Professional Documents
Culture Documents
SiapkahDokter hadapiPandemiCovid 19
SiapkahDokter hadapiPandemiCovid 19
Pendahuluan
Pada bulan Desember, 2019, serangkaian kasus pneumonia yang penyebabnya tidak diketahui
muncul di Wuhan, Hubei, Cina, dengan gambaran klinis sangat menyerupai virus
pneumonia. Setelah dilakukan uji laboratorium yang diambil dari sampel saluran pernapasan
menunjukkan adanya coronavirus baru, yang diberi nama novel coronavirus 2019 (2019-
nCoV). Pada bulan Desember tersebut ditemukan lebih dari 800 kasus yang dinyatakan
terinfeksi, termasuk pada pekerja layanan kesehatan yang telah diidentifikasi di Wuhan, dan
beberapa kasus yang di provinsi lain di Cina, Thailand, Jepang, Korea Selatan, dan AS.
Dan tiga bulan berikutnya terhitung hari ini 21 maret 2020 infeksi coronovirus
(Covid-19) telah menyebar ke 188 negara di seluruh dunia. Jumlah orang yang terinfeksi total
keseluruhannya adalah 306.677 orang, meninggal 13.017 dan sembuh 95.798 orang. Dari
198,862 yang masih terinfeksi, 189.480 (95%) dalam kondisi sedang dan 9.382 (5%) dalam
keadaan kritis. Di Indonesia terdapat 450 kasus, meninggal 38, sembuh 20 orang.1 Padahal
pada tanggal 3 Maret 2020 ketika ditemukan pertama kali hanya ada 2 kasus terinfeksi
coronavirus (Covid 19) dan dua orang tersebut telah dinyatakan sembuh.
Gambar 1 dan 2. Menunjukkan peningkatan yang cukup cepat angkan kasus infeksi maupun
angka kematian karena Covid-191
Karena jumlah kasus yang dikonfirmasi terus tumbuh secara eksponensial, WHO menandai
peristiwa monumental ini dengan mengingatkan semua negara dan komunitas bahwa
melakukan kegiatan pencegahan dan pengendalian yang kuat dapat secara signifikan
memperlambat atau menghentikan penyebaran virus ini.
Tulisan yang sangat sederhana ini bertujuan ingin menyampaikan bahwa betapa pentingnya
Alat Perlindungan Diri (APD) bagi tenaga kesehatan dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Virus corona memiliki kemampuan untuk mencemari permukaan yang padat, yang
memainkan peran penting dalam penularan antar manusia. Pada saat ini, tidak diketahui
berapa lama SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19, tetap aktif di permukaan.
Penelitian di Singapura, Ada kontaminasi lingkungan yang luas oleh seorang pasien
SARS-CoV-2 yang mengeluh gangguan saluran pernapasan. Sampel mangkuk dan wastafel
toilet menunjukkan positif terkontaminasi virus, hal ini menunjukkan bahwa pelepasan virus
dalam feses bisa menjadi rute potensial transmisi. Lebih lengkap dapat dilihat di gambar 4.
Sampel postcleaning negatif, menunjukkan bahwa langkah-langkah dekontaminasi sangat
membantu penyebaran virus.4
Referensi:
1. https://www.worldometers.info/coronavirus/#countries, March 21 2020
2. Charles P. Vega, MD and Esther Nyarko, Pharm D. COVID-19: Are Clinicians Ready
for a Viral Pandemic? https://www.medscape.org/viewarticle/926970?
3. Zimlich R. Preparing for a pandemic. Infection Control Today.
https://www.infectioncontroltoday.com/pathogens/preparing-pandemic. October 14,
2019. Accessed February 27, 2020.
4. Ong SW, Tan YK, Chia PY, Lee TH, Ng OT, Wong MS, Marimuthu K. Air, surface
environmental, and personal protective equipment contamination by severe acute
respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) from a symptomatic patient.
Jama. 2020 Mar 4.