian mengakibatkan perubahan pada lapisan pelindung dinding lambung.
Salah sat perubahan itu adalah athropic gastritis, sebuah keadaan dimana kelenjar
– kelenjar penghasil asam lambung secara perlahan rusak.
b. Pemakaian obat penghilang nyeri secara terus menerus
Obat analgesik anti inflamasi nonsteroid (AINS) seperti aspirin, ibuprofen, dan
naproxen dapat menyebabkan peradangan pada lambung dengan cara mengurangi
prostaglandin yang bertugas melindungi lambung. Jika pemaikan obat – obat
tersebut hanya sekali maka kemungkinan terjadinya masalah lambung kecil. Tapi
jika pemakaiannya dilakukan secara terus menerus atau pemakaian yang
berlebihan dapat dapat mengakibatkan gastritis.
c. Penggunaan alkohol secara berlebihan
Alkohol dapat mengiritasi dan mengikis mukosa pada dinding lambung dan
membuat dinding lambung lebih rentas terhadap asam lambung walaupun pada
kondisi normal.
d. Stress fisik
Stress fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar atau infeksi berat
dapat meneyebakan gastritis dan juga borok serta perdarahan pada lambung.
e. Kelainan autoimmune
Autoimmune atrophic gastritis terjadi ketika kekebalan tubuh menyerang sel – sel
sehat yang berada dalam dinding lambung. Hal ini mengakibatkan peradangan
dan secara bertahap menipiskan dinding lambung, menghancurkan kelenjar –
kelenjar penghasil asam lambung dan mengganggu produksi faktor intrinsic
( yaitu sebuah zat yang membantu tubuh mengabsorbsi vitamin B-12).
Kekurangan vitamin B-12, akhirnya dapat mengakibatkan pernicious anemia,
sebuah kondisi serius yang jika tidak dirawat dapat mempengaruhi seluruh sistem
dalam tubuh. Autoimmune atrophic gastritis terjadi terutama pada orang tua
(Nuari, 2015).
f. Faktor makanan
Pola kebiasaan makan yang tidak teratur, kibiasaan mengkonsumsi makanan dan
minuman seperti cuka, cabe, asam, kopi, porsi makan terlalu banyak dan sering
terlambat makan.
g. Rokok
Asam nikotin pada rokok dapat meningkatkan adhesi thrombus yang
berkontribusi dalam pada penyempitan pembuluh darah sehingga suplai darah ke
lambung mengalami penurunan. Penuruna ini dapat berdampak pada penurunan
produksi mukus yang salah satu fungsinya untuk melindungi lambung dari iritasi.
Selain itu CO2 yang dihasilkan dari rokok lebih mudah diikat oleh Hb daripada
O2 sehingga memungkinkan penurunan perfusi jaringan pada lambung.
3. Faktor resiko
a. Faktor usia
Usia tua memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita gastritis dibandingkan usia
muda. Hal ini menunjukan bahwa seiring dengan bertambahnya usia mukosa
gaster cenderung menjadi tipis sehingga lebih cenderung memiliki infeksi H.
pylori atau gangguan autoimun daripada orang yang lebih muda. Sebaliknya jika
mengenai usia muda biasanya lebih berhubungan dengan pola hidup yang tidak
sehat dan pola makan yang tidak teratur.
b. Faktor jenis kelamin
Jenis kelamin mempengaruhi terjadinya penyakit gastritis. Berdasarkan hasil
penelitian di dapatkan bahwa jumlah penderita gastritis antara pria dan wanita,
ternyata lebig banyak di derita oleh perempuan. karena wanita lebih sibuk pada
tugas- tugas sehingga menyebabkan telat makan, yang dapat menyebabkan asam
lambung meningkat.
c. Faktor stress
Stres dapat merangsang peningkatan produksi asam lambung dan gerakan
peristaltik lambung. Stress juga akan mendorong gesekan antara makanan dan
dinding lambung menjadi bertambah kuat. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya
peradangan lambung.
d. Kebiasaan makan
Menurut Suparyanto (2012) bila seseorang terlambat makan 2-3 jam, maka asam
lambung yang diproduksi semakin banyak dan berlebih sehingga dapat
mengiritasi mukosa lambung serta menimbulkan rasa nyeri disekitar epigastrium.
