You are on page 1of 3

PEMERINTAH KOTA BLITAR

DINAS KESEHATAN KOTA BLITAR


UPT PUSKESMAS SUKOREJO
Jl. CEMARA No. 163 Telp. (0342) 801771 BLITAR
E-mail : puskesmas-sukorejo@blitarkota.go.id

KERANGKA ACUAN
PELACAKAN KASUS POTENSIAL KLB

A. PENDAHULUAN
Kejadian Luar Biasa pada suatu kasus seringkali terjadi sangat cepat,
banyak orang terserang dan wilayah yang di serang bisa sangat luas, sehingga
dapat menimbulkan kecemasan berbagai pihak.
Kejadian luar biasa (KLB) penyakit menular, keracunan makanan, keracunan
bahan berbahaya lainnya masih menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Penyakit diare, campak dan demam berdarah dengue merupakan jenis penyakit
yang sering menyebabkan terjadinya KLB di Indonesia. KLB secara signifikan
dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan kesakitan dan kematian, di samping
juga dapat berdampak pada sektor ekonomi, sosial dan pariwisata.
Daerah yang berisiko tinggi terjadinya suatu KLB penyakit tertentu dapat
diidentifikasi, ditetapkan prioritasnya dan kemudian disusun suatu rancangan
penanggulangan KLB berkelanjutan dalam suatu program penanggulangan KLB.
Penanggulangan suatu wabah/KLB penyakit menular yang sedang terjadi
telah diatur dalam UU No. 4 Tahun 1984 tentang wabah penyakit menular, PP No.
40 Tahun 1991 tentang penanggulangan wabah penyakit menular. Peraturan
Menteri Kesehatan No. 560 tentang jenis penyakit tertentu yang dapat
menimbulkan wabah dan PP No. 25 Tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah
dan Pemerintah Propinsi sebagai daerah otonom.
Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif berusaha untuk mengupayakan pencegahan agar tidak
terjadi kejadian luar biasa di masyarakat. Sehingga derajat kesehatan masyakat
Kecamatan Sujrejo tercapai sesuai dengan visi dan misi kota Blitar.

B. TUJUAN :
1. Tujuan Umum :
Kejadian luar biasa (KLB) penyakit tidak menjadi masalah kesehatan
masyarakat.
2. Tujuan Khusus :
1. Menurunnya frekuensi KLB.
2. Menurunnya jumlah kasus pada setiap KLB.
3. Menurunnya jumlah kematian pada setiap KLB.
4. Menyempitnya penyebarluasan wilayah KLB.

C. KEGIATAN IDENTIFIKASI :
 Kegiatan meliputi :
a. Pelacakan kasus PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi)
 Campak
 Difteri
 AFP
 Petusis
 Tetanus
b. Keracunan makanan
c. Penyakit lain yang berpotensi wabah
 Cara melaksanakan kegiatan :
Melakukan investigasi kasus yang berpontensial menjadi KLB
Melakukan tindak lanjut pada kasus yang berpotensial KLB
Melakukan pelaporan ke Dinas Kesehatan Kota Blitar
 Sasaran :
Masyarakat di wilayah Kecamatan Sukorejo

D. PELAKSANAAN
 Waktu : Bulan September – Oktober 2022
 Tempat : Wilayah kerja UPT Puskesmas Sukorejo

E. SASARAN
Masyarakat yang terdampak kasus potensi wabah di Wilayah kerja UPT
Puskesmas Sukorejo

F. EVALUASI DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap akhir tahapan disertai
dengan pelaporannya.
G. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Dilakukan pencatatan dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan.Pelaporan
dilakukan pada akhir kegiatan dan disampaikan kepada penanggung jawab dan
kepada Kepala Puskesmas.

M
Mengetahui Blitar, 19 September 2022
Kepala UPT Puskesmas Sukorejo PPTK UPT Puskesmas Sukorejo

Drg. WismaYuniar drg. Yuni Setyowati


NIP. 19770604 201001 2 003 NIP. 19830620 201001 2 007

You might also like