You are on page 1of 6

PROGRAM STUDI MANAJEMEN ADMINISTRASI RUMAH

SAKIT
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA
Mata Kuliah : EPIDEMIOLOGI KLINIK DAN BIOSTATISTIK
Sesi :
Pertemuan. : 3

PETUNJUK UMUM :
1. Bacalah TUGAS dengan teliti dan berdo’alah sebelum mulai bekerja.
2. Periksalah jawaban saudara sebelum di upload.
3. Dilarang keras mencontek jawaban mahasiswa lainnya (plagiat).
4. Pelanggaran terhadap ketentuan di atas diberikan nilai 0

Faktor Risiko Konsumsi Penyakit Jantung Jumlah


Tempe Sakit (+) Sehat (-)
<200gr/hari (+) 160 (a) 180 (b) 340 (a+b)
>200gr/hari (-) 40 (c) 420 (d) 460 (c+d)
Total 200 (a+c) 600 (b+d) 800 (a+b+c+d)

Case Control
a.d 160.420 6 7.200
OR = = = = 9,3
b.c 180.40 7.200

Kesimpulan : Individu yang mengkonsumsi tempe < 200 gr/hari mempunyai risiko terkena
sakit jantung 9,3 kali jika dibandingkan dengan individu yang mengkonsumsi tempe
>200gr/hari

1 1 1 1
Var In OR : + + + = 0,038
40 420 180 160

e(In 9,3) ± 1,96 * √ 0,038


e(2,23) ± 1,96 * 0,194
e (2,23 ± 0,38)
e 1,85 – e 2.61
6,35 – 13,59 -> lower limit 6,35 , upper limit 13,59
Kesimpulan : individu yang mengkonsumi tempe <200gr/ hari berisiko terkena penyakit
jantung 9,3 kali atau 930% disbanding yang mengkonsumsi tempe >200gr/hari dengan
hasil yang bermakna secara statistic karena nilai OR mempunyai lower limit >1 (6,35)

No. 2
Hasil studi yang dilaksanakan Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi Bogor bekerja sama
dengan Bagian Urologi FK-UI diperoleh data sebagai berikut: Dari dua ratus ribu pria
dewasa bukan perokok yang diteliti diperoleh angka kanker kandung kencing sebesar 46 per
seratus ribu. Sedangkan dari Duapuluh ribu pria dewasa perokok berat yang diteliti
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
0/
2
diperoleh angka kanker kandung kencing sebesar 64 perseribu. Buat kesimpulan yang tepat
hasil penelitian tersebut.

Faktor Risiko Perokok Penyakit Ca. VU Jumlah


Sakit (+) Sehat (-)
Merokok (+) 1.280 (a) 18.720 (b) 20.000 (a+b)
Tidak merokok (-) 92 (c) 199.908 (d) 200.000 (c+d)
Total 1372 (a+c) 218.628 (b+d) 220.000 (a+b+c+d)

Case Control
a.d 1.28 0∗199.908 255.882.240
OR = = = = 148,58
b.c 92∗. 18.72 0 1.722 .24 0

Kesimpulan : Individu yang merokok mempunyai risiko terkena kanker kandung kemih
148,58 kali atau 14.858% jika dibandingkan dengan individu yang tidak merokok

1 1 1 1
Var In OR : + + + = 0,011
1.28 0 199.908 92 18.720

e(In 148.58) ± 1,96 * √ 0 , 011


e(5) ± 1,96 * 0,104
e (5 ± 0,2)
e 4,8 – e 5,2
121 – 181 -> lower limit 121 , upper limit 181

Kesimpulan : Individu yang merokok mempunyai risiko terkena kanker kandung kemih
148,58 kali atau 14.858% jika dibandingkan dengan individu yang tidak merokok
dengan hasil yang bermakna secara statistic karena nilai OR mempunyai lower limit >1
(121)

No. 3
Data yang dikumpulkan dari 16000 orang dewasa umur 45-65 menunjukkan bahwa
sebanyak 35% menderita tekanan darah tinggi. Sepertiga dari yang tidak menderita hipertensi
mengkonsumsi garam dapur rata-rata lebih dari 10 gr perhari, dan jumlah garam yang sama
(lebih dari 10 gr perhari) juga dikonsumsi oleh separuh (1/2) orang yang menderita
hipertensi. Bagaimana kesimpulan penelitian ini (jangan lupa lakukan uji kemaknaan)