Kebiasaan makan tidak teratur ini akan membuat lambung sulit untuk berdaptasi.
Jika hal itu berlansung lama, produksi asam lambung akan berlebihan sehingga
dapat mengiritasi dinding mukosa pada lambung dan dapat berlanjut menjadi
tukak peptik. Hal tersebut dapat menyebabkan rasa perih dan mual.
4. Manifestasi klinis
Gejala gastritis secara umum yaitu hilangnya nafsu makan, sering disertai pedih pada
ulu hati, mual dan muntah, nyeri tekan pada epigastrium, perdarahan karena iritasi
mukosa lambung, hematemesis dan melena (Sidabutar, 2017 ).
5. Patofisiologi
Mukosa lambung mengalami pengikisan akibat konsumsi alcohol, obat – obatan anti
inflamasi nonstreroid, infeksi helicobacter pylori. Pengikisan ini dapat meneimbulkan
reaksi peradangan. Inflamasi pada lambung juga dapat dipicu oleh peningkatan
sekresi asam lambung sehingga lambung teraktivasi oleh rasa mual, muntah dan
anoreksia. Anoreksia juga dapat menyebabkan rasa nyeri yang ditimbulkan karena
kontak HCL dengan mukosa gaster. Peningkatan sekresi lambung dapat dipicu oleh
peningkatan rangsangan persarafan, misalnya dalam kondisi cemas, stress, marah
melalui serabut saraf parasimpatik vagus dan menjadi peningkatan transmitter
asetilkolin, histamine, gastrin realizing peptide yang dapat meningkatkan sekresi
lambung. Peningkatan ion H+ (Hidrogen) yang tidak diikuti peningkatan penawarnya
seperti prostaglandin, HCO3+ , mukus akan menjadikan lapisan mukosa lambung
tergerus terjadi reaksi inflamasi. Prostaglandin dibutuhkan tubuh untuk memproduksi
kekebalan lapisan mukosa, serta bikarbonat untuk menghambat produksi asam
lambung dan menigkatkan aliran darah dalam lambung. Semua efek ini diperlukan
lambung untuk mempertahankan integritas pertahanan mukosa lambung agar tidak
mengalami iritasi pada mukosa lambung.
6. Komplikasi
Komplikasi menurut (Muttaqin & Sari, 2011) antara lain :
a. Perdarahan saluran cerna atas yang merupakan kedaruratan medis.
b. Ulkus peptikum, jika prosesnya hebat
c. Gangguan cairan dan eletrolit pada kondisi muntah berat.
d. Anemia pernisiosa, keganasan lambung.
7. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang menurut Sukarmin (2012) sebagai berikut :
a. EGD (Esofagogastriduodenoskopi)
Tes diagnosik kuci untuk perdarahan GI atas, dilakukan untuk melihat sisi
perdarahan/derajat ulkus jaringan/cidera.
b. Analisa gaster
Dapat dilakukan untuk menentukan adanya darah, mengkaji aktivitas sekretori
mukosa gaster, contoh peningkatan asam hidroklorik dan pembentukan asam
nocturnal penyebab ulkus duodenal. Penurunan atau jumlah normal diduga ulkus
gaster, dipersekresi berat dan asiditas menunjukan sindrom Zallinger-Elison.
c. Amylase serum
Meningkat dengan ulkus duodenal, kadar rendah di duga gastritis.
d. Pemeriksaan darah
Tes ini digunakan untuk memeriksa adanya helicobacteri pylori dalam darah. Tes
darah juga dapat dilakukan untuk memeriksa anemia, yang terjadi akibat
perdarahan lambung akibat gastritis.
e. Laboratorium
Tes ini untuk mengetahui kadar asam hidroklorida.
f. Pemeriksaan pernapasan
Tes ini dapat meneuntukan apakah terinfeksi baktri H. pylori atau tidak.
