Professional Documents
Culture Documents
Hubungan Perilaku Merokok Dengan Kejadian Hipertensi Di Puskesmas Pajangan Bantul
Hubungan Perilaku Merokok Dengan Kejadian Hipertensi Di Puskesmas Pajangan Bantul
Disusun Oleh:
INDAR KURNIAWAN
2213086
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
selalu melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul: Hubungan perilaku merokok dengan kejadian hipertensi
dipuskesmas Pajangan Bantul.
Skripsi ini dapat terselesaikan. Atas bimbingan, arahan, dan bantuan dari
berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya
kepada :
1. Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes selaku Ketua Stikes A. Yani Yogyakarta yang
telah memberikan ijin kepada penulis untuk skripsi ini.
2. Tetra Saktika Adinugraha, M.,Sp.Kep.,MB selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan Stikes A. Yani Yogyakarta yang telah memberikan arahan, ijin,
dan kemudahan dalam skripsi ini.
3. Miftafu Darussalam, M.Kep,Sp.Kep.MB selaku pembimbing yang telah tulus
dan iklas dalam memberikan bimbingan, arahan serta motivasi dalam proses
bimbingan sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
4. Arif Adi Setiawan, S.Kep., Ns., M.Kep selaku penguji yang telah
menyempatkan waktunya untuk menguji dan memberikan masukan untuk
skripsi ini.
5. Puskesmas Pajangan beserta jajarannya yang telah memberikan ijin,
kesempatan dan informasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
6. Kedua orangtua yang senantiasa selalu memberikan doa, dukungan moral dan
material sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Kepada seluruh responden yang sudah bersedia memberikan waktunya untuk
ikut serta dalam skripsi ini.
8. Sahabat – sahabat yang telah memberikan masukan, semangat serta dukungan
kepada penulis.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan kebaikan kepada
semuanya, sebagai imbalan atas segala kebaikan dan bantuannya.
iv
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini banyak kekurangan dan masih jauh
dari sempurna sehingga penulis mengharapkan saran dan masukan dari semua
pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
Penulis
Indar Kurniawan
v
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL .........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................iii
DAFTAR ISI .....................................................................................................v
DAFTAR TABEL .............................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................vii
INTISARI ..........................................................................................................viii
ABSTRACT ........................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................3
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................3
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................4
E. Keaslian Penelitian ...................................................................................4
vi
b. Jenis kelamin ...............................................................................37
c. Pendidikan ...................................................................................37
C. keterbatasan Penelitian ............................................................................40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1. Klasifikasi Hipertensi Menurut JNC VIII...........................................13
Tabel 3.1.Definisi Operasional ...........................................................................25
Tabel 3.2.Kisi-kisi Kusioner Perilaku Merokok..................................................26
Tabel 3.3.Kisi-kisi Kusioner Hipertensi .............................................................27
Tabel 3.4.Koefisien Korelasi ..............................................................................32
Tabel 4.1.KarakteristikResponden Pasien Hipertensi..........................................34
Tabel 4.2.Perilaku Merokok ...............................................................................35
Tabel 4.3.Kejadian Hipertensi ............................................................................36
Tabel 4.4. HubunganPerilakuMerokokDengan Kejadian Hipertensi ...................36
Table 4.5.uji Kendal Tau-b....................................................................................37
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. jadwal penyusunaan Skripsi
Lampiran 2. Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 3. Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 4. Kuesioner Perilaku Merokok
Lampiran 5. Lembar Observasi Tekanan Darah Responden Tahun 2017
Lampiran 6. Pengantar studi pendahuluan
Lampiran 7. Pengantar penelitian
Lampiran 8. Lampiran SPPSS
Lampiran 9. Lembar Bimbingan Skripsi
ix
HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK DENGAN KEJADIAN
HIPERTENSI DI PUSKESMAS PAJANGAN BANTUL
INTISARI
Latar Belakang : Hipertensi adalah meningkatnya adrenalin tekanan darah
melalui kontraksi arteri (Vasokonstriksi) dan terjadi peningkatan denyut jantung,
dengan demikian orang akan mengalami tekanan darah tinggi. Nikotin yang
terkandung didalam rokok dapat menimbulkan perasaan tergantung atau disebut
nicotine dependence. Selain itu juga nikotin dalam rokok merangsang pelepasan
ketokolamin, dari peningkatan ketokolamin ini menyebabkan iritabilitas
miokardial. Hormon didalam serum darah yang menyebabkan pembuluh darah
vasokonstriksi sehingga menyebabkan kenaikan tekanan darah.