Faktor Risiko konsumsi Penyakit Hipertensi Jumlah


garam Sakit (+) Sehat (-)
Mengkonsumsi garam > 2.800 (a) 3.466 (b) 6.266 (a+b)
10gr/hari (+)
Tidak mengkonsumsi 2.800 (c) 6.934 (d) 9.734 (c+d)
garam >10gr/hari (-)
Total 5.600 (a+c) 10.400 (b+d) 16.000 (a+b+c+d)

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
0/
2
Case Control
a.d 2. 8 0 0∗6.934 19.415.200
OR = = = =2
b.c 2.800∗3.466 9.704 .800

Kesimpulan : Orang dewasa usia 45-65 th yang mengkonsumsi garam >10 gr/hari
mempunyai risiko terkena Hipertensi sebanyak 2 kali atau 200% jika dibandingkan dengan
yang tidak mengkonsumi garam >10gr/hari

1 1 1 1
Var In OR : + + + = 0,001
2. 8 0 0 6.934 2.800 3.466

e(In 2) ± 1,96 * √ 0 , 0 0 1
e(0,693) ± 1,96 * 0,031
e (0,693 ± 0,06)
e 0,633 – e 0,753
1,88 – 2,1 -> lower limit 1,88 , upper limit 2,1

Kesimpulan : Orang dewasa usia 45-65 th yang mengkonsumsi garam >10 gr/hari
mempunyai risiko terkena Hipertensi sebanyak 2 kali atau 200% jika dibandingkan
dengan yang tidak mengkonsumi garam >10gr/hari dengan hasil yang bermakna secara
statistic karena nilai OR mempunyai lower limit >1 (1,88)

No. 4
Penelitian yang dilakukan antara tahun 1947 sampai dengan tahun 1977 pada wanita yang
bekerja dipabrik pengecatan lempeng-lempeng uranium dan wanita yang bekerja sebagai
operator telepon. Jumlah sample yang dipilih secara acak, diketahui insiden kanker tulang
dipabrik pengecatan lempeng-lempeng uranium adalah dua-ratus persepuluh-ribu, sedang
insidens pada kelompok operator telepon adalah empat perseribu. Jumlah wanita yang
bekerja dipabrik pengecatan adalah 5000 orang sedangkan yang bekerja sebagai operator
telepon sebanyak 2500 orang. Dapatkah kita menyatakan bahwa bekerja dipabrik pengecatan

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
0/
2
lempeng-lempeng uranium bukan merupakan penyebab kanker tulang?

Cancer Tulang Jumlah


Sakit (+) Sehat (-)
Pengecatan lempeng 100 (a) 4.900(b) 5.000 (a+b)
uranium
Operator telepon 10 (c) 2.490 (d) 2.500 (c+d)
Total 110 (a+c) 7.390 (b+d) 7.500 (a+b+c+d)

Cohort
a/(a+b) 100/(5.000) 0,02
RR = = = =5
c /(c +d ) 10/(2.500) 0,004

Kesimpulan : Dapatkah kita menyatakan bahwa bekerja dipabrik pengecatan lempeng


uranium bukan merupakan penyebab kanker tulang? Tidak bisa, karena berdasarkan hasil
uji bahwa Wanita yang bekerja di pengecatan lempeng uranium memiliki risiko relative
terkena kanker tulang 5 kali dibanding dengan Wanita yang bekerja sebagai operator telpon

1 1 1 1
Var In OR : + + + = 0,11
100 5.000 10 2.500

e(In 5) ± 1,96 * √ 0 , 11
e(1,609) ± 1,96 * 0,33
e (1,609 ± 0,646)
e 0,963 – e 2,255
2,61 – 9,5 -> lower limit 2,61 , upper limit 9,5

Kesimpulan : Wanita yang bekerja di pengecatan lempeng uranium memiliki risiko


relative terkena kanker tulang 5 kali dibanding dengan Wanita yang bekerja sebagai
operator telpon dengan hasil yang bermakna secara statistic karena nilai OR mempunyai
lower limit >1 (2,61). Sehingga tidak dapat dinyatakan bahwa yang bekerja di pengecatan
lempeng bukan merupakan penyebab kanker tulang