g. Pemeriksaan feses
Tes ini memeriksa apakah terdapat H. pylori dalam feses atau tidak.Hasil yang
positif dapat mengindikasikan terjadinya infeksi.
h. Pemeriksaan endoskopi
Dengan tes ini dapat terlihat adanya ketidak normalan pada saluran cerna bagian
atas yang mungkin tidak terlihat dari sinar-X.
i. Ronsen saluran cerna bagian atas
Tes ini akan melihat adanya tanda – tanda gastritis atau penyakit percernaan
lainnya. Biasanya akan diminta menelan cairan barium terlebih dahulu sebelum
dilakukan ronsen. Cairan ini akan melapisi saluran cerna dan akan terlihat lebih
ketika di ronsen.
8. Pencegahan
Tindakan yang tepat untuk mencegah terjadinya penyakit gastritis haruslah dengan
hati – hati pada faktor resiko. Pertimbangan diet, pola makan, serta penggunaan resep
dan obat – obatan bebas, juga gaya hidup, termasuk konsumsi alkohol dan merokok.
Untuk mengurangi nyeri yang dirasakan, hindari makanan yang mengandung asam
tinggi dan makanan yang makin memperburuk penyakit. Bantu untuk mengkaji
faktor – faktor yang dapat memicu peningkatan manifestasi, seperti stress atau
kelelahan, meminum obat – obatan tertentu saat perut kosong, konsumsi makanan
dan minuman, konsumsi alkohol, serta merokok (Black, 2014).
9. Penatalaksanaan
Orientasi utama pengobatan gastritis berpaku pada obat – obatan. Obat – obatan yang
digunakan adalah obat yang mengurangi jumlah asam lambung dan dapat
mengurangi gejala yang mungkin menyertai gastritis,serta memajukan penyembuhan
lapisan perut. Pengobatan ini meliputi (Sukarmin, 2012) :
a. Antasida
Antasida yang berisi alumunium dan magnesium, serta karbonat kalsium dan
magnesium. Antasida dapat meringankan mulas ringan atau dyspepsia dengan
cara menetralisasi asam diperut. Ion H+ merupakan struktur utama asam
lambung. Dengan pemberian alumunium hidroksida maka suasana asam dalam
lambung dapat dikurangi. Obat – obatan ini dapat menghasilkan efek samping
seperti diare atau sembelit, karena dampak penurunan H+ adalah penurunan
rangsangan peristaltic usus.
b. Histamin (H2) blocker
Histamine (H2) bloker, seperti famotidine dan ranitidine. H2 bloker mempunyai
dampak penurunan produksi asam dengan mempengaruhi langsung pada lapisan
epitel lambung dengan cara menghambat rangsangan sekresi oleh saraf otonom
pada nervus vagus.
c. Inhibitor Pompa Proton (PPI)
Inhibitor pompa proton, seperti omeprazole, lansoprazole dan dexlansoprazole.
Obat ini bekerja menghambat produksi asam melalui penghambatan terhadap
eloktron yang menimbulkan potensial aksi saraf otonom vagus. PPI diyakini lebih
efektif menurunkan produksi asam lambung daripada H2 blocker.
d. Nonsteroid Antiinflamasi Drugs (NSAID)
Jika gastritis disebabkan oleh penggunaan jangka penjang NSAID seperti aspirin,
aspilet, maka penderita disarankan untuk berhenti minum NSAID, atau berahli ke
kelas lain obat untuk nyeri. Walaupun PPI dapat digunakan untuk mencegah
stress gastritis saat pasien skit kritis.
e. Gabungan Antasida, PPI dan Antibiotik
Jika penyebabnya adalah Helycobacter pylori maka perlu penggabungan obat
antasida, PPI dan antibiotic seperti amoksilin dan klaritomisin untuk membunuh
bakteri. Infeksi ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kanker atau
ulkus diusus.
f. Pemberian makan yang tidak merangsang
Walaupun tidak mempengaruhi langsung ada peningkatan asam lambung tetapi
makanan yang merangsang seperti pedas atau kecut, dapat meningkatkan suasana
asam pada lambung sehingga dapat menaikan resiko inflamasi pada lambung.