Tujuan Penelitian : Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan antara perilaku merokok dengan kejadian hipertensi di Puskesmas
Pajangan Bantul.
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah kuantitatif desain penelitian ini
menggunakan survey analitik dengan pendekatan retrospective study. Sampel
pada penelitian ini diambil dengan teknik nonprobability sampling dengan jenis
purposive sampling yang berjumlah 39 responden. Alat pengumpulan data
menggunakan kuesioner perilaku merokok, dan lembar observasi hipertensi.
Analisis statistik menggunakan uji Kendall’s Tau dengan tingkat kemaknaan
(p<0.05).
Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku merokok pada
pasien hipertensi di Puskesmas Pajangan Bantul sebagian besar termasuk kategori
tinggi yaitu sebanyak 18 responden (46,2%), sebagian besar adalah termasuk
kategori hipertensi Grade I yaitu sebanyak 33 responden (84,6%). Hasil
menunjukkan bahwa uji Kendal Tau-b menghasilkan nilai signifikan sebesar
0,008 yang lebih kecil dari 0,05 menunjukkan ada hubungan perilaku merokok
dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Pajangan Bantul.
Kesimpulan : Terdapat hubungan antara perilaku merokok dengan kejadian
hipertensi di Puskesmas Pajangan Bantul.
Kata Kunci : Hipertensi, Perilaku merokok.
_________________________
1
Mahasiswa PSIK Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
2
Dosen PSIK Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
x
CORRELATION OF SMOKING BEHAVIOR IN EVENTS
HYPERTENSION IN PUSKESMAS PAJANGAN BANTUL
ABSTRACT
_________________________
1 Student of PSIK Stikes General Achmad Yani Yogyakarta
2 Lecturers of PSIK Stikes General Achmad Yani Yogyakarta.
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tekanan darah adalah kekuatan darah untuk melawan tekanan dinding
arteri ketika darah tersebut dipompa oleh jantung keseluruh tubuh. Semakin
tinggi tekanan darah maka semakin keras jantung bekerja. Hipertensi
merupakan penyakit yang sering dijumpai di masyarakat modern saat ini.
WHO (Word Health Organization) menyatakan bahwa hipertensi merupakan
suatu kondisi dimana pembuluh darah memiliki tekanan darah tinggi (tekanan
darah sistolik ≤ 140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg).
Hipertensi adalah meningkatnya adrenalin tekanan darah melalui kontraksi
arteri (Vasokonstriksi) dan terjadi peningkatan denyut jantung, dengan
demikian orang akan mengalami stress. Jika stress terus berlanjut, maka
tekanan darah akan tetap tinggi sehingga orang tersebut mengalami hipertensi
(Junaidy, 2010). Hipertensi disebabkan oleh kebiasaan hidup atau perilaku
mengkonsumsi garam yang tinggi, kegemukan, stress, merokok dan minuman
alkohol (Padila, 2013) dan tingginya prevalensi hipertensi menurut Ainun,
Arsyad dan Rismayanti (2012) dikarenakan gaya hidup yang tidak sehat seperti
kurangnya olahraga/aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan makan makanan
yang tinggi kadar lemaknya.
Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2013 terjadi
peningkatan angka kejadian hipertensi, dari 600 juta jiwa menjadi 1 milyar
jiwa yaitu pada orang yang berusia diatas 50 tahun, tekanan darah sistolik lebih
besar dari 140 mmHg berisiko terjadinya penyakit kardiovaskular bila
dibandingkan dengan tekanan darah diastolik. Ditahun 2013 terdapat sekitar
40% orang dewasa di seluruh dunia rata-rata berusia 25 tahun ke atas
didiagnosa mengalami hipertensi. Namun data statistik menyatakan bahwa
terdapat 24,7% penduduk Asia Tenggara dan 23,3% untuk penduduk Indonesia
yang berusia 18 tahun ke atas mengalami hipertensi pada tahun 2014 (WHO,
2015).