No. 5
Suatu lembaga penelitian mengumpulkan data antropometri anak balita usia 12-23 bulan di
kabupaten EREHWON dan hasilnya menunjukkan bahwa sebanyak 10% dari 2000 balita
yang tercakup dalam studi itu menderita ‘wasting’ (sangat kurus = z-score berat untuk
panjang badan <-2). Catatan mengenai identitas anak dan keluarganya tertata dengan rapih.
Pada tahun berikutnya tim peneliti mendatangi anak-anak tersebut dan dilaporkan bahwa
30% anak yang menderita wasting telah meninggal dunia, sedangkan jumlah anak sehat
setahun lalu dan sekarang meninggal dunia sebanyak 93 anak. Buatlah kesimpulan hasil
penelitian ini.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
1/
2
Meninggal dunia Jumlah
Meninggal Sehat (-)
(+)
Wasting (+) 60 (a) 140 (b) 200 (a+b)
Wasting (-) 93 (c) 1.707 (d) 1.800 (c+d)
Total 153 (a+c) 1.847 (b+d) 2.000 (a+b+c+d)

Cohort
a/(a+b) 6 0/(20 0) 0 ,3
RR = = = =6
c /(c +d ) 93/(180 0) 0,0 5

Kesimpulan : Balita usia 12-23 bulan di EREHWON yang menderita wasting memiliki
risiko relative meninggal 6 kali lebih banyak dibandingkan dengan balita yang tidak
menderita wasting

1 1 1 1
Var In OR : + + + = 0,032
6 0 200 93 1.8 00

e(In 6) ± 1,96 * √ 0 , 032


e(1,791) ± 1,96 * 0,178
e (1,791 ± 0,348)
e 1,443 – e 2,139
4,2 – 8,4 -> lower limit 4,2 , upper limit 8,4

Kesimpulan : Balita usia 12-23 bulan di EREHWON yang menderita wasting memiliki
risiko relative meninggal 6 kali lebih banyak dibandingkan dengan balita yang tidak
menderita wasting dengan hasil yang bermakna secara statistic karena nilai OR
mempunyai lower limit >1 (4,2) dengan kata lain wasting adalah penyebab balita 12-23
bulan meninggal dunia

No. 6
Dari 4000 ibu hamil yang diteliti sebanyak 60% memeriksakan kehamilannya secara teratur
yaitu 4 kali atau lebih ke fasilitas pelayanan kesehatan di kabupaten XYZ. Dari ibu-ibu yang
tidak memeriksakan kehamilan nya secara teratur (< 4 kali selama kehamilan) sekitar 25%
melahirkan bayi dengan berat badan lahir <2500 g. Sedangkan pada kelompok ibu-ibu yang
memeriksakan kehamilannya secara teratur hanya 100 bayi yang dilahirkan dengan berat
badan kurang dari 2,5 kg. Buatlah kesimpulan penelitian ini.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
1/
2
Pemeriksaan Kehamilan BBLR Jumlah
BBLR (+) Sehat (-)
Periksa tidak teratur (+) 400 (a) 1.200 (b) 1.600 (a+b)
Periksa teratur (-) 100 (c) 2.300 (d) 2.400 (c+d)
Total 500 (a+c) 3.500 (b+d) 4.000 (a+b+c+d)

Cohort
a/(a+b) 40 0/(1.6 00) 0 ,25
RR = = = =6
c /(c +d ) 100/(2.4 00) 0 , 041

Kesimpulan : Ibu hamil yang memeriksakan kandungan secara tidak teratur dan rutin
kurang 4x memiliki resiko relative 6 kali untuk melahirkan BBLR dari pada ibu yang
memeriksakan kandungan secara teratur

1 1 1 1
Var In OR : + + + = 0,013
40 0 1.6 00 100 2.400

e(In 6) ± 1,96 * √ 0 , 0 13
e(1,791) ± 1,96 * 0,11
e (1,791 ± 0,215)
e 1,576 – e 2
4,8 – 7,3-> lower limit 4,8 , upper limit 7,3

Kesimpulan : Ibu hamil yang memeriksakan kandungan secara tidak teratur dan rutin
kurang 4x memiliki resiko relative 6 kali untuk melahirkan BBLR dari pada ibu yang
memeriksakan kandungan secara teratur dengan hasil yang bermakna secara statistic
karena nilai OR mempunyai lower limit >1 (7,3)

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
1/
2

You might also like