You are on page 1of 21

ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM

KESEHATAN REPRODUKSI

RIKA YUANITA PRATAMA, SKM.,


M.K.M
RELATIONSHIP BETWEEN POVERTY AND POOR
REPRODUCTIVE HEALTH (GREENE AND
MERRICK)
IDENTIFIKASI FENOMENA KESEHATAN
BUDAYA/CULTURE

 Culture refers to beliefs, attitudes, values, behaviours and


traditions that are learned andshared by virtue of membership
and socialization in groups
 Geographic location, religion, occupation, age andclass
categories, attesting to cultural diversity.
 “cultural factors” for programming, focuses on two elements: 1)
marginalization, discrimination, or stigmatization of their
uniquecultural attributes, 2) the cultural beliefs and practices
which make themvulnerable to poor reproductive health status.
THE SOCIAL DETERMINANTS

 Pendapatan dan ekonomi : kesempatan kerja, akses pendidikan


 Lingkungan sosial dan status sosial : jaringan yang mendukung,
paparan terhadap diskriminasi
 Lingkungan fisik
 Budaya dan faktor masyarakat : kesehatan diri dan praktik
seksual, gender, ras, tekanan dan perilaku masyarakat, biologi,
genetik
 Pelayanan kesehatan : akses yang setara dalam aspek
pengobatan dan pencegahan melalui pendekatan gender dan
sosial budaya, pelayanan yang mendukung akses tersebut
MASALAH SOSIAL TERKAIT KESPRO

Pemberdayaan Perempuan didalamnya mencakup :


1. Peningkatan kualitas hidup perempuan
2. Terlaksananya Pengarusutamaan Gender (PUG)
di seluruh tingkat dan sektor pemerintahan
3. Perwujudan kesetaraan dan keadilan gender
4. Penghapusan kekerasan terhadap perempuan
FAKTOR BERKAITAN KEKERASAN
BERBASIS GENDER
NILAI DAN KEYAKINAN MEMBAHAYAKAN
KESPRO

Lebih mengutamakan anak laki-laki


Kekerasan berbasis gender
Praktik seksual yang berbahaya
Dorongan keluarga menjadi pekerja seks
Nilai dan keyakinan yang salah
CONTOH NILAI/KEYAKINANYANG TIDAK
TEPAT
 Pandangan dalam perkawinan dan KB :
1. Menikah harus memiliki anak
2. Pantang menjadi jomblo
3. Lebih baik menikah muda
4. Anggapan harus memiliki anak laki-laki
5. Pengambilan keputusan di tangan suami
6. Anak perempuan sepenuhnya menjadi hak suami
7. Pemakaian kontrasepsi (IUD) bersifat aborsi
FAKTOR SOSIOKULTURAL “GIZI BURUK”
PENGELUARAN KONSUMSI

 Konsumsi tembakau di wil. perkotaan (11,1-14,2%),


pedesaan (11,2-16,6%) walaupun sosek kurang
 Pengetahuan mengenai kebutuhan gizi untuk anak serta
sumber makanan yang bergizi baik
 Pemberian makanan yang salah, mengutamakan
makanan instan
FAKTOR SOSIOKULTURAL ‘PSK’
FAKTORKEMATIAN IBU
PERLINDUNGAN DAN PERILAKU DALAM
KELUARGA
 Kekerasan terhadap perempuan dan beban ganda
 Perilaku konsumsi dalam keluarga
 Pemicu aborsi dan perawatan persalinan
 Perkawinan usia muda
 Pandangan budaya masyarakat terhadap ajaran agama
CONTOH TRADISI/MITOS
 Keyakinan pada saat hamil :
1) minum air kelapa muda/ minyak kelapa
2) Tidak boleh makan makanan dibakar/digoreng
3) membawa gunting/pisau
4) jika perut bulat/malas mandi menandakan jenis kelamin anak
5) minum jamu membuat ibu bayi sehat
6) tidak boleh makan nanas/durian/pepaya/mentiun/pisang ambon
7) Tidak boleh membicarakan kejelekan orang
8) Tidak boleh mengkonsumsi santan
9) Tidak boleh makan ikan yang bentuknya aneh : sotong, gurita, pari, hiu
CONTOH TRADISI/MITOS

 Pada masa kehamilan :


10)Tidak boleh duduk didepan pintu
11)Tidak boleh keluar malam
12)Tidak boleh makan belut/ikan berbau amis
13)Melakukan ritual ngupati dan mitoni
14)Tidak boleh makan nangka/alpukat/waluh
15)Tidak boleh makan talas/ubi/jantung pisang
CONTOH TRADISI/MITOS

 Masa persalinan:
1) Membasahi vagina dengan minyak kelapa
2) Memasukkan tangan ke dalam vagina dan uterus untuk
mengeluarkan plasenta
3) Setelah persalinan ibu duduk dengan posisi bersandaran kaki
diluruskan ke depan selama berjam-jam
4) Setelah melahirkan ibu langsung mandi air laut
5) Minum jamu sehabis melahirkan
CONTOH ASPEK SOSIAL BUDAYA
 Masa nifas:
1) Dilarang makan telur, daging, udang, ikan laut, lele, keong, daun lembayung, buah
pare
2) Setelah melahirkan/setelah operasi hanya boleh makan tahu dan tempe tanpa
garam, dilarang banyak makan dan minum
3) Dilarang tidur siang
4) Minum abu dari dapur, dicampur air, disaring dicampur garam dan asam
diminumkan supaya ASI-nya banyak
5) Memakai gurita/stagen
6) Tidak boleh makan buah2an berbentuk bulat (pepaya, mangga, jeruk, alpukat
7) Makanan licin (daun : talas, kanggkung genjer, kacang)
CONTOH ASPEK SOSIAL BUDAYA

 Keyakinan perawatan pada anak :


1) Mengompres anak demam dengan parutan mentimun
2) Dikerok menggunakan bawang
3) Pengobatan anak menggunakan darah haid ibu
4) Jika anak kejang diberi kopi
5) Kepala anak ditaruh irisan bawang merah ketika anak flu
6) Bayi harus dipijat/diurut, diberi pilis/lerongan dan tapel
PEMENUHAN HAK REPRODUKSI

1. Kesertaan masyarakat dalam KB


2. Akses dan kualitas pelayanan KB
3. Kesertaan pria dalam KB dan kesehatan
reproduksi
4. Akses dan penggunaan pelayanan kesehatan
STRATEGI DI MASYARAKAT

 Identifikasi, pencegahan serta melonggarkan faktor


yang berkaitan spt : keyakinan serta praktik2 yang
berbahaya
 Mengkampanyekan perilaku hidup sehat
 Pemberian informasi serta menyediakan pelayanan KR
yang berkualitas melalui pendekatan yang peka akan
budaya dan dilakukan dengan cara yang tepat

You might also like