1
2
Para ahli kesehatan termasuk World Health Organization (WHO) telah lama
menyimpulkan, bahwa secara kesehatan rokok banyak menimbulkan dampak
negatif, terlebih bagi anak-anak dan masa depannya. Rokok mengandung 400 zat
kimia dengan 200 jenis diantaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan
kanker), bahan racun ini didapatkan pada asap pertama yaitu asap rokok yang
terhisap langsung masuk ke paru-paru bagi perokok maupun asap samping yaitu
asap rokok yang di hasilkan oleh ujung rokok yang terbakar, misalnya karbon
monoksida, benzopiren dan amoniak (KPAI / Komisi Perlindungan Anak
Indonesia, 2013). Prevalensi hipertensi tertinggi di Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta adalah Kabupaten Sleman sebanyak 33,22%, kedua Kabupaten Kulon
Progo sebanyak 23,29%, ketiga Kabupaten Bantul sebanyak 22,73%, Selanjutnya
kota Jogja sebanyak 18,49% dan terakhir Gunung Kidul sebanyak 13,24% (
Dinkes DIY, 2015). Menurut Departemen Kesehatan Bantul (2015) hipertensi
adalah penyakit tertinggi keda dari sepuluh besar penyakit yang ada di Bantul
yaitu sebanyak 44.066 penderita setelah penyakit nasofaringitis akut sebanyak
55.883 Depatemen Kesehatan Bantul (2015).
Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 Kementerian
Kesehatan RI menunjukkan bahwa prevalensi perokok di Indonesia tahun 2013
laki-laki sebanyak 68,8%, perempuan 6,9%, dan total prevalensi di Indonesia
sebanyak 36,3%. Hasil ringkasan Riskesdas menyebutkan bahwa perilaku
merokok penduduk 15 tahun ke atas meningkat dari tahun 2007 ke tahun 2013.
Pada tahun 2007 usia 15-19 tahun sebanyak 36,3%, usia 20-24 tahun 16,3%, usia
25-29 tahun sebanyak 4,4% dan usia > 30 tahun sebanyak 3,2%. Jumlah perokok
aktif yang meningkat ini didominasikan oleh remaja dan anak-anak. Sejak 2011
hingga saat ini terjadi peningkatan perokok aktif di kalangan remaja dan anak-
anak, yaitu dari 5% menjadi 17% (Depkes, 2013).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan dipuskesmas Pajangan
Bantul pada tanggal 12 Mei 2017, diperoleh data hipertensi sebanyak 1473 pada
tahun 2016, dan ditahun 2017 mengalami penurunan sebanyak 582 penderita
hipertensi. Selain itu dari wawancara singkat yang dilakukan pada 6 pengunjung
didapatkan dari 4 pengunjung mengatakan merokok aktif dan 2 pengunjung
4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahuinya hubungan perilaku merokok dengan kejadian hipertensi pada
pasien hipertensi di Puskesmas Pajangan Bantul.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya karakteristik (Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan) perilaku
merokok pada pasien hipertensi di Puskesmas Pajangan Bantul
b. Diketahuinya perilaku merokok pada pasien hipertensi di Puskesmas
Pajangan Bantul.
c. Diketahuinya derajat hipertensi pada pasien hipertensi di Puskesmas
Pajangan Bantul.
d. Diketahuinya keeratan perilaku merokok dengan kejadian hipertensi di
Puskesmas Pajangan Bantul.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Puskesmas Pajangan Bantul
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
khususnya pada pasien hipertensi dengan memperhatikan pasien hipertensi
dengan perilaku merokok.