Selain tidak merangsang makanan juga dianjurkan yang tidak memperberat kerja
lambung, seperti makanan yang keras.
i. Rencana tindakan
1) Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang
proses penyakit dan pengobatan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x kunjungan
rumah diharapkan keluarga dan anggota keluarga yang menderita gastritis
dapat mengetahui tentang proses penyakit dan pengobatan yang harus dijalani
Kriteria hasil :
- Keluarga mampu mengetahui tentang penyebab proses penyakit dan faktor
yang berkontribusi terhadapa terjadinya penyakit
- Keluarga patut terhadap pelaksanaan proses perawatan
- Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk pengobatan
Intervensi :
a) Bina hubungan saling percaya
Rasional : Untuk memudahkan interaksi antara perawat dan keluarga
b) Kaji tingkat pengaetahuan keluarga
Rasional : untuk mengetahui tingkat pengatahuan keluarga
c) Jelaskan pada keluarga tentang kondis angota keluarga yang mengalami
masalah kesehatan serta proses pengobatan
Rasional : meningkatkan pengetahuan terkait proses penyakit dan
pengobtan
d) Anjurkan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan
Rasional : agar keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehtan untuk
pengobatan
e) Monitor keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan
Rasional : untuk mengetahui respond an tingkat keterlibatan keluarga
dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan
Intervensi :
Black, J dan Hawks, J. 2014. Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis Untuk Hasil
yang
Depkes RI. 2014. Data dan Informasi : Profil Kesehatan 2014. Jakarta: Departemen
kesehatan RI.
Muttaqin, Arif & Sari, Kurmala. 2011. Gangguan Gastrointestinal : Aplikasi Asuhan
Keperawatan
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
A. Pengkajian
1. Data Dasar Keluarga
a. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. E
b. U s i a : 62 tahun
c. Pendidikan : STM
d. Pekerjaan : Wiraswata
e. Alamat / No.Telp : Jl. Bendungan Melayu No.10 RT007/RW001
f. Komposisi Keluarga : Istri dan 1 anak
g. Genogram :
Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
Satu rumah
Ny. Y
h. Tipe Keluarga :
() Keluarga inti ( ) Keluarga besar ( )Janda / duda ( ) Lain-
lain : ...........
i. Suku Bangsa : Ny.Y berasal dari suku Jawa dan sangat menyukai makanan pedas
dan Suami Ny. E berasal dari Medan dan sangat menyukai makanan manis
2. Lingkungan
a. Perumahan :
1) Jenis rumah
( ) Permanen
( ) Semi permanen
( ) Non permanen
2) Luas Bangunan 6 M2
3) Luas Pekarangan 7 M2
4) Status rumah
( ) Milik pribadi ( ) Kontrakkan ( ) Sewa bulanan
( ) Lain-lain
5) Atap rumah
( ) Genteng ( ) Seng /asbes ( ) Sirap/atap
( ) Lain-lain
6) Ventilasi rumah
( ) Ada ( ) Tidak ada
9). Penerangan
( ) Listrik ( ) Patromak ( ) Lampu temple
( ) Lain-lain
10) Lantai
( ) Keramik ( ) Ubin ( ) Plester
( ) papan ( ) Tanah
b. Denah rumah
P RUANG DAPUR
TAMU T KAMAR KAMAR
I TIDUR TIDUR
N
U S
T
KAMAR BALKON
U MANDI B
TANGGA
c. Pengolahan sampah
1) Apakah keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah
( ) Ya ( ) Tidak
Bila ya : terbuka/tertutup
d. Sumber Air.
1) Sumber air yang digunakan oleh keluarga
( ) Sumur gali ( ) Pompa listrik ( ) Pompa tangan
( ) PAM ( ) Sungai ( ) Membeli
( ) Lain-lain
e. Jamban Keluarga
1) Apakah keluarga mempunyai W.C. sendiri
( ) Ya ( ) Tidak
Bila tidak dimana tempat BAB keluarga……………………………….
( ) Tidak
( ) Tidak
( ) Ya
3. Struktur Keluarga.
4. Fungsi Keluarga.
a. Fungsi Afektif :
Berfungsi, keluarga mengatakan kalau saling menyayangi satu sama lain dan selalu
memberi dukungan kepadanya.
b. Fungsi sosialisasi :
Berfungsi, keluarga mengatakan jika semua anggota keluarganya berinteraksi sosial
dengan baik
c. Fungsi reproduksi :
Baik, keluarga mengatakan untuk mengendalikan jumlah anggota keluarga dengan
menggunakan KB
3. Mata Simetris, pupil isokor, Simetris, pupil isokor, Simetris, pupil isokor,
konjungtiva ananemis, konjungtiva ananemis, konjungtiva ananemis,
sklera anikterus, sklera anikterus, sklera anikterus,
pengelihatan normal pengelihatan normal pengelihatan normal
5. Hidung Simetris, tidak keluar Simetris, tidak keluar Simetris, tidak keluar
cairan, tidak ada cairan, tidak ada cairan, tidak ada
benjolan, tidak ada benjolan, tidak ada benjolan, tidak ada
nyeri tekan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
gangguan penciuman gangguan penciuman gangguan penciuman
6. Mulut Tidak sumbing, bibir Tidak sumbing, bibir Tidak sumbing, bibir
simetris, tidak ada simetris, tidak ada simetris, tidak ada
gangguan menelan, gangguan menelan, gangguan menelan,
gigi tidak ada caries, gigi tidak ada caries, gigi tidak ada caries,
lidah sedikit kotor, lidah sedikit kotor, lidah bersih, gusi
gusi sedikit hitam, gusi merah muda, merah muda, salifa
salifa normal, ada gigi salifa normal normal, ada gigi
berlubang berlubang dan
ompong
9. Ekstremitas Inspeksi : turgor kulit Inspeksi : turgor kulit Inspeksi : turgor kulit
baik, tidak ada edema, baik, tidak ada edema, baik, tidak ada edema,
tidak ada luka tidak ada luka, nyeri tidak ada luka
tidak ada nyeri tekan terutama lambung, tidak ada nyeri tekan
nyeri seperti terbakar
dan ditusuk-tusuk,
skala nyeri 6, biasanya
terjadi saat telat
makan dan makan
makanan yang pedas
& asam
Keadaan umum :
sedikit lemah
Kesadaran :
composmentis
10 Kesimpulan Tn. E tampak baik Ny.Y Tampak sedikit Nn. E tampak baik
tidak ada masalah lemah dan memegangi tidak ada masalah
perutnya
DATA DIAGNOSA
KEPERAWATAN
DS : Ny.Y mengatakan bila terlambat makan sakit Nyeri akut berhubungan
perut hingga ke uluhati, rasanya seperti ditusuk-tusuk, dengan ketidakmampuan
keluarga merawat keluarga
kira-kira terjadi sekitar 5 menit, sakitnya muncul pada
yang sakit.
ketika telat makan , makan makanan pedas dan asam.
S:skala nyeri 6
Nadi: 90x/menit
RR : 22x/menit
Suhu : 35,8ºC
Penapisan Masalah
1. Diagnosa Keperawatan : Nyeri akut pada Ny.Y berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit dengan gastritis.