2. Bagi pasien
5
E. Keaslian Penelitian
A. Hasil
1. Gambaran umum lokasi penelitian
Puskemas Pajangan berlokasi di sebelah barat tenggara wilayah kabupaten
Bantul dengan luas wilayah 3327,7590 km2, dengan topografi 70%
pegunungan dan 30% dataran rendah. Puskesmas Pajangan adalah Puskesmas
yang memiliki fasilitas unit gawat darurat (UGD) yang melayani 24 jam dan
memiliki fasilitas rawat inap (Ranap) seperti penyakit umum dan ibu
melahirkan. Sumber daya kesehatan di Puskesmas Pajangan secara keseluruhan
baik tenaga medis maupun paramedis adalah sebanyak 43 tenaga kesehatan.
Pelayanan dilakukan setiap hari senin sampai sabtu dimulai pukul 07 : 30 – 14 :
00.
Puskesmas Pajangan Bantul juga memiliki program kerja salah satunya
yaitu Puskesmas keliling, puskesmas keliling dilakukan sesuai dengan kegiatan
Posyandu pada setiap dusun yang terdapat 24 dusun sehingga jadwal
puskesmas keliling dilakukan sesui dengan jadwal 24 posyandu. Selain itu juga
tenaga medis dari Puskesmas Pajangan Bantul melakukan penyuluhan/penkes
tentang hipertensi yang diadakan 2 kali dalam 1 bulan yang bertempat di Balai
Desa Pajangan Bantul.
2. Karakteristik Responden
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Pajangan Bantul dengan jumlah
responden 39 pasien hipertensi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, karakteristik responden dapat dideskripsikan sebagai berikut:
35
36
Tabel 4.1
Tabel Karakteristik Responden Pasien Hipertensi (n 39)
Karakteristik Responden Frekuensi Persentase (%)
Usia
20-40 Tahun 11 28.2
41-60 Tahun 25 64.9
>60 Tahun 3 7.7
Jenis Kelamin
Laki-Laki 39 100.0
Perempuan 0 0.0
Pendidikan
SD 20 51.3
SMP 10 25.6
SMA 7 17.9
Perguruan Tinggi 2 5.1
Jumlah Rokok
1-4 Batang 5 12.8
5-14 Batang 15 38.5
>14 Batang 19 48.7
Sumber : Data Primer Diolah, 2017
Tabel 4.2
Perilaku Merokok Pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Pajangan
Bantul
Kategori Frekuensi Prosentase
Rendah 7 17.9
Sedang 14 35.9
Tinggi 18 46.2
Total 39 100.0
Sumber : data primer 2017
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa karakteristik responden
berdasarkan perilaku merokok pada pasien hipertensi di Puskesmas
Pajangan Bantul, sebagian besar adalah termasuk kategori tinggi yaitu
sebanyak 18 responden (46,2%).
C. Kejadian Hipertensi Pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Pajangan
Bantul
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dideskripsikan karakteristik
responden berdasarkan kejadian hipertensi pada pasien hipertensi di
Puskesmas Pajangan Bantul yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.3
Kejadian Hipertensi Pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Pajangan
Bantul
Kategori Frekuensi Prosentase
Normal 0 0.0
Prehipertensi 0 0.0
Hipertensi Grade I 33 84.6
Hipertensi Grade II 6 15.4
Total 39 100.0
Sumber : data primer 2017
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa karakteristik responden
berdasarkan kejadian hipertensi pada pasien hipertensi di Puskesmas
Pajangan Bantul, sebagian besar adalah responden adalah termasuk kategori
Hipertensi Grade I yaitu sebanyak 33 responden (84,6%).
38
Tabel 4.5
Tabel uji Kendal Tau-b antara hubungan perilaku merokok dengan
kejadian hipertensi di Puskesmas Pajangan Bantul
Variabel Koefisien korelasi Signifikan
Kendal Tau-b (p value)
Perilaku Merokok Dengan Kejadian 0,410 0,008
Hipertensi
Sumber: Data Primer 2017
Hasil pengujian pada tabel 4.5 di atas menunjukan bahwa uji Kendal
Tau-b menghasilkan nilai signifikan sebesar 0,008. Nilai uji signifikan
0,008 yang lebih kecil dari 0,05 menunjukan bahwa ada hubungan perilaku
merokok dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Pajangan Bantul.
Hubungan yang terjadi adalah hubungan yang sedang karena nilainya
berada pada rentang 0,40 sampai 0,599 (Dahlan, 2013).
E. Pembahasan
1. Karakteristik Responden
a. Umur
Umur atau usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan
suatu benda atau makhluk baik yang hidup maupun mati. Contohnya
umur manusia dikatakan lima belas tahun diukur sejak dia lahir hingga
waktu umur itu di hitung (Depkes, 2013).
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa umur responden sebagian besar
adalah antara 41-60 tahun yaitu 25 responden atau 64,9%. Pada
kebanyakan usia dewasa biasanya sering menderita penyakit hipertensi.
Hipertensi merupakan kondisi dimana tekanan sistolik sama atau lebih
tinggi dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih tinggi dari 90 mmHg
yang terjadi karena menurunnya elastisitas arteri pada proses menua
apabila penyakit tersebut tidak ditangani bisa menyebabkan pada
gangguan jantung, ginjal dan pembuluh darah (Vina Dwi &Fitrah, 2010).
Dan dari berbagai penelitian didapatkan fakta bahwa semakin tinggi usia
seseorang maka makin tinggi pula tekanan darahnya. Pada umumnya
hipertensi pada pria terjadi diusia 40-65 tahun, sedangkan pada wanita
40
konsumsi garam berlebihan, aktivitas fisik, diet yang tidak seimbang dan
merokok (Sudarmoko, 2015).
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Pajangan Bantul
sebagian responden menderita hipertensi grade I, dimana hipertensi grade I
sering terjadi pada laki-laki dan seorang perokok. Hal ini yang
menyebabkan laki-laki dengan usia diatas dari >40 tahun lebih cenderung
menderita hipertensi.
berdebar lebih cepat dan bekerja lebih keras, frekuensi denyut jantung
meningkat dan kontraksi jantung meningkat sehingga menimbulkan tekanan
darah meningkat (Aula, 2010).
Konsep ini mengandung pengertian bahwa semakin banyak kadar zat-
zat beracun tersebut maka semakin berat juga hipertensi terjadi. Kadar zat-
zat kimia rokok dalam darah secara langsung ditentukan banyak sedikitnya
konsumsi rokok (Sutomo, 2009). Terlepas dari perbedaan tingkat hipertensi
yang terjadi karena perbedaan jumlah konsumsi rokok, pada dasarnya
merokok berpengaruh terhadap kejadian hipertensi. Zat-zat kimia beracun
seperti nikotin dan karbon monoksida yang dihisap melalui rokok yang
masuk kedalam aliran darah dapat merusak lapisan endotel pembuluh darah
arteri, mengakibatkan proses aterosklerosis dan tekanan darah tinggi. Pada
studi autopsi dibuktikan kaitan erat antara kebiasaan merokok dengan
adanyaa terosklerosis pada seluruh pembuluh darah. Merokok pada
penderita tekanan darah tinggi semakin meningkatkan resiko kerusakan
pada pembuluh darah arteri (Priyoto, 2015).
Riskesdas tahun 2007, Padang merupakan kota dengan angka kejadian
hipertensi tertinggi di provinsi Sumatera Barat. Selain itu juga didapatkan
kebiasaan merokok dan kejadian hipertensi lebih banyak ditemukan pada
laki-laki berusia 35-65 tahun.
F. Keterbatasan Penelitian
1. Peneliti belum mampu mengendalikan faktor obesitas, aktivitas fisik,
konsumsi lemak jenuh, konsumsumsi garam berlebihan dan stres.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas
Pajangan Bantul, tahun 2017 dapat disimpulkan bahwa :
1. Perilaku merokok pada pasien hipertensi di Puskesmas pajangan bantul,
sebagian besar adalah termasuk kategori tinggi yaitu sebanyak 18
responden (46,2%).
2. Kejadian hipertensi pada pasien hipertensi di Puskesmas pajangan bantul,
sebagian besar adalah responden adalah termasuk kategori hipertensi grade
I yaitu sebanyak 33 responden (84,6%).
3. Ada hubungan signifikan antara perilaku merokok dengan kejadian
hipertensi di Puskesmas pajangan bantul, dengan nilai signifikan pada
hasil menunjukan (p=0,008<0,05). Hubungan yang terjadi adalah
hubungan yang sedang karena nilainya berada pada rentang 0,40 sampai
0,599 (Dahlan, 2013).