NO. KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN
Jumlah 4 2/3
3 3/3 = 3
kunjungan rumah keluarga yang sakit kesehatan untuk - Jelaskan pada keluarga
selama 3x30menit ke fasilitas kesehatan diperiksakan kondisi tentang kondisi Ny. Y
diharapkan keluarga dan mendapatkan - Motivasi keluarga untuk
mampu pengobatan membawa Ny. Yke fasilitas
memanfaatkan kesehatan
fasilitas kesehatan - Beri pujian pada keluarga
atas tindakan yang dilakukan
oleh keluarga
2 Resiko Setelah dilakukan TUK 1 : Keluarga mampu a. Makan secara - Gali pengetahuan keluarga
ketidakseimbangan kunjungan rumah Setelah dilakukan menjelaskan tentang teratur tentang diet makanan gastritis
nutrisi kurang dari selama 3x30menit kunjungan rumah pentingnya diet b. Makan cukup - Diskusikan bersama keluarga
kebutuhan tubuh keluarga mampu selama 3x30menit makanan gastritis mengandung TKTP tentang pengertian diet
berhubungan mengenal, keluarga mampu c. Makanan tidak gastritis
dengan memutuskan dan mengenal masalah boleh mengandung - Jelaskan kepada keluarga
ketidakmampuan merawat anggota anggota keluarga gas, asam dan penyebab kurang nafsu
keluarga merawat keluarga yang sakit yang sakit dengan
anggota keluarga dengan ketidakseimbangan pedas makan
yang sakit ketidakseimbangan nutrisi kurang dari d. Porsi makan sedikit - Jelaskan dampak yang
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh demi sedikit ditimbulkan akibat salah diet
kebutuhan tubuh - Beri kesempatan pada
keluarga untuk bertanya
- Bantu keluarga untuk
mengulangi apa yang telah
dijelaskan
- Beri pujian atas perilaku yang
Keluarga mampu benar
TUK 2 :
Setelah dilakukan memutuskan masalah Keluarga menytakan
- Jelaskan pada keluarga
kunjungan rumah kurang nafsu makan keputusan dalam
mengenai tindakan yang
selama 3x30menit mengatasi kurang nafsu
harus dilakukan saat anggota
diharapkan keluarga makan
keluarga yang sakit kurang
mampu mengambil
nafsu makan
keputusan untuk
- Bimbing dan motivasi
mengatasi kondisi
keluarga untuk mengambil
ketidakseimbangan
keputusan dalam menangani
nutrisi kurang dari
masalah diet gastritis
kebutuhan tubuh
- Beri pujian atas keputusan
yang diambil keluarga untuk
mengatasi masalah makanan
Keluarga mampu pada pasien
TUK 3 : memberikan diet a. Keluarga dapat
Setelah dilakukan sesuai anjuran menjelaskan - Jelaskan kepada keluarga
kunjungan rumah tentang cara cara meningkatkan nafsu
selama 3x30menit pemberian diet makan pada pasien dengan
diharapkan keluarga tinggi energi tinggi menyajikan makanan
mampu merawat protein menarik
anggota keluarga b. Keluarga dapat - Demonstrasikan bersama
yang sakit dengan mendemonstrasikan keluarga cara membuat
mendemonstrasikan kembali dengan makanan yang menarik
cara membuat benar cara - Beri kesempatan pada
makanan menarik menyusun menu kleuarga untuk
makanan dan mendemonstrasikan kembali
mennyajikan - Beri pujian atas keberhasilan
makanan keluarga
IMPLEMENTASI
TUK 2 :
- Mengkaji pengetahuan tentang akibat dan komplikasi gastritis
R/ klien dan keluarga mengatakan akibat dan komplikasi gastritis adalah sakit
lambung yang tidak akan sembuh atau kambuh berulang
- Mendiskusikan dengan keluarga tentang akibat/komplikasi gastritis
R/ klien dan keluarga mendengarkan penjelasan pendidikan kesehatan oleh perawat
- Mengevaluasi kembali tentang akibat/komplikasi gastritis
R/ klien dan keluarga mengatakan akibat/komplikasi gastritis adalah tukak lambung
dan kanker lambung
Senin, 04 April 2022 - Memberikan pujian pada keluarga atas jawaban yang benar
R/ klien dan keluarga senang atas jawaban yang benar
TUK 3 :
- Menjelaskan pada keluarga cara membuat ramuan obat untuk merawat anggota
keluarga yang sakit
R/ klien dan keluarga mengatakan sudah bisa cara membuat rebusan kunyit
- Mendemonstrasikan bersama keluarga cara membuat ramuan obat
R/ klien dan keluarga memperhatikan perawat cara membuat ramuan obat dengan