B. Saran
1. Bagi pelayanan kesehatan (perawat) di Puskesmas
Pentingnya pemeriksaan tekanan darah dan pengobatan rutin serta
menjalani pola hidup sehat dan menghentikan kebiasaan merokok untuk
mencegah komplikasi lebih lanjut
2. Bagi institusi pendidikan
Bagi institusi pendidikan khususnya Stikes Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta supaya dapat menjadi sumber pustaka serta dapat menambah
pengetahuan tentang ilmu keperawatan medikal bedah.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Perlu mengidetifikasi lebih dalam tentang perilaku merokok dan faktor –
faktor yang bisa mempengaruhi hipertensi seperti obesitas, aktivitas fisik
konsumsi lemak jenuh, konsumsi garam berlebihan, konsumsi alkohol dan
stres.
43
DAFTAR PUSTAKA
Ainun, A.S., Arsyad, D.S., & Rismayanti. (2012). Hubungan Gaya Hidup dengan
Kejadian hipertensi pada mahasiswa di Lingkup Kesehatan Universitas
Hasanudin. Makasar: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Hasanudin.
Azkiyati, A. D., (2012). Hubungan Perilaku Merokok Dengan Harga Diri Remaja
Laki-laki yang Merokok di SMK Putra Bangsa. Skripsi Fakultas Ilmu
Keperawatan. Depok.
Ahsan, A., Barber S., Adietomo, SM., & Setynaluri, DH. (2008).
EkonomiTembakau di Indonesia.Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi
UniversitaIndonesia.
Kemenkes RI. (2014). Infodatin. Pusat data dan informasi kementerian kesehatan
RI. Hipertensi. Jakarta. Diakses Mei 4 2017.
https://scholar.google.co.id/scholar?q=jurnal+hipertensi+2015%2F2016++
pdf&btnG=&hl=id&as_sdt=0%2C5
Muliyati Hepti, (2011). Hubungan Pola Konsumsi Natrium dan Kalium
sertaAktivitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi pada pasien Rawat jalan
di RSUPDR. Wahidin Sudirohusodo Makasar. http://journal.unhas.ac.id
(Diakses : 2Mei 2017.
Mayoclinic, (2013), Disiases And conditions Nicotine Dependence.
http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/nicotine-
dependence/basisc/definition/con-20014452, Diaskes 25 Januari 2017.
Potter, P. A., & Perry, A.G. (2010). Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses,
dan Praktik Volume I Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika. Diakses 4 Mei
2017.https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0,5&q=jurnal+hip
ertensi+2015/2016+lengkap+pdf
Padila, (2013). Asuhan keperawatan penyakit dalam.Nuha Medika: Yogyakarta.
Pudiastuti, Rd. (2013). Penyakit-Penyakit Yang Terjadi Pada Penderita
RI.
Sundari, S., Aulani'am, A. & Wahono, S., (2013). Faktor Risiko Non Genetik dan
Polimorfisme Promoter RegionGen CYP11B2Varian T(-344)C
Aldosterone Synthase pada Pasien Hipertensi Esensial di Wilayah Pantai
dan Pegunungan.Jurnal Kedokteran Brawijaya, 27(3), pp.pp.169–177.
Available at:http://jkb.ub.ac.id/index.php/jkb/article/view/345. (Diakses :
28 April 2017).
Setiyanto,Dwi.(2013).PerilakuPerokokDikalanganPelajar.Skripsi.Surakarta:Faku
ltas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.
Septian, E.D., Jatmika., & Muchin , M. (2015). Perialku Merokok pada Penderita
Hipertensi di Desa Sidokarto Kecamatan Godean, Sleman, Yogyakarta.
Madia Press.
Medika.
Tim KPAI. (2013). Menyelamatkan anak dari bahaya rokok. Diaskes 26 Januari
2017.http://www.kpai.go.id/tinjauan/menyelamatkan-anak-dari-bahaya-
rokok/#comment-421
Vina Dwi & Fitrah. (2010). Memahami Kesehatan Pada Lansia. Jakarta Trans
Info Media.