kunyit
- Memberi kesempatan keluarga untuk mendemonstrasikan kembali
R/ klien dan keluarga bertanya saat ada penyataan yang kurang dipahami
- Memberi pujian atas keberhasilan keluarga
R/ klien dan keluarga senang atas keberhasilan membuat ramuan obat
2. Kamis, 31 Maret 2022 TUK 1 :
- Menggali pengetahuan keluarga tentang diet makanan gastritis
R/ klien dan keluarga mengatakan penderita maag tidak boleh memakan makanan
yang pedas
- Mendiskusikan bersama keluarga tentang pengertian diet gastritis
R/ klien dan keluarga mendengarkan dan memperhatikan saat perawat memaparkan
pendidikan kesehatan
- Menjelaskan kepada keluarga penyebab kurang nafsu makan
R/ klien dan keluarga mengatakan penyebab kurang nafsu makan adalah karena mual
- Menjelaskan dampak yang ditimbulkan akibat salah diet
R/ klien dan keluarga mengatakan dampak yang ditimbulkan saat salah makan adalah
kambuhnya gastritis
- Memberi kesempatan pada keluarga untuk bertanya
R/ klien dan keluarga bertanya kepada perawat saat ada penyataan yang kurang
dipahami
- Membantu keluarga untuk mengulangi apa yang telah dijelaskan
R/ klien dan keluarga mengulangi materi yang telah dijelaskan
- Memberi pujian atas perilaku yang benar
Jumat, 01 April 2022 R/ klien dan kekluarga senang atas jawaban yang benar
TUK 2 :
- Menjelaskan pada keluarga mengenai tindakan yang harus dilakukan saat anggota
keluarga yang sakit kurang nafsu makan
R/ klien dan keluarga memperhatikan saat perawat menjelaskan
- Membimbing dan motivasi keluarga untuk mengambil keputusan dalam menangani
masalah diet gastritis
R/ klien dan keluarga mampu mengambil keputusan dengan membuat makanan yang
menarik untuk meningkatkan nafsu makan pasien
- Memberi pujian atas keputusan yang diambil keluarga untuk mengatasi masalah
Senin, 04 April 2022
makanan pada pasien
R/ klien dan kelurga senang saat diberi pujian
TUK 3 :
- Menjelaskan kepada keluarga cara meningkatkan nafsu makan pada pasien dengan
menyajikan makanan menarik
R/ klien dan keluarga mengetahui cara membuat makanan yang menarik
- Mendemonstrasikan bersama keluarga cara membuat makanan yang menarik
R/ klien dan keluarga mengulangi cara emmbuat makanan yang menarik untuk pasien
- Memberi kesempatan pada kleuarga untuk mendemonstrasikan kembali
R/ klien dan keluarga mengulangi cara membuat makanan untuk pasien
- Memberi pujian atas keberhasilan keluarga
R/ klien dan keluarga senang atas pujian yang telah diberikan
EVALUASI
Jumat,
S : klien dan keluarga mengatakan akibat dan
01 April 2022
komplikasi gastritis adalah tukak dan kanker lambung
Klien dan keluarga sudah mampu melakukan teknik
relaksasi nafas dalam dan mengompres bagian perut
dengan air hangat saat kambuh
O : klien dan keluarga mampu mengetahui akibat dan
komplikasi dari gastritis
klien dan keluarga tampak melakukan teknik relaksasi
nafas dalam dan mengompres perut dengan air hangat
A : Tujuan tercapai, masalah teratasi
Senin, P : Pertahankan intervensi
04 April 2022
S : klien mengatakan sudah bisa membuat ramuan obat
dengan kunyit
O :klien dan keluarga tampak membuat ramuan obat
dengan kunyit
A : Tujuan tercapai, masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
2 Kamis, S : klien dan keluarga mengatakan sudah mengetahui
31 Maret 2022 makanan yang tidak dianjurkan untuk penderita
gastritis, klien dan keluarga mengatakan jika salah diet
makanan maka gastritis akan kambuh
O : Klien dan keluarga tampak menjelaskan tentang diet
gastritis
A : Tujuan tercapai, masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
Jumat,
S : kelien dan keluarga mengatakan membuat keputusan
01 April 2022
dengan porsi makan sedikit tapi sering
O : klien dan keluarga tampak mengambil keputusan
untuk makan dengan porsi makan sedikit tapi sering
A : Tujuan tercapai, masